WS WORKSHOP IMPLEMENTASI STANDARPELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH DAN HAK PASIEN
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKesKomisi Akreditasi Rumah Sakit
JumlahEP
Slide Bimbingan
Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKesKomisi Akreditasi Rumah Sakit
JumlahEP
1071816
BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
No Standar ElemenPenilaian
1 PAB.1 42 PAB.2 63 PAB.3 7
No Standar ElemenPenilaian
8 PAB.5.3 39 PAB.6 410 PAB.7 3
3
3 PAB.3 74 PAB.4 45 PAB.5 26 PAB.5.1 27 PAB.5.2 3
10 PAB.7 311 PAB.7.1 312 PAB.7.2 213 PAB.7.3 214 PAB.7.4 6
14 Std 51 EP
BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB) GAMBARAN UMUM Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses
yang umum dan merupakan prosedur yg kompleks di RS. Tindakan2
ini membutuhkan asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif,perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien ygberkesinambungan dan kriteria transfer untuk yan berkelanjutan,rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan pasien(discharge)
Anestesi dan sedasi umumnya dipandang sbg suatu rangkaiankegiatan (continuum) dari sedasi minimal smp anestesi penuh.
Krn respons pasien dpt bergerak pada sepanjang kontinuum, makapenggunaan anestesi dan sedasi dikelola secara terintegrasi.
Bab ini meliputi anestesi, dari sedasi moderat maupun dalam (deepsedation), dimana refleks protektif pasien dibutuhkan untuk fungsipernafasan yang berisiko.
BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB) GAMBARAN UMUM Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses
yang umum dan merupakan prosedur yg kompleks di RS. Tindakan2
ini membutuhkan asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif,perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien ygberkesinambungan dan kriteria transfer untuk yan berkelanjutan,rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan pasien(discharge)
Anestesi dan sedasi umumnya dipandang sbg suatu rangkaiankegiatan (continuum) dari sedasi minimal smp anestesi penuh.
Krn respons pasien dpt bergerak pada sepanjang kontinuum, makapenggunaan anestesi dan sedasi dikelola secara terintegrasi.
Bab ini meliputi anestesi, dari sedasi moderat maupun dalam (deepsedation), dimana refleks protektif pasien dibutuhkan untuk fungsipernafasan yang berisiko.
4
Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan sedasi minimal(anxiolysis). Jadi penggunaan terminologi “anestesi” mencakupsedasi yang moderat maupun yang dalam.
Catatan : Standar Anestesi & Bedah dpt dipakai dlm tata (setting) anestesi
apapun dan atau sedasi moderat maupun dalam serta prosedurinvasif lain yg membutuhkan persetujuan. (lih.juga HPK.6.4).
Penataan tsb termasuk kamar bedah RS, unit bedah sehari (daysurgery), unit pelayanan sehari, unit gigi dan klinik rawat jalanlainnya, yan emergensi, yan intensif dan yan lain dimanapun.
Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan sedasi minimal(anxiolysis). Jadi penggunaan terminologi “anestesi” mencakupsedasi yang moderat maupun yang dalam.
Catatan : Standar Anestesi & Bedah dpt dipakai dlm tata (setting) anestesi
apapun dan atau sedasi moderat maupun dalam serta prosedurinvasif lain yg membutuhkan persetujuan. (lih.juga HPK.6.4).
Penataan tsb termasuk kamar bedah RS, unit bedah sehari (daysurgery), unit pelayanan sehari, unit gigi dan klinik rawat jalanlainnya, yan emergensi, yan intensif dan yan lain dimanapun.
5
AsesmenAwal
(Pra Bedah)PAB 7, AP 1.5.1
AsesmenPasien GDAP 1.5.1.
