SKRIPSI Oleh · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STRATEGI PUBLIC RELATIONS...
Transcript of SKRIPSI Oleh · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STRATEGI PUBLIC RELATIONS...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN
PRODUK DI PT. LOMBOK GANDARIA
SKRIPSI
Oleh
ARI FRENKY VERAWATI
X7406003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN
KHUSUS PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN
PRODUK DI PT. LOMBOK GANDARIA
Oleh:
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
ARI FRENKY VERAWATI
X7406003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd Andre N Rahmanto, S.Sos, M.Si
NIP. 195402031981031002 NIP. 197707152005011002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : ................................
Tanggal : ................................
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dra. C. Dyah S.I., M.Pd 1……………
Sekretaris : Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si 2……………..
Anggota I : Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd 3…………...
Anggota II: Andre N Rahmanto, S.Sos, M.Si 4……………..
ABSTRAK
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof.Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.PdNIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Ari Frenky Verawati, STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAMMENDUKUNG PEMASARAN PRODUK DI PT. LOMBOK GANDARIA.Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas SebelasMaret Surakarta, 3 Januari 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Penerapan strategi publicrelations dalam mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria. (2)Faktor yang menghambat penerapan strategi public relations dalam mendukungpemasaran produk di PT. Lombok Gandaria. (3) Upaya yang dilakukan untukmengatasi hambatan dalam penerapan strategi public relations pemasaran produkdi PT. Lombok Gandaria.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metodeyang digunakan adalah deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber datayang digunakan terdiri dari informan, lokasi, peristiwa atau aktivitas, dokumendan arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan tekniksnowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,observasi, dan dokumen. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasisumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan model analisisdata interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan strategi publicrelations dalam mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandariamenggunakan komunikasi dalam bentuk : (a) Above the line merupakan bentukkomunikasi dengan media, antara lain: (i) televisi. (ii) radio. (iii) surat kabar. (iv)media visual. (b) Below the line merupakan bentuk komunikasi langsung,diantaranya: (i) trade promo (ii) consumer promo (iii) activity promo atau eventyaitu: grebek pasar, branding outlet, dan merchandising program. (2) Faktor yangmenghambat penerapan strategi public relations dalam mendukung pemasaranproduk di PT. Lombok Gandaria meliputi: (a) Persoalan pemahaman danpandangan di lingkungan Lombok Gandaria mengenai fungsi dan peran PR. (b)Keterbatasan biaya. (c) Kompetitor yang melakukan komunikasi melalui mediatelevisi nasional sehingga dapat mempengaruhi pelanggan ditingkat lokal. (d)Komplain dari pelanggan. (3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatandalam penerapan strategi public relations pemasaran produk di PT. LombokGandaria adalah : (a) Memberikan pelayanan terbaik dan memperbaiki kualitasproduk. (b) Memberikan fasilitas berupa hadiah, cash back dan potongan harga.(c) Pengadaan event untuk menjalin kedekatan dengan konsumen dan mendorongkonsumen agar menggunakan produk PT. Lombok Gandaria. (d) Mengoptimalkanpenggunaan anggaran. (e) Dalam merubah pemahaman dan pandangan dilingkungan Lombok Gandaria, PR membuat program promo dan activity promoyang berfungsi mensupport team S&D (Sales and Distribusion) dalammemasarkan produk dan meningkatkan penjualan. (f) Koordinasi dengan bagianproduksi untuk menganalisa produk yang dikomplain pelanggan dan memberikangaransi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Ari Frenky Verawati, PUBLIC RELATIONS STRATEGY IN SUPPORTINGPRODUCT MARKETING IN PT. LOMBOK GANDARIA. Thesis, Surakarta:Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University,January 3 2011.
This research aims to find out: (1) The application of public relation strategy insupporting the product marketing in PT. Lombok Gandaria. (2) the obstacle in theapplication of public relation strategy in supporting the product marketing in PT.Lombok Gandaria. (3) the attempt of coping with the obstacles in the applicationof public relation strategy in supporting the product marketing in PT. LombokGandaria.The study belongs to a qualitative research, while the method employed wasdescriptive one with a single embedded strategy. The data source employedconsisted of informant, location, event or activity, document and archive. Thesampling technique used was purposive sampling and snowballing technique.Techniques of collecting data used was interview, observation, and document. Inorder to measure data validity, the source and method triangulations were used.Technique of analyzing data used was interactive data analysis model.The result of research shows that: (1) The application of public relation strategy insupporting the product marketing in PT. Lombok Gandaria employedcommunication in the form: (a) Above the line is the communication using media,including: (i) television. (ii) radio. (iii) newspaper. (iv) external journal. (b) Belowthe line is the form of direct communication, such as: (i) trade promotion (ii)consumer promo (iii) activity promotion or event: grebek pasar, branding outlet,and merchandising program. (2) Factors inhibiting the application of publicrelation strategy in supporting the product marketing in PT. Lombok Gandariainclude: (a) perception and perspective problem in Lombok Gandarianeighborhood of PR function and role. (b) limited fund. (c) competitor carryingout communication through national television media so that it can affect thecustomer at local level. (d) customer complaint. (3) the attempts taken to copewith obstacles in applying the public relation strategy in supporting the productmarketing in PT. Lombok Gandaria include: (a) providing the best service andrepairing the product quality. (b) providing facility in the form of prize, cash backand price discount. (c) event procurement to establish the close relationship withthe consumer and to motivate the consumer in order to use PT. Lombok Gandaria.(d) optimizing the use of budget, (e) in changing the perception and perspectivein Lombok Gandaria neighborhood, PR develops promotion program andpromotion activity functioning to support the S&D team in marketing product andincreasing the sales. (f) coordination with the production division to analyze theproduct complained by the customer and to give guarantee.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
“Mengakui kekurangan diri adalah tangga untuk mencapai cita-cita, dan berusahauntuk mengisi kekurangan tersebut adalah keberanian yang luar biasa”
(HAMKA)
“Persaingan yang sehat mendorong kita untuk menjadi lebih baik”
(Penulis)
“Jagalah perbuatanmu, tata kehidupanmu, taatilah aturan-aturan duniamu, makaakan kau dapati kedamaian dan ketentraman dalam hidupmu”
(Kahlil Gibran)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk mereka,
sosok yang mengajari arti hidup, yaitu :
1. Ayah dan Ibundaku tersayang yang
selalu mendoakan dan memberi
semangat, semoga karya ini menjadi
awal kesuksesan anakmu.
2. Fitara dan Fita saudara sejiwaku yang
memberikan kasih sayang dan inspirasi
untuk selalu maju.
3. Adjie yang selalu mensupport dan
menemaniku dalam perjuangan ini.
4. Ayuk, Tepe, Linda, Numlix, Cempluk,
Dedy yang mewarnai perjuanganku
selama menjadi calon S. Pd. di kampus
FKIP.
5. Teman-teman seperjuangan PAP 2006.
6. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada saat ini peneliti mampu
untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
Skripsi dengan judul “Strategi Public Relations Dalam Mendukung
Pemasaran Produk Di PT. Lombok Gandaria ” adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) di lingkungan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Banyak hambatan dan kendala dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua hambatan dan kendala
tersebut dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan
terimakasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
ijin dalam rangka mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui atas permohonan ijin
penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Sutaryadi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dra. C Dyah S.I, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi
Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
6. Andre N Rahmanto, S.Sos, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan dalam penyusunan
skripsi ini.
7. Drs. Wiyono, MM., selaku Kepala Departemen Marketing PT. Lombok
Gandaria yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
8. Andi Prasetya, selaku Kepala Divisi Public Relations PT. Lombok Gandaria
yang telah membantu memberikan dan mempersiapkan data-data yang
dibutuhkan penulis.
9. Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah memberi bekal
ilmu pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesainya skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan
kritik dari pembaca yang budiman sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia
pendidikan.
Surakarta, Januari 2011
Peneliti
Ari Frenky Verawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….......... i
HALAMAN PENGAJUAN ……………………………………………….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………….. iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iv
HALAMAN ABSTRAK …………………………………………………... v
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… vii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….... viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..... ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ……………………………........……………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ….……………………………….... 1
B. Perumusan Masalah ………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….... 5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………. 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 7
A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7
1. Tinjauan Tentang Strategi Public Relations ...................... 7
a. Pengertian Strategi Public Relations............................. 7
b. Fungsi Public Relations................................................ 13
c. Tujuan Public Relations............................................... 15
d. Sasaran Public Relations............................................... 16
e. Aktivitas Public Relations............................................. 18
f. Syarat-syarat Public Relations Officer.......................... 19
g. Proses Kegiatan Public Relations................................... 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
h. Hambatan-Hambatan Public Relations.......................... 24
i. Media Eksternal Public Relations.................................. 24
j. Evaluasi.......................................................................... 26
k. Marketing Public Relations............................................ 27
l. Peranan Marketing Public Relations.............................. 28
2. Tinjauan Tentang Pemasaran.............................................. 29
a. Pengertian Pemasaran.................................................... 29
b. Segmentasi Pasar.......................................................... 31
c. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.......... 32
d. Pelanggan...................................................................... 34
e. Promosi.......................................................................... 34
f. Program Promosi Penjualan.......................................... 35
g. Periklanan....................................................................... 36
h. Pameran.......................................................................... 38
3. Hubungan Strategi Public Relations dengan Pemasaran..... 38
B. Kerangka Pemikiran .............................................................. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 43
1. Tempat Penelitian................................................................ 43
2. Waktu Penelitian ................................................................ 43
3. Penyusunan Jadwal Penelitian............................................. 43
B. Bentuk dan Strategi Penelitian................................................. 44
1. Bentuk Penelitian................................................................. 44
2. Strategi Penelitian................................................................ 45
C. Sumber Data ………………………………………………... 46
D. Teknik Sampling............... …………………………………. 48
E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………. 49
F. Validitas Data..........………………………………………… 51
G. Analisis Data............................................................................ 52
H. Prosedur Penelitian.................................................................... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................. 55
A. Deskripsi Lokasi Penelitian....................................................... 55
1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Lombok Gandaria............... 55
2. Visi, Misi, dan Nilai PT. Lombok Gandaria......................... 56
3. Lokasi Perusahaan................................................................. 57
4. Struktur Organisasi................................................................ 58
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian............................................ 65
1. Penerapan Strategi PR Dalam Mendukung Pemasaran Produk
di PT. Lombok Gandaria.................................................... 66
2. Faktor yang Menghambat Penerapan Strategi PR Dalam
Mendukung Pemasaran Produk di PT. Lombok Gandaria.. 91
3. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam
Penerapan Strategi PR Pemasaran Produk Di PT. Lombok
Gandaria................................................................................ 92
C. Temuan Studi yang Dikaitkan Dengan Kajian Teori............... 94
1. Penerapan Strategi PR Dalam Mendukung Pemasaran Produk
di PT. Lombok Gandaria...................................................... 95
2. Faktor yang Menghambat Penerapan Strategi PR Dalam
Mendukung Pemasaran Produk di PT. Lombok Gandaria.. 103
3. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam
Penerapan Strategi PR Pemasaran Produk Di PT. Lombok
Gandaria................................................................................ 104
BAB IV. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................. 106
A. Simpulan ………………………………………………....... 106
B. Implikasi …………………………………………….......... 107
C. Saran ………………………………………………………... 108
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 110
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir.................................................... 40
Gambar 2. Skema Model Analisis Data Interaktif................................ 53
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian................................................... 54
Gambar 4. Struktur Organisasi............................................................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Uraian Waktu Penelitian............................................................. 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Wawancara..................................................... 110
Lampiran 2. Field Note....................................................................... 112
Lampiran 3. Program Kerja................................................................. 120
Lampiran 4. Dokumentasi Program Gandaria Vaganza...................... 121
Lampiran 5. Dokumentasi Event Grebek Pasar................................... 122
Lampiran 6. Dokumentasi Event Branding Outlet.............................. 123
Lampiran 7. Dokumentasi Merchandising Program............................ 124
Lampiran 8. Bentuk Flyer.................................................................... 125
Lampiran 9. Bentuk Poster.................................................................. 126
Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian....................................................... 127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan lingkungan usaha baik di tingkat nasional, regional, dan global
membawa dampak yang cukup tinggi bagi setiap perubahan untuk semakin giat
lagi dalam memperbaiki kualitas produknya sehingga mampu menghadapi
persaingan yang semakin ketat di era perdagangan bebas sekarang ini. Bagi
sejumlah perusahan perbaikan kualitas produk sangat penting demi kelangsungan
kemajuan perusahaan. Perusahaan dapat mencapai keberhasilan apabila dapat
menarik pelanggan baru untuk menggunakan produk yang dihasilkan dan
memberikan pelayanan terbaik demi tercapainya kepuasan pelanggan.
Pelanggan merupakan faktor penting bagi perusahaan sebab perusahaan
akan bertahan hidup selama perusahaan itu mempunyai pelanggan. Untuk
menjaga kelangsungan hidupnya perusahaan akan melakukan berbagai usaha
untuk menarik pelanggan dan mempertahankan pelanggannya. Selain itu tingkat
keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dari banyaknya pelanggan yang
mengunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan juga tingkat
kepuasan pelanggan. Perusahaan berharap dengan memenuhi kepuasan pelanggan,
mereka akan memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan, sehingga
pelanggan akan tetap menggunakan produk mereka.
Dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka akan menarik
consumer produk yang sama untuk menggunakan produk perusahaan. Sekarang
ini pelanggan semakin kritis dalam menentukan pilihan terhadap kualitas, manfaat
dan harga produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu suatu
perusahaan diharapkan mampu mengambil sela ‘mencuri hati’ konsumen dengan
cara memperbaiki kualitas produk secara berkesinambungan demi tercapainya
kepuasan pelanggan serta selalu memelihara hubungan komunikasi yang baik
dengan pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Salah satu bagian dari perusahaan yang memiliki tugas untuk menjalin
komunikasi dengan publik adalah Public Relations (PR). Dalam bahasa Indonesia
public relations sering disebut juga dengan hubungan masyarakat (humas).
Praktek kehumasan berkembang seiring dengan semakin disadarinya kebutuhan
dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk memperoleh simpati dan
dukungan. Melihat semakin kompleksnya kegiatan suatu perusahaan maka
semakin jelas peranan PR dalam menunjang kemajuan perusahaan. Pembentukan
staff kehumasan dalam suatu perusahaan berguna sekali, karena dapat menjalin
hubungan yang harmonis antara pihak internal dan eksternal perusahaan serta
menciptakan citra positif di mata publik.
Peranan PR bersifat dua arah yaitu dengan publik internal dan eksternal.
Publik internal adalah orang-orang yang berada dalam organisasi, seluruh pegawai
mulai dari staff sampai karyawan bawahan. Tugas internal PR adalah membina
hubungan yang harmonis antara manajer, staff dan karyawan sehingga seluruh
komponen dalam perusahaan dapat bekerja dengan optimal. Publik eksternal
adalah stakeholder di luar perusahaan. Tugas eksternal PR adalah membina
hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik eksternal, diantaranya
memperkenalkan produk perusahaan, membangun image dan menarik pelanggan.
Dalam suatu perusahaan PR dituntut untuk menciptakan dan
mempertahankan suatu citra perusahaan terlebih dalam persaingan yang semakin
ketat pada industri makanan dan minuman. Hal ini dibuktikan dengan
bermunculnya produk-produk makanan dan minuman baru dalam bentuk serbuk
maupun cair. Masing-masing produk berusaha menarik perhatian konsumen
melalui kemasan, iklan, dan promosi serta menawarkan varian yang variatif.
PT. Lombok Gandaria merupakan salah satu produsen makanan dan
minuman terkemuka di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Perusahaan ini
memproduksi produk-produk berlisensi Lombok Gandaria seperti kecap, saos, dan
sirup. Daerah distribusi produk-produk PT. Lombok Gandaria yaitu wilayah
Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Surakarta, Karanganyar, dan Sragen.
Maka melalui public relations, PT. Lombok Gandaria dapat mengkomunikasikan
keberadaan perusahaan dan produk-produk unggulan sehingga dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mempengaruhi consumer untuk menggunakan produk tersebut. Disamping itu
public relations senantiasa menjalin kedekatan dengan consumer agar consumer
tidak beralih ke kompetitor yang ada.
Bagi perusahaan yang berorientasi pada profit, bagian pemasaran
merupakan salah satu bagian yang berperan cukup besar dalam pencapaian tujuan,
karena bagian ini berpengaruh terhadap peningkatan dan penurunan penjualan
produk serta laba perusahaan. Mencari laba sudah menjadi tujuan perusahan sebab
dengan laba yang besar suatu perusahaan dapat berkembang. Perolehan laba
tersebut merupakan pencerminan pelayanan yang baik dari perusahaan kepada
consumer.
Di era pasar bebas yang penuh persaingan, PR memiliki tugas yang sangat
penting dalam memberikan informasi kepada publik mengenai produk unggulan
perusahaan. Dalam hal ini PR dianggap sebagai alat bagi pemasaran produk,
sebab secara langsung PR membantu melaksanakan promosi dan membangun
citra produk sehingga perusahaan dapat bersaing dengan kompetitornya.
Meskipun merek dagang dari PT. Lombok Gandaria sudah dikenal oleh
masyarakat lokal, bukan berarti dalam memasarkan produknya PT. Lombok
Gandaria terlepas dari masalah ataupun tantangan. Apapun masalahnya PR PT.
Lombok Gandaria selalu konsisten dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan
serta berusaha untuk menyiasati keadaan dengan melihat permasalahan itu sebagai
tantangan demi kamajuan perusahaan. Salah satu tantangan yang dihadapi PR
adalah tuntutan dari pihak management untuk mencapai target yang dibebankan
kepadanya.
Berdasarkan data awal yang peneliti peroleh, permasalahan yang menjadi
perhatian PT. Lombok Gandaria adalah komplain dari pelanggan yang berkaitan
dengan kualitas produk, perubahan pemahaman dan pandangan di lingkungan
Lombok Gandaria mengenai fungsi dan peran PR dalam mendukung pemasaran
dari sisi komunikasi brand dan produk. Produk unggulan dari PT. Lombok
Gandaria adalah kecap meskipun sekarang ini banyak perusahaan kecap yang
produknya sudah menasional, PT. Lombok Gandaria tetap berusaha agar
produknya bisa diterima dan berkembang di masyarakat. Dalam berkomunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dengan pelanggan PT. Lombok Gandaria hanya memanfatkan media komunikasi
lokal, hal ini dilakukan karena keterbatasan budget. Disisi lain para kompetitor
PT. Lombok Gandaria mulai gencar mengadakan komunikasi dan edukasi ke
pelanggan melalui televisi nasional sehingga dapat mempengaruhi persepsi
pelanggan di tingkat lokal.
Permasalahan dan tantangan tersebut mengharuskan PT. Lombok Gandaria
untuk menyusun strategi yang tepat sasaran. Langkah strategis yang ditempuh PT.
Lombok Gandaria dalam menangani permasalahan yang muncul antara lain,
memberikan garansi pada produk yang dikomplain untuk mengembalikan
kepercayaaan pelanggan dan meningkatkan pelayanan demi tercapainya kepuasan
pelanggan, mengadakan publikasi dengan tujuan mengenalkan produk-produk
perusahaan dan menciptakan citra positif melalui activity dan komunikasi dengan
pelanggan dalam bentuk above the line dan below the line. Above the line adalah
bentuk komunikasi yang dilakukan PR untuk memasarkan produk perusahaan
melalui media televisi lokal, radio lokal, surat kabar dan media visual. Sedangkan
below the line adalah bentuk komunikasi yang dilakukan PR untuk memasarkan
produk perusahaan melalui partisipasi event dan program promo agar bisa
meremaind produk-produk perusahaan ke konsumen.
Sekarang ini PR menjadi salah satu cara yang efektif untuk mempengaruhi
persepsi consumer agar produk perusahaan dapat diterima dan dinikmati oleh
masyarakat. PR memiliki potensi yang inovatif untuk menciptakan kesadaran dan
preferensi konsumen terhadap produk-produk PT. Lombok Gandaria.
PT. Lombok Gandaria menempatkan Divisi PR sebagai bagian dari
Departemen Marketing yang bertanggung jawab membentuk opini publik yang
menguntungkan, membangun kredibilitas produk melalui kegiatan komunikasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Divisi Public Relations berupaya untuk menyusun
strategi yang terarah sesuai permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Strategi
ini dilakukan melalui serangkaian program terpadu dalam rangka mempromosikan
produk kepada consumer sehingga diharapkan program tersebut dapat membantu
kelancaran aktivitas pemasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Pemilihan PT. Lombok Gandaria sebagai obyek penelitian karena selama
ini PT. Lombok Gandaria selalu dihadapkan pada berbagai tantangan dan
permasalahan dalam mendukung pemasaran produk. Untuk itu perlu adanya
strategi yang digunakan PR dalam menghadapi tantangan dan permasalahan
tersebut. Berlatar belakang permasalahan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji
tentang ”Strategi Public Relations Dalam Mendukung Pemasaran Produk Di
PT. Lombok Gandaria”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan strategi public relations dalam mendukung pemasaran
produk di PT. Lombok Gandaria?
2. Faktor apa saja yang menghambat penerapan strategi public relations dalam
mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria?
3. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penerapan
strategi public relations pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah :
1. Dapat mengetahui bagaimana penerapan strategi public relations dalam
mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria.
2. Dapat mengetahui faktor yang menghambat penerapan strategi public
relations dalam mendukung pemasaran produk di PT. Lombik Gandaria.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3. Dapat mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam
penerapan strategi public relations pemasaran produk di PT. Lombok
Gandaria.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat secara
praktis dan teoritis :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kehumasan secara luas.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi
PT. Lombok Gandaria dalam menerapkan strategi PR dalam mendukung
pemasaran produk.
b. Memberikan informasi kepada semua pihak yang memerlukan,
khususnya para prakisi PR.
c. Sebagai sumber informasi atau referensi bagi penelitian lain.
d. Dapat dijadikan pedoman dalam menerapkan strategi PR dalam
mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Strategi Public Relations
a. Pengertian Strategi Public Relations
Kebutuhan akan seorang PR timbul karena adanya tuntutan kebutuhan
bagi setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun
organisasi yang bersifat non komersial, karena PR merupakan perantara
antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya, baik itu publik internal
maupun publik eksternal. Dalam hal ini publik internal meliputi semua pihak
yang berada dalam lingkungan perusahaan atau organisasi yaitu para
karyawan. Sedangkan yang disebut publik eksternal adalah pihak-puhak yang
berada diluar perusahaan yang mempunyai hubungan dengan perusahaan
misalnya para pelanggan, pemerintah, investor, masyarakat umum, dan lain
sebagainya.
Peran PR di masa kini sangat penting sebab PR merupakan suatu
kegiatan dengan sasaran sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan.
Persaingan yang semakin ketat dengan banyaknya perusahaan yang go public
dan bahkan go international membuat pimpinan perusahaan menumpahkan
perhatiannya yang besar terhadap strategi PR. Keberhasilan pelaksanaan
kegiatan PR ditentukan oleh strategi-strategi yang melibatkan pendekatan PR.
Aktifitas PR berkaitan erat dengan proses komunikasi, salah satu ciri
khas dari kegiatan komunikasi yang dilakukan PR tersebut adalah komunikasi
timbal balik (two ways communications). Komunikasi timbal balik tersebut
merupakan hal yang mutlak terjadi untuk mewujudkan saling pengertian,
memberi kepahaman antara kedua belah pihak, sehingga menimbulkan
pengertian kerjasama dan dukungan positif dari publik terhadap keberadaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perusahaan tersebut. Selain itu dapat menciptakan hubungan yang harmonis
antara kedua belah pihak sehingga dapat menumbuhkan image atau citra
positif perusahaan kepada publiknya.
Terdapat banyak definisi atau pengertian tentang PR, menurut Seitel
dalam Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2008:13) yang mengatakan
bahwa public relations merupakan fungsi management yang membantu
menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan,
serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut
terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu menajemen. PR
membantu management dalam menyampaikan informasi dan tanggapan
terhadap opini publik. PR secara efektif membantu management memantau
berbagai perubahan.
Menurut Seitel PR sebagai fungsi management, mempunyai peran
dalam membangun komunikasi yang efektif yaitu memberikan pengertian
kepada publik agar mendapat dukungan positif sehingga terjalin kerjasama
yang harmonis dan menguntungkan antara organisasi dengan publiknya.
