PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA...

222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

i

PENGEMBANGAN BUKU AJAR

KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING

TERPADU BERBASIS AUTENTISITAS

UNTUK TINGKAT LANJUT

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister

Oleh:

AGUNG SISWANTA

NIM 151232018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

TESISI

PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR

KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING

TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS

I}NTT}K TINGI(AT LAT{JUT

OlchAGI,JNG SISWAI{TA

NItvL 151232018

l0 Januai 2020

Tanggal l0 Jaruai 2020t

\'^

Dosen Fembimbingll

v

Pius Ntrrwidse Prftatirt M.E4. Ed.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

TESIS

PENGEMBAIi{GA}I BT'KU AJAR

KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTT]R ASING

TERPADU BERBASIS AUTENNSITAS

UNTUK TINGKAT LANJUT

Ketua

Sekretaris

Anggota I

Anggota II

Anggota III

Anggota IV

Dipersiapkan dan disusun oleh:

AGI]NG SISWANTA

NIM: 151232018

Telah dipertatrankan di depan Dewan Pengujipada tanggal 20 Januari 2020

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

. Susunan Oewan Penguji

Nama Lergkap

Dr. R. KunjanaRahardi, M.Hum.

Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hurn.

Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

Drs. Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D.

Dr. R- KunjanaRalrardi, M.Hum.

FX. Mukarto, Ph.D.

Yogyakarta 2O lanuari 2AZAFakultas Keguruan daa Ilmu P-endidikanUniversitas Sanata Dharma

ohanes Harsoyo, S.Pd.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agung Siswanta

NomorMahasiswa :151232018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN BUKU AJAR

KETERAMPILAN BA.HASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING

TERPADU BERBASIS AUTENTISITAS UNTUK TINGKAT LANJUT

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal :20 Jarruari2}2}

iv

Yang menyatakan

Agung Siswanta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

':r"f:i1.ii1:ir:al- -l

i

//

/I

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya batrwa tesis yang saya tulis ini

tidak memu atkaryaatau bagian karya orang lain. Kecuali yang telah saya sebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana

layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikaqi plagiarisme,\\

saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundhng-undangan

yang berlaku.

Yogyakarta, 20 I anuari 2020

I lenulis

-i_-oAgung Siswanta

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

vi

HALAMAN MOTO

“Berdoalah seolah-oleh semuanya bergantung pada Allah.

Bekerjalah seolah-olah segalanya bergantung kepadamu.”

St. Agustinus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan tesis ini untuk kemajuan pengajaran BIPA di tanah air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

viii

ABSTRAK

Siswanta, Agung. 2020. Pengembangan Buku Ajar Keterampilan Bahasa

Indonesia Bagi Penutur Asing Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat

Lanjut. Tesis. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Program Magister. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

Beragamnya tujuan belajar bahasa Indonesia bagi penutur asing tidak

seiring dengan penyediaan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk itu diperlukan pengembangan bahan ajar. Penelitian ini bertujuan

mengembangkan buku ajar keterampilan berbahasa secara terpadu berdasarkan

autentisitas untuk kelas lanjut. Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian

ini adalah (1) memaparkan wujud kebutuhan-kebutuhan untuk mengembangkan

buku ajar keterampilan BIPA terpadu berdasarkan autentisitas untuk tingkat lanjut,

(2) mengembangkan buku ajar keterampilan BIPA terpadu berdasarkan autentisitas

untuk tingkat lanjut, (3) mendeskripsikan penilaian ahli, pengajar BIPA dan

pemelajar BIPA.

Penelitian ini menggunakan metode penenelitian dan pengembangan (R &

D) yang dilakukan dalam 6 tahapan, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perancangan

produk, (3) validasi produk, (4) revisi produk, (5) uji coba produk, (6) revisi akhir.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi,

wawancara, dan angket untuk memeroleh data kebutuhan pengembangan bahan

ajar dan penilaian terhadap prototipe bahan ajar. Sumber data terdiri atas pengajar

dan pengembang bahan ajar BIPA, pemelajar BIPA, dan dosen ahli. Analisis data

dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang terdiri atas pemaparan

data dan simpulan data.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama dari hasil analisis

kebutuhan didapatlah komponen-komponen untuk mengembangkan bahan ajar.

Pada tahap ini dibuatlah rancangan isi buku ajar yang terdiri (1) rumusan

kompetensi inti, (2) rumusan kompetensi dasar, (3) rumusan indikator capaian pada

setiap keterampilan berbahasa, (4) topik pelajaran, (5) jenis teks membaca maupun

mendengarkan (teks visual dan audiovisual), (6) kegiatan atau latihan keterampilan

berbahasa, (7) sumber bahan ajar, (8) unsur kebahasaan, (9) alokasi waktu, (10)

catatan budaya. Kedua, berdasar penilaian terhadap produk dikatakan bahwa (1)

aspek kelayakan isi mendapat nilai 3.81 yang berada pada kategori sangat baik. (2)

aspek kelayakan penyajian buku mendapat penilaian 3.80 yang berada pada

kategori sangat baik, (3) aspek kebahasaan mendapat nilai 3.78 yang berada pada

kategori sangat baik, (4) sspek kegrafikan mendapat nilai 3.63 yang berada pada

kategori sangat baik.

Kata Kunci: buku ajar BIPA, terpadu, autentik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

ix

ABSTRACT

Siswanta, Agung. 2020. Developing Integrated Indonesian as A Foreign Language

Skill Textbook Based on Authenticity for the Advanced Level. A Graduate

Thesis. Yogyakarta: The Master of The Indonesian Language Education

Study Program, Faculty of Teacher’s Training and Education, Sanata Dharma

University.

The diversity of Indonesian language learning objectives for foreign

speakers does not coincide with the provision of teaching materials that fit their

needs. Therefore, it requires the development of teaching materials. This study aims

to develop textbooks on language skills in an integrated manner based on

authenticity for advanced classes. The study objectives were elaborated and

specialized as follows (1) describing the learning needs to develop integrated BIPA

skills textbooks based on authenticity for advanced levels, (2) developing integrated

BIPA skill textbooks based on authenticity for advanced levels, and (3) describing

experts judgment, BIPA teacher and BIPA student.

This research used research and development (R&D) methods which were

carried out in 6 stages, namely (1) needs analysis, (2) product design, (3) product

validation, (4) product revision, (5) product trials, and (6) final revision. This study

used data collection techniques in the form of observation, interviews, and

questionnaires. Those techniques are used to obtain data on the teaching material

development and the assessment of the teaching materials prototype. The data

sources are BIPA instructors along with BIPA learning materials developers, BIPA

learners, and expert lecturers. The Analysis of the data in this study used descriptive

qualitative data which consisted of data exposure and conclusions.

The results of this study are as follows. First, from the conclusion of the

needs analysis, the components for developing teaching materials are obtained. At

this stage a textbook content draft is made, which consists of (1) formulation of core

competencies, (2) formulation of basic competencies, (3) formulation of

achievement indicators on each language skill, (4) subject matter, (5) types of

reading and listening texts ( visual and audiovisual texts), (6) language skills

activities or exercises, (7) teaching material resources, (8) linguistic elements, (9)

time allocation, and (10) cultural notes. Second, based on the assessment of the

product it is said that (1) the aspect of content worthiness gets a score of 3.81 which

is in the very good category. (2) the feasibility aspect of the presentation of the book

gets a rating of 3.80 which is in the very good category, (3) the language aspect gets

a value of 3.78 which is in the very good category, (4) the aspect of graphics gets a

value of 3.63 which is in the very good category.

Keywords: BIPA textbooks, integrated, authentic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

selalu memberikan rahmat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis yang berjudul Pengembangan Buku Ajar Keterampilan Bahasa Indonesia

Bagi Penutur Asing Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut. Tesis ini

disusun sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Magister Pendidikan Bahasa

Indonesia, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma.

Penelitian ini diangkat sebagai upaya untuk memperkaya kajian tentang

pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di tingkat

lanjut. Manfaat penelitian pengembangan ini adalah untuk meningkatkan

kemampuan berbahasa Indonesia penutur asing tingkat lanjut. Peneliti menyadari

bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulisan tesis ini tidak akan

terwujud. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, ucapan terima kasih yang tulus

peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu memberikan

bimbingan, nasihat, masukan, motivasi, dorongan, dukungan, doa dan kerja sama

yang sungguh sangat berarti bagi penulis. Atas kerja yang luar biasa ini, penulis

hendak menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Program Magister yang telah memberikan

motivasi dan kesempatan untuk menyelesaikan tesis ini.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., dan Drs. Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D., selaku

dosen pembimbing yang telah memberikan banyak waktu, pikiran, kesabaran,

ilmu, dan bimbingan untuk menyelesaikan tesis ini.

4. FX Mukarto, Ph. D, dosen Kajian Bahasa Inggris, Program Pasca Sarjana,

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai masukan dan

validasi terhadap instrumen penelitian sehingga penelitian ini bisa terlaksana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

xi

5. Dr. Ari Kusmiyatun, M.Hum., dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Univeritas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan berbagai masukan dan

validasi terhadap instrumen penelitian sehingga penelitian ini bisa terlaksana.

6. Agus Soehardjono, S.S., M.M. Direktur Wisma Bahasa Yogyakarta beserta

staff yang telah memberikan waktu dan kesempatan hingga saya dapat

menyelesaikan tesis ini.

7. Para pengajar BIPA di Wisma Bahasa, di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Univeritas Negeri Yogyakarta, di Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan, pengajar BIPA di Lembaga Bahasa

Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan data penelitian

dari awal hingga penilaian buku ajar ini.

8. Yovita, isteri tercinta yang dengan kesabarannya telah merelakan waktunya

untuk menemani menyelesaikan penelitian ini.

9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan dorongan, bantuan, serta sumbang saran di dalam menyelesaikan

tesis ini.

Yogyakarta, 28 Januari 2020

Penulis

Agung Siswanta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................

HALAMAN MOTO ................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

ABSTRAK ...............................................................................................

ABSTRACT ..............................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................

1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................................

1.4. Spesifikasi Produk ........................................................................

1.5. Manfaat Hasil Penelitian ..............................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................

2.1. Cakupan Bahan Ajar dan Latihan dalam Pembelajaran BIPA …

2.2. Pengajaran Bahasa Komunikatif ...................................................

2.3. Autentisitas dalam Pembelajaran BIPA .......................................

2.3.1 Bahan Ajar Autentik .....................................................................

2.3.2 Tugas dan Kegiatan Autentik dalam Pembelajaran BIPA ............

2.4. Bahan Ajar dan Pengembangan Bahan Ajar BIPA .......................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xii

xv

1

1

5

5

6

8

9

9

14

18

20

21

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

xiii

2.4.1 Hakikat dan Karakteristik Bahan Ajar ..........................................

2.4.2 Model Pengembangan Bahan Ajar Terpadu .................................

2.5. Kelayakan Bahan Ajar ..................................................................

2.6. Kerangka Berpikir .........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................

3.1. Jenis dan Model Pengembangan ..................................................

3.2. Prosedur Pengembangan ...............................................................

3.3. Sumber Data .................................................................................

3.3.1 Sumber Data dari Analisis Kebutuhan ..........................................

3.3.2 Sumber Data Validasi Prototipe Produk Bahan Ajar .....................

3.4. Teknik dan Instumen Pengumpulan Data ......................................

3.4.1 Instrumen Pengumpulan data Analisis Kebutuhan ........................

3.4.2 Instrumen Penilaian Silabus dan Prototipe Buku Ajar ..................

3.5. Jenis Data .......................................................................................

3.6. Teknik Analisis Data .....................................................................

3.6.1 Analisis Data Kebutuhan ...............................................................

3.6.2 Teknik Analisis Data Penilaian Produk dan Uji Coba ...................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

4.1. Deskripsi Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian .....................

4.1.1 Analisis Kebutuhan .......................................................................

4.1.2 Perancangan Produk Buku Ajar ....................................................

4.1.3 Validasi Produk .............................................................................

4.1.4 Revisi Produk ................................................................................

4.1.5 Uji Coba Produk ............................................................................

4.1.6 Revisi Akhir Produk .....................................................................

4.2. Deskripsi Data ...............................................................................

4.2.1 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan ...............................................

4.2.1.1 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Angket Pemelajar BIPA .....

25

29

31

32

34

34

36

40

41

45

48

51

58

69

70

70

72

75

75

75

77

80

81

82

82

83

83

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

xiv

4.2.1.2 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Wawancara Pengajar dan

Pengembang Bahan Ajar BIPA ....................................................

4.2.1.3 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Dokumen dan Buku Ajar

BIPA .............................................................................................

4.2.1.4 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Pedoman Observasi Kelas..

4.2.2 Deskripsi Data Validasi Silabus Rancangan Bahan Ajar ............

4.2.3 Deskripsi Data Validasi Produk dan Revisi Produk ....................

4.2.4 Deskripsi Data Uji Coba dan Revisi Produk ...............................

4.3 Hasil Analisis Data ......................................................................

4.3.1 Hasil Analisis Data Kebutuhan ....................................................

4.3.1.1 Hasil Analisis Data Kebutuhan oleh Pemelajar BIPA .................

4.3.1.2 Hasil Analisis Data Kebutuhan oleh Pengajar dan Pengembang

Bahan Ajar BIPA .........................................................................

4.3.1.3 Data Analisis Dokumen BIPA ......................................................

4.3.1.4 Hasil Analisis Data Pengamatan Kelas ........................................

4.3.2 Hasil Analisis Data Validasi Silabus ............................................

4.3.3 Hasil Analisis Data Validasi Produk oleh Pengajar BIPA dan

Revisi Produk. .............................................................................

4.3.4 Hasil Analisis Data Uji Coba oleh Pemelajar dan Revisi Akhir..

4.4. Pembahasan Produk ......................................................................

4.4.1 Komponen Aspek Isi Produk Buku Ajar .....................................

4.4.2. Komponen Aspek Penyajian Buku Ajar ......................................

4.4.3 Komponen Aspek Kelayakan Bahasa ..........................................

4.4.4 Komponen aspek Kelayakan Kegrafikan .....................................

BAB V PENUTUP ...................................................................................

5.1 Simpulan .......................................................................................

5.2 Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

LAMPIRAN .............................................................................................

86

86

87

87

92

100

103

103

103

116

120

134

135

140

154

159

159

166

169

170

173

173

176

178

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipe Keaslian Materi ...........................................................

Tabel 2.2. Tugas Pembelajaran (Nunan) ...............................................

Tabel 2.3. Tingkat Autentisitas Tugas Pembelajaran ...........................

Tabel 2.4. Kerangka Berpikir ................................................................

Tabel 3.1 Model penelitian pengembangan Sugiyo ..............................

Tabel 3.2 Prosedur Pengembangan ......................................................

Tabel 3.3 Daftar Lembaga BIPA di Yogyakarta ..................................

Tabel 3.4. Daftar Responden Sebagai Sumber Data .............................

Tabel 3.5. Sumber Data Analisis Kebutuhan dari Pengajar dan

Pengembang Bahan Ajar BIPA ...............................................

Tabel 3.6 Daftar Sumber Data Penilian Silabus Buku Ajar oleh

Pengajar BIPA ...........................................................................

Tabel 3.7 Daftar Sumber Data Penilaian Produk Buku Ajar..................

Tabel 3.8 Daftar Sumber Data Uji Coba Produk .................................

Tabel 3.9 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian ..................................

Tabel 3.10 Daftar Instrumen Pengunpulan Data ....................................

Tabel 3.11 Kisi-kisi Angket Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA

untuk Pemelajar BIPA ...............................................................

Tabel 3.12 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA

untuk Pengajar BIPA .................................................................

Tabel 3.13 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA

untuk Pengembang Bahan Ajar BIPA ......................................

Tabel 3.14 Kisi-Kisi Instrumen Analisis Kebutuhan Dokumen .............

Tabel 3.15 Kisi-kisi Observasi Kelas Pembelajaran BIPA ....................

Tabel 3.16 Instrumen Angket Penilaian Silabus ...................................

Tabel 3.17 Kuesioner Penilaian Prototipe Buku Ajar oleh Pengajar

BIPA ...........................................................................................

Tabel 3.18. Kuesioner Penilaian Produk Uji Coba oleh Pemelejar

BIPA …………………………………………………………..

21

22

25

33

36

40

40

42

43

45

46

48

50

51

52

53

54

56

57

58

61

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

xvi

Tabel 3.19 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian

Rancangan Silabus dan Produk Buku Ajar ................................

Tabel 3.20 Deskripsi Penilaian Kelayakan ............................................

