STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id...

85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP DAN LKS PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS VIII SMP AL-HADI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010. SKRIPSI OLEH : SRI WAHYUTI K4303009 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

DAN LKS PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS VIII SMP AL-HADI

SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010.

SKRIPSI

OLEH :

SRI WAHYUTI

K4303009

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN

MIND MAP DAN LKS PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF

STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS

VIII SMP AL-HADI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010.

OLEH :

SRI WAHYUTI

K4303009

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

ii

Page 3: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Sri Wahyuti STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGIMENGGUNAKAN MIND MAP DAN LKS PADA PEMBELAJARANKOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)SISWA KELAS VIII SMP AL-HADI SUKOHARJO TAHUN AJARAN2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Sebelas Maret, Agustus 2011.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui pengaruh pembelajarankooperatif STAD dengan mind map terhadap hasil belajar siswa dalampembelajaran biologi, 2) mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif STADdengan LKS terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu.Populasi penelitiannya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Al-HadiSukoharjo tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari lima kelas. Pengambilansampel dilakukan dengan Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yangdilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, randomatau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik pengumpulandata menggunakan teknik dokumentasi nilai biologi pada ledger Biologi semester1 untuk uji keseimbangan, teknik tes dilakukan untuk memperoleh nilai kognitif ,teknik angket dan observasi dilakukan untuk memperoleh nilai afektif danpsikomotorik.

Teknik analisa data yang pertama digunakan uji prasyarat analisismenggunakan metode Liliefors untuk uji normalitas, metode Bartlet untuk ujihomogenitas dan uji F berpasangan untuk uji keseimbangan kemampuan awal.Kemudian dilanjutkan dengan uji anava satu jalan dan uji lanjut dengan ujikomparansi ganda menggunakan uji Scheffe.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) ada pengaruhpembelajaran kooperatif STAD dengan mind map terhadap hasil belajar biologisiswa dalam pembelajaran biologi dan 2) ada pengaruh pembelajaran kooperatifSTAD dengan LKS terhadap hasil belajar biologi siswa dalam pembelajaranbiologi. Adanya pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map danLKS terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi, ditunjukkan denganhasil perhitungan uji komparasi ganda untuk ranah kognitif F hit = 6,276 > F tabel

= 3,96; ranah afektif F hit = 11,712 > F tabel = 3,96; ranah psikomotorik F hit =9,432 > F tabel = 3,96 semua menunjukkan hasil F hit lebih besar dari F tabel yangartinya ada perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif STAD denganmind map dan LKS. Hal ini juga diperkuat dengan perbedaan rata-rata nilaipencapaian hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotorik yangmenunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map lebih baikdibanding dengan pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS.

Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif STAD, mind map, LKS, kognitif, afektif,

psikomotorik, pembelajaran biologi.

v

Page 6: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

”Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakan

dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada

Tuhan-mulah hendaknya kalian berharap”

(QS.Al Insyirah: 7-8)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka mengubah sendiri keadaannya.”

(QS. Ar Ra‛du : 11)

”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS. Al Insyirah: 6)

”Ketahuilah, kewajiban itu lebih banyak dari pada waktu yang tersedia,

maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya sebaik-baiknya

dan jika anda punya kepentingan atau tugas selesaikan segera”

(Hasan Al-Banna)

” Siapa yang memikirkan dirinya sendiri ia akan hidup sebagai orang

kerdil dan mati sebagai orang kerdil, tapi siapa yang memikirkan orang

lain, ia akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”.

( Sayyid Quttub)

vi

Page 7: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Ibuku, ibuku, ibuku dan Bapakku ( Almarh) tercinta. Terimakasih atas do’a,

nasehat, dan pengertian yang tiada batasnya. Jasa kalian takkan terbalaskan oleh

apapun.

Keluarga besar Bp Wardi Parto Wiyono, Bapak dan Ibu mertuaku, terima kasih

atas doa, dukungan dan pengertiannya.

Suamiku tercinta, Mas Umar, terima kasih atas kasih sayang, doa, dukungan dan

segalanya.

Kedua buah hatiku, Zulfa dan Brillian yang menjadi penyempurna kebahagiaan.

Bu Retno dan Pak Joko terimakasih atas bimbingan dan nasehatnya.

Teman-teman yang telah membantu dan mendukungku (Dian Ratih, Tyan, Erni,

Heni, Nove, Dek Astri, Dek sri nur, Dek bekti) terimakasih atas bantuan dan

kebersamaannya.

Para inspirator dan motivator baik langsung maupun tidak langsung membantu dan

mendo’akan,, aku ucapkan terimakasih.

Teman-teman ”Biologi Ceria 2003”, kebersamaan dan persahabatan kalian tak akan

terlupakan.

Seluruh pembaca yang budiman dan Almamater.

vii

Page 8: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “STUDI KOMPARASI HASIL

BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP DAN LKS PADA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS VIII SMP AL-HADI SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2009/2010” diselesaikan untuk memenuhi sebagai

persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak

akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Ibu Dra. Sri Widoretno, M.Si selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Bapak Joko Ariyanto, S.Si,M.Si selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan.

6. Kepala Sekolah SMP Islam Al-Hadi Sukoharjo yang telah memberikan

izin untuk mengadakan penelitian.

7. Guru mata pelajaran Biologi SMP Islam Al-Hadi Sukoharjo Kelas VIII

yang senantiasa memberikan bantuan, arahan serta bimbingan selama

penelitian.

viii

Page 9: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Siswa-siswi kelas VIII A dan B SMP Islam Al-Hadi Sukoharjo

9. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini

bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

ix

Page 10: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN ABSTRAK v

HALAMAN MOTTO vi

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

BAB II. LANDASAN TEORI 6

A. Tinjauan Pustaka 6

1. Pembelajaran Kooperatif 6

2. Pembelajaran STAD 10

3. Pembelajaran STAD dengan mind map 13

4. Pembelajaran STAD dengan LKS 16

5. Hasil Belajar Siswa 17

B. Kerangka Berpikir 20

C. Hipotesis 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian 24

x

Page 11: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Tempat Penelitian 24

2. Waktu Penelitian 24

B. Populasi dan sampel 24

1. Populasi 24

2. Sampel 25

3. Teknik Pengambilan Sampel 25

C. Teknik Pengumpulan Data 26

1. Variabel Penelitian 26

2. Teknik Pengumpulan Data 26

3. Instrumen Penelitian 28

D. Metodologi 35

E.Teknik Analisa Data 36

1. Uji Keseimbangan 36

2. Uji Prasyarat 37

3. Uji Hipotesis 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN 43

A. Deskripsi Data 43

B. Uji Prasyarat Analisis 53

C. Pengujian Hipotesis 54

D. Pembahasan Analisa Data 58

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 67

A. Simpulan 67

B. Implikasi 67

C. Saran 68

DAFTAR PUSTAKA 70

LAMPIRAN

xi

Page 12: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Poin Kemajuan Siswa 12

Tabel 2. Tingkat Penghargaan 13

Tabel 3. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping 14

Tabel 4. Rangkuman Hasil Try Out Instrumen Untuk Uji Validitas 31

Tabel 5. Rangkuman Hasil Try Out Instrumen Penelitian Untuk 32Uji Reliabilitas.

Tabel 6. Kualifikaasi indeks kesukaran. 33

Tabel 7. Klasifikasi indeks kesukaran 34

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes Kognitif 34

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan. 37

Tabel 10. Rangkuman Analisis Variansi 41

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah KognitifKelompok Eksperimen I. 43

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah KognitifKelompok Eksperimen II. 45

Tabel 13. Data Nilai Rata-rata Ranah Kognitif 46

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah AfektifKelompok Eksperimen I 47

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah AfektifKelompok Eksperimen II. 48

Tabel 16. Data Nilai Rata-rata Ranah Afektif 49

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah PsikomotorikKelompok Eksperimen I 50

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah psikomotorikKelompok Eksperimen II. 51

Tabel 19. Data Nilai Rata-rata Ranah Psikomotorik 52

Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif 53dan Psikomotorik

xii

Page 13: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 21. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif 54dan Psikomotorik

Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Anava Satu Jalan Hasil Belajar Ranah 54Kognitif Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Tabel 23. Rangkuman Hasil Uji Anava Satu Jalan Hasil Belajar Ranah 55Afektif Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji Anava Satu Jalan Hasil Belajar Ranah 56psikomotorik Kelompok Eksperimen I dan KelompokEksperimen II.

Tabel 25. Hasil perhitungan Uji Lanjut Anava Ranah Kognitif 56

Tabel 26. Hasil perhitungan Uji Lanjut Anava Ranah Afektif 57

Tabel 27. Hasil perhitungan Uji Lanjut Anava Ranah Psikomotorik 57

Tabel 28. Perbandingan Rata-rata Nilai Pencapaian Hasil Belajar Ranah Kognitif,Afektif dan Psikomotorik. 59

xiii

Page 14: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran 22

Gambar 2. Paradigma Penelitian 22

Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif KelasEksperimen I 44

Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Ranah KognitifEksperimen II 45

Gambar 5. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar RanahKognitif Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II 46

Gambar 6. Histogram Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ekperimen I 47

Gambar 7. Histogram Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ekperimen II 48

Gambar 8. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil BelajarRanah Afektif Kelompok Eksperimen I dan KelompokEksperimen II 49

Gambar 9. Histogram hasil belajar ranah psikomotorik kelompok eksperimen I 50

Gambar 10. Histogram hasil belajar ranah afektif kelompok eksperimen II 52

Gambar 11. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar RanahPsikomotorik Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II. 53

xiv

Page 15: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Satuan Pembelajaran Kelompok Eksperimen I 72

Lampiran 2. Satuan Pembelajaran Kelompok Eksperimen II 74

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen I 76

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen II 101

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 119

Lampiran 6. Mind Map 125

Lampiran 7. Kisi-kisi Soal Kognitif 127

Lampiran 8. Kisi-kisi Angket Afektif 129

Lampiran 9. Kisi-kisi Angket Psikomotorik 131

Lampiran 10. Soal Kognitif 132

Lampiran 11. Jawaban Soal Kognitif 139

Lampiran 12. Angket Afektif 140

Lampiran 13. Angket Psikmotorik 143

Lampiran 14. Data Awal Keseimbangan 158

Lampiran 15. Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa 159

Lampiran 16. Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa 169

Lampiran 17. Uji Keseimbangan (Uji Kesamaan Dua Varian) 170

Lampiran 18. Uji Validitas Tes Try Out Kognitif Siswa 172

Lampiran 19. Uji Reliabilitas Tes Try Out Kognitif Siswa 175

Lampiran 20. Uji Validitas Angket Afektif Siswa 178

Lampiran 21. Uji Reliabilitas Angket Afektif Siswa 181

Lampiran 22. Uji Validitas Angket Psikomotorik Siswa 184

Lampiran 23. Uji Reliabilitas Angket Psikomotorik Siswa 186

Lampiran 24. Data Kemampuan Kognitif Siswa 188

Lampiran 25. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I 189

Lampiran 26. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa Kelas Eksperimen II 190

Lampiran 27. Uji Homogenitas Kemampuan Kognitif Siswa 191

Lampiran 28. Uji Anava Satu Jalan Aspek Kognitif 192

Lampiran 29. Uji Lanjut Anava ( Uji Scheffe ) untuk Kemampuan Kognitif 195

xv

Page 16: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 30. Data Kemampuan Afektif Siswa 197

Lampiran 31. Uji Normalitas Kemampuan Afektif Siswa Kelas Eksperimen I 198

Lampiran 32. Uji Normalitas Kemampuan Afektif Siswa Kelas Eksperimen II 200

Lampiran 33. Uji Homogenitas Kemampuan Afektif Siswa 202

Lampiran 34. Uji Anava Satu Jalan Aspek Afektif 203

Lampiran 35. Uji Lanjut Anava ( Uji Scheffe ) untuk Kemampuan Afektif 206

Lampiran 36. Data Kemampuan Psikomotorik Siswa 208

Lampiran 37. Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik Siswa KelasEksperimen I 209

Lampiran 38. Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik Siswa KelasEksperimen II 210

Lampiran 39. Uji Homogenitas Kemampuan Psikomotorik Siswa 211

Lampiran 40. Uji Anava Satu Jalan Aspek Psikomotorik 212

Lampiran 41. Uji Lanjut Anava ( Uji Scheffe ) untuk KemampuanPsikomotorik 215

Lampiran 42. Nilai-nilai Product Moment 217

Lampiran 43. Tabel : Nilai X2 218

Lampiran 44. Tabel : Nilai Kritik Uji Lilliefors 219

Lampiran 45. Tabel Statistik F 220

xvi

Page 17: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat

siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam

kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa mempunyai hak

dan kebebasan untuk bersuara, berpendapat, dan berargumen di dalam kelas yang

berkaitan dengan materi pelajaran. Saat proses belajar mengajar siswa bersama guru

diharapkan bersikap aktif dalam hal transfer ilmu pengetahuan baik dari guru ke

siswa atau sebaliknya dari siswa ke guru dan dapat pula transfer ilmu pengetahuan

antar siswa satu ke siswa lainnya. Sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien

serta tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Salah satu tujuan pembelajaran adalah mengantarkan siswa dalam mencapai

tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang

sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi dasar bukanlah hal yang mudah. Dalam

kegiatan pembelajaran, seringkali siswa sulit menangkap materi yang disampaikan

oleh guru sehingga perlu adanya usaha untuk meningkatkan pencapaian kompetensi

tersebut. Pada dasarnya, penerapan metode pembelajaran yang bervariasi berupaya

untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Berkaitan

dengan hal tersebut, perlu sebuah konsep pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran

tersebut tidak hanya mampu secara materi saja, tetapi juga menghasilkan lulusan

yang berkualitas dalam segi ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Kondisi ini dapat

diwujudkan dengan penggunaan salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat

menciptakan iklim kerjasama dan interaksi antar anggota dalam kelompok-kelompok

kecil sehingga siswa akan mampu menyerap materi dengan baik yang akan

berimplikasi pada keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran tersebut.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang lebih banyak

melibatkan interaksi aktif antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa

dengan lingkungan belajarnya. Siswa belajar bersama-sama dan memastikan bahwa

setiap anggota kelompok telah benar-benar menguasai materi yang sedang dipelajari.