Dalam menangani masalah organisasi, PR berusaha menanggapi berbagai
opini publik dengan menyampaikan informasi yang akurat untuk meyakinkan
publik. Disamping itu PR secara efektif memantau berbagai perubahan yang
terjadi disekitar organisasi. Hal ini dilakukan agar dapat melihat apakah
perubahan tersebut berdampak positif atau negatif, apabila perubahan tersebut
menunjukan hal positif seperti munculnya ide untuk memberi inovasi demi
kemajuan organisasi maka perlu mendapat apresiasi dan dukungan dari
berbagai pihak. Namun, apabila perubahan tersebut menyimpang dari
perencanaan sebelumnya dan berakibat negatif bagi organisasi sebaiknya
diadakan koreksi untuk mencari solusi terbaik demi kemajuan organisasi.
Cutlip, Center dan Brown (2008:14) mengungkapkan bahwa, “Public
Relations adalah fungsi management secara khusus yang mendukung
terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan
dan kerja sama antara organisasi dengan publiknya”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Cutlip, Center dan Brown menilai PR sebagai suatu fungsi
management dimana definisi ini menekankan cara membangun hubungan
kerjasama yang menguntungkan antara organisasi dengan publiknya. Jadi
dalam PR itu terdapat suatu aktivitas untuk mewujudkan hubungan yang
harmonis antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya, usaha untuk
mengkomunikasikan kesan yang menyenangkan, sehingga timbul opini
publik yang positif terhadap perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Rex Harlow (2001:17) mengemukakan bahwa:
Public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukungpembinaan, pemeliharaan, jalur bersama antara organisasi denganpubliknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan,dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam persoalan/permasalahan,membantu manajemen mampu menanggapi opini publik, mendukungmanajemen dalam mangikuti dan memanfaatkan perubahan secaraekfektif, bertindak sistem peringatan dini dalam mengantisipasikecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yangsehat dan etis sebagai sarana utama.
Pada prakteknya PR bertujuan untuk menegakkan citra positif yang
menguntungkan bagi organisasi perusahaan dan mendorong stakeholdernya
memberikan kepercayaan, kerjasama, penghargaan, hubungan yang harmonis
dalam bentuk dukungan terhadap organisasi atau perusahaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, diperlukan strategi kegiatan PR yang diarahkan
pada upaya membentuk persepsi para stakeholder-nya. Karena strategi
berkaitan dengan arah tujuan dan kegiatan jangka panjang suatu organisasi
perusahaan. Strategi juga terkait dalam menentukan bagaimana suatu
organisasi perusahaan menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan
keadaan sekeliling terutama terhadap para pesaingnya.
Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan
karena pada hakekatnya strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan
sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Menurut Robert M. Grant (2007:11) mendefinisikan bahwa, ”Strategi
sebagai penetapan tujuan jangka panjang dari suatu organisasi dan pemilihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
alternatif tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut”.
Dari definisi ini terkandung sebuah tindakan strategi dengan jalan
mengalokasikan sumber daya yang ada dan juga memilih ataupun
memutuskan berbagai alternatif tindakan, baik yang telah dilakukan
sebelumnya maupun alternatif tindakan yang masih berupa konsep
perencanaan. Tanpa adanya suatu cara dan alokasi sumber daya tertentu maka
tujuan jangka panjang tidak mungkin dapat tercapai.
Menurut Hendry Mintzberg (1994:18) menginterpretasikan strategi
sebagai suatu perencanaan, cara, pola, posisi ataupun perspektif yang harus
diintegrasikan ke dalam 5P, yaitu :
1) As a plan – some conscious intended course of action.2) As ploy – a maneuver intended to out with an opponent.3) As pattern – a specific stream of actions directed towards an end –
here two form of strategy may be identified : emergent and deliberate.4) As a perspective – here strategy is a means of looking on side an
organizations; the way in which management perceive their world andcompetitive environment – the accepted recipe of success.
Sedangkan menurut pendapat Stoner, Freeman dan Gilbert (2001:3)
menjelaskan bahwa, “Konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan
perspektif yang berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa yang suatu organisasi
ingin lakukan (intend to do), (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya
lakukan (eventually does)”.
Berdasarkan perspektif diatas, strategi didefinisikan sebagai pola
tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
Pada definisi ini, setiap organisasi perusahaan pasti memiliki strategi,
meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplasit.
Pandangan ini diterapkan bagi manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya
menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif
manakala dibutuhkan.
Strategi PR dipilih untuk mencapai tujuan PR dalam mengembangkan
dan menegakkan suatu citra yang menguntungkan bagi perusahaan melalui
komunikasi yang efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Keberhasilan strategi PR tidak bisa terlepas dari proses perencanaan
yang baik. Perencanaan strategis merupakan pemilihan tujuan-tujuan
organisasi, kebijaksanaan serta program-program strategis yang diperlukan
untuk menentukan ke mana arah suatu organisasi dan bagaimana cara untuk
menuju ke sana.
Perencanan strategis harus didasarkan pada pemahaman yang tepat
terhadap persoalan kehumasan yang dihadapi oleh sebuah organisasi.
Menurut Wilcox, Ault, dan Agee (1995:182) mengemukakan bahwa :
Praktisi public relations pada dasarnya menghadapai tiga jenis masalahpublic relations yang harus ditangani, yaitu persoalan yang berkaitandengan persepsi negatif publik terhadap sebuah organisasi atauperusahaan, persoalan yang berkaitan dengan penyusunan danpelaksanaan program public relations dalam posisi perusahaan yangnetral, dan persoalan yang berkaitan dengan usaha membangun dukungansecara kontinyu dari berbagai publik perusahaan.
Menurut James E. Grunig dan Fred Repper (2008:93) mengemukakan
model strategi manajemen dalam kegiatan public relations melalui tujuh
tahapan, dimana tiga tahapan pertama atau tahap strategis mempunyai
cakupan luas sehingga lebih bersifat analisis. Empat tahapan selanjutnya atau
tahap reguler merupakan penjabaran dari tiga tahap pertama yang diterapkan
pada unsur yang berbeda-beda, yakni :
1) Tahap stakeholders: Sebuah organisasi/perusahaan mempunyai
hubungan dengan publiknya apabila perilaku organisasi tersebut
mempunyai pengaruh terhadap stakeholder-nya atau sebaliknya.
Public relations harus melakukan survey untuk terus membaca
perkembangan lingkungannya, dan membaca perilaku organisasi serta
menganalisa konsekuensi yang akan timbul.
2) Tahap publik: Publik terbentuk ketika organisasi/perusahaan
menyadari adanya problem tertentu, publik sangat efektif dan spesifik
terhadap suatu kepentingan tertentu dalam problem tertentu. Oleh
karena itu, public relations perlu terus menerus mengidentifikasi
publik yang muncul terhadap berbagai problem.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3) Tahap isu: Publik muncul sebagai konsekuensi dari adanya problem
selalu mengorganisasi dan menciptakan ”isu”. Di sini ”isu” diartikan
sebagai suatu tema yang dipersoalkan. Pada tahap ini media berperan
dalam perluasan isu dan bahkan membelokkannya sesuai dengan
persepsinya. Media juga dapat melunakkan sikap publik maupun
meningkatkan perhatian publik.
4) Public relations perlu mengembangkan objective formal seperti
komunikasi, akurasi, pemahaman, persetujuan, dan perilaku tertentu
terhadap program-program kampanye komunikasinya.
5) Public relations harus mengembangkan program resmi dan kampanye
komunikasi yang jelas untuk menjangkau objective di atas.
6) Public relations khususnya pelaksana, harus memahami permasalahan
dan dapat menerapkan kebijakan kampanye komunikasi.
7) Public relations melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan
tugasnya untuk memenuhi pencapaian objective dan mengurangi
konflik yang muncul dikemudian hari.
Dari penjelasan diatas strategi PR merupakan perpaduan strategi
manajemen dengan kegiatan PR. PR dapat memberikan kontribusinya dalam
proses strategi manajemen melalui tahap strategis yaitu survey lingkungan
dan melakukan komunikasi secara kontinyu dengan stakeholders-nya. Publik
selalu eksis, efektif, dan spesifik dapat menanggapi setiap problem yang
mengarah pada ”isu” yang dipersoalkan dalam organisasi perusahaan
tersebut. Dalam menghadapi ”isu” yang muncul dalam organisasi perusahaan,
PR perlu melakukan antisipasi dan responsif secara simultan dan cepat
dengan melibatkan komunikasi personal dan media massa agar perluasan isu
dapat dikendalikan dan tidak sampai menjadi hot issue. Setelah tahap strategis
terlaksana, tahap selanjutnya dalam mendukung program kerja PR adalah
proses mengembangkan objektif formal, program resmi, dan kampanye
komunikasi untuk menjangkau objektif. Terakhir adalah tahap evaluasi untuk
mengukur efektivitas selama melaksanakan tugas yang dibebankan agar dapat
segera diadakan koreksi dan perbaikan sehingga dapat mencapai tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Menurut Ahmad S. Adnanputra (2001:115) mengemukakan bahwa:
Strategi PR dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat,yakni sebagai berikut :Komponen Pembentukan Strategi PR1. Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap2. Komponen sarana Paduan atau bauran sarana untuk
menggarap suatu sasaran.
Penjelasan dari tahap-tahap kegiatan strategi PR yaitu: pertama,
komponen sasaran umumnya adalah para stakeholders dan publik yang
mempunyai kepentingan yang sama. Sasaran umum tersebut dipersempit
melalui upaya segmentasi, dan menjadi landasan segmentasi adalah: seberapa
jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common opinion), mengandung
potensi controversial, dan dapat mempengaruhinya bagi masa depan
organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produknya menjadi perhatian
sasaran khusus. Maksud sasaran khusus di sini adalah publik sasaran (target
publik).
Sedangkan kedua, komponen sarana: pada strategi PR berfungsi untuk
menggarap ketiga kemungkinan tersebut ke arah posisi atau dimensi yang
menguntungkan, melalui pola dasar ”The 3-C’s option” Conservation
(perlindungan), Change (perubahan), Crystallization (perwujudan ide) dari
stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran.
Dari berbagai definisi diatas dapat menyimpulkan strategi PR
merupakan alternatif optimal yang dipilih untuk mencapai tujuan dalam
kerangka suatu rencana PR. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka strategi
PR semestinya melalui tahap strategis dan tahap regular, serta diarahkan pada
posisi yang menguntungkan dengan mengelola komponen sasaran dan sarana
dalam bentuk program PR sehingga dapat mempengaruhi persepsi publik
sasaran.
b. Fungsi Public Relations
Fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara lembaga organisasi dengan publiknya, baik intern
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan pendapat publik
(opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi.
Dalam konsepnya, seorang Kahumas harus mencantumkan dengan
jelas fungsi humas yang akan digarapnya sebab fungsi humas harus
dijabarkan dalam operasionalnya sebab PR erat hubungannya dengan opini
publik.
Menurut Canfield (1993:137) fungsi PR adalah : 1) Mengabdi kepada
kepentingan umum, 2) memelihara komunikasi yang baik, 3) menitikberatkan
moral dan tingkah laku yang baik.
Sedangkan menurut Cutlip, Center dan Canfield (2001:19) fungsi PR
yaitu :
1) Menunjang aktivitas manajeman dalam mencapai tujuan bersama.2) Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi
dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi
dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yangdiwakilinya, atau sebaliknya.
4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang sarankepada pimpinan manajemen demi tujuan dan mafaat bersama.
5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arusinformasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi kepubliknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi keduabelah pihak.
Dari uraian pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai fungsi
PR yang pada intinya adalah :
1) Sebagai komunikator atau penghubung antar organisasi atau lembaga
yang diwakili dengan publiknya.
2) Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif
dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3) Peranan back up manajemen, yakni sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan.
4) Membentuk corporate image, artinya peranan public relations dalam
upaya menciptakan citra bagi organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. Tujuan Public Relations
Ruang lingkup tujuan hubungan masyarakat sangatlah luas,
sehubungan dengan keterbatasan sumber daya, maka harus dibuat skala
prioritas.
Menurut Charles S. Steinberg (2004:53) mengemukakan bahwa,
”Tujuan public relations adalah menciptakan opini publik yang
menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan atau
perusahaan yang bersangkutan”.
Pendapat lain datang dari Dimock Marchall, Edward, Gladys Odgen
Dimock, dan Louis W. Koenig, membagi tujuan PR atas dua bagian :
1) Secara positif berusaha mendapatkan dan menambah penilaian sertajasa baik suatu organisasi atau perusahaan.
2) Secara defensif berusaha untuk membela diri terhadap pendapatmasyarakat yang bernada negatif, bilamana diserang dan serangan itukurang wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu tidak salah(terjadi kesalahpahaman). Dengan demikian, tindakan ini merupakansalah satu aspek penjagaan atau pertahanan (dalam KustadiSuhandang, 2004: 53).
Menurut Anne Gregory (2001:20), mengemukakan tujuan PR sebagai
berikut :
1) Menciptakan kesadaran2) Mendorong adanya saling pengertian3) Mengatasi kesalahpahaman4) Menginformasikan5) Meningkatkan pengetahuan6) Menghilangkan prasangka7) Mendorong kepercayaan8) Mengkonfirmasi atau menyamankan persepsi9) Melakukan tindakan tertentu
Mengingat jenis dan karakter perusahaan tidak sama, maka
tujuannyapun bervariasi. Salah satu hal yang perlu disadari bahwa setiap
tujuan dari berbagai macam perusahaan sama-sama memerlukan suatu
program atau tindakan yang terencana. Setiap tujuan akan mudah dijangkau
apabila usaha pencapaiannya disertai dengan kegiatan PR, baik PR internal
maupun PR eksternal. Sehubungan dengan keterbatasan sumber daya, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
tidak semua tujuan itu tidak dapat dicapai. Kita harus memilih sebagian
diantaranya yang relatif paling penting dan mendesak.
d. Sasaran Public Relations
Sasaran Public Relations disebut stakeholders. Stakeholders adalah
setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang
mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Secara
umum kelompok stakeholders terdiri dari stakeholders internal dan
stakeholders eksternal. Stakeholders internal adalah sekelompok orang yang
berada dalam bagian perusahaan itu sendiri. Sedangkan stakeholders
eksternal adalah orang-orang yang berada diluar perusahaan.
Menurut Rhenald Kasali (2005:66) mengemukakan bahwa, dalam
perusahaan terdapat dua macam publik yaitu :
1) Stakeholders Internal yaitu pemegang saham, manajemen, top
eksekutif, karyawan dan keluarga karyawan.
2) Stakeholders eksternal yaitu konsumen, penyalur, pemasok, bank,
pemerintah, pesaing, komunitas, dan pers.
Menurut Onong Uchjana Effendi (1993:110) mengemukakan bahwa :
Sasaran public relations adalah publik internal (internal public) danpublik eksternal (eksternal public). Publik internal adalah orang-orangyang berada atau tercakup dalam organisasi, seluruh pegawai mulai staffsampai karyawan bawahan (dalam perusahaan termasuk antara lainpemegang saham). Sedangkan publik eksternal adalah orang-orang yangberada diluar organisasi yang berkepentingan dengan organisasi tersebut.
Dalam kegiatannya, PR internal dapat membentuk komunikasi secara
efektif dengan publiknya melalui:
1) Komunikasi ke bawah yaitu dari pihak manajemen atau pimpinan
perusahaan kepada pegawai.
2) Komunikasi dari bawah ke atas yaitu dari pegawai kepada pihak
manajemen.
3) Komunikasi sejajar yaitu yang berlangsung antara sesama pegawai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Tingkat efektifitas PR internal dipengaruhi oleh tiga hal pokok yaitu:
1) Keterbukaan pihak manajemen.
2) Kesadaran dan pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting
komunikasi dengan para pegawai.
3) Keberadaan seorang manajer humas yang tidak hanya ahli dan
berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber daya teknis yang
modern.
Sedangkan PR eksternal kegiatannya adalah menjalin komunikasi
dengan publik diluar perusahaan. Dalam melaksanakan kegiatannya, PR
eksternal harus memahami siapa yang menjadi khalayak atau sasaran yang
akan dihadapi sebab keberhasilan perusahaan bisa dilihat dari indikator
kepuasan publik.
Melalui kegiatan PR eksternal, organisasi dapat berkomunikasi untuk
membangun dan memelihara hubungan baik dengan stakeholdersnya. PR
eksternal mempunyai dua bentuk yang dilakukan yaitu kegiatan komunikasi
bermedia antara lain jurnal internal, media audiovisual, literatur edukatif,
komunikasi lisan, pameran, seminar, konferensi pers, dan sponsor. Sedangkan
kegiatan komunikasi non media dicontohkan seperti kegiatan sosial dan
pengadaan event sosial.
Menurut M. Linggar Anggoro (2005:206) Public Relations eksternal
memiliki tujuan pokok dalam pensponsoran yaitu :
1) Menciptakan atau mempertahankan nama baik perusahaan2) Membangun citra perusahaan3) Memperkenalkan identitas perusahaan kepada masyarakat4) Mengakrabkan nama perusahaan dalam liputan media5) Menonjolkan keramahtamahan6) Merangsang minat wartawan untuk datang meliput
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
e. Aktivitas Public Relations
Aktivitas public relations menurut Rachmat Kriyantono (2008: 20-21)
antara lain :
1) Publication & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepadapublik. Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media.
2) Event, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentukcitra. Misalnya stasiun televisi SCTV mengadakan acara SCTVAward.
3) News, seorang public relations dituntut menguasai teknik-teknikmenulis sehingga dapat menghasilkan produk-produk tulisan (PublicRelations Writing), seperti press release, newsletter, berita, dan lain-lain.
4) Community Involvelment, public relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitasatau masyarakat disekitarnya. Misalnya Hotel Santika setiapmemperingati HUT RI mengadakan perlombaan yang juga diikutimasyarakat sekitar hotel.
5) Identity Media, merupakan pekerjaan public relations dalam membinahubungan dengan media (pers). Sangat penting untuk memperolehpublisitas media. Media adalah mitra kerja abadi public relations.Media butuh public relations sebagai sumber berita dan publicrelations butuh media sebagai sarana penyebar informasi sertapembentuk opini publik.
6) Lobbying, public relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dannegosiasi dengan berbagai pihak. Keahlian ini tampak dibutuhkanmisalnya, pada saat terjadi krisis manajemen untuk mencapai katasepakat diantara pihak yang bertikai.
7) Social Investment, pekerjaan public relations untuk membuat untukmembuat program-program yang bermanfaat bagi kepentinngan dankesejahteraan sosial. Contoh: program public relations “Trans Aceh”
yang memberikan bantuan dana dan pembuatan rumah bagi korbanbencana Tsunami akhir tahun 2004 lalu.
Selain itu, aktivitas PR menurut H. Fayol (2001:23-24) adalah sebagai
berikut :
1) Membangun identitas dan citra perusahaan yang positif danmendukung kegiatan komunikasi dua arah dengan berbagai pihak.
2) Menghadapi krisis, menangani keluhan yang terjadi denganmembentuk manajemen krisis dan berusaha untuk memperbaiki lost ofimage and damage.
3) Mempromosikan aspek kemasyarakatan atau publik dan mendukungkegiatan kampanye sosial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
public relations adalah :
1) Membangun identitas dan citra perusahaan yang positif dan mendukung
kegiatan komunikasi dua arah dengan berbagai pihak. Melalui identity
media, community involvelment, news, event, publication & publicity.
2) Menghadapi krisis, menangani keluhan yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan melakukan lobbying.
3) Mempromosikan aspek kemasyarakatan dan mendukung kegiatan
kampanye sosial dengan mengadakan social investment.
f. Syarat-Syarat Public Relations Officer (PRO)
Dalam kegiatannya seorang PR dituntut menjadi mediator, creator,
sekaligus komunikator, karena ia harus dapat memberdayakan apa yang ada
pada masyarakat untuk menjadi kebutuhan dalam perusahaannya. PR
menghubungkan kepentingan perusahaan dengan publik maka seorang PR
harus menggali dan mengetahui informasi selengkap-lengkapnya dari
publiknya. Informasi tersebut dapat berupa kebutuhan, minat, saran, keluhan,
dan lan-lain yang berkaitan dengan publik sasarannya. Public Relations
Officers (PRO) dituntut untuk mengadakan komunikasi yang efektif, yaitu
proses komunikasi yang berorientasi pada komunikan atau publiknya.
Menurut Kustadi Suhandang (2004:209) mengemukakan bahwa untuk
menjadi pejabat atau petugas PR hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1) Mempunyai pengetahuan yang luas mengenai ilmu atau persoalankemasyarakatan, terutama dalam hal sosial ekonomi.
2) Berpendidikan Universitas, kecuali bagi tenaga staff.3) Mengetahui benar-benar tata cara dan sifat pekerjaan dan sifat pekerja
yang ada dalam organisasi perusahaan.4) Mengenal struktur organisasi perusahaannya, serta orang-orang yang
bersangkutan dalam tiap-tiap bagian, seksi dan unit kerja lainnya,berikut para pekerjanya
5) Mempunyai pengetahuan komunikasi dan ahli dalam teknikmenggunakan media komunikasi massa.
6) Khusus bagi PRO, disamping berpendidikan public relations,hendaknya ahli juga dalam bidang publisitas , jurnalistik, dan statistik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
serta mengerti tentang sosial ekonomi masyarakat, sehingga dapatmemberikan saran yang berhubungan dengan manajemen kepadapimpinan perusahaan.
Sedangkan menurut Frank Jefkins (2008:159), terdapat lima
persyaratan mendasar bagi seorang profesi PR yaitu:
1) Ability to communicate (kemampuan berkomunikasi).
Public relations harus mampu berkomunikasi dengan baik terhadap
orang yang memiliki beragam karakter dan berusaha memahami serta
berusaha untuk bersikap setoleran mungkin kepada setiap orang yang
dihadapinya tanpa harus menjadi penakut atau penjilat. Kemampuan
komunikasi PR ini secara lisan seperti public speaking dan
kemampuan tertulis seperti penulisan press release.
2) Ability to organize (kemampuan mengorganisasikan)
Kemampuan mengorganisasikan dapat diartikan sebagai kemampuan
manajerial, yang dapat mengelola program public relations mulai dari
fact finding (pengumpulan data), planing (perencanaan),
communicating (mengkomunikasikan program), evaluating (evaluasi
program). Kemampuan ini juga berarti mampu mengantisipasi
masalah di dalam dan di luar organisasi, serta mampu menyusun
rencana kegiatannya termasuk pula membuat aanggaran.
3) Ability to get on with people (kemampuan bergaul atau membina
relasi)
Kemampuan ini dapat dilakukan sebagai kemampuan menciptakan net
working atau jaringan dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan
organisasi atau perusahaan atau kegiatan public relations itu sendiri.
Berbagai unsur publik tentunya menciptakan hubungan yang lebih
dalam dan akrab sehingga para relasi dapat mendukung berbagai
program public relations.
4) Personal integrity (berkepribadian utuh atau jujur)
Kejujuran harus tetap melandasi seseorang yang menjadi profesi
apapun termasuk public relations karena aspek ini dapat membentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
kredibilitas (kepercayaan) orang lain terhadap public relations officers
(PRO) maupun perusahaan tempat PRO itu bekerja.
5) Imagination (memiliki imajinasi yang kuat)
Profesi public relations haruslah orang yang penuh gagasan atau ide-
ide, mampu memecahkan problem yang dihadapi, mampu menyusun
rencana yang orisinal dan dapat mengembangkan imajinasi untuk
menumbuhkan kreatifitas-kreatifitas kerjanya. Kreatifitas ini
mencakup kegiatan seperti mengelola berbagai special event public
relations, pembuatan house jurnal, krisis manajemen dan lain
sebagainya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Rosady Ruslan (2001:112) bahwa
syarat-syarat yang harus dimiliki oleh public relations officers adalah :
1) Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalanberdasarkan fakta di lapangan, perencanaan kerja, berkomunikasi danhingga mengevaluasi suatu problematika yang dihadapi.
2) Kemampuan untuk menarik perhatian melalui berbagai kegiatanpublikasi yang kreatif, inovatif, dinamis, dan menarik bagi publiknyasebagai target sasarannya.
3) Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum, melalui kegiatanpublic relations dalam merekayasa pandangan atau opini publik(crystallizing public opinion) yang searah dengan kebijaksanaanorganisasi atau instansi yang diwakilinya itu dalam posisi yang salingmenguntungkan.
4) Kemampuan humas menjalin suasana saling percaya, toleransi, salingmenghargai, good will dan lain sebagainya dengan berbagai pihak,baik publik internal atau publik eksternal.
Dengan demikian tidak mudah untuk menjadi seorang public
relations. Seorang public relations tidak cukup hanya menguasai teorinya
saja tetapi dituntut mampu menerapkan keterampilan dan kemampuan yang
dimiliki dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.
g. Proses Kegiatan Public Relations
Pelaksanaan PR tergantung dari input informasi karena bidang PR
menunjang manajemen dalam mencapai organisasi atau perusahaan melalui
komunikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Proses public relations menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center
(2001:143), yaitu upaya pemecahan persoalan program kerja melalui ”proses
atau tahapan atau langkah-langkah pokok”, yaitu sebagai bentuk :
1) Research-Listening (penelitian dan mendengarkan)
Pada tahap ini akan menetapkan suatu fakta dan informasi yang
berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi. Pada tahap ini
ditentukan apa yang menjadi problem kita.
2) Planing-Decision (perencanaan dan mengambil keputusan)
Tahap ini memberikan sikap, opini, ide-ide, dan reaksi yang berkaitan
dengan kebijaksanaan serta menetapkan program kerja organisasi
yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan yang
berkepentingan. Tahap ini akan memberi jawaban atas pertanyaan apa
yang mesti kita kerjakan.
3) Communication-Action (mengkomunikasikan dan pelaksanaan)
Tahap ini menjelaskan dan mendramatisir informasi mengenai
langkah-langkah yang akan dilakukan, sehingga mampu menimbulkan
kesan-kesan yang secara efektif untuk dapat mempengaruhi pihak-
pihak yang dianggap penting dan berpotensi dalam upaya memberikan
dukungan sepenuhnya. Tahap ini menjawab pertanyaan apa yang telah
kita lakukan dan mengapa begitu.
4) Evaluation (mengevaluasi)
Pada tahap ini, public relations mengadakan penilaian terhadap hasil-
hasil dan program-program kerja atau aktifitas public relations lainnya
yang telah dilaksanakan, serta keefektivitasan dari teknik-teknik
manajemen, dan komunikasi yang telah dipergunakan. Pengukuran ini
menjawab pertanyaan bagaimana kita telah melakukannya.
Menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom
(2005:82) mengemukakan bahwa ada empat langkah dalam proses public
relations yaitu :
1) Definisikan permasalahanDalam tahap ini seorang praktisi public relations perlu melibatkan diridalam penelitian dan pengumpulan fakta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2) Perencanaan dan programPada tahap ini seorang praktisi public relations sudah menemukanpenyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah ini dirumuskan dalambentuk rencana, program, dan anggarannya. Dalam tahap inimencakup objective, prosedur, dan strategi yang diarahkan padamasing-masing khalayak sasaran.
3) Aksi dan komunikasiPada tahap ini dikaitkan dengan objective dan goals yang spesifik.
4) Evaluasi programUntuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum,seorang praktisi public relations perlu melakukan evaluasi ataslangkah-langkah yang diambil. Pada tahap ini, public relationsmelibatkan diri dalam pengukuran atas hasil tindakan dimasa lalu.Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama atau setelah suatumasa berakhir.
Menurut Kustadi Suhandang (2004:142) mengemukakan bahwa
metode pekerjaan public relations dilakukan melalui proses sebagai berikut :
1) Penelitian (research)2) Perencanaan (planning)3) Pelaksanaan (action)4) Penilaian (evaluation)
Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses
PR meliputi :
1) Penelitian
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui sikap, pendapat, dan tingkah
laku publik terhadap kegiatan yang dilakukan perusahaan.
2) Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan fakta dan data ataupun persoalan-
persoalan yang dijumpai pada hasil penelitian.
3) Aksi dan komunikasi
Usaha untuk mengeluarkan serta menyebarluaskan pernyataan kepada
publik melalui komunikasi yang bersifat informatif dan persuatif .
4) Penilaian
Tahap ini merupakan pengukuran dan penilaian atas hasil kerja yang
telah dicapai dalam program perencanaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
h. Hambatan-Hambatan Public Relations
Setiap kegiatan yang dilakukan PR dalam menggalang dukungan
publiknya, tidak selalu sesuai dengan apa yang dikehendaki kadang kala ada
hambatan yang menghadang.
Menurut Kustadi Suhandang (2004:57) hambatan terhadap jalannya
komunikasi yaitu :
1) Kebisingan (noise-factor) adalah hambatan berupa suara-suara yangmengganggu jalannya komunikasi sehingga pesan komunikasinyatidak bisa diterima sebagaimana mestinya.
2) Faktor semantik adalah hambatan berupa pemakaian kata atau istilahyang menimbulkan salah paham atau pengertian.
3) Interes adalah hambatan kepentingan yang membuat seseorangselektif dalam memberikan tanggapan. Dalam hal ini, pihak yangberkepentingan biasanya tidak mengajukan tanggapan dengan alasanyang sesungguhnya, melainkan sering mengajukan argumentasi sertaalasan-alasan tersembunyi.
4) Komunikasi, hal ini mengacu pada petugas public relations yangtertipu oleh tanggapan komunikan (publiknya) yang seolah-olah(tampaknya) khusus memperhatikan (attentive), meskipun isikomunikasinya tidak sesuai dengan motivasi mereka. Tanggapansemu dilakukan karena ada motivasi terpendam pada diri komunikan.
5) Prasangka adalah hambatan terhadap berlangsungnya komunikasi,sebab orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah bersikapwas-was dan menentang komunikator atau pembicara yang hendakmenyampaikan informasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan
persuasi dalam kegiatan PR pada umumnya mempunyai dua sifat yaitu,
obyektif dan subyektif. Hambatan obyektif adalah rintangan atau gangguan
terhadap kelangsungan kegiatan persuasi yang tidak sengaja dilakukan oleh
pihak lain. Sedangkan hambatan subyektif adalah hambatan yang sengaja
dibuat oleh pihak lain sehingga menimbulkan gangguan terhadap usaha
persuasi.
i. Media Eksternal Public Relations
Salah satu kegiatan PR adalah komunikasi, dalam proses komunikasi
memerlukan media yang dapat mengantarkan pesan pada komunikan. Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
adalah alat yang digunakan organisasi dalam melaksanakan sebuah proses
komunikasi dengan publiknya.
Menurut Kustadi Suhandang (2004:211) ada dua jenis media
komunikasi yaitu :
1) Personal communications (komunikasi personal)Media yang digunakan untuk berkomunikasi antar orang dalamkegiatan public relations, seperti telepon, faximile, surat, telegram,radiogram, telex, dan sebagainya.
2) Mass communications (komunikasi massa)Media yang dipakai public relations dalam kegiatan berkomunikasidengan massa, seperti surat kabar, radio, televisi, dan film.
Menurut Linggar Anggoro (2005:174) media komunikasi eksternal
memiliki berbagai bentuk, antara lain :
1) Jurnal eksternal2) Media audiovisual3) Literatur edukatif4) Komunikasi lisan5) Pameran6) Seminar, konferensi, serta7) Sponsor
Media-media komunikasi eksternal Public Relations di atas dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Jurnal eksternal
Suatu bentuk terbitan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang
sengaja dibuat dalam rangka mengadakan hubungan dengan khalayak.
2) Media audiovisual
Media ini terdiri dari slide dan kaset video, atau bisa juga gulungan film-
film dokumenter
3) Literatur edukatif
Semua bahan cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau mendorong
digunakannya suatu produk atau jasa pelayanan, atau berbagai manfaat
dan nilai dari produk tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4) Komunikasi lisan
Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga dengan didukung
oleh peralatan audiovisual, merupakan salah satu kegiatan humas yang
penting.
5) Pameran
Dalam melaksanakan suatu program atau kampanye humas, para praktisi
humas juga sering memanfaatkan acara ekshibisi atau pameran.
6) Seminar dan konferensi
Guna menunjang penggunaan berbagai macam media yang telah
diuraikan diatas (misalnya audiovisual atau komunikasi lisan), ada
baiknya jika suatu perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan
khusus untuk khalayak. Tujuannya adalah menyampaikan presentasi ke
orang-orang tertentu dalam bentuk seminar atau konferensi, dan lebih
bersifat edukatif.
7) Sponsor
Penyediaan dukungan finansial untuk semua acara, subyek, kegiatan,
lembaga, atau individu yang dianggap perusahaan tersebut potensial
dalam rangka melancarkan suatu iklan atau mendukung usaha-usaha
pemasaran.
Dengan demikian penggunaan media perlu digiatkan sebab media
sangat mendukung kegiatan PR dalam menyampaikan informasi. Pemilihan
media yang digunakan harus berdasarkan alasan-alasan tertentu, antara lain
biaya yang tersedia, keterampilan yang menggunakan saluran yang ada,
dampak yang diinginkan (berkaitan dengan tujuan program humas), relevansi
saluran dan respon yang diharapkan terhadap pesan yang disampaikan, publik
sasaran dan isi pesan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan perusahaan tercapai,
untuk itu perlu adanya komunikasi yang efektif antara PR dengan publiknya.
j. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat program tengah berjalan dan akhir
program. Evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
yang ditetapkan bisa tercapai atau tidak, untuk menilai apakah program dapat
berjalan sesuai rencana, dan mengetahui kesulitan yang dihadapai dalam
mengerjakan program.
Menurut Steele (2004:147) evaluasi adalah “Proses penilaian secara
sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas, atau ketepatan sesuatu
berdasarkan kriteria dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya”
Dalam kontek PR, Lindenmann (2004:148) menyebut evaluasi PR
adalah :
Setiap dan semua penelitian yang dirancang untuk menentukanefektivitas relatif sebuah program, kegiatan atau strategi PR denganmengukur keluaran (output) atau dampak (outcome) program, kegiatanatau strategi itu berdasarkan sejumlah tujuan (objective) yang sudahditetapkan sebelumnya.
Sedangkan menurut Djudju (2004:141) mengemukakan bahwa :
Evaluasi dilakukan dengan tujuan memberi masukan pada perencanaprogram/kegiatan, memberi masukan untuk pengambilan keputusanmelanjutkan, memperluas atau menghentikan program/kegiatan, memberimasukan untuk pengambilan keputusan memodifikasi program/kegiatan,dan mendapatkan informasi tentang pendukung dan penghambatprogram/kegiatan.
Dengan demikian peneliti menyimpulkan evaluasi adalah proses
penilaian yang dilakukan untuk menentukan efektivitas suatu program,
memberi masukan untuk pengambilan keputusan mengenai tindak lanjut
program, mendapatkan informasi tentang pendukung dan penghambat
program.
k. Marketing Public Relations
Marketing Public Relations (MPR) merupakan pendukung kegiatan
pemasaran produk dengan menggunakan strategi-strategi yang melibatkan
pendekatan PR.
Menurut Thomas L. Harris (2001:241) mengemukakan bahwa :
Marketing Public Relations adalah proses dalam perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang mendorong minat beliserta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
yang meyakinkan dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan danproduk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan danminat konsumen.
Secara umum pengertian marketing public relations merupakan suatu
proses perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian program-program yang
dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui
pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya sehingga menimbulkan
kesan-kesan positif yang berkaitan dengan identitas perusahaan atau
produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan
konsumen.
Menurut Philiph Kotler (2001:242) mengemukakan bahwa,
”Marketing Public Relations work because it adds value to product through
its unique ability to lend credibility to product massage”.
Dari pengertian konsep Marketing Public Relations (MPR) diatas
terdapat tiga taktik (three ways strategy) untuk melaksanakan program dalam
mencapai tujuan atau (gools), yaitu: pertama bahwa public relations
merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik),
sedangkan kedua adalah power (kekuatan) sebagai penyandang, push strategy
(untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Dan taktik ketiga, pass strategy
sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang
menguntungkan.
Dengan demikian MPR memanfaatkan kegiatan public relations untuk
mendukung keberhasilan pemasaran produk dengan menggunakan strategi-
strategi yang melibatan pendekatan public relations. MPR berfungsi
merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi
mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui pembangkitan kesan-
kesan atau persepsi.
l. Peranan Marketing Public Relations
Marketing Public Relations berperan dalam upaya meluaskan
pemasaran untuk mencapai kepuasan konsumennya. Menurut Philiph Kotler
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
(2001:250) peranan MPR dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan sebagai berikut :
1) Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produkyang tengah diluncurkan itu.
2) Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan ataumanfaat atas produk yang ditawarkan / digunakan.
3) Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentangkegunaan dan manfaat suatu produk.
4) Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik,media cetak, dan sebagainya demi efisiensi biaya.
5) Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumentermasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demitercapainya kepuasan pihak pelanggan.
6) Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dansekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
7) Mengkomunikasikan terus menerus melalui media PR tentangaktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosialdan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimatamasyarakat/publik.
8) Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barangdan jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yangdiberikan konsumennya.
9) Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatifyang mungkin akan muncul dimasa mendatang, misalnya terjadi krisiskepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga resiko terjadinyakrisis manajemen.
Dari penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan peran marketing
public relations yaitu menciptakan itikad baik (good will) dalam berhubungan
dengan konsumen dengan tujuan untuk merangsang minat konsumen yang
pada akhirnya mendorong pemasaran produk.
2. Tinjauan Tentang Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Dalam bahasa asing istilah pemasaran disebut marketing. Pemasaran
(marketing) merupakan salah satu sub sistem manajemen yang melakukan
aktivitas penjualan. Pemasaran (marketing) berkaitan dengan aspek-aspek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
perluasan pengaruh, informatif, dan persuatif atas suatu produk barang atau
jasa yang diluncurkan.
Menurut Venkatesh dan Penaloza (2008:4) menjelaskan bahwa,
“Pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa
produk dijual dan disampaikan kepada pelanggan”.
Dari pengertian diatas pemasaran adalah serangkaian aktivitas untuk
menstimulasi permintaan produk dan memastikan distribusinya sampai
kepada pelanggan.
Sedangkan menurut Miller dan Lyton (2008:3) menjelaskan bahwa,
“Pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran
dalam rangka mencapai tujuan organisasional”.
Dari pengertian diatas pemasaran merupakan aktivitas bisnis yang
meliputi perencanaan, penetapan harga, promosi dan distribusi produk atau
jasa dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Menurut Brech (2008:2) menjelaskan bahwa, “Pemasaran adalah
proses menentukan pemintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa,
memotivasi penjualan produk / jasa tersebut dan mendistribusikannya pada
konsumen akhir dengan memperoleh laba”.
Menurut Soekartawi (1993:21) mengemukakan bahwa, ”Pengertian
marketing adalah sangat luas, tetapi pada prinsipnya adalah penyampaian
barang, jasa dan ide dari produsen ke konsumen untuk memperoleh laba dan
kepuasan yang sebesar-besarnya”.
Dari pengertian ini pemasaran (marketing) adalah proses distribusi
barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh laba dan kepuasan yang
sebesar-besarnya. Kepuasan yang dimaksud adalah bagaimana pemasaran
dapat memuaskan pemilik perusahaan dan juga dapat memuaskan konsumen.
Berdasarkan definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pemasaran adalah aktivitas perusahaan dalam menentukan permintaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
konsumen atas produk, mendistribusikan produk sampai konsumen akhir, dan
mempromosikan produk untuk memperoleh laba.
b. Segmentasi Pasar
Perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas
menyadari bahwa tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar
tersebut. Dalam hal ini disebabkan jumlah pelanggan terlalu banyak,
terpencar, dan memliki persyaratan pembelian yang berbeda-beda. Beberapa
pesaing akan berada pada posisi yang lebih baik untuk melayani segmen
pelanggan tertentu dalam pasar tersebut. Daripada perusahaan bersaing di
semua segmen, perusahaan memilih untuk mengidentifikasi segmen pasar
yang paling menarik yang dapat dilayani secara efektif. Ada beberapa ahli
mengemukakan pendapatnya antara lain:
Menurut Philiph Kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong dan Chin
Tiong Tan (2000:351) mengemukakan bahwa, “Segmentasi pasar yaitu
mengidentifikasi dan mengenali kelompok pembeli yang mungkin
membutuhkan produk dan atau bauran pemasaran yang terpisah”.
Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dady Adriana
(2008:211) mengemukakan bahwa, “Segmentasi pasar adalah proses
mengelompokkan pasar keseluruan yang heterogen menjadi kelompok-
kelompok yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku
dan respon terhadap program pemasaran spesifik”.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2005:18) mengemukakan bahwa,
“Segmentasi pasar adalah proses identifikasi sub kelompok konsumen yang
memiliki kesamaan dalam hal keinginan, daya beli, lokasi, geografi, sikap
membeli atau kebiasaan membeli”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan segmentasi pasar merupakan
proses mengidentifikasi konsumen yang memiliki kebutuhan yang sama
kemudian mengelompokkannya menjadi beberapa kelompok yang memliki
kesamaan dalam hal kebutuhan dan kebiasaan membeli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
c. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Bagi suatu perusahaan, pengetahuan serta pengembangan tingkah laku
konsumen merupakan suatu hal yang sangat berarti apabila dikaitkan dengan
target berhasil atau tidaknya suatu perusahaan tersebut menjual produknya di
pasaran sehingga dapat menarik pelanggan.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2005:9) mendefinisikan bahwa,
“Perilaku konsumen adalah proses yang dilakukan seseorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi
produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya”.
Menurut Basu Swastha (1997:10) mengemukakan bahwa :
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatanindividu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan danmempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya prosesmengambil keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatantersebut.
Menurut Philiph Kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin
Tiong Tan (2000:223) ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu :
1) Faktor kebudayaan
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Dalam faktor budaya dipengaruhi oleh
kultur, sub kultur, dan kelas sosial
2) Faktor sosial
Faktor sosial dipengaruhi oleh kelompok referensi, keluarga, peran
dan status sosial. Kelompok referensi berpengaruh terhadap cara
konsumen dalam memlilih.
Keluarga merupakan kelompok referensi primer yang paling
berpengaruh sebab peranan dan hubungan suami, istri, serta anak-anak
mereka dalam pembelian berbagai produk dan jasa menarik untuk
diperhatikan. Status sosial berpengaruh terhadap peran individu dalam
memilih produk yang mengkomunikasikan peran dan status mereka
dalam masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3) Faktor pribadi
Faktor pribadi yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli suatu produk antara lain: usia pembeli dan tahap siklus
hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian serta
kepribadian dan konsep diri.
Pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap pola konsumsinya, pilihan
produk dipengaruhi oleh kondisi ekonomi seseorang. Gaya hidup
adalah pola hidup seseorang didunia yang diungkapkan dalam
kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Kepribadian berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen bila tipe-tipe kepribadian dapat
diklarifikasikan dan terdapat korelasi yang kuat antara tipe
kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merk.
4) Faktor psikologis
Dalam membeli suatu barang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor
psikis yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan
sikap.
Motif adalah kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang
untuk bertindak. Pemuasan kebutuhan tersebut akan mengurangi rasa
ketegangannya. Persepsi adalah proses bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran keseluruan yang bermakna.
Pengetahuan menggambarkan perubahan dalam perilaku individu
tertentu yang berasal dari pengalaman. Keyakinan dan sikap
merupakan faktor yang membentuk citra produk dan merek sehingga
dapat mempengaruhi perilaku pembelian.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan pilihan seseorang
terhadap suatu produk adalah hasil hubungan yang paling mempengaruhi
antara faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Pengenalan faktor
tersebut bermanfaat dalam rangka mengenal pembeli yang mungkin
mempunyai minat paling kuat dalam produk tertenatu dan menuntun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
perusahaan untuk mengembangkan produk, harga, tempat, dan promosi agar
mendapatkan respon yang baik dari konsumen.
d. Pelanggan
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan.
Menurut Fandy Tjiptono (2001:100) mengemukakan bahwa, ”Dalam
pandangan tradisional, pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang
membeli dan menggunakan produknya. Pelanggan tersebut merupakan orang
yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses menghasilkan produk”.
Menurut Roger Tunk merumuskan pelanggan adalah orang-orang
yang menggunakan jasa kita dan membayar atas jasa tersebut. (dalam Ted
John, 2008:69).
Menurut Andre Rahmanto (2008:17) mengemukakan bahwa,
”Pelanggan adalah orang atau instansi/lembaga yang membeli barang atau
jasa secara rutin atau berulang-ulang karena barang atau jasa tersebut
memiliki manfaat”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah
pengguna tetap suatu produk dan merupakan sumber utama penjualan.
e. Promosi
Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasarannya. Promosi bermanfaat
dalam merangsang respons konsumen berupa perilaku.
Menurut Kustadi Suhandang (2004:135) mengemukakan bahwa,
”Promosi merupakan upaya peningkatan penjualan dengan memberikan
rangsangan atau bujukan yang membangkitkan daya pembelian barang atau
jasa”.
Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dady Adriana
(2008:546) mendefinisikan bahwa, “Promosi merupakan segala bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
penawaran atau intensif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli,
pengecer atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon
spesifik dan segera”.
Menurut Anne Gregory (2001:98) mengemukakan ”Promosi adalah
suatu alat seperti persaingan yang dirancang untuk mempengaruhi pembeli
produk barang atau jasa memasuki suatu tahapan dimana mereka
mengharapkan hadiah”.
Dari definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan promosi adalah alat
persaingan yang dirancang dalam bentuk penawaran atau intensif jangka
pendek yang ditujukan untuk mempengaruhi atau membujuk pembeli dalam
rangka membangkitkan daya pembelian barang atau jasa.
h. Program Promosi Penjualan
Program promosi penjualan menawarkan keuntungan kepada
konsumen dengan merangsang atau mempengaruhi konsumen untuk
membeli. Pada dasarnya, program promosi ditujukan pada konsumen terakhir
atau perantara (pengecer, grosir, atau distribusi). Bagi konsumen terakhir,
program promosi dilakukan melalui media massa, sedangkan personal selling
digunakan pada tempat-tempat penjualan, umumnya ditoko-toko eceran.
Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dady Adriana
(2008:546-547) secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi
penjualan yaitu :
1) Promosi konsumen (consumer promotion) bertujuan untuk mendoroagkonsumen agar bersedia mencoba produk baru, membujuk konsumenagar menjauhi produk pesaing, mendorong konsumen untuk'membuka stok' untuk produk yang sudah mapan, menjalin relasidengan pelanggan, mempertahankan dan memberikan imbalan bagipara pelanggan yang loyal.Contoh: kupon, produk sampel gratis, cach refund offers, price packs,premium, hadiah, free trials, garansi produk, tie-in promotions, cross-promotion.
2) Promosi dagang (trade promotion) bertujuan untuk membujukpengecer atau pedagang grosir agar bersedia membuat persediaanmerek tertentu, membujuk distributor agar bersedia memberikan ruangdi rak pajangan untuk produk perusahaan, mempromosikan merek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
perusahaan, serta mendorong konsumen agar memilih merekperusahaan.Contoh: diskon kas, barang dagangan (merchandise) , bantuanperalatan, specially advertising, free good, premium, kontespenjualan, allowance, price-off, buy back guarantes.
3) Promosi wiraniaga (salesforce promotions) bertujuan mendorongterjadinya business leads, menstimulasi pembelian, memberikanreward bagi konsumen, serta memotivasi pedagang agar lebih aktifdalam menjual produk.Contoh: pameran dagang, konvensi, kontes penjualan, dan speciallyadvertising.
Menurut Kustadi Suhandang (2004:136) program promosi dibedakan
untuk masing-masing sasaran yaitu :
l) Bagi konsumen terakhir biasanya diberikan kupon berhadiah atauhadiah barang atas pembelian yang dilakukan.
2) Para perantara (pengecer, grosir, atau distribusi) biasanya diberikankomisi (hadiah yang diberikan atas barang yang terjual) atau potonganharga. Komisi atau potongan harga bisa diberikan dalam bentukpersentase dari harga jual.
Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan program promosi
bertujuan untuk membujuk konsumen agar bersedia mencoba produk yang
ditawarkan. Adanya dukungan alat promosi (diskon, undian, kupon, premium,
produk sample, dan lain-lain) dapat memberikan keuntungan secara langsung
kepada konsumen, sehingga dapat menarik pelanggan baru dan meningkatkan
jumlah pelanggan.
g. Periklanan
Periklanan merupakan suatu kegiatan yang terkait dengan dua bidang
kehidupan manusia sehari-hari yaitu ekonomi dan komunikasi.
Menurut Baarle (2004:91) mengemukakan bahwa, “Periklanan
merupakan suatu kekuatan menarik yang ditujukan kepada kelompok pembeli
tertentu, dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar dapat mempengaruhi
penjualan barang atau jasa ke arah yang menguntungkan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Dari pendapat diatas periklanan merupakan salah satu teknik untuk
memperluas pasar dan meningkatkan penjualan, sehingga menguntungkan
produsen atau penjual.
Menurut Schinler (2001:45) mendefinisikan bahwa, “Periklanan
adalah suatu metode untuk memperkenalkan barang, jasa, gagasan, kepada
public”.
Dari definisi periklanan diatas, makna dari memperkenalkan yaitu
memberitahukan keberadaan perusahaan sekaligus menawarkan produk-
produk yang dihasilkan agar publik berminat untuk membeli sehingga dapat
menikmatinya.
Menurut Berkowitz (2004:93) iklan digolongkan dalam dua tipe, yaitu
iklan produk dan iklan institusi. Didasarkan pada bentuknya iklan produk
dibedakan dalam tiga jenis yaitu :
l) Iklan pioneering (perintisan) biasanya digunakan untukmemperkenalkan produk baru dengan menceritakan tentang apaproduknya, dari apa itu bisa dibuat, dan di mana produk itu bisadiperoleh.
2) Iklan competitive (persaingan) digunakan untuk mempromosikan ciri-ciri khusus dan keuntungan penggunaan dari barang atau jasa yangditawarkan.
3) Iklan reminder (pengingat) digunakan untuk memperkuat pengetahuansebelumnya akan suatu produk. Iklan ini tepat untuk menyodorkanproduk atau jasa yang telah mencapai posisi terkenal dan beradadalam tahap pemantapan keberadaannya.
Sedangkan iklan institusi digolongkan dalam tiga bentuk yaitu :1) Periklanan advokasi (pembelian), memberikan penjelasan tentang
posisi perusahaan dalam suatu persoalan yang aktual.2) Periklanan pioneering Institusional digunakan untuk memberitahukan
tentang perusahaan apa, apa yang dihasilakan, dan dimana lokasinya.3) Periklanan kompetitif institusional mengemukakan kelebihan mutu
kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan produknyadibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Dengan demikian, banyak macam iklan yang bisa digunakan public
relations dalam rangka mendukung aktivitas pemasaran produk. Dalam
menentukan iklan seorang public relations harus teliti dalam memilih bentuk
iklan yang sesuai dengan maksud dan tujuan pemasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
h. Pameran
Pameran merupakan kegiatan pemasaran yang berrujuan mengundang
publik untuk mengenal, melihat, dan mengerti tentang kelebihan dan
keunggulan hasil produksi perusahaan. Pameran mendorong publik agar
tergerak hatinya untuk memiliki atau membeli barang yang dipamerkan.
Menurut Rosady Ruslan (2001:235) berdasarkan sifatnya, pameran
terbagi dalam bentuk sebagai berikut :
1) Pameran khusus yaitu pameran yang diselenggarakan secara mandirioleh organisasi tertentu.
2) Pameran bersama yaitu pameran yang diikuti oleh beberapa organisasidalam bidang yang sama.
3) Pameran umum yaitu pameran yang diikuti oleh siapa saja dan jenisbarang apa saja.
Menurut Kustadi Suhandang (2004:134) menurut sifat dan tujuannya
pameran dibagi menjadi :
1) Pameran vertical, di mana dipamerkan barang-barang yang sejenis jaditerbatas pada lingkup suatu industri atau yang ada hubungannyadengan industri tersebut.
2) Pameran horizontal yaitu pameran dari segala macam barang(produksi).
3) Trade-show yaitu pameran yang semata-mata ditujukan untukmemperoleh relasi dalam perdagangan.
4) Customer-show yaitu pameran yang diadakan khusus untuk penjualankepada umum.
5) Cultural-show yaitu pameran yang bertujuan menyebarkan suatugagasan.
Dengan mengetahui jenis-jenis pameran diatas, diharapkan dapat
menjadi pandangan bagi perusahaan dalam menentukan publik sasaran
sehingga tercapai efektifitas pemasaran. Disamping itu, banyaknya orang
yang membeli atau memesan barang-barang yang dipamerkan merupakan
indikator berhasilnya suatu pameran.
3. Hubungan Strategi Public Relations dengan Pemasaran
Aktivitas pemasaran sangat dipengaruhi oleh persepsi publik.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat sangat mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sikap dan persepsi publik terhadap perusahaan dan produknya. Oleh karena
itu, diperlukan peran PR untuk mempengaruhi persepsi publik dengan
menciptakan image perusahaan yang mempunyai kredibilitas sehingga dapat
mendorong publik untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada
perusahaan.
Keberadaan PR sebagai alat promosi memperkuat posisi perusahaan
secara strategis dan menguntungkan, sebab PR dapat mendukung reputasi
produk dalam aktivitas pemasaran. Pada hakekatnya, keberhasilan sebuah
praktek PR terletak pada kemampuan dalam menunjang market educations
yaitu menjadikan khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan produk-
produk perusahaan yang ditawarkan.
Salah satu fungsi public relations yang terus mengalami
perkembangan seiring dengan semakin diperhitungkannya peran public
relations dalam menunjang keberhasilan program-program pemasaran produk
adalah fungsi Marketing Public Relations (MPR). MPR ini mendukung
kegiatan pemasaran produk dengan menggunakan strategi-strategi yang
melibatkan pendekatan public relations.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan strategi yang tepat
untuk mendukung kinerja public relations dalam aktivitas pemasaran yaitu
strategi public relations. Strategi PR diarahkan untuk merangsang pembelian
dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang bertujuan untuk memberi
informasi kepada pelanggan tentang produk perusahaan, mempengaruhi
pelanggan bahwa produk tertentu menawarkan solusi terbaik bagi konsumen
dan memotivasi konsumen untuk bertindak. Disamping itu strategi PR dapat
dijadikan alternatif dalam menghadapi rintangan yang dapat menghambat
kinerja PR dalam aktivitas pemasaran.
B. Kerangka Pemikiran
Untuk memberikan gambaran permasalahan yang sistematis dan
holistik sesuai dengan penelitian tentang strategi public relations dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
mendukung pemasaran produk dan bagaimana penerapannya dilapangan,
dapat diterangkan melalui bagan sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Dari skema diatas dapat diuraikan bahwa perusahaan menempatkan
PR untuk membentuk citra positif perusahaan dengan konsumen. Apabila
perusahaan memiliki citra yang baik maka perusahaan dapat dengan mudah
menarik konsumen untuk menjadi pelanggan.
Untuk mencapai target pemasaran, PR dijadikan sarana untuk
mengkomunikasikan produk perusahaan melalui penyelenggaraan event-
event kreatif, informatif, edukatif, dan persuatif, dimana dalam acara tersebut
bertujuan untuk mempengaruhi persepsi publik dengan cara mencari
pendekatan yang paling efektif dalam membangun komunikasi yang positif
dengan target sasaran. Diharapkan dengan pengadaan kegiatan tersebut dapat
mengajak konsumen untuk berpartisipasi atau menciptakan opini yang
menguntungkan hingga dapat merangsang suatu dukungan terhadap
perusahaan dan produknya
Dalam menjalankan tugasnya para praktisi PR dituntut untuk
membentuk program kerja yang disusun secara sistematis dalam bentuk
P
E
R
U
S
A
H
A
A
N
PublicRelations
Strategipublic
relations
KomunikasiPersuasif dengan
konsumen
Pemasaran
Pengaruh,
Dukungan,
Respon,
Partisipasi
“konsumen”
Tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
rencana jangka panjang yang memuat berbagai rencana teknis dan langkah
komunikasi sehingga dapat dijadikan pedoman untuk menyusun strategi PR.
Strategi PR digunakan untuk membangun kredibilitas perusahaan dan
produknya melalui komunikasi persuatif yang bertujuan untuk
memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen. Dengan kata lain,
strategi PR dapat digunakan untuk membantu aktivitas pemasaran.
Sinergis antara PR dan pemasaran akan terwujud dengan baik jika
kedua fungsi tersebut dapat berjalan beriringan dengan memperhatikan
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan demikian perusahaan
akan mempunyai kekuatan yang ampuh untuk melakukan terobosan-
terobosan dalam memenangkan persaingan di dunia usaha guna mencapai
tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian, untuk mendapatkan kebenaran dari suatu pengetahuan
diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian dilakukan, perlu
ditentukan terlebih dahulu metode penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam
menentukan metodologi disesuaikan dengan jenis data yang akan mengarahkan
penelitian ke arah tujuan yang diinginkan.
Istilah metodologi terdiri dari dua kata, yaitu metodosdan logos. Metodos
artinya cara dan logos berarti ilmu. Menurut Winarno Surakhmad (1994:131),
“Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan,
misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik
serta alat-alat tertentu”.
Sedangkan menurut Narbuko dan Achmadi (1992:2), metodologi
penelitian adalah, “Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau
mempersoalkan, mengenai mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu
meliputi kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisa sampai
menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah”.
Dari pendapat-pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metodologi
penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian dalam
usaha menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik-teknik serta
alat-alat tertentu berdasarkan fakta-fakta atau gejala secara alamiah.
Dengan adanya metode penelitian, peneliti dapat melakukan usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan melaksanakan penarikan kesimpulan terhadap
kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan dengan memakai metode-
metodeilmiah sehingga hasil dari kesimpulan penelitian dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan
sumber untuk memperoleh data-data dimana data-data tersebut dapat mendukung
tercapainya tujuan penelitian.
Adapun dalam penelitian ini, lokasi yang diambil adalah PT. Lombok
Gandaria Karanganyar, yang beralamat di Jl. Raya Jaten Km 7 Karanganyar,
dengan alasan sebagai berikut :
a. Pada PT. Lombok Gandaria tersedia data yang dibutuhkan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian ini. Dalam kegiatannya, PT. Lombok
Gandaria sedang dalam upaya mempromosikan produknya kepada konsumen
di wilayah Surakarta dan sekitarnya, sehingga diperlukan strategi public
relations untuk mengkomunikasikan produk perusahaan kepada konsumen.
b. Lokasinya mudah dijangkau karena masih pada wilayah Kab. Karanganyar
sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merupakan jangka waktu yang digunakan oleh seorang
peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian, yaitu mulai dari penyusunan
perencanaan sampai pada penulisan laporan hasil penelitian dengan
mempertimbangkan masalah yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan selama
sepuluh bulan sejak disetujuinya judul skripsi yaitu bulan Maret sampai dengan
bulan Desember 2010.
3.Penyusunan Jadwal Penelitian
Penyusunan jadwal penelitian diharapkan dapat membantu seorang
peneliti karena dalam waktu tersebut telah ditetapkan rencana waktu yang akan
dilakukan.Adapun penyusunan jadwal dalam penelitian ini telah tersusun sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
No.
Kegiatan Bulan
Mar. Apr. Mei. Juni. Juli.
Agst.
Sept. Okt. Nov. Des.
1. Persetujuan judul
2. Penyusunanproposal
3. Perijinan
4. Pengumpulan data
5. Pengolahan danAnalisisdata
6. Penulisan laporan
Tabel 1. Uraian Waktu Penelitian
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menemukan,
menggambarkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan
dengan menggunakan suatu metode llmiah.Berdasarkan tujuan penelitian
danperumusan masalah yang dikaji, maka penelitian ini menggunakan bentuk
penelitian kualitatif.Menurut Alifudin & Beni Ahmad Saebani
(2009:57)menerangkan bahwa :
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti kondisi obyek yang alamiah, (lawannya adalah eksperimen)di mana
peneliti merupakan instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Sedangkan menurut Lexy J. Moleong (2009:6) menyatakanbahwa :
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahamifenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsidalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khususnya yangalamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan, penelitian ini menekankan
pada masalah proses, maka bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif menurut
Moch.Nasir (1999:63) adalah “Suatu metode dalam meneliti suatu kelompok
manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang”.
Winarno Surakhmad (1994:26) menjelaskan, metode penelitian deskriptif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: “1. memusatkan diri pada pemecahan
masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah yang actual, 2. data yang
dikumpulkan, disusun, dijelaskan kemudian dianalisa”.
Pendekatan yang bersifat deskriptif merupakan pendekatan yang bertujuan
untuk menggambarkan data dan dengan kata atau uraian dan penjelasan.Hal
tersebut memungkinkan peneliti untuk menganalisis data sebagai satu kesatuan
yang utuh dalam bentuk aslinya.
2. Strategi Penelitian
Setiap penelitian memerlukan penerapan strategi penelitian yang tepat agar
dapat menjawab permasalahan yang dikaji. Peneliti akan memilih strategi yang
akan digunakan untuk mengamati, mengumpulkan informasi, menyajikan hasil
penelitian, mendukung cara menetapkan jumlah sampel dan pemilihan instrument
penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi.
Menurut H.B. Sutopo (2002:110), “Dalam penelitian kualitatif pun
terdapat tiga tingkatan penelitian yang meliputi penelitian eksploratif, penelitian
deskriptif dan penelitian eksplanatif”. Penelitian eksploratif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menemukan hal-hal yang baru. Penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata-kata,
pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang
kejadian yang sebenarnya menurut apa adanya di lapangan studinya. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
pegangan atau patokan untuk membuktikan suatu pendapat dan mengarah pada
analisis hubungan sebab akibat.
H.B. Sutopo (2002:112) juga menambahkan bahwa, “Dalam penelitian
kualitatif dikenal juga adanya studi kasus tunggal dan studi kasus ganda”.Studi
kasus tunggal penelitian yang hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi atau
satu obyek).Sedangkan studi kasus ganda yaitu penelitian yang mempersyaratkan
adanya sasaran (lokasi studi) lebih dari satu yang memiliki perbedaan
karakteristik.
Berdasarkan permasalahan penelitian ini dan pertimbangan berbagai
pendekatan kualitatif yang telah peneliti sampaikan maka strategi penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah strategi deskriptif tunggal terpancang.Pemilihan
metode deskriptif dikarenakan penelitian ini mengarah pada pendeskripsian secara
rinci dan mendalam mengenai kondisi tentang kejadian sebenarnya berdasarkan
yang terjadi di lapangan.Istilah tunggal maksudnya penelitian hanya terfokus
mengkaji satu masalah saja yaitu tentang bagaimana penerapan strategi public
relations dalam mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria. Jadi
strategi tunggal terpancang yang digunakan dalam penelitian ini mengandung
pengertian sebagai tunggal dalam arti hanya ada satu ruang lingkup lokasi
penelitian yaitu pada PT. Lombok Gandaria, sedangkan terpancang pada tujuan
penelitian, maksudnya yaitu apayang harus diteliti dibatasi pada aspek-aspek yang
sudah dipilih sebelum melaksanakan penelitian di lapangan.
C. Sumber Data
Dalam rangka penelitian mengenai strategi public relations dalam
mendukung pemasaran di PT. Lombok Gandaria menggunakan berbagai macam
sumber.Semakin banyak sumber data yang digunakan, maka semakin banyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
peluang untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Menurut HB. Sutopo (2002:3)
bahwa, “Sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, dan tingkah
laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain”. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat dikemukakan bahwa kata-kata dan tindakan dari orang-orang yang
diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama, sedangkan dokumen dan
lain-lainnya merupakan data tambahan.
Sedangkan dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan peneliti
adalah:
1. Informan
Adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan diteliti
dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Menurut HB. Sutopo
(2002:50) “Dalam penelitian kualitatif posisi narasumber sangat penting,
sebagai individu yang memilki informasi”. Informan merupakan tumpuan
pengumpulan data bagi peneliti dalam mengungkapkan permasalahan
penelitian, yang dalam hal ini meliputi:
a. Kepala Departemen Marketing PT. Lombok Gandaria
b. Kepala Divisi Public RelationsPT. Lombok Gandaria
c. Staff Divisi Public Relations PT. Lombok Gandaria
d. Sales and Distribusion (S&D) PT. Lombok Gandaria
e. Grossir, pemilik toko, dan warung makan
f. Masyarakat sebagai pelanggan PT. Lombok Gandaria
Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai keys informan adalah Kepala
Divisi Public RelationsPT. Lombok Gandaria karena merupakan informan
yang dianggap mengerti tentang permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini.
2. Tempat dan Peristiwa
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan
oleh peneliti.Informasi mengeni kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas
dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan tempat
maupun lingkungannya (HB. Sutopo, 2002:51). Pada penelitian ini lokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
penelitian dilakukan di PT. Lombok Gandaria Jl. Raya Jaten Km 7
Karanganyar. Sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah kegiatan public
relationsdalam mendukung pemasaran.
3. Arsip dan Dokumen
Menurut HB. Sutopo (2002:51) ” Yang dimaksud dengan dokumen adalah
bahan tertulis atau benda yang bergelayutan dengan suatu peristiwa atau
aktivitas tertentu, sedangkan arsip merupakan catatan rekaman yang sifatmya
lebih formal terencana”. Dalam penelitian ini dokumen dan arsip yang
digunakan adalah segala bentuk arsip dan dokumen yang mempunyai
hubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Arsip dan dokumen
yang peneliti peroleh berupa :
a. Data-data tentang PT. Lombok Gandaria yaitu sejarah berdirinya
perusahaan
b. Program-program public relations
c. Struktur organisasi
d. Jenis produk yang dihasilkan PT. Lombok Gandaria
e. Poster dan flyer
D. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini peneliti tidak menentukan sejumlah sampel.Peneliti
hanya menentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh
keterangan tentang permasalahan yang sedang diteliti.Dalam menentukan
informasi ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling (sampel
bertujuan).
Menurut Lexy J. Moleong (2009:224) bahwa, “Dengan teknik purposive
sampling ini bermaksuduntuk menjaring sebanyak mungkin informasi berbagai
macam sumber dan bangunannya”.Purposive samplingmerupakan sampel yang
diambil tidak ditekankan pada jumlah, tetapi ditekankan pada kualitas
pemahamannya kepada masalah yang diteliti. Peneliti tidak menentukan sampel,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
tetapi peneliti menentukan kualitas pemahaman informan yang akandiwawancarai
untuk memperoleh informasi tentang masalah yang diteliti.
Peneliti juga dapat menggunakan teknik snowball sampling atau teknik
bola salju.Menurut HB. Sutopo (2002:37) menyatakan bahwa :
Penelitian yang menggunakan snowball sampling yaitu penggunaan samplingtanpa persiapan tetapi mengambil orang pertama yang dijumpai danselanjutnya dengan mengikuti petunjuknya untuk mendapatkan samplingberikutnya, sehingga mendapatkan data yang lengkap dan mendalam,ibaratnya bola salju yang menggelinding, semakin jauh semakin besar.
Snowball sampling dimana anggota sampel jumlahnya terus bergulir mulai
dari informan kunci sampai orang terakhir yang memungkinkan seluruh data yang
diinginkan dapat diperoleh. Informan yang terpilih dapat menunjukkan informan
yang lebih tahu, maka pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan
pendalaman dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian. Data dalam penelitian merupakan hal yang
sangat penting guna membuktikan kebenaran postulat atau dugaan awal dari
peneliti.Seperti pendapat dari HB.Sutopo (2002:54) bahwa, “Kegiatan
pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap bentuk
penelitian”. Hal ini dikarenakan jika ada kesalahan dalam pengumpulan data maka
akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Maka data yang dikehendaki
dalam setiap penelitian adalah data yang benar-benar dapat dipercaya dan objektif.
Untuk dapat memenuhi keabsahan data yang nantinya didapat, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1. Wawancara (interview)
Teknik wawancara merupakan cara menyelenggarakan pemeriksaan dengan
seksama, dengan meninjau setiap aktivitas secara bergilir serta komunikasi
langsung dengan mengajukan suatu rangkaian pertanyaan yang sistematis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Lexy J. Moleong (2009:186) menyatakan, “Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu.Percakapan ini dilakukan oleh dua orang pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu”.Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi atau gambaran yang
jelas, terperinci, dan mendalam mengenai objek penelitian.Wawancara yang
digunakan adalah wawancara bebas kontrol, yaitu wawancara dengan
membawa kerangka pertanyaan-pertanyaan atau pedoman wawancara.Namun
mengenai bagaimana cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan diserahkan
kepada kebijakan pewawancara. Dalam melakukan wawancara, peneliti
berpegang pada pedoman wawancara yang telah disusun
sebelumnya.Pedoman wawancara tersebut sangat berguna dalam menunjang
kelancaran jalannya wawancara. Dengan adanya pedoman wawancara
peneliti dapat lebih mudah mengendalikan proses wawancara. Dengan
demikian wawancara yang berlangsung antara peneliti dengan informan tidak
jauh menyimpang dari permasalahan yang diteliti.
2. Pengamatan (observasi)
Merupakan aktivitas pengumpulan data dengan jalan menggunakan
pengamatan langsung terhadap subjek dan objek penelitian di lokasi
penelitian sehingga diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang
diteliti.Menurut pendapat HB.Sotopo (2002:75) mengatakan bahwa,“Teknik
observasi digunakan untuk menggali data dari sumber yang berupa peristiwa,
aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar”.
Peneliti dalam melakukan observasi di lokasi penelitian, mengamati secara
langsung mengenai situasi dan kondisi public relations officer di PT. Lombok
Gandaria dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari khususnya dalam kegiatan
mendukung pemasaran.
3. Dokumentasi
Merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mencatat dan
mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang isinya
berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Seperti dikemukakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
oleh Guba & Lincoln dalam Lexy J. Moleong (2009:216 ) “Dokumen adalah
setiap bahan tertulis ataupun film”. Dalam penelitian ini, diselidiki benda-
benda tertulis seperti buku-buku, laporan-laporan, dokumen dan gejala obyek
yang diteliti.Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang memiliki
posisi yang paling penting dalam penelitian kualitatif karena dalam banyak
hal dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan
meramal.Terutama bila sasaran kajian mengarah pada masa lampau yang
sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti.
F. Validitas Data
Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang
diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi dilapangan. Untuk
menguji validitas data, peneliti menggunakan metode triangulasi, dimana untuk
menciptakan data tidak hanya diambil dari satu sumber data saja melainkan dari
beberapa sumber.
Menurut Lexy Moleong (2009:330) “Triangulasi berarti membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda”. Data yang sama atau sejenis akan lebih mantap
kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan
demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu, bisateruji kebenarannya bila
dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda.
Seperti yang dikemukakan oleh HB. Sutopo (2002:78) menyebutkan ada empat
triangulasi yaitu:
a. Triangulasi data atau triangulasi sumber, adalah penelitian denganmenggunakan berbagai sumber data yang berbeda untuk mengumpulkandata sejenis.
b. Triangulasi metode, adalah cara triangulasi dengan mengumpulkan datasejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan datayang berbeda.
c. Triangulasi peneliti, adalah hasil penelitian baik data atau simpulanmengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya daribeberapa peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
d. Triangulasi teori, adalah penelitian dimana peneliti menggunakanperspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yanglebih lengkap tidak hanya sepihak sehingga bisa dianalisis dan ditariksimpulan yang lebih mendalam dan menyeluruh.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi metode. Triangulasi sumber atau biasa disebut dengan triangulasi data
yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh dari sumber yang berbeda yaitu Kepala divisi public relations,
Kepala Departemen Marketing, staff divisi public relations, team S&D, grossir,
pemilik warung makan dan pelanggan PT. Lombok Gandaria. Selain itu penelitian
ini juga menggunakan triangulasi metode yaitu membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dengan teknik
pengumpulan data yang berbeda.
G. Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Data yang muncul berwujud kata-kata, dikumpulkan dalam berbagai cara
yaitu wawancara, observasi, dan dokumen. Kemudian data yang diperoleh
diproses melalui pencatatan dan dianalisis melalui ketiga jalur kegiatan yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
2. Reduksi Data
Reduksi data diartikan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabsahan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data sudah dimulai sejak peneliti
mengambil keputusan tentang kerangka kerja konsep, tentang pemilihan kasus,
pertanyaan yang diajukan dan tentang cara pengumpulan data yang dipakai.
3. Penyajian Data
Penyajian data meliputi berbagai jenis matrik, gambar atau skema,
jaringan kerja berkaitan dengan kegiatan dan tabel sehingga dapat membentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian
dapat dilakukan.
4. Penarikan Kesimpulan
Merupakan proses analisis yang terjadi selama pengumpulan data dari
awal sampai proses pengumpulan data berakhir.
Komponen Analisis Data Model Interaktif (HB. Sutopo,2002:96)
Gambar 2. Skema Model Analisis Data Interaktif
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan ini dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian,
menyusun rancangan penelitian, memilih obyek penelitian sampai dengan
pencarian berkas penelitian lapangan.
2. Tahap Kegiatan Lapangan
Tahap lapangan ini dilakukan untuk menggali data yang relevan dengan
tujuan penelitian.Dalam tahap ini peneliti sudah mulai terjun ke lapangan, yaitu
mulai memahami latar penelitian dan persiapan diri memasuki lapangan kerja.
Pengumpulandata
Reduksi
Penyajiandata
Penarikankesimpulan /
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini dilakukan setelah penggalian data dirasa cukup untuk
mendukung maksud dan tujuan penelitian.Setelah data yang dikumpulkan relevan
dengan masalah penelitian, data tersebut kemudian di analisis kembali secara
lebih intensif dan mendalam untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan.
4. Tahap Penulisan Laporan
Tahap ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun konsep laporan
b. Review konsep laporan atas dasar saran perbaikan dari tim penguji
c. Perbaikan konsep dan penyusunan laporan akhir
d. Penggandaan laporan, legalisasi dan pelaporan kepada yang terkait.
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian
PembuatanProposal
Penelitian dan
Pembuatandan
PenggandaanLaporan
PenarikanKesimpulan
Analisis DataAkhir
Analisis DataAwal
PersiapanPenelitian
Pengumpulandata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah singkat berdirinya PT. Lombok Gandaria
PT. Lombok Gandaria merupakan perusahaan yang memproduksi
kecap, saos, cuka, dan sirup. Perusahaan ini didirikan oleh Liem Hong Tji
pada tanggal 27 Desember 1973 di kediamannya Jl. Warung Miri No. 134B
Surakarta. Pemberian merk dagang “Lombok Gandaria“ pada produk
dimaksudkan untuk menggambarkan rempah-rempah atau biji buah-buahan
yang enak rasanya.
Pada awalnya industri ini hanya memproduksi dan melayani
konsumen disekitar tempat tinggalnya, karena kecap yang diproduksi pada
saat itu hanya berasal dari 10 kg kedelai, gula merah, dan bumbu-bumbu lain
dalam takaran secukupnya. Selain memproduksi kecap, Liem Hong Tji juga
terus melakukan percobaan untuk menemukan formula kecap yang cocok
sehingga kecap yang dihasilkan dapat semakin enak dan sedap. Hal ini
membuat usaha produksi kecap semakin ditingkatkan baik dalam jumlah
maupun kualitas guna mengimbangi permintaan pasar. Kualitas produk
merupakan sasaran utama yang selalu ditingkatkan, dengan demikian
diharapkan perusahaan mampu memperoleh konsumen baru dan tetap
mempertahankan konsumen lama.
Dari tahun ke tahun industri rumah tangga ini terus mengalami
peningkatan jumlah produksi maupun penjualannya, sehingga lokasi yang
lama sudah tidak dapat menampung kegiatan produksinya. Pada tahun 1977
lokasi dipindahkan ke Jl. Sorogenen No. 33 Surakarta. Lokasi yang baru ini
sangat menguntungkan karena areanya lebih luas dan letaknya yang strategis
sehingga aksebilitas perusahaan tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Sejak tanggal 12 Januari 1979 industri rumah tangga tersebut berubah
status menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama “Lombok Gandaria
Foods Industry” dengan akte No. 23 yang dibuat dihadapan notaris Ny.
Sukartinah Ramli, SH. Setelah status perusahaan berubah dari Perseroan
menjadi Perseroan Terbatas (PT), kegiatan perusahaan selalu mengalami
perkembangan sehingga mengakibatkan lokasi perusahaan tidak mampu lagi
menampung kegiatannya. Selain itu perusahaan perlu mengadakan pergantian
mesin-mesin baru yang lebih modern untuk menunjang kegiatan produksi
yang semakin meningkat. Oleh karena itu, pada tahun 1982 lokasi perusahaan
dipindahkan lagi ke desa Dagen, kecamatan Jaten, kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah.
Ada diversifikasi produk yaitu pada tahun 1983, PT. Lombok
Gandaria mulai memproduksi sirup, disusul dengan produksi saos tomat dan
saos sambal pada tahun 1985. Alasan yang mendorong perusahaan
memproduksi saos selain untuk mengembangkan jenis produk, juga untuk
memanfaatkan bahan baku tomat dan ubi jalar yang banyak dihasilkan di
daerah Tawangmangu. Produksi saos ini dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Pada tahun 1988, PT. Lombok Gandaria memproduksi cuka,
tetapi perusahaan ini hanya melakukan proses pengenceran dengan membeli
cuka murni 100%.
2. Visi, Misi dan Nilai PT. Lombok Gandaria
a. Visi
Menjadi perusahaan terdepan dalam industri makanan dan minuman
yang berkualitas dengan keunggulan yang berorientasi pada loyalitas
pelanggan.
b. Misi
1) Membangun totalitas dalam kualitas produk dan pelayanannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2) Membangun sikap kerja dan komitmen terhadap kualitas.
3) Memberi nilai tambah terhadap seluruh proses dan produk.
c. Nilai-nilai
1) Kualitas adalah kita
2) Kita lebih penting dari saya
3) Saya adalah bagian dari aku
4) Perubahan dan perbaikan dimulai dari saya
3. Lokasi Perusahaan
Keputusan menempatkan suatu perusahaan pada tempat tertentu
mempunyai tujuan yang sangat penting yaitu demi keberhasilan perusahaan
dimasa mendatang. Oleh karena itu penentuan lokasi perusahaan dapat
menjadi persoalan tersendiri untuk jangka waktu yang cukup panjang.
Penentuan lokasi perusahaan haruslah dipertimbangkan secara matang dan
harus disesuaikan dengan lingkungan, situasi, dan kondisi alam serta
masyarakat sekitarnya. Pemilihan lokasi yang salah dapat berakibat fatal bagi
perusahaan karena dapat mengakibatkan bertambah besarnya biaya usaha
yang harus dikeluarkan, sehingga menjadi sulit untuk menekan harga pokok
produksinya.
Lokasi pabrik PT. Lombok Gandaria terletak di desa Dagen,
kecamatan Jaten, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Di sebelah utara
dibatasi oleh sungai Ngringo, sebelah timur terdapat lokasi persawahan di
sebelah selatan dibatasi jalan Surakarta – Karanganyar, dan di sebelah barat
pabrik terdapat perusahaan tekstil. Dengan kondisi lingkungan tersebut,
keuntungan yang didapat oleh PT. Lombok Gandaria, antara lain:
a. Transportasi barang masuk dan keluar pabrik dapat berjalan dengan
lancar karena berdekatan dengan jalan raya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
b. Lokasi pabrik mudah dijangkau oleh karyawan dan tidak sulit
mendapatkan tenaga kerja
c. Aliran sungai Ngringo dapat digunakan sebagai tempat membuang
limbah cair yang sebelumnya telah diolah sedemikian rupa sehingga
tidak mencemari lingkungan
PT. Lombok Gandaria menempati areal tanah seluas 37.500 m²
dengan luas bangunan 9000 m². Area tersebut berupa bangunan dan halaman
depan yang merupakan tempat parkir tamu dan karyawan. Sedangkan
bangunan yang ada terbagi atas ruangan perkantoran, tempat parkir karyawan,
ruang produksi, mushola, bengkel, laboratorium, gudang bahan penolong,
gudang produk jadi, ruang mesin, dan kantor satpam.
4. Struktur Organisasi
PT. Lombok Gandaria sudah melakukan proses produksinya pada
skala besar. Untuk melaksanakan kegiatan usahanya, diperlukan kerjasama
antar pekerja yang menyangkut beberapa bidang organisai. Oleh karena itu,
perlu dibentuk organisasi guna mencapai spesifikasi kerja yang baik serta
dapat mencapai tujuan dan meningkatkan disiplin kerja yang tinggi. Dengan
demikian akan diketahui wewenang dan tanggung jawab masing-masing
personal yang memegang bidang atau jabatan tertentu.
Adapun struktur organisasi perusahaan yang dimiliki PT. Lombok
Gandaria adalah sebagai berikut :
a. Direktur PT. Lombok Gandaria
b. Departemen Produksi
Departemen ini dipimpin oleh Head Departement (HD) Produksi yang
membawahi tiga kepala bagian, yaitu :
1) Kabag. Proses Produk membawahi staf masak dan staf packing
2) Kabag. Proses Finishing membawahi staf pencucian botol, staf
filling, staf packing, dan staf teknisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
3) Kabag. QC (Quality Control) membawahi staf QC
c. Departemen Keuangan
Departemen ini dipimpin oleh Head Departement (HD) Keuangan yang
membawahi tiga kepala bagian, yaitu :
1) Kabag. Pajak
2) Kabag. Kas membawahi staf pembelian dan staf hutang piutang
3) Kabag. Akuntansi membawahi staf akuntansi keuangan dan staf
akuntansi biaya
d. Departemen Personalia dan Umum
Departemen ini dipimpin oleh Head Departement (HD) Personalia dan
Umum yang membawahi dua kepala bagian, yaitu :
1) Kabag. Personalia membawahi staf administrasi dan staf penggajian
2) Kabag. Umum membawahi satpam, kendaraan, perlengkapan umum,
Resepsionis, IPAL dan Sopir
e. Departemen Marketing
Departemen ini dipimpin oleh Head Departement (HD) Marketing yang
membawahi kepala bagian Public Relations dan kepala distrik, yaitu :
1) Kabag. Public Relations membawahi staf Public Relations
2) Kepala distrik membawahi Kasi penjualan, Kasi distribusi, dan Kasi
ekspedisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Dir
ektu
r
Dep
arte
men
Prod
uksi
Dep
arte
men
Keu
anga
nD
epar
tem
enPe
rson
alia
dan
Um
umD
epar
tem
enM
arke
ting
QC
(Qua
lity
Con
trol
)
Pub
licR
elat
ions
Pro
ses
fini
shin
gP
rose
spr
oduk
siP
ajak
Aku
ntan
siP
enju
alan
Per
sona
liaU
mum
Dis
trib
usi
Eks
pedi
siK
as
Staf
QC
-St
afpe
ncuc
ian
boto
l-
Staf
fill
ing
-St
afpa
ckin
g-
Staf
tekn
isi
-St
afm
asak
-St
afpa
ckin
g
Staf
paja
kP
embe
lian
, hut
ang
piut
ang
-St
af a
kunt
.K
euan
gan
-St
af a
kunt
.B
iaya
Adm
inis
tras
ipe
ngga
jian
-Sa
tpam
-K
enda
raan
-P
erle
ngka
pan
-R
esep
sion
is-
IPA
L-
Sop
ir
S &
D(S
ales
and
Dis
trib
usio
n)
Staf
Eks
pedi
si
Gam
bar
4.St
rukt
ur O
rgan
isas
i di P
T. L
ombo
k G
anda
ria
Kep
ala
Dis
trik
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Berikut ini beberapa tugas yang diampu oleh tiap-tiap bagian dengan
wewenang dan tanggung jawabnya:
a. Direktur
1) Sebagai pejabat tinggi yang memimpin perusahaan bersama dengan
HD. Produksi, HD. Keuangan, HD. Personalia dan Umum, serta
HD. Marketing.
2) Menjaga kelangsungan hidup perusahaan
3) Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan perusahaan.
4) Mengawasi kegiatan perusahaan dengan memeriksa, menganalisis
dan merumuskan laporan-laporan yang disampaikan kepadanya.
5) Mempertanggung jawabkan semua hasil kegiatan yang telah
dijalankan kepada dewan komisaris.
b. Departemen Produksi
Di dalam Departemen Produksi dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1) Bagian Proses Produk
a. Mengkoordinir dan memimpin bagian proses produksi.
b. Bertanggung jawab atas setiap proses produksi sebelum, selama,
dan sesudah serta bertanggung jawab penuh atas hasil proses
produksi.
c. Mencatat dan menghitung bahan baku yang diperlukan untuk
produksi.
2) Bagian Proses Finishing
a) Mengkoordinir dan memimpin bagian proses finishing.
b) Bertanggung jawab atas setiap proses finishing diantaranya
pencucian botol, filling, packing, dan perbengkelan.
c) Membuat laporan kegiatan untuk disampaikan kepada direksi
dalam suatu periode secara kontinyu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
3) Bagian QC (Quality Control)
a) Memastikan bahwa semua produk yang dihasilkan pabrik telah
memenuhi persyaratan kualitas dan sesuai dengan standar yang
telah ditentukan.
b) Membuat tindakan pencegahan dalam proses produksi untuk
mencapai kualitas terbaik dengan cara mengikuti setiap langkah
pengerjaan dengan hati-hati.
c) Memberikan peringatan Head Departement (HD) Produksi
apabila terjadi masalah kualitas yang bisa mempengaruhi
perubahan jadwal dan biaya tambahan.
d) Memberikan penjelasan detail mengenai kualitas yang bisa
diterima ataupun ditolak.
e) Memberikan status OK, apakah barang hasil proses bisa dijual
atau dipakai (half-finish).
c. Departemen Keuangan
Berikut ini tugas dan fungsi departemen keuangan, yaitu :
1) Bagian Pajak
a) Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh
perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan
terhadap peraturan perpajakan.
b) Membuat SSP (Surat Setoran Pajak) dan bukti potong pajak,
Laporan Pajak (PPN dan PPH) dan melaporkan ke Kantor Pajak,
agar kewajiban pajak perusahaan dapat dipenuhi dengan baik
sesuai aturan yang berlaku.
c) Membuat laporan Jamsostek dan melakukan pembayaran pajak
ke Bank/Kantor Pos, agar hak karyawan dipenuhi dengan baik.
2) Bagian Kas
a) Mengatur keuangan perusahaan, yaitu memberikan suatu
keputusan yang terperinci mengenai penempatan dari posisi-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
posisi penerimaan untuk pertimbangan bagi direksi dalam
mengambil keputusan perusahaan.
b) Merencanakan, mencari, dan memanfaatkan dana dengan
berbagai cara untuk memaksimalkan efisiensi dari operasi
perusahaan.
c) Merencanakan pembeliaan bahan baku dan bahan penolong
yang dibutuhkan untuk produksi.
3) Bagian Akuntansi
a) Menyajikan data primer yang berisi pencatatan penerimaan dan
penggunaan uang.
b) Menentukan sistem akuntansi perusahaan.
c) Membuat laporan keuangan untuk mengevaluasi perkembangan
perusahaan.
d. Departemen Personalia dan Umum
Berikut ini tugas dan fungsi dari departemen personalia dan umum, yaitu
1) Bagian Personalia
a) Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang
administrasi.
b) Melaksanakan proses kegiatan penggajian, kenaikan pangkat,
kenaikan berkala, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan
pegawai.
2) Bagian Umum
a) Memaksimalkan kemampuan tenaga kerja yang diangkat dan
bertanggung jawab terhadap penggunaan tenaga kerja.
b) Mengkoordinir, mengawasi, mengarahkan serta memimpin
tenaga kerja.
c) Mengelola rumah tangga kantor, pengaturan kendaraan serta
mengurus perbekalan material dan peralatan teknik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
e. Departemen Marketing
Berikut ini tugas dan fungsi dari departemen marketing, yaitu :
1) Bagian Public Relations
a) Mensupport tugas team Sales dan Distribusi dalam bentuk
program promosi untuk meningkatkan penjualan.
b) Menjalin kedekatan dengan pelanggan.
c) Mengkomunikasikan keberadaan perusahaan dan produk-produk
unggulan kepada publik.
d) Membuat brand menjadi besar dan dikenal oleh masyarakat
umum secara keseluruan.
2) Distrik marketing
a) Kasi penjualan
(1) Memberikan arahan, melakukan supervisi, menyusun dan
melakukan koordinasi terhadap seluruh rencana kegiatan
pemasaran dan penjualan dari seluruh outlet, serta key
account (grosir, kredit dan ekspor).
(2) Mengkoordinasikan rencana kegiatan penjualan dengan
seluruh unit terkait, mulai dari disain, pembelian bahan
baku, produksi dan proses distribusi yang tepat waktu, serta
kegiatan promosi yang bersifat tepat sasaran.
(3) Memastikan bahwa realisasi penjualan di seluruh outlet,
penjualan kredit dan grossir serta kegiatan ekspor dapat
dicapai sesuai target yang ditetapkan, dengan menjamin
ketersediaan barang dan hubungan baik dengan pelanggan
melalui kegiatan CRM (Customer Relations Management).
(4) Memastikan bahwa analisa market dan penjualan senantiasa
dilakukan untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas
penjualan, metode, biaya (expenses) dan hasil yang dicapai.
(5) Mengembangkan outlet-outlet baru dan memindahkan
lokasi outlet-outlet yang dinilai tidak optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
b) Kasi distribusi
(1) Mengatur penyebaran produk di tingkat retail.
(2) Melaksanakan perumusan rencana, pengkajian,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan distribusi
produksi, harga produk dan akses produk.
(3) Membuat laporan kegiatan bagian distribusi.
c) Kasi Ekspedisi
(1) Menerima pengiriman barang dari supplier.
(2) Mengatur keluar masuknya barang di gudang.
(3) Mengontrol dan mengawasi perputaran barang di gudang.
(4) Membuat estimasi permintaan barang.
(5) Membuat purchase order untuk dikirim ke supplier.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Ditengah lingkungan usaha yang masih belum stabil dan kompetisi yang
semakin ketat, dan pertumbuhan ditargetkan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Divisi PR berupaya untuk meraih dan mempertahankan pasar dengan cara
menyusun langkah-langkah strategis, khususnya yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan pembinaan publik perusahaan.
Bagi divisi PR, strategi menjadi pedoman teknis dalam mengelola dan
mengembangkan citra positif perusahaan melalui aktivitas komunikasi yang
dijalankannya. Strategi PR merupakan penjabaran visi dan misi PT. Lombok
Gandaria guna mendukung tujuan perusahaan dalam jangka panjang, yaitu
menjadi pemain utama di semua jenis kategori makanan dan minuman dengan
produk unggulannya kecap, saos, dan sirup.
Usaha yang ditempuh marketing untuk mencapai target penjualan yaitu
melibatkan divisi PR dalam aktivitas pemasaran. Dengan dibentuknya divisi PR
akan membantu marketing dalam memasarkan produk perusahaan, sebab peran
PR menjalin hubungan baik dengan konsumen sehingga dapat mempengaruhi
persepsi konsumen untuk memilih dan mempergunakan produk yang ditawarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Berdasarkan alasan-alasan diatas, untuk memberikan gambaran mengenai
data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dapat dilihat dari penerapan
strategi PR dalam mendukung pemasaran produk, faktor yang menjadi
penghambat penerapan strategi PR dalam mendukung pemasaran produk,
bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan yang ada, serta tanggapan
masyarakat tentang produk perusahaan. Mengenai gambaran data penelitian
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Penerapan Strategi Public Relations Dalam Mendukung Pemasaran Di
PT. Lombok Gandaria
a. Program Divisi Public Relations di PT. Lombok Gandaria Dalam
Perencanaan Strategis.
PT. Lombok Gandaria menerapkan cara-cara yang lebih kreatif
untuk meraih dan mempertahankan pasar dalam menyongsong tahun
2010 yang penuh tantangan. Ditengah lingkungan usaha yang belum
stabil, kompetisi yang semakin ketat serta pertumbuhan ditargetkan lebih
baik dibandingkan tahun 2009. Divisi PR terpacu untuk menyusun
langkah-langkah strategis, khususnya yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan pembinaan publik perusahaan. Dalam manajemen
divisi PR PT. Lombok Gandaria merupakan bagian dari marketing yang
secara langsung ikut bertanggung jawab atas terciptanya iklim bisnis
yang kondusif, lancar, dan meningkat. Seperti yang dikemukakan oleh
informan 1 pada tanggal 3 Agustus 2010 bahwa :
“PT. Lombok Gandaria sebagai produsen makanan dan minuman,output dari perusahaan adalah pemasaran produk. Meskipunpemasaran menjadi tanggung jawab kami, tetapi dalampelaksanaannya kami mendapat dukungan banyak pihak termasukdivisi PR. Dalam departemen marketing, divisi PR bertugasmenyusun perencanaan strategi promo berdasarkan base onbudget yang diberikan management”.
Divisi PR menggangap strategi sebagai serangkaian cara atau
tindakan untuk mencapai tujuan jangka panjang sesuai dengan
penjabaran visi dan misi perusahaan yang diimplementasikan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
bentuk program. Program ini berisi rencana strategis, langkah-langkah
komunikasi dan pelaksanaan evaluasi. Program divisi PR PT. Lombok
Gandaria diarahkan untuk mendukung aktivitas pemasaran agar selling in
dan selling out produk-produk PT. Lombok Gandaria dapat berjalan
lancar. Program tersebut meliputi Trade Promo berupa potongan harga
dan cash back, Consumer Promo berupa hadiah dalam bentuk barang dan
produk, serta Activity Promo dalam bentuk event.
Keberhasilan strategi PR tidak terlepas dari proses perencanan
yang baik. Setiap tahap dalam perencanaan harus dilakukan sebaik-
baiknya karena sangat menentukan langkah divisi PR selanjutnya. Dalam
menyusun perencanaan, divisi PR PT. Lombok Gandaria mengacu pada
budget yang diberikan management sebab budget yang diberikan hanya
3% dari total omset tahun 2009, sehingga perlu perencanaan yang teliti
untuk menyusun dan memilih program yang tepat agar tujuan perusahaan
dapat tercapai.
Seperti dijelaskan oleh informan II pada tanggal 2 Agustus 2010
program-program yang diagendakan telah melalui proses perencanaan
yang matang dan hasil evaluasi dari program tersebut digunakan untuk
memperbaiki kinerja.
“Kita selalu berupaya untuk menyusun strategi yang benar-benarbermanfaat bagi perusahaan melalui program-program yang kitajalankan berdasarkan proses perencanaan yang terarah dan tepatsasaran sehingga lebih mudah dalam evaluasi. Dalam membuatprogram kerja kita mengacu pada tujuan dan sasaran yang akan dilakukan management melalui Departemen Marketing tentunyatetap berpedoman pada peningkatan penjualan melaluipengembangan brand-brand di masing-masing distrik yang ada”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, diperoleh kesimpulan bahwa
strategi public relations merupakan implementasi program yang
dijalankan divisi PR berdasarkan proses perencanaan yang disusun
terarah agar lebih mudah dalam mengadakan evaluasi. Program kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
yang dibuat divisi PR mengacu pada point-point tujuan dan sasaran yang
disusun oleh management melalui Departemen Marketing, kemudian dari
acuan tersebut baru diolah dalam bentuk program promo dan activity
promo. Di dalam management, PR merupakan bagian dari Departemen
Marketing yang berfungsi membangun komunikasi dengan publik untuk
mendukung dan mengembangkan citra positif brand maupun perusahaan
sehingga dapat meningkatkan penjualan produk di masing-masing
distrik.
b. Dukungan Divisi Public Relations Terhadap Pemasaran Produk Di PT.
Lombok Gandaria.
PT. Lombok Gandaria merupakan perusahaan yang menghasilkan
consumer good berupa produk makanan dan minuman yaitu kecap, saos,
dan sirup. Aktivitas pemasaran di PT. Lombok Gandaria meliputi selling
in atau distribusi dan selling out atau pemasaran itu sendiri. Selling in
adalah bagaimana produk bisa sampai ke outlet sedangkan selling out
adalah bagaimana produk yang telah tersedia di outlet bisa dikonsumsi
masyarakat.
Dalam memasarkan produknya PT. Lombok Gandaria menganut
konsep cash and carry artinya produk dipasarkan langsung oleh para
salesman ke outlet-outlet. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil
pengamatan di lapangan dan wawancara yang peneliti lakukan secara
insidental dengan para pemilik outlet dan salesman. Pendistribusian
produk-produk PT. Lombok Gandaria dilakukan oleh para salesman
dengan cara mendatangi outlet-outlet secara periodik, biasanya satu
minggu sekali kecuali ada permintaan lain dari pemilik outlet.
Seluruh komponen perusahaan tanpa kecuali ikut bertanggung
jawab dalam menciptakan kelancaran aktivitas pemasaran, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Seperti yang diungkapkan oleh
informan I pada tanggal 3 Agustus 2010 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
“Begini mbak, Output dari pabrik kami adalah pemasaran produk.Yang mengelola memang Departemen Marketing tapi totalproduk yang dipasarkan adalah hasil corporate, termasukdidalamnya PR ikut terlibat. Tidak bisa kalau itu dikatakan milikmarketing saja. Pemasaran produk adalah result dari semuaoutput perusahaan yang berupa komoditas makanan dan minumanyang dipasarkan ke outlet-outlet untuk kemudian dari outletdipasarkan ke end-user untuk dikonsumsi”.
Dari pendapat diatas peneliti menilai pemasaran di PT. Lombok
Gandaria merupakan hasil corporate yang membutuhkan kerja sama
banyak pihak. Meskipun pengelolaannya menjadi tanggung jawab
Departemen Marketing, pada prakteknya seluruh komponen perusahaan
turut mendukung secara langsung maupun tidak langsung termasuk di
dalamnya divisi PR. Secara konseptual pemasaran produk di PT. Lombok
Gandaria adalah hasil dari semua output perusahaan yang berupa
komoditas makanan dan minuman yang dipasarkan ke outlet-outlet
kemudian dari outlet dipasarkan ke end-user untuk dikonsumsi.
Pada prinsipnya semua program divisi PR diarahkan untuk
membantu kelancaran aktivitas pemasaran. Hal ini sesuai dengan
pernyataan informan II pada tanggal 2 Agustus 2010 yang
mengemukakan bahwa :
“Kita membangun persepsi publik dan mengupayakan iklimbisnis yang kondusif melalui komunikasi yang kami jalankan. Disisi lain marketing beserta bagian penjualan yang mengelolastrategi bisnis bertangung jawab dalam menaikkan paling tidakmempertahankan penjualan. Jadi pemasaran di sini tidak melulumenjual produk tetapi dengan dilibatkannya PR, perusahaan tidaksemata-mata mengusahakan profit tetapi juga memperhatikankepentingan publik sebagai konsumennya”.Pemasaran tidak dapat berjalan efektif tanpa dukungan PR sebab
keterlibatan PR dalam pemasaran berpengaruh pada peningkatan
penjualan, dengan menggunakan komunikasi secara efektif PR berupaya
menjalin kedekatan dengan publik agar mudah dalam membangun
dukungan positif dan mengetahui keinginan publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Keterangan tersebut dibenarkan oleh informan III. Iamenambahkan bahwa “Keberadaan divisi PR harus diakui sangatmembantu kelancaran pemasaran produk-produk berlabelLombok Gandaria di wilayah pemasarannya yaitu Jateng danJatim. Selain berperan dalam menciptakan iklim bisnis yangkondusif, divisi PR juga terlibat langsung dalam aktivitaspemasaran. Kegiatan yang dilakukan divisi PR untuk mensupportpemasaran antara lain publikasi, mengelola event, dan menanganikeluhan pelanggan dan konsumen”.
Melihat wilayah pemasaran yang begitu luas, keberadaan PR
dapat membantu marketing dalam mengkomunikasikan produk-produk
unggulan PT. Lombok Gandaria ke publik. Misalnya dengan melakukan
publikasi agar produk Lombok Gandaria mendapat respon positif dari
publik, pengadaan event sebagai upaya menjalin kedekatan dengan
publik, serta membuat Consumer Service untuk menangani keluhan
konsumen.
Hasil wawancara dengan informan IV pada tanggal 3 Agustus
2010 menunjukkan kesesuaian dengan pernyataan informan I dan
informan II.
“Selama ini saya melihat dan merasakan sendiri dukungan PR ke
marketing. PR selalu mensupport setiap aktivitas kami dalammemasarkan produk ke masyarakat, melalui publikasi dansosialisasi atau roadshow, PR mampu mempengaruhi masyarakatuntuk membeli produk Lombok Gandaria”.
Dukungan PR terhadap S&D ditunjukkan dengan membantu team
S&D dalam memasarkan produk PT. Lombok Gandaria kepada
masyarakat melalui publikasi dan sosialisasi yang arahkan untuk
membangun citra positif produk dan perusahaan sehingga dapat
mempengaruhi persepsi publik agar melakukan pembelian.
Sedangkan informan I menilai bahwa setiap program yang
dijalankan Departemen Marketing pasti melibatkan divisi PR.
“Menurut pengamatan saya, sejauh ini PR mensupport penuh
kinerja kami. Kebanyakan program marketing itu hasil kerjasama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
dengan PR. Malah bisa dikatakan setiap program kami pastiberhubungan dengan PR untuk memperluas atau memperkuatcompany & product knowledge. Saya menilai keberadaan PRefektif dalam mendukung kerja marketing”.
Keberadaan divisi PR dapat membantu marketing dalam
mencapai target penjualan yang ditetapkan management. Dengan
menggunakan komunikasi secara efektif PR berupaya menjalin
kedekatan dengan publik agar mudah dalam membangun persepsi positif
pada saat pelaksanaan promosi dan publikasi. Keterlibatan divisi PR
dalam pemasaran bertujuan untuk memperluas pengetahuan publik
tentang produk dan perusahaan sehingga dapat mendorong publik supaya
membeli dan mengkonsumsi produk-produk PT. Lombok Gandaria.
Selanjutnya mereka diharapkan bisa menjadi konsumen dan pelanggan
yang loyal.
c. Penerapan Strategi Public Relations Dalam Mendukung Pemasaran
Produk di PT. Lombok Gandaria.
Penerapan strategi PR dalam mendukung pemasaran
menggunakan pemberdayaan PR sebagai komunikator dalam setiap
aktivitas pemasaran. Strategi ini terealisasi dalam sebuah program yang
diarahkan pada bentuk kegiatan promosi dengan tujuan untuk
memperkenalkan produk kepada publik dan membantu marketing dalam
meningkatkan penjualan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan informan II dalam wawancara
tanggal 2 Agustus 2010 mengungkapkan sebagai berikut:
“Dalam rangka mendukung pemasaran kita membuat programATL dan BTL. Untuk program ATL, kita menggunakan mediacetak dan media elektronik sedangkan BTL lebih kepada activitybaik itu grebek pasar, merchandising program, trade promo, danconsumer promo. Ditahun 2010 ini dibuat program untuk outletdan consumer yaitu program penukaran segel bekas. Activity initidak dapat berjalan lancar tanpa dukungan seluruh komponenstakeholder perusahaan baik intern maupun ekstern perusahaan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Dari wawancara diatas program yang dilakukan divisi PR
menggunakan komunikasi yang disusun dalam bentuk Above The Line
(ATL) dan Below The Line (BTL). ATL dan BTL tersebut bertujuan
untuk mendapatkan dukungan, respon positif, dan kerjasama dari publik
terutama pelanggan setia PT. Lombok Gandaria untuk membantu
kelancaran pemasaran produk. Kegiatan yang dilakukan PR PT. Lombok
Gandaria terwujud dalam bentuk komunikasi secara langsung maupun
komunikasi tidak langsung.
1) Above The Line (ATL) merupakan bentuk komunikasi tidak
langsung sebab kegiatan komunikasi yang dilakukan PR
menggunakan media komunikasi eksternal seperti, televisi lokal,
radio lokal, surat kabar, poster, baliho, dan flyer. Penggunaan media
ini didasarkan pada tujuan, sasaran, dan disesuaikan dengan isi
pesan.
a) Media televisi
Televisi merupakan sarana yang dipilih PR untuk
menyampaikan informasi kepada consumer, stasiun televisi
lokal yang bekerjasama dengan PT. Lombok Gandaria yaitu
TATV.
Dalam wawancara tanggal 10 Agustus 2010, Informan II
mengemukakan bahwa:
“Kerjasama antara PT. Lombok Gandaria dengan TATV
adalah penayangan iklan produk-produk kita agardikenal masyarakat luas. Iklan yang dimuat selalumengedepankan kualitas produk dan kegunaan produk.Alasan kita memilih TATV sebagai media promosikarena TATV merupakan televisi lokal yang sudahmenjadi chanel pilihan masyarakat Solo dan sekitarnyasehingga memudahkan kita dalam menarik dukunganmasyarakat supaya memilih produk unggulan kita”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Dengan demikian pemanfaatan televisi lokal sebagai
sarana komunikasi menjadi pilihan yang tepat bagi PR untuk
mempromosikan produknya kepada masyarakat. Sasaran media
televisi ini adalah seluruh masyarakat Solo, Semarang, Jogja,
dan wilayah Jatim. Iklan yang dibuat PR menonjolkan kualitas
dan kegunaan produk yang dikemas dalam penjelasan singkat,
menarik dan meyakinkan sehingga dapat mempengaruhi
persepsi publik untuk memilih produk unggulan PT. Lombok
Gandaria.
b) Radio lokal
Divisi PR PT. Lombok Gandaria bekerja sama dengan
pemancar radio yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya,
antara lain: Star FM, Metta FM, dan PAS FM. Acara yang
diselenggarakan PR yaitu Gandaria Show yang ditayangkan
setiap hari selama satu jam di stasiun radio Metta FM. Gandaria
Show bertujuan membangun pengetahuan publik tentang
kualitas dan kegunaan produk agar publik tertarik untuk
mencoba menggunakan produk-produk unggulan PT. Lombok
Gandaria. Seperti yang dikemukakan oleh informan II pada
tanggal 10 Agustus 2010, yaitu:
“Karena sasaran kita salah satunya ibu rumah tangga
maka penayangan acara Gandaria Show diselenggarakansetiap hari pada pukul 10.00-11.00 di Metta FM, kitamemilih waktu tersebut karena pada jam itu Ibu-Ibubiasanya memasak jadi lebih mudah untukmempengaruhi mereka supaya menggunakan produkLombok Gandaria. Penjelasannya pun kita kemassemenarik mungkin dengan bahasa yang mudahdimengerti, singkat dan luwes”.
Dari uraian diatas, untuk mensupport pemasaran produk
PR menggadakan kerjasama dengan pemancar radio agar
informasi tentang kualitas produk-produk unggulan PT. Lombok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Gandaria dapat segera diketahui oleh pelanggan dan calon
pelanggan yang menjadi pendengar informasi melalui radio.
c) Surat Kabar
Surat kabar berperan sebagai media komunikasi yang
digunakan PR untuk mempublikasikan produknya kepada
masyarakat. PT. Lombok Gandaria bekerjasama dengan surat
kabar lokal Surakarta, seperti Solo Pos karena harian tersebut
banyak dibaca oleh masyarakat Surakarta dan sekitarnya. PT.
Lombok Gandaria melalui PR-nya berupaya menjalin hubungan
baik dengan insan pers, terbukti dari keaktifan PR dalam
mengirimkan release setiap ada program promo, launching
produk, dan aktivitas perusahaan lainnya.
Menurut informan II pada wawancara 10 Agustus 2010
mengemukakan bahwa:
“Keberadaan media massa memberi pengaruh positif
bagi kita dalam menjalin komunikasi dengan publik,karena sebagian besar masyarakat Solo hobi membacainformasi yang dimuat di koran Lokal. Apabilaperusahaan akan mengadakan event biasanya PRmengirimkan release ke Harian Solo Pos, dalam releasedisertakan waktu dan tempat pelaksanaan event, sertapenjelasan mengenai produk-produk unggulan PT.Lombok Gandaria, kualitas produk, dan kegunaanproduk. Untuk meyakinkan pembaca kita jugamenyertakan pendapat beberapa pelanggan setia produkLombok Gandaria dan menjawab keluhan maupunkritikan pelanggan melalui Consumer Servis PT.Lombok Gandaria PoBox 49”.
Menurut peneliti, pemberitaan di surat kabar mengenai
produk Lombok Gandaria sebagian besar bernada positif
sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik.
Disamping itu dengan adanya Consumer Servise perusahaan
dapat mengetahui keinginan konsumen, keluhan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
disampaikan konsumen dapat dijadikan bahan koreksi untuk
memperbaiki pelayanana terhadap pelanggan.
d) Media Visual
Media visual sengaja dibuat perusahaan dalam rangka
mengadakan hubungan dengan publiknya. Menurut informan II
pada tanggal 10 Agustus 2010, mengemukakan bahwa:
“Pada saat publikasi kita berupaya untuk
mensosialisasikan motto “Kental dan Mantap”. Motto
tersebut selalu kita sertakan di setiap flyer dan spandukagar publik mengetahui keunggulan produk kita.Sedangkan pada saat pemilu kemarin kita juga membuatposter sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaankampanye. Agar sosialisasi berjalan efektif biasanya kitamemasang spanduk, poster dan menyebarkan flyerditempat strategis, misalnya di warung makan, rumahmakan, dan pasar”.
Untuk mendapatkan dukungan dari publiknya, PR
membuat flyer, poster dan spanduk yang dipasang di warung
makan, rumah makan, dan pasar. Hal ini dilakukan PR agar
publik mengenal produk PT. Lombok Gandaria dan tertarik
untuk mencoba produk unggulannya.
2) Below The Line (BTL) merupakan bentuk komunikasi langsung
dengan cara bertatap muka antara komunikator dengan komunikan,
dalam proses ini yang disebut komunikator adalah PR sedangkan
komunikannya adalah publik terutama pelanggan. Komunikasi BTL
diarahkan pada activity grebek pasar, branding outlet, merchandising
program, trade promo, dan consumer promo yang diadakan disetiap
distrik perwakilan yang ditentukan. Program ini meliputi presentasi,
event, dan pameran yang bertujuan untuk menginformasikan kualitas
dan kegunaan produk-produk unggulan kepada konsumen agar
konsumen tertarik untuk menggunakan produk yang di promosikan
tersebut. Sasaran program PR adalah konsumen, pedagang (pemilik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
outlet), grossir dan pihak intern perusahaan. Pihak intern perusahaan
menjadi sasaran dalam program ini sebab mereka dituntut untuk
selalu bekerjasama dalam menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif
agar setiap program yang dibuat dapat menarik pengunjung
sebanyak-banyaknya.
Dalam pelaksanaannya, divisi PR sering menggabungkan antara
“to build credibility” dan “to signal visibility”. Menurut peneliti, mereka
ingin publik mengenal PT. Lombok Gandaria dan produknya sebagai
perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi dalam kualitas maupun
pelayanannya. Realisasi strategi PR tertuang dalam sebuah program yang
mempunyai tujuan untuk menumbuhkan kredibilitas sekaligus
memperkenalkan produk melalui physical evidence.
Program-program yang disusun divisi PR merupakan alat untuk
melaksanakan strategi. Berikut ini analisis strategi divisi PR berdasarkan
data wawancara dan observasi mengenai pelaksanaan program:
a) Trade Promo
Program trade promo yang disusun divisi PR PT. Lombok
Gandaria bertujuan merangsang atau mendorong pedagang yaitu
pemilik outlet dan grossir untuk bekerjasama dalam
memperdagangkan produk-produk perusahaan. Menurut informan II
pada tanggal 10 Agustus 2010 mengemukan bahwa :
“Dalam menjalin kedekatan dengan pelanggan dari pihak
gandaria melakukan gathering dengan mengumpulkanpelanggan yang merupakan pemilik outlet dan grossir.Gethering kita jadikan sebagai strategi trade promo karenamenurut kita gathering sangat efektif untuk menciptakankomunikasi dengan pelanggan. Program ini ditujukan untukmengajak pemilik outlet dan grossir bekerjasama dalammemasarkan produk Lombok Gandaria kepada konsumen.Kontribusi yang kita berikan antara lain potongan harga,produk, dan cash back berdasarkan syarat dan ketentuan yangberlaku di perusahaan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Dari uraian diatas, peneliti menyimpulkan gethering
merupakan bentuk strategi PR untuk mensupport program trade
promo. Pada pelaksanaan gathering, PR mengumpulkan pedagang
untuk diberikan informasi mengenai produk-produk unggulan PT.
Lombok Gandaria dan keuntungan menjual produk tersebut. PR juga
menjelaskan berbagai keuntungan yang ditawarkan perusahaan
kepada pedagang diantaranya, potongan harga yang diberikan
apabila membeli produk dalam kapasitas besar dan pelunasan
pembayaran paling lambat 30 hari serta pemberian produk gratis atau
cash back apabila pedagang mampu mencapai target penjualan
dalam jangka waktu sebulan. Peneliti menilai gethering mampu
meningkatkan penjualan lebih cepat dari yang diperkirakan, terbukti
dari banyaknya outlet-outlet dan grossir yang bergabung dengan PT.
Lombok Gandaria. Pada penyelenggaraan gethering tahun 2009 PR
mengundang 250 pedagang dari daerah Surakarta, Wonogiri, Klaten,
Jogja, Sukoharjo, Boyolali, Grobogan, Delanggu, Sragen, Salatiga,
Semarang, Ngawi, dan Karanganyar untuk diajak bekerjasama
memperdagangkan produk PT. Lombok Gandaria. Dari beberapa
undangan ada 73 grosir, 86 mini market, 10 super market, 6 Mall
yang bersedia bekerjasama dengan PT. Lombok Gandaria.
Disamping itu gathering dapat menjadi sarana untuk menjalin
kedekatan dengan para pedagang sehingga tercipta komunikasi dua
arah yang menjamin terjadinya proses pertukaran informasi atau
umpan balik dari kedua belah pihak baik perusahaan maupun
pedagang. Kemauan perusahaan untuk mendengarkan dan merespon
informasi atau keluhan dari para pedagang menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kepedulian terhadap pelanggan, hal ini dapat
memberikan citra positif bagi perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
b) Consumer Promo
Program consumer promo merupakan strategi PR yang
bertujuan untuk menarik konsumen agar menggunakan produk-
produk unggulan PT. Lombok Gandaria. Bentuk strategi yang
disusun PR untuk merealisasikan consumer promo yaitu program
Gandaria Vaganza dan program Penukaran Segel Bekas (PSB). Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan informan II pada tanggal 10
Agustus 2010 mengemukan bahwa :
“Dua tahun terakhir ini kita membuat program untukconsumer berupa Gandaria Vaganza dan program PenukaranSegel Bekas (PSB). Untuk gandaria vaganza diadakan dioutlet modern market, sedangkan program PSB dilaksanakandi luar distrik Solo. Program-program tersebut bertujuanuntuk meningkatkan selling out dan mendorong consumermenggunakan produk kita. Pada program gandaria vaganzakita mengadakan acara pengundian hadiah yang diikuti olehpembeli produk PT. Lombok Gandaria sedangkan untukprogram PSB kita memberikan produk berlogo brand KecapBagong dan Sari Kecap kepada pelanggan. Ditahun laluprogram yang kita buat ini mampu mencapai target penjualandi distrik solo dan sekitarnya, hal ini menunjukkan bahwaproduk kita bisa diterima dan berkembang di masyarakat”.
Program gandaria vaganza diadakan untuk meningkatkan
selling out produk-produk unggulan PT. Lombok Gandaria di
modern market, seperti Luwes Group. Dalam pelaksanaannya PR
memberikan kupon kepada consumer yang membeli produk Lombok
Gandaria, kupon tersebut akan diundi diakhir periode. Consumer
yang beruntung akan memperoleh hadiah sebagai wujud
penghargaan dari perusahaan kepada para pelanggan yang loyal
terhadap brand PT. Lombok Gandaria, strategi ini dapat mendorong
consumer yang menggunakan brand kompetitor beralih ke produk
Lombok Gandaria. Menurut peneliti, program gandaria vaganza
menjadi sarana branding di modern market. Branding ini bertujuan
untuk meningkatkan eksistensi perusahaan dan produknya agar
dikenal oleh consumer. Dari data dibeberapa Luwes Group yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
menjadi lokasi penyelenggaraan program ini jumlah peserta yang
hadir ditiap lokasi rata-rata mencapai 160 orang selama 3 hari dan
jumlah produk yang paling laku adalah Kecap Lombok Gandaria
penjualannya bisa mencapai 70 - 80 unit, sedangkan penjualan Saos
Lombok Gandaria sekitar 35 - 40 unit, untuk produk Sirup Lombok
Gandaria hanya terjual paling banyak 20 unit.
Disamping itu ada program lain yang mendukung consumer
promo yaitu program penukaran segel bekas. Program ini
dilaksanakan di luar distrik Solo tepatnya di distrik Madiun,
Semarang, dan Jogja. Dalam pelaksanaannya PR memberikan hadiah
berupa piring atau mangkuk apabila pelanggan menukarkan segel
bekas brand Kecap Bagong dan Sari Kecap sebanyak 6 (enam) buah.
Pemberian hadiah berlogo tersebut secara tidak langsung menjadi
alat komunikasi supaya pelanggan selalu ingat dan setia dengan
brand PT. Lombok Gandaria. Hasil yang dicapai PR pada
pelaksanaan program ini adalah mampu menghadirkan pelanggan
kurang lebih 1000 orang di tiga kota serta lebih dari 13 lusin piring
dan mangkuk telah dibagikan kepada pelanggan. Hal ini
menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan terhadap kedua brand
tersebut begitu besar, sehingga diharapkan dapat mendorong
pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.
Dari hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan keberhasilan consumer promo dapat diukur dari
tingkat loyalitas pelanggan terhadap brand dan pencapaian target
penjualan. Selama ini PR selalu memperhatikan kepuasan pelanggan
dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya
disetiap consumer promo PR memberikan penawaran menarik dan
menguntungkan pelanggan. Menurut peneliti besarnya antusiasme
pelanggan dalam program consumer promo membuktikan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
penyampain informasi yang dilakukan PR melalui media visual,
seperti spanduk dan baliho mampu menarik dukungan publik untuk
ikut berpartisipasi.
c) Activity Promo atau Event
Activity promo atau event merupakan strategi PR untuk
meremaind produk-produk unggulan PT. Lombok Gandaria kepada
konsumen dengan bertindak sebagai sponsor. Event yang disusun
oleh divisi PR PT. Lombok Gandaria antara lain grebek pasar,
branding outlet, serta merchandising program. Event-event tersebut
dibuat untuk mengukur keberadaan brand dan tingkat loyalitas
pelanggan terhadap brand Lombok Gandaria. Keberhasilan
penyelenggaraan event terlihat dari pencapaian target penjualan serta
penyebaran produk di wilayah distribusi kantor pusat dan cabang.
Berikut ini event-event yang diselenggarakan PR diantaranya :
(1) Grebek Pasar
Event grebek pasar merupakan cara yang tepat untuk
memperkenalkan perusahaan beserta produknya kepada publik.
Menurut informan II pada tanggal 10 Agustus 2010
mengemukakan bahwa :
“Event Grebek Pasar selalu kita adakan setiap tahun
sebagai upaya membangun image positif perusahaan danmemperkenalkan produk-produk Lombok Gandariakepada publik. Penyelenggaraan event grebek pasardilakukan dengan membuat panggung hiburan dan standpameran yang memajang produk-produk unggulan PT.Lombok Gandaria. Acara tersebut kita tujukan untukmenarik dukungan publik dan mengajak publik supayaikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event ini”.
Pembuatan panggung hiburan dan stand pameran
diharapkan dapat menjalin keakraban antara publik dengan
perusahaan. Panggung hiburan yang dibuat PR mampu menarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
perhatian pengunjung pasar, terbukti dari banyaknya penonton
yang hadir untuk menyaksikan pementasan musik dan
serangkaian acara dalam event tersebut. Disamping itu PR juga
membuat stand pameran sebagai sarana komunikasi dengan
consumer untuk memperkenalkan produk-produk unggulan PT.
Lombok Gandaria. Dalam event tersebut PR berusaha
mempengaruhi persepsi publik dengan memberikan informasi
tentang kualitas produk, kegunaan produk dan pelayanan yang
memuaskan konsumen. Untuk meyakinkan publik, PR akan
membagikan beberapa sample produk-produk unggulan PT.
Lombok Gandaria yang dipamerkan dalam event grebek pasar.
Pemberian sample tersebut bermaksud agar publik dapat
membuktikan sendiri kualitas produk Lombok Gandaria. Setelah
publik merasa yakin dengan kualitas produk tersebut, mereka
akan memberitahukan kepada orang lain. Jadi, dengan
sendirinya akan melakukan proses pemasaran yang cukup murah
namun efektif yaitu pemasaran word of mouth. Hasil yang
dicapai PR dari event ini adalah dapat mengajak komunitas
dalam pasar untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan event,
brand PT. Lombok Gandaria semakin dikenal masyarakat, dan
kepercayaan publik terhadap produk unggulan PT. Lombok
Gandaria semakin meningkat terbukti dari jumlah produk yang
terjual pada saat pameran berkisar 80 - 100 unit dan repeat
order bulan berikutnya meningkat 40% dari order sebelumnya.
Pasar sasaran penyelenggaraan event ini adalah pasar tradisional
di wilayah Wonogiri, Boyolali, Klaten, dan Sragen.
(2) Branding outlet
Event Branding outlet yang diadakan PR bertujuan untuk
memperkuat keberadaan brand di daerah yang tingkat
penjualannya sudah bagus serta mengenalkan brand di daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
baru agar cepat dikenal oleh konsumen. Hal ini sesuai dengan
pernyataan informan II pada tanggal 10 Agustus 2010 yang
mengemukakan bahwa :
“Pelaksanaan branding outlet dilakukan di seluruhcoverage area perwakilan Gandaria dan di lakukan olehteam kita sendiri. Sasaran kita lebih ke warung makan,rumah makan, outlet retail maupun grossir. Bagiperusahaan event ini bertujuan untuk membuat brandkita cepat dikenal konsumen dan support terhadappenjualan. Dari pihak perusahaan memberikankompensasi berupa produk bisa, fresh money bisa,kontrak pengambilan barang dengan benefit lain danpenyediaan material promosi sesuai kebutuhan”.
Branding outlet menjadi strategi PR untuk
memperkenalkan brand ke konsumen. Pada event ini PR
berusaha membujuk pemilik outlet agar bersedia menggunakan
produk PT. Lombok Gandaria dan mempromosikannya ke
konsumen. Pemilik outlet yang bersedia bekerjasama dengan
perusahaan akan diberikan konstribusi berupa produk gratis,
fresh money, kontrak pengambilan barang dengan benefit lain
dan penyediaan material promo sesuai kebutuhan. Selama ini
event branding outlet menjadi program tahunan PR, sebab
pengadaan event ini mampu membuat brand cepat dikenal oleh
konsumen dan mendukung penjualan disekitar outlet sehingga
omset perusahaan meningkat. Dengan melihat tingginya
loyalitas konsumen dan pemilik outlet terhadap produk-produk
unggulan PT. Lombok Gandaria menunjukkan bahwa
keterlibatan PR dalam event ini dapat memberikan citra positif
produk dan perusahaan di mata pelanggan. Hasil yang dicapai
PR dari program branding outlet ini adalah pencapaian target
outlet yang terdiri dari warung makan dan rumah makan saat ini
mencapai 2700 outlet, penjualan produk meningkat 60% - 75%
setiap bulannya rata-rata berkisar 33.000 unit terjual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
(3) Merchandising program
Merchandising program diadakan untuk meratakan
penyebaran produk di tingkat retail, baik itu produk yang slow
moving maupun fast moving agar consumer mudah menjumpai
brand-brand Lombok Gandaria. Consumer yang menjadi
sasaran merchandising program yaitu pedagang (outlet retail),
ibu rumah tangga, dan warung makan.
Menurut informan II dalam wawancara tanggal 10
Agustus 2010 mengemukakan bahwa :
“Pada program ini kita memberikan merchandise kepadaretail outlet berupa rak pajangan sebagai alat display.Program ini lebih ditujukan pada pemerataan produk-produk kita ditingkat retail, salah satunya tradisionalmarket. Impact yang didapat tentu produk kita semakindikenal konsumen. Kita juga memberikan kontribusikepada outlet yang bergabung berupa uang yang dikonfersikan ke dalam produk sebesar uang yangdiberikan”.
Keberhasilan event ini didasarkan pada pencapaian target
outlet yang mengikuti merchandising program, serta repeat
order produk yang di display di outlet-outlet retail.
Merchandising program didasarkan pada display produk di
sejumlah outlet retail yang difasilitasi alat display sebagai
merchandise dari PT. Lombok Gandaria. Pemilik outlet retail
yang mengikuti event ini selain mendapat merchandise alat
display, mereka juga diberi merchandise lain berupa uang yang
dikonfersikan ke dalam produk sebesar uang yang diberikan.
Menurut peneliti, PR memanfaatkan merchandising program
untuk sarana branding produk di tingkat pasar tradisional, hal
tersebut dilakukan agar produk-produk unggulan PT. Lombok
Gandaria semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
pilihan konsumen. Di tahun 2009 outlet yang mengikuti
merchandising program sudah mencapai sekitar 300 outlet untuk
wilayah Surakarta yang terdiri dari pedagang eceran pasar
tradisional dan warung makan. Sedangkan repeat order selama
sebulan mencapai 2500 produk.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi
PR dalam mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria
dilakukan dengan cara :
1) Menggunakan komunikasi yang disusun dalam bentuk Above The
Line (ATL) dan Below The Line (BTL). ATL merupakan bentuk
komunikasi tidak langsung, sedangkan BTL merupakan bentuk
komunikasi langsung.
2) Membuat program promo dan activity promo yang ditujukan untuk
menarik dukungan pelanggan.
3) Bekerjasama dengan outlet, grossir, warung makan, rumah makan,
dan ibu rumah tangga.
4) Koordinasi dengan Departemen Produksi dan S&D (Sales and
Distribusion) dalam membuat program. PR berkoordinasi dengan
Departemen Produksi dalam hal peningkatan mutu dan kualitas
produk. Sedangkan dengan team S&D (Sales and Distribusion), PR
berupaya mengembangkan brand untuk mensupport penjualan.
5) Membuat layanan Consumer Service PT. Lombok Gandaria PoBox
49 untuk menangani keluhan konsumen.
Strategi PR dalam mendukung pemasaran di PT. Lombok
gandaria sudah terealisasi dengan efektif, melalui komunikasi dan
penyusunan program-program yang berpola pada pengenalan brand,
pengembangan brand, serta peningkatan loyalitas pelanggan. Dalam
mendukung pemasaran, PR berperan mengkomunikasikan keberadaan
produk-produk unggulan PT. Lombok Gandaria supaya diterima positif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
oleh masyarakat dan produknya diminati konsumen. PR memanfaatkan
event sebagai sarana untuk menjalin kedekatan dengan konsumen agar
tidak beralih ke kompetitor yang ada.
d. Evaluasi Strategi Public Relations Dalam Mendukung Pemasaran Produk
di PT. Lombok Gandaria
Evaluasi dilakukan untuk memeriksa sampai dimana program
atau rencana yang telah digariskan itu dapat dilaksanakan. Divisi PR PT
Lombok Gandaria selalu mengadakan evaluasi untuk mengetahui
efektivitas program yang dijalankan dan hambatan yang muncul selama
pelaksanaan strategi. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan II pada
tanggal 18 November 2010 mengemukakan bahwa :
“Kita selalu mengadakan evaluasi setiap selesai melaksanakan
event dan setiap akhir tahun. Biasanya evaluasi setelahpelaksanaan event dilakukan melalui meeting dengan departemenproduksi, team S&D dan accounting, sedangkan untukmengevaluasi program kerja kita mengadakan meeting setiapakhir tahun dengan management dan seluruh komponenmarketing”.
Dari hasil wawancara diatas evaluasi yang dilakukan divisi PR
PT. Lombok Gandaria, yaitu dengan cara :
1) Setiap selesai melaksanakan event divisi PR, team S&D,
Departemen Produksi, dan Accounting mengadakan meeting untuk
melaporkan hasil pelaksanaan event diantaranya pencapaian target
audience, target penjualan produk, dan komentar-komentar dari
konsumen maupun pelanggan terhadap produk PT. Lombok
Gandaria. Berdasarkan laporan yang disampaikan dapat diketahui
tingkat keberhasilan yang dicapai dan hambatan yang dihadapi pada
saat pengadaan event tersebut. Hambatan yang muncul kemudian
dikoordinasikan dengan bagian yang terkait untuk dicari solusi yang
tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
2) Mengadakan meeting dengan pihak management dan seluruh
komponen marketing setiap akhir tahun dalam rangka melaporkan
program-program PR yang sudah terlaksana dan membahas
program-program PR untuk periode berikutnya. Dalam meeting
tersebut dihasilkan keputusan mengenai program yang tetap
digunakan, program yang mendapat perhatian, program yang tidak
dapat dipakai kembali dan perencanaan program baru berdasarkan
survey lingkungan.
e. Tanggapan Masyarakat Terhadap Produk-Produk Unggulan PT. Lombok
Gandaria
Berdasarkan strategi yang digunakan PR dalam mendukung
pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria maka peneliti ingin
mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat terhadap produk-produk
unggulan PT. Lombok Gandaria. Hal ini sesuai dengan pernyataan
beberapa informan V pada tanggal 23 Agustus 2010, sebagai berikut :
“Sebagai pemilik toko saya menilai produk Lombok Gandaria
khususnya produk kecap penjualannya bagus dan diminati olehpelanggan saya karena harganya yang terjangkau dan rasanyamantap. Terkadang ada humas dari pabrik Lombok Gandariasurvai ke pasar sini memberikan rak pajangan kepada pedaganguntuk memajang produk-produk dari PT. Lombok Gandaria.Untung yang saya dapat dari pabriknya, berwujud barangdagangan mbak, seperti kecap dan saos ini, kemudian akan sayajual kembali ke pelanggan”.
Penjualan produk unggulan PT. Lombok Gandaria di sejumlah
outlet retail mendapat respon positif dari pemilik outlet dan
pelanggannya. Terbukti dari banyaknya pedagang yang memajang
produk-produk PT. Lombok Gandaria di outletnya dengan alat display
yang disediakan oleh PR pada saat merchandising program. Dengan
melihat banyaknya konsumen produk PT. Lombok Gandaria khususnya
kecap serta keuntungan yang diberikan perusahaan berupa barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
dagangan menjadi alasan pedagang untuk menjual produk-produk
tersebut di outletnya.
Sedangkan menurut informan VI pada tanggal 23 Agustus 2010,
salah satu pelanggan memberikan tanggapan mengenai kualitas dan
keunggulan produk Lombok Gandaria, sebagai berikut :
“Saya sudah lama menggunakan produk dari PT. Lombok
Gandaria yang kecap semar sama saosnya mbak, sampai sayadiberi spanduk nama warung makan saya oleh pihak LombokGandaria. Awalnya sih saya pernah di tawari sales produkLombok Gandaria tapi saya masih ragu untuk memakainyasoalnya waktu itu saya memakai produk merk lain, waktu kepasar saya liat ada acara panggung hiburan yang diadakanLombok Gandaria, disana saya mendengar humasnyamenjelaskan tentang kualitas dan keunggulan produk LombokGandaria yang banyak macamnya itu, pengunjung yang hadirtermasuk saya mendapat contoh produknya. Setelah mencobasaya kemudian beralih ke produk Lombok Gandaria, disampingkualitasnya bagus harganya pun lebih murah dan pelanggan sayajuga tidak komplain mbak. Dari produk ini saya mendapat untunguang tunai, produk gratis, dan taplak meja berlogo LombokGandaria”.
Keahlian komunikasi yang dimiliki PR mampu mempengaruhi
persepsi publik yang sebelumnya memakai produk kompetitor beralih
menggunakan produk PT. Lombok Gandaria. Misalnya pada saat event
grebek pasar PR menyampaikan informasi mengenai produk-produk
unggulan perusahaan dengan performance evidence seperti pemberian
sample dan gaya bahasa yang meyakinkan dapat memberikan pengaruh
positif kepada publik untuk melakukan pembelian. Terbukti dari
keterangan pemilik warung makan yang sekarang menjadi pelanggan
produk Lombok Gandaria. Pemasangan spanduk yang dilakukan oleh PR
menjadi sarana branding outlet untuk memperkenalkan brand diwilayah
baru yang menjadi sasaran pemasaran produk-produk PT. Lombok
Gandaria. Disamping itu perusahaan juga memberikan keuntungan bagi
pemilik warung makan yang menjadi pelanggannya, agar bersedia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
bekerjasama untuk mempromosikan produk unggulan PT. Lombok
Gandaria kepada masyarakat.
Pernyataan lain pada tanggal 23 Agustus 2010 datang dari
informan VII seorang ibu rumah tangga yang mengetahui produk
Lombok Gandaria dari pelanggan produk Lombok Gandaria dan
publikasi, informan tersebut memberikan tanggapan sebagai berikut :
“Saya sebagai Ibu rumah tangga memakai produk Lombok
Gandaria kadang-kadang mbak, biasanya kalo pas hajatan sayamemakai kecap Lombok Gandaria soalnya rasanya lebih kentaldan mantap. Awalnya saya memakai produk itu karena diberitahutetangga yang selalu memakai kecap Lombok Gandaria.Sebenarnya saya sering mbak mendengar produk itu disiarkan diradio maupun iklan di TATV. Menurut saya iklannya menarik,singkat dan jelas jadi mudah diingat apalagi logonya “Kental dan
Mantap” itu”.
Publikasi yang dilakukan PR dengan menggunakan media
elektronik seperti radio dan televisi dapat membangun citra positif
produk dimata publik sebab informasi yang disampaikan mengedepankan
kualitas dan keunggulan produk. Jika pelanggan memiliki persepsi positif
maka perusahaan dan produk-produknya akan memperoleh kredibilitas
yang baik dimata pelanggan. Efek yang diharapkan adalah mereka
membantu menyebarluaskan apa yang mereka peroleh kepada orang lain
sehingga orang lain tersebut mau menggunakan produk unggulan PT.
Lombok Gandaria. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan VII yang
awalnya mengetahui produk Lombok Gandaria dari tetangga yang sudah
lama menjadi pelanggan produk tersebut.
Pada wawancara tanggal 23 Agustus 2010 informan VIII
menyampaikan tanggapannya terhadap pelaksanaan program gandaria
vaganza sebagai berikut :
“Menurut saya acara gandaria vaganza sangat pas untuk promosi
karena bisa menarik peserta yang cukup banyak, disamping ituhadiah yang diberikan juga menarik. Sebenarnya saya bukanpengguna produk Lombok Gandaria, karena ada kupon undiannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
jadi pengen nyoba produk ini. Saya tahu produk LombokGandaria dari spanduk-spanduk yang dipasang di warung makandan di koran saya juga pernah baca artikel tentang keunggulanproduk Lombok Gandaria khususnya kecap”.
Pengadaan program promo seperti program Gandaria Vaganza
yang diselenggarakan oleh divisi PR di Luwes Group dapat menarik
perhatian publik sehingga berdampak pada peningkatan penjualan
produk. Terbukti dari pernyataan salah satu konsumen yang mencoba
produk Lombok Gandaria karena tertarik dengan kupon undian yang
diberikan pada saat promo. Menurut peneliti berdasarkan pernyataan
informan VII dan informan VIII, publikasi yang dilakukan PR baik di
media cetak maupun media elektronik dapat meningkatkan pengetahuan
publik tentang produk-produk unggulan PT. Lombok Gandaria.
Hasil wawancara dengan informan IX pada tanggal 23 Agustus
2010 mengemukakan tentang kerjasama yang terjalin antara grossir dan
PT. Lombok Gandaria sebagai berikut :
“Kami sebagai grossir sudah sekian lama bekerjasama dengan PT.
Lombok Gandaria, awalnya kami mendapat undangan dariperusahan untuk menghadiri acara gethering. Diacara itu PRperusahaan menjelaskan tentang produk-produk unggulan PT.Lombok Gandaria dan keuntungan yang diperoleh apabilabekerjasama dengan perusahaan. Diantara undangan yang hadirtermasuk kami mengetujui kerjasama yang tawarkan PT. LombokGandaria, sebab kami melihat prospek ke depan produk ini sangatbagus dilihat dari kegunaan produk yang sudah menjadikebutuhan pokok setiap rumah tangga maupun pengusaha warungmakan, banyaknya varian produk dan harga yang terjangkaukonsumen. Pernah juga mbak ada komplain dari pelanggan yangbilang kalau rasanya tidak seperti biasanya, kemudian kamilangsung menghubungi perusahaan untuk melaporkan masalahini. Setelah itu perusahaan menarik produk tersebut danmemberikan garansi”.
Terjalinnya kerjasama antara PT. Lombok Gandaria dengan
grossir berpengaruh pada peningkatan omset perusahaan sebab
perusahaan dapat menjual produk berkuantitas besar dalam kurun waktu
relatif singkat. Melalui program gethering PR berusaha mengumpulkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
grossir untuk diberi informasi mengenai produk-produk unggulan PT.
Lombok Gandaria dan keuntungan yang diterima apabila bersedia
bekerjasama dalam memasarkan produk-produk tersebut. Untuk menjaga
hubungan baik dengan grossir PR berusaha memberikan pelayanan
prima, diantaranya menanggapi setiap komplain yang disampaikan,
memberikan bonus dalam bentuk produk, cash back, potongan harga dan
memberikan garansi bagi produk yang cacat. Dengan demikian
diharapkan dapat terjalin kerjasama yang menguntungkan bagi ke dua
belah pihak.
Dari hasil wawancara dengan pelanggan dan data yang diperoleh
peneliti di lapangan dapat disimpulkan bahwa strategi PR dalam
mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria sudah mencapai
keefektifan, antara lain dibuktikan dengan adanya :
a. Terciptanya dukungan dari pelanggan, respon positif, dan ikut
berpartisipasi dalam program yang dibuat PR.
b. Perubahan sikap dan pendapat dari pelanggan, yaitu pelanggan yang
sebelumnya menggunakan produk kompetitor beralih ke produk
Lombok Gandaria.
c. Terjalinnya kerjasama yang menguntungkan antara perusahaan
dengan grossir, outlet retail dan warung makan.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai efektifivitas seperti yang
disebutkan diatas, memerlukan penerapan strategi yang tepat dalam
menyusun program dan mengkomunikasikan pesan kepada obyek
sasaran. Peran PR dalam menyampaikan informasi mengenai kualitas
produk dan pelayanan terbaik mendapat dukungan positif dari publik,
terbukti dengan tercapainya target penjualan produk dilihat dari
banyaknya pemilik warung makan dan rumah makan yang menggunakan
produk dari PT. Lombok Gandaria serta munculnya konsumen-konsumen
baru yang membeli produk Lombok Gandaria pada saat event.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Disamping itu penggunaan media komunikasi baik secara langsung dan
tidak langsung mampu membuat brand dikenal masyarakat luas, terbukti
dari pendapat konsumen yang mengenal produk-produk PT. Lombok
Gandaria melalui iklan dan event.
2. Faktor yang Menghambat Penerapan Strategi Public Relations Dalam
Mendukung Pemasaran Produk Di PT. Lombok Gandaria
Dalam penerapan strategi PR untuk mendukung pemasaran produk di
PT. Lombok Gandaria, PR mengalami hambatan yang menjadi kendala bagi
tercapainya dukungan dan kerjasama dari pelanggan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan informan II pada tanggal 10 Agustus
2010 sebagai berikut :
“Hambatan yang dihadapi dalam mendukung pemasaran, kita anggapsebagai tantangan dari pihak management untuk mencapai target yangdibebankan. Hambatan tersebut antara lain, kompetitor kita di bidangyang sama khususnya kecap yang sudah menasional dengan budgetyang besar melakukan komunikasi dan edukasi ke pelanggan melaluitelevisi nasional sedikit banyak mempengaruhi pelanggan kitaditingkat lokal makanya dengan keterbatasan budget kita hanyamenggunakan media lokal untuk berkomunikasi dengan publik. Darisisi produk hambatan yang kita hadapi yaitu mengenai komplainpelanggan yang berkaitan dengan produk dan rasa”.
Dalam wawancara tanggal 12 Agustus 2010, informan III juga
mengemukakan pendapatnya bahwa :
“Karena Divisi PR baru ada tahun 2008 dan itu kami secara pelan-pelan merubah pemahaman dan pandangan di lingkungan LombokGandaria baik itu pemilik maupun stakeholder tentang fungsi danperan PR dalam memajukan perusahaan dari sisi komunikasi branddan produk”.
Dari kedua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan hambatan
penerapan strategi PR dalam mendukung pemasaran produk sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
a) Kompetitor yang produknya sudah menasional mulai gencar melakukan
komunikasi melalui media televisi nasional sehingga dapat
mempengaruhi pelanggan ditingkat lokal yang menjadi sasaran
pemasaran PT. Lombok Gandaria .
b) Keterbatasan biaya membuat PR hanya memanfaatkan media lokal
sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan.
c) Komplain dari pelanggan yang berkaitan dengan produk dan rasa, hal ini
dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap kualitas produk
unggulan PT. Lombok Gandaria.
d) Persoalan pemahaman dan pandangan di lingkungan PT. Lombok
Gandaria mengenai fungsi dan peran PR.
3. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Penerapan
Strategi Public Relations Pemasaran Produk Di PT. Lombok Gandaria
Berdasarkan hambatan-hambatan tersebut, Divisi Public Relations PT.
Lombok Gandaria memberikan pemecahan masalah atau solusi yang
dilakukan, seperti yang dikemukakan informan II pada tanggal 10 Agustus
2010 sebagai berikut :
“Solusi yang kita lakukan untuk menghadapi permasalahan yang
terjadi dengan cara memberikan pelayanan terbaik, memberikanfasilitas kepada pelanggan, mengadakan event, mengoptimalkanpenggunaan anggaran agar tidak melebihi budget yang dianggarkan,menyusun program promo yang mengarah pada peningkatan omsetperusahaan, dan memberikan garansi. Ini memang tidak mudah tetapikita berusaha mewujudkannya demi mencapai target yang dibebankanmanagement dan kepuasan pelanggan”.
Dalam wawancara di atas dapat disimpulkan solusi yang dilakukan PR
untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan strategi public
relations untuk mendukung pemasaran adalah dengan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
a) Sebagai wujud penghargaan kepada pelanggan setia, perusahaan
memberikan fasilitas berupa hadiah, cash back dan potongan harga. Hal
tersebut dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan
supaya tidak beralih ke kompetitor.
b) Pengadaan event bertujuan untuk menjalin kedekatan dengan konsumen
dan mendorong konsumen agar menggunakan produk-produk unggulan
PT. Lombok Gandaria.
c) PR berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran dengan mencari
alternatif untuk mengefisienkan budget di setiap program sesuai dengan
kebutuhan. Salah satunya dengan memanfaatkan media lokal dengan cara
yang tepat dan sesuai sasaran sehingga dapat meminimalisir biaya yang
harus dikeluarkan PR untuk kepentingan komunikasi.
d) Dalam rangka mengkomunikasikan keberadaan brand dan produk agar
diterima dan berkembang dimasyarakat, Divisi PR PT. Lombok Gandaria
membuat program promo dan activity promo. Program promo dan
activity promo bertujuan untuk mensupport team S&D dalam
memasarkan produk dan meningkatkan penjualan sehingga berpengaruh
pada peningkatan omset perusahaan. Hal ini secara perlahan mampu
merubah pemahaman dan pandangan di lingkungan intern PT. Lombok
Gandaria tentang fungsi dan peran PR. Dengan melihat keberhasilan
yang dicapai PR, perusahaan akan mendukung setiap program yang
dibuat PR dalam rangka memajukan perusahaan dari sisi komunikasi
brand dan produk.
e) Memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan memberikan respon
positif terhadap produk dan perusahaan, diantaranya PR memberikan
informasi secara mendalam tentang keunggulan produk-produk PT.
Lombok Gandaria dan kegunaannya serta memperbaiki kualitas produk
secara berkesinambungan demi tercapainya kepuasan pelanggan, PR juga
menerima kritik dan saran dari pelanggan demi kemajuan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
f) Dalam menangani komplain PR bekerjasama dengan outlet sebagai
perantara komunikasi dengan pelanggan, dari outlet komplain tersebut
disampaikan kepada Sales yang biasa mengantar pesanan produk. Sales
kemudian melaporkan komplain melalui Consumer Servis PT. Lombok
Gandaria. Setelah mendapat informasi dari bagian Consumer Servis, PR
mengadakan meeting dengan departemen produksi untuk membahas
produk yang dikomplain. Selanjutnya bagian produksi diminta untuk
menganalisa produk tersebut, apabila memang harus diganti perusahaan
akan memberikan garansi berupa produk sejenis yang sudah diperbaiki
kualitasnya baik itu komposisi maupun kemasan. Pemberian garansi ini
dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan terhadap
kualitas produk PT. Lombok Gandaria.
C. Temuan Studi yang Dikaitkan Dengan Kajian Teori
Dalam sub bab ini, peneliti menganalisis data yang berhasil dikumpulkan
di lapangan sesuai dengan rumusan permasalahan yang selanjutnya dikaitkan
dengan teori-teori yang ada. Perumusan masalah dalam penelitian ini meliputi (1)
Penerapan strategi PR dalam mendukung pemasaran produk di PT. Lombok
Gandaria, (2) Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan
strategi PR tersebut, (3) Bagaimana solusi yang dilakukan dalam menghadapi
hambatan tersebut, (4) Bagaimana tanggapan masyarakat tentang produk-produk
unggulan PT. Lombok Gandaria. Berikut ini peneliti menganalisis penerapan
strategi PR dalam mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria, yaitu
sebagai berikut:
1. Penerapan Strategi Public Relations Dalam Mendukung Pemasaran Di
PT. Lombok Gandaria
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
a. Program Divisi Public Relations di PT. Lombok Gandaria dalam
perencanaan strategis.
Dari penelitian yang dilaksanakan, peneliti melihat divisi PR PT.
Lombok Gandaria dalam membuat perencanaan mengacu pada budget
yang diberikan management sebab budget yang dianggarkan hanya 3%
dari total omset tahun 2009, sehingga perlu perencanaan yang teliti dalam
menyusun dan memilih program-program yang tepat untuk mendukung
aktivitas pemasaran agar selling in dan selling out produk-produk PT.
Lombok Gandaria dapat berjalan lancar. Program yang dibuat divisi PR
yaitu trade promo, consumer promo, dan activity promo. Dalam
menjalankan programnya, PR terus berupaya mengkomunikasikan
keberadaan perusahaan dan produk-produk unggulan PT. Lombok
Gandaria supaya diterima positif oleh masyarakat kemudian produknya
diminati konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan produk di
masing-masing distrik. Untuk mengukur efektivitas program yang telah
dijalankan, PR selalu mengadakan evaluasi setiap akhir tahun. Seperti
yang telah dikemukan oleh Thomas L. Harris (2001:241) mendefinisikan
“Marketing Public Relations adalah proses dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang mendorong minat beli
serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan
yang meyakinkan dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan
produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan
minat konsumen".
b. Dukungan Divisi Public Relations Terhadap Pemasaran Produk Di PT.
Lombok Gandaria.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan PR terhadap
pemasaran dilakukan dengan menggunakan komunikasi untuk menjalin
kedekatan dengan publik. Dalam rangka menjaga hubungan baik dengan
publik PR selalu memperhatikan kepentingan publik dan menangani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
setiap keluhan yang disampaikan. Seperti yang dikemukakan oleh Cutlip,
Center, dan Canfield (2001:19) fungsi PR yaitu membina hubungan yang
harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan
khalayak sasaran.
Disamping itu untuk mendorong publik supaya tertarik membeli
produk Lombok Gamdaria, PR kemudian melakukan publikasi dan
promosi. Tujuannya adalah membangun citra positif perusahaan dan
produk-produk PT. Lombok Gandaria melalui company & product
knowledge. Seperti yang dikemukakan oleh Cutlip, Center, dan Canfield
(2001:19) fungsi PR yaitu menciptakan komunikasi dua arah timbal balik
dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi
ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua
belah pihak.
c. Pelaksanaan Strategi Public Relations Dalam Mendukung Pemasaran
Produk di PT. Lombok Gandaria.
Dari penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti melihat bahwa
pelaksanaan strategi PR dalam mendukung pemasaran produk di PT.
Lombok Gandaria menggunakan komunikasi yang disusun dalam bentuk
Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). ATL merupakan
bentuk komunikasi tidak langsung yang menggunakan media cetak dan
elektronik sedangkan BTL merupakan bentuk komunikasi langsung yang
berupa program promo dan activity promo.
1) Above The Line (ATL) merupakan bentuk komunikasi tidak
langsung yang menggunakan media televisi lokal, radio lokal, surat
kabar, dan jurnal eksternal untuk memperlancar proses penyampaian
informasi mengenai perusahaan dan produk PT. Lombok Gandaria.
Hal ini seperti pendapat Kustadi Suhandang (2004:211) tentang
media komunikasi yang dipakai public relations dalam kegiatan
berkomunikasi dengan massa, seperti surat kabar, radio, dan televisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
a) Media Televisi
PR PT. Lombok Gandaria memanfaatan televisi lokal
yaitu TATV sebagai sarana komunikasi untuk mempromosikan
produknya kepada publik. Sasaran media televisi ini adalah
seluruh masyarakat Solo, Semarang, Jogja, dan wilayah Jatim.
b) Radio
PR PT. Lombok Gandaria bekerja sama dengan
pemancar radio yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya,
antara lain: Star FM, Metta FM, dan PAS FM. Acara yang
diselenggarakan PR yaitu Gandaria Show yang ditayangkan
setiap hari pada pukul 10.00-11.00. Sasaran acara Gandaria
Show adalah ibu rumah tangga.
c) Surat Kabar
PT. Lombok Gandaria melalui PR-nya bekerjasama
dengan surat kabar lokal Surakarta untuk menyebarluaskan
informasi mengenai kualitas produk-produk unggulan PT.
Lombok Lombok Gandaria. Media ini selalu dimanfaatkan PR
untuk menulis release setiap ada program promo, launching
produk, dan aktivitas perusahaan lainnya.
d) Media Visual
Bentuk media visual yang dibuat oleh PR PT. Lombok
Gandaria yaitu baliho, poster, spanduk dan Flyer.
2) Below The Line (BTL) merupakan bentuk komunikasi langsung yang
diimplementasikan dalam program promo dan activity promo seperti:
activity grebek pasar, branding outlet, merchandising program, trade
promo, dan consumer promo yang diadakan di setiap distrik
perwakilan yang ditentukan. Program ini memberikan penjelasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
tentang kelebihan dan keunggulan produk dengan tujuan untuk
mempengaruhi persepsi publik supaya mendapat dukungan positif.
a) Trade Promo
Program trade promo yang disusun PR PT. Lombok
Gandaria bertujuan untuk merangsang atau mendorong
pedagang agar bersedia bekerjasama dalam memasarkan produk
kepada konsumen. Gethering merupakan bentuk strategi PR
untuk mensupport program trade promo. Pada pelaksanaan
gathering, PR mengumpulkan pedagang untuk diberikan
informasi mengenai produk-produk unggulan PT. Lombok
Gandaria dan keuntungan menjual produk tersebut. Keuntungan
yang diberikan berupa potongan harga, produk gratis, dan cash
back.
Seperti pendapat Kustadi Suhandang (2004:136)
program promosi dibedakan untuk masing-masing sasaran yaitu
para perantara (pengecer, grossir, atau distribusi) biasanya
diberikan komisi (hadiah yang diberikan atas barang yang
terjual) atau potongan harga. Komisi atau potongan harga bisa
diberikan dalam bentuk persentase dari harga jual.
b) Consumer Promo
Bentuk strategi yang disusun PR untuk merealisasikan
program consumer promo yaitu program Gandaria Vaganza dan
program Penukaran Segel Bekas (PSB). Program gandaria
vaganza berupa pemberian kupon undian, consumer yang
beruntung memperoleh hadiah sebagai wujud penghargaan dari
perusahaan kepada para pelanggan yang loyal serta dapat
mendorong consumer yang menggunakan brand kompetitor
beralih ke produk Lombok Gandaria. Sedangkan Program
Penukaran Segel Bekas dilaksanakan di luar distrik Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
tepatnya di distrik Madiun, Semarang, dan Jogja yaitu dengan
menukar segel bekas brand Kecap Bagong dan Sari Kecap
sebanyak 6 buah dengan piring dan mangkuk berlogo brand
tersebut.
Seperti pendapat Kustadi Suhandang (2004:136)
program promosi dibedakan untuk masing-masing sasaran yaitu
bagi konsumen biasanya diberikan kupon berhadiah atau hadiah
barang atas pembelian yang dilakukan.
c) Activity Promo atau Event
Event yang disusun oleh divisi PR PT. Lombok Gandaria
antara lain grebek pasar, branding outlet, serta merchandising
program.
(1) Grebek Pasar
Grebek Pasar diadakan untuk membangun citra
positif perusahaan dan memperkenalkan produk-produk
unggulan PT. Lombok Gandaria kepada publik. Bentuk
event ini berwujud penyelenggaraan panggung hiburan dan
stand pameran produk-produk unggulan PT. Lombok
Gandaria. Hal ini sesuai dengan pendapat Kustadi
Suhandang (2004:134) tentang sifat dan tujuan cultural-
show yaitu pameran yang bertujuan menyebarkan suatu
gagasan.
Dalam event grebek pasar PR menyampaikan
informasi tentang kualitas produk dan pelayanan yang
memuaskan konsumen, serta membagikan beberapa sample
produk PT. Lombok Gandaria kepada pengunjung yang
berpartisipasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
(2) Branding outlet
Branding outlet diadakan untuk memperkuat
keberadaan brand di daerah yang tingkat penjualannya
sudah bagus serta mengenalkan brand di daerah baru agar
cepat dikenal oleh konsumen. Sasaran branding outlet yaitu
warung makan, rumah makan, outlet retail maupun grossir.
Pada event ini PR membujuk pemilik outlet agar bersedia
menggunakan produk unggulan PT. Lombok Gandaria dan
mempromosikannya ke konsumen. Pemilik outlet yang
bekerjasama dengan perusahaan mendapat konstribusi
berupa produk gratis, fresh money, kontrak pengambilan
barang dengan benefit lain dan penyediaan material promo
sesuai kebutuhan.
Seperti pendapat Fandy Tjiptono, Gregorius
Chandra, Dady Adriana (2008:546-547) secara garis besar
terdapat tiga klasifikasi utama promosi penjualan yaitu
promosi konsumen bertujuan untuk mendorong konsumen
agar bersedia mencoba produk baru, membujuk konsumen
agar menjauhi produk pesaing, mendorong konsumen untuk
‘membuka stok’ untuk produk yang sudah mapan, menjalin
relasi dengan pelanggan, mempertahankan dan memberikan
imbalan bagi para pelanggan yang loyal. Contoh: kupon,
produk sampel gratis, cash refund offers, price packs,
premium, hadiah, free trials, gratis produk, tie-in
promotions, cross-promotion.
(3) Merchandising program
Merchandising program diadakan untuk meratakan
penyebaran produk di tingkat retail, baik itu produk yang
slow moving maupun fast moving agar consumer mudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
menjumpai produk-produk PT. Lombok Gandaria. Sasaran
merchandising program yaitu pedagang (outlet retail), ibu
rumah tangga, dan rumah makan. Merchandising program
didasarkan pada display produk di sejumlah outlet retail
yang difasilitasi alat display sebagai merchandise dari
Lombok Gandaria. Pedagang yang mengikuti
merchandising program mendapat kontribusi berupa uang
yang dikonfersikan ke dalam produk sebesar uang yang
diberikan.
Seperti pendapat Fandy Tjiptono, Gregorius
Chandra, Dady Adriana (2008:546-547) secara garis besar
terdapat klasifikasi utama promosi penjualan yaitu promosi
dagang bertujuan untuk membujuk pengecer atau pedagang
grosir agar bersedia membuat persediaan merek tertentu,
membujuk distributor agar bersedia memberikan ruang
dirak pajangan untuk produk perusahaan, mempromosikan
produk perusahaan, serta mendorong konsumen agar
memilih merek perusahaan. Contoh: diskon kas, barang
dagangan (merchandise), bantuan peralatan, specially
advertising, free good, premium, kontes penjualan,
allowance, price-off, buy back guarantees.
Penerapan strategi PR dalam mendukung pemasaran produk di
PT. Lombok Gandaria dinilai cukup efektif meskipun secara teori
program promosi tidak hanya yang disampaikan diatas tetapi dengan
program promo dan activity promo, PR sudah mampu mencapai target
yang dibebankan management. Agar program yang disusun berjalan
efektif, PR memanfaatkan media untuk mempublikasikan produk-produk
unggulan PT. Lombok Gandaria kepada publik. Dalam rangka
mendukung pemasaran produk PR mengadakan kerjasama dengan pihak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
intern dan ekstern perusahaan. Pihak intern yaitu departemen produksi
dan team S&D (Sales and Distribusion) sedangkan pihak ekstern
perusahaan yaitu outlet retail, grossir, pemilik warung makan, rumah
makan dan ibu rumah tangga .
d. Evaluasi Strategi Public Relations Dalam Mendukung Pemasaran Produk
di PT. Lombok Gandaria.
Evaluasi yang dilakukan divisi PR PT Lombok Gandaria
bertujuan untuk mengatasi hambatan yang terjadi selama pelaksanaan
program, yaitu dengan cara:
1) Setiap selesai melaksanakan event divisi PR, team S&D,
Departemen Produksi, dan Accounting mengadakan meeting untuk
melaporkan hasil pelaksanaan event diantaranya pencapaian target
audience, target penjualan produk, dan komentar-komentar dari
konsumen maupun pelanggan terhadap produk PT. Lombok
Gandaria.
2) Mengadakan meeting dengan pihak management dan seluruh
komponen marketing setiap akhir tahun untuk melaporkan program-
program PR yang sudah terlaksana dan membahas program untuk
periode berikutnya. Dalam meeting tersebut dihasilkan keputusan
mengenai program yang tetap digunakan, program yang mendapat
perhatian, program yang tidak dapat dipakai kembali dan
perencanaan program baru berdasarkan survey lingkungan. Seperti
pendapat Djudju (2004:141) tentang tujuan evaluasi adalah untuk
memberi masukan pada perencanaan program/kegiatan, memberi
masukan untuk pengambilan keputusan melanjutkan, memperluas
atau menghentikan program/kegiatan, memberi masukan untuk
pengambilan keputusan memodifikasi program/kegiatan, dan
mendapatkan informasi tentang pendukung dan penghambat
program/kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
e. Tanggapan Masyarakat Terhadap Produk-Produk Unggulan PT. Lombok
Gandaria
Dari hasil wawancara dan data yang diperoleh peneliti di
lapangan dapat disimpulkan bahwa dukungan dari pelanggan terhadap
produk-produk unggulan PT. Lombok Gandaria merupakan tujuan utama
disusunnya program PR baik itu program promo maupun activity promo.
Terciptanya peran serta pelanggan dalam program yang diadakan PR
berdampak pada pencapain target penjualan produk dan peningkatan
omset perusahaan.
2. Faktor yang Menghambat Penerapan Strategi Public Relations Dalam
Mendukung Pemasaran Produk Di PT. Lombok Gandaria
Dari data yang berhasil peneliti kumpulkan, dikemukakan beberapa
faktor yang menghambat penerapan strategi PR dalam mendukung pemasaran
produk di PT. Lombok Gandaria yaitu sebagai berikut:
a. Kompetitor yang produknya sudah menasional mulai gencar melakukan
komunikasi melalui media televisi nasional sehingga dapat
mempengaruhi pelanggan ditingkat lokal yang menjadi sasaran
pemasaran PT. Lombok Gandaria.
b. Keterbatasan biaya membuat PR hanya memanfaatkan media lokal
sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan.
c. Komplain dari pelanggan yang berkaitan dengan produk dan rasa, hal ini
dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap kualitas produk
Lombok Gandaria. Seperti pendapat Wilcox, Ault, dan Agee masalah
public relations yaitu persoalan yang berkaitan dengan persepsi negatif
publik terhadap perusahaan atau produknya.
d. Persoalan pemahaman dan pandangan di lingkungan Lombok Gandaria
mengenai fungsi dan peran PR. Seperti pendapat Wilcox, Ault, dan Agee
masalah public relations yaitu usaha membangun dukungan yang
kontinyu dari publik perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Adanya hambatan-hambatan dalam penerapan strategi, menuntut PR
untuk segera mencari solusi yang efektif agar hambatan tidak menjadi
masalah berarti dan sebisa mungkin berusaha menghindari berbagai hal yang
menjadi penghambat.
3. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Penerapan
Strategi Public Relations Pemasaran Produk Di PT. Lombok Gandaria
Berdasarkan hambatan-hambatan tersebut, pihak PT. Lombok
Gandaria melalui PRnya memberikan pemecahan masalah atau solusi yang
dilakukan, sebagai berikut :
a) Memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan memberikan respon
positif terhadap produk dan perusahaan, diantaranya PR memberikan
informasi secara mendalam tentang kualitas produk-produk unggulan PT.
Lombok Gandaria dan kegunaannya serta memperbaiki kualitas produk
secara berkesinambungan demi tercapainya kepuasan pelanggan, PR juga
menerima kritik dan saran dari pelanggan demi kemajuan perusahaan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Kotler dalam Rosady Ruslan (2001: 250)
peranan Marketing Public Relations adalah komitmen untuk
meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi
keluhan-keluhan (complain handling) dan lain sebagainya demi
tercapainya kepuasan pihak pelanggan.
b) Sebagai wujud penghargaan kepada pelanggan setia, perusahaan
memberikan fasilitas berupa hadiah, cash back dan potongan harga.
c) Pengadaan event bertujuan untuk menjalin kedekatan dengan konsumen
dan mendorong konsumen menggunakan produk-produk unggulan PT.
Lombok Gandaria.
d) PR berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran dengan mencari
alternatif untuk mengefisienkan budget di setiap program sesuai dengan
kebutuhan yaitu memanfaatkan media lokal. Seperti pendapat Philiph
Kotler tentang peranan Marketing Public Relations dalam Rosady Ruslan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
(2001:250) adalah menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media
elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya
efisiensi biaya.
e) Dalam mengkomunikasikan keberadaan brand dan produk agar diterima
dan berkembang dimasyarakat, PR PT. Lombok Gandaria membuat
program promo dan activity promo yang berfungsi mensupport team
S&D dalam memasarkan produk dan meningkatkan penjualan sehingga
berpengaruh pada peningkatan omset perusahaan. Dengan demikian
secara perlahan mampu merubah pemahaman dan pandangan di
lingkungan Lombok Gandaria tentang fungsi dan peran PR.
f) Koordinasi dengan bagian produksi untuk menganalisa produk yang
dikomplain pelanggan dan memberikan garansi untuk mengembalikan
kepercayaan pelanggan. Seperti pendapat H. Fayol dalam Rosady Ruslan
(2005:248-249) tentang aktivitas PR yaitu menghadapi krisis, menangani
keluhan yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan berusaha
untuk memperbaiki lost of image and damage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 106
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, maka dapat
ditariksimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan strategi public relations dalam mendukung pemasaran produk di
PT. Lombok Gandaria dilakukan dengan cara menggunakan komunikasi yang
disusun dalam bentuk Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL).
ATL merupakan bentuk komunikasi tidak langsung, sedangkan BTL
merupakan bentuk komunikasi langsung.Membuat program promo dan
activity promo yang ditujukan untuk menarik dukungan pelanggan.
Bekerjasama dengan outlet, grossir, warung makan, rumah makan, dan ibu
rumah tangga.Koordinasi dengan Departemen Produksi dan S&D (Sales and
Distribusion) dalam membuat program. PR berkoordinasi dengan
Departemen Produksi dalam hal peningkatan mutu dan kualitas produk.
Sedangkan dengan team S&D (Sales and Distribusion), PR berupaya
mengembangkan brand untuk mensupport penjualan.
2. Faktor yang menghambat penerapan strategi public relations dalam
mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria, antara lain
persoalan mengenai pemahaman dan pandangan di lingkungan perusahaan
mengenai fungsi dan peran PR, keterbatasan biaya, komplain dari pelanggan
yang berkaitan dengan produk dan rasa. Disamping itu adanya kompetitor
yang melakukan komunikasi melalui media televisi nasional dapat
mempengaruhi persepsi pelanggan ditingkat lokal.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalampenerapan strategi
public relationspemasaran produk di PT. Lombok Gandaria, yaitu
memberikan pelayanan terbaikuntukmemperbaiki kualitas produk secara
berkesinambungan, memberikan fasilitas kepada pelanggan, mengadakan
event untuk menjalin kedekatan dengan konsumen agar konsumen tertarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
menggunakan produk-produk unggulan PT. Lombok Gandaria,
mengoptimalkan penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan,
sertaberkoordinasi dengan bagian produksi untuk menganalisa produk yang
dikomplain pelanggan dan memberikan garansi produk. Dalam rangka
merubah pemahaman dan pandangan di lingkungan perusahaan, PR membuat
program promo dan activity promo yang berfungsi mensupport team
S&D(Sales and Distribusion).
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas serta beberapa temuan studi dalam penelitian
selama ini, maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa strategi PR dalam
mendukung pemasaran produk di PT. Lombok Gandaria telah berjalan
dengan baik. Bentuk strategi PR adalah membangun citra perusahaan,
membangun kredibilitas, membantu team S&D (Sales and Distribusion)
dalam meningkatkan penjualan, mengkomunikasikan keberadaan perusahaan
dan produk-produk unggulan, serta mengembangkanbrand di wilayah
pemasaran.
2. Menimbulkan sedikit inspirasi bagi team S&D(Sales and Distribusion)yang
bekerjasama dengan PR sebagai bagian marketing yang bertanggung jawab
dalam publikasi dan promosi produk di PT. Lombok Gandaria agar lebih baik
lagi dalam melaksanakan pemasaran.
3. Menimbulkan inspirasi bagi perusahaan untuk lebih giat lagi dalam
memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan sekaligus sebagai jalan untuk membangun citra
positif perusahaan di mata publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
C. Saran
Berdasarkan pada simpulan dari hasil penelitian yang dikemukakan pada
bagian terdahulu, maka peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat
berguna bagi kemajuan Public Relations PT. Lombok Gandaria.
Adapun saran-saranyang disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada Perusahaan
Alangkah baiknya perusahaan menyusun program CSR (Corporate Social
Responsibility) sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat,
CSR ini bertujuan supaya masyarakat memberikan dukungan positif kepada
perusahaan, misalnya pada hari raya perusahaan memberikan bingkisan-
bingkisan kepada masyarakat, memperbaiki jalan yang rusak, dan memberi
bantuan dana untuk kegiatan masyarakat.
2. Kepada Direktur
Alangkah baiknya PR terpisah dari departemen marketing dan berada dalam
departemen tersendiri. Hal ini dimaksudkan agar PR memiliki wewenang
dalam menentukan kebijakan yang mengarah pada pencitraan perusahaan dan
hubungan dengan stakeholders internal maupun eksternal.
3. Kepada Kepala Bagian PR
a) Alangkah baiknya PR mengadakan acara lomba memasak pada saat
perayaan hari kemerdekaan. Pengadaan acara ini tidak membutuhkan
biaya besar sebab untuk mengikuti acara ini peserta diwajibkan memakai
produk unggulan PT. Lombok Gandaria sebagai bahan utama membuat
masakan. Tujuan diadakan acara ini adalah untuk membuktikan kualitas
produk Lombok Gandaria, meningkatkan penjualan produk, menarik
konsumen baru dan menjalin kedekatan dengan masyarakat.
b) Sebaiknya sasaran wilayah pemasaran produk-produk Lombok Gandaria
jangan hanya tingkat lokal saja tetapi juga tingkat nasional sebab kualitas
produk ini sangat bagus dan mudah didapat diberbagai toko.
c) Untuk meningkatkan mutu kerja karyawan bagian PR, sebaiknya
pimpinan terus memberikan motivasi, pembinaan, dan pengawasan agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
para karyawan dapat menjalankan tugas dan kewajibannya secara
maksimal.
4. Kepada karyawan bagian PR PT. Lombok Gandaria
a) Setiap karyawan harus memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya, selain itu mereka harus selalu berusaha untuk
mengembangkan performance yang meyakinkan didepan publik serta
meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi.
b) Membantu kegiatan pimpinan PR dalam memberikan informasi-
informasi penting mengenai produk dari PT. Lombok Gandaria kepada
masyarakat dan memberi masukan kepada pimpinan.