Tabel 4.1 Pemerolehan Data Analisis Kebutuhan .................................

Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian

Rancangan Silabus .....................................................................

Tabel 4.3 Daftar Responden yang Memberikan Penilian Silabus Buku

Ajar ...........................................................................................

Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian Produk

Buku Ajar ...................................................................................

Tabel 4.5 Data Hasil Validasi Penilaian Silabus Oleh Dosen dan

Pengajar BIPA ............................................................................

Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian Produk

Buku Ajar ..................................................................................

Tabel 4.7 Data Hasil Validasi Penilaian Produk Oleh Pemelajar BIPA

Tabel 4.8 Tampilan Data Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh

Pemelajar BIPA ..........................................................................

Tabel 4.9 Penyajian data Analisis Dokumen BIPA ...............................

Tabel 4.10 Penyajian Penilaian Silabus oleh Ahli dan Pengajar BIPA .

Tabel 4.11 Penilaian Pengajar Terhadap Silabus Buku Ajar .................

Tabel 4.12 Rekap Penilaian Produk Oleh Ahli dan Pengajar BIPA ......

Diagram 4.13 Rekapitulasi Penilaian Kualitas Buku Ajar Keterampilan

BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut oleh

Ahli dan Pengajar BIPA .............................................................

Diagram 4.14 Rekapitulasi Penilaian Kualitas Produk Buku Ajar dari

Aspek Kelayakan Isi, Kelayakan Penyajian, Kelayakan

Bahasa, Kelayakan Grafik oleh Pengajar ..................................

Tabel 4.15 Rekap Penilaian Produk Buku Ajar oleh Pemelajar BIPA...

Diagram 4.16 Rekapitulasi Penilaian Kualitas Buku Ajar

Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk

Tingkat Lanjut oleh Ahli dan Pemelajar BIPA ......................

73

74

83

88

89

93

93

101

101

104

123

135

139

140

150

151

155

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

xvii

Tabel 4.17 Komponen Isi Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu

Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut................................

Tabel 4.18 Tabel Aspek Penyajian Buku Ajar .......................................

Tabel 4.19 Tabel Aspek Kelayakan Bahasa ..........................................

Tabel 4.20 Tabel Aspek Kelayakan Kegrafikan.....................................

160

166

169

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di

tanah air dewasa ini cukup menggembirakan. Bahasa Indonesia tidak hanya

dipelajari oleh orang asing yang tinggal di Indonesia tetapi juga dipelajari oleh

orang asing di negara mereka. Saat ini Badan Bahasa telah mencatat bahwa

terdapat tidak kurang dari 45 lembaga penyelenggara BIPA di tanah air

(Arumdyahsari, 2016). Sementara itu, terdapat 219 lembaga di 74 negara yang

menyelenggarakan pengajaran BIPA di universitas atau lembaga pendidikan di

luar negeri (Muliasuti, 2017). Jumlah ini cukup menggembirakan karena hal ini

menggambarkan bahwa bahasa Indonesia dipelajari oleh berbagai kalangan tidak

untuk kepentingan akademis saja namun juga untuk kepentingan praktis yakni

untuk mampu berbahasa Indonesia sesuai dengan tujuan belajar.

Dalam pengajaran BIPA, tujuan belajar bahasa Indonesia secara umum

adalah tercapainya kemampuan berkomunikasi secara wajar. Pemelajar bahasa

Indonesia diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai

ragam baik secara reseptif maupun produktif (Iskandarwassid, 2008). Pembelajar

dituntut untuk mampu dalam keterampilan mendengarkan dan berbicara secara

reseptif dan kemampuan berbicara dan menulis secara produktif. Tujuan

pemelajar asing belajar BIPA juga adalah untuk memperlancar berbahasa

Indonesia dan mengenal budaya Indonesia dari dekat. Kelancaran berbahasa

Indonesia tersebut diperlukan oleh mereka karena (a) mereka mengambil program

tentang Indonesia di universitasnya, (b) mereka akan melakukan penelitian di

Indonesia, (c) mereka akan bekerja di Indonesia, (d) mereka akan meneliti

masalah bahasa Indonesia, dan (e) mereka akan tinggal di Indonesia (Suyitno,

2017:40). Tujuan belajar bahasa Indonesia bagi orang asing juga disampaikan

oleh Hoed (1995) yang menyatakan bahwa program BIPA bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

2

untuk (1) mengikuti kuliah di perguruan tinggi Indonesia, (2) membaca buku dan

surat kabar guna keperluan penelitian, dan (3) berkomunikasi secara lisan dalam

kehidupan sehari-hari di Indonesia. Ini sejalan dengan pendapat Mackey dan

Mountford yang menjelaskan bahwa ada tiga kebutuhan yang mendorong

seseorang belajar bahasa, yakni (1) kebutuhan akan pekerjaan, (2) kebutuhan

program latihan kejuruan, dan (3) kebutuhan untuk belajar (Sofyan, 1983). Dari

gambaran tentang tujuan belajar tersebut berimplikasi pada penyiapan materi atau

bahan belajar yang sesuai dengan permasalahan tersebut.

Berdasarkan tujuan seperti di atas, pembelajaran BIPA menuntut terwujudnya

pengembangan kompetensi berbahasa. Mengembangkan kompetensi berbahasa

pada hakikatnya mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Belajar berbahasa

adalah belajar berkomunikasi (lihat Finochiaro and Brumfit, 1983). Untuk itu,

pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya diarahkan bagi peningkatan

kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi. Atas dasar pemahaman tersebut di

atas, dalam pengajaran bahasa khususnya pengajaran BIPA, pengajar sudah

semestinya tidak hanya mengutamakan materi yang berkenaan dengan aspek-

aspek kebahasaan semata namun juga memberikan berbagai aspek yang melatari

penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. Pengajaran yang menekankan pada

pemahaman aspek bahasa saja akan membuat siswa mampu berbahasa tanpa

memahami latar atau konteks komunikasi. Siswa tidak mampu memahami

konteks yang nyata penggunaan bahasa dalam berinteraksi. Pembelajaran yang

demikian tidak bisa dikatakan sebagai pembelajaran yang berhasil terutama jika

dikaitkan dengan pembelajaran bahasa yang komunikatif di mana aspek

komunikasi yang nyata sebagai aspek yang penting dalam belajar bahasa.

Pembelajaran bahasa Indonesia yang baik adalah memungkinkan siswa mampu

berkomunikasi secara baik sesuai dengan konteksnya (Suyitno, 2017:73). Untuk

mampu berkomunikasi dengan baik, maka siswa perlu memiliki kompetensi

komunikatif.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya tujuan belajar

yang berbeda dan kebutuhan berkomunikasi berpengaruh pada aspek lainnya,

terutama aspek materi atau bahan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

3

disampaikan oleh Kusmiyatun bahwa tujuan belajar yang berbeda dan kebutuhan

berkomunikasi berpengaruh pada aspek penyediaan materi atau bahan.

(Kusmiyatun, 2017). Pemilihan bahan ajar yang tepat sesuai dengan tujuan

pengajaran komunikasi bahasa atau pendekatan komunikatif adalah hal yang perlu

diwujudkan. Bahan ajar adalah komponen yang penting yang harus disiapkan

dalam pembelajaran BIPA. Bahan ajar penting karena materi tersusun yang akan

diajarkan ada dalam bahan ajar. Tanpa bahan ajar, sulit untuk mengajarkan materi

pembelajaran BIPA dengan rapi dan sistematis. Bahan ajar merupakan bentuk

totalitas menjadi seorang pengajar BIPA (Arumdyahsari dan Widodo, 2016).

Dalam hal ini guru atau pengajar BIPA dituntut untuk mampu tidak hanya

mengajarkan tapi juga menyusun bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan, tujuan,

minat, budaya, dan juga dapat menyesuaikan dengan tingkat kemahiran

berbahasa pembelajar asing.

Penyediaan bahan ajar merupakan isu penting dalam pengajaran BIPA di

tanah air. Isu bahan ajar selalu mengemuka dalam setiap pertemuan-pertemuan

pengajaran BIPA sejak Konfrensi Internasional Pengajaran BIPA I (KIPBIPA) di

Solo tahun 1993 (Suprihatin, 2015). Dalam akun Badan Bahasa, berdasarkan

Rekomendasi Rapat Koordinasi Lembaga Penyelenggara Program Bahasa

Indonesia bagi Penutur Asing pada tahun 2013 disebutkan pula perlunya

standardisasi materi ajar BIPA1. Dalam rangka pengenalan bahasa Indonesia di

kancah internasional diperlukan bahan ajar yang standar. Bahan ajar menjadi isu

sentral dalam penyelenggaraan pengajaran BIPA karena belum ada buku yang

dianggap standar. Meskipun sebenarnya para lembaga penyelenggara BIPA telah

memiliki bahan ajar sendiri yang dikembangkan secara mandiri. Penelitian-

penelitian pengembangan bahan ajar pun banyak dilakukan oleh para pegiat dan

praktisi pengajaran BIPA.

Dalam penelitian pengembangan bahan ajar terdapat beberapa penelitian

bahan ajar kelas menengah. Penelitian tersebut adalah (1) Pengembangan Bahan

Ajar BIPA berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Belajar karya Suyitno (2007),

1 http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/bipa/v2/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

4

(2) Pengembangan Bahan Ajar BIPA Berdasarkan Kesalahan Bahasa Indonesia

Pembelajar Asing karya Susanto (2007), (3) Bahan Ajar Tingkat Pemula untuk

Pebelajar Jepang karya Susanto (2008), (4) Pengembangan Bahan Ajar

Membaca untuk Pembelajar BIPA Tingkat Dasar karya Kusumawardhani (2008),

(5) Pengembangan Bahan Ajar Berbicara Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing

(BIPA) Tingkah Menengah: Studi Deskriptif Eksploratif pada Program BIPA

Turki Tahun 2007 di Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia karya Basari

(2008) , dan (6) Bahan Ajar Menulis untuk Pembelajar Bahasa Indonesia bagi

Penutur Asing Tingkat Menengah karya Fariqoh (2013). (dalam Arumdyahsari

dan Widodo. 2016). (7) Pengembangan Model Integratif Bahan Ajar Bahasa

Indoensia Ranah Sosial Budaya Berbasis ICT Bagi Penutur Asing tingkat

Menengah, karya Muhammad Badrus Siroj (2015).

Selain penelitian pengembangan bahan ajar kelas menengah, juga ada

beberapa penelitian pengembangan bahan ajar BIPA kelas dasar atau awal: (1)

Pengembangan Bahan Ajar BIPA Bermuatan Budaya Jawa Kelas Pemula, karya

Andika Eko Prasetiyo (2015), (2) Pengembangan Bahan Ajar Membaca untuk

Pembelajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Dasar, karya Riqoh

Fariqoh (2014). Sedangkan, pengembangan bahan ajar BIPA berdasarkan

autentisitas terdapat dalam Pengembangan Bahan Ajar BIPA Melalui Materi

Otentik yang Bermuatan Budaya Indonesia oleh Anneke Heritaningsih Tupan

(2007).

Studi dokumen bahan ajar BIPA perlu dilakukan oleh peneliti agar tidak

terjadi tumpang tindah dengan bahan ajar yang hendak dikembangkan. Dari hasil

studi dokumen dengan melihat beberapa penelitian dan pengembangan, peneliti

belum menemukan penelitian dan pengembangan bahan ajar untuk tingkat lanjut.

Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan bahan ajar BIPA untuk tingkat

lanjut yang sesuai dengan tujuan belajar terutama tujuan belajar komunikatif,

sesuai dengan tingkat kesulitan, dan terintegrasi. Penyediaan bahan ajar yang

sesuai dengan kebutuhan pembelajar di tingkat lanjut yang menyajikan materi

secara terintegrasi dan juga berdasarkan autentisitas belumlah banyak dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

5

Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar keterampilan BIPA

yang terpadu berdasarkan autentisitas untuk pembelajaran tingkat lanjut. Dari

penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan buku ajar bahasa Indonesia bagi

penutur asing yang meliputi empat keterampilan berbahasa yang berdasarkan

pendekatan komunikatif dengan bahan-bahan, tugas atau latihan yang autentik

yang layak dari segi isi, penyajian, bahasa, dan tampilannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan mengembangkan

buku ajar keterampilan BIPA yang terpadu berdasarkan autentisitas untuk

pemelajar kelas lanjut. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah wujud kebutuhan-kebutuhan untuk mengembangkan buku ajar

keterampilan BIPA terpadu berdasarkan autentisitas untuk tingkat lanjut?

2. Bagaimanakah pengembangan buku ajar keterampilan BIPA terpadu

berdasarkan autentisitas untuk tingkat lanjut?

3. Bagaimanakah penilaian ahli, pengajar BIPA dan pemelajar BIPA terhadap

buku ajar keterampilan BIPA terpadu berdasarkan autentisitas untuk tingkat

lanjut?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan di atas, penelitian ini bertujuan sebagai

berikut.

1. Memaparkan wujud kebutuhan-kebutuhan untuk mengembangkan buku ajar

keterampilan BIPA terpadu berdasarkan autentisitas untuk tingkat lanjut.

2. Mengembangkan buku ajar keterampilan BIPA terpadu berdasarkan

autentisitas untuk tingkat lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

6

3. Mendeskripsikan penilaian ahli, pengajar BIPA dan pemelajar BIPA terhadap

buku ajar keterampilan BIPA terpadu berdasarkan autentisitas untuk tingkat

lanjut.

1.4 Spesifikasi Produk

Penelitian ini akan menghasilkan bahan ajar yang berupa buku BIPA

tingkat lanjut yang terintegrasi berdasarkan autentisitas penyajian bahan dan tugas

atau kegiatan. Nama bahan ajar ini adalah Mahir Berbahasa Indonesia. Buku

Mahir Berbahasa Indonesia ini ditujukan bagi pengembangan kemampuan

pembelajar BIPA pada tingkat lanjut. Tingkat lanjut dalam pengertian ini adalah

kemampuan berbahasa yang merujuk pada pemeringkatan CEFR (Common

European Framework of Reference) tingkat C1 dan C2. CEFR adalah pedoman

yang digunakan untuk menggambarkan prestasi siswa bahasa asing di seluruh

Eropa. CEFR adalah kerangka umum acuan bahasa yang meliputi masalah belajar,

mengajar, dan penilian bahasa (Muliastuti. 2017). Secara umum, kerangka CEFR

sebagai berikut.

A. Pembicara Dasar

A1. Pemula 1

A2. Pemula 2

B. Pembicara Mandiri

B1. Madya 1

B2. Madya 2

C. Pembicara Lanjut

C1. Lanjut 1

C2. Lanjut 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

7

Buku Mahir Berbahasa Indonesia ini diperuntukkan bagi pemelajar di tingkat

lanjut (C1 dan C2)

Buku Mahir Berbahasa Indonesia Tingkat Lanjut ini terdiri atas 10 unit

untuk pembelajaran selama 60 jam. Setiap unit mengandung sebuah topik yang

didasarkan pada hasil analisis kebutuhan. Setiap unit dapat diselesaikan dalam 3

kali jam tatap muka masing-masing sekitar 90 menit. Dalam setiap unit terdapat 4

keterampilan berbahasa yang diintegrasikan dengan bahan-bahan autentik yang

diambil dari berbagai sumber seperti majalah, koran, sumber dari internet, TV dan

radio, juga diintegrasikan dengan latihan-latihan atau tugas yang dikerjakan di

kelas dan di luar kelas dengan berinteraksi langsung dengan penutur asli bahasa

Indonesia. Buku ajar ini juga dilengkapi dengan bahan simakan dalam bentuk

audiovisual dan dikemas dalam VCD.

Buku Mahir Berbahasa Indonesia Tingkat Lanjut ini menyajikan

keterampilan berbahasa secara berurutan dari membaca, mendengarkan, berbicara,

menulis, tata bahasa lalu materi catatan budaya. Bahan untuk keterampilan

membaca dan menyimak adalah teks autentik dari jenis teks eksposisi,

argumentasi, deskripsi, eksplanasi, narasi, anekdot, ceritakan kembali (recount),

teks prosedur. Bahan untuk berbicara terdiri dari gambar, foto, tabel, diagram.

Untuk bahan menulis, disajikan beberapa latihan menulis jenis teks yang

berbeda. Latihan menulis terdiri atas tahapan yang mengadopsi model Pendekatan

Berbasis Genre (PBG) meskipun tidak semua langkah dilakukan dalam kegiatan

menulis. Langkah dalam kegiatan menulis sebagai berikut.