1

Page 18: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Terdapat banyak tipe dalam pembelajaran kooperatif salah satunya adalah

Student Team Achievement Divisions (STAD). Pembelajaran kooperatif STAD yaitu

pembelajaran yang dilakukan dengan pembagian siswa berdasarkan perbedaan

kemampuan akademik, ras, jenis kelamin. Sehingga merupakan kelompok yang

beranggotakan heterogen. Pembelajaran kooperatif STAD dikembangkan oleh Robert

Slavin dan kawan-kawan dari universitas Jonh Hopkins. Pembelajaran kooperatif ini

dipandang paling sederhana, langsung dan cocok untuk hampir seluruh mata

pelajaran serta tingkat kelas. Secara teknik pembelajaran STAD menuntut ditekankan

terbentuknya konsep-konsep yang dipelajari sebelum dilaksanakan pembelajaran tim.

Pertama, guru menyajikan materi pelajaran secara langsung dengan ceramah dan

diskusi atau audiovisual. Selanjutnya guru memberikan tugas kelas yang harus

dikerjakan oleh siswa. Tahap akhir pembelajaran adalah dalam bentuk kelompok.

Setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Kelompok yang memiliki kinerja tinggi diberikan

penghargaan oleh guru. Kelemahan pembelajaran kooperatif STAD ini adalah guru

memerlukan waktu yang lama dalam mengkondisikan siswa. Sedangkan kelebihan

STAD adalah siswa lebih efektif belajar dengan siswa lain dalam memecahkan

masalah serta dapat memotivasi siswa untuk bertanggung jawab menyelesaikan

materi pelajaran sehingga akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik.

Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk

hidup dan aspek kehidupan, dimana dalam mempelajari materi biologi ini diperlukan

metode ilmiah untuk memperjelas proses belajar mengajar sehingga siswa menjadi

paham akan pelajaran tersebut. Pelaksanaan proses pembelajaran sering kali siswa

kurang terfokus terhadap materi yang diajarkan oleh guru sehingga dalam penerapan

pembelajaran kooperatif, seorang guru harus mampu menggunakan strategi yang

dimodifikasi dengan strategi yang lain.

SMP Islam Al Hadi Sukoharjo merupakan salah satu sekolah swasta yang

mempunyai masukan input siswa dengan prestasi belajar yang bervariasi. Karena

prestasi belajar yang bervariasi inilah maka partisipasi dan keaktifan dalam kegiatan

belajar mengajar beraneka ragam pula. Berdasarkan pengamatan di lapangan masih

tampak proses belajar mengajar dengan metode konvensional yaitu dengan ceramah

sehingga siswa pasif dan tidak ada aktivitas belajar mengajar yang interaktif antara

Page 19: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

guru dan siswa. Aktivitas belajar yang tidak interaktif ini dapai dilihat dari kurangnya

keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa terlihat

malu dan tidak berani mengungkapkan tentang materi yang belum mereka pahami

saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru pengajar melaksanakan metode

pembelajaran yang cenderung menyamaratakan potensi siswa, sehingga didapatkan

hasil belajar yang kurang maksimal. Oleh karena itu, guru sebagai pengajar perlu

mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan mencoba metode pembelajaran yang

lebih menarik perhatian siswa dan bersifat interaktif. Selain itu dalam observasi yang

telah dilakukan ternyata siswa kesulitan dalam memahami sebagian materi pelajaran,

sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar mereka pula. Kesulitan mereka terlihat

juga dalam menghafal istilah latin yang kerap dijumpai dalam pembelajaran biologi.

Keadaan seperti itu diperburuk pula dengan kebiasaan siswa dalam hal mencatat.

Salah satu upaya mengatasi kesulitan dalam memahami materi pembelajaran

di atas adalah dengan memberikan teknik mencatat tingkat tinggi atau yang dikenal

dengan peta pikiran. Peta pikiran adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari

dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik

sehingga lebih mudah memahaminya (Iwan Sugiarto, 2004:75). Peta pikiran sangat

bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang diberikan secara verbal.

Peta pikiran bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang

akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi

yang telah dipelajari. Dengan pemberian teknik ini, diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman siswa akan materi pelajaran biologi.

Pemahaman dan penguasaan materi pelajaran pun sering kali siswa masih

kurang atau belum cukup maksimal. Penambahan pemahaman dan penguasaan siswa

terhadap materi dapat dilakukan dengan pemberian lembar kegiatan siswa. Dengan

menggunakan LKS, siswa dapat belajar lebih mandiri sesuai dengan petunjuk-

petunjuk yang ada. LKS berisi petunjuk-petunjuk kerja, tabel yang telah digambar

untuk penilaian demonstrasi serta pertanyaan-pertanyaan untuk bahan diskusi,

sehingga siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab siswa tidak hanya

mendengarkan pengajaran guru, tetapi juga melakukan aktivitas lain yaitu

Page 20: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mengamati, melakukan, dan mendemonstrasikan. Sedangkan tugas guru hanya

sebagai motivator dan pembimbing siswa yang mengalami kesulitan.

Pembelajaran biologi merupakan pelajaran yang membutuhkan variasi

metode mengajar. Variasi metode mengajar tersebut diharapkan agar siswa lebih aktif

dan tidak merasa bosan dengan materi yang disampaikan dan dalam hal ini guru harus

mampu memilih dan menerapkan metode dan strategi mengajar yang cocok dan

efektif sesuai dengan situasi dan kondisi serta sesuai dengan tujuan sistem

pengajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan judul penelitian ini

adalah :

” STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN

MIND MAP DAN LKS PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS VIII SMP AL-

HADI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010.”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas serta untuk

memperjelas masalah maka dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map terhadap

hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi?

2. Apakah ada pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS terhadap hasil

belajar siswa pada pembelajaran biologi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map terhadap

hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi.

2. Mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS terhadap hasil

belajar siswa pada pembelajaran biologi.

Page 21: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diupayakan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi guru

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam penerapa pembelajaran

kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD) dengan Mind Map

maupun LKS sebagai evaluasi guru dan siswa dalam meningkatkan

pencapaian hasil belajar.

b. Memberikan masukan pada calon guru agar lebih memperhatikan masalah-

masalah yang terkait dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Bagi siswa

a. Dapat mengaktifkan daya pikir siswa dengan metode dan media pembelajaran

yang tepat.

b. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

berpartisiasi dalam pembelajaran.

3. Bagi sekolah dan instansi pendidikan lainnya

a. Untuk menyusun program peningkatan proses pembelajaran biologi pada

tahap berikutnya.

b. Hasil penelitian yang dipaparkan akan memberikan sumbangan yang baik

pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran.

Page 22: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu

sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam

struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok. Cooperative learning juga dapat

diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara

sesama anggota kelompok.

Kerjasama kelompok cooperative learning tersebut oleh Slavin (1984) dalam

Etin Solihatin dan Raharjo (2007: 4) menyatakan ”Cooperative learning adalah suatu

model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-keompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan

struktur kelompoknya yang bersifat heterogen”.

Robert E. Slavin (2008: 4) mengatakan ”Pembelajaran kooperatif merujuk

pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi pelajaran”. Dalam kelas koperatif, para siswa diharapkan saling

membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan

yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-

masing atau saling menilai pengetahuan dan pemahaman satu sama lain.

Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) menurut Nurhadi (2004: 112)

adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaaan kelompok kecil

siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai

tujuan belajar.

Salah satu tujuan pembelajaran kooperatif adalah siswa dapat berinteraksi

yang edukatif dalam proses belajar. Dengan interaksi yang edukatif diharapkan siswa

6

Page 23: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

saling membantu dalam memahami pelajaran. Siswa yang mempunyai kemampuan

lebih membantu siswa yang berkemampuan sedang atau dibawahnya dan saling

melengkapi karena biasanya pembelajaran kooperatif memberikan tugas dalam

bentuk belajar berkelompok sehingga masing-masing siswa terdorong untuk

bersemangat memahami pelajaran. Pembelajaran kooperatif juga berperan

menciptakan interaksi yang asah, asih, dan asuh sehingga tercipta masyarakat

belajar.

Terciptanya masyarakat belajar dalam cooperative learning menurut Munawir

Yusuf, Sunardi, dan Mulyono Abdurrahman (2003: 170) mengatakan “Penciptaan

suasana belajar kooperatif berarti pula penciptaan norma yang membuat semua anak

memberikan sumbangan bagi kemajuan kelompok. Norma semacam itu memandang

anak yang mendominasi anak lain atau menggantungkan diri pada orang lain sama

buruknya sehingga harus diberantas”. Ini berarti anak yang pandai harus membantu

anak yang kurang pandai, anak yang kuat harus membantu yang lemah dan tiap anak

harus saling mendorong untuk menumbuhkan motivasi belajar yang kuat.

Lebih lanjut Munawir Yusuf, Sunardi, dan Mulyono Abdurrahman (2003:

170-171) menyebutkan ada empat elemen dasar yang memungkinkan terciptanya

suasana belajar kooperatif. Keempat elemen dasar tersebut adalah sebagai berikut:

a. Saling ketergantungan positif

b. Interaksi tatap muka

c. Akuntabilitas individual

d. Keterampilan menjalin hubungan interpersonal

Saling ketergantungan positif dapat dicapai melalui saling ketergantungan

tujuan, saling ketergantungan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling

ketergantungan peran, dan saling ketergantungan hadir. Sedangkan interaksi

kooperatif antar anak dalam kelompok belajar membuat siswa saling bertatap muka

sehingga siswa dapat melakukan dialog tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan

sesama siswa. Pada elemen interaksi tatap muka memungkinkan terciptanya sumber

Page 24: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

belajar yang bervariasi sehingga mengoptimalkan pencapaian hasil belajar.

Pembelajaran kooperatif menampilkan wujud dalam belajar kelompok. Meskipun

demikian, penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran tiap

anggota kelompok dan hasil penilaian dikomunikasikan kepada kelompok. Penilaian

kelompok secara individual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas individual.

Pada pembelajaran kooperatif, keterampilan sosial seperti tenggang rasa, bekerja

sama, bersikap sopan terhadap teman, mengkritik ide orang lain, berani

mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai

sifat lain yang bermanfaat untuk menjalin hubungan interpersonal tidak hanya

diasumsikan, tetapi diajarkan secara sengaja.

Pembelajaran kooperatif atau Cooperatif Learning merupakan kegiatan

belajar yang berorientasi pada siswa, dimana siswa belajar dalam kelompok-

kelompok kecil. Pada pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama-sama dalam

menyelesaikan suatu kegiatan belajar. Kelompok-kelompok kecil biasanya terdiri atas

4-5 orang dengan tujuan agar interaksi antar anggota kelompok menjadi efektif dan

maksimal. Siswa akan berusaha keras untuk berhasil dalam belajarnya dan berusaha

keras untuk membantu dan mendorong semangat teman sekelompoknya untuk sama-

sama berhasil. Sehingga dengan pembelajaran memacu siswa lebih aktif, kreatif, dan

mandiri serta dapat memacu samangat siswa untuk saling membantu memecahkan

masalah atau persoalan yang dihadapi.

Pembelajaran kooperatif memiliki banyak keuntungan seperti:

a. Siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif dan

memiliki usaha yang lebih besar untuk berprestasi.

b. Siswa mengembangkan ketrampilan berfikirnya (berfikir kritis)

c. Hubungan yang lebih positif antar siswa dan kesehatan psikologis yang lebih

besar.

Page 25: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Sedangkan tingkat keberhasilan pembelajaran kooperatif tergantung pada:

a. Interdependensi ganjaran yang merujuk kepada suatu ganjaran kelompok secara

eksplisit yang didasarkan pada kinerja kelompok.

b. Interdependensi tugas dikatakan tinggi apabila para anggota kelompok bekerjasam

menyelesaikan tugasnya demi pencapaian kinerja kelompok yang maksimal.

c. Akuntabilitas individual merujuk kepada sumbangan anggota tim terhadap

kelompok atau timnya dalam bentuk perolehan skor tertentu. Semakin tinggi

akuntabiltas individual, maka ia akan memperlihatkan tingkat keterlibatan dalam

kelompok yang tinggi pula.

d. Struktur yang dipaksakan oleh guru berkaitan dengan pembentukan kelompok dan

pemberian ganjaran yang dilakukan dikelas, apakah diprakarsai oleh siswa atau

guru. Semakin besar struktur yang dipaksakan oleh guru mengindikasikan semakin

besar pula intervensi dan keterlibatan guru dalam proses pembelajaran. Tidak

semua kelompok kooperatif berjalan dalam kondisi yang sama. Ada yang sangat

membutuhkan banyak intervensi dari guru, disamping itu ada pula yang tidak

terlalu membutuhkan intervensi dari guru dalam pembentukan kelompok dan

penetapan strategi pencapaian kelompok.

e. Kompetensi kelompok merujuk kepada ada atau tidaknya suasana persaingan yang

ditetapkan sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan. Ada kelompok kooperatif

yang tidak didasarkan pada kompetisi. Para siswa berjuang menurut kemampuan

mereka dalam kelompok dengan harapan akan mendapatkan hasil yang maksimal

tanpa harus merasa disaingi oleh kelompok lain. Ada kelompok yang sengaja

memasukkan unsur persaingan ini untuk mendorong kinerja kelompok.

Prosedur pembelajaran kooperatif menurut Wina Sanjaya (2008: 194-196)

terdiri atas empat tahap yaitu:

a. Penjelasan materi

b. Belajar dalam kelompok

c. Penilaian

d. Pengakuan tim

Page 26: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi

pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam tahap ini

adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini, guru

memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang

selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok (team).

Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pelajaran,

selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah

dibentuk sebelumnya. Untuk penilaian dalam SPK (Sistem Pembelajaran Kooperatif)

bisa dilakukan dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual

maupun secara kelompok. Sedangkan pengakuan tim (team recognition) adalah

penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk

kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.

a. Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD)

Pembelajaran kooperatif STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-

kawan dari Universitas John Hopkins. Pembelajaran kooperatif ini dipandang paling

sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan Robert E. Slavin (2008: 13), STAD lebih merupakan metode

umum dalam mengatur kelas daripada metode komprehensif dalam mengerjakan

mata pelajaran tertentu. Guru menggunakan pelajaran mereka sendiri dan materi-

materi lain.

Sedangkan menurut Nurhadi (2004:116-117), para guru menggunakan metode

STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik

melalui penyajian verbal maupun tertulis. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi

beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok.

Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun

kemampuan (tinggi, sedang, rendah).

Mohamad Nur (2005: 6) mengemukakan “Ide utama dibalik STAD adalah

untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam

Page 27: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menuntaskan keterampilan-keterampilan yang dipresentasikan guru”. Apabila siswa

menginginkan tim mereka mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu

teman satu tim dalam mempelajari bahan ajar tersebut. Mereka harus memberi

semangat satu timnya yang melakukan yang terbaik, menyatakan norma bahwa

belajar itu penting, bermanfaat, dan menyenangkan. Siswa bekerja sama setelah guru

mempresentasikan pelajaran. Mereka dapat bekerja berpasangan dengan cara

membandingkan jawaban-jawabannya, mendiskusikan perbedaan yang ada, dan

saling membantu satu sama lain saat menghadapi jalan buntu.

Menurut Robert E. Slavin (2008: 143-146) menyebutkan STAD terdiri atas

lima komponen utama yaitu:

1) Presentasi kelas

2) Tim

3) Kuis

4) Skor kemajuan individual

5) Rekognisi tim

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam

kelas. Perbedaan presentasi kelas dengan pengajaran biasa yaitu presentasi tersebut

haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan

menyadari bahwa siswa harus benar-benar memberi perhatian penuh selama

presentasi kelas, dengan demikian akan sangat membantu siswa mengerjakan kuis-

kuis, dan skor kuis siswa menentukan skor tim siswa.

Tim terdiri empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas

dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim

ini adalah untuk memastikan semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih

khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggota tim untuk bisa mengerjakan

kuis dengan baik. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap

poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik

untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggota

tim.

Page 28: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan

sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis

individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam

mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk

memahami materinya. Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk

memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila siswa

bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap

siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem

skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha

mereka yang terbaik. Para siswa mengumpulkan poin untuk tim siswa berdasarkan

tingkat dimana skor kuis siswa (persentase yang benar) melampui skor awal siswa.

Poin kemajuan siswa berdasarkan skor kuis yang diperoleh dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Poin Kemajuan

Skor Kuis Poin Kemajuan

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

10 - 1 poin di bawah skor awal

skor awal sampai 10 poin di atas skor awal

Lebih dari 10 poin di atas skor awal

Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)

5

10

20

30

30

Sumber: Robert E. Slavin (2008: 159)

Tim akan mendapatkan penghargaan yang lain apabila skor rata-rata tim

mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan

dua 20% dari peringkat tim. Tiga macam penghargaan diberikan pada rekognisi tim.

Ketiga penghargaan tersebut didasarkan pada rata-rata skor tim, yang dapat dilihat

pada Tabel 2

Page 29: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tabel 2. Tingkatan Penghargaan

Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan

15

16

17

TIM BAIK

TIM SANGAT BAIK

TIM SUPER

Sumber: Robert E. Slavin (2008:160)

1) Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Mind Map

Mind map atau peta pikiran dikembangkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-

an sebagai cara untuk mendorong siswa mencatat hanya dengan menggunakan kata

kunci dan gambar . Menurut Tony Buzan (2007: 4) ”Mind Map adalah cara termudah

untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak”.

Otak tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi dan teratur

melainkan harus mencari, memilih, merumuskan dan merangkainya dalam bentuk

gambar-gambar, simbol-simbol, suara dan bunyi. Informasi yang diterima akan

dihubungkan dengan logika dan diatur oleh bahasa sehingga menghasilkan arti yang

dipahami.

Sedangkan menurut Iwan Sugiarto (2004:75) Peta pikiran adalah teknik

meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi

ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.

Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki (1999: 152) menjelaskan, peta

pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra

visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam.

Pembuatan peta pikiran selain ditulis dengan tulisan manual juga disertai pengingat-

pengingat visual dan sensorik seperti gambar atau simbol.

Mind map merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena Mind Map

memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain,

sehingga terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Melalui peta pikiran

informasi lebih mudah diingat daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional.

Berikut disajikan perbedaan antara catatan tradisioanal (catatan biasa) dengan catatan

mind mapping.

Page 30: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tabel 3. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping

Catatan Biasa Peta Pikiran

1. hanya berupa tulisan-tulisan saja 1. berupa tulisan, symbol dan gambar

2. hanya dalam satu warna 2. berwarna-warni

3. untuk mereview ulang memerlukan 3. untuk mereview ulang diperlukanwaktu yang lama waktu yang pendek

4. waktu yang diperlukan untuk 4. waktu yang diperlukan untukbelajar lebih lama belajar lebih cepat dan efektif

5. statis 5. membuat individu menjadi lebihkreatif.

Sumber: Iwan Sugiarto (2004 : 76)

Dari uraian tersebut, peta pikiran adalah satu teknik mencatat yang

mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan

potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan

kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan

mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal.

Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam

menyerap informasi yang diterima.

a) Langkah –langkah Membuat Mind map

Sebelum membuat sebuah peta pikiran menurut Tony Buzan (2007: 14)

diperlukan beberapa bahan, yaitu kertas kosong tidak bergaris, pena, dan pensil

warna, otak serta imajinasi. Lebih lanjut Tony Buzan (2007: 15) mengemukakan

tujuh langkah untuk membuat peta pikiran. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai

berikut:

(1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnyadiletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberikebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untukmengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami;(2) Gunakan gambaratau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribukata dan membantu otak menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akanlebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkonsentrasi,dan mengaktifkan otak;(3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak,warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map lebih

Page 31: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

hidup, menambah energi pada pemikiran kreatif dan menyenangkan;(4)Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkandua (atau tiga atau empat) hal sekaligus. Bila cabang-cabang dihubungkanakan lebih mudah dimengerti dan diingat;(5) Buatlah garis hubung yangmelengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akanmembosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperticabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata;(6) Gunakan satu katakunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebihbanyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map;(7) Gunakan gambar.Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribukata.

Dalam pembuatan mind map penggunaan kertas dalam posisi secara melebar

membantu mendapatkan lebih banyak tempat. Pembelajaran konvensional adalah

pembelajaran yang memusatkan kegiatan belajar pada guru. Siswa hanya duduk,

mendengarkan dan menerima informasi. Cara penerimaan informasi akan kurang

efektif karena tidak adanya proses penguatan daya ingat, walaupun ada proses

penguatan yang berupa pembuatan catatan, siswa membuat catatan dalam bentuk

catatan yang monoton dan linear. Mind map dapat menghubungkan ide baru dan unik

dengan ide yang sudah ada , sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik yang

dilakukan oleh siswa dengan penggunaan warna dan simbol –simbol yang menarik

akan menciptakan suatu hasil pemetaan pikiran yang baru dan berbeda. Pemetaan

pikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam

kegiatan belajar.

Pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map adalah pembelajaran

kooperatif dimana dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan STAD dan

dimodifikasi dengan penggunaan mind map dalam kegiatan belajar mengajar.

Keuntungan lain penggunaan catatan mind map yaitu sebagai alat untuk membantu

siswa berfikir dan mengingat lebih baik, membiasakan siswa untuk melatih aktivitas

kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat

bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Dengan penggunaan mind map diduga

pencapaian hasil belajar siswa akan meningkat karena siswa lebih mudah untuk

memahami materi.

Page 32: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media LKS

Lembar kerja siswa merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang berisi

informasi dan perintah dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan

belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk

mencapai tujuan.

Lembar kerja siswa merupakan salah satu sarana untuk membantu dan

mempermudah dalam belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif

antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam

peningkatan hasil belajar. Dalam lembar LKS siswa akan mendapatkan uraian materi,

tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan. Penggunaan LKS

dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut

aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam

memantau siswa dalam proses belajar mengajar.

Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah

lembaran kertas yang intinya berisi informasi dan instruksi dari guru kepada siswa

agar dapat mengerjakan sendiri suatu kegiatan belajar melalui praktek atau

mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk

mencapai tujuan pengajaran. (http//www,gudangmateri.com/2011/03/pengertian-dan-

manfaat-lks.html)

Penggunaan LKS sebagai media yang diterapkan dalam proses pembelajaran

mempunyai beberapa fungsi baik bagi guru maupun siswa. Sultan (2008) berpendapat

bahwa fungsi LKS dalam proses belajar mengajar ada dua, yaitu:

a) dari segi siswa: fungsi LKS adalah sebagai sarana belajar baik dikelas, diruang praktek maupundiluar kelas sehingga siswa berpeluang besar untukmengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatihketerampilan,memproses sendiri untuk mendapatkan perolehannya,b) darisegi guru: melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajarmengajar sudah menerapkan metode”membelajarkan siswa” dengan kadarSAL (Student Active Learning) yang tinggi. Intervensi yang diberikan gurubukan dalam bentuk jawaban atas pertanyaan siswa, tetapi berupa panduanbagi siswa untuk memecahkan masalah.

Page 33: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS adalah pembelajaran kooperatif

dimana dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan STAD dan dimodifikasi

dengan penggunaan LKS yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan diberikan LKS tersebut siswa tidak hanya menerima penjelasan dari

guru, tetapi lebih aktif melakukan kegiatan belajar untuk menemukan atau mengelola

sendiri perolehan belajar atau pengetahuan dan keterampilan yang perlu dikuasai.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Hasil belajar dapat juga dikatakan sebagai hasil akhir dari proses belajar mengajar di

kelas serta merupakan perwujudan dari kemampuan diri yang optimal setelah

menerima pelajaran.

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan tes yang

diselenggarakan oleh guru sendiri pada setiap akhir pertemuan pelajaran ataupun

dapat dilakukan oleh Depdiknas yang berupa ujian nasional.

Bukti keberhasilan siswa dalam belajar adalah dengan prestasi yang

ditunjukkan dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik. Berdasarkan kurikulum 2004 pestasi belajar siswa tercapai dengan baik

apabila siswa mampu menguasai ketiga aspek tersebut yaitu aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek psikomotorik yang dikembangkan dalam bersikap dan berfikir

siswa.

Ada beberapa petunjuk bahwa proses belajar mengajar dianggap berhasil

adalah hal-hal sebagai berikut:

a.Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestsi tinggi baik

secara individu maupun kelompok.

b.Perilaku siswa yang menguasi ketiga ranah belajar (kognitif, afektif, dan

psikomotorik) baik secara individu maupun kelompok.

Berdasarkan kurikulum 2004 prestasi belajar siswa tercapai dengan baik

apabila siswa mampu menguasai tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut ditampilkan dalam indicator yang harus

Page 34: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dikuasai siswa agar tercapai keberhasilan belajar. Nana Sudjana (1991:22-23)

mengemukakan bahwa secara garis besar ranah dibagi menjadi tiga yaitu:

a Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri darienam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitiftingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkattinggi.

b Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaknipenerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dankemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaknigerakan reflek, keterampilan gerakan dasar,kemampuanperceptual,keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleksndan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Ranah kognitif memegang peranan dalam peningkatan kemampuan siswa.

Kemampuan tersebut antara lain dalam penguasaan ilmu, teknologi, maupun

kemampuan akademik yang lainnya. Apabila seseorang memiliki penguasaan kognitif

pada tingkatan tinggi, maka seseorang tersebut dapat dikatakan memiliki sikap yang

baik juga. Hasil belajar siswa pada ranah afekti tampak berbagai tingkah lakunya

seperti perhatiannya terhadap pelajaran, motivasi belajarnya, kedisiplinannya paupun

rasa menghormati dan menghargai terhadap guru dan teman. Ranah psikomotorik

tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak siswa. Ketiga

ranah tersebut merupakan satu kesatuan dan bagian integral dalam proses

pembelajaran.

a. Ranah Kognitif

Bloom menggolongkan enam tingkatan pada ranah kognitif dari pengetahuan

sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan yang paling rendah

ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang

paling tinggi.

Menurut Winkel (1996:250-252) ranah kognitif mencangkup 6 jenjang yaitu

C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), C4 (analisis), C5 (sintesis), dan

C6 (evaluasi).

Secara umum penilaian ranah kognitif pada mata pelajaran biologi

ditujukan dalam jenis ten obyektif dan tes non obyektif, serta penskoran tugas. Dari

Page 35: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

masing-masing tes diadakan penskoran berdasarkan bobot soal, cakupan materi,

tingkat kesulitan atau kemampuan berfikir yang dituntut.

Penguasaan ranah kognitif dengan tes lisan dan tertulis meliputi pilihan ganda,

uraian bebas, bentuk menjodohkan, unjuk kerja dan pengumpulan kerja siswa.

b. Ranah Afektif

Menurut Muhibin Syah (2004:121) tingkah laku afektif adalah tingkah laku

yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira,

kecewa, senang, benci, dan sebagainya.

Menurut Winkel (1996:252-253) ranah afektif meliputi 5 tahap yaitu A1

(penerimaan), A2 (partisipasi), A3 (penentuan nilai/sikap), A4 (organisasi), dan A5

(pembentukan pola hidup).

Ranah afektif dipresentasikan dari tingkah laku sebagai tujuan pembelajaran,

banyak sikap yang dapat diidentifikasi sebagai tujuan pembelajaran seperti toleransi,

suka menolong, berperasaan. Siswa yang bertingkah laku baik maka dia akan

bertanggung jawab atas dirinya, masyarakat, dan negara. Dalam pembelajaran siswa

yang bersikap baik akan ditujukan dengan tingkah laku yang baik pula.

Secara umum penilaian afektif pada mata pelajaran biologi yaitu sikap, minat,

konsep diri, dan nilai. Sikap merupakan suatu yang dipelajari untuk merespon secara

positif setelah siswa mengikuti pelajaran biologi.

c. Ranah Psikomotorik

Keberhasilan pengembangan ranah kognitif akan berdampak positif terhadap

perkembangan ranah psikomotorik. Kecakapan psikomotorik ialah segala kegiatan

jasmaniah yang kongkrit dan mudah diamati baik kualitas maupun kuantitasnya

karena sifatnya yang terbuka. Kecakapan psikomotorik siswa merupakan perwujudan

wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.

Menurut Winkel (1996:253-254) ranah psikomotorik meliputi 7 jenjang yaitu

P1 (persepsi), P2 (kesiapan), P3 (gerakan terbimbing), P4 (gerakan terbiasa), P5

(gerakan kompleks), P6 (penyesuaian pola gerakan), dan P7 (kreativitas).

