okkkk (Autosaved)

download okkkk (Autosaved)

of 33

Transcript of okkkk (Autosaved)

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    1/33

    BAB1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Masalah pada kehamilan yang paling sering dijumpai adalah abortus  dan

    kelahiran prematur dengan masing angka kejadian berkisar antara 16 – 21 % dari

    kehamilan dan angka kejadian untuk kelahiran prematur di Indonesia belum ada.

     Namun walaupun keadaan ini sering ditemukan penatalaksanaannya kebanyakan

    masih secara empirik biasanya dianjurkan tirah baring dan terapi medikamentosa

     berupa obat!obatan berupa progestogen dan obat penghambat kontraksi uterus yang

    mana man"aat pemberian obat!obatan tersebut masih terjadi silang pendapat.1

    #tiologi abortus dapat disebabkan oleh "aktor janin "aktor maternal dan "aktor 

    "aternal. $aktor maternal yang dapat menyebabkan abortus spontan adalah in"eksi

     penyakit kronis kelainan hormonal pemakaian obat!obatan dan "aktor lingkungan.

    elainan hormonal memberikan kontribusi sebagai penyebab abortus dan kelahiran

     prematur sebesar &' % ! '( % hal yang diduga oleh kurang adekuatnya "ungsi korpus

    luteum sehingga menyebabkan kadar progesteron yang rendah.2

    )rogesteron adalah satu!satunya hormon yang perlu ditambahkan untuk 

    mempertahankan kehamilan. )rogesteron telah digunakan dalam upaya untuk 

    mencegah abortus mengancam abortus berulang dan kelahiran prematur. Namun

    mekanisme dimana hormon ini memberikan kontribusi untuk pemeliharaan

    kehamilan mungkin berbeda dalam trimester pertama kedua dan ketiga. *isamping

    itu e"ek endokrin progesteron memainkan peran dalam immuno!modulasi.

    1

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    2/33

    +eberapa penelitian membuktikan bahwa progesteron menghambat stimulasimitogen

     proli"erasi lim"osit memperpanjang allogra"t memodulasi produksi antibodi

    menurunkan letupan oksidati" lim"osit menurunkan produksi sitokin proin"lamasi

    oleh makro"ag sebagai respon terhadap produk bakteri dan mengubah sekresi sitokin

    klon sel!, untuk mendukung produksi I-!1(.&. belum

    aat ini sudah tersedia sedian progesteron yang sangat mirip dengan

     progesteron yang dihasilkan oleh di korpus luteum yang dapat diberikan secar oral

    injeksi dan supositoria. )ada pemberian progesteron secara oral dapat di absorbsi dari

    traktus gastrointestinal tetapi dimetabolisme secara cepat di usus halus dan hati. /leh

    karena bioa0aillabilitas yang rendah dan ber0ariasi biasanya progesteron diberikan

    secara intramuskuler IM atau secara supositoria baik 0aginal ataupun rektal.1

    BAB 2

    2

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    3/33

    DAFTAR PUSTAKA

    2.1. Definisi Aborts

    Menurut )rawirohardjo abortus adalah ancaman atau  pengeluaran hasil

    konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. ebagai batasan ialah

    kehamilan kurang dari 2( minggu atau berat janin kurang dari '(( gram.3

    2.2. E!i"e#iologi Aborts

    4orld 5ealth /rganiation 45/ melaporkan terdapat 21( kematian

    wanita tiap 1((.((( kelahiran hidup akibat komplikasi kehamilan dan persalinan di

    tahun 2(1&. edangkan jumlah total kematian wanita di tahun 2(1& adalah

    sebesar 278.((( kematian. 9umlah ini telah menurun sebesar 3'% bila

    dibandingkan tahun 188& dimana Maternal Mortality :atio MM: pada tahun

    tersebut sebesar &7( dan jumlah kematian wanita sebesar '2&.(((. Negara

     berkembang memiliki jumlah MM: empat belas kali lebih tinggi dibandingkan

    negara maju.'

    ;bortus menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kematian ibu di

    )ro0insi *I 9akarta tahun 2(12 sebesar 2% disamping penyebab lainnya

    seperti #klampsia &8 % )erdarahan &1 % disebabkan oleh "aktor anemia ibu

    hamil In"eksi 6% )artus lama 1% dan penyebab lainnya.6

    *alam laporan :iset *asar esehatan :iskesdas 2(1( disebutkan

     bahwa  presentase abortus dalam periode lima tahun terakhir adalah sebesar 3%

     pada perempuan pernah menikah usia 1(!'8 tahun.  *ilihat per pro0insi angka ini

    3

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    4/33

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    5/33

     bentuk yang jelas blighted o0um= mungkin pula janin lahir!mati atau

    dilahirkan hidup.3

    ;pabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat maka ia

    dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. Isi uterus dinamakan mola kruenta.

    +entuk ini menjadi mola karnosa apabila pigmen darah telah diserap dalam sisanya

    terjadi organisasi sehingga semuanya tampak seperti daging. +entuk lain adalah

    molaa tuberose= dalam hal ini amnion tampak berbenjol!benjol karena terjadi

    hematoma antara amnion dan korion.3

    )ada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses

    mumi"ikasi> janin mengering dan karena cairan amnion menjadi kurang oleh

    sebab diserap ia menjadi agak gepeng "etus kompressus. *alam tingkat

    lebih lanjut Ia menjadi tipis seperti kertas perkamen "etus papiraseus.3

    emungkinan lain pada janin!mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah

    terjadinya maserasi> kulit terkelupas tengkorak menjadi lembek perut

    membesar karena terisi cairan dan seluruh janin berwarna kemerah!merahan.3

    2.%. Klasifikasi Aborts

    Menurut terjadinya )rawirohardjo 2((7 membagi abortus menjadi tiga

     jenis yaitu>3

    a. ;bortus pro0okatus dide"inisikan sebagai prosedur untuk mengakhiri

    kehamilan yang tidak diinginkan baik oleh orang!orang yang tidak

    memiliki ketrampilan yang diperlukan atau dalam lingkungan yang tidak

    5

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    6/33

    memenuhi standar medis minimal atau keduanya.