(1) Pengembangan pengetahuan dasar tentang teks yaitu memahami jenis teks,

struktur teks, kebahasaan yang biasa digunakan dalam teks.

(2) Kegiatan mengenalkan teks dan memberi contoh teks sebagai model

(modelling the genre). Dalam bagian ini, disajikan contoh teks dengan struktur

yang membangun teks. Pemelejar mengenali teks berdasarkan struktur teks dan

kebahasaan yang membangun teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

8

(3) Kegiatan mandiri yaitu kegiatan mengembangkan ide, mengembangkan

struktur yang sesuai dengan jenis teks. Dalam kegiatan ini pemelajar berlatih

menulis teks sesuai dengan jenis teks yang dikembangkannya.

Untuk catatan budaya, disajikan bahan yang berisi aspek-aspek

kebudayaan yang sesuai dengan topik dalam pelajaran masing-masing. Agar lebih

memahami konteks budaya yang ada dalam teks, disajikan kegiatan yang

memungkinkan pemelajar menghubungkan materi yang ada dalam teks dengan

konteks yang melatari teks tersebut.

1. 5 Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan bahan ajar ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi guru atau instruktur BIPA, pembelajar BIPA terutama pembelajar

pada tingkat lanjut, lembaga penyelenggara pengajaran BIPA, dan bagi peneliti

atau pengembang bahan ajar. Bagi guru atau instruktur BIPA hasil penelitian

berupa bahan ajar ini dapat menjadi buku ajar BIPA yang terintegrasi dan

berdasarkan auntentisitas yang dapat membantu meningkatkan kualitas

pengajaran BIPA khususnya di tingkat lanjut. Bagi pembelajar BIPA tingkat

lanjut, bahan ajar ini dapat membantu meningkatkan kemampuan dan

keterampilan berbahasa secara integrasi dalam keterampilan membaca,

mendengarkan, berbicara dan menulis. Bagi lembaga pengajaran BIPA, bahan ajar

ini dapat menjadi contoh pengembangan bahan ajar untuk tingkat lanjut yang

terintegrasi dan berdasarkan autentitisitas. Bagi peneliti, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan

bahan ajar yang dapat dijadikan objek penelitian yang lebih luas.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini peneliti akan membahas kajian pustaka yang mendukung

pengembangan produk penelitian ini. Pokok-pokok yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

2.1 Cakupan Bahan Ajar dan Latihan dalam Pembelajaran BIPA

Dalam pengajaran bahasa Indonesia bagi orang asing atau BIPA,

pemilihan dan penggunaan bahan adalah persoalan yang tidak mudah.

Kebanyakan guru atau pengajar BIPA masih mengalami kesulitan menyiapkan

bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik pengajaran BIPA. Dalam penelitian

berjudul Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing

(BIPA) berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Belajar, Imam Suyitno (2007)

menyampaikan cakupan bahan ajar BIPA sebagai berikut.

1) Untuk tingkat menengah diberikan materi kebabahasaan, antara lain

ungkapan dalam bahasa Indonesia, kalimat kompleks, kalimat aktif, kalimat

pasif, kalimat negatif, kalimat transitif dan intransitif, preposisi, kalimat

tanya, dan afiksasi.

2) Untuk tingkat lanjut, penekanannya lebih pada pemahaman secara analitis

terhadap materi bahasa. Kepada pemelajar, selain materi-materi tersebut,

diberikan juga materi-materi analisis, yakni menganalisis kalimat salah dan

membenarkannya serta mengubah pola kalimat tanpa mengubah maknanya.

3) Selain itu, disampaikan juga materi keterampilan berbahasa. Materi

menyimak dan wicara dikembangkan dengan menggunakan materi dialog,

mulai dari dialog yang sangat sederhana (misalnya: salam) sampai dengan

dialog yang sangat kompleks dan formal (misalnya: seminar). Materi dialog

ini dalam praktik pembelajarannya sekaligus dimanfaatkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

10

materi pembelajaran menyimak. Dengan demikian materi pembelajaran

menyimak dan wicara dikemas dalam satu wujud materi.

4) Pembelajaran menyimak juga memanfaatkan wacana yang ada dalam

kegiatan berbahasa sehari-hari, misalnya menyimak berita atau percakapan

yang ada di televisi, radio, maupun percakapan sehari-hari. Materi-materi

tersebut disajikan kepada pelajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Untuk tingkat pemula, disajikan materi-materi dialog keseharian sederhana

dalam bahasa Indonesia. Untuk tingkat menengah disajikan materi dialog

keseharian yang agak kompleks dan dialog-dialog formal yang sederhana.

Adapun untuk tingkat lanjut diberikan materi dialog yang lebih kompleks,

baik berkaitan dengan topik keseharian maupun topik formal.

5) Pengembangan materi membaca dan menulis disesuaikan dengan tingkat

kemampuan pelajarnya. Materi-materi bacaan sederhana banyak diambil dari

bacaan yang ada di majalah anak, bacaan yang ada pada buku bahasa

Indonesia di sekolah dasar. Untuk tingkat lanjut disajikan bacaan bahasa

Indonesia yang kompleks, atau bacaan yang disusun sendiri oleh pengajar.

Bacaan untuk tingkat menengah dan tingkat lanjut dapat menggunakan

bacaan yang ada di surat kabar atau pun majalah. Adapun untuk materi

menulis dimulai dari menulis kalimat, menulis topik sederhana tentang

pengalamannya atau apa yang sampai dengan menulis makalah untuk

diseminarkan dalam seminar di kelasnya.

Selain cakupan bahan ajar dan latihan atau kegiatan dalam pembelajaran,

pengembangan bahan ajar juga memperhatikan kelayakan yang harus ada dalam

buku ajar. Dalam penelitian Pengembangan Bahan Ajar BIPA Tingkat Madya,

Arumdyahsari, dkk (2016) menyampaikan 4 komponen dalam mengembangkan

bahan ajar BIPA, sebagai berikut.

1. Komponen Penyajian. Pada komponen penyajian hal yang dibahas adalah

urutan penyajian bahan ajar, kesesuaian dengan langkah pembelajaran, dan

tingkat kesulitan. Penyajian materi pada bahan ajar disesuaikan dengan

kisi-kisi yang dibuat sebelumnya. Kisi-kisi dikembangkan melalui studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

11

dokumen, analisis kebutuhan, dan silabus yang dibuat dari acuan ACTFL.

Kisi-kisi memuat topik, materi, tujuan, pembelajaran budaya, dan langkah

pembelajaran.

2. Komponen kegrafikan. Kegrafikan bahan ajar dianggap penting untuk

sebuah bahan ajar karena untuk membaca isi, pembaca pasti akan melihat

terlebih dahulu sampul dan bentuk bahan ajar. Kegrafikan bahan ajar,

meliputi (1) ukuran buku, (2) tata letak, (3) ukuran dan jenis huruf, (4)

spasi dan susunan, dan (5) ilustrasi.

3. Komponen isi. Materi yang dikembangkan pada buku yang dikembangkan

ini menggunakan acuan rincian materi dari ACTFL. Materi meliputi

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Materi tata

bahasa juga disajikan secara terintegrasi dengan empat keterampilan

berbahasa. Topik yang disajikan setiap unit adalah topik fungsional.

Materi-materi pada topik tersebut diharapkan bisa langsung dipraktikkan

dalam kehidupan sehari-hari pelajar BIPA.

4. Komponen bahasa. Komponen bahasa didasarkan atas empat hal yaitu (1)

kemampuan berbahasa pelajar, (2) kaidah bahasa, (3) pilihan kata, dan (4)

keterbacaan

Selain cakupan dan kelayakan yang harus ada dalam bahan ajar,

pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini juga memperhatikan bagaimana

mengintegrasikan berbagai komponen dalam buku ajar. Penelitian berikutnya,

Pengembangan Model Integratif Bahan Ajar Bahasa Indonesia Ranah Sosial

Budaya Berbasis ICT bagi Penutur Asing Tingkat Menengah, oleh Muhammad

Badrus Siroj (2015) menyampaikan bagaimana model pengintegrasian bahan ajar.

Model integratif bahan ajar bahasa Indonesia yang dibutuhkan oleh penutur

tingkat menengah harus memenuhi empat aspek. Berikut aspek dalam

pengintegrasian bahan ajar.

1) Integrasi bahan ajar. Bahan ajar disusun dengan memasukkan semua aspek

keterampilan berbahasa kemudian dipadukan dengan bahan yang bisa digunakan

pada komunikasi sehari-hari seperti percakapan atau dialog di radio dan TV,

pengumuman di masjid, undangan, iklan di majalah, berita di surat kabar, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

12

sebagainya. Selain itu, bahan ajar BIPA juga harus terintegrasi dengan aspek

sosial dan budaya masyarakat.

2) Integrasi keterampilan berbahasa. Model bahan ajar BIPA ini disusun

berlandaskan pendekatan integratif. Yang dimaksud dengan integratif dalam

pengembangan model bahan ajar ini adalah keterpaduan penggunaan empat

keterampilan bahasa yaitu mendengar, membaca, berbicara, dan menulis.

3) Integrasi pelaksanaan pembelajaran. Dalam pendekatan integratif, pembelajar

juga dilibatkan dalam aktivitas di kelas dan di luar kelas, baik dalam tugas

terstruktur maupun dalam bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya;

Selain dari jurnal penelitian, ruang lingkup pengajaran BIPA juga

disampaikan dalam buku. Ruang lingkup pembelajaran BIPA meliputi

ketatabahasan, apresisasi sastra, dan empat keterampilan berbahasa, membaca,

mendengarkan, menulis dan berbicara. Secara umum tugas-tugas atau kegiatan

yang dicapai dalam pembelajaran BIPA terdapat pada tujuan pembelajaran BIPA

(Iskandarwassid, 2009)

Pembelajar BIPA mampu :

1. mengucapkan kata dan kalimat dengan ucapan yang tepat dan intonasi yang

sesuai dengan maksudnya.

2. menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baku

3. menggunakan berbagai bentuk imbuhan dengan maknanya

4. menggunakan kata dengan maknanya

5. mendapatkan dan menggunakan sinonim, antonim, dan homonim

6. memahami bahwa pesan yang sama dapat diungkapkan dalam berbagai

bentuk dan dapat menggunakannya

7. memahami bahwa bentuk yang sama dapat mengungkapkan berbagai makna

8. mengenal dan menikmati puisi, prosa, dan drama Indonesia

9. menerima pesan dan ungkapan perasaan orang lain dan menanggapinya

secara lisan dan tertulis.

10. menggunakan perasaan, pendapat, angan-angan dan pengalaman secara

lisan dan tertulis sesusai dengan medianya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

13

11. berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain secara lisan menurut

keadaan

12. menikmati keindahan dan menangkap pesan yang disampaikan dalam puisi,

prosa, drama, dan syair lagu

Dalam tujuan ini terdapat tugas-tugas yang dilakukan oleh pembelajar berkaitan

dengan kebahasaan, apresiasi sastra, keterampilan berbahasa menyimak,

membaca, menulis dan berbicara.

Penelitian yang dilakukan oleh Lengkanawati (1997) yang berupa strategi

belajar mandiri untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran dalam keempat

keterampilan berbahasa, dapat dijadikan sebagai acuan kegiatan atau tugas-tugas

dalam pembelajaran BIPA. Tugas-tugas tersebut adalah sebagai berikut.

a. Keterampilan menyimak, yaitu:

- mentranskipsi bahan tugas menyimak untuk meningkatkan pemahamannya

dalam menyimak dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan dalam

melafalkan bunyi-bunyi bahasa target sehingga mendekati pelafalan menurut

asli

- memperhatikan pengajaran dengan seksama tatkala pengajar mengoreksi

kesalahan tuturan dirinya atau tuturan pelajaran lainnya.

- menyimak tuturan penutur asli dengan seksama baik dari media elektronik

maupun dari tuturan langsung

- memperhatikan isi maupun bentuk bahasa yang digunakan pengajar di kelas

Tujuan pembelajaran keterampilan menyimak bagi tingkat lanjut :

- memahami percakapan

- memahami berbagai jenis tuturan (pernyataan) yang berbentuk narasi,

deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

b. Keterampilan berbicara

Untuk tingkat yang paling tinggi yaitu tingkat lanjut, tujuan pembelajaran

keterampilan berbicara dirumuskan sebagai dapat berupa:

- menyampaikan informasi

- berpartisipasi dalam percakapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

14

- menjelaskan identitas diri

- menceritakan kembali hasil simakan atau hasil bacaan

- berpartisipasi dalam wawancara

- bermain peran

- menyampaikan gagasan dalam diskusi, pidato, atau debat.

c. Keterampilan membaca

Tugas keterampilan di tingkat menengah dan lanjut dapat berupa:

- menemukan ide pokok dan ide penunjang

- menafsirkan isi bacaan

- membuat intisari bacaan

- menceritakan kembali berbagai jenis bacaan

d. Keterampilan Menulis

Tugas keterampilan di tingkat lanjut dapat berupa:

- menulis paragraf

- menulis surat

- menulis berbagai karangan

- menulis laporan

Dari pemaparan beberapa penelitian di atas, cakupan bahan ajar dalam

pengembangan bahan ajar akan menjadi dasar bagi peneliti untuk merancang

pengembangan buku ajar.

2.2 Pengajaran Bahasa Komunikatif

Tujuan bahasa Indonesia secara umum adalah untuk berkomunikasi.

Bahasa difungsikan sebagai alat komunikasi. Ini berarti bahwa dalam belajar

bahasa Indonesia tujuan yang ingin dicapai adalah kemampuan berkomunikasi

menggunakan bahasa. Pemelajar diharapkan dapat memiliki kemampuan

komunikatif (communicative competence) (Suyitno, 2017). Dalam hal

kompetensi komunikatif perlu kita perhatikan apa yang disampaikan oleh Dell

Hymes seorang pakar sosiolinguistik pada tahun 1967, 1972. Haymes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

15

menjelaskan kompetensi komunikatif sebagai kemampuan yang memungkinkan

seseorang berkomunikasi menyampaikan dan menafsirkan pesan dalam

berinteraksi dengan orang lain dan dalam hubungannnya dengan konteks-konteks

tertentu (Brown, 2001).

Pendapat yang sama dengan Haymes disampaikan oleh Terral (1977) yang

menyatakan bahwa setiap pembelajar bahasa dapat memahami inti yang

disampaikan oleh penutur asli dalam suatu situasi yang nyata dan dia dapat

merespon dengan baik sehingga penutur asli dapat menginterpertasikan respon

tersebut dengan sedikit atau tanpa upaya dan tanpa kesalahan yang

membingungkan yang dapat mengganggu komunikasi (Pranowo, 2014:161). Dari

pengertian ini dapat kita lihat bahwa dalam kompetensi komunikatif terdapat

pengetahuan dan pemahaman pengguna bahasa terhadap kaidah bahasa dan

konteks situasi pemakaiannnya. Konsep ini dipertegas dengan definisi yang

disampaikan Keith Johnson and Helen Johnson communicative competence adalah

pengetahuan yang memampukan seorang menggunakan bahasa secara efektif

untuk berkomunikasi. Kompetensi komunikatif mengacu tidak hanya pengetahuan

utuk menggunakan bahasa tetapi juga keterampilan praktis dalam berbahasa

(Caixia, 2013)

Pendapat lebih luas mengenai communicative competence disampaikan

oleh Bachman (dalam Djiwandono, 2008) kemampuan komunikatif adalah

kemampuan untuk memahami atau mengungkapkan apa yang sudah atau perlu

diungkapkan dengan menggunakan berbagai usur bahasa yang terdapat di semua

bahasa, dalam memahami ungkapan-ungkapan yang ada secara luwes dan

disesuaikan dengan perubahan yang senantiasi timbul, tidak semata-semata

berdasarkan nilai-nilai konvensional yang sudah baku. Dari pengertian ini terdapat

penguasaan terhadap tiga komponen utama (1) kemampuan bahasa (language

competence) yang meliputi berbagai unsur bahasa dalam berkomunikasi, (2)

kemampuan strategis (strategic competence) yaitu kemampuan untuk menerapkan

dan memanfaatkan komponen bahasa dalam komunikasi yang nyata, (3)

mekanisme psiko-fisiologis (psychopyhysiological mechanisme) yaitu proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

16

psikis dan neorologis yang digunakan dalam berkomunikasi. Secara singkat

kemampuan komunikatif didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

bahasa sesuai dengan situasi nyata, secara reseptif maupun produktif.

