SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

94
SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN UNIVERSITAS DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA PADA KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Disusun dan diusulkan oleh: MUH IQBAL 105650002815 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2021

Transcript of SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

Page 1: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

SKRIPSI

POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN UNIVERSITAS DALAM

MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA PADA KAMPUS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Disusun dan diusulkan oleh

MUH IQBAL

105650002815

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2021

i

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

Pada Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun dan diusulkan oleh

MUH IQBAL

Nomor Stambuk 105650002815

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

iv

ABSTRAK

MUHIQBAL 2021Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam

Mengatasi Demonstrasi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbing

oleh Anwar Parawangi dan Arni)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif Pimpinan

Universitas Muhammadiyah Makassar Dalam Mengatasi Demonstrasi

Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif Informan dalam penelitian ini sebanyak

5 orang Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi

wawancara dan dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa komunikasi persuasif Pimpinan

Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi merujuk 2 aspek yaitu (1)Pola

Komunikasi Persuasif Kognitif yaitu dengan memberikan penjelasan serta

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan

membangun kepercayaan dengan demonstran (2) Faktor Pendukung dan

Penghambat Pola Komunikasi Persuasif pada faktor pendukung dijelaskan bahwa

faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya

kerjasama dengan media Sedangkan faktor penghambat di tinjau pada kurangnya

ruang diskusi serta terhambatnya informasi-informasi tentang kebijakan kampus

Keyword Komunikasi Persuasif KognitifAfeksi Faktor Pendukung dan

Faktor Penghambat

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS

DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat

Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom

MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada

hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar

cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat

1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral

maupun materil

2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa

menyelesaikan Skripsi ini

5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai

6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti

Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi

pembaca

Makassar 26 Februari 2021

MuhIqbal

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu 6

B Pola Komunikasi 8

C Komunikasi Persuasif 10

1 Pengertian Komunikasi 10

2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12

D Teori Komunikasi Persuasif 15

1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15

E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17

1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17

2 Teknik Komunikasi Persuasif 20

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27

F Demonstrasi 29

1 Pengertian Demonstrasi 29

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31

3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33

G Kerangka Pikir 37

H Fokus Penelitian 37

I Deskripsi Fokus Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38

B Jenis Dan Tipe Penelitian 38

C Sumber Data 39

D Informan Penelitian 39

E Teknik Pengumpulan Data 40

F Teknik Analisis Data 40

G Pengabsahan Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42

1 Kondisi Geografis 42

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42

3 Visi 45

4 Misi 46

5 Struktur Organisasi 47

6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48

B Hasil Penelitian 48

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48

2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif

Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60

C Pembahasan Penelitian 64

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 2: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

i

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

Pada Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun dan diusulkan oleh

MUH IQBAL

Nomor Stambuk 105650002815

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

iv

ABSTRAK

MUHIQBAL 2021Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam

Mengatasi Demonstrasi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbing

oleh Anwar Parawangi dan Arni)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif Pimpinan

Universitas Muhammadiyah Makassar Dalam Mengatasi Demonstrasi

Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif Informan dalam penelitian ini sebanyak

5 orang Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi

wawancara dan dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa komunikasi persuasif Pimpinan

Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi merujuk 2 aspek yaitu (1)Pola

Komunikasi Persuasif Kognitif yaitu dengan memberikan penjelasan serta

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan

membangun kepercayaan dengan demonstran (2) Faktor Pendukung dan

Penghambat Pola Komunikasi Persuasif pada faktor pendukung dijelaskan bahwa

faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya

kerjasama dengan media Sedangkan faktor penghambat di tinjau pada kurangnya

ruang diskusi serta terhambatnya informasi-informasi tentang kebijakan kampus

Keyword Komunikasi Persuasif KognitifAfeksi Faktor Pendukung dan

Faktor Penghambat

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS

DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat

Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom

MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada

hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar

cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat

1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral

maupun materil

2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa

menyelesaikan Skripsi ini

5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai

6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti

Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi

pembaca

Makassar 26 Februari 2021

MuhIqbal

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu 6

B Pola Komunikasi 8

C Komunikasi Persuasif 10

1 Pengertian Komunikasi 10

2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12

D Teori Komunikasi Persuasif 15

1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15

E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17

1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17

2 Teknik Komunikasi Persuasif 20

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27

F Demonstrasi 29

1 Pengertian Demonstrasi 29

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31

3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33

G Kerangka Pikir 37

H Fokus Penelitian 37

I Deskripsi Fokus Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38

B Jenis Dan Tipe Penelitian 38

C Sumber Data 39

D Informan Penelitian 39

E Teknik Pengumpulan Data 40

F Teknik Analisis Data 40

G Pengabsahan Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42

1 Kondisi Geografis 42

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42

3 Visi 45

4 Misi 46

5 Struktur Organisasi 47

6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48

B Hasil Penelitian 48

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48

2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif

Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60

C Pembahasan Penelitian 64

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 3: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

iv

ABSTRAK

MUHIQBAL 2021Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam

Mengatasi Demonstrasi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbing

oleh Anwar Parawangi dan Arni)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif Pimpinan