Laporan OpPAB 7.2
AsesmenPra Bedah
PAB 7, AP 1.5.1
RencanaPost OpPAB 7.4
Asuhan Pasien Bedah - Anestesi
Rawat InapODC
AsesmenAwal
(Pra Bedah)PAB 7, AP 1.5.1
Sedasipd Prosedur RoEndoskopi dsb 3
AsesmenPra Induksi
PAB 4
AsesmenPra Anestesi
PAB 4, AP 1.5.1
PemberianAnestesi
PAB 5.2 & 5.3
Pasca Anestesi(RR)
PAB 6
Op AnestesiLokal
PAB 7.3
AsesmenPra Sedasi
PAB 3
UnitKm Bedah
Ka YanAnest
Pelayanan Anestesi Termasuk SedasiModerat & Dalam Terintegrasi
Terintegrasi :1. Kepala Pelayanan PAB 22. Kompetensi Staf
Pelayanan :
1. Anestesi
2. Sedasi Dalam
3. Sedasi Moderat
UnitKm Bedah
KmBersalin Endo
skopi
MRI/CTScan
CatLabIGD
Pelayanan :
1. Anestesi
2. Sedasi Dalam
3. Sedasi Moderat
ICU
Standar Akreditasi RS v. 2012 mengharuskan RS menyelenggarakanpelayanan terintegrasi pada pelayanan-pelayanan sbb
Pelayanan Terintegrasi
Prinsip pelayanan terintegrasi : Pada asuhan pasien, integrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical
Leader Provider & User integration Pada pelayanan beragam namun dalam kelompok sejenis, harus
satu Pimpinan Provider integration Harus tertuang dalam kebijakan RS
*Standar PAB.2. Seorang individu yg kompeten (qualified)bertangg-jwb untuk pengelolaan yan anestesi (termasuk sedasimoderat dan dalam)
Elemen Penilaian PAB.21. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) harus seragam
pada seluruh yan di RS (lih.juga PP.1, EP 1)2. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) berada dibawah
kepemimpinan satu orang atau lebih yg kompeten (lih.juga TKP 5)3. Tanggung jawab yg meliputi pengembangan, implementasi dan
memelihara / menegakkan kebijakan serta prosedur yg ditetapkandan dilaksanakan
4. –” – utk memelihara / mempertahankan programpengendalian mutu yg ditetapkan dan dilaksanakan
5. –” – dalam merekomendasikan sumber luar untuk yananestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yg ditetapkan dandilaksanakan (lih.juga TKP.3.3, EP 1)
6. –” – utk memantau dan menelaah seluruh yan anestesi(termasuk sedasi moderat dan dalam) ditetapkan dan dilaksanakan
T T
9
*Standar PAB.2. Seorang individu yg kompeten (qualified)bertangg-jwb untuk pengelolaan yan anestesi (termasuk sedasimoderat dan dalam)
Elemen Penilaian PAB.21. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) harus seragam
pada seluruh yan di RS (lih.juga PP.1, EP 1)2. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) berada dibawah
kepemimpinan satu orang atau lebih yg kompeten (lih.juga TKP 5)3. Tanggung jawab yg meliputi pengembangan, implementasi dan
memelihara / menegakkan kebijakan serta prosedur yg ditetapkandan dilaksanakan
4. –” – utk memelihara / mempertahankan programpengendalian mutu yg ditetapkan dan dilaksanakan
5. –” – dalam merekomendasikan sumber luar untuk yananestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yg ditetapkan dandilaksanakan (lih.juga TKP.3.3, EP 1)
6. –” – utk memantau dan menelaah seluruh yan anestesi(termasuk sedasi moderat dan dalam) ditetapkan dan dilaksanakan
ASUHANPASIEN
ASESMENASESMENPASIENPASIEN
(Periksa Pasien) IAR
ProfesionalPemberiAsuhan
1
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
ASUHANPASIEN
PEMBERIANPEMBERIAN--PELAYANANPELAYANAN /
IMPLEMENTASI-RENCANA
MONITORING
ProfesionalPemberiAsuhan
2
PPA :Dokter
PerawatBidan
ApotekerNutrisionisDietisienTeknisiMedis
(Penata-Anestesi)
Terapis Fisik
Asesmen Pasien(Skrining, “Periksa Pasien”)
1. Informasi dikumpulkan :Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain /penunjang, dsb2. Analisis informasi :Menetapkan Diagnosis / Masalah / KondisiUntuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien
Proses Asuhan PasienPatient Care
1
DiagramIAR
AsesmenAwal
AsesmenUlangSOAP
I
A
Pencatatan:
PPA :Dokter
PerawatBidan
ApotekerNutrisionisDietisienTeknisiMedis
(Penata-Anestesi)
Terapis Fisik
2. Analisis informasi :Menetapkan Diagnosis / Masalah / KondisiUntuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien3. Rencana Asuhan/Plan of Care :Merumuskan rencana dan sasaran terukurUntuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien
Pemberian PelayananImplementasi Rencana
Monitoring
2
AsesmenUlangSOAP
Asesmen Ulang
R
1. Asesmen Pasien “IAR”1. INFORMASI DIKUMPULKAN : anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan lain / penunjang, dsbStd AP 1
2. ANALISIS INFORMASI : menghasilkan kesimpulan a.l.Masalah, Kondisi, Diagnosis,untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien
Std APK 1, 1.1.1,1.1.2, 3, 4, AP 1.3,1.3.1, 1.2. EP 4, 1.9,1.11, 4.1, PP 7.
Proses Asuhan Pasien2 blok proses, oleh masing2 PPA
SO
A
I
AStd APK 1, 1.1.1,1.1.2, 3, 4, AP 1.3,1.3.1, 1.2. EP 4, 1.9,1.11, 4.1, PP 7.
3. RENCANA PELAYANAN / Plan of Care,untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien
Std PP 2 EP 1, PP2.1, 5, Std AP 2, PAB5, 7, 7.4.
12
2. ImplementasiPemberian Pelayanan
MonitoringPemberian pelayanan/asuhan, pelaksanaan rencana, besertamonitoringnya
Std PP 2, EP 2, PP 5EP 2 & 3, PAB 3 EP 5,5.3, 6, 7.3,
P R
IGD Rawat Jalan
Asesmen Awal
Asesmen UlangCPPT
Asesmen Awal
Asesmen UlangCPPT Asesmen Ulang
Rawat Inap
Asesmen Awal Asesmen UlangCPPT
Isi Minimal Asesmen Awal (IAR) :
1. Riwayat kesehatan, Pemeriksaan fisik,Diagnosis/Masalah, Rencana Asuhan (AP 1.2, IAR)
2. Alergi (APK 3.3.)3. Asesmen Psikologis, Sosial, Ekonomi (AP 1.2.)4. Asesmen Nyeri (AP 1.7, PP 6)5. Risiko Jatuh & Asesmen fungsional (AP 1.6)6. Risiko Nutrisional (AP 1.6, PP 5)7. Kebutuhan edukasi (APK 1.2, HPK 2.1, PPK 1, 2, 2.1)8. Discharge Planning/Perencanaan Pulang Pasien
(APK 3, AP 1.11)
1. Riwayat kesehatan, Pemeriksaan fisik,Diagnosis/Masalah, Rencana Asuhan (AP 1.2, IAR)
2. Alergi (APK 3.3.)3. Asesmen Psikologis, Sosial, Ekonomi (AP 1.2.)4. Asesmen Nyeri (AP 1.7, PP 6)5. Risiko Jatuh & Asesmen fungsional (AP 1.6)6. Risiko Nutrisional (AP 1.6, PP 5)7. Kebutuhan edukasi (APK 1.2, HPK 2.1, PPK 1, 2, 2.1)8. Discharge Planning/Perencanaan Pulang Pasien
(APK 3, AP 1.11)
PELAYANAN SEDASI*Standar PAB.3 Kebijakan & prosedur mengarahkan yan pasien untuksedasi moderat dan dalamElemen Penilaian PAB.31. Kebijakan & prosedur yg tepat, menyebutkan sedikitnya elemen a) smp
dgn f) tsb diatas, mengarahkan yan pasien utk menjalani sedasi moderatdan dalam. (lih.juga AP.2, EP 3; PP.1, EP 3; dan MPO.4, EP 1)
2. Petugas yg kompeten yg diidentifikasi di PAB.2 berpartisipasi dlmpengembangan kebijakan dan prosedur.
3. Harus ada asesmen prasedasi, sesuai kebijakan RS, untuk mengevaluasirisiko dan ketepatan sedasi bagi pasien.(lih.juga AP.1.1, EP 1)
4. Petugas yg kompeten & yg bertanggung jawab utk sedasi, harusmemenuhi kualifikasi sekurang-kurangnya utk elemen g) s/d k) tsb diMaksud dan Tujuan
5. Seorang petugas yg kompeten memonitor pasien selama sedasi danmencatat semua pemantauan
6. Dibuat dan didokumentasi kriteria untuk pemulihan dan discharge darisedasi.
7. Sedasi moderat dan dalam diberikan sesuai kebijakan RS
T
16
PELAYANAN SEDASI*Standar PAB.3 Kebijakan & prosedur mengarahkan yan pasien untuksedasi moderat dan dalamElemen Penilaian PAB.31. Kebijakan & prosedur yg tepat, menyebutkan sedikitnya elemen a) smp
dgn f) tsb diatas, mengarahkan yan pasien utk menjalani sedasi moderatdan dalam. (lih.juga AP.2, EP 3; PP.1, EP 3; dan MPO.4, EP 1)
2. Petugas yg kompeten yg diidentifikasi di PAB.2 berpartisipasi dlmpengembangan kebijakan dan prosedur.
3. Harus ada asesmen prasedasi, sesuai kebijakan RS, untuk mengevaluasirisiko dan ketepatan sedasi bagi pasien.(lih.juga AP.1.1, EP 1)
4. Petugas yg kompeten & yg bertanggung jawab utk sedasi, harusmemenuhi kualifikasi sekurang-kurangnya utk elemen g) s/d k) tsb diMaksud dan Tujuan
5. Seorang petugas yg kompeten memonitor pasien selama sedasi danmencatat semua pemantauan
6. Dibuat dan didokumentasi kriteria untuk pemulihan dan discharge darisedasi.
7. Sedasi moderat dan dalam diberikan sesuai kebijakan RS
PELAYANAN ANESTESI*Standar PAB.4 Petugas yg kompeten menyelenggarakanasesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi.Elemen Penilaian PAB.41. Asesmen pra anestesi dikerjakan pada setiap pasien (lih.juga
AP.1.1, EP 1)2. Asesmen pra induksi dilaksanakan untuk re-evaluasi pasien
segera sebelum induksi anestesi, sesaat sebelum diberikaninduksi anestesi
3. Kedua asesmen dikerjakan oleh petugas yg kompeten utkmelakukannya
4. Kedua asesmen didokumentasikan dalam rekam medis*Standar PAB.5 Yan anestesia pada setiap pasien direncanakandan didokumentasikan di rekam medis pasienElemen Penilaian PAB.51. Pelayanan anestesi setiap pasien direncanakan2. Rencana tersebut didokumentasikan
T
17
PELAYANAN ANESTESI*Standar PAB.4 Petugas yg kompeten menyelenggarakanasesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi.Elemen Penilaian PAB.41. Asesmen pra anestesi dikerjakan pada setiap pasien (lih.juga
AP.1.1, EP 1)2. Asesmen pra induksi dilaksanakan untuk re-evaluasi pasien
segera sebelum induksi anestesi, sesaat sebelum diberikaninduksi anestesi
3. Kedua asesmen dikerjakan oleh petugas yg kompeten utkmelakukannya
4. Kedua asesmen didokumentasikan dalam rekam medis*Standar PAB.5 Yan anestesia pada setiap pasien direncanakandan didokumentasikan di rekam medis pasienElemen Penilaian PAB.51. Pelayanan anestesi setiap pasien direncanakan2. Rencana tersebut didokumentasikan
T
*Standar AP.1.1 RS telah menetapkan isi minimal asesmenberdasarkan UU, peraturan dan standar profesi.
Elemen Penilaian AP.1.11. Isi minimal asesmen ditetapkan oleh setiap disiplin klinis yg
melakukan asesmen & merinci elemen yg dibutuhkan di riwayatpenyakit &pemeriksaan fisik (lih.juga PAB.3, EP 3 dan PAB.4, EP 1)
2. Hanya mereka yg kompeten sesuai perizinan, UU & peraturan ygberlaku atau sertifikasi dapat melakukan asesmen
3. Isi minimal dari asesmen pasien Ranap ditetapkan dalam kebijakan(lih.juga AP.1.2, EP 1)
4. Isi minimal dari asesmen pasien Rajal ditetapkan dalam kebijakan
*Standar AP.1.1 RS telah menetapkan isi minimal asesmenberdasarkan UU, peraturan dan standar profesi.
Elemen Penilaian AP.1.11. Isi minimal asesmen ditetapkan oleh setiap disiplin klinis yg
melakukan asesmen & merinci elemen yg dibutuhkan di riwayatpenyakit &pemeriksaan fisik (lih.juga PAB.3, EP 3 dan PAB.4, EP 1)
2. Hanya mereka yg kompeten sesuai perizinan, UU & peraturan ygberlaku atau sertifikasi dapat melakukan asesmen
3. Isi minimal dari asesmen pasien Ranap ditetapkan dalam kebijakan(lih.juga AP.1.2, EP 1)
4. Isi minimal dari asesmen pasien Rajal ditetapkan dalam kebijakan
18
PELAYANAN BEDAH
*Standar PAB.7 Setiap asuhan bedah pasien direncanakan dandidokumentasikan berdasarkan hasil asesmen.
Elemen Penilaian PAB.7.1. Sebelum pelaksanaan tindakan, dokter yg bertanggung-jawab
mendokumentasikan informasi asesmen yg digunakan untukmengembangkan dan mendukung tindakan invasif ygdirencanakan (lih.juga AP.1.5.1., EP 1; AP.5.3, EP 3 dan AP.6.4, EP3)
2. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan berdasarkaninformasi asesmen
3. Sebelum tindakan, diagnosis para operatif dan rencana tindakandidokumentasikan dalam rekam medis pasien oleh dokter yangbertanggung jawab (lih.juga AP.1.5.1, EP 1, dan MKI.19.1, EP 3)
T
22
PELAYANAN BEDAH
*Standar PAB.7 Setiap asuhan bedah pasien direncanakan dandidokumentasikan berdasarkan hasil asesmen.
Elemen Penilaian PAB.7.1. Sebelum pelaksanaan tindakan, dokter yg bertanggung-jawab
mendokumentasikan informasi asesmen yg digunakan untukmengembangkan dan mendukung tindakan invasif ygdirencanakan (lih.juga AP.1.5.1., EP 1; AP.5.3, EP 3 dan AP.6.4, EP3)
2. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan berdasarkaninformasi asesmen
3. Sebelum tindakan, diagnosis para operatif dan rencana tindakandidokumentasikan dalam rekam medis pasien oleh dokter yangbertanggung jawab (lih.juga AP.1.5.1, EP 1, dan MKI.19.1, EP 3)
PAB.7 : Asesmen Pra Bedah1. Regulasi dan lokasi pendokumentasian asesmen pra
bedah, pola IAR2. Asesmen pra bedah dilakukan sebelum pelaksanaan
tindakan3. Lokasi pendokumentasian, Form tersendiri/yg ada4. Ada 2 situasi :
1) Pasien yg akan dibedah masuk ranap, segera dioperasi, makaasesmen awal = asesmen pra bedah
2) Pasien ranap, dapat pasien bedah atau non bedah, masukranap dan akan dibedah ditengah ranap, maka sebelumdibedah harus melakukan asesmen pra bedah, Formtersendiri / yg ada al. di CPPT
23
PAB.7 : Asesmen Pra Bedah1. Regulasi dan lokasi pendokumentasian asesmen pra
bedah, pola IAR2. Asesmen pra bedah dilakukan sebelum pelaksanaan
tindakan3. Lokasi pendokumentasian, Form tersendiri/yg ada4. Ada 2 situasi :
1) Pasien yg akan dibedah masuk ranap, segera dioperasi, makaasesmen awal = asesmen pra bedah
2) Pasien ranap, dapat pasien bedah atau non bedah, masukranap dan akan dibedah ditengah ranap, maka sebelumdibedah harus melakukan asesmen pra bedah, Formtersendiri / yg ada al. di CPPT
As Pra Bedah= As Awal
As Pra Bedahdi form
Rawat Inap
(DIISI OLEH PERAWAT)(DIISI OLEH PERAWAT)
Asesmen IGD
1/2
KARS, Nico A. Lumenta 24KARS, Nico A. Lumenta 24
(DIISI OLEH PERAWAT)(DIISI OLEH PERAWAT)2/2
(DIISI OLEH DOKTER)
KARS, Nico A. Lumenta 25KARS, Nico A. Lumenta 25