     b. ;bortus terapeutik adalah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi

    medik. )ertimbangan demi menyelamatkan nyawa ibu dilakukan oleh

    minimal & dokter spesialis yaitu spesialis ebidanan dan andungan

    spesialis )enyakit *alam dan spesialis 9iwa. +ila perlu dapat ditambah

     pertimbangan oleh tokoh agama terkait.c. ;bortus pontan adalah abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa

    adanya tindakan apa pun. +erdasarkan gambaran kliniknya dibagi

    menjadi berikut>

    1. ;bortus Imminens

    ;bortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya

    abortus ditandai perdarahan per0aginam ostium uteri masih tertutup

    dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.

    2. ;bortus Insipiens

    ;bortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan ser0iks

    telah mendatar dan ostium uteri telah membuka akan tetapi hasil

    konsepsi masih dalam ka0um uteri dan dalam proses pengeluaran.

    &. ;bortus kompletus

    eluruh hasil konsepsi telah keluar dari ka0um uteri pada

    kehamilan kurang dari 2( minggu atau berat janin kurang dari '((

    gram.

    3. ;bortus Inkompletus

    ebagian hasil konsepsi telah keluar dari ka0um uteri dan

    6

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    7/33

    masih ada yang tertinggal. +atasan ini juga masih terpancang pada

    usia kehamilan kurang dari 2( minggu atau berat janin kurang dari '((

    gram.

    '. Missed ;bortion

    ;bortus yang ditandai dengan embrio atau "etus telah

    meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 2( minggu namun

    keseluruhan hasil konsepsi itu tertahan dalam uterus selama 6 minggu

    atau lebih

    6. ;bortus 5abitualis

    ;bortus habitualis ialah abortus spontan yang terjadi & kali atau

    lebih berturut!turut. )enderita abortus habitualis pada umumnya tidak 

    sulit untuk menjadi hamil kembali tetapi kehamilannya berakhir dengan

    keguguran?abortus secara berturut!turut.

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    8/33

    2.&. Etiologi Aborts

    )enyebab abortus merupakan gabungan dari beberapa "aktor.

    @mumnya abortus didahului oleh kematian janin. Menurut astrawinata dkk 

    2((' penyebab abortus antara lain>8

    1. $aktor lain

    elainan yang paling sering dijumpai pada abortus adalah gangguan

     pertumbuhan igot embrio janin atau plasenta.

    elainan tersebut  biasanya menyebabkan abortus pada trimester pertama

    yakni>

    a. elainan telur telur kosong blighted o0um kerusakan embrio

    atau kelainan kromosom monosomi trisomi atau poliploidi.

     b. #mbrio dengan kelainan lokal.

    c. ;bnormalitas pembentukan plasenta hipoplasi tro"oblas.2. $aktor Maternal

    a. In"eksi

    In"eksi maternal dapat membawa risiko bagi janin yang sedang

     berkembang terutama pada akhir trimester pertama atau awal

    trimester kedua. ,idak diketahui penyebab kematian janin secara  pasti

    apakah janin yang terin"eksi ataukah toksin yang dihasilkan oleh

    mikroorganisme penyebabnya.

      )enyakit!penyakit yang dapat menyebabkan abortus>

    • Airus misalnya rubella sitomegalo0irus

    0irus herpes

    8

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    9/33

    simpleks 0aricella oster 0accinia

    campak hepatitis

     polio dan ense"alomielitis.

    •   +akteri misalnya almonella typhi.

    • )arasit misalnya ,oBoplasma gondii

    )lasmodium

     b. )enyakit 0askular misalnya hipertensi 0askular c. elainan endokrin

    ;bortus spontan dapat terjadi bila produksi progesterone tidak

    mencukupi atau pada penyakit dis"ungsi tiroid= de"isiensi insulin

    d. $aktor Imunologis

    etidakcocokan inkompatibilias system 5-; 5uman -eukocyte

    ;ntigen.

    e. ,rauma

    asusnya jarang terjadi umumnya abortus terjadi segera setelah

    trauma tersebut misalnya akibat trauma pembedahan. )engangkatan

    o0arium yang mengandung korpus luteum gra0idarum sebelum

    minggu ke!7. )embedahan intraabdominal dan operasi pada uterus pada

    saat hamil.

    ". elainan @terus

    5ipoplasia uterus mioma terutama mioma submukosa ser0iks

    inkompeten atau retro"leBio uteri gra0idi incarcerata.

    g. $aktor )sikosomatik 

    &. $aktor #ksternal

    9

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    10/33

    1. :adiasi

    *osis 1!1( rad bagi janin pada kehamilan 8 minggu pertama dapat

    merusak janin dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan

    keguguran2. /bat!obatan

    ;ntagonis asam "olat antikoagulan dan lain!lain. ebaiknya tidak 

    menggunakan obat!obatan sebelum kehamilan 16 minggu kecuali

    telah dibuktikan bahwa obat tersebut tidak membahayakan janin

    atau untuk pengobatan penyakit ibu yang parah.

    2.'. (e)ala Klinis Aborts

    Cejala klinis pada masing!masing klasi"ikasinya meliputi>3

    1. ;bortus Imminens

    ;bortus iminens biasanya diawali dengan keluhan perdarahan per0aginam

     pada usia kehamilan kurang dari 2( minggu. )enderita mengeluh mulassedikit

    atau tidak ada keluhan sama sekali kecuali perdarahan per0aginam. /stium uteri

    masih tertutup besarnya uterus masih sesuai dengan usia kehamilan dan tes

    kehamilan urin masih positi".