Universitas Muhammadiyah Makassar Dalam Mengatasi Demonstrasi

Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif Informan dalam penelitian ini sebanyak

5 orang Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi

wawancara dan dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa komunikasi persuasif Pimpinan

Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi merujuk 2 aspek yaitu (1)Pola

Komunikasi Persuasif Kognitif yaitu dengan memberikan penjelasan serta

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan

membangun kepercayaan dengan demonstran (2) Faktor Pendukung dan

Penghambat Pola Komunikasi Persuasif pada faktor pendukung dijelaskan bahwa

faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya

kerjasama dengan media Sedangkan faktor penghambat di tinjau pada kurangnya

ruang diskusi serta terhambatnya informasi-informasi tentang kebijakan kampus

Keyword Komunikasi Persuasif KognitifAfeksi Faktor Pendukung dan

Faktor Penghambat

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS

DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat

Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom

MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada

hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar

cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat

1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral

maupun materil

2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa

menyelesaikan Skripsi ini

5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai

6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti

Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi

pembaca

Makassar 26 Februari 2021

MuhIqbal

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu 6

B Pola Komunikasi 8

C Komunikasi Persuasif 10

1 Pengertian Komunikasi 10

2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12

D Teori Komunikasi Persuasif 15

1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15

E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17

1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17

2 Teknik Komunikasi Persuasif 20

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27

F Demonstrasi 29

1 Pengertian Demonstrasi 29

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31

3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33

G Kerangka Pikir 37

H Fokus Penelitian 37

I Deskripsi Fokus Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38

B Jenis Dan Tipe Penelitian 38

C Sumber Data 39

D Informan Penelitian 39

E Teknik Pengumpulan Data 40

F Teknik Analisis Data 40

G Pengabsahan Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42

1 Kondisi Geografis 42

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42

3 Visi 45

4 Misi 46

5 Struktur Organisasi 47

6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48

B Hasil Penelitian 48

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48

2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif

Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60

C Pembahasan Penelitian 64

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 4: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS

DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat

Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom

MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada

hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar

cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat

1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral

maupun materil

2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa

menyelesaikan Skripsi ini

5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai

6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti

Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi

pembaca

Makassar 26 Februari 2021

MuhIqbal

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu 6

B Pola Komunikasi 8

C Komunikasi Persuasif 10

1 Pengertian Komunikasi 10

2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12

D Teori Komunikasi Persuasif 15

1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15

E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17

1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17

2 Teknik Komunikasi Persuasif 20

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27

F Demonstrasi 29

1 Pengertian Demonstrasi 29

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31

3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33

G Kerangka Pikir 37

H Fokus Penelitian 37

I Deskripsi Fokus Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38

B Jenis Dan Tipe Penelitian 38

C Sumber Data 39

D Informan Penelitian 39

E Teknik Pengumpulan Data 40

F Teknik Analisis Data 40

G Pengabsahan Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42

1 Kondisi Geografis 42

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42

3 Visi 45

4 Misi 46

5 Struktur Organisasi 47

6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48

B Hasil Penelitian 48

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48

2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif

Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60

C Pembahasan Penelitian 64

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 5: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

vi

3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa

menyelesaikan Skripsi ini

5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai

6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti

Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi

pembaca

Makassar 26 Februari 2021

MuhIqbal

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu 6

B Pola Komunikasi 8

C Komunikasi Persuasif 10

1 Pengertian Komunikasi 10

2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12

D Teori Komunikasi Persuasif 15

1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15

E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17

1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17

2 Teknik Komunikasi Persuasif 20

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27

F Demonstrasi 29

1 Pengertian Demonstrasi 29

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31

3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33

G Kerangka Pikir 37

H Fokus Penelitian 37

I Deskripsi Fokus Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38

B Jenis Dan Tipe Penelitian 38

C Sumber Data 39

D Informan Penelitian 39

E Teknik Pengumpulan Data 40

F Teknik Analisis Data 40

G Pengabsahan Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42

1 Kondisi Geografis 42

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42

3 Visi 45

4 Misi 46

5 Struktur Organisasi 47

6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48

B Hasil Penelitian 48

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48

2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif

Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60

C Pembahasan Penelitian 64

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 6: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu 6

B Pola Komunikasi 8

C Komunikasi Persuasif 10

1 Pengertian Komunikasi 10

2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12

D Teori Komunikasi Persuasif 15

1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15

E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17

1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17

2 Teknik Komunikasi Persuasif 20

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27

F Demonstrasi 29

1 Pengertian Demonstrasi 29

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31

3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33

G Kerangka Pikir 37

H Fokus Penelitian 37

I Deskripsi Fokus Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38

B Jenis Dan Tipe Penelitian 38

C Sumber Data 39

D Informan Penelitian 39

E Teknik Pengumpulan Data 40

F Teknik Analisis Data 40

G Pengabsahan Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42

1 Kondisi Geografis 42

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42

3 Visi 45

4 Misi 46

5 Struktur Organisasi 47

6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48

B Hasil Penelitian 48

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48

2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif

Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60

C Pembahasan Penelitian 64

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 7: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27

F Demonstrasi 29

1 Pengertian Demonstrasi 29

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31

3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33

G Kerangka Pikir 37

H Fokus Penelitian 37

I Deskripsi Fokus Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38

B Jenis Dan Tipe Penelitian 38

C Sumber Data 39

D Informan Penelitian 39

E Teknik Pengumpulan Data 40

F Teknik Analisis Data 40

G Pengabsahan Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42

1 Kondisi Geografis 42

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42

3 Visi 45

4 Misi 46

5 Struktur Organisasi 47

6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48

B Hasil Penelitian 48

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48

2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif

Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60

C Pembahasan Penelitian 64

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 8: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

BAB V PENUTUP

A Simpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA

MATRIKS WAWANCARA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 9: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang

baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo

sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup

musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan

kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh

berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak

hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari

kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan

pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo

Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya

undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat

meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi

melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada

Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan

demonstrasi

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 10: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

2

Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu

antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri

maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut

keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling

sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah

Makassar

Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan

masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya

merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran

seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan

Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh

Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi

disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa

menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak

khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat

pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja

Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan

sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian

persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan

tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka

mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan

aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 11: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

3

merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi

justru merugikan mereka

Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28

oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan

diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai

kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat

membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti

ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan

ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan

Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani

aksi demonstrasi yang terjadi

Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah

memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi

namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan

komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan

mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga

sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

elemen kampus termasuk mahasiswa

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 12: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

4

menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal

kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan

emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga

internal

Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss

(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan

lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya

mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif

Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi

melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi

dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik

mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris

yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar

B Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka

peneliti merumuskan permasalahan

1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 13: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

5

C Tujuan penelitian

1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam

mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas

muhammadiyah makassar

2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa

D Kegunaan penelitian

1 Kegunaan teoritis

b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan

dengan kajian komunikasi persuasif

c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan

untuk penelitian sejenisnya

2 Kegunaan praktis

a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana

memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana

kampus

b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru

mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 14: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Penelitian Terdahulu

Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait

peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh

orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan

sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun

meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan

terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai

acuan

Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama

Nama Aen Istianah Afiati

Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer

Tamtama)

Tahun Terbit 2015

Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV

Diponegoro Kebumen

Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam

pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive

Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan

Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan

contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas

dan kewajiban

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi

persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 15: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

7

adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan

militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus

pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi

Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua

Nama Diastu Karlinda

Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2

Yogyakarta

Tahun Terbit 2013

Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang

digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi

teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi

persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun

lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam

komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa

Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah

sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus

penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi

Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif

yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang

berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan

tinggi

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 16: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

8

Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga

Nama Cathy

Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan

Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia

Tahun Terbit 2014

Lokasi Jakarta Indonesia

Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik

komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan

yang tidak baik atau sedang menurun kembali

meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam

memberikan pendekatan persuasif kepada

karyawannya sehingga memicu semangat karyawan

dalam bekerja

persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan

Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi

persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti

sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa

B Pola komunikasi

Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi

didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem

penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang

bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 17: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …

9

Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung

maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam

bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut

Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan

oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu

bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk

dan lainnya

Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar

kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat

bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya

adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di

organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran

pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan

Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya

penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini

dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola

komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan

sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)

bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah

organisasi

Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji

pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa

Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua

10

anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan

komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan

Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi

yang paling efektif saat menyampaikan pesan

Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara

universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan

tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan

pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya

dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan

komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling

cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya

C Komunikasi Persuasif

1 Pengertian Komunikasi Persuasif

Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan

oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi

persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah

keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi

beberapa pesan

Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif

adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau

membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi

persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan

11

atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata

2003 70)

Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan

perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan

khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu

Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan

pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar

Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi

didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain

Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam

Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan

keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens

melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang

diharapkan

Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif

yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam

Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat

dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus

merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul

dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan

komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif

12

2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut

Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah

a Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan

perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal

b Persuadee

Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik

secara verbal maupun nonverbal

c Persepsi

Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi

persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp

Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal

dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor

pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang

d Pesan Persuasif

Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif

dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan

Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi

13

atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti

memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif

khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan kepadanya

e Saluran Persuasif

saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan

kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir

Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi

dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap

muka (face to face communacation)

f Umpan Balik dan Efek

Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan

balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau

datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik

internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi

komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik

internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan

Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari

komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak

dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan

sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi

(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)

14

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat

pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri

persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang

membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya

g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa

ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu

Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu

tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran

memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut

dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang

dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut

terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik

yang dibicarakan

Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud

dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan

perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk

gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana

(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah

kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka

lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai

15

yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga

berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap

Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud

dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran

persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk

konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan

sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau

menghentikan beberapa perilaku

D Model dan Teori Komunikasi Persuasif

1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)

Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua

komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap

dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap

harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari

atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah

evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan

salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi

dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil

riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap

sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh

dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli

smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi

padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal

16

itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda

dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain

hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang

memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai

pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode

smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya

Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon

dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu

mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar

berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan

ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau

komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan

komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan

humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat

mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat

pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah

diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi

positif atau negative

PESAN

PERSUASI

MENGAKTIFKAN

PROSES

PSIKOLOGIS

PERSUASI

PERUBAHAN

PERILAKU

17

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah

perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi

(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses

psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif

dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut

komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang

mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih

kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun

afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung

pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi

diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb

proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak

E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif

1 Prinsip Komunikasi Persuasif

Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita

perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi

landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)

menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum

pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum

konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan

a Hukum timbal balik

18

Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika

tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi

terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan

misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan

ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan

b Hukum kontas

Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan

memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu

waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di

kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh

meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo

c Hukum pertemanan

Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau

melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya

persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee

memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan

persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik

dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan

sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil

Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee

semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi

d Hukum harapan

19

Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam

proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati

mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan

kita cenderung memenuhi harapannya

e Hukum asosiasi

Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu

memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi

eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga

asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan

Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung

seseorang yang kita sukai atau hormati

f Hukum konsistensi

Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan

terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee

akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut

bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya

g Hukum kelangkaan

Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam

menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga

persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah

diciptakan persuader

h Hukum kompromi

20

Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang

dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama

individu

i Hukum kekuasaan

Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan

salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang

efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih

tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari

karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan

keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang

punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan

didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain

dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib

2 Teknik komunikasi persuasif

Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi

syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu

mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi

persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi

memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang

dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh

teknik persuasi yaitu

a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap

dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

21

pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut

mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah

jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan

sesuai harapannya

b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara

psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang

menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing

menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh

masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan

persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu

dilakukan

c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan

cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini

didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten

(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik

untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura

tidak tertarik pada persuasi

d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh

pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu

menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan

negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang

mempengaruhi persuasi

22

e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan

mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui

suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya

meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa

yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu

f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati

persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan

kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi

seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil

hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita

g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik

barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu

kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang

mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi

barangkali merasa wajib membeli barang tersebut

h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada

sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja

Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi

tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau

mengadopsi pesan tersebut

i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar

membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan

sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara

23

halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh

sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan

j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi

bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari

sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai

tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari

membuat keputusan

3 Efektifitas Komunikasi Persuasif

Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima

(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk

memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling

besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian

beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara

seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan

tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang

Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana

mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi

potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur

Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi

yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence

(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence

24

Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli

mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di

sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk

menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan

tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial

dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan

mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self

competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra

diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah

kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-

pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni

pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang

diharapkan

Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa

kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga

semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini

berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang

seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles

Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak

yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka

komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif

seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan

25

berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling

menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga

akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa

persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah

menjadi persuasi dua arah atau timbal balik

Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut

faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan

Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek

juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek

juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional

dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh

karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan

diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu

bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja

menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain

penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat

menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif

Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan

emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang

menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul

komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama

yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)

Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana

26

kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak

sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah

pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam

pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang

menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan

mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah

pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola

komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu

suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat

suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua

sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain

misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa

digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya

menimbulkan suasana senang terharu-bahagia

Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan

pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang

lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan

dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam

komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita

hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social

yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut

yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar

27

manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan

akan menarik perhatian khalayak

Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan

derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan

maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola

menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan

terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang

diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini

kita perlu berbagi

4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif

a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten

dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya

Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab

kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility

dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan

kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia

mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang

ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance

Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan

Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya

argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut

adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)

dalam upaya penyampaian pesannya

28

b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi

pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan

systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka

dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk

persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator

menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka

diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument

logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila

kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka

diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora

(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan

kalimat yang indah dan jitu

c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang

selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan

pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang

secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang

berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk

memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan

komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan

maka proses persuasi akan berjalan komunikatif

d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk

memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan

sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal

29

dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming

hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan

Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan

melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan

menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua

adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan

dan tanggungjawab secara individual

e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis

F Demonstrasi

1 Pengertian Demonstrasi

Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan

orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan

suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan

secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan

oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para

buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun

demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan

tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti

pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang

berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau

30

kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan

rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh

dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu

negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan

rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara

Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi

dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus

memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya

sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar

Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang

sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan

atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam

praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan

aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi

demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan

yang anarkis

Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu

sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa

mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang

berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga

menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat

dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh

yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk

31

rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka

umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara

dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala

pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan

harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti

adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis

ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka

timbulah anarki

2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis

Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan

berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta

negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan

gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya

dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan

diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10

Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas

kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini

termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak

mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan

keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga

dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah

satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa

atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun

32

1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum

pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah

kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan

pikiranrdquo

Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi

negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai

demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata

masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila

demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi

serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya

sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi

dikatakan bernilai negatif

Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan

berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri

mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau

tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai

penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan

(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar

manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan

prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara

Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-

tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa

33

a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya

memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga

maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut

b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran

ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang

memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat

membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri

c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan

digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat

memaksakan kehendak

d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara

lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti

melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan

anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan

pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi

yang baru diantara suatu kelompok tertentu

3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis

antara lain

a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak

terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang

umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut

dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan

34

berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan

untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk

menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan

massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan

aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada

tindakan anarki

b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan

Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya

kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat

banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki

Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat

fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan

tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan

data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan

karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas

polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi

demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing

situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi

bentrokan dengan para demonstran

c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur

keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan

sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan

aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya

35

pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang

kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu

koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak

kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam

pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi

penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan

pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa

yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998

Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak

bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha

memprovokasi para pengunjuk rasa

d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang

berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis

psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi

aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus

pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan

yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah

Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi

undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat

dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada

pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3

36

x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat

surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan

tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama

kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa

pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan

yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri

dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa

yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan

yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi

e Faktor Psikologis

Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa

keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-

individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial

dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan

201637)

37

G Kerangka Fikir

H Fokus Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang

ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah

Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi

I Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam

Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar

1 Pola Komunikasi Persuasif

Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan

Universitas dalam Mengatasi

Demonstrasi

Teori Pendekatan Komunikasi

Persuasif Perloff (2003)

Memiliki dua komponen

utama yaitu

1 Kongnisi

2 afeksi

Penanganan Demonstrasi

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

38

Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan

dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada

komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan

komunikanpersuadee

1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3

HumasHRD Universitas

2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan

Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada

metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu

3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam

melakukan komunikasi persuasif

4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi

persuasif yang baik

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama

dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini

bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis

memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan

mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan

demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data

B Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif

Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap

suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan

data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan

objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini

mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk penjelasan

C Sumber data

1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung

ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian

39

2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan

umum internet dan bacaan lainnya

D Informan penelitian

Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu

informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary

informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan

menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk

melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk

memperkaya analisis namun tidak mesti ada

Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling

yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan

data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1

2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1

2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1

3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1

4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1

40

E Teknik pengumpulan data

1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas

Muhammadiyah Makassar

2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-

jawaban dari informan dicatat atau direkam

3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data

yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya

F Teknik analisis data

Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-

data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-

106) yakni dengan tiga tahap

1 Reduksi data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan

peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan

catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas

serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema

kelompok-kelompok dan pola-pola data

2 Penyajian data

41

Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji

berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling

dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan

3 Penarikan dan pengujian kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari

sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut

Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran

suatu objek setelah dilakukan penelitian

G Pengabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi

sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat

dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan

suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda

Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil

observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada

informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber

lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah

diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data

tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk

dikonfirmasi

42

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik

mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan

memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan

Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah

Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan

dengan kajian teori yang peneliti gunakan

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1 Kondisi geografis

Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan

tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam

mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi

Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas

Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar

didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259

Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan

2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni

1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian

perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah

43

Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di

kabupaten Bantaeng

Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai

organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah

amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal

22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh

notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71

tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan

sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965

Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018

tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah

Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai

perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul

Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin

Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud

Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman

Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre

Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu

fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang

44

sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan

kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas

yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa

kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di

Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare

Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang

telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)

Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten

Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri

Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar

membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu

Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas

Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka

fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002

dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas

Kedokteran

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan

peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa

sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM

dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang

diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah

45

Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang

signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi

peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan

Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting

sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada

instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan

baik didalam maupun diluar negeri

3 VISI

Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan

Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun

2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan

Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak

dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar

Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga

pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang dasar 1945

Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar

selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang

pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas

Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat

46

Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas

Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan

akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat

Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang

bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional

maupun internasional

Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan

mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara

Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana

dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk

menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus

tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT

4 MISI

Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar yakni

a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang

kreatif inovatif efektif dan menyenangkan

c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan

ukhuwah

47

d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni

dan masyarakat

5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu

pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di

indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi

Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah

Makassar digambarkan sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar

REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV

PPM MAJELIS

DIKTI PWMBPH

DIREKTORAT AKSI LP3M P4M

PERPUSTAKAAN PPMB

DIREKTORAT AKSI SDK UMC

RSP UBCBAKI PLPK

SENAT AKADEMIK

FAKULTAS

TATA USAHA

LAB DAN STUDIO

DEKANDIREKTUR PASCASARJANA

WD I | WD II | WD III | WD IV

PROGRAM STUDI

DOSENPA

MAHASISWA

BEMF

HMJ

BEMU

UKM

SENAT AKADEMIK

UNIVERSITAS

IMM

KORKOM

IMM

KOMISARIAT

48

6 Profil fakultas dan Progam Studi

Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi

No PRODI JN NILAI AKREDITASI

I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

1 Pendidikan Sosiologi S1 A

2 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

S1 A

3 Pendidikan Matematika S1 B

4 Pendidikan Biologi S1 B

5 Pendidikan Seni Rupa S1 B

6 Pendidikan Fisika S1 B

7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B

8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B

9 Teknologi Pendidikan S1 B

10 Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganeraan

S1 B

11 Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

S1 C

12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi

13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi

II Fakultas Agama Islam (FAI)

1 Pendidikan Islam S1 A

2 Hukum Ekonomi Syariah

(mursquoamalah)

S1 A

3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B

4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C

5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi

III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1 Manajemen S1 A

2 Ekonomi pembangunan S1 A

3 Akuntansi S1 B

4 Perpajakan D-III C

5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi

IV Fakultas Pertanian

1 Agribisnis S1 A

2 Budaya Perairan S1 B

3 Kehutanan S1 B

4 Agroteknologi S1 Terakreditasi

V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1 Ilmu Pemerintahan S1 A

2 Ilmu Administrasi Negara S1 A

3 Ilmu Komunikasi S1 B

49

VI Fakultas Teknik

1 Teknik Elektro S1 B

2 Teknik Sipil S1 B

3 Arsitektur S1 C

4 Informatika S1 Terakreditasi

VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

1 Kedokteran S1 B

2 Dokter Profesi B

3 Keperawatan D-III B

4 Kebidanan D-III B

5 Farmasi S1 Terakreditasi

VIII Program Pascasarjana

1 Manajemen S2 B

2 Pendidikan Islam S2 B

3 Ilmu Administrasi Publik S2 B

4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia

S2 B

5 Agribisnis S2 B

6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi

7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi

8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi

B Hasil Penelitian

Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan

pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga

orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff

Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa

1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu

universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari

mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani

50

demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan

salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan

komunikasi persuasif

Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi

yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku

individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan

persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan

tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan

studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa

diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang

memadai dan tepat

Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola

komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan

komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi

Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara

yaitu

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah

sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak

suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan

atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam

menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang

digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi

51

Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas

muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani

demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3

Unismuh Makassar

ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif

mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak

melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa

melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan

baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan

demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar

oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa

Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu

dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa

Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang

ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku

pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling

bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan

memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah

kesepakatan yang saling menguntungkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika

mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang

diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan

satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan

52

memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya

hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas

Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi

Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani

aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman

tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara

melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan

dan mahasiswa

Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan

data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat

argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah

satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa

pandemi

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap

mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan

BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram

mata kuliah

Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas

menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP

100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini

53

merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha

muhammadiyah sebagai sumber dana

Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa

untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya

keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang

menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya

mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat

bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha

sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi

berlangsung

Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif

menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah

pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta

membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara

di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang

aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa

ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus

menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk

tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan

aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat

kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak

meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP

salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah

Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe

Lampu Merah)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan

Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat

54

sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang

diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam

menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena

Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan

Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan

agar tidak merugikan kedua bela pihak

Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas

Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut

ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun

offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan

pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan

Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah

pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan

fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan

NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10

September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan

rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan

Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah

kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga

dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta

Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan

Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa

melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi

55

kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka

cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan

sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus

berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan

Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis

dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus

tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani

mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani

adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-

pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal

dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil

wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi

di Lt 5 Unismuh)

Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam

menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau

kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung

dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang

bersifat rasional

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan

bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir

mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk

menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional

Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh

Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau

56

fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas

argumentasi persuader terhadap persuadee

Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan

komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan

persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan

Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang

berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara

logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader

Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam

komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas

yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk

mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat

Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan

mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan

untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi

Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang

sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang

bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau

57

mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara

pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan

emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini

dominan dipengaruhi hubungan antar individu

Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk

membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini

biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini

sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan

persuadee

Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam

mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas

Muhammadiyah Makassar

ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya

lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan

prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya

dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun

kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober

2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi

dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan

pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan

Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan

permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan

58

disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini

Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan

demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk

kepentingan bersama

Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa

agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh

wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif

berlembaga yaitu sebagai berikut

ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh

kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa

menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami

akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini

biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo

MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa

pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan

membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar

hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan

keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan

membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak

dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa

Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan

melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat

tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan

perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan

59

menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan

mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan

simpati dan empati

Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami

situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan

selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan

cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan

pimpinan

Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3

selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus

kemahasiswaan yaitu sebagai berikut

ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan

rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional

dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak

melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan

sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan

pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020

Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unismuh)

Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani

demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu

tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa

dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka

Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan

Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi

demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan

60

yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan

emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih

memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju

2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi

Mahasiswa

a Faktor pendukung

Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi

persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan

penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator

pesan dan audience yaitu sebagai berikut

1 Sarana prasarana

Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah

pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator

umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang

digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan

Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur

Humas

di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat

rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu

difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu

mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat

berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online

dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat

secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke

media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk

penyebaran informasinya

61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah

memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu

dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu

difasilitasi oleh pihak humas

Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas

ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-

kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar

melalui media-mediardquo

Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya

mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang

ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan

fakultas dan secara universal kampus

Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang

aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut

ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara

online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk

mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo

Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah

terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah

mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya

2 Kerja sama dengan berbagai media

kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih

suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak

62

Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan

kualitas

Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas

ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat

direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya

kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner

seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak

humas bekerjasama dengan beberapa media

Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif

berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut

ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup

menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah

memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo

Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang

mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan

adanya kerjasama dengan media (media patnert)

b Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola

komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang

menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar

terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa

Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam

pola komunikasi pimpinan universitas

63

ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang

ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak

terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan

senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan

mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pimpinan

Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu

ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga

kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat

yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara

administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik

dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo

Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya

mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri

Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif

di lembaga yaitu sebagai berikut

ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan

dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat

menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman

antara mahasiswa dan pimpinanrdquo

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu

yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya

kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan

kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas

64

C Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara

informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua

yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi

persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan

sebagai berikut

a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas

menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis

yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan

pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat

fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah

kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta

mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi

Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang

pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif

menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola

komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang

menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat

berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan

Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan

komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan

65

fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola

komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik

komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell

(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan

pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau

pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan

data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu

Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo

atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon

technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran

dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui

pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh

kepercayaan persuadee

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung

menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei

lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh

pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga

menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak

diterapkan

Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa

digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana

pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah

66

merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan

pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar

mudah untuk dicerna dan dipahami

Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang

efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang

terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi

ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang

menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan

lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima

dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang

tepat dan mudah diingat

Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas

harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan

komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan

sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga

bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima

pesan (persuadee)

Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan

Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif

apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi

memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang

pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik

akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi

67

Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola

komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari

komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif

apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi

dan kondisi dari komunikan

Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan

yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam

komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang

sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif

dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari

komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode

pendekatan logis

b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi

Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas

bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa

sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan

melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional

Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah

kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk

memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak

Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K

Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai

68

tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam

Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif

terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum

yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga

tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya

Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi

pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik

manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan

memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam

hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam

mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak

untuk mengikuti kebijakan tersebut

Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi

persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional

appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air

mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi

terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik

kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif

menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan

dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan

mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik

ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang

69

mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional

akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut

Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya

persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia

sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya

tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa

memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa

pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan

pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam

komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan

untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan

Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan

kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun

suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran

dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini

menggambarkan suatu hubungan solidaritas

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif

afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional

yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini

berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap

satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff

70

(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola

komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif

kognisi dan afeksi

c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat

Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi

Persuasif Pimpinan yaitu

1 Faktor pendukung

a Sarana prasarana

Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya

prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan

membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor

3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan

untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan

kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu

divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan

dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi

setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan

kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala

universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan

ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa

71

b Kerja sama dengan berbagai media

Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama

dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online

maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus

untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas

muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat

diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi

demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan

berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap

mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah

memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi

setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak

belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi

ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan

universitas maupun fakultas

2 Faktor penghambat

Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat

dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi

apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi

agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan

mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan

kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi

lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa

72

dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung

aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal

kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi

mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari

pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan

ketika tidak adanya ruang diskusi

Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan

Afektif yaitu

Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan

dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya

Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain

لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر

ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah

olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah

lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)

Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator

hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT

tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan

Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan

merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang

termasuk kelompok ini antara lain

73

ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب

ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول

ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه

حكيم

ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah

berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah

meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu

cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas

tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian

panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera

Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-

Baqarah 260)

Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)

dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon

message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang

mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar

menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk

kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)

72

BAB V

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola

Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi

Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu

dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu

1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan

Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan

memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman

terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian

memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil

Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan

Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan

pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun

kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat

perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang

diinginkan

2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana

untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang

kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik

maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish

73

Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola

komunikasi tidak tersampaikan dengan baik

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada

Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang

dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu

1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya

lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam

penangan demonstrasi

2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna

mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan

pendekatan kognitif dan afektif

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan

Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset

Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup

Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta

Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung

PTRemaja Rosdakarya

Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo

Persada

Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya

Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana

Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung

Mandar Maju

Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers

Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka

Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia

Skripsi

Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap

EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-

I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf

Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam

Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal

Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-

komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf

Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak

Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019

Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja

Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019

httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-

pekerja-sopdf

Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan

Ejurnal diakses 11 maret 2019

httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT

d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme

ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-

ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-

wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-

cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5

Jurnal

Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya

Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021

httpscolargooglecoid

Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal

Diakses 30 Maret 2019

httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER

SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S

COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA

Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik

Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30

maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301

Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok

Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503

Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan

Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort

Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf

Diakses pada tanggal 19 November 2019

Matriks Wawancara

WR 3

1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

Jawab

2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam

menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau

hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media

6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan

7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat

ini

Staff Humas

1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi

2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam

menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas

3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas

4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan

memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa

5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa

cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah

memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau

hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media

6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan

7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani

demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan

8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi

cenderung efektif

WD 3

1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi

2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan

3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional

4 Alasan memilih keduanya

Ketua Korkom

1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi

2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi

3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi

demosntarsi

4 Bagaimana respon dari pimpinan

5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo

LAMPIRAN

Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah

Makassar

Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas

Muhammadiyah Makassar

Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah

Makassar

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo

Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada

tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS

dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada

tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP

Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada

tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana

(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021

Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai

Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode

20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi

Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir

pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018

Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng

somba opu tahun 2015

Page 18: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 19: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 20: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 21: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 22: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 23: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 24: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 25: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 26: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 27: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 28: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 29: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 30: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 31: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 32: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 33: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 34: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 35: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 36: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 37: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 38: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 39: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 40: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 41: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 42: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 43: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 44: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 45: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 46: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 47: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 48: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 49: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 50: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 51: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 52: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 53: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 54: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 55: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 56: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 57: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 58: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 59: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 60: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 61: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 62: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 63: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 64: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 65: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 66: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 67: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 68: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 69: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 70: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 71: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 72: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 73: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 74: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 75: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 76: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 77: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 78: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 79: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 80: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 81: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 82: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 83: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 84: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 85: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 86: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 87: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 88: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 89: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 90: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …
Page 91: SKRIPSI POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN …