Case Report Mataf

download Case Report Mataf

of 9

Transcript of Case Report Mataf

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    1/20

    CASE REPORT MATA

    Astigmatisma miopia kompositus ODS

    Disusun oleh :Tania Azhari 1102011275

    Pembimbing :dr Diantinia! Sp"

    KEPANITERAAN KLINIK MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

    RSUD SOREANG2016

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. IDENTITAS PASIEN

    #ama : #n Andari$mur : 1% tahunAgama : &slam

    1

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    2/20

    Alamat : 'uta(aringin 'ab )andungTanggal pemeriksaan : 1 "aret 201*

    II. ANAMNESIS

    Anamnesis dilakukan se+ara autoanamnesis

    Keluh ! u" #Penglihatan mata kanan dan kiri buramR$% & " Pe!& '$" Se' ( !)Pasien datang ke poliklinik mata ,S$D Soreang dengan keluhan

    kedua matan-a buram untuk melihat .arak .auh se.ak * bulan sebelum

    masuk rumah sakit )ila melihat .auh pasien harus memi+ingkan

    kedua mata 'eluhan kedua mata buram ini dirasakan mengganggu

    dan pasien .uga mengeluh saat melihat suatu benda seperti berba-ang

    Pasien sempat memakai ka+amata! namun beberapa bulan lalu

    ka+amata pasien hilang dan penglihatan pasien semakin buram Pasien

    datang dengan keinginan untuk membuat ka+amataR$% & " Pe!& '$" D hulu

    ,i(a-at hipertensi! ,i(a-at D"! alergi obat! trauma pada mata!

    ri(a-at operasi mata disangkal oleh pasien

    R$% & " Pe!& '$" Kelu ()

    ,i(a-at hipertensi! ,i(a-at D"! alergi obat! trauma pada

    mata!ri(a-at operasi mata dan penggunaan ka+amata pada keluarga

    disangkal

    III. PEMERIKSAAN FISIK

    STATUS OPHTALMOLOGIS

    KETERANGAN OD OS1. VISUS

    / isus 2 *0 à P * 12 2 *0à P * 12

    / 'a+amata lama Tidak ada Tidak ada

    2. KEDUDUKAN BOLA MATA

    / 3kso4talmus Tidak ada Tidak ada

    2

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    3/20

    / 3no4talmus Tidak ada Tidak ada/ De iasi Tidak ada Tidak ada/ 6erakan )ola mata Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

    *. SUPERSILIA

    / arna itam! distribusi normal! itam! distribusi normal!/ Simetris Simetris Simetris

    +. PALPEBRA

    / 3dema Tidak ada Tidak ada/ #-eri tekan Tidak ada Tidak ada/ 3kteropion Tidak ada Tidak ada/ 3ntropion Tidak ada Tidak ada/ )le4arospasme Tidak ada Tidak ada/ Trikiasis Tidak ada Tidak ada/ Punktum 8akrimal #ormal! tidak

    membengkak!hiperemis9/

    #ormal! tidak membengkak!hiperemis

    9// ;issura Palpebra #ormal #ormal/ "ilia Palpebra Tidak ada Tidak ada

    ,. KON-UNGTIVA SUPERIOR DAN INFERIOR

    / iperemis Tidak ada Tidak ada/ ;olikel Tidak ada Tidak ada/ Papil Tidak ada Tidak ada/ Sikatrik Tidak ada Tidak ada/ ordeolum Tidak ada Tidak ada/ 'alazion Tidak ada Tidak ada

    6. KON-UNGTIVA BULBI

    / Sekret Tidak ada Tidak ada/ &n.eksi kon.ungti a/ &n.eksi perikorneal

    Tidak ada Tidak ada

    / &n.eksi Siliar Tidak ada Tidak ada/ Perdarahan

    Subkon.ungti aTidak ada Tidak ada

    / Pterigium Tidak ada Tidak ada/ Pinguekula Tidak ada Tidak ada/ 'ista Dermoid Tidak ada Tidak ada/ 8ithiasis Tidak ada Tidak ada