    2. ;bortus Insipien

    )enderita akan merasa mulas karena kontraksi yang sering dan kuat

     perdarahannya bertambah sesuai dengan pembukaan ser0iks uterus dan usia

    kehamilan. +esar uterus masih sesuai dengan usia kehamilan dengan tes urin

    kehamilan masih positi". )ada pemeriksaan @C akan didapati pembesaran uterus

    yang masih sesuai dengan usia kehamilan gerak janin dan gerak jantung masih

    10

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    11/33

     jelas walau mungkin sudah mulai tidak normal biasanya terlihat penipisan

    ser0iks uterus atau pembukaannya. )erhatikan pula ada tidaknya pelepasan

     plasenta dari dinding uterus. 

    &. ;bortus ompletus

    emua hasil konsepsi telah dikeluarkan osteum uteri telah menutup uterus

    sudah mengecil sehingga perdarahan sedikit. +esar uterus tidak sesuai dengan

    usia kehamilan. )emeriksaan @C tidak perlu dilakukan bila pemeriksaan

    secara klinis sudah memadai. )ada pemeriksaan tes urin biasanya masih

     positi" sampai

    memerlukan tindakan khusus ataupun pengobatan. +iasanya hanya diberi

    roboransia atau hematenik bila keadaan pasien memerlukan. @terotonika tidak

     perlu diberikan. 

    3. ;bortus Inkompletus

    ebagian jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus di mana

     pada pemeriksaan 0agina kanalis ser0ikalis masih terbuka dan teraba jaringan

    dalam ka0um uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum. )erdarahan

     biasanya masih terjadi jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit bergantung

     pada jaringan yang tersisa yang menyebabkan sebagian placental site masih

    terbuka sehingga perdarahan berjalan terus. )asien dapat jatuh dalam keadaan

    anemia atau syok hemoragik sebelum sisa jaringan konsepsi dikeluarkan.

    '. Missed ;borsi

    )enderita missed abortion biasanya tidak merasakan keluhan apa pun kecuali

    11

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    12/33

    merasakan pertumbuhan kehamilannya tidak seperti yang diharapkan. +ila

    kehamilan di atas 13 minggu sampai 2( minggu penderita justru merasakan

    rahimnya semakin mengecil dengan tanda!tanda kehamilan sekunder pada

     payudara mulai menghilang. adangkala missed abortion juga diawali dengan

    abortus iminens yang kemudian merasa sembuh tetapi pertumbuhan janin

    terhenti. )ada pemeriksaan tes urin kehamilan biasanya negati" setelah satu

    minggu dari terhentinya pertumbuhan kehamilan. )ada pemeriksaan @C

    akan didapatkan uterus yang mengecil kantong gestasi yang mengecil dan

     bentuknya tidak beraturan disertai gambaran "etus yang tidak ada tanda!tanda

    kehidupan. +ila missed abortion berlangsung lebih dari 3 minggu harus

    diperhatikan kemungkinan terjadinya gangguan penjedalan darah oleh karena

    hipo"ibrinogenemia sehingga perlu diperiksa koagulasi sebelum tindakan

    e0akuasi dan kuretase. 

    6. ;bortus In"eksiosus ;bortus eptik 

    gejala dan tanda panas tinggi tampak sakit dan lelah takikardia

     perdarahan per0aginam yang berbau uterus yang membesar dan lembut serta

    nyeri tekan. )ada laboratorium didapatkan tanda in"eksi dengan leukositosis. +ila

    sampai terjadi sepsis dan syok penderita akan tampak lelah panas tinggi

    menggigil dan tekanan darah turun. 

    2.*. Diagnosis Aborts

    a linis

    *apatkan anamnesis lengkap dan lakukan pemeriksaan "isik umum

    12

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    13/33

    termasuk  panggul pada setiap pasien untuk menentukan kemungkinan

    diperlukannya pemeriksaan laboratorium tertentu atau pemeriksaan lainnya

    untuk mendeteksi adanya penyakit atau status de"isiensi.1(

     b -aboratorium

    )ada banyak kasus pemeriksaan serum untuk kehamilan sangat berguna.

    )emeriksaan laboratorium paling sedikit harus meliputi biakan dan uji

    kepekaan mukosa ser0iks atau darah untuk mengidenti"ikasi patogen pada in"eksi

    dan pemeriksaan darah lengkap. )ada beberapa kasus penentuan kadar 

     progesterone berguna untuk mendeteksi kegagalan korpus luteum. 9ika terdapat

     perdarahan perlu dilakukan pemeriksaan golongan darah dan  pencocokan

    silang serta panel koagulasi.1(

    2.+. Penatalaksanaan Aborts

    2.+.1. Tatalaksana U##11

    1. -akukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda!

    tanda 0ital nadi tekanan darah pernapasan suhu.2. )eriksa tanda!tanda syok akral dingin pucat takikardi tekanan sistolik D8(

    mm5g. 9ika terdapat syok lakukan tatalaksana awal syok. 9ika tidak terlihat

    tanda!tanda syok tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong

    melakukan e0aluasi mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk 

    dengan cepat

    &. +ila terdapat tanda!tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 37 jam>

    E ;mpicillin 2 g IA?IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam

    E Centamicin ' mg?kg++ IA setiap 23 jam

    E Metronidaol '(( mg IA setiap 7 jam

    13

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    14/33

    3. egera rujuk ibu ke rumah sakit .

    '. emua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional

    dan konseling kontrasepsi pasca keguguran.6. -akukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus.

    2.+.2. Tatalaksana K,ss11

    Aborts -#inens

    1. )ertahankan kehamilan.2. ,idak perlu pengobatan khusus.

    &. 9angan melakukan akti0itas "isik berlebihan atau hubungan seksual.

    3. 9ika perdarahan berhenti pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan

    antenatal termasuk pemantauan kadar 5b dan @C panggul serial setiap 3

    minggu. -akukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi lagi.

    '. 9ika perdarahan tidak berhenti nilai kondisi janin dengan @C. Nilai

    kemungkinan adanya penyebab lain.

    Aborts -nsi!iens

    1.  -akukan konseling untuk menjelaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak

    nyaman selama tindakan e0akuasi serta memberikan in"ormasi mengenai

    kontrasepsi pascakeguguran.

    2.  9ika usia kehamilan kurang dari 16 minggu> lakukan e0akuasi isi uterus. 9ika

    e0akuasi tidak dapat dilakukan segera>E +erikan ergometrin (2 mg IM dapat diulang 1' menit kemudian bila perlu

    E :encanakan e0akuasi segera.

    &.  9ika usia kehamilan lebih dari 16 minggu>E ,unggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan e0akuasi sisa hasil

    konsepsi dari dalam uterus.E +ila perlu berikan in"us 3( I@ oksitosin dalam 1 liter NaFl (8% atau

    :inger -aktat dengan kecepatan 3( tetes per menit untuk membantu

     pengeluaran hasil konsepsi

    14

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    15/33

    3. -akukan pemantauan pascatindakan setiap &( menit selama 2 jam. +ila

    kondisi ibu baik pindahkan ibu ke ruang rawat.'. -akukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk 

     pemeriksaan patologi ke laboratorium.

    6. -akukan e0aluasi tanda 0ital perdarahan per0aginam tanda akut abdomen

    dan produksi urin setiap 6 jam selama 23 jam. )eriksa kadar hemoglobin

    setelah 23 jam. +ila hasil pemantauan baik dan kadar 5b G7 g?dl ibu dapat

    diperbolehkan pulang.

    Aborts -nko#!lit

    1.  -akukan konseling.

    2. 9ika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan usia kehamilan kurang dari

    16 minggu gunakan jari atau "orsep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi

    yang mencuat dari ser0iks.

    &. 9ika perdarahan berat dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu lakukan

    e0akuasi isi uterus. ;spirasi 0akum manual ;AM adalah metode yang

    dianjurkan. uret tajam sebaiknya hanya dilakukan bila ;AM tidak tersedia.

    9ika e0akuasi tidak dapat segera dilakukan berikan ergometrin (2 mg IM

    dapat diulang 1' menit kemudian bila perlu.

    3. 9ika usia kehamilan lebih dari 16 minggu berikan in"us 3( I@ oksitosin

    dalam 1 liter NaFl (8% atau :inger -aktat dengan kecepatan 3( tetes

     per menit untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi.'. -akukan e0aluasi tanda 0ital pascatindakan setiap &( menit selama 2 jam. +ila

    kondisi ibu baik pindahkan ibu ke ruang rawat.6. -akukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk 

     pemeriksaan patologi ke laboratorium.

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    16/33

    setelah 23 jam. +Ila hasil pemantauan baik dan kadar 5b G7 g?dl ibu dapat

    diperbolehkan pulang.

    Aborts Ko#!lit

    1. ,idak diperlukan e0akuasi lagi.

    2. -akukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan menawarkan

    kontrasepsi pasca keguguran.

    &. /bser0asi keadaan ibu.

    3. ;pabila terdapat anemia sedang berikan tablet sul"as "erosus 6(( mg?hari

    selama 2 minggu jika anemia berat berikan trans"usi darah.'. #0aluasi keadaan ibu setelah 2 minggu

    isse" Abortion

    1. -akukan konseling.

    2. 9ika usia kehamilan D12 minggu> e0akuasi dengan ;AM atau sendok kuret.

    &. 9ika usia kehamilan G12 minggu namun D16 minggu> pastikan ser0iks

    terbuka bila perlu lakukan pematangan ser0iks sebelum dilakukan dilatasi dan

    kuretase. -akukan e0akuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.

    3. 9ika usia kehamilan 16!22 minggu> lakukan pematangan ser0iks. -akukan

    e0akuasi dengan in"us oksitosin 2( unitdalam '(( ml NaFl (8%?:inger 

    laktat dengan kecepatan 3( tetes?menit hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.

    +ila dalam 23 jam e0akuasi tidak terjadi e0aluasi kembali sebelum

    merencanakan e0akuasi lebih lanjut.

    '. -akukan e0aluasi tanda 0ital pasca tindakan setiap &( menit selama 2 jam.

    +ila kondisi ibu baik pindahkan ibu ke ruang rawat.

    6. -akukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk  pemeriksaan patologi ke laboratorium.

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    17/33

    setelah 23 jam. +ila hasil pemantauan baik dan kadar 5b G7 g?dl ibu dapat

    diperbolehkan pulang.

    2./. Definisi Preter# Labor

    *e"inisi persalinan preterm menurut 45/ adalah persalinan yang terjadi

    antara usia kehamilan 2( minggu sampai kurang dari &< miggu dari haid dari hari

     pertama haid terakhir pada siklus 27 hari.12

    2.10. E!i"e#iologi Preter# Labor

    )ersalinan prematur menjadi perhatian utama dalam bidang obstetrik 

    karena erat kaitannya degan morbiditas dan mortalitas perinatal dan peralinan

     prematur merupakan penyebab utama yaitu 6(!7(% morbiditas dan mortalitas

    neonatal diseluruh dunia.1&  *an angka kejadian prematur di ;merika erikat

    sekitar 7!1(% dan di Indonesia kejadiannya 16!17% dari semua kelahiran hidup.

    )ada tahun 2((' angka kejadian persalinan prematur di rumah sakit Indonesia

    semakin banyak &132 kasus dan pada tahun 2((6 yaitu sebanyak &(6& kasus.1&

    *ata di :@) 5.;dam Malik Medan menunjukkan jumlah bayi yang dilahirkan

     pada tahun 2((< sebnyak '2< bayi dan 6& bayi 118' dilahirkan dengan

    kondisi prematur yang merupakan kelahiran bayi yang sangat rentan terhadap

    kematian yang nantinya dapat meningkatkan angka kematian bayi diindonesia

    khususnya umatera @tara.13

    2.11. Klasifikasi Preter# Labor

    Menurut kejadiannya persalinan preterm digilongkan menjadi

    yaitu>1'

    17

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    18/33

    1. Idiopatik?pontan

    ekitar '(% penyebab persalinan preterm tidak diketahui

    oleh karena itu digolongkan pada kelompok idiopatik. ekitar 

    12'%  persalinan preterm spontan didahului oleh ketuban

     pecah dini )* yang sebagian besar disebabkan "actor 

    in"eksi korioamnionitis.

    2. Iatrogenik ?#lekti" 

      )ersalinan preterm  buatan?iatrogenik disebut juga sebagai

    electi0e preterm.

    Menurut usia kehamilan persalinan preterm diklasi"ikasikan

    dalarn>1'

    I. )reterm kurang bulan> usia kehamilan &2 H &6 minggu

    2. Aery preterm ?sangat kurang bulan> usia kehamilan 27 H &2 minggu

    &. #kstremely )reterm?#kstrem kurang bulan> usia kehamilan 2(!2<

      minggu

    Menurut berat badan lahir bayi kurang bulan dibagi dalam kelompok>1'

    1. +erat badan lahir rendah> +erat badan bayi 1'(( H 2'(( gram

    2. +erat badan lahir sangat rendah> +erat badan bayi 1((( H 1'(( gram

    &. +erat badan lahir ekstrim rendah> +erat badan bayi D1((( gram

    2.12. Faktor Risiko Preter# Labor

    )ersalinan preterm dipengaruhi oleh banyak "aktor antara lain

    ras dan keadaan sosioekonomi sehingga sulit diatasi. *i negara maju

    18

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    19/33

    yang sosioekonominya baik kejadiannya malah cenderung

    meningkat karena induksi persalinan elekti" yang ditujukan untuk 

    keselamatan janin ibu atau keduanya. :isiko juga men ingkat akibat

     pemakaian obat!obatan induksi o0ulasi yang meningkatkan

    kehamilan multi"etus. :isiko tertinggi persalinan preterm  adalah

    riwayat persalinan preterm.12

    2.1$. Etiologi "an faktor Pre"is!osisi Preter# Labor

    )ersalinan prematur merupakan kelainan proses yang

    multi"aktorial. ombinasi keadaan obstetrik sosiodemogra"i

    dan"aktor medik mempunyai pengaruh terhadap terjadinya persalinan

     prematur. +anyak kasus persalinan premature sebagai akibat proses

     patogenik yang merupakan mediator bikimiawi yang mempunyai

    dampak terjadinya kontraksi rahim dan perubahan ser0iks yaitu>12

    1. ;kti0asi aksis kelenjar hipotalamus!hipo"isis!adrenal baik pada

    ibu maupun janin akibat stress pada ibu atau janin2. In"lamasi desidua!korioamnion atau sistemik akibat in"eksi

    asenden dari traktus genitourinaria atau in"eksi sistemik &. )erdarahan desidua3. )eregangan uterus patologik 

    *engan demikian untuk memprediksi kemungkinan terjadinya

     persalinan prematur harus dicermati beberapa kondisi yang dapat

    menimbulkan kontraksi menyebabkan persalinan prematur atau

    seorang dokter terpaksa mengakhiri kehamilan pada saat kehamilan

    19

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    20/33

     belum genap bulan

    ondisi selama kehamilan yang berisiko terjadinya persalinan

     preterm adalah>3

    a. 9anin dan plasenta

    • )erdarahan trimester awal

    • )erdarahan antepartum plasenta pre0ia solusio plasenta

    0asa pre0ia

    • etupan pecah dini

    • )ertumbuhan janin terhambat

    • Facat bawaan janin

    • ehamilan ganda?gameli

    • )olihidramnion

     b. Ibu

    • )enyakit berat pada ibu

    • *iabetes mellitus

    • )reeklamsia

    • In"eksi saluran kemih?genital?intrauterine

    • )enyakit in"eksi dengan demam

    • tress psikogenik 

    • elainan bentuk uterus?ser0iks

    • :iwayat persalinan preterm

    • ;bortus berulang

    • Inkompetensi ser0iks

    • )emakaian obat narkotik 

    • ,rauma

    • )erokok berat

    • elainan imunologi

    2.1%. Diagnosis Preter# Labor

    Menegakkan diagnosis persalinan preterm  terlalu cepat atau

    lambat mempunyai risiko meningkatkan morbiditas dan mortalitas

    neonatus. )ada kenyataannya kurang dari '(% ibu hamil yang

    didiagnosis mengalami persalinan preterm  melahirkan bayinya

    20

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    21/33

    dalam I minggu setelah diagnosis ditegakkan. 5al ini

    menunjukkan bahwa tidak mudah menentukan diagnosis persalinan

     preterm.12

    *iagnosis persalinan preterm dapat dilakukan dengan>12

    1. ;namnesis> penentuan usia kehamilan "aktor risiko riwayat

    obstetri perdarahan in"eksi

    2. Cejala dini persalinan preterm

    E Nyeri perut bawah dan?atau kram dan?atau pelvic pressure

    E  Nyeri pinggang belakang&. ,anda persalinan preterm

    • ontraksi uterus> intensitas "rekuensi durasi.

    5is yang regular dengan inter0al tiap 7!1( menit yangdisertai perubahan ser0iks. )rediksi persalinan preterm yang

    hanya berdasarkan kontraksi uterus sulit karena>a. 5anya 1'% kontraksi tampak pada gambaran

      kardiotokogra"i ,C. b. )ada kehamilan biasa terjadi kontraksi Braxton-Hicks

    • riteria Freasy dan 5eron>

    ontraksi uterus 3 kali dalam 2( menit atau 7kali dalamsatu jam dan

    disertai dengan salah satu keadaan di bawah iniE )ecahnya kantung amnionE )embukaan ser0iks 2 cmE )erdarahan ser0iks G'(%

    • )eningkatan duh 0agina

    • )erubahan ser0iks• @C abdominal trans0aginal transperineal

    • )erdarahan bercak bercampur lendir 

    • )emeriksaan "ibronektin "etus

    2.1&. Tatalaksana Preter# Labor

    21

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    22/33

    2.1&.1.Tatalaksana U##11

    1. ,atalaksana utama mencakup pemberian tokolitik kortikosteroid dan

    antibiotika pro"ilaksis. Namun beberapa kasus memerlukan

     penyesuaian.

    2.1&.2.Tatalaksana K,ss11

    1. 9ika ditemui salah satu dari keadaan berikut ini tokolitik tidak perlu  diberikan dan bayi dilahirkan secara per0aginam atau perabdominam  sesuai kondisi kehamilan>

    E @sia kehamilan di bawah 23 dan di atas &3 minggu

    E )embukaan G & cmE ;da tanda korioamnionitis in"eksi intrauterin preeklampsia

      atau perdarahan akti" E ;da gawat janinE 9anin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang

      kemungkinan hidupnya kecil2. -akukan terapi konser0ati" ekspektan dengan tokolitik

    kortikosteroid dan antibiotika jika syarat berikut ini terpenuhi>E @sia kehamilan antara 23!&3 mingguE *ilatasi ser0iks kurang dari & cmE ,idak ada korioamnionitis in"eksi intrauterin preeklampsia atau

      perdarahan akti" 

    E ,idak ada gawat janin&. ,okolitik hanya diberikan pada 37 jam pertama untuk memberikan

    kesempatan pemberian kortikosteroid. /bat!obat tokolitik yang

    digunakan adalah>E Ni"edipin> & B 1( mg per oral atauE ,erbutalin sul"at 1((( g 2 ampul dalam '(( ml larutan in"us NaFl

    (8% dengan dosis awal pemberian 1( tetes?menit lalu dinaikkan '

    22

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    23/33

    tetes?menit tiap 1' menit hingga kontraksi hilang atauE albutamol> dosis awal 1( mg IA dalam 1 liter cairan in"us 1( tetes?

    menit. 9ika kontraksi masih ada naikkan kecepatan 1( tetes?menitsetiap &( menit sampai kontraksi berhenti atau denyut nadi G12(?menit kemudian dosis dipertahankan hingga 12 jam setelah kontraksihilang

    3. +erikan kortikosteroid untuk pematangan paru janin. /bat pilihannyaadalah>

    E *eksametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 3 kali atau

    E +etametason 12 mg IM setiap 23 jam sebanyak 2 kali

    '. ;ntibiotika pro"ilaksis diberikan sampai bayi lahir. )ilihan antibiotika

    yang rutin diberikan untuk persalinan preterm untuk mencegah

    in"eksi streptokokus grup + adalah>

    E ;mpisilin> 2 g IA setiap 6 jam atau

    E )enisilin C 2 juta unit IA setiap 6 jam atau

    E lindamisin> & B &(( mg )/ jika alergi terhadap penisilin

    6. ;ntibiotika yang diberikan jika persalinan preterm disertai dengan

    ketuban pecah dini adalah eritromisin 3B3(( mg per oral

    E -akukan seksio sesarea bila janin lintang

    E )ersiapan resusitasi?konsul dokter anak untuk perawatan bayi

     berat lahir rendah>

    ! )rinsipnya adalah mencegah hipotermia

    ! 9aga suhu ruang tempat melahirkan agar tidak kurang dari 2'(F

    ! eringkan bayi dan jauhkan handuk yang basah

    23

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    24/33

    ! -etakkan bayi pada dada ibu

    ! )eriksa na"as dan denyut jantung bayi

    ! )akaikan bayi topi dan kaos kaki

    ! +ungkus bayi dengan plastik 

    ! elimuti Ibu dan bayi dan dijaga agar tetap hangat

    ! -akukan IM* satu jam pertama kelahiran

    7. @ntuk menghangatkan bayi perawatan metode kanguru dapat

    dilakukan bila syarat!syarat di bawah ini dipenuhi>

    E +ayi tidak mengalami kesulitan bernapas

    E +ayi tidak mengalami kesulitan minum

    E +ayi tidak kejang

    E +ayi tidak diare

    E Ibu atau keluarga bersedia dan tidak sedang sakit

    2.1'. Progesteron Dala# Ke,a#ilan

    $ungsi progesteron dalam memelihara kehamilan dimulai dengan menjadikan

    endometrium "ase sekresi setelah terjadi JprimingK oleh estrogen untuk persiapan

    inplantasi menurunkan tonus otot polos sehingga uterus relaksasi meningkatkan

    kepekaan otot uterus terhadap relaksin bersama estrogen mempersiapkan payudara

    untuk laktasi dan ber"ungsi menjaga keseimbangan imunologis melalui protein yang

    dinamakan )rogesterone!induced blocking "actor )I+$ yang menghambat

    menghambat akti0itas sel Natural iller N. )ada abortus spontan yang terjadi

     pada manusia telah dibuktikan adanya hubungan peningkatan produksi sitokin yang

    24

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    25/33

     bersi"at sitotoksik yang dihasilkan oleh sel , helper ,h1 yaitu interleukin I-!2 dan

    Inter"eron I$N!L dan ,umour necrosis "actor ,N$! yang berpengaruh buruk 

    terhadap kehamilan sedangkan sitokin yang dihasilkan oleh ,h2 yaitu I-!3I-!6I-!'

    dan I-!1( yang berman"aat dalam menjaga kelangsungan kehamilan kadarnya terjadi

     penurunan. 9adi kelangsungan kehamilan tergantung dengan hasil keseimbangan

    antara akti"itas ,h1 dan ,h2 yang merupakan penampakan polarisasi sel

    mononukleus pada darah tepi yaitu sel , helper.1'

    2.1*. Kea#anan "an Toleransi

    )rogestin sintetis termasuk 1

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    26/33

    Meis dan 5einonen melaporkan secara statistik yang tidak signi"ikan terjadi

     peningkatan aborsi dan lahir mati pada wanita yang menerima progesteron. *alam

    studi retrospekti" menunjukkan aborsi spontan jarang terjadi pada kehamilan 23

    minggu (8% lahir mati ('% dan kematian neonatal (3% pada wanita yang

    menerima pro"ilaksis progesteron untuk mencegah ),+. )enyelidikan lebih lanjut

    diperlukan untuk menge0aluasi 0aliditas dari kekhawatiran ini.16

    ,idak terdapat data pada manusia mengenai hasil jangka panjang wanita dan

     bayi yang terkena progesteron dalam!rahim sampai paling artikel terbaru yang

    dipublikasikan oleh percobaan NIF5* melaporkan 3 tahun pengawasan dari anak!

    anak yang terpapar 12.1+. Kentngan Pe#berian Progesteron aginal

    26

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    27/33

    )emberian progesteron per0aginam menghasilkan trans"ormasi endometrium

    yang "isiologis keadaan ini tidak terbukti pada pemberian progesteron i.m. atau per 

    oral. )ada pemberian i.m kelenjar dan stroma tidak sinkron dan kelenjar cenderung

    menunjukkan rigid   structure struktur yang kaku bukan struktur coil sebagaimana

    seharusnya pada endometrium "ase sekresi. 5al ini mungkin disebabkan karena

     progesteron mencapai uterus secara langsung pada pemberian per0aginam tanpa

    melalui hati. #"ek ”first uterine pass dengan obser0asi bahwa konsentrasi

     progesteron di uterus dapat mencapai angka maksimal dengan kadar serum peri"er 

    yang rendah. #"ek ini tidak terbatas pada endometrium saja= e"ek pada akti0itas uterus

    dapat pula diobser0asi menggunakan sonogra"i M!mode. etelah pemberian

     progesteron kontraksi uterus menurun dan kadar progesteron meningkat pada

     pemeriksaan darah. 5al ini selanjutnya berhubungan dengan angka implantasi dan

    kehamilan yang lebih tinggi. ,im yang sama juga menunjukkan bahwa kontraksi

    uterus menurun perlahan!lahan < hari setelah induksi o0ulasi dengan hFC sampai

    trans"er embryo. ira!kira 36 kontraksi ?menit diukur pada hari pemberian hFC. &'

    kontraksi?menit 3 hari kemudian dan 1' kontraksi?menit < hari kemudian.

    esimpulan yang dapat diambil dari data ini adalah suplementasi harus dimulai pada

    hari pengambilan oosit atau 1 hari kemudian sebelum trans"er embryo pada hari ke!

    2. 5al ini didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan bahwa pada human ex

    vivo uterine perfusion model  di"usi lengkap pada miometrium terjadi dalam 6 jam

    setelah pemberian progesteron 0aginal. 5isterosal"ingogra"i dari uterus dan tuba

    menunjukkan bahwa mekanisme akti" mungkin terlibat dalam transport progesteron

    27

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    28/33

    disamping di"usi langsung. )ertukaran aliran juga tampak pada transport progesteron

    dalam per"usi utero!0aginal. onsentrasi at yang disuntikan ke dalam pembuluh

    darah o0arium lebih tinggi secara sigini"ikan pada arteri ipsilateral o0arium dibanding

    arteri kontralateral o0arium atau 0ena peri"er aliran at sepanjang concentration

     gradient  ditetapkan antara arteri yang berdekatan satu sama lain dan membawa darah

    mengalir dalam arah yang berlawanan. Mekanisme ini menjelaskan mengapa

    konsentrasi progesteron pada uterus 13 kali lebih banyak dibanding peri"er pada

     pemberian per0aginam= rasio setelah pemberian i.m cenderung sekitar 1 > 1.1<

    +erdasarkan data ini pemberian per0aginam menyerupai trans"ormasi

    endometrial yang "isiologis dibanding pemberian i.m. dengan penurunan akti0itas

    uterus dan peristaltik. *ari sudut pandang ini potensial implantasi endometrium pada

     pemberian progesteron per0aginam paling tidak sama dengan progesteron i.m. 9adi

    dari data yang tersedia pemberian progesteron per0aginam tidak memperlihatkan

    keburukan.1<

    2.1/. Penggnaan Progesteron Pa"a Kass Aborts

    )enelitian yang dilakukan ;dnan dkk. mereka melakukan penelitian secara

    randomised, double blind, placebo-controlled yang mengikut sertakan 63 sampel.

    etelah randomisasi sederhana secara tersamar ganda didapatkan kelompok pertama

    sebanyak &2 peserta mendapat terapi progesteron 3(( mg Fyclogest dan

    kelompok kedua sebanyak &2 peserta mendapat terapi plasebo masing!masing berupa

     pessary 0aginal sekali sehari selama < hari. *ilakukan pemengambilan darah 0ena

    sebanyak O 6 ml untuk pemeriksaan hormonal )rogesteron #stradiol dan hFC

    emua peserta penelitaian diperlakukan sama dengan anjuran banyak istirahat tirah

    28

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    29/33

     baring dan diminta untuk mengisi "ormulir pemantauan keluhan berupa perdarahan

    0agimam dan rasa keram?mulas perut bagian bawah setiap hari dicatat kapan keluhan

    menghilang dan terjadi abortus maka penderita disarankan untuk datang ke : sesuai

    yang telah ditentukan. etelah hari ke delapan peserta diminta datang untuk kontrol

    dan dilakukan pemeriksa klinik dan ultrasonogra"i untuk me nilai keaadaan

    kehamilan dan dilakukan pengambilan darah 0ena untuk pemeriksaan hormonal

     progesteron estradiol dan hFC. ebanyak 3< peserta penelitian yang dapat

    dilakukan analisis statistik yang terdiri dari kelompok yang di terapi )rogesteron 3((

    mg supositoria 0aginal sebanyak 2' peserta dan yang diterapi plasebo sebanyak 22

     peserta. etelah perlakuan terdapat perbedaan peningkatan kadar hormonal antara

    kelompok progesteron dibandingkan plasebo yaitu sebesar > )rogesteron &18 O 1('3

    ng?ml As (1

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    30/33

    )enelitian lain yang dilakukan oleh Fakhrolmolouk, et al., yaitu

    menentukan apakah progesteron supositoria efektif alam

    mempertahankan kehamilan hingga melampaui 20 minggu paa

    !anita engan a"orsi yang mengan#am. $enelitian u%i klinis ini

    "erupa single-blind ilakukan paa 60 !anita hamil engan a"orsi

    yang mengan#am. &anita hamil, yang memiliki perarahan 'agina

    sampai 20 minggu kehamilan mereka, inilai untuk imasukkan.

    $eserta i"agi men%ai ua kelompok engan alokasi ranom(

    kelompok kontrol, yang tiak men%alani pera!atan apapun

    an kelompok kasus. )elompok kasus i"erikan 400 mg progesteron

    'aginal supositoria *+y#logest setiap hari sampai perarahan

    mereka "erhenti alam !aktu kurang ari satu minggu. $eserta

    ipantau sampai akhir kehamilan mereka. $era!atan ianggap

    "erhasil %ika kehamilan "erlan%ut melampaui 20 minggu kehamilan.

    masing-masing. iak aa per"eaan yang signi/kan se#ara

    statistik antara kasus an kelompok kontrol. umlah a"orsi alam

    kelompok kasus *6 kasus, 20 le"ih renah i"aningkan

    kelompok kontrol yang memiliki 10 a"orsi *33,3. )esimpulan

    iapatkan paa stui ini menun%ukkan "ah!a tingkat a"orsi

    "erkurang paa !anita yang io"ati engan supositoria

    progesteron. amun, per"eaan se#ara statistik tiak signi/kan.18

    30

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    31/33

    2.20. Penggnaan Progesteron "ala# Penega,an Preter# Labor

    4anita dengan gambaran sonogra"i ser0iks yang pendek pada pertengahan

    trimester berada pada peningkatan risiko untuk kelahiran prematur. )enelitian yang

    dilakukan oleh 5assan.et al dilakukan untuk menentukan e"ekti"itas dan keamanan

    menggunakan progesteron 0agina gel mikronis untuk mengurangi risiko kelahiran

     prematur terkait komplikasi pada wanita dengan sonogra"i ser0iks yang pendek.

    )enelitian yang dilakukan multisenter randomized  double-blind   placebo controlled 

    trial yang terda"tar sebagai wanita asimtomatik dengan kehamilan tunggal dan

    sonogra"i cer0iks yang pendek 1(!2( mm pada usia kehamilan 18!2& minggu.

    4anita dipilih secara acak untuk diberikan 0agina progesteron gel atau plasebo setiap

    hari mulai minggu 2( sampai minggu 32 minggu pecahnya selaput ketupan atau

     persalinan. 5asil= dari 36' yang dilakukan randomisasi < sampel lepas dari

     pengawasan dan 3'7 )rogesterone 0aginal gel n P 2&'= plasebo n P 22&

    dimasukkan dalam analisis data. 4anita yang bersedia yang menerima progesteron

    0agina memiliki tingkat kelahiran prematur yang lebih rendah sebelum minggu &&

    daripada mereka yang menerima plasebo 78% n P 21 0s 161% n P &6= risiko

    relati" :: (''= 8'% FI (.&&! (.82= ) P ((2. )rogesteron 0agina juga dikaitkan

    dengan penurunan tingkat kelahiran prematur yang signi"ikan sebelum 27 minggu

    '1% 0s1(.&%= :: ('(= 8'% FI (2'!(8

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    32/33

     pendek pada pertengahan trimester dikaitkan dengan penurunan tingkat kelahiran

     prematur sebesar 3'% sebelum minggu && kehamilan.18

    BAB $

    PENUTUP

    $.1. Kesi#!lan

    )rogesteron telah banyak digunakan dalam pencegahan abortus yang

    mengancamabortus berulang dan kelahiran prematur. )ada kasus abortus

    esimpulannya yaitu progesteron 3(( mg pessary 0aginal 1 kali sehari berman"aat

    32

  • 8/17/2019 okkkk (Autosaved)

    33/33

    mempersingkat masa perdarahan per0aginam dan hilangnya rasa mulas?kram perut

     bagian bawah dan meningkatkan kadar progesteron serum lebih tinggi. 5al ini

    dikaitkan dengan adanya progesteron sel lim"osit pada perempuan hamil mengeluarkan

    suatu protein yang dinamakan progesterone!induced blocking "actor )I+$ yang

     ber"ungsi sebagai media imunomodulator dan anti aborti".

    edangkan pada pencegahan kelahiran prematur pemberian 0aginal

     progesterone gel mulai minggu 2( sampai minggu 32 minggu pecahnya selaput

    ketupan atau persalinan. )emberian progesteron 0agina gel untuk wanita dengan

    sonogra"i ser0iks yang pendek pada pertengahan trimester dikaitkan dengan

     penurunan tingkat kelahiran prematur sebesar 3'% sebelum minggu && kehamilan.

    5al ini dikarenakan bahwa 0aginal progesteron menawarkan keuntungan lain seperti

    trans"ormasi "isiologis endometrium dan penurunan kontraksi uterus. Ini adalah

     bentuk ideal dari uterus yang merupakan target pemberian progesteron.