Cara menilai hasil belajar psikomotorik ada tiga keterampilan yang dapat

diukur melalui (1) pengamatan secara langsung serta penilaian tingkah laku siswa

Page 36: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

selama proses belajar berlangsung, (2) sesudah mengikuti pelajaran, yaitu dengan

jalan memberikan tes kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan

sikap, dan (3) beberapa waktu sesudah pelajarn selesai dan kelak dalam lingkungan

kerjanya. Soal hasil psikomotorik dapat berupa soal-soal, lembar kerja dan lembar

eksperimen. Sementara itu instrumen untuk mengamati jawaban siswa dapat berupa

lembar observasi.

Lembar observasi biasanya berupa check list yang berisi daftat pertanyan

yang jawabannya tinggal memberi check (v) pada jawaban yang sesuai dengan

keadaan. Bentuk tes psikomotorik dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes

unjuk kerja. Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan

kemampuan bertindak individu setelah menerima pengalaman belajar.

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Metode pembelajaran merupakan suatu bagian dari sistem pengajaran yang

merupakan suatu cara peyajian pengajaran secara teratur untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan, pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar yang dipakai

sebagai tolak ukur adalah hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Hasil belajar atau

prestasi belajar siswa menunjukkan tingkat keberhasilan yang telah dilakukan siswa

selama masa studi yang menyangkut kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai

siswa yang berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pencapaian aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat optimal jika

kegiatan yang dilakukan juga optimal. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan

pengalaman yang melibatkan fisik maupun mental dalam berinteraksi dengan bahan

ajar (materi). Keberhasilan pengalaman belajar memiliki korelasi yang positif

terhadap prestasi belajar siswa. Penciptaan suasana belajar yang memberikan makna

terhadap pengalaman belajar diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penciptaan suasana belajar yang efektif ditentukan oleh pemilihan metode

pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan

dengan tujuan pengajaran, materi pelajaran, karakteristik siswa dan karakteristik

sekolah. Tidak ada metode pembelajaran yang paling sempurna dan ampuh setiap

Page 37: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

metode pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai kelemahan maupun

kelebihan. Metode pembelajaran menentukan kejelasan penyampaian bahan pelajaran

kepada siswa sehingga pelajaran tersebut dapat ditangkap, difahami, dan digunakan

oleh siswa dengan baik.

Metode konvensional atau ceramah merupakan bentuk pengajaran yang

berpusat pada aktivitas guru dan menekankan pada penghafalan konsep yang ada.

Siswa cenderung membuat catatan dalam bentuk linier dan panjang sehingga siswa

mengalami kesulitan dalam mencari pokok ataupun point-point materi pelajaran yang

telah dipelajari. Dalam metode konvensional siswa tidak banyak terlibat baik dari

segi berfikir dan bertindak. Siswa hanya menerima informasi yang telah diberikan

oleh guru tanpa adanya keterlibatan kegiatan psikomotoriknya. Akibat dari keadaan

tersebut siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar yang berakibat

pada pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal. Mengingat keterbatasan

tersebut maka diperlukan suatu metode yang dapat meningkatkan partisipasi siswa

dalam belajar dengan metode pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif yang dipilih dalam penelitian ini adalah

pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dimana

siswa akan belajar dalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari empat sampai lima

anggota yang bersifat heterogen. Pelaksanaan proses pembelajaran sering kali siswa

kurang terfokus terhadap materi yang diajarkan oleh guru sehingga dalam penerapan

pembelajaran kooperatif, seorang guru harus mampu menggunakan strategi yang

dimodifikasi dengan berbagai strategi yang lain. Salah satu cara yang digunakan

dalam memodifikasi tersebut adalah dengan adanya LKS dan mind map. Dengan

modifikasi ini proses pembelajaran diharapkan dapat memberikan keberartian

pengalaman belajar kepada siswa dan berimplikasi positif terhadap hasil belajar

siswa.

Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan hubungan antara variabel-

variabel dalam penelitian dengan alur kerangka pemikiran sebagai berikut.

Page 38: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 1. Alur kerangka pemikiran

Dari alur kerangka pemikiran tersebut dapat dibuat paradigma penelitian

sebagai berikut:

Y1 X1Y1

X1 Y2 X1Y2

Y3 X1Y3

X

Y1 X2Y1

X2 Y2 X2Y2

Y3 X2Y3

Gambar 2. Paradigma Penelitian

Keterangan :

X : Pembelajaran

X1 : Diterapkan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dengan mind map

Mind Map

Hasil BelajarPembelajaran

LKS

PembelajaranKooperatif STAD

Page 39: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

X2 : Diterapkan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dengan LKS

Y1 : Daya serap kognitif

Y2 : Daya serap afektif

Y3 : Daya serap psikomotorik

X1Y1 : Hasil belajar ranah kognitif dengan pembelajaran kooperatif Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dengan mind map

X1Y2 : Hasil belajar ranah afektif dengan pembelajaran kooperatif Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dengan mind map

X1Y3 : Hasil belajar ranah psikomotor dengan pembelajaran kooperatif Student

Teams Achievement Divisions (STAD) dengan mind map

X2Y1 : Hasil belajar ranah kognitif dengan pembelajaran kooperatif Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dengan LKS

X2Y2 : Hasil belajar ranah afektif dengan pembelajaran kooperatif Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dengan LKS

X2Y3 : Hasil belajar ranah psikomotor dengan pembelajaran kooperatif Student

Teams Achievement Divisions (STAD) dengan LKS

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir dan paradigma penelitian di atas, maka dapat

disusun hipotesis sebagai berikut :

”Ada pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan LKS terhadap

hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi”.

Page 40: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

Islam Al Hadi Sukoharjo kelas VIII tahun pelajaran 2009/2010

2. Waktu Penelitian

Pada penelitian ini waktu penelitian dilakukan secara bertahap yang secara

garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan dan perizinan, tahap

penelitian dan tahap penyelesaian

a. Tahap Persiapan dan Perizinan

Tahap persiapan meliputi pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal skripsi,

seminar, permohonan izin penelitian, dan konsultasi instrument penelitian pada

pembimbing. Tahap ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

2009.

b. Tahap Penelitian

Tahap penelitian meliputi semua kegiatan yang ada di lapangan, yaitu uji coba

instrumen, pelaksanaan mengajar dan pengambilan data. Tahap ini dilaksanakan

pada bulan April 2010 – Mei 2010.

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian meliputi analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Tahap ini dilaksanakan pada bulan Mei 2010 sampai selesai.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002:108) menyatakan bahwa “Populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian”. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas VIII SMP Islam Al Hadi Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari

5 kelas.

24

Page 41: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2. Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002: 109) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti”. Penentuan ukuran sampel ditentukan berdasarkan

pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 112) yang menyatakan “Untuk sekedar ancer-

ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya

besar dapat diambil kira-kira antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih”.

Sesuai pendapat tersebut maka sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu

sebanyak dua kelas dari lima kelas yang ada.

3. Teknik Pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive sampling yaitu

pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya keterbatasan

waktu dan tenaga sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

Menurut H.B Sutopo (2002:56) didalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan

informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan dalam

memperoleh data.

Penentuan ini berdasarkan pada ciri-ciri yang sama dimiliki populasi, yaitu:

a. Siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat yang sama.

b. Siswa diampu oleh guru yang sama

c. Siswa mendapat materi pelajaran yang sama

Kelas yang diambil melewati tahap sebagai berikut:

a. Mengambil data nilai UAS semester ganjil seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Hadi

Sukoharjo.

b. Melakukan uji keseimbangan untuk kelas-kelas yang mempunyai kemampuan

sama dengan uji F berpasangan.

c. Menentukan kelas yang berfungsi sebagai kelompok eksperimen I dan kelas yang

berfungsi sebagai kelompok eksperimen II.

Page 42: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, angket dan

observasi. Metode tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar ranah kognitif

siswa. Metode angket digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif. Metode

observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa.

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi obyek pengamatan dan sebagai faktor

yang berperan dalam peristiwa yang diteliti.

Variabel yang terdapat pada penelitian ini terdiri atas :

a. Variabel Bebas

Sugiyono (2006: 61) menyatakan bahwa “Variabel bebas adalah variabel yang

menjadi sebab atau timbulnya variabel terikat”. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah pembelajaran kooperatif STAD yang dimodifikasi dengan mind map dan

LKS.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006: 61). Variabel terikat dalam

penelitian ini meliputi hasil belajar biologi siswa yang meliputi ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari lima jenjang yaitu pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif terdiri dari lima

jenjang yaitu penerimaan, partisipasi,penentuan nilai/sikap, organisasi, dan

pembentukan pola hidup. Sedangkan ranah psikomotorik terdiri dari tujuh jenjang

yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan

kompleks, dan penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk pengambilan data adalah

sebagai berikut :

Page 43: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a. Teknik Dokumentasi

Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data

tentang kemampuan awal siswa yang diambil dari nilai Ujian Akhir Semester (UAS)

semester I untuk mata pelajaran biologi kelas VIII.

b. Teknik Tes

Suharsimi Arikunto (2002: 198) menyatakan bahwa “tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar

atau hasil belajar ranah kognitif biologi siswa kelas dengan pembelajaran kooperatif

STAD dengan mind map dan kelas dengan pembelajaran kooperatif STAD dengan

LKS. Tes berbentuk tes obyektif yaitu bentuk pilihan ganda.

c. Teknik angket

Suharsimi Arikunto (2002: 128) menyatakan bahwa ”Angket atau kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadi, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Dalam penelitian, bentuk angket yang digunakan adalah bentuk cek-list, yaitu

suatu bentuk angket dimana pengisi angket memberi tanda cek (v) pada kolom yang

telah disediakan. Alternatif jawaban tiap item ada lima. Prosedur pemberian tiap item

berdasarkan sikap dan minat siswa terhadap pelajaran biologi. Pemberian skor tiap

item pernyataan menurut skala Linkert dalam Sukardi (2005:145) sebagai berikut:

SL : jawaban selalu dengan skor 5 yang menunjukkan minat dan sikap yang

paling tinggi.

SR : jawaban sering dengan skor 4 yang menunjukkan sikap dan minat tinggi.

KD : jawaban kadang dengan skor 3 yang menunjukkan sikap dan minat sedang.

J : jawaban jarang dengan skor 2 yang menunjukkan sikap dan minat

rendah.

TP : jawaban tidak pernah mendapat skor 1 yang menunjukkan sikap dan minat

paling rendah.

Page 44: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Instrumen negatif penyekorannya kebalikan dari item positif, yaitu sebagai

berikut :

SL : jawaban selalu dengan skor 1 yang menunjukkan minat dan sikap yang paling

tinggi.

SR : jawaban sering dengan skor 2 yang menunjukkan sikap dan minat tinggi.

KD : jawaban kadang dengan skor 3 yang menunjukkan sikap dan minat sedang.

J : jawaban jarang dengan skor 4 yang menunjukkan sikap dan minat rendah.

TP : jawaban tidak pernah dengan skor 5 yang menunjukkan sikap dan minat

paling rendah.

Angket digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar ranah afektif.

d. Teknik observasi

Observasi merupakan suatu langkah yang sangat baik untuk memperoleh data

tentang pribadi dan tingkah laku setiap individu anak didik. Teknik obsevasi

digunakan untuk mengambil data ranah psikomotor.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua instrumen yaitu instrumen tes

dan instrumen non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan ranah

kognitif, instrumennya berupa tes obyektif. Instrumen non tes digunakan untuk

mengukur hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Pengukuran ranah afektif

digunakan instrumen bentuk angket atau kuesioner dimana berisi tentang sikap dan

minat siswa terhadap mata pelajaran biologi. Pengukuran aspek psikomotor,

instrumen yang digunakan adalah instrumen berbentuk cek-list yang berisi tentang

unjuk kerja siswa dalam praktikum.

a Teknik penyusunan instrumen

Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas 3 instrumen yaitu instrumen

penelitian kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1) Pengukuran ranah Kognitif menggunakan test.

Adapun langkah-langkh penyusunan test sebagai berikut;

a) Spesifikasi materi berdasarkan kurikulum

b) Pembuatan alat ukur sesuai indikator

c) Pembuatan kisi-kisi soal sesuai indikator yang diharapan

Page 45: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

d) Soal-soal yang disusun mengangkut soal-soal yang mencangkup 6 jenjang

yaitu C1 ( pengetahuan), C2 ( pemahaman), C3 (penerapan), C4 (analisis), C5

(sintesis) dan C6 (evaluasi) menurut Winkel (1996: 250-252)

e) Penyusunan item

f) Pengujian kesahihan item dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas

g) Item diuji lagi dengan uji pembeda dan uji tingkat kesahihan item.

2) Pengukuran ranah afektif menggunakan test dengan metode angket skala Linkert

(Sukardi, 2005:145) dengan mengemukakan adanya 5 alternatif jawaban.

Item pertanyaan positif:

Skor 5 untuk alternatif jawaban selalu

Skor 4 untuk alternatif jawaban sering

Skor 3 untuk alternatif jawaban kadang-kadang

Skor 2 untuk alternatif jawaban jarang

Skor 1 untuk alternatif jawaban tidak pernah

Item pertanyaan negatif:

Skor 1 untuk alternatif jawaban selalu

Skor 2 untuk alternatif jawaban sering

Skor 3 untuk alternatif jawaban kadang-kadang

Skor 4 untuk alternatif jawaban jarang

Skor 5 untuk alternatif jawaban tidak pernah

Ranah afektif meliputi 5 tahap yaitu A1 (penerimaan), A2 (partisipasi), A3

(penentuan nilai/sikap), A4 (organisasi), dan A5 (pembentukan pola hidup)

menurut Winkel (1996: 252-253). Uji kesahihan ranah afektif diukur dengan uji

validitas dan reliabilitas.

3) Pengukuran ranah psikomotorik dengan menggunakan angket dan observasi

secara langsung.

Skor berupa skala penilaian yang tersaji dalam pernyataan ”Ya” dan

”Tidak”. Pengukuran ranah psikomotorik dengan observasi dilakukan pada saat

kegiatan belajar mengajar, sebagai acuan untuk pengukuran dengan metode

angket.

Page 46: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Ranah psikomotorik meliputi 7 jenjang yaitu P1 (persepsi), P2 (kesiapan),

P3 (gerakan terbimbing), P4 (gerakan terbiasa), P5 (gerakan kompleks), P6

(penyesuaian pola gerakan), dan P7 (kreativitas) menurut Winkel (1996: 253-

254). Uji kesahihan ranah psikomotorik diukur dengan uji validitas dan

reliabilitas.

Instrumen yang baik adalah instrumen yang telah diujicobakan kepada

kelas lain dan kemudian baru diterapkan pada kelas eksperimen. Untuk

mendapatkan instrumen tes yang baik harus diketahui taraf kesukarannya, daya

pembeda, validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan instrumen non tes harus

diketahui validitas dan reliabilitasnya.

4) Penggunaan mind map dan LKS sebagai media

a) Mind Map

Mind map sebagai media yaitu mind map yang disediakan guru sebagai sarana

mempermudah siswa memahami pelajaran seperti terdapat dalam lampiran 6.

b) LKS

LKS dalam hal ini adalah LKS yang dibuat oleh guru dengan pendekatan

konstruktivisme seperti yang terdapat dalam lampiran 5.

a. Instrumen tes obyektif

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini yang diuji validitasnya adalah

validitas isi yaitu apakah instrumen penelitian yang dibuat dapat mewakili atau

mencakup aspek-aspek yang ingin diteliti. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang invalid berarti memiliki

validitas rendah. Uji validitas instrumen menurut Budiyono (2003:65)

menggunakan korelasi momen produk dari Karl Pearson dengan rumus :

r xy =2222 YYNXXN

)Y)(X(XYN

Page 47: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Keterangan :

r xy : koefisien korelasi suatu butir (item)

n : cacah subjek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor butir item tertentu (item ke-I)

Y : skor total

Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5%

Kriteria validitas sustu tes (rxy).

0,91 - 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,71 - 0,90 : Tinggi (T)

0,41 - 0,70 : Cukup (C)

0,21 - 0,40 : Rendah (R)

Negatif - 0.20 : Sangat Rendah (SR)

Keputusan uji :

r xy r tabel item pertanyaan tersebut valid

r xy < r tabel item pertanyaan tersebut tidak valid

Uji validitas tes try out kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara

lengkap disajikan pada tabel 4 dan selengkapnya pada lampiran 18, 20, 22.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Try Out Instrumen Untuk Uji Validitas

Keputusan Uji ValiditasInstrumen Penelitian Jumlah Item

Valid Invalid

Kognitif 35 35 5

Afektif 30 27 3

Psikomotorik 15 15 0

Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas

tes kognitif menunjukkan item yang valid sebanyak 35 soal sedang untuk item

yang tidal valid (invalid) sebanyak 5 soal. Hasil uji validitas angket afektif

menunjukkan item yang valid sebanyak 27 soal sedang untuk item yang tidal

valid (invalid) sebanyak 3 soal. Hasil uji validitas angket psikomotorik

menunjukkan semua item sebanyak 15 soal valid semua.

Page 48: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel berarti dapat memberikan hasil yang relatif

sama pada saat dilakukan pengukuran lagi pada objek yang berbeda pada waktu

yang berlainan. Reliabel tes hasil belajar menurut Budiyono (2003:69) dapat diuji

dengan rumus Kuder-Richardson (KR-20) yaitu :

r 11 =2

t

ii2

t

s

qps

1n

n

dengan :

r11 : indeks reliabilitas instrumen

n : cacah butir instrumen

p i : proporsi cacah subjek yang menjawab benar pada butir ke-I

q i : 1- p i , i : 1, 2, …n

s 2t : variansi total

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 71) kriteria reliabilitas adalah sebagai

berikut :

0,00 r11 < 0,20 reliabilitas sangat rendah

0,20 r11 < 0,40 reliabilitas rendah

0,40 r11 < 0,60 reliabilitas cukup

0,60 r11 < 0,80 reliabilitas tinggi

0,80 r11 < 1,00 reliabilitas sangat tinggi

Hasil uji reliabilitas tes try out untuk aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa secara lengkap disajikan pada tabel 5 dan selengkapnya pada

lampiran 19, 21, 23.

Tabel 5. Rangkuman Hasil Try Out Instrumen Penelitian Untuk Uji

Reliabilitas.

Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji Reliabilitas

Kognitif 35 0.880

Afektif 30 0.816

Psikomotorik 15 0.816

Page 49: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasarkan Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes

kognitif diperoleh rli = 0.880 hal ini berarti bahwa koefisien reliabiltas soal tes

kognitif memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil uji reliabilitas angket afektif

diperoleh rli = 0.816 hal ini berarti bahwa koefisien reliabiltas soal tes kognitif

memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil uji reliabilitas angket psikomotorik

diperoleh rli = 0.816 uji reliabilitas angket psikomotorik memiliki reliabilitas yang

tinggi.

3) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Menurut Masidjo (1995:201), daya

pembeda soal disebut juga indeks diskriminasi yang dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut :

ID =malxskormaksiNKAatauNKB

KBKA

Keterangan :

ID : Indeks Diskriminasi

KA : Jumlah jawaban yang benar diperoleh dari siswa yang tergolong

kelompok atas

KB : Jumlah jawaban yang benar diperoleh dari siswa yang tergolong

kelompok bawah

NKA / NKB : Jumlah siswa yang tergolong kelompok atas dan bawah

Tabel 6. Kualifikaasi indeks kesukaran sebagai berikut.

Daya Pembeda Kualifikasi

0,80-1,00

0,60-0,79

0,40-0,59

0,20-0,39

(negatif)-0,19

Sangat Membedakan

Lebih Membedakan

Cukup Membedakan

Kurang Membedakan

Sangat Kurang Membedakan

Page 50: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Tingkat kesukaran

Pengujian tingkat kesukaran soal dipergunakan rumus soal dari Masidjo

(1995: 189-192) untuk menentukan tingkat kesukaran tes hasil belajar digunakan

rumus berikut :

IK =maksimalskorxnB

dengan :

IK : indeks kesukaran

B : jumlah jawaban yang benar

n : cacah siswa

Skor maksimal : besarnya skor yang dituntut untuk suatu jawaban benar dari

satu item

Tabel 7. Klasifikasi indeks kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,81 - 1,00

0,61 - 0,80

0,41 - 0,60

0,21 - 0,40

0,00 - 0,20

Mudah Sekali

Mudah

Sedang/Cukup

Sukar

Sukar Sekali

Hasil uji tingkat kesukaran tes kognitif secara ringkas disajikan dalam tabel 8

dan selengkapnya pada lampiran 18.

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes Kognitif

Keputusan Uji Indeks KesukaranInstrumen

Penelitian S M SK

Kognitif 20 12 3

Dari tabel 8 diatas, diperoleh jumlah soal yang dinyatakan mudah sebanyak

12 soal, yang dinyatakan sedang sebanyak 20 soal, yang dinyatakan sukar sebanyak 3

soal.

Setelah menentukan validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks

kesukarannya maka selanjutnya ditentukan butir soal yang akan digunakan dalam

penelitian.

Page 51: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Instrumen Non Tes (angket dan lembar observasi)

1) Validitas soal angket

Pengujian validitas instrumen angket sama dengan menguji validitas

instrumen tes dengan menggunakan korelasi momen produk dari Pearson:

r xy =2222 YYNXXN

)Y)(X(XYN

dengan :

r xy : koefisien korelasi suatu butir (item)

N : cacah subjek yang yang dikenai tes (instrumen)

X : skor butir ke-i

Y : skor total

2) Reliabilitas soal angket

Reliabilitas angket menurut Suharsimi Arikunto (2002: 171) dapat diuji

menggunakan rumus alpha :

r11 =2t

2b-1

1-k

k

dengan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal2b : jumlah variansi butir

2t : varians total

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu yang

bersifat ex post facto. Tujuan dari metode eksperimen semu menurut Sumadi

Suryabrata (1983: 92) yaitu ”untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan

bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan

semua variabel yang relevan”.

Page 52: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan,

kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.

E. Teknik Analisis Data

Tujuan analisis data adalah untuk menjawab atau mengkaji kebenaran

hipotesis yang diajukan. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji

analisis variansi satu jalan dilanjutkan dengan analisis komparasi ganda. Analisis

hanya dapat mengetahui ditolak atau diterimanya hipotesis nol dan ada tidaknya

perbedaan. Hal ini berarti jika hipotesis nol ditolak maka belum diketahui rerata mana

yang berbeda. Jika hipotesis nol ditolak maka diperoleh kesimpulan bahwa paling

sedikit terdapat satu rerata yang berbeda dengan rerata lainnya. Sedangkan untuk

mengetahui lebih lanjut rerata berbeda dan yang sama dilakukan pelacakan rerata

yang dikenal sebagai analisis komparasi ganda.

1. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian

ini memiliki kemampuan awal yang sama apa tidak. Uji keseimbangan yang

digunakan adalah uji F Berpasangan dari Budiyono (2004:164) dengan prosedur:

a. Hipotesis

:Ho 21 ( kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal sama)

21:1H ( kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal berbeda)

b. Taraf Signifikasi ( )=0,05

c. Statistik Uji yang digunakan:

22

21

S

SF F(n1-1, n2-1)

d. Menuntukan daerah kritik(DK): {F F>F (n1-1, n2-1)

e. Keputusan Uji

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel .

f. Kesimpulan

1) Kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal sama jika Ho diterima

2) Kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal berbeda jika Ho ditolak.

Page 53: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Data dokumentasi diperoleh dari nilai UAS semester I kelas VIII Nilai UAS

mata pelajaran biologi dari seluruh kelas VIII digunakan untuk uji keseimbangan.

Kelas yang digunakan untuk eksperimen sebanyak 5 kelas maka uji keseimbangan

menggunakan uji F Berpasangan dapat diketahui bahwa Fhitung < Ftabel , Hal ini

berarti bahwa semua sampel memiliki kemampuan awal yang sama.

Hasil perhitungan uji keseimbangan dengan menggunakan uji F berpasangan

secara lengkap disajikan dalam Tabel 9 dan selengkapnya pada lampiran 17.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan.

Kombinasi Fobs F0,05(dk terbesar-1), (dk terkecil-1) Keputusan

F1.2 1,01 1,70 Diterima

F1.3 1,41 1,70 Diterima

F1.4 1,48 1,70 Diterima

F1.5 1,08 1,70 Diterima

F2.3 1,42 1,70 Diterima

F2.4 1,49 1,70 Diterima

F2.5 1,08 1,70 Diterima

F3.4 1,05 1,70 Diterima

F3.5 1,31 1,70 Diterima

F4.5 1,37 1,70 Diterima

Berdasarkan tabel 9 diatas, dapat diketahui bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini berarti

bahwa semua sampel memiliki kemampuan awal yang sama

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan teknik Lilliefors. Uji normalitas

ditempuh dengan prosedur sesuai dengan rumus dari Sudjana (1996: 466) yaitu:

Page 54: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1). Pengamatan X1, X2,…,Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …Zn dengan

menggunakan rumuss

xxz ii ( x dan s masing – masing merupakan rata – rata

dan simpangan baku sampel)

2). Tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi)

3). Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…,Zn yang lebih kecil atau sama dengan

Zi.. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka :

n

zyangzzbanyaknyazzS ini

,)( 2,1

4). Menghitung selisih F(Zi) – S(zi) kemudian tertentu harga mutlaknya.

5). Mengambil harga F(Zi) – S(zi) yang paling besar sebagai harga L0.

Hipotesis:

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha= Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H0 ditolak bila L0 > Ldaftar untuk taraf nyata yang dipilih

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari

populasi yang homogen. Untuk mengetahui homogenitas variansi digunakan ”uji

Bartllet”. Menurut Sudjana (2005: 261-263) rumus uji Bartllet adalah sebagai

berikut:

S2 =1n

S1n

i

2ii

B = 1nSlog i2i

2 = 2ii Slog1nB10ln

= 2,3026 2ii Slog1nB

Hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho = 21 = 2

2 = kedua populasi mempunyai varian yang sama

H1 = 21

22 = paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

Page 55: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Adapun langkah-langkah pengujian homogenitas dengan menggunakan uji

Bartllet sebagai berikut :

1. Menggunakan hipotesis

Ho = 21 = 2

2 = kedua populasi mempunyai varian yang sama

H1 = 21

22 = paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

2. Menghitung varian masing-masing sampel (S 2i ) dengan rumus

S 2i = 1n

XX 21

3. Menghitung varian gabungan dari semua sampel (S2) dengan rumus :

S 2i = 1n

1n

1

21

4. Menghitung harga satuan B = 1nSlog i2i

5. Menghitung Chi- 2 = ( )10ln 2i1 Slog1nB

6. Menghitung 2 dari tabel distribusi Chi-kuadrat pada taraf signifikansi 5%

7. Kriteria uji : Ho2hitung

2tabel yang berarti sampel homogen

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan analisis variansi satu jalan dilanjutkan dengan

analaisis komparasi ganda. Analisis hanya dapat mengetahui ditolak atau diterimanya

hipotesis nol dan ada tidaknya perbedaan. Hal ini berarti jika hipotesis nol ditolak

maka belum diketahui rerata mana yang berbeda. Jika hipotesis nol ditolak maka

diperoleh kesimpulan bahwa paling sedikit terdapat satu rerata yang berbeda dengan

rerata lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut rerata berbeda dan yang sama

dilakukan pelacakan rerata yang dikenal sebagai analisis komparasi ganda.

a. Analisis Variansi Satu Jalan

Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi satu jalan

menurut Husaini Usman dan Purnomo Stiady A ( 2003:183) adalah sebagai berikut:

Page 56: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1) Hipotesis:

0 : 0jY , untuk semua j ( tidak ada perbedaan efek antar perlakuan terhadap

variable terikat )

,0:1 jYH untuk paling sedikit satu j ( ada perbedaan efek antar perlakuaan

terhadap variabel terikat)

2) Taraf signifikansi 05,0

3) Statistik uji yang digunakanD

A

RKRK

F

4) Menghitung jumlah kuadrat rata-rata, dengan rumus:

Jn

nR nnnn

xxxxK

....

....

321

2

321

5) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:

Rn

nA JK

n

x

n

x

n

xJK

2

2

2

2

1

21 ...)(

6) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok ARD JKJKxJK 2

7) Menghitung derajat kebebasan rata- rata dengan rumus dk ratarata = 1

8) Menghitung derajat kebebasan antar kelompok dk 1kA

9) Menghitung derajat kebebasan dalam kelompok dk kND

10) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat rata-rata RKR

Rratarata dk

JK

11) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok RKA

RA dk

JK

12. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok RKD

DD dk

JK

13). Mencari F hitung dengan rumus : F hitung =D

A

RK

RK

14). Mencari F tabel dengan rumus : )();();( dkDdkAtabel FF

15). Kriteria pengujian yaitu:Jika F tabelhitung F maka Ho ditolak.

16). Rangkuman Analisis Variansi

Page 57: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 10. Rangkuman Analisis Variansi

Jumlah variansi Jumlah

kuadrat

(JK)

Dk Rata-rata

kuadrat

(RK)

F hitung F tabelKepu

-

tusan

Rata-rata antar

kelompok dalam

kelompok

JK R

JK A

JK D

1

dk A

dk D

RK R

RK A

RK D

Jumlah 2x 1n - -

b. Uji Komparasi Ganda

Komparasi ganda adalah tidak lanjut dari analisis variansi apabila hasil

analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Uji lanjutan

setelah analisis variasi, digunakan metode Scheffe, karena metode tersebut akan

menghasilkan beda rerata dengan tingkat signifikasi yang kecil.

Menurut Budiyono (2004: 201-204) langkah–langkah dalam menggunakan

metode Scheffe adalah sebagai berikut:

1). Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata

2). Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut

3). Menentukan tingkat signifikansi =0,05

4). Mencari harga anava statistik uji F dengan rumus sebagai berikut :

a). Komparasi rerata antar baris ke-i dan ke-j

j

jiji

nnRKG

XXF

111

2

..

b). Komparasi rerata antar baris ke-i dan ke-j

j

jiji

nnRKG

XXF

111

2

..

Page 58: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

c). Komparasi rerata anatar sel pada kolom ke-j

kjij

kjijkjij

nnRKG

XXF

11

2

d). Komparasi rerata antar sel pada baris ke-i

kjij

kjijkjij

nnRKG

XXF

11

2

5). Menentukan daerah kritik (DK)

.. jiDK pqNpFpFF ;1;1

.. jiDK pqNpFqFF ;1;1

kjijDK pqNpqFpqFF ;1;1

kjijDK pqNpqFpqFF ;1;1

6.) Menentukan keputusan uji untuk setiap pasang komparasi ganda

7). Menyusun rangkuman analisis (komparasi ganda)

Page 59: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi siswa

pada kompetensi dasar mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan.

Hasil belajar biologi siswa meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik.

Berikut disajikan masing-masing hasil belajar biologi siswa kelas VIII

SMP Islam Al-Hadi Sukoharjo:

1. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

a. Kelompok Eksperimen I

Kelas eksperimen I adalah kelas yang diberikan perlakuan berupa

penggunaan Pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams-Achievement

Divisions) dengan modifikasi berupa Mind Map dalam setiap kegiatan

pembelajarannya. Nilai tertinggi 83, nilai terendah 57, mean sebesar 71,7000 dan

standar deviasi sebesar 6,7869. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ranah

kognitif disajikan dalam Tabel 11 dan histogram pada Gambar 3, serta

perhitungan selengkapnya pada Lampiran 24.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif KelompokEksperimen I

Interval Batas Nyata Frekuensi Frekuensi Relatif

57-61 61,5 3 7,5%

62-66 66,5 4 10%

67-71 71,5 12 30%

72-76 76,5 9 22,5%

77-81 81,5 8 20%

82-86 86,5 4 10%

Jumlah 40 100,00%

43

Page 60: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan Tabel 11 di atas dapat disajikan dalam histogram sebagai

berikut:

Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Kelas Eksperimen I

Berdasarkan histogram di atas, maka dapat diketahui frekuensi hasil belajar

biologi pada ranah kognitif untuk kelas eksperimen I yang paling tinggi terdapat pada

nilai antara 66,5-71,5 sebanyak 12 siswa atau sebesar 30% dan yang terendah pada

nilai antara 56,5-61,5 sebanyak 3 orang atau sebesar 7,5 %.

b. Kelompok Eksperimen II

Kelas eksperimen II adalah kelas yang diberikan perlakuan berupa

penggunaan Pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams-Achievement Divisions)

dengan modifikasi berupa pemberian LKS dalam setiap kegiatan pembelajarannya.

Nilai tertinggi 80, nilai terendah 53, mean sebesar 67,6750 dan standar deviasi

sebesar 7,5630. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ranah kognitif disajikan dalam

Tabel 12 dan histogram pada Gambar 4, serta perhitungan selengkapnya pada

Lampiran 24.

56,5 61,5 66,5 71,5 76,5 81,5 86,5Batas Nyata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen I

Page 61: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif KelompokEksperimen II.

Interval Batas Nyata Frekuensi Frekuensi Relatif

53-57 57,5 4 10%

58-62 62,5 5 12,5%

63-67 67,5 13 32,5%

68-72 72,5 7 17,5%

73-77 77,5 6 15%

78-82 81,5 5 12,5%

Jumlah 40 100,00%

Berdasarkan Tabel 12 di atas dapat disajikan dalam histogram sebagai

berikut:

Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Kelas Eksperimen II

Berdasarkan histogram di atas, maka dapat diketahui frekuensi hasil belajar

biologi pada ranah kognitif untuk kelas eksperimen I yang paling tinggi terdapat pada

nilai antara 62,5-67,5 sebanyak 13 orang atau sebesar 32,5% dan yang terendah pada

nilai antara 52,5-57,5 sebanyak 3 orang atau sebesar 10%.

Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa ranah kognitif

kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 13

serta disajikan dalam Diagram Batang Gambar 5.

52,5 57,5 62,5 67,5 72,5 77,5 82,5Batas Nyata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen II

Page 62: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 13. Data Nilai Rata-rata Ranah Kognitif

Uraian Kelompok eksperimen I Kelompok eksperimen II

Nilai rata-rata

kognitif71,7000 67,6750

Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat diketahui selisih nilai rata-rata hasil

belajar ranah kognitif antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II

adalah 4,025.

Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat disajikan dalam diagram batang sebagai

berikut:

656667686970717273

eksperimen 1 eksperimen 2

71.7

67.7

kelas

Gambar 5. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar RanahKognitif Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Berdasarkan diagram batang di atas, maka dapat diketahui nilai rata-rata ranah

kognitif paling tinggi dicapai kelompok eksperimen I kemudian diikuti kelompok

eksperimen II.

2. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

a. Kelompok Eksperimen I

Nilai tertinggi 122, nilai terendah 87, mean sebesar 105,9250 dan standar

deviasi sebesar 8,9740. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ranah kognitif

disajikan dalam Tabel 14 dan histogram pada Gambar 6, serta perhitungan

selengkapnya pada Lampiran 30.

Page 63: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif KelompokEksperimen I.

Interval Batas Nyata Frekuensi Frekuensi Relatif

87-92 92,5 2 5%

93-98 98,5 7 17,5%

99-104 104,5 7 17,5%

105-110 110,5 11 27,5%

111-116 116,5 8 20%

117-122 122,5 5 12,5%

Jumlah 40 100,00%

Berdasarkan Tabel 14 di atas dapat disajikan dalam histogram sebagai

berikut:

Gambar 6. Histogram hasil belajar ranah afektif kelompok eksperimen I

Berdasarkan histogram di atas, maka dapat diketahui frekuensi hasil belajar

biologi pada ranah afektif untuk kelompok eksperimen I yang paling tinggi pada

nilai antara 104,5-110,5 sebanyak 11 orang atau sebesar 27,5% dan terendah pada

nilai antara 86,5-92,5 sebanyak 2 orang atau sebesar 5%.

86,5 92,5 98,5 104,5 110,5 116,5 122,5Batas Nyata Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Eksperimen I

Page 64: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b. Kelompok Eksperimen II

Nilai tertinggi 115, nilai terendah 81, mean sebesar 99,1500 dan standar

deviasi sebesar 8,7312. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ranah afektif disajikan

dalam Tabel 15 dan histogram pada Gambar 7, serta perhitungan selengkapnya pada

Lampiran 30.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif KelompokEksperimen II.

Interval Batas Nyata Frekuensi Frekuensi Relatif

81-86 86,5 3 7,5%

87-92 92,5 6 15%

93-98 98,5 9 22,5%

99-104 104,5 11 27,5%

105-110 110,5 7 17,5%

111-116 116,5 4 10%

Jumlah 40 100,00%

Berdasarkan Tabel 15 di atas dapat disajikan dalam histogram sebagai

berikut:

Gambar 7. Histogram hasil belajar ranah afektif kelompok eksperimen II

80,5 86,5 92,5 98,5 104,5 110,5 116,5Batas Nyata Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Eksperimen II

Page 65: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Berdasarkan histogram di atas, maka dapat diketahui frekuensi hasil belajar

biologi pada ranah afektif untuk kelompok eksperimen II yang paling tinggi pada

nilai antara 98,5-104,5 sebanyak 11 orang atau sebesar 27,5% dan terendah pada nilai

antara 80,5-86,5 sebanyak 3 orang atau sebesar 7,5 %.

Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa ranah afektif kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 16 serta disajikan

dalam Diagram Batang Gambar. 8

Tabel 16. Data Nilai Rata-rata Ranah Afektif

Uraian Kelompok eksperimen I Kelompok eksperimen II

Nilai rata-rata afektif 105,9250 99,1500

Berdasarkan Tabel 16 di atas dapat diketahui selisih nilai rata-rata hasil

belajar ranah afektif antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II

adalah 6,775.

Berdasarkan Tabel 16 di atas dapat disajikan dalam diagram batang sebagai

berikut:

94

96

98

100

102

104

106

108

eksperimen1 eksperimen2

105.9

99.1

kelas

Gambar 8. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Ranah AfektifKelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Berdasarkan diagram batang di atas, maka dapat diketahui nilai rata-rata ranah

afektif paling tinggi dicapai kelompok eksperimen I kemudian diikuti kelompok

eksperimen II.

Page 66: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik

a. Kelompok Eksperimen I

Nilai tertinggi 15, nilai terendah 5, mean sebesar 10,4250 dan standar deviasi

sebesar 2,9516. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ranah psikomotorik disajikan

dalam Tabel 17 dan histogram pada Gambar 9, serta perhitungan selengkapnya pada

Lampiran 36.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik KelompokEksperimen I

Interval Batas Nyata Frekuensi Frekuensi Relatif

5-6 6,5 5 12,55

7-8 8,5 6 15%

9-10 10,5 8 20%

11-12 12,5 10 25%

13-14 14,5 7 17,5%

15-16 16,5 4 10%

Jumlah 100,00%

Berdasarkan Tabel 17 di atas dapat disajikan dalam histogram sebagai

berikut:

Gambar 9. Histogram Hasil Belajar Ranah Psikomotorik KelompokEksperimen I.

4,5 6,5 8,5 10,5 12,5 14,5 16,5Batas Nyata Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas Eksperimen I

Page 67: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berdasarkan histogram di atas, maka dapat diketahui frekuensi hasil belajar

biologi pada ranah psikomotorik untuk kelompok eksperimen I yang paling tinggi

pada nilai antara 10,5-12,5 sebanyak 10 orang atau sebesar 25% dan terendah pada

nilai antara 14,5-16,5 sebanyak 4 orang atau sebesar 10%.

b. Kelompok Eksperimen II

Nilai tertinggi 13, nilai terendah 3, mean sebesar 8,4250 dan standar deviasi

sebesar 2,8724. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ranah psikomotorik disajikan

dalam Tabel 18 dan histogram pada Gambar 10, serta perhitungan selengkapnya

pada Lampiran 36.

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah psikomotorik KelompokEksperimen II.

Interval Batas Nyata Frekuensi Frekuensi Relatif

3-4 4,5 4 10%

5-6 6,5 7 17,5%

7-8 8,5 9 22,5%

9-10 10,5 10 25%

11-12 12,5 6 15%

13-14 14,5 4 10%

Jumlah 40 100,00%

Berdasarkan Tabel 18 di atas dapat disajikan dalam histogram sebagai

berikut:

Page 68: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 10. Histogram hasil belajar ranah psikomotorik kelompok eksperimen II

Berdasarkan histogram di atas, maka dapat diketahui frekuensi hasil belajar

biologi pada ranah psikomotorik untuk kelompok eksperimen II yang paling tinggi

pada nilai antara 8,5-10,5 sebanyak 10 orang atau sebesar 25% dan terendah pada

nilai antara 2,5-4,5 sebanyak 4 orang sebesar 10% dan antara 12,5-14,5 sebanyak 4

orang dan sebesar 10%.

Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa ranah psikomotorik

kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 19

serta disajikan dalam Diagram Batang Gambar 11.

Tabel 19. Data Nilai Rata-rata Ranah Psikomotorik

Uraian Kelompok eksperimen I Kelompok eksperimen II

Nilai rata-rata

psikomotorik10,4250 8,4724

Berdasarkan Tabel 19 di atas dapat diketahui selisih nilai rata-rata hasil

belajar ranah psikomotorik antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen

II adalah 1,9526.

Berdasarkan Tabel 19 di atas dapat disajikan dalam diagram batang sebagai

berikut:

2,5 4,5 6,5 8,5 10,5 12,5 14,5Batas Nyata Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas Eksperimen II

Page 69: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

02468

1012

eksperimen 1 eksperimen 2

10.4

8.3

kelas

Gambar 11. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar RanahPsikomotorik Kelompok Eksperimen I dan Kelompok EksperimenII.

Berdasarkan diagram batang di atas, maka dapat diketahui nilai rata-rata ranah

Psikomotorik paling tinggi dicapai kelompok eksperimen I kemudian diikuti

kelompok eksperimen II.

B. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat hipotesis dilakukan sebelum melaksanakan Analisis Variansi

Satu Jalan untuk menguji hipotesis penelitian. Uji prasyarat hipotesis meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 20 dan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 25, 31, dan 37.

Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, danPsikomotorik

Kelompok Eksperimen

I

Kelompok Eksperimen

IIHasil Belajar

Lhit Ltab Lhit Ltab

Keputusan

Uji

Kognitif 0,1247 0,1401 0,1074 0,1401 Normal

Afektif 0,0454 0,1401 0,0531 0,1401 Normal

Psikomotorik 0,0770 0,1401 0,0995 0,1401 Normal

Page 70: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 20 di atas menunjukkan bahwa harga statistik uji Lhitung kurang dari

Ltabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Hasil uji homogenitas hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik

secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 21 dan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 27,33, dan 39.

Tabel 21. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif danPsikomotorik.

Uji HomogenitasDerajat

KebebasanHarga X2

hitung Harga X2tabel

Kesimpulan

Uji

Kognitif 78 0,456 3,841 Homogen

Afektif 78 0,029 3,841 Homogen

Psikomotorik 78 0,029 3,841 Homogen

Tabel 21 di atas menunjukkan bahwa harga X2hitung, < X2

tabel atau berada

diluar daerah kritik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi

yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

1.Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis untuk Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelompok Eksperimen I Dan

Kelompok Eksperimen II

Hasil uji anava satu jalan untuk hasil belajar ranah kognitif kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat dalam Tabel 22 (Lampiran

28).

Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Anava Satu Jalan Hasil Belajar Ranah KognitifKelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Jumlah Jumlah Dk Rata-rata

Variasi Kuadrat Kuadrat Fhitung Ftabel

(JK) (RK)

Rata-rata 388507,8125 1 388507,8125 6,276 3,96

Antar Kelompok 324,0125 1 324,0125

Dalam Kelompok 4027,1750 78 51,6304

Jumlah 392859,0000 80

Page 71: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan Tabel 22 di atas didapat hasil bahwa F hitung (6,276) yang

didapat dari hasil pembagian rata-rata antar kelompok dengan rata-rata kuadrat dalam

kelompok, dan F tab (3,96) dengan taraf signifikasi 5%. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho

ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh penerapan

pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan LKS terhadap hasil belajar

pada ranah kognitif siswa.

b.Uji Hipotesis untuk Hasil Belajar Ranah Afektif Kelompok Eksperimen I dan

Kelompok Eksperimen II.

Hasil uji anava satu jalan untuk hasil belajar ranah afektif kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat dalam Tabel 23 (Lampiran

34).

Tabel 23. Rangkuman Hasil Uji Anava Satu Jalan Hasil Belajar Ranah AfektifKelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Jumlah Jumlah dk Rata-rata

Variasi Kuadrat Kuadrat Fhitung Ftabel

(JK) (RK)

Rata-rata 841115,1125 1 841115,1125 11,712 3,96

Antar Kelompok 918,0125 1 918,0125

Dalam Kelompok 6113,8750 78 78,3830

Jumlah 848147,0000 80

Berdasarkan Tabel 23 di atas didapat hasil bahwa F hitung (11,712) yang

didapat dari hasil pembagian rata-rata antar kelompok dengan rata-rata kuadrat dalam

kelompok, dan F tab (3,96) dengan taraf signifikasi 5%. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho

ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh penerapan

pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan LKS terhadap hasil belajar

pada ranah afektif siswa.

c.Uji Hipotesis untuk Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelompok Eksperimen I dan

Kelompok Eksperimen II.

Hasil uji anava satu jalan untuk hasil belajar ranah psikomotorik kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat dalam Tabel 24 (Lampiran

40).

Page 72: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji Anava Satu Jalan Hasil Belajar RanahPsikomotorik Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Jumlah Jumlah dk Rata-rata

Variasi Kuadrat Kuadrat Fhitung Ftabel

(JK) (RK)

Rata-rata 7106,450 1 7106,450 9,432 3,96

Antar Kelompok 80,0 1 80,0

Dalam Kelompok 661,550 78 8,4814

Jumlah 7848,0 80

Berdasarkan Tabel 24 di atas didapat hasil bahwa F hitung (9,432) yang

didapat dari hasil pembagian rata-rata antar kelompok dengan rata-rata kuadrat dalam

kelompok, dan F tab (3,96) dengan taraf signifikasi 5%. Karena Fhitung >Ftabel maka Ho

ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh penerapan

pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan LKS terhadap hasil belajar

pada ranah psikomotorik siswa.

2. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Scheffe. Hasil

perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 29,35,41.

a. Uji Lanjut Anava Ranah Kognitif

Hasil uji lanjut anava untuk ranah kognitif secara ringkas disajikan dalam

Tabel 25 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29.

Tabel 25. Hasil perhitungan Uji Lanjut Anava Ranah Kognitif.

Rerata

Komparasi

RerataiX jX

Statistik Uji (Fhitung)

)11

(ji

G

jiij

nnRK

XXF

Harga

Kritik

(F tab)

P

A1 vs A2 71,70 67,6750 6,276 3,96 < 0.05

Dari Tabel 25 di atas, pada komparasi A1 vs A2 menunjukkan bahwa F hitung

lebih besar dari F tab maka Ho ditolak. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kelas eksperimen I ( Pembelajaran

Page 73: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

STAD dengan Mind Map) dengan kelas eksperimen II ( Pembelajaran STAD dengan

LKS) terhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif.

b. Uji Lanjut Anava Ranah Afektif

Hasil uji lanjut anava untuk ranah afektif secara ringkas disajikan dalam Tabel

26 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35.

Tabel 26. Hasil perhitungan Uji Lanjut Anava Ranah AfektifRerata

Komparasi

RerataiX jX

Statistik Uji (F hitung)

)11

(ji

G

jiij

nnRK

XXF

Harga

Kritik

(F tab)

P

A1 vs A2 105,925

0

99,150 11,712 3,96 < 0.05

Dari Tabel 26 di atas, pada komparasi A1 vs A2 menunjukkan bahwa F hitung

lebih besar dari F tab maka Ho ditolak. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kelas eksperimen I ( Pembelajaran

STAD dengan Mind Map) dengan kelas eksperimen II ( Pembelajaran STAD dengan

LKS) terhadap hasil belajar biologi pada ranah afektif.

c. Uji Lanjut Anava Ranah Psikomotorik

Hasil uji lanjut anava untuk ranah psikomotorik secara ringkas disajikan

dalam Tabel 27 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 41.

Tabel 27. Hasil perhitungan Uji Lanjut Anava Ranah Psikomotorik.Rerata

Komparasi

RerataiX jX

Statistik Uji

)11

(ji

G

jiij

nnRK

XXF

Harga

Kritik

P

A1 vs A2 10,4250 8,4250 9,432 3,96 < 0.05

Dari Tabel 28 di atas, pada komparasi A1 vs A2 menunjukkan bahwa F hitung

lebih besar dari F tab maka Ho ditolak. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kelas eksperimen I ( Pembelajaran

Page 74: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

STAD dengan Mind Map) dengan kelas eksperimen II ( Pembelajaran STAD dengan

LKS) terhadap hasil belajar biologi pada ranah psikomotorik.

D. PEMBAHASAN ANALISIS DATA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran

kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan mind map dan

STAD dengan LKS terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi siswa

kelas VIII SMP Al-Hadi Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010 pada kompetensi dasar

mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari hasil uji keseimbangan

kemampuan awal dengan uji F berpasangan pada Tabel 9 semua diperoleh Fhitung <

Ftabel. Berdasarkan perhitungan tersebut berarti Ho diterima maka kelima kelas

mempunyai variansi sama atau memiliki kemampuan awal sama. Setelah dilakukan

uji keseimbangan kemudian dapat ditentukan kelas yang akan digunakan untuk

penelitian yaitu kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.

Berdasarkan hasil uji normalitas yang menggunakan uji Lilliefors

menunjukkan bahwa Lhitung < Ltabel, hal ini berarti semua sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal sedang hasil uji homogenitas yang menggunakan

Bartlet diketahui bahwa variansi antara kelompok uji sudah sama atau homogen.

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis sudah terpenuhi maka dapat dilanjutkan ke uji

hipotesis.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa adanya pengaruh penerapan

pembelajaran STAD dengan mind map dan LKS terhadap hasil belajar biologi siswa

kelas VIII, dimana pada ranah kognitif diperoleh F hit (6,276) > F tab (3,96), ranah

afektif F hit (11,712) > F tab (3,96), ranah psikomotorik F hit(9,432) > F tab (3,96),

Dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajar

dengan penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan STAD

dengan LKS.

Setelah uji variansi satu jalan yang menunjukkan hasil bahwa terdapat

perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan

STAD dengan LKS terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi siswa

kelas VIII SMP Al-Hadi Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010, dilakukan uji lanjut

Page 75: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

anava yaitu uji komparasi ganda dengan metode Scheffe untuk mengetahui perbedaan

yang signifikan dan ada tidaknya pengaruh antara kedua media pembelajaran yang

digunakan.

Berdasarkan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe diperoleh hasil

untuk ranah kognitif Fhit = 6,276 > Ftab = 3,96, ranah afektif Fhit = 11,712 > Ftab = 3,96,

dan ranah psikomotorik Fhit = 9,432 > Ftab = 3,96, semua menunjukkan F hit lebih

besar dari F tab sehingga Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan STAD

dengan LKS terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi siswa kelas VIII

SMP Al-Hadi Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010. Adanya perbedaan yang signifikan

tersebut maka dapat disimpulkan ada pengaruh sehingga dapat diteruskan untuk

mengetahui mana yang lebih baik atau pengaruh mana yang lebih besar dari kedua

media yang digunakan dalam penerapan pembelajaran STAD tersebut dilihat dari

rata-ratanya. Dari rata-rata pada analisis komparasi ganda atau pada data induk

penelitian terlihat bahwa nilai rerata untuk kedua pembelajaran diperoleh hasil yang

berbeda-beda. Perbandingan rerata untuk kedua pembelajaran tersebut dapat dilihat

pada Tabel 28 berikut:

Tabel 28. Perbandingan Rata-rata Nilai Pencapaian Hasil Belajar Ranah Kognitif,Afektif dan Psikomotorik.

Kognitif Afektif PsikomotorikKlompok Jml Nilai

TerendahNilai

TertinggiNilai

TerendahNilai

TertinggiNilai

TerendahNilai

TertinggiEkspr. I(STADdenganmindmap)

40 57 83 87 122 5 15

Rata-rata 71,70 105,92 10,42Ekspr. II(STADdenganLKS)

40 53 80 81 115 3 13

Rata-rata 67,67 99,15 8,42Berdasarkan Tabel perbandingan rata-rata nilai pencapaian hasil belajar di

atas terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dikenai perlakuan

penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map lebih tinggi

Page 76: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang dikenai perlakuan penerapan

pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map lebih berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa daripada STAD dengan LKS.

Hasil uji hipotesis pada Tabel 22 diperoleh Fhitung = 6,276 > Ftabel = 3,96

sehingga keputusan uji H0 ditolak. Hipotesis tersebut menjelaskan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan

LKS terhadap hasil belajar pada ranah kognitif siswa. Hasil uji Scheffe menunjukkan

terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kelas eksperimen I ( Pembelajaran

STAD dengan Mind Map) dengan kelas eksperimen II ( Pembelajaran STAD dengan

LKS) terhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif. Rata-rata nilai kognitif siswa

pada penerapan pembelajaran STAD dengan mind map adalah 71,70 sedangkan rata-

rata nilai kognitif siswa pada penerapan pembelajaran STAD dengan LKS adalah

67,67. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada nilai

kognitif siswa, dalam penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map

dan LKS.

Berdasarkan hipotesis di atas dapat dijelaskan bahwa penerapan pembelajaran

STAD dengan mind map dan LKS mempunyai pengaruh yang berarti terhadap

pencapaian hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif

didapat dari hasil pengukuran melalui tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

observasi proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan mind

map dalam proses pembelajarannya dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

baik. Mind map menjadikan siswa aktif dan kreatif, menjadikan siswa berkonsentrasi

penuh terhadap pelajaran. Siswa dengan mind map terlihat lebih mudah menerima

informasi dan memahami materi karena didalam mind map terdapat proses penguatan

daya ingat berupa warna dan symbol yang menarik. Sedangkan penggunaan LKS

siswa akan lebih luas wawasan dan pengetahuannya sebab dengan mengerjakan soal

atau tugas dalam LKS siswa akan lebih rajin membaca. Meskipun demikian

penggunaan LKS ternyata anak lebih fokus untuk menyelesaikan tugas dari pada

memahami materi. Keadaan tersebut mempunyai pengaruh yang berarti dalam

pencapaian hasil belajar ranah kognitif. Hal ini disebabkan pencapaian hasil belajar

Page 77: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

ranah kognitif membutuhkan pemahaman materi secara menyeluruh. Hal tersebut

dapat diketahui dari hasil tes kognitif yang menunjukkan nilai yang labih besar dari

pada penggunaan LKS.

Hasil uji hipotesis pada Tabel 23 diperoleh Fhitung = 11,712 > Ftabel = 3,96

sehingga keputusan uji ditolak. Hipotesis tersebut menjelaskan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan

LKS terhadap hasil belajar pada ranah afektif siswa. Hasil uji Scheffe menunjukkan

terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kelas eksperimen I ( Pembelajaran

STAD dengan Mind Map) dengan kelas eksperimen II ( Pembelajaran STAD dengan

LKS) terhadap hasil belajar biologi pada ranah afektif. Rata-rata nilai afektif siswa

pada penerapan pembelajaran STAD dengan mind map adalah 105,92 sedangkan rata-

rata nilai afektif siswa pada penerapan pembelajaran STAD dengan LKS adalah

99,15. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai afektif siswa pada penerapan

pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map lebih tinggi daripada nilai afektif

siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS.

Berdasarkan hipotesis di atas dapat dijelaskan bahwa penerapan pembelajaran

STAD dengan mind map dan LKS berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar

ranah afektif. Hasil belajar pada ranah afektif siswa didapat dari hasil pengukuran

melalui angket yang diberikan kepada siswa. Hasil belajar ranah afektif pada

dasarnya mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai

yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan hasil hipotesis dapat

dijelaskan bahwa penerapan pembelajaran STAD dengan mind map dan LKS

mempunyai peran yang berarti terhadap pencapaian hasil belajar ranah afektif. Rataan

nilai afektif siswa yang menerapkan pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS

lebih rendah jika dibandingkan dengan rataan nilai afektif pada siswa yang

menerapkan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map. Siswa yang

menggunakan LKS mempunyai minat yang rendah dalam mengikuti pembelajaran.

Hal tersebut dapat dilihat dari sikap siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi yang

cenderung pasif. Siswa mengganggap penggunaan LKS sudah biasa dalam pelajaran

biologi. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam pencapaian hasil belajar

ranah afektif.