Dari berbagai perbincangan mengenai kompetensi komunikatif,

nampaknya pendapat yang dikembangkan oleh Michael Canale dan Merril Swan

(1980) dan dipertegas kembali oleh Canale (1983) menjadi dasar perbincangan

dan pembahasan mengenai kompetensi komunikatif. Dalam Communicative

Competence terdapat empat komponen yang membangun kemampuan

berkomunikasi (Celce Muria, 1995). Keempat komponen kompetensi tersebut

adalah:

- Kompetensi gramatikal (grammatical competence), pengetahuan tentang

bahasa seperti kaidah, fonologi, sintaskis, semantik.

- Kompetensi sosial (sociolinguistik competence) pengetahuan tentang

kaidah sosial dan budaya. Konteks sosial tempat bahasa digunakan.

- Kompetensi wacana (discourse competence) pengetahuan tentang wacana

sebagai sebuah keseluruhan teks yang bermakna.

- Kompetensi strategi (strategics competence) pengetahuan verbal dan non

verbal untuk mengatur strategi agar berkomunikasi menjadi lebif efektif.

Berdasarkan penjelasan para ahli, dapat disimpulkan bahwa kompetensi

komunikatif mensyaratkan seseorang mempunyai kompetensi kebahasaan seperti

penguasaan terhadap komponen kebahasaan seperti kosakata dan pola-pola bahasa

yang dipelajari serta memiliki strategi dalam menerapkan dan menggunakan pola-

pola kebahasaan sesuai dengan konteks nyata penggunaan bahasa dalam

lingkungan sosial masyarakat tempat si pembelajar berada. Dengan kata lain,

pembelajar bahasa asing memerlukan kompetensi kebahasaan tentang sistem

linguistik dan kompetensi aspek fungsional komunikasi.

Konsep kompetensi komunikatif menjadi perbincangan yang serius

terutama dalam pembahasan yang berkaitan dengan isu-isu sosial budaya dalam

pemerolehan bahasa kedua. Pembelajaran bahasa kedua sebelum ini lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

17

menekankan karakteristik struktural dan kognitif komunikasi. Perkembangan

selanjutnya pembelajaran bahasa kedua lebih menekankan pada aspek-aspek

implikasi sosial, kultural, dan pragmatik sebagai karakteristik penggunaan bahasa

kedua dalam berkomunikasi. Berkomunikasi dipandang sebagai interaksi aktif

antarindividu yang masing-masing membawa identitas sosial budaya. Dalam

berkomunikasi yang melibatkan penggunaan bahasa kedua, di dalamnya terjadi

transaksi sosial budaya antara penutur asli dan penutur bahasa kedua. Masing-

masing penutur akan menujukkan identitas sosial budaya mereka.

Konsep kompetensi komunikatif (CC) memberikan landasan yang kuat

terhadap pengajaran bahasa komunikatif (CLT) yang melibatkan pengetahuan

kebahasaan, penggunaan fungsi bahasa yang tepat, pemahaman konteks sosial

yang tepat, kemampuan menggunakan piranti kohesi dan koherensi, dan

pengetahuan strategi verbal dan nonverbal. Ini merupakan ciri-ciri yang khas

dalam pengajaran bahasa komunikatif. Tujuan pengajaran bahasa komunikatif

lebih menekankan pada penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini

seperti yang disampaikan Jack Richard (2006) dalam merumuskan tujuan

Pengajaran Bahasa Komunikatif. Tujuan pengajaran bahasa komunikatif adalah

sebagai berikut.

1. Mengetahui bagaimana menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan dan

fungsi yang berbeda.

2. Mengetahui bagaimana menggunakan variasi bahasa sesuai dengan situasi

penggunaan bahasa (misalnya, mengetahui kapan harus menggunakan

pidato formal dan informal atau kapan menggunakan ragam bahasa tulis

sebagai pengganti komunikasi lisan).

3. Mengetahui bagaimana menghasilkan dan memahami berbagai jenis teks

(misalnya, narasi, laporan, wawancara, percakapan)

4. Mengetahui bagaimana menjaga komunikasi dengan menggunakan

strategi komunikasi walaupun memiliki keterbatasan dalam bahasa target.

Berdasarkan pemahaman CLT, pengajaran bahasa dengan segala aktivitas

dan strateginya diarahkan bagi tercapainya pengetahuan dan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

18

komunikasi. Nunan (1991) seperti yang dikutip dalam Samuel (2017), Prusuluri

Seehari (2012) mengajukan kerangka teoretik sebagai karakteristik CLT sebagai

berikut.

- Fokus pada komunikasi dalam interaksi berbahasa.

- Penggunaan material instruksional yang autentik.

- Fokus pada proses pembelajaran.

- Keyakinan bahwa pengalaman murid dapat memberi kontribusi dalam

pembelajaran.

- Keterhubungan aktivitas pembelajaran di kelas dengan situasi kehidupan

nyata.

Berdasarkan kerangka teoretik Nunan (1991), tujuan pembelajaran bahasa

dapat tercapai jika guru dapat mengintegrasikan karateristik tersebut dalam

strategi pengajarannya. Dalam pendekatan ini, pembelajaran difokuskan pada

kemampuan menggunakan bahasa dalam berinteraksi. Penggunaan materi yang

autentik dan instruksional juga merupakan ciri yang diyakini dapat memberikan

dampak bagi pembelajaran bahasa. Guru juga dapat menggunakan pengalaman-

pengalaman murid untuk mengembangkan pembelajaran dengan memberikan

tugas-tugas yang menggambarkan situai nyata penggunaan bahasa. Jadi,

karateristik pengajaran bahasa komunikatif adalah pengajaran bahasa yang

memungkinkan guru atau pengajar mengembangkan kemampuan komunikasi

berbahasa si pemelajar dengan tugas-tugas atau aktivitas-aktivitas komunikatif

yang sesuai dengan situasi nyata penggunaan bahasa dan bukan situasi yang

dibuat terlepas dari konteks.

2.3 Autentisitas dalam Pembelajaran BIPA

Salah satu karakteristik dalam pengajaran bahasa komunikatif adalah

adanya keterhubungan antara kegiatan pembelajaran di kelas dengan situasi

kehidupan nyata di luar kelas. Selain aspek budaya yang perlu mendapat perhatian

dalam pengembangan bahan ajar BIPA, juga yang menjadi penting adalah apakah

aspek-aspek budaya tersebut telah mencerminkan pengalaman-pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

19

budaya yang autentik yang sesuai dengan konteks penggunaan bahasa. Tujuan

pembelajaran BIPA selain memampukan pembelajar berbahasa secara wajar juga

memungkinkan pembelajar mengalami pembelajaran yang nyata sesuai dengan

konteks penggunaan bahasa. Pengalaman yang wajar dan nyata merupakan kunci

dalam penyelenggaraan pegajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing.

Dalam pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing, pendekatan pengajaran

bahasa komunikatif sering dikaitkan dengan masalah autentisitas. Autentisitas ini

untuk menggambarkan interaksi pembelajaran yang secara sosial dan kontekstual

bermakna bagi siswa, dan bukan yang tidak secara alami. Autentisitas berkaitan

dengan kewajaran, keaslian, realitas, kebenaran dalam menghadirkan

pengalaman-pengalaman belajar (Tatsuki, 2006) Autentisitas bukan pada

pengalaman yang dibuat-buat, artifisial atau pura-pura. Autentisitas diarahkan

bagi penggunaan bahasa dalam konteks penggunaan bahasa yang sesungguhnya

(real life language). Autentisitas merupakan konsep yang memungkinkan adanya

interaksi antara apa yang ada dalam diri pengguna bahasa dengan yang dipelajari

(teks atau bahan) sehingga menimbulkan pemahaman (Widowson dalam Birjandi

dan Ahmadi, 2013)

Perihal autentisitas dalam pembelajaran bahasa kedua, Taylor dan Breen

(dalam Widharyanto, 2016) memiliki konsep sebagai berikut.

- Autensitas bahasa berupa teks atau bahan yang digunakan sebagai bahan

pembelajaran.

- Autentisitas tugas berupa tugas-tugas atau kegiatan dalam pembelajaran.

- Autentisitas situasi sosial atau budaya yang aktual .

- Autentisitas penilaian berupa penilaian langsung dan holistik terhadap

performansi dalam keterampilan berbahasa.

Pemunculan autentisitas dalam pengajaran bahasa bukan sesuatu yang

mudah karena pembelajaran dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang dirancang

oleh guru sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa pembelajar. Dalam pengajaran

tradisional, untuk memudahkan jalannya pembelajaran, guru dapat melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

20

rekayasa dalam bentuk menyederhanakan bahan ajar, membuat aktivitas peniruan

seperti simulasi, atau memberikan deskripsi dengan menggambarkan situasi.

Meski tidak mudah, autentisitas adalah hal yang perlu dipertimbangkan bahkan

diusahakan dalam setiap pengajaran bahasa (Widowson dalam Berardo Sacha.

2006).

2.3.1 Bahan Ajar Autentik

Autentisitas dalam pembelajaran bahasa kebanyakan muncul dalam

penggunaan bahan atau teks, dalam tugas dan latihan, dan penilaian atau evaluasi.

Ketiganya merupakan komponen yang penting dan saling berkaitan dalam

pembelajaran bahasa kedua. Terkait dengan bahan atau teks yang autentik,

beberapa ahli menyampaikan padangannya. Wallace (1992) menyatakan bahwa

bahan atau teks yang autentik adalah bahan yang diambil dari situasi nyata (real

life) bukan yang dibuat untuk tujuan pengajaran di kelas. Teks atau bahan yang

autentik biasanya adalah bahan yang memang diproduksi atau dibuat untuk tujuan

komunikasi nyata dalam masyarakat. Senada dengan itu, bahan atau teks yang

autentik adalah bahan yang diambil atau sengaja dipersiapkan untuk membantu

pembelajar menghadapi situasi sosial yang nyata dalam hidup mereka (Guariento,

W. & Morley, J., 2001). Dengan pemahaman ini, autentisitas bahan atau teks

adalah teks atau bahan ajar yang disiapkan guru yang diambil dari bahan-bahan

khusus yang memang bukan untuk tujuan pengajaran namun bahan ini sengaja

dihadirkan di kelas untuk membawa pesan yang nyata dalam situasi kehidupan

nyata.

Berkaitan dengan bahan ajar, menurut Widharyanto (2016) ada 3 tipe

bahan ajar yang disiapkan guru, yaitu (1) bahan ajar yang murni dibuat guru (2)

materi yang diambil dari teks yang ada dalam komunikasi sehari-hari dan

dimodifikasi seperlunya (3) materi yang diambil dari teks komunikasi sehari-hari

tanpa dimodifikasi.

Berdasarkan tingkat keautentikannya, materi jenis (3) memiliki tingkat

autentik yang tinggi karena materi ini diberikan apa adanya tanpa campur tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

21

guru. Sedangkan, tipe (1) dan (2) memiliki tingkat autentik yang rendah karena

guru berusaha menyederhanakan bahan. Penyederhanaan bahan ajar bisa jadi

menghilangkan sifat keaslian dan kealamiahan sehingga tidak mencerminkan

penggunaan bahasa yang nyata dalam berbahasa. Widharyanto (2016)

menggambarkan tingkat autentisitas materi dalam tabel berikut.

Tabel 2.1. Tipe Keaslian Materi

Tipe Materi Campur tangan guru Keaslian dan

kealamiahan

Tipe 1 Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Tipe 2

Tipe 3

Dari gambaran tersebut, Widharyanto menyatakan bahwa autentisitas di dalam

pembelajaran bahasa yang hadir dalam pemilihan bahan, tugas dan evaluasi tidak

dipandang sebagai dikotomis “hitam-putih” sebagai autentik dan tidak autentik.

Autentisitas adalah suatu kontinum tinggi atau rendah yang di dalamnya terdapat

banyak atau sedikit sifat-sifat autentik.

Berkenaan dengan bahan, penggunaan bahan akan berpengaruh terhadap

kegiatan atau tugas-tugas yang akan dilakukan oleh pemelajar. Semakin alamiah

sebuah bahan semakin menuntut kegiatan yang alami juga. Bahan yang otentik

mendekatkan pembelajar pada kegiatan yang bersifat otentik pula. Bahan yang

otentik menyajikan bahasa yang digunakan dalam kegiatan berkomunikasi yang

sesungguhnya. Dengan demikian, guru hendaknya membuat situasi pembelajaran

dengan kegiatan-kegiatan yang senyatanya pula.

2.3.2 Tugas atau Kegiatan Autentik dalam Pengajaran BIPA

Dalam bagian ini akan dibahas bagaimana bentuk-bentuk tugas atau

kegiatan berbahasa dalam pengajaran BIPA. Hal yang terkait dengan pembahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

22

ini adalah: apa itu tugas, bagaimana autentisitas tugas-tugas dalam berbahasa,

tugas dan ruang lingkup pengajaran BIPA

a. Pengertian Tugas

Masalah yang sering dihadapi guru dalam membuat bahan ajar adalah

menentukan jenis-jenis latihan dan tugas yang harus dilakukan pembelajar. Guru

dituntut untuk mampu membuat tugas atau latihan yang dapat meningkatkan

pemelajar mencapai tujuan yang ditentukan. Richard (1990) mencontohkan

bentuk-bentuk tugas dalam berbahasa sebagai berikut.

- Siswa mendengarkan petikan percakapan dan menyimpulkan topik

percakapan tersebut.

- Membaca salah satu bagian teks percakapan telepon, memperkirakan apa

respon yang akan muncul lalu mencocokkan dari sumber dengarannya.

- Mengamati gambar yang mengandung percakapan, memperkirakan topik

apa yang ada dalam gambar lalu mencocokkan dengan sumber aslinya.

- Mendengarkan teks percakapan lalu mencari bentuk ekspresi kesopanan.

Jika kita perhatikan contoh di atas, terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan

pemelajar. Mereka melakukan kegiatan seperti mendengarkan, menyimpulkan,

memperkirakan, mencocokkan, mencari. Kegiatan-kegiatan inilah yang bisa

dikatakan sebagai tugas pembelajaran. Nunan (2004:9) menyebutnya sebagai

pedagogical task yaitu kegiatan di ruang kelas yang melibatkan pembelajar

dalam memahami, memanipluasi, memproduksi atau berinteraksi dalam bahasa

yang dipelajari. Seluruh kegiatan, tujuan belajar, latar atau setting pembelajaran,

peran guru dan pembelajar diarahkan pada tugas yaitu penggunaan pengetahuan

gramatikal dalam mengekspresikan bahasa sesuai dengan fungsi berbahasa.

Pemahaman tersebut dapat digambarkan dalam tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2.2 . Tugas Pembelajaran (Nunan)

Goals Teacher Role

Input Task Student Role

Activities Setting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

23

Goals adalah tujuan atau sesuatu yang diniatkan dalam pembelajaran. Input terkait

dengan segala data dan informasi yang berguna bagi proses pembelajaran.

Activities adalah unjuk kemampuan. Role atau peran adalah bagaimana hubungan

antara guru dan pembelajar. Setting terkait dengan pengaturan kelas .

Tujuan dan tugas memiliki hubungan yang erat dalam pembelajaran.

Tujuan menujukkan apa yang harus dicapai oleh pembelajar. Tujuan adalah

tingkah laku kemampuan yang harus dikuasai oleh si pembelajar. Tugas

merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Keduanya harus sejalan.

Jika sebuah tujuan menuntut pembelajar mampu menulis dengan bahasa dan ejaan

yang benar, tugas harus menunjukkan pembelajar benar-benar melakukan

aktivitas menulis dengan mendemokan penguasaan bahasa dan ejaan dengan

benar. Tugas bukan sekedar memilih mana kalimat yang benar atau salah seperti

dalam bentuk tes objektif. (Burhan, 2011)

b. Autentisitas Tugas dalam Pembelajaran BIPA

Dalam pendekatan Pengajaran Komunikatif Bahasa, tugas-tugas

pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada pembelajar

penggunaan bahasa yang memiliki kemiripan langsung atau tidak langsung

dengan penggunaan bahasa dalam situasi yang nyata. Tugas-tugas pembelajaran

mendorong pembelajar menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk

tantangan berkomunikasi di dunia nyata baik secara produktif maupun reseptif.

Terkait ini guru dituntut untuk memiliki kepekaan memilih tugas-tugas yang dapat

memberikan tantangan bagi pembelajar menggunakan bahasa sesuai dengan

kenyataan penggunanan bahasa. Guru perlu memahami sifat-sifat tugas autentik

dalam pembelajaran bahasa.