    3

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    4/20

    . SKLERA/ arna Putih Putih/ &kterik Tidak ada Tidak ada/ &n.eksi episklera Tidak ada Tidak ada/ #-eri tekan Tidak ada Tidak ada

    2. KORNEA/ 'e.ernihan

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    5/20

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    6/20

    VIII. PROGNOSIS OD OS

    Ad itam : bonam bonamAd ;ungsionam : bonam bonam

    Ad Sanationam : bonam bonam

    BAB II

    TIN-AUAN PUSTAKA

    2.1 De $!$ $

    Astigmatisme adalah suatu kelainan re4raksi dimana sinar se.a.ar dengan garis

    pandang oleh mata tanpa akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih

    dari satu titik

    2.2 E3$4e#$5l5)$

    Pre alensi global kelainan re4raksi diperkirakan sekitar C00 .uta sampai 2!=

    mil-ar Di &ndonesia pre alensi kelainan re4raksi menempati urutan pertama pada

    pen-akit mata 'asus kelainan re4raksi dari tahun ke tahun terus mengalami

    peningkatan Ditemukan .umlah penderita kelainan re4raksi di &ndonesia hampir

    25 populasi penduduk atau sekitar 55 .uta .i(a

    6

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    7/20

    &nsidensi m-opia dalam suatu populasi sangat ber ariasi dalam hal umur! negara!

    .enis kelamin! ras! etnis! peker.aan! lingkungan! dan 4a+tor lainn-a Pre alensi

    miopia ber ariasi berdasar negara dan kelompok etnis! hingga men+apai 70/%0

    di beberapa negara Sedangkan menurut "aths Abrahamsson dan

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    8/20

    2.*.1 Me4$ Re ( ' $

    asil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan -ang terdiriatas kornea! aqueous humor 9+airan mata ! lensa! badan itreous 9badan ka+a ! dan

    pan.angn-a bola mata Pada orang normal susunan pembiasan oleh media

    penglihatan dan pan.ang bola mata sedemikian seimbang sehingga ba-angan

    benda setelah melalui media penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea

    "ata -ang normal disebut sebagai mata emetropia dan akan menempatkan

    ba-angan benda tepat di retinan-a pada keadaan mata tidak melakukan akomodasi

    atau istirahat melihat .auh

    2.*.2 F$ $5l5)$ Re ( ' $

    G # ( 2. ;isiologi re4raksi

    )erkas/berkas +aha-a men+apai mata harus dibelokkan ke arah dalam untuk

    di4okuskan kembali ke sebuah titik peka/+aha-a di retina agar dihasilkan suatu

    ba-angan -ang akurat mengenai sumber +aha-a Pembelokan suatu berkas +aha-a

    9re4raksi ter.adi ketika berkas berpindah dari satu medium dengankepadatan

    9densitas tertentu ke medium dengan kepadatan -ang berbeda

    @aha-a bergerak lebih +epat melalui udara daripada melalui media transparan

    lainn-a misaln-a : ka+a! air 'etika suatu berkas +aha-a masuk ke medium

    dengan densitas -ang lebih tinggi! +aha-a tersebut melambat 9sebalikn-a .uga

    berlaku )erkas +aha-a mengubah arah per.alanann-a .ika mengenai medium

    baru pada tiap sudut selain tegak lurus

    8

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    9/20

    Dua 4aktor penting dalam re4raksi : densitas komparati4 antara 2 media 9semakin

    besar perbedaan densitas! semakin besar dera.at pembelokan dan sudut .atuhn-a

    berkas +aha-a di medium kedua 9semakin besar sudut! semakin besar pembiasan

    Dua struktur -ang paling penting dalam kemampuan re4rakti4 mata adalah kornea

    dan lensa Permukaan kornea! struktur pertama -ang dilalui +aha-a se(aktu

    masuk mata! -ang melengkung berperan besar dalam re4trakti4 total karena

    perbedaan densitas pertemuan udara kornea .auh lebih besar dari pada perbedaan

    densitas antara lensa dan +airan -ang mengelilingin-a 'emampuan re4raksi

    kornea seseorang tetap konstan karena kelengkungan kornea tidak pernah

    berubah Sebalikn-a kemampuan re4raksi lensa dapat disesuaikan dengan

    mengubah kelengkungann-a sesuai keperluan untuk melihat dekat .auh

    Struktur/struktur re4raksi pada mata harus memba(a ba-angan +aha-a ter4okus

    diretina agara penglihatan .elas Apabila ba-angan sudah ter4okus sebelum

    ba-angan men+apai retina atau belum ter4okus sebelum men+apai retina

    !ba-angan tersebut tampak kabur )erkas/berkas +aha-a -ang berasal dari benda

    dekat lebih di ergen se(aktu men+apai mata daripada berkas/berkas dari sumber

    .auh )erkas dari sumber +aha-a -ang terletak lebih dari * meter 920 kaki

    dianggap se.a.ar saat men+apai mata

    $ntuk kekuatan re4rakti4 mata tertentu! sumber +aha-a dekat memerlukan .arak

    -ang lebih besar di belakang lensa agar dapat mem4okuskan daripada sumber

    +aha-a .auh! karena berkas dari sumber +aha-a dekat masih berdi ergensi se(aktu

    men+apai mata $ntuk mata tertentu! .arak antara lensa dan retina selalu sama

    $ntuk memba(a sumber +aha-a .auhdan dekat ter4okus di retina 9dalam .arak

    -ang sama ! harus dipergunakan lensa -ang lebih kuat untuks umber dekat'ekuatan lensa dapat disesuaikan melalui proses akomodasi

    2.+ E"$5l5)$

    3tiologi kelainan astigmatisma adalah sebagai berikut:

    i Adan-a kelainan kornea dimana permukaan luar kornea tidak teratur

    "edia re4rakta -ang memiliki kesalahan pembiasan -ang paling besar

    9

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    10/20

    adalah kornea! -aitu men+apai C0 s d %0 dari astigmatismus!

    sedangkan media lainn-a adalah lensa kristalin 'esalahan pembiasan

    pada kornea ini ter.adi karena perubahan lengkung kornea dengan tanpa

    pemendekan atau peman.angan diameter anterior posterior bolamata

    Perubahan lengkung permukaan kornea ini ter.adi karena kelainan

    kongenital! ke+elakaan! luka atau parut di kornea! peradangan kornea serta

    akibat pembedahan kornea

    ii Adan-a kelainan pada lensa dimana ter.adi kekeruhan pada lensa Semakin

    bertambah umur seseorang! maka kekuatan akomodasi lensa kristalin .uga

    semakin berkurang dan lama kelamaan lensa kristalin akan mengalamikekeruhan -ang dapat men-ebabkan astigmatismus

    iii &ntoleransi lensa atau lensa kontak pada postkeratoplast-

    i Trauma pada kornea

    Tumor

    2., Kl $ $' $

    )erdasarkan posisi garis 4okus dalam retina Astigmatisme dibagi sebagai berikut:

    1 Astigmatisme ,eguler

    Dimana didapatkan dua titik bias pada sumbu mata karena adan-a dua bidang

    -ang saling tegak lurus pada bidang -ang lain sehingga pada salah satu

    bidang memiliki da-a bias -ang lebih kuat dari pada bidang -ang lain

    Astigmatisme .enis ini! .ika mendapat koreksi lensa +-lindris -ang tepat! akan

    bisa menghasilkan ta.am penglihatan normal Tentun-a .ika tidak disertaidengan adan-a kelainan

    penglihatan -ang lain

    )ila ditin.au dari letak da-a bias terkuatn-a! bentuk astigmatisme regular ini

    dibagi men.adi 2 golongan! -aitu:

    i Astigmatisme ith the ,ule

    10

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    11/20

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    12/20

    2 Astigmatisme iperopia Simpleks

    Astigmatisme .enis ini! titik A berada tepat pada retina! sedangkan titik )

    berada di belakang retina

    G # ( +. Astigmatisme iperopia Simpleks

    = Astigmatisme "iopia 'ompositus

    Astigmatisme .enis ini! titik A berada di depan retina! sedangkan titik )

    berada di antara titik A dan retina Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme

    .enis ini adalah Sph /F @-l /E

    G # ( ,. Astigmatisme "iopia 'ompositus

    ? Astigmatisme iperopia 'ompositus

    12

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    13/20

    Astigmatisme .enis ini! titik ) berada di belakang retina! sedangkan titik A

    berada di antara titik ) dan retina Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme

    .enis ini adalah Sph >F @-l >E

    G # ( 6. Astigmatisme iperopia 'ompositus

    5 Astigmatisme "i tus

    Astigmatisme .enis ini! titik A berada di depan retina! sedangkan titik )

    berada di belakang retina Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme .enis ini

    adalah Sph >F @-l /E! atau Sph /F @-l >E! di mana ukuran tersebut tidak

    dapat ditransposisi hingga nilai F men.adi nol! atau notasi F dan E

    men.adi sama / sama > atau /

    G # ( . Astigmatisme "i tus

    13

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    14/20

    )erdasarkan tingkat kekuatan Dioptri :

    1 Astigmatismus ,endah

    Astigmatismus -ang ukuran po(ern-a G 0!50 Dioptri )iasan-a astigmatis/mus

    rendah tidak perlu menggunakan koreksi ka+amata Akan tetapi .ika timbul

    keluhan pada penderita maka koreksi ka+amata sangat perlu diberikan

    2 Astigmatismus Sedang

    Astigmatismus -ang ukuran po(ern-a berada pada 0!75 Dioptri s d 2!75 Dioptri

    Pada astigmatismus ini pasien sangat mutlak diberikan ka+amata koreksi

    = Astigmatismus Tinggi

    Astigmatismus -ang ukuran po(ern-a H =!00 Dioptri Astigmatismus ini sangat

    mutlak diberikan ka+amata koreksi

    2.6 T !4 D ! Ge7 l

    Pada umun-a! seseorang -ang menderita astigmatismus tinggi men-ebabkange.ala/ge.ala sebagai berikut :

    / Penglihatan buram/ "emiringkan kepala atau disebut dengan Ititling his headJ! pada umun-a

    keluhan ini sering ter.adi pada penderita astigmatismus obliKue -ang

    tinggi/ "emutarkan kepala agar dapat melihat benda dengan .elas/ "en-ipitkan mata seperti haln-a penderita m-opia! hal ini dilakukan

    untuk mendapatkan e4ek pinhole atau stenopai+ slite Penderitaastigmatismus .uga men-ipitkan mata pada saat beker.a dekat seperti

    memba+a/ Pada saat memba+a! penderita astigmatismus ini memegang ba+aan

    mendekati mata! seperti pada penderita m-opia al ini dilakukan untuk

    memperbesar ba-angan! meskipun ba-angan di retina tampak buram

    Sedang pada penderita astigmatismus rendah! biasa ditandai dengan ge.ala/ge.ala

    sebagai berikut :

    14

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    15/20

    / Penglihatan buram/ Sakit kepala pada bagian 4rontal/ Ada pengaburan sementara sesaat pada penglihatan dekat! biasan-a

    penderita akan mengurangi pengaburan itu dengan menutup atau

    mengu+ek/u+ek mata

    2. D$ )!5 $

    1 Pemeriksaan pin hole

    $.i lubang ke+il ini dilakukan untuk mengetahui apakah berkurangn-a ta.am

    penglihatan diakibatkan oleh kelainan re4raksi atau kelainan pada media

    penglihatan! atau kelainan retina lainn-a )ila keta.aman penglihatan

    bertambah setelah dilakukan pin hole berarti pada pasien tersebut terdapat

    kelainan re4raksi -ang belum dikoreksi baik )ila keta.aman penglihatan

    berkurang berarti pada pasien terdapat kekeruhan media penglihatan atau pun

    retina -ang menggangu penglihatan

    2 $.i re4raksii Sub.ekti4 Optotipe dari Snellen L Trial lens

    "etode -ang digunakan adalah dengan "etoda Mtrial and errorN

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    16/20

    Eaitu menentukan m-opia atau besarn-a kelainan re4raksi dengan

    menggunakan komputer Penderita duduk di depan autore4ra+tor! +aha-a

    dihasilkan oleh alat dan respon mata terhadap +aha-a diukur Alat ini

    mengukur berapa besar kelainan re4raksi -ang harus dikoreksi dan

    pengukurann-a han-a memerlukan (aktu beberapa detik/ 'eratometri

    Adalah pemeriksaan mata -ang bertu.uan untuk mengukur radius

    kelengkungan kornea 'eratometer dipakai klinis se+ara luas dan sangat

    berharga namun mempun-ai keterbatasan

    = $.i pengaburanSetelah pasien dikoreksi untuk m-opia -ang ada! maka ta.am

    penglihatann-a dikaburkan dengan lensa positi4! sehingga ta.am

    penglihatan berkurang 2 baris pada kartu Snellen! misaln-a dengan

    menambah lensa spheris positi4 = Pasien diminta melihat kisi/kisi .uring

    astigmat! dan ditan-akan garis mana -ang paling .elas terlihat )ila garis

    .uring pada %0B -ang .elas! maka tegak lurus padan-a ditentukan sumbu

    lensa silinder! atau lensa silinder ditempatkan dengan sumbu 1C0B

    Perlahan/lahan kekuatan lensa silinder negati4 ini dinaikkan sampai garis

    .uring kisi/kisi astigmat ertikal sama tegasn-a atau kaburn-a dengan

    .uring horizontal atau semua .uring sama .elasn-a bila dilihat dengan lensa

    silinder ditentukan -ang ditambahkan 'emudian pasien diminta melihat

    kartu Snellen dan perlahan/lahan ditaruh lensa negati4 sampai pasien

    melihat .elas

    16

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    17/20

    G # ( /. 'ipas Astigmat

    ? 'eratoskop

    'eratoskop atau Pla+ido disk digunakan untuk pemeriksaan astigmatisme

    Pemeriksa memerhatikan ime. IringJ pada kornea pasien Pada

    astigmatisme regular! IringJ tersebut berbentuk o al Pada astigmatisme

    irregular! ime. tersebut tidak terbentuk sempurna

    5

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    18/20

    Dimana pola .ari/.ari -ang melingkar dan lemah diinsisi di parasentral

    )agian -ang lemah dan +uram pada permukaan kornea dibuat rata

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    19/20

    BAB III

    KESIMPULAN

    'asus Tin.auan pustaka

    Anamnesis • pasien merasa kedua matan-a

    buram untuk melihat .auh• )ila melihat .auh pasien harus

    memi+ingkan kedua mata

    • 6e.ala :• Penglihatan buram pada

    astigmatism pasien men-ipitkan

    mata seperti haln-a penderita

    m-opia! hal ini dilakukan untuk

    mendapatkan e4ek pinhole atau

    stenopai+ slitePemeriksaan 4isik

    dan penun.ang

    • Pin hole• $.i re4raksi : snellen +hart

    • Pin hole• $.i re4raksi : snellen +hart!

    autore4raktometer! keratometri• $.i pengaburan• 'eratoskop•

  • 8/19/2019 Case Report Mataf

    20/20

    1 hit+her < P and 3 a P ,! 8o( ision &n hit+her < P and 3 a P ,! aughanL Asbur-Ns 6eneral Ophtalmolog- #e( Eork: "+ 6ra( ill! 2007

    2 &l-as S dan Eulianti Sri! &lmu Pen-akit "ata