Page 78: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Hasil uji hipotesis pada Tabel 24 diperoleh Fhitung = 9,432 > Ftabel = 3,96

sehingga keputusan uji ditolak. Hipotesis tersebut menjelaskan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dan

LKS terhadap hasil belajar pada ranah psikomotorik siswa. Hasil uji Scheffe

menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kelas eksperimen I (

Pembelajaran STAD dengan Mind Map) dengan kelas eksperimen II ( Pembelajaran

STAD dengan LKS) terhadap hasil belajar biologi pada ranah psikomotorik. Rata-rata

nilai psikomotorik siswa pada penerapan pembelajaran STAD dengan mind map

adalah 10,42 sedangkan rata-rata nilai psikomotorik siswa pada penerapan

pembelajaran STAD dengan LKS adalah 8,42. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

nilai psikomotorik siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan mind

map lebih tinggi daripada nilai psikomotorik siswa pada penerapan pembelajaran

kooperatif STAD dengan LKS.

Hasil belajar pada ranah psikomotorik siswa didapat dari hasil pengukuran

menggunakan lembar observasi ranah psikomotorik. Hasil belajar ranah psikomotorik

pada dasarnya adalah kemampuan menangkap rangsangan dan menerima suatu

isyarat kemudian mewujudkannya dalam suatu perbuatan nyata. Berdasarkan hasil

hipotesis dapat dijelaskan bahwa penerapan pembelajaran STAD dengan mind map

dan LKS mempunyai peran yang berarti terhadap pencapaian hasil belajar ranah

psikomotorik. Rataan nilai psikomotorik siswa yang menerapkan pembelajaran

kooperatif STAD dengan LKS lebih rendah jika dibandingkan dengan rataan nilai

psikomotorik pada siswa yang menerapkan pembelajaran kooperatif STAD dengan

mind map. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap siswa dalam mengikuti kegiatan

diskusi yang cenderung pasif, sehingga dapat mempengaruhi psikomotorik siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

STAD dengan mind map dan LKS berpengaruh terhadap hasil belajar pada ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Berdasarkan uraian didapat bahwa penerapan pembelajaran kooperatif

STAD memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa dan terlihat bahwa

pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map lebih baik dibandingkan STAD

dengan LKS. Penggunaan kedua media tersebut dalam pembelajaran kooperatif

Page 79: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

STAD di SMP Al-Hadi Sukoharjo memberikan suasana baru sehingga siswa begitu

antusias dalam mengikuti pelajaran biologi dengan kedua media ini, terutama media

berupa mind map yang belum pernah digunakan sebelumnya. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Ada pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map

dan LKS terhadap hasil belajar siswa SMP Al-Hadi Sukoharjo tahun ajaran

2009/2010”, diterima.

Penggunaan pembelajaran kooperatif dalam proses belajar dapat memberikan

dampak yang baik pada hasil belajar siswa karena memiliki lima unsur yaitu saling

ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar

anggota, dan evaluasi proses kelompok. Lima unsur tersebut jika diterapkan saat

proses pembelajaran akan menghasilkan peserta didik yang memiliki kepercayaan diri

dalam proses belajar karena dalam pembelajaran kooperatif memberikan penghargaan

untuk setiap siswa dalam bentuk tanggung jawab perseorangan sebagai anggota

kelompok, hal ini artinya baik buruknya kelompok sangat tergantung dari kerja

anggotanya. Begitu pula unsur yang lain memberikan pengaruh yang baik terhadap

hasil belajar mereka.

Menurut Huang, Y.-M., Huang, T.-C., dan Hsieh, M.-Y. (2008:14) bahwa the

experimental results revealed that the devised cooperative learning process certainly

did help learners both broaden their knowledge of the topics under study and deepen

their understanding of the same topics.

Berdasarkan kutipan di atas, pembelajaran kooperatif yang dilengkapi dengan

peralatan-peralatan ataupun divariasi dengan metode atau model pembelajaran dapat

membantu memperluas pengetahuan dan pendalaman pemahaman topik atau materi

pelajaran yang diperoleh.

Salah satu pembelajaran kooperatif adalah Student Teams-Achievement

Divisions (STAD). Pembelajaran kooperatif ini menjadikan siswa memiliki

ketergantungan positif untuk saling membantu dalam penguasaan dan pemahaman

materi pelajaran karena dalam pembelajaran kooperatif STAD kelompok dibentuk

heterogen sehingga dalam setiap kelompok siswa yang berkemampuan lebih akan

membantu dalam proses pemahaman siswa yang berkemampuan rendah. Begitu pula

dengan siswa yang berkemampuan sedang akan segera menyesuaikan dalam proses

Page 80: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pemahaman materi, sehingga disini selain ketergantungan positif juga terjadi

komunikasi antar anggota kelompoknya dan interaksi tatap muka. Pembelajaran

kooperatif STAD terdapat pula pembagian materi menjadi beberapa konsep yang

memungkinkan siswa dapat memahami materi dengan mudah.

Berdasarkan Francis A.Adesoji, dan Tunde L. Ibraheem (2009) dalam The

superiority of STAD cooperative learning strategy over the conventional technique

coulb be attribute to the fact that it makes students develop more positive attitudes

toward self, peer, adults and learning in general. Menjelaskan bahwa keunggulan

strategi pembelajaran kooperatif STAD yang melebihi teknik konvensional ini dapat

dihubungkan dengan fakta bahwa strategi ini membuat siswa mengembangkan sikap

yang lebih positif terhadap dirinya sendiri, sesama siswa, orang yang lebih dewasa

dan pembelajaran secara umum.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif STAD bersifat fleksibel artinya bisa

dimodifikasi dengan metode atau media yang lain. Penelitian ini mengembangkannya

dengan media yang berbeda yaitu mind map dan LKS.

Implementasi pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map dibagi

menjadi tiga tahap yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan

dalam pembelajaran kooperatif STAD hal yang perlu diperhatikan adalah penentuan

topik bahasan yang terangkum dalam mind map dalam bentuk diskusi, pembagian

siswa kedalam tim/kelompok, dan penentuan skor awal pertama, yaitu skor awal

mewakili skor rata-rata siswa pada kuis-kuis sebelumnya.

Dalam penelitian terdapat beberapa tahap. Pada tahap pertama yaitu

membaca, pelaksanaan STAD dengan mind map diawali dengan membaca dan

memahami topik-topik pembahasan yang tercantum dalam mind map yang harus

didiskusikan oleh setiap kelompok. Pemahaman di awal kegiatan belajar ditanamkan

ke siswa untuk menghindari salah persepsi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Tahap kedua adalah diskusi kelompok untuk membahas permasalahan dalam lembar

mind map. Tahap ini membutuhkan tanggung jawab perseorangan dan kerjasama

antar anggota serta memerlukan ketergantungan positif untuk saling membantu dalam

penguasaan dan pemahaman materi pelajaran. Siswa yang berkemampuan lebih

diharapkan mampu membantu dalam proses pemahaman siswa yang berkemampuan

Page 81: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

rendah. Begitu pula dengan siswa yang berkemampuan sedang untuk segera

menyesuaikan dalam proses pemahaman materi. Pada saat diskusi kelompok siswa

tampak antusias dan bersemangat meskipun sebagian besar siswa masih banyak

bertanya seputar mind map karena dianggap hal yang baru bagi mereka. Meskipun

demikian siswa dapat memperlihatkan kreativitas dalam menyelesaikan dan

mengembangkan mind map. Hal ini terlihat ketika setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi yang berbeda-beda. Tahap ketiga adalah presentasi

dilakukan oleh setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas

untuk mendapatkan feed back atau umpan balik dari kelompok lain yang memiliki

pendapat yang berbeda. Tahap keempat berupa tes yang harus di kerjakan siswa

secara individual untuk mengukur pemahaman masing-masing siswa mencakup

semua topik. Tahap terakhir berupa rekognisi/penghargaan tim/kelompok. Skor

kelompok ditentukan oleh rata-rata skor anggota kelompok dilihat dari skor tes dan

aktivitas kelompok termasuk kekompakan dalam kerjasama. Penghargaan diberikan

kepada kelompok yang memiliki skor perkembangan tertinggi biasanya berupa

pemberian sertifikat.

Implementasi pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS sama dengan

tahap-tahap pada pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map yang

membedakan adalah media yang digunakan yaitu berupa lembar kerja siswa (LKS).

Secara umum dari penggunaan kedua media tersebut mampu membuat semangat dan

menambah motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran.

Pembelajaran dengan media mind map siswa terlihat bersemangat

menuangkan ide kreatifnya dalam mengembangkan mind mapnya karena siswa diberi

kebebasan mengembangkan Mind Map sesuai dengan keinginannya. Kegiatan ini

dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, karena siswa diberi

kebebasan untuk berpendapat, berpikir, mengemukakan gagasan dan

mengembangkan materi yang dipelajari. Siswa juga terlihat aktif dalam mencatat,

mencari sumber belajar dalam rangka menyelesaikan tugas kelompok dan

memberikan ide melalui diskusi dengan kelompoknya. Penggunaan mind map ini

juga dapat membimbing siswa menjadi mandiri dikarenakan siswa memiliki

kebebasan dalam mengembangkan Mind Map sesuai tingkat kreativitasnya.

Page 82: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Keuntungan lain penggunaan mind map yaitu membiasakan siswa untuk melatih

aktivitas kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang

dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

Sedangkan pembelajaran dengan media LKS siswa memperoleh pengetahuan

tidak hanya dari mendengarkan pengajaran guru, tetapi juga melakukan banyak

aktivitas lain yaitu mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Melalui

penggunaan LKS sebagai media yang tepat dapat mengatasi siswa yang pasif menjadi

aktif. Sultan (2008) mengemukakan bahwa dalam mata pelajaran biologi, media LKS

banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa, karena dengan LKS

siswa akan merasa diberikan tanggung jawab moril untuk menyelesaikan sesuatu

tugas dan merasa harus mengerjakanya, terlebih lagi apabila guru memberikan

perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan siswa dalam LKS tersebut. Namun pada

pembelajaran dengan media LKS siswa terlihat kurang serius bekerjasama dengan

kelompoknya karena LKS sudah dianggap biasa bagi mereka. Kondisi semacam ini

menyita waktu untuk kegiatan selanjutnya sehingga waktu untuk kegiatan lain

menjadi lebih singkat. Pengaruh yang lain menyebabkan kurang maksimalnya hasil

pembelajaran mereka terlihat dari rata-rata pencapaian hasil belajar pada ranah

kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang menunjukkan hasil lebih rendah

daripada pembelajaran dengan media mind map.

Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa dengan penerapan

pembelajaran kooperatif STAD dengan mind map mengakibatkan timbulnya

kreativitas nyata yang dituangkan dalam berpendapat, berpikir, mengemukakan

gagasan, mencari sumber belajar dan mengembangkan materi yang dipelajari. Semua

kegiatan tersebut mengakibatkan hasil dari ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif,

dan ranah psikomotorik menjadi meningkat dibandingkan dengan penggunaan LKS.

Sehingga terbukti bahwa penggunaan mind map lebih berpengaruh dari pada

penggunaan LKS karena dengan kreativitas yang nyata siswa akan lebih mudah

memahami materi pelajaran yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar.

Page 83: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasannya, maka dapat dibuat kesimpulan

sebagai berikut:

1 Penerapan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dengan mind map dan LKS berpengaruh terhadap hasil belajar siswa baik pada

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pada kompetensi dasar mengidentifikasi

macam-macam gerak pada tumbuhan di SMP Al-Hadi Sukoharjo tahun ajaran

2009/2010.

2 Penerapan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dengan mind map lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran kooperatif

Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan LKS.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan implikasi

baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi sekolah

yang bersangkutan tentang pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement

Divisions (STAD), sebagai informasi kepada berbagai pihak tentang pengaruh

pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan

mind map dan LKS terhadap hasil belajar siswa

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sehingga dapat

digunakan sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya.

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar

siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement

Divisions (STAD) dengan mind map dan LKS dalam pembelajaran biologi.

67

Page 84: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya bersama antara guru, siswa,

dan penyelenggara pembelajaran untuk membantu siswa dalam meningkatkan

kompetensi di bidang sains biologi secara maksimal.

c. Hasil penelitian bahwa pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement

Divisions (STAD) dengan mind map lebih baik daripada pembelajaran kooperatif

Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan LKS sehingga dapat

dijadikan pertimbangkan untuk diterapkan di SMP Al-Hadi Sukoharjo pada

kompetensi dasar mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan.

C. SARAN

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Perlu adanya bimbingan kepada guru IPA biologi agar lebih terampil dalam

penerapan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dengan mind map dan LKS dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Perlu adanya perhatian dan pengawasan dalam pelaksanaan penerapan

pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan

mind map dan LKS sehingga tercapai pembelajaran yang menjadikan siswa aktif

dan dinamis serta dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Kepada Guru

a. Hendaknya guru dapat menggunakan dengan baik penerapan pembelajaran

kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan mind map dan

LKS sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada

kompetensi dasar mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan.

3. Kepada Siswa

a. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih dari siswa lain sebaiknya selalu

mengkomunikasikan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki.

b. Bagi anggota kelompok yang merasa kurang paham terhadap materi harus selalu

aktif bertanya kepada teman dan kelompok belajar yang mempunyai kemampuan

lebih.

c. Hal-hal yang merupakan kesulitan dalam kelompok sebaiknya dikonsultasikan

dengan guru.

Page 85: STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKAN …/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDIKOMPARASIHASILBELAJARBIOLOGIMENGGUNAKANMINDMAP DANLKSPADAPEMBELAJARANKOOPERATIFSTUDENTSTEAMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

d. Partisipasi aktif siswa sangatlah dituntut agar proses pembelajaran dapat berjalan

secara maksimal, sehingga antara guru dan siswa tercipta kolaboratif yang positif

antara pendidik dan peserta didik.

4. Kepada Peneliti Lain

Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis diharapkan

dapat terlebih dahulu menganalisis kembali perangkat pembelajaran yang telah dibuat

oleh peneliti ini untuk disesuaikan penerapannya, terutama dalam hal alokasi waktu,

fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran dan karakteristik siswa yang ada

pada sekolah tempat penelitian tersebut dilakukan.