Berkaitan dengan tugas-tugas pembelajaran di kelas, Widharyanto (2003

dan 2016) memberikan pandangan bahwa dalam praktik pembelajaran BIPA di

kelas terdapat empat tipe tugas pembelajaran yang biasa terjadi, yaitu: (1) tugas-

tugas untuk menguasai aspek gramatikal dan leksikal yang lepas konteks (2)

tugas-tugas untuk menguasai aspek gramatikal dan leksikal dalam konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

24

pemakaian wacana, (3) kegiatan berupa performansi siswa di kelas yang bersifat

simulatif, (4) aktifitas berupa performansi aktual siswa dalam konteks situasi

sosial budaya yang sesungguhnya dalam masyarakat.

Tugas tipe (1) adalah tugas yang mengarah pada penguasaan grammatical

content dan lexical content. Tugas-tugas ini melatihkan penguasaan dalam tataran

morfologi maupun sintaksis. Tugas dalam tipe ini adalah: menjodohkan kata

dengan kata lain.

Tugas tipe (2) aktivitas atau tugas-tugas yang mengarah pada penguasaan

gramatical content dan lexical content dalam konteks pemakaian wacana. Contoh

tugas seperti ini adalah mengisi bagian rumpang sebuah wacana. Tipe tugas ini

memenuhi ciri-ciri pragmatik karena melibatkan konteks dan bukan semata-mata

kalimat atau kata-kata lepas.

Tugas tipe (3) adalah tugas yang menuntut performansi aktual pembelajar

namun masih bersifat simulatif. Pembelajar melakukan tugas-tugas komunikatif

yang berupa interaksi tiruan atau pura-pura dalam berbagai situasi berbahasa di

kelas. Contoh tugas seperti ini adalah memainkan peran, melakukan simulasi,

menceritakan kembali.

Tugas tipe (4) adalah aktivitas performansi aktual pembelajar dalam

konteks sosial budaya yang sesungguhnya di masyarakat. Pembelajar dituntut

untuk melakukan interaksi yang nyata sesuai dengan fungsi bahasa. Tugas seperti

ini misalnya melakukan wawancara atau observasi, berdiskusi, membeli di pasar

atau di kios, di warung.

Berdasarkan jenis tugas-tugas ini, Widharyanto (2016) membuat tabel

gambaran tingkat autentisitas tugas pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

25

Tabel 2.3.Tingkat Autentisitas Tugas Pembelajaran

Tipe Tugas Sifat

Kegiatan

Berbahasa

Konteks

Situasi

Kealamiahan

Komunikasi

Tingkat

Autentisitas

Tugas

Tipe 1

Tidak

langsung

Bebas konteks Tidak alami Sangat rendah

Tugas

Tipe 2

Tidak

langsung

Peka konteks Tidak alami Rendah

Tugas

Tipe 3

Langsung Peka konteks Tidak alami Cukup

Tugas

Tipe 4

Langsung Peka konteks Alami Tinggi

2.4 Bahan Ajar dan Pengembangan Bahan Ajar BIPA

2.4.1 Hakikat dan Karakteristik Bahan Ajar

Permasalahan pengajaran BIPA yang sering dihadapi oleh guru adalah

pemilihan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pembelajarannya.

Pemilihan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pembelajar akan

membantu guru dan siswa mencapai tujuan belajar secara tepat pula. Kesulitan

untuk memilih atau membuat bahan ajar yang tepat memang kenyataan yang ada

saat ini. Kurikulum BIPA yang ada saat ini, yaitu SKL BIPA nomor 17 tahun

2017 telah memberikan ancangan atau garis besar pengembangan bahan ajar.

Kurikulum ini seharusnya menjadi dasar bagaimana merancang dan

mengembangkan bahan ajar yang tepat. Namun, tidak jarang yang terjadi adalah

masing-masing pengajar memberikan bahan ajar pada bidangnya masing-masing

yaitu keterampilan, menyimak, membaca, berbicara, menulis dan kebudayaan

Indonesia (Kurniasih, 2019). Hal ini membuat kurang terintegrasinya bahan ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

26

Bahan ajar atau materi ajar haruslah dirancang, dikembangkan, dan ditata

sebaik mungkin agar dapat membantu pemelajar mencapai tujuan yang

diharapkan. Suyitno (2017:57) menyatakan bahwa pada hakikatnya materi ajar

adalah sarana yang digunakan untuk membelajarkan pelajar BIPA yang secara

langsung, diolah dan dipahami secara sadar untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan. Dalam konteks pengajaran BIPA, materi atau bahan ajar

yang dibutuhkan haruslah sesuai dengan orientasi belajar BIPA. Bahan ajar adalah

seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui pembelajaran

yang menyenangkan (Iskandarwasid dan Dadang Sunendar, 2011). Bahan ajar

adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang

digunakan guru/pendidik dan siswa/peserta didik dalam proses pembelajaran.

Setelah memahami hakikat bahan ajar, para pembuat bahan ajar atau guru

perlu juga memahami karateristkik bahan ajar yang baik. Dalam Richard (2001)

dipaparkan bagaimana bahan ajar yang baik, mengacu pada pendapat Rowntree

(1997), yakni meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar, memberikan

gambaran apa yang akan dipelajari berikutnya, mampu memberikan penjelasan

pada hal-hal yang baru, menghubungkan dengan pengalaman pembelajaran

sebelumnya, memberi kesempatan untuk berpikir, memberikan balikan proses

pembelajaran, memberi ruang untuk berlatih, memastikan siswa tahu apa yang

dipelajari, memberikan gambaran kemajuan belajar, dan meyakinkan siswa

menjadi lebih baik dalam belajar.

Karakteristik bahan ajar yang baik juga disampaikan oleh Tomlinson

(1998), yaitu memberikan dampak bagi pembelajaran, memudahkan siswa dalam

belajar, membangun kepercayaan diri, relevan dan berguna bagi pengembangan

siswa, bahan ajar harus mampu mempermudah siswa dalam belajar, memastikan

pembelajar memperoleh ha-hal yang diajarkan, memberi kesempatan mempelajari

bahasa dalam konteks yang nyata atau autentik, materi ajar memberi kesempatan

kepada siswa menggunakan bahasa target untuk meningkatkan kemampuan

berkomunikasi, materi ajar harus dapat mengakamodir berbagai gaya belajar

siswa, materi ajar harus bisa memaksimalkan potensi siswa dengan mendorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

27

dan melibatkan kemampuan intektual, emosional, estetika yang dapat merangsang

bekerjanya otak kanan dan otak kiri, materi tidak berlebihan dalam menyajikan

latihan yang terkendali, dan materi harus bisa memberikan feedbcak

perkembangan belajar siswa (Muliastuti, 2017). Menurut prinsip-prinsip tersebut

dapat diihat bahwa pengembangan bahan ajar berpusat pada keadaan pemelajar

dan kebutuhan belajar pemelajar

Setelah memahami karakteristik bahan ajar yang baik, pengajar

selanjutnya menyiapkan pengembangan bahan ajar. Dalam pengembangan bahan

ajar perlu mempertimbangkan beberapa hal. Iskandarwassid (2008) memberikan

pertimbangan untuk menyusun bahan ajar sebagai berikut.

- Relevan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar yang harus dicapai.

- Memberikan motivasi kepada peserta.

- Bahan disusun secara sistematis dari yang sederhana hingga yang

kompleks, dari yang konkret sampai ke abstrak.

- Sesuai dengan tujuan dan kebutuhan belajar siswa sehingga menarik minat

untuk belajar.

- Mempertimbangkan aspek-aspek linguistik dan mencakup keterampilan

berbahasa.

- Menghindari konsep yang samar-samar atau ambigu agar tidak

membingungkan.

- Membedakan bahan ajar untuk anak dan untuk orang dewasa.

Selajutnya dalam pengembangan bahan ajar, pengajar mempersiapkan

dan menentukan tujuan-tujuan pembelajaran, merancang capaian pembelajaran,

menyususun bahan ajar dan mengorganisasikannya. Ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam mengawali pembuatan bahan ajar. Guru perlu membuat

daftar input yang berguna sebagai arah menentukan bahan ajar. Beberapa hal yang

mungkin bisa ditanyakan dalam mempersiapkan bahan ajar seperti di bawah ini.

1. Bahan yang terkait ketatabahasaan: apakah komponen kebahasaan akan

dilesapkan melalui teks (atau dalam pembahasan terpisah), dalam materi

percakapan atau dalam suatu ujaran tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

28

2. Bahan simakan (dengaran): apakah sumber-sumber bahan simakan berasal

dari bahan yang autentik yang diambil dari rekaman yang beredar di luar atau

rekaman dari bahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, atau keduanya.

3. Bahan bacaan: jenis teks yang akan disajikan dan sumbernya seperti majalah,

koran dari buku dan bagaiamana memilih bahan bacaan yang tepat.

4. Bahan menulis: tipe komposisi tulisan apa yang akan disajikan, bahan tulisan

yang riil atau yang sengaja ditulis untuk kepentingan bahan ajar, perlukah

tulisan murid dijadikan contoh bahan ajar, bagaimana memilih bahan tulisan.

5. Bahan berbicara: aktivitas berbicara seperti apa yang akan ditampilkan,

sumber-sumber apa yang akan digunakan, dialog, dari rekaman, pengunaan

gambar-gambar, penciptaan situasi dan lain-lain dan bagaimana

menentukannnya.

Terkait dengan bahan ajar, ada banyak sumber yang bisa digunakan guru

seperti dari majalah, buku, dari internet, televisi atau radio. Dengan

berkembangnya internet, ada banyak kesempatan bagi guru untuk mengambil

sumber-sumber bahan ajar termasuk materi visual dan audiovisual dan banyak

diantaranya bisa diunduh secara gratis. Namun demikian guru juga perlu

memperhatikan apakah ada sumber-sumber tertentu yang sudah menjadi hak

paten sehingga harus meminta ijin dalam menggunakannya.

Dalam pengembangan materi ajar BIPA yang perlu diperhatikan adalah:

(1) tingkat kesulitan, (2) tingkat produktivitas, (3) tingkat kompleksitas, dan (4)

tingkat keberterimaan (Suyitno, 2010). Tingkat kesulitaan mengacu pada mudah

dan sulitnya bahan ajar pada tingkat penguasaan bahasa tertentu. Semakin tinggi

tingkat penguasaan bahasa semakin sulit bahan yang diberikan.Tingkat

produktivitas mengacu pada bahan-bahan ajar yang frekuensi penggunaannya

tinggi. Bahan tersebut memang dibutuhkan karena penggunaanya yang tinggi

dalam keadaan nyata berbahasa. Tingkat kompleksitas mengacu pada bahan-

bahan yang memiliki makna konkrit hingga bahan yang mengandung makna

abstrak. Dan, tingkat keberterimaan adalah mengacu pada apakah bahan itu bisa

diterima dalam penggunaan bahasa dalam situasi nyata berbahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

29

2.4.2 Model Pengembangan Bahan Ajar Terpadu

Dalam mengembangkan bahan ajar, ada beberapa model pendekatan yang

bisa digunakan. Dalam penelitian ini, model pengembangan bahan ajar BIPA

menggunakan pendekatan integratif. Dari beberapa model pendekatan terintegrasi,

model Pendekatan Jaring Laba-laba (The Webbed Model) adalah model yang bisa

diterapkan dalam pembelajaran BIPA (Muliastuti, 2017). Model Webbed

merupakan salah satu model pembelajaran integratif yang menggunakan

pendekatan tematik. Model Webbed menyajikan pendekatan tematik untuk

mengintegrasikan mata pelajaran. Dalam konteks BIPA, mata pelajaran adalah 4

keterampilan berbahasa. Pembelajaran 4 keterampilan berbahasa diikat dalam

suatu tema yang telah ditentukan dalam silabus. Kegiatan-kegiatan berbahasa

seperti mendengarkan lalu berbicara atau menulis diberikan dengan cara

pergantian yang halus sehingga pemelajar mengalami berbagai kegiatan berbahasa

tanpa menyadarinya.

Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

pembelajaran bahasa secara terpadu, terutama pada saat penggalian tema-tema,

pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian. Dalam proses penggalian

tema-tema perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

(1) Prinsip penggalian tema

- Tema tidak boleh terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk

memadukan banyak mata pelajaran

- Bermakna, tema dapat memberi bekal kepada siswa untuk belajar ke tahap

selanjutnya

- Sesuai dengan tingkat perkembangan psikologi siswa

- Mengakomodasi sebagai besar minat siswa

- Mempertimbangkan peristiwa autentik yang terjadi dalam rentang waktu

belajar

- Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku

- Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

(2) Prinsip pengelolaan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

30

Prinsip pengelolaan pemebalajaran terkait dengan peran guru dalam keseluruhan

proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru seharusnya:

- Jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses

pembelajaran

- Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap

tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.

- Mengakomodasi ide-ide yang kadang kala tidak terencanakan.

(3) Prinsip evaluasi

- Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping

bentuk evaluasi lainnya

- Guru mengajak siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah

dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian umum.

(4) Prinsip reaksi

- Prinsip ini menggaris bawahi bahwa guru harus bereaksi terhadap aksi siswa

dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan

ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna.

Dalam mengembangkan bahan ajar secara terpadu, perlu dipertimbangkan

strategi dalam pengembangan bahan ajar. Keterampilan-keterampilan

dikembangkan sebagai berikut.

(1). Urutan penyajian keterampilan berbahasa hendaknya adalah membaca,

mendengarkan, berbicara, menulis, lalu tata bahasa. Urutan penyajian

keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pemelajar. Hal

ini sesuai dengan prinsip yang disampaikan Nation (2007). Prinsip tersebut

terdiri atas empat hal yang saling berkaitan (four strands), yaitu meaning

focused input, meaning focused output, language focused learning, dan

fluency development. Dalam prinsip ini, meaning focused input berhubungan

erat dengan keterampilan mendengarkan dan membaca, meaning focused

output berhubungan dengan keterampilan berbicara dan menulis, language

focused learning berhubungan dengan ketatabahasaan, dan fluency

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

31

development berhubungan dengan kelancaran dalam menerima dan

memproduksi bahasa yang dipelajari sebelumnya (Nation, 2012).

(2) Keterampilan berbahasa hendaknya diberikan secara terpadu dengan

mengkombinasikan beberapa keterampilan, misalnya:

Menyimak dan berbicara : pembelajar menyimak dialog yang diperdengarkan

lalu pembelajar menceritakan kembali isi dengaran. Pada kelas besar, setelah

menyimak percakapan, pemelajar dapat memerankan kembali isi bacaan

sesuai dengan peran yang dibawakan.

Membaca dan menulis: pemelajar membaca teks dengan topik tertentu.

Kemudian pemelajar mengerjakan tugas menuliskan kembali isi bacaan atau

membuat ringkasan.

(2) Pembelajaran kosakata dan struktur harus selalu di dalam konteks. Artinya,

kata-kata atau struktur yang diajarkan tidak lepas dari konteks kalimat atau

wacana.

(3) Setiap aspek dalam bahasa diajarkan dengan memperhatikan tema yang telah

digariskan dalam silabus.

(4) Setiap kali pembelajaran selalu diawali dengan pengarahan yang jelas.

(5) Pembelajaran yang direncanakan dengan baik akan memberikan hasil yang

lebih baik.

Berdasarkan pemahaman tersebut di atas, pengembangan bahan ajar BIPA

dapat menggunakan pendekatan integratif. Tema yang digunakan sebagai penjalin

antarbidang studi dalam penyusunan kurikulum, dalam pengembangan

pembelajaran BIPA dapat digunakan sebagai penjalin antarketerampilan

berbahasa. Tema-tema yang dipilih dan dikembangkan pada materi ajar BIPA

akan memberikan dampak pada pembelajaran di kelas. Tema-tema yang dipilih

berdasarkan kebutuhan siswa akan menjadikan materi ajar bersifat autentik dan

bermakna (Muliastuti, 2017:66).

2.5 Kelayakan Bahan Ajar

Bahan ajar yang dikembangkan menjadi buku teks atau buku ajar

hendaknya dinilai atas kelayakannya sebagai buku ajar. Dalam penelitian

Pengembangan Bahan Ajar BIPA Tingkat Madya, Sheilla Arumdyahsari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

32

Widodo Hs, Gatut Susanto (2016) menyampaikan 4 komponen dalam

mengembangkan bahan ajar BIPA, sebagai berikut.

1. Komponen Penyajian. Pada komponen penyajian hal yang dibahas adalah

urutan penyajian bahan ajar, kesesuaian dengan langkah pembelajaran, dan

tingkat kesulitan. Penyajian materi pada bahan ajar disesuaikan dengan kisi-

kisi yang dibuat sebelumnya. Kisi-kisi dikembangkan melalui studi dokumen,

analisis kebutuhan, dan silabus yang dibuat dari acuan tertentu. Kisi-kisi

memuat topik, materi, tujuan, pembelajaran budaya, dan langkah pembelajaran.

2. Komponen kegrafikan. Kegrafikan bahan ajar dianggap penting untuk sebuah

bahan ajar karena untuk membaca isi, pembaca pasti akan melihat terlebih

dahulu sampul dan bentuk bahan ajar. Kegrafikan bahan ajar, meliputi (1)

ukuran buku, (2) tata letak, (3) ukuran dan jenis huruf, (4) spasi dan susunan,

dan (5) ilustrasi.

3. Komponen isi. Materi yang dikembangkan pada buku yang dikembangkan ini

menggunakan acuan rincian materi dari acuan tertentu (dalam penelitian ini

ACTFL). Materi meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Materi tata bahasa juga disajikan secara terintegrasi dengan empat

keterampilan berbahasa. Topik yang disajikan setiap unit adalah topik

fungsional. Materi-materi pada topik tersebut diharapkan bisa langsung

dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari pelajar BIPA.

4. Komponen bahasa. Komponen bahasa didasarkan atas empat hal yaitu (1)

kemampuan berbahasa pelajar, (2) kaidah bahasa, (3) pilihan kata, dan (4)

keterbacaan

Dalam tahap penilaian ini, bahan ajar BIPA yang dikembangkan dinilai melalui

validasi oleh dosen ahli bahan ajar BIPA.

2.6 Kerangka Berpikir

Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua akan mencapai

tujuannya bila proses pembelajaran diarahkan bagi terwujudnya kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

33

Pengajaran Bahasa Komunikasi

Autentisitas bahan dan tugas Integrasi keterampilan

berbahasa

Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

BIPA

Tujuan Belajar BIPA

Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis

Auntentisitas untuk Tingkat Lanjut

penggunaan bahasa pembelajar sesuai dengan fungsi berbahasa dalam situasi yang

nyata. Pengajaran komunikasi berbahasa adalah sebuah pendekatan dalam

pembelajaran bahasa yang menekankan pada tujuan tidak hanya penguasaan

bahasa secara gramatikal, namun juga penggunaan bahasa yang tepat sesuai

dengan fungsi dan konteks sosial berbahasa yang tepat. Salah satu cara atau

strategi dalam pengajaran bahasa komunikatif adalah penggunaan bahan dan

tugas-tugas yang autentik. Guru dituntut untuk mengembangkan tugas-tugas yang

nyata dalam setiap keterampilan berbahasa yaitu membaca, mendengrkan,

menulis dan berbicara. Tugas-tugas dalam setiap keterampilan hendaknya

dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya tipe-tipe tugas yang gramatikal

saja tetapi juga tugas-tugas yang menuntut performansi aktual pembelajar pada

situasi yang nyata. Dengan terpenuhinya tugas-tugas yang mendekati pada

performansi bahasa yang sesunggnya yang merupakan tingkat autentik yang

tinggi maka dapat diyakini bahwa tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai

bahasa kedua terpenuhi.

Tabel 2.4. Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan metode penelitian. Ada 9 subbab yang akan

membahas metode yang digunakan dalam penelitian ini. Kesembilan subbab

tersebut adalah: (1) jenis dan model penelitian pengembangan, (2) prosedur

pengembangan, (3) uji coba produk, (4) rancangan uji coba, (5) subjek uji coba,

(6) sumber dan jenis data (7) teknik pengumpulan data (8) alat pengumpulan data,

(9) teknik analisis data

3.1 Jenis dan Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan atau

Research and Development (R and D). Penelitian dan Pengembangan adalah

metode penelitian yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan suatu

produk. Produk atau hasil penelitian ini adalah sebuah buku ajar. Menurut Borg

and Gall (dalam Sugiyono, 2015) penelitian dan pengembangan dapat

menghasilkan produk yang berupa benda seperti buku teks, film untuk

pembelajaran, perangkat lunak komputer, juga dapat menghasilkan metode

mengajar atau program pendidikan tertentu.

Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang dapat meningkatkan

kemampuan bahasa Indonesia penutur asing dalam 4 keterampilan berbahasa pada

tingkat lanjut. Model penelitian ini dirancang dengan menggunakan Research and

Development (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mengadaptasi model Borg & Gall. Dalam penelitian pengembangan atau R&D

dilakukan 2 kegiatan pokok yang bertujuan menghasilkan produk dan menguji

keefektifan produk (Sugiyono, 2015). Tujuan pertama sering disebut sebagai

fungsi pengembangan dan tujuan kedua sebagai fungsi validasi.

Tahapan pengembangan dalam model Borg & Gall adalah sebagai berikut.

1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi (Research

and Information Collecting) Dalam tahap ini dapat dilakukan kajian pustaka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

35

pengamatan kelas, mengumpulkan pokok persoalan dan merangkum

permasalahan.

2. Melakukan perencanaan (Planning). Dalam tahap ini dilakukan kegiatan

pendefinisian keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan

pembelajaran.

3. Mengembangkan bentuk produk awal (Develop Preliminary Form of

Product). Pada tahap ini penelitia mengembangkan jenis/bentuk produk awal,

yang meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan,

dan perangkat evaluasi.

4. Melakukan uji lapangan permulaan (Preliminary Field Testing). Dalam tahap

ini juga dilakukan kegiatan menggali data dengan wawancara, kuesioner,

observasi, kemudian dikumpulkan dan dianalisis.

5. Melakukan revisi berdasarkan analisis data (Main Product Revision)

Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran

dari hasil uji coba lapangan awal.

6. Melakukan uji coba lebih luas (Main Field Testing) Pada tahap ini

dikumpulkan data kualitatif untuk menilai proses dan data kuantitatif berupa

hasil tes.

7. Revisi produk berdasarkan hasil uji.( Operational Product Revision)

8. Operational Field Testing. Uji di lapangan dengan skala lebih luas

menggunakan teknik wawancara, observasi dan angket. Data kemudian

dianalisis.

9. Final product revision Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis data

pada uji lapangan terakhir.

10. Desiminasi atau melaporkan produk akhir hasil pengembangan.

Dalam penelitian ini, peneliti juga berpatokan pada model penelitian dan

pengembangan oleh Sugiyono (2009). Terdapat sepuluh tahapan dalam

penelitian dan pengembangan ini, seperti dalam skema berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

36

Skema 3.1 Model penelitian pengembangan Sugiyono

3.2 Prosedur Pengembangan

Berdasarkan model penelititan dan pengembangan Borg and Gall dan

Sugiono, peneliti memodifikasi langkah-langkah dengan memangkas langkah

pada Uji Coba Pemakaian, Revisi Produk, dan Produksi Masal. Modifikasi adalah

hal yang biasa dilakukan dalam penelitian pengembangan. Beberapa penelitian

dan pengembangan terdahulu telah melakukan modifikasi. Beberapa penelitian

tersebut dilakukan oleh Prasetyo, Andi Eko (2015) yang berjudul Pengembangan

Bahan Ajar BIPA Bermuatan Budaya Jawa Bagi Tingkat Pemula. Penelitian

tersebut menggunakan langkah-langkah (1) survei pendahuluan untuk

merumuskan potensi dan masalah, (2) pengembangan prototipe sebelum

Potensi masalah

Pengumpulan data

Desain produk

Validasi desain

Revisi desain

Uji coba produk

Revisi produk

Uji coba pemakaian

Revisi produk

Produksi masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

37

mengembangkan desain, (3) desain produk, yaitu kegiatan merancang bahan ajar

BIPA, (4) validasi produk, (5) revisi dan perbaikan produk. Modifikasi juga

dilakukan oleh Melati, Sofylia (2017) dalam penelitian Pengembangan Kamus

Idiom Bahasa Indonesia bagi Pembelajar BIPA, dengan tahapan: (1) analisis

kebutuhan, (2) perancangan kamus, (3) pembinaan data korpus, (4) pengolahan

lema, (5) uji keabsahan, (6) pengabjadan data, (7) validasi produk dan revisi, (8)

uji coba dan revisi produk.

Penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini pun, peneliti

menggunakan modifikasi penelitian. Dengan demikian, model penelitian dan

pengembangan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Analisis kebutuhan

Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data awal berupa

identifikasi kebutuhan bahan ajar. Kebutuhan bahan ajar diidentifikasi dengan

menggunakan:

a. kuesioner kepada pemelajar BIPA pada tingkat lanjut dan melakukan

wawancara kepada pengajar BIPA dan pengembang bahan ajar BIPA.

Identifikasi kebutuhan ini dilakukan untuk menemukan kesulitan-kesulitan

yang dihadapi guru dan pemelajar dalam pembelajaran, kendala-kendala yang

dihadapi guru dan pembelajar dalam menggunakan bahan ajar yang sudah

ada, dan harapan-harapan pemelajar dan guru terhadap bahan ajar yang akan

dikembangkan

b. catatan penelitian untuk melakukan studi kepustakaan terhadap kurikulum

dan bahan ajar BIPA yang saat ini ada dan yang digunakan oleh guru dan

pembelajar di lokasi penelitian. Kurikulum yang dianalisis adalah Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) Kursus dan Pelatihan BIPA oleh Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia

Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

tahun 2016, dan Buku BIPA Sahabatku Indonesia (2016) , yang diterbitkan

oleh Pusat Pengkajian Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Badan Bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

38

Analisis ini untuk mendapatkan gambaran standar isi yang terdapat dalam

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum pengajaran

BIPA dan buku-buku ajar BIPA. Analisis ini diperlukan agar peneliti bisa

mendapatkan SK dan KD yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar

dan juga menghindari penggunaan bahan-bahan ajar yang sama.

c. catatan observasi kelas BIPA lanjut. Observasi kelas ini untuk mendapatkan

data proses pembelajaran BIPA di kelas lanjut. Peneliti ingin mengetahui

bagaimana bahan ajar yang digunakan di kelas dan bagaimana proses

pembelajaran berlangsung.

Pada tahap analisis kebutuhan ini, akan dihasilkan data yang berupa data

kebutuhan pemelajar dan pengajar untuk mengembangkan produk buku ajar.

Data hasil analisis kebutuhan selanjutnya dilakukan perancangan produk.

2. Perancangan Produk

Berdasarkan data-data yang dikumpulkan, peneliti mengembangkan

bentuk produk awal berupa peta buku atau silabus dan buku ajar. Silabus ini

dilengkapi dengan SK dan KD, bahan ajar untuk 4 keterampilan berbahasa,

indikator-indikator, latihan atau tugas, sumber bahan ajar.

Silabus atau garis besar isi buku menjadi dasar bagi pengembangan buku

ajar yang masih berupa prototipe atau bentuk awal buku. Bentuk awal buku

dirancang dengan bahan ajar dalam 4 keterampilan serta bentuk-bentuk latihan

dan atau tugas-tugas. Pengembangan bahan ajar dilakukan dengan analisis tujuan

dan karakteristik materi, analisis sumber-sumber belajar, analisis karakteristik

pembelajar. Peneliti mengumpulkan contoh-contoh, merancang urutan berpikir

yang runtut (abstrak ke konkret), bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman

pembelajar, dan melibatkan pengalamaan belajar siswa dengan tujuan

pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar bahan ajar yang dikembangkan lebih

autentik dan kontekstual bagi kehidupan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

39

3. Validasi Desain.

Dalam tahap ini peneliti meminta penilaian produk kepada ahli

pengembangan bahan ajar BIPA, praktisi atau pengajar BIPA. Penilaian dan

masukan dari para ahli, pengajar, akan menjadi acuan bagi peneliti untuk

melakukan perbaikan prototipe.

4. Revisi Desain

Dalam tahap ini peneliti melakukan perbaikan atas masukan dan saran

yang diberikan oleh ahli pengembangan bahan ajar dan pengajar BIPA.

5. Uji Coba Produk

Dalam tahap ini melakukan uji coba di lapangan dengan meminta pengajar

BIPA dan pembelajar BIPA menggunakan buku ajar ini. Uji coba ini dilakukan

secara perorangan. Pemelajar diminta untuk menggunakan prototipe buku ajar.

Setelah melakukan uji coba, peneliti meminta para pemelajar untuk memberikan

penilaian dan masukan guna memperbaiki prototipe.

6. Revisi Produk

Dalam tahap ini peneliti melakukan perbaikan berdasarkan saran dan

masukan dari pembelajar dan pengajar BIPA.

Pemangkasan langkah ini dilakukan oleh peneliti karena untuk uji coba pada

lapangan yang lebih luas agak menyulitkan karena tidak banyak pembelajar BIPA

di tingkat atas. Kebanyak orang asing yang belajar BIPA berada pada tingkat awal

dan menengah. Dengan demikian, peneliti hanya melakukan uji coba satu kali

pada subjek yang terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

40

Tabel 3.2 Prosedur Pengembangan

Keterangan:

- Analisis data 1 untuk menentukan dan menemukan permasalahan yang ada

di lapangan untuk menentukan rancangan produk.

- Analisis data 2 mengolah data masukan dari validasi ahli.

- Analisis data 3 mengolah data dari pelaksanaan uji coba produk.

3.3 Sumber Data

Populasi adalah menetapkan lingkungan yang akan dijadikan lapangan

dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini populasi adalah lembaga-

lembaga Pengajaran BIPA yang ada di Jogjakarta baik lembaga yang berada di

bawah universitas maupun lembaga kursus dan pelatihan (LKP) BIPA. Berikut

lembaga pengajaran BIPA yang terdapat di Yogyakarta.

Tabel 3.3 Daftar Lembaga BIPA di Yogyakarta

No Nama Lembaga Status Lembaga

1 Wisma Bahasa LKP

2 Alam Bahasa LKP

Langkah 1a. Analisis Kebutuhan

Langkah 1b. Studi literatur

dan Pengumpulan data

Langkah 2. Rancangan

Produk

Langkah 3.

Validasi ahli

Langkah 4. Revisi

Desain

Langkah 5. Uji

Coba Produk

Langkah 6. Revisi

Produk

Analisis data 1 Analisis data 2

Analisis data 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

41

3 Realia LKP

4 Puri Bahasa LKP

5 BIPA Fakultas Bahasa dan Seni UNY Universitas

6 Indonesian Language and Culture

Intensive Course Universitas Sanata

Dharma

Universitas

7 Indonesia Language and Culture

Learning Service INCULS Faklutas

Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada

Universitas

8 PBI Universitas Ahmad Dahlan Universitas

9 Pusat Bahasa Universitas Atma Jaya Universitas

10 LTC Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Universitas

(Sumber: diambil dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia)

Dalam penelitian ini terdapat dua kategori sumber data penelitian.

Pertama, sumber data kebutuhan prototipe bahan ajar. Kedua, sumber data

validasi prototipe yang akan menilai prototipe bahan ajar BIPA.

3.3.1 Sumber Data dari Analisis Kebutuhan

Sumber data kebutuhan prototipe bahan ajar BIPA ini adalah para

pembelajar BIPA an pengajar BIPA. Para pembelajar BIPA ini adalah orang asing

yang sedang belajar di lembaga BIPA Wisma Bahasa dan beberapa dari lembaga

universitas di Yogyakarta. Para pembelajar ini adalah pembelajar yang berada di

tingkat lanjut. Berikut para pembelajar BIPA sebagai sumber data. Sumber data

dalam analisis kebutuhan ini berjumlah lima belas pemelajar. Daftar berikut

adalah sumber data analisis kebutuhan. Demi menjaga keleluasaan pribadi, nama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

42

nara sumber dalam penelitian ini tidak dicantumkan secara utuh tetapi

dicantumkan nama inisial saja. Data lengkap nama pemelajar, disimpan oleh

peneliti.

Tabel 3.4. Daftar Responden Sebagai Sumber Data

No Nama Asal

Negara

Profesi Tingkat

kemampuan

Bahasa Indonesia

1 R1

L H

Australia Pegawai Negeri Tingkat Lanjut

2 R 2

N L N

Vietnam Mahasiswa Tingkat Lanjut

3 R3

W J Y

Tiongkok Mahasiswa Tingkat Lanjut

4 R 4

Y X L

Tiongkok Mahasiswa Tingkat Lanjut

5 R 5

Al H

Azerbaijan Mahasiswa Tingkat Lanjut

6 R 6

W A

Australia Diplomat Tingkat

Intermediate-

Lanjut

7 R 7

M G

Rusia Mahasiswa Tingkat

Intermediate -

Lanjut

8 R 8

Mat O

Australia Guru bahasa

Inggris

Tingkat Lanjut

9 R 9

A S

Jepang Mahasiswa Tingkat Lanjut

10 R 10

K N

Jepang Pegawai Negeri Tingkat Lanjut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

43

11 R 11

S G

Australia Manager, Sport

and Recreation

Tingkat Lanjut

12 R 12

K Y

Australia Diplomat Tingkat Lanjut

13 R 13

E D

Australia Pegawai

Perusahaan

Tingkat lanjut

14 R 14

C S

Jepang Pegawai

Perusahaan

Tingkat Lanjut

15 R 15

R C

Amerika Guru Bahasa

Inggris

Tingkat

Intermediate -

Lanjut

Sumber data analsis kebutuhan juga didapatkan dari pengajar BIPA dan

pengembang bahan ajar BIPA. Sumber data yang memberikan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5. Sumber Data Analisis Kebutuhan dari Pengajar dan Pengembang

Bahan Ajar BIPA

No Nama Lembaga

1 R 1

B L

Pendidikan S2. Beliau adalah dosen di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Yogyakarta. Selain mengajar bidang studi bahasa dan

sastra Indonesia, beliau juga mengajar BIPA pada

mahasiswa asing di UNY. Beliau juga berpengalaman

mengajarkan BIPA di Polandia dalam program SAME

DIKTI.

2 R 2

Sdy

Universitas Ahmad Dahlan. Pendidikan S2. Beliau

adalah dosen pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, FKIP UAD. Beliau pernah mengajar BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

44

sebagai dosen tamu di Guangxi University for

Nationalities, China pada 2013-2015.

3 R 3

T S

Pendidikan S2. Beliau adalah dosen di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Yogyakarta. Selain mengajar bidang

studi bahasa dan sastra Indonesia, beliau juga

mengajar BIPA pada mahasiswa asing di UNY. Beliau

adalah juga pengurus APPBIPA Yogyakarta

4 R 4

T B D

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di

lembaga Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman

mengajar BIPA selama 15 tahun.

5 R 5

K P

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di

lembaga Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman

mengajar BIPA selama 14 tahun.

6 R 6

MF

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di

lembaga Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman

mengajar BIPA selama 10 tahun.

7 R7

Apr

Pendidikan S2. Beliau adalah pengajar BIPA di

lembaga Wisma Bahasa sekaligus staff research dan

develompment. Beliau telah berpengalaman mengajar

BIPA selama 10 tahun.

Selain sumber data dari pembelajar, pengajar dan pengembang bahan ajar,

sumber data analisis kebutuhan juga didapatkan dari dokumen berupa buku ajar

BIPA dan kurikulum BIPA. Nama dokumen BIPA sebagai berikut:

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kursus dan Pelatihan BIPA Berbasis

KKNI Penerbit Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

45

2. Buku Ajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing, “Sahabatku Indonesia”

Tingkat C 1 dan Tingkat C 2 Penerbit: Pusat Pengembangan Strategi dan

diplomasi Kebahasaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun 2016

3.3.2 Sumber Data Validasi Prototipe Produk Bahan Ajar

Sumber data validasi prototipe bahan ajar ini adalah dosen ahli media dan

bahan ajar serta praktisi BIPA di lembaga BIPA yang ada di lembaga kursus atau

universitas. Bahan yang akan divalidasi oleh pratisi BIPA dan dosen ahli terdiri

atas silabus bahan ajar dan buku ajar BIPA. Berikut daftar Sumber Data Penilian

Silabus Buku Ajar oleh Pengajar BIPA.

Tabel 3.6 Daftar Sumber Data Penilian Silabus Buku Ajar oleh Pengajar

BIPA

No Nama

Responden

Keterangan

1 R 1

TS

Pendidikan S2. Beliau adalah dosen di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Yogyakarta. Selain mengajar bidang

studi bahasa dan sastra Indonesia, beliau juga mengajar

BIPA pada mahasiswa asing di UNY. Beliau adalah

juga pengurus APPBIPA Yogyakarta

2 R 2

B L

Pendidikan S2. Beliau adalah dosen di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Yogyakarta. Selain mengajar bidang

studi bahasa dan sastra Indonesia, beliau juga mengajar

BIPA pada mahasiswa asing di UNY. Beliau juga

berpengalaman mengajarkan BIPA di Polandia dalam

program SAME DIKTI.

3 R 3 Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di lembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

46

TBD Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman mengajar

BIPA selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah

mengajarkan BIPA di Timor Leste dan Belgia dalam

program pengiriman pengajar BIPA oleh PPSDK.

4 R 4

EN

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di

Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma.

5 R 5

RAS

Pendidikan S2. Beliau adalah pengajar BIPA di

Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma. Beliau

juga pernah mengajar BIPA di Timor Leste dalam

program pengiriman pengajar BIPA oleh PPSDK.

6 R 6

M F

Pendidikan S2. Beliau adalah pengajar BIPA di lembaga

Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman mengajar

BIPA selama 10 tahun.

7 R 7

Smw

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di lembaga

Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman mengajar

BIPA selama 15 tahun.

8 R 8

K P

Pendidikan S2. Beliau adalah pengajar BIPA di lembaga

Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman mengajar

BIPA selama 10 tahun.

Untuk mendapatkan penilian terhadap prototipe buku ajar, peneliti menggunakan

sumber data dari ahli buku dan pengajar BIPA. Berikut sumber data penilaian

prototipe buku ajar.

Tabel 3.7 Daftar Sumber Data Penilaian Produk Buku Ajar

No Nama Asal Lembaga

1 R 1

A K

Universitas Negari Yogyakarta. Pendidikan S3. Beliau

adalah pengajar pada prodi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Selain pengajar mata kuliah BIPA di

prodi, beliau juga mengajar kelas BIPA yang ada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

47

bawah fakultas. Beliau juga telah menerbitkan beberapa

buku teks pengajaran BIPA dan buku ajar BIPA untuk

pelajar di Thailand.

2 R 2

BL

Pendidikan S2. Beliau adalah dosen di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Yogyakarta. Selain mengajar bidang studi bahasa dan

sastra Indonesia, beliau juga mengajar BIPA pada

mahasiswa asing di UNY. Beliau juga berpengalaman

mengajarkan BIPA di Polandia dalam program SAME

DIKTI.

3 R3

Sdy

Universitas Ahmad Dahlan. Pendidikan S2. Beliau

adalah dosen pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, FKIP UAD. Beliau pernah mengajar BIPA

sebagai dosen tamu di Guangxi University for

Nationalities, China pada 2013-2015.

4 R4

RAS

Pendidikan S2. Beliau adalah pengajar BIPA di

Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma. Beliau

juga pernah mengajar BIPA di Timor Leste dalam

program pengiriman pengajar BIPA oleh PPSDK.

5 R5

RN

Pendidikan S21. Beliau adalah pengajar BIPA di

lembaga Wisma Bahasa. Beliau juga adalah manajer

Research and Development (RnD) yang bertanggung

jawab dalam mengembangkan bahan ajar di lembaga

tersebut. Beliau telah berpengalaman mengajar dan

mengembangkan bahan ajar BIPA selama 15 tahun.

6 R6

YDT

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di lembaga

Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman mengajar

BIPA selama 15 tahun.

7 R 7

DA

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di lembaga

Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

48

BIPA selama 14 tahun.

8 R8

YDS

Pendidikan S1. Beliau adalah pengajar BIPA di lembaga

Wisma Bahasa. Beliau telah berpengalaman mengajar

BIPA selama 10 tahun.

Untuk menilai produk dalam uji coba, peneliti menggunakan suber data dari

pemelajar BIPA. Berikut sumber data dalam uji coba prototipe buku ajar.

Tabel 3.8 Daftar Sumber Data Uji Coba Produk

No Nama

Responden

Keterangan

1 R 1

KN

Asal Negara : Jepang

Bekerja sebagai diplomat

Tingkat kemampuan bahasa Indonesia : Lanjut

2 R 2

RD

Asal Negara : USA

Bekerja sebagai konsultan pembangunan masyarakat.

Tingkat kemampuan bahasa Indonesia: Post

Intermediate - Lanjut

3 R 3

P F

Asal Negara : New Zealand

Bekerja sebagai pegawai pemerintah.

Tingkat kemampuan berbahasa Indonesia: Intermediate

- Lanjut

4 R 4

C G

Asal Negara : Australia

Bekerja sebagai diplomat.

Tingkat kemampuan berbahasa Indonesia: Lanjut

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan sumber data, peneliti kemudian mengumpulkan data

dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

49

1. Teknik Wawancara

Pada teknik wawancara ini, peneliti melakukan wawancara kepada sumber

data untuk mendapatkan data analisis kebutuhan. Wawancara dilakukan kepada

para pengajar BIPA dan pengembang bahan ajar BIPA. Setelah melakukan

wawancara didapatkan data yang berupa transkrip hasil wawancara.

2. Teknik Kuesioner

Pada penelitian ini, kuesioner digunakan untuk menggali data analisis

kebutuhan yang ditujukan kepada pembelajar BIPA. Para pembelajar BIPA

diminta menjawab pertanyaan kuesioner dengan memilih jawaban yang sudah

ditentukan. Kuesioner ini berisi pertanyaan yang mengonfirmasi permasalahan

yang dihadapi peneliti untuk mengembangkan bahan ajar BIPA.

Kuesioner juga digunakan untuk memvalidasi produk yang telah dirancang

oleh peneliti. Kuesioner ini ditujukan kepada ahli pengembangan bahan ajar dan

kepada para pengajar selaku praktisi BIPA. Kuesioner juga digunakan untuk

mendapatkan data kelayakan produk yang telah dibuat oleh peneliti. Kuesioner ini

ditujukan kepada para pembelajar BIPA setelah melakukan uji coba penggunaan

buku ajar yang dibuat oleh peneliti.

Dari pemberian kuesioner ini didapatkan data yang berupa kesimpulan

hasil kuesioner. Dan dari kuesioner validasi produk didaptkan data berupa hasil

konversi nilai yang sudah diinterpertasikan.

3. Teknik Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilakukan untuk mendapatkan data-data analisi

kebutuhan yang berasal dari dokumen-dokumen pembelajaran BIPA. Dokumen

yang dimaksud adalah buku ajar dan kurikulum pengajaran BIPA. Dari analisis

dokumen ini didapatkan data deskriptif yang kemudian disimpulkan oleh peneliti.

Berdasarkan data yang dibutuhkan diperlukan instrumen untuk

pengumpulan data. Kisi-kisi instrumen pengumpulan data dapat digambarkan

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

50

Tabel 3.9 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian

No Data Subjek Penelitian Instrumen

1 Analisis Kebutuhan

buku ajar keterampilan

BIPA terpadu berbasis

autentisitas pada

tingkat lanjut

• Pembelajar BIPA

tingkat lanjut

• Pengajar BIPA

• Pengembang

materi BIPA

• Dokumen

Pembelajarsn

BIPA

• Kelas BIPA

• Angket Pemelajar

(Instrumen 1

• Wawancara Pengajar

BIPA (instrumen 2)

• Wawancara

Pengembang Bahan

Ajar BIPA

(instrumen 3)

• Daftar cek dokumen

(instumen 4)

• Pedoman obeservasi

kelas (instrumen 5)

2 Penilaian ahli terhadap

instrumen analisis

kebutuhan

(validasi ahli

instrumen)

• Ahli penilaian

instrumen

• Format penilaian

Instrumen Analisis

Kebutuhan 1, 2, 3, 4,

5

3 Penilaian ahli terhadap

Silabus buku ajar

keterampilan BIPA

terpadu berbasis

autentisitas pada

tingkat lanjut

• Ahli bidang

pengembangan

bahan ajar

• Praktisi

pengembangan

bahan ajar BIPA

• Angket penilaian

silabus (Instrumen

6.1)

• Angket penilaian

silabus (Instrumen

6.2)

4 Penilaian ahli terhadap

produk buku ajar

keterampilan BIPA

• Ahli bidang

pengembangan

bahan ajar

• Angket penilaian

produk (Instrumen

7.1) beserta rubrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

51

terpadu berbasis

autentisitas pada

tingkat lanjut

• Praktisi atau guru

pengembangan

bahan ajar BIPA

penilaian

• Angket penilaian

produk (Instrumen

7.2) beserta rubrik

penilaian

5 Pemberlakuan terbatas

produk buku ajar

keterampilan BIPA

terpadu berbasis

autentisitas pada

tingkat lanjut

• Pembelajar BIPA

tingkat lanjut

• Lembar penilaian

(Instrumen 8)

6 Penilaian ahli terhadap

instrumen penilaian

produk

(validasi ahli

instrumen)

• Ahli penilaian

instrumen

• Format penilaian

Instrumen Produk (6,

7, 8)

3.4.1 Instrumen Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan

Untuk mendapat gambaran umum instrumen pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.10 Daftar Instrumen Pengumpulan Data

No Instrumen Pengumpulan

Data

Deskripsi Data

1 Angket pembelajar BIPA Data kebutuhan pembelajar BIPA pada

tingkat lanjut

2 Pedoman Wawancara

Pengajar BIPA

Data pengembangan pembelajaran dari

pengajar BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

52

3 Pedoman Wawancara

Pengembang Bahan Ajar

BIPA

Data pengembangan bahan ajar BIPA

untuk tingkat lanjut dari pengembang

bahan ajar BIPA

4 Pedoman Observasi

Dokumen BIPA

Data pengembangan bahan ajar BIPA

untuk tingkat lanjut

5 Pedoman Observasi Kelas

BIPA

Data pengembangan pembelajaran di

kelas BIPA

Masing-masing instrumen dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kisi-kisi angket pengumpulan data oleh pemelajar BIPA dalam rangka analisis

kebutuhan. Angket Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA untuk Pemelajar

BIPA dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 3.11 Kisi-kisi Angket Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA

untuk Pemelajar BIPA

No Aspek Sub Aspek Nomor

Butir Soal

1 Pendekatan

Pembelajaran BIPA

• Tujuan belajar bahasa

Indonesia

• Konteks Situasi Penggunaan

Bahasa

• Pemahaman jenis-jenis teks

• Keterampilan berbahasa

1, 2, 3

4, 5

6

7, 8,

2 Kompetensi Berbahasa

tingkat lanjut

• Kompetensi Berbicara

• Kompetensi Menulis

• Kompetensi Membaca

• Kompetensi Mendengarkan

• Kompetensi gramatikal

9, 10

11

12, 13,

14, 15

16, 17

3 Autentisitas dalam

pembelajaran

• Penggunaan bahan ajar yang

autentik

18, 19, 20,

21, 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

53

• Autentisitas konteks sosial

dan budaya

• Tugas dan latihan yang

autentik

• Evaluasi pembelajaran yang

autentik

23, 24

25. 26, 27

28

4 Kebutuhan Buku Ajar

Keterampilan Bahasa

Indonesia Bagi Penutur

Asing

• Perlunya buku ajar

keterampilan berbahasa

Indonesia untuk penutur

asing tingkat lanjut

29, 30, 31

2. Kisi-kisi wawancara terhadap pengajar dan pengembang bahan ajar BIPA

dalam rangka pengumpulan data analisis kebutuhan. Pedoman Wawancara

Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA untuk Pengajar BIPA dapat dilihat

pada lampiran.

Tabel 3.12 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA

untuk Pengajar BIPA

No Aspek Sub Aspek Nomor Butir

soal

1 Pendekatan

Pembelajaran BIPA

a. Tujuan Pembelajaran

b. Metode Pengajaran

c. Konteks penggunaan bahasa

d. Pemahaman jenis teks

e. Keterpaduan Keterampilan

Berbahasa

1, 2,

3, 4, 5,

6,

7

8, 9, 10

2 Kompetensi

Berbahasa tingkat

lanjut

a. Kompetensi Mendengarkan

b. Kompetensi Membaca

c. Kompetensi Berbicara

11

12

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

54

d. Kompetensi Menulis 14

3 Autentisitas dalam

pembelajaran

a. Penggunaan bahan ajar yang

autentik

b. Konteks sosial budaya yang

autentik

c. Tugas dan latihan yang

autentik

d. Evaluasi pembelajaran yang

autentik

15, 16,17, 18,

19, 20, 21,

22, 23,

24, 25, 26

27,

28, 29, 30

4 Buku ajar yang

dibutuhkan untuk

pembelajaran

keterampilan

berbahasa BIPA

terpadu berbasis

autentisitas

a. Harapan terhadap bahan ajar

BIPA terintegrasi berbasis

autentisitas.

b. Sistematika materi

c. Kemudahan dan

kemenarikan materi

31, 32, 33

34

35, 36

3. Pedoman wawancara terhadap pengembang bahan ajar BIPA dalam rangka

pengumpulan data analisis kebutuhan. Pedoman Wawancara Analisis

Kebutuhan Buku Ajar BIPA untuk Pengembang Bahan Ajar BIPA dapat

dilihat pada lampiran.

Tabel 3.13 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Buku Ajar BIPA

untuk Pengembang Bahan Ajar BIPA

No Aspek Sub Aspek Nomor Butir

soal

1 Pendekatan

Pembelajaran BIPA

a. Tujuan Pembelajaran

b. Metode Pengajaran

1, 2,

3, 4, 5,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

55

c. Konteks penggunaan

bahasa

d. Pemahaman jenis teks

e. Keterampilan berbahasa

yang terintegrasi

6,

7

8, 9, 10

2 Kompetensi Berbahasa

tingkat lanjut

a. Kompetensi

Mendengarkan

b. Kompetensi Membaca

c. Kompetensi Berbicara

d. Kompetensi Menulis

11

12

13

14

3 Autentisitas dalam

pembelajaran

a. Penggunaan bahan ajar

yang autentik

b. Autentisitas konteks

sosial budaya

c. Tugas dan latihan yang

autentik

d. Evaluasi pembelajaran

yang autentik

15, 16

17, 18, 19,

20, 21

22, 23,

24, 25, 26

27,

28, 29

4 Buku ajar yang

dibutuhkan untuk

pembelajaran

keterampilan

berbahasa BIPA

terpadu berbasis

autentisitas

a. Harapan pengajar

terhadap buku ajar

b. Sistematika materi

c. Kemudahan dan

kemenarikan materi

30, 31

32

33, 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

56

4. Pedoman analisis dokumen BIPA dalam rangka pengumpulan data analisis

kebutuhan. Instrumen Analisis Kebutuhan Dokumen dapat dilihat pada

lampiran

Tabel 3.14 Kisi-Kisi Instrumen Analisis Kebutuhan Dokumen

No Aspek Sub Aspek No. Butir

Pernyataan

1 Kurikulum/SKL

BIPA

a. Capaian pembelajaran

(kompetensi) pada tingkat lanjut

b. Kompetensi membaca

c. Kompetensi mendengarkan

d. Kompetensi berbicara

e. Kompetensi menulis

f. Ketercakupan keterampilan

berbahasa pada tingkat lanjut.

g. Ketercakupan materi kebahasaan

pada tingkat lanjut.

1, 2

3

4

5

6

7

8

2 Buku Ajar BIPA a. Capaian pembelajaran

(kompetensi) pada tingkat lanjut

b. Keterpaduan keterampilan

berbahasa .

c. Ketercakupan materi kebahasaan

pada tingkat lanjut.

d. Autentisitas bahasa

e. Autentisitas bahan ajar

f. Autentisitas tugas dan latihan

g. Relevansi tugas dan konteks

9, 10, 11

12, 13,

14,15

16

17, 18, 19, 20,

21

22, 23, 24

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

57

sosial budaya

h. Evaluasi/penilaian yang autentik

26

5. Pedoman observasi kelas BIPA dalam rangka pengumpulan data analisis

kebutuhan. Pedoman Observasi Kelas Pembelajaran BIPA dapat dilihat pada

lampiran.

Tabel 3.15 Kisi-kisi Observasi Kelas Pembelajaran BIPA

No Aspek Sub Aspek Nomor Butir

soal

1 Buku Ajar a. Pengajar menggunakan buku

ajar

b. Tujuan sesuai dengan standar

kompetensi.

c. Cakupan dalam buku ajar

1

2

3, 4, 5

2 Proses pembelajaran

di kelas

d. Metode yang digunakan

pengajar

6, 7, 8, 9

3 Keterpaduan

keterampilan

berbahasa

e. Keterampilan berbahasa yang

terpadu

10, 11

4 Autentisitas dalam

pembelajaran di

kelas

f. Penggunaan bahasa yang

autentik

g. Sumber bahan ajar yang

autentik

12

13, 14, 15,

16, 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

58

h. Tugas dan latihan yang

autentik

i. Evaluasi pembelajaran yang

autentik

18, 19, 20, 21

22, 23

24

3.4.2 Instrumen Penilaian Silabus dan Prototipe Buku Ajar

Instrumen untuk menilai silabus atau garus besar isi buku adalah angket.

Angket digunakan untuk penilaian oleh para ahli terkait dengan kualitas silabus

dan kualitas bahan ajar. Penilian dilakukan dengan skala likert yang memiliki

rentang dari sangat tidak baik, tidak baik, baik, dan sangat baik yang memiliki

rentang skor 1 sampai dengan 4.

Tabel 3.16 Instrumen Angket Penilaian Silabus

No

Komponen

Deskriptor

Skor Penilaian

Saran 1

Sangat

tidak

baik

2

Tidak

Baik

3

Baik

4

Sanga

t Baik

1 Perumusan

kompetensi

inti untuk

Buku

Tingkat

Lanjut

Rumusan

kompetensi

inti sudah

sesuai untuk

pembelajaran

BIPA pada

tingkat lanjut

baik untuk

kemampuan

reseptif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

59

produktif.

2 Perumusan

kompetensi

dasar untuk

Buku

Tingkat

Lanjut

Rumusan

kompetensi

dasar sudah

sesuai dengan

kompetensi

inti.

3 Perumusan

luaran

keterampilan

reseptif

berbahasa

Luaran

keterampilan

reseptif

sesuai dengan

kompetensi

dasar pada

tingkat lanjut.

4 Perumusan

luaran

keterampilan

produktif

berbahasa

Luaran

keterampilan

produktif

sesuai dengan

kompetensi

dasar pada

tingkat lanjut

5 Penentuan

topik

pelajaran

Topik sudah

beragam dan

sudah sesuai

dengan

kompetensi

tingkat lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

60

6 Penentuan

jenis teks

bacaan dan

teks

dengaran

Jenis teks

yang

disajikan

beragam dan

sesuai dengan

kompetensi

dasar pada

tingkat lanjut.

7 Penentuan

aspek

kebahasaan

Aspek

kebahasaan

beragam dan

sesuai dengan

standar

kompetensi

tingkat lanjut

8 Perumusan

kegiatan

Kegitan atau

tugas sudah

beragam dan

sesuai dengan

luaran

keterampilan

berbahasa

untuk tingkat

lanjut.

9 Penentuan

alokasi

waktu

Alokasi

waktu sesuai

dengan isi

tiap

pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

61

10 Autentisitas

Bahan Ajar

Silabus telah

mengakomod

ir uatentisitas

bahan ajar

baik dari

penentuan

topik

pelajaran

yang

autentik,

bahan ajar

visual dan

audiovisual,

tugas dan

latihan

autentik

untuk kelas

lanjut.

Untuk menilai prototipe buku ajar, peneliti menggunakan angket yang ditujukan

kepada pengajar BIPA

Tabel 3.17 Kuesioner Penilaian Prototipe Buku Ajar oleh Pengajar BIPA

A. Komponen Kelayakan Isi

No

Butir Penilaian

Deskripsi

Skor Penilaian

Saran 1

2

3

4

1 Kesesuaian bahan

ajar dengan

Bahan ajar

membaca,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

62

kompentensi inti

dan kompetensi

dasar

mendengarkan,

berbicara,

menulis,

kosakata dan tata

bahasa sesuai

dengan KI, KD

tingkat lanjut.

2 Kesesuaian teks

dengan topik

pelajaran

Teks untuk

bahan membaca,

mendengarkan,

berbicara,

maupun menulis

sudah sesuai

dengan topik

perpelajaran.

3 Kesesuaian teks

dengan

kemampuan pada

tingkat lanjut

Teks untuk

membaca,

mendengarkan,

berbicara,

maupun menulis

sudah sesuai

dengan

kemampuan

tingkat lanjut.

4 Keragaman jenis

teks

Jenis teks untuk

membaca,

mendengarkan,

berbicara,

maupun menulis

sudah beragam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

63

5 Keautentikan

bahan ajar

Bahan ajar untuk

membaca,

mendengarkan,

berbicara dan

menulis adalah

bahan yang

autentik atau

tanpa diubah

6 Keautentikan

latihan

keterampilan dan

tata bahasa

Latihan

keterampilan

membaca,

mendengarkan,

berbicara,

menulis, dan tata

bahasa sesuai

dengan tingkat

berpikir

pemelajar pada

tingkat lanjut

7 Cakupan materi Ruang lingkup

atau cakupan

materi luas dan

dalam untuk

mendukung

pencapaian

kompetensi dasar

8 Penggunaan

gambar, tabel,

diagram

Gambar, tabel,

dan diagram

efisien dalam

meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

64

pemahaman pada

topik.

9 Catatan Budaya Catatan budaya

membantu

pemahaman

terhadap topik

pelajaran

B. Komponen Kelayakan Penyajian

1 Keterpaduan

keterampilan

berbahasa

Keterampilan

berbahasa

membaca,

mendengarkan,

berbicara, menulis,

disajikan secara

terpadu

2 Konsistensi

sistematika

penyajian perunit.

Penyajian bahan

ajar pada setiap

pelajaran

menunjukkan

keajegan

(konsisten)

3 Penyajian latihan

atau kegiatan

belajar

Latihan atau

kegiatan belajar

membangkitkan

motivasi belajar

4 Urutan penyajian

materi

Materi disajikan

secara runtun mulai

dari yang mudah ke

sukar, dari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

65

konkret ke abstrak

dan dari yang

sederhana ke

kompleks, dari

yang dikenal

sampai yang belum

dikenal.

5 Kelengkapan

informasi

Menyajikan

informasi yang

lengkap untuk

meningkatkan

pemahaman

pemelajar

C. Komponen Kelayakan Bahasa

1 Kesesuaian bahasa

dengan tingkat

perkembangan

kemampuan

bahasa pemelajar

Bahasa yang

digunakan dalam

materi ajar sesuai

dengan tingkat

pemahaman

pemelajar

2 Penggunaan

bahasa sesuai

dengan kaidah

kebahasaan

Menggunakan

bahasa yang baik

dan benar sesuai

kaidah kebahasaan

3 Kebakuan istilah Istilah yang

digunakan sesuai

dengan Kamus

Besar Bahasa

Indonesia. Padanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

66

istilah teknis yang

masih cukup asing

diberikan

penjelasannya pada

daftar kosakata.

4 Kejelasan instruksi

atau petunjuk-

petunjuk

pembelajaran

Instruksi dan

petunjuk

menggunakan

bahasa yang

dimengerti

pemelajar dengan

jelas.

D. Komponen Kelayakan Kegrafikan

1 Tata letak Penempatan unsur

tata letak (nomor

pelajaran, judul

topik, keterampilan

berbahasa, daftar

kosakata, latihan,

gambar, grafik)

pada setiap unit

pelajaran telah

konsisten

2 Penggunaan huruf

dan ukuran

Menggunakan jenis

huruf Cambria

dengan ukuran 11

yang tidak

mengganggu

pengguna buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

67

untuk menyerap

informasi yang

disajikan.

3 Bentuk (ukuran)

fisik buku

Ukuran buku sesuai

dengan isi materi

pembelajaran untuk

pemelajar bahasa

Indonesia bagi

penutur asing

4 Kemenarikan

halaman sampul

Sampul buku

mencerminkan isi

buku untuk

pembelajaran

bahasa Indonesia

bagi penutur asing

5 Ilustrasi gambar,

grafik, kartun, dan

tabel

Penggunaan

ilustrasi berupa

gambar, grafik,

kartun, dan tabel

menarik.

Untuk menilai produk buku ajar dalam uji coba produk, peneliti menggunakan

kuesioner penilaian yang ditujukan kepada pemelajar BIPA.

Tabel 3.18. Kuesioner Penilaian Produk Uji Coba oleh Pemelajar BIPA

No

Butir Penilaian

Deskripsi

Skor Penilaian

Saran 1

2

3

4

1 Kemudahan Bahan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

68

memahami bahan

ajar

membaca,

mendengarkan,

berbicara, menulis,

dan tata bahasa

mudah dipahami

2 Kesesuaian bahasa

dengan tingkat

perkembangan

kemampuan

bahasa pemelajar

Bahasa yang

digunakan dalam

materi ajar sesuai

dengan tingkat

kemampuan bahasa

Anda

3 Kejelasan instruksi

atau petunjuk-

petunjuk

pembelajaran

Instruksi dan

petunjuk

menggunakan

bahasa yang mudah

dimengerti.

4 Keterpaduan

keterampilan

berbahasa

Keterampilan

berbahasa

membaca,

mendengarkan,

berbicara, menulis,

disajikan secara

terpadu

5 Keragaman topik Topik pelajaran

sudah beragam.

6 Kemudahan

latihan

Latihan-latihan di

buku mudah untuk

Anda.

7 Penggunaan

gambar, tabel,

Gambar, tabel, dan

diagram membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

69

diagram Anda

meningkatkan

pemahaman pada

topik.

8 Catatan Budaya Catatan budaya

membantu Anda

memahami topik

pelajaran.

9 Penggunaan huruf

dan ukuran

Penggunaan jenis

huruf dan ukuran

huruf memudahkan

Anda untuk

menyerap informasi

yang disajikan.

10 Bentuk (ukuran)

fisik buku

Ukuran buku sesuai

untuk belajar

bahasa Indonesia

3.5 Jenis Data

Dalam pengembangan Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis

Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut ini, data diperoleh dari: 1) data analisis

kebutuhan buku ajar BIPA integratif keterampilan berbahasa berbasis autentisitas

dari pembelajar dan pengajar, 2) data penilaian ahli terhadap silabus, 3) data

penilaian ahli dan pengajar terhadap prototipe buku ajar, 4) dan data dari uji coba

kepada pemelajar secara terbatas terhadap prototipe buku ajar BIPA terintegratif

keterampilan berbahasa berbasis autentisitas pada tingkat lanjut.

Setelah mengumpulkan data dari prosedur penelitian ini didapatlah jenis

data penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah jenis data kualitatif

dan kuantitiatif. Jenis data yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

70

1) Jenis data kualitatif. Jenis data kualitatif adalah data verbal berupa pernyataan

yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pengajar pada tahap pengumpulan

data analisis kebutuhan. Jenis data kualitatif berupa data verbal juga adalah

kalimat-kalimat pernyataan, komentar ataupun saran yang diperoleh pada tahap

penilaian produk dan uji coba.

2) Jenis data kuantitiatif. Jenis data kuantitatif adalah data numerik skor yang

diperoleh dari angket pemelajar BIPA. Data numerik skor dari analisis kebutuhan

ini adalah skor yang diberikan oleh pemelajar berdasarkan butir yang dimintakan

konfirmasi atas kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan bahan ajar.

Data numerik skor juga didapat dari penilaian silabus oleh pengajar, dan skor

penilaian produk oleh pengajar, serta data numerik skor dari uji coba produk oleh

pemelajar,

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

kualitatif, yaitu melalui pemaparan data dan simpulan data. Berdasarkan prosedur

penelitian pengembangan bahan ajar ini, analisis data dilakukan dalam beberapa

bagian yaitu (1) mengolah data yang diperoleh melalui wawancara dan kuesioner

pada saat analisis kebutuhan, (2) analisis data validasi produk, dan (3) analisi data

dari uji coba produk.

3.6.1. Teknik Analisis Data Kebutuhan

Analisis data kebutuhan terdiri atas data hasil wawancara dengan para

praktisi BIPA dan data hasil dari kuesioner pembelajar BIPA. Teknik analisis data

menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Teknik analisis

data model Miles and Huberman adalah teknik analisis yang terdiri atas tiga

tahap, yaitu reduksi data, model data atau display data, dan penarikan kesimpulan

(Sugiyono, 2014). Mereduksi data dilakukan dengan cara merangkum, memilih

hal-hal yang pokok atau penting, kemudian dicari polanya. Pada saat menganalsis

data kebutuhan berupa hasil wawancara dan kuesioner, peneliti melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

71

transkrip kemudian hasil transkrip tersebut dikelompokkan berdasarkan buti-butir

pertanyaan. Selajutnya, data dari transkrip wawancara tersebut direduksi dengan

mengumpulkan data-data yang dianggap penting. Setelah direduksi, data

kemudian disajikan dalam model data lalu ditarik kesimpulan.

Bagian pertama adalah analisis data berdasarkan hasil angket dari

pembelajar dan pengajar BIPA. Kuesioner yang diajukan kepada pembelajar

BIPA berisi pertanyaan-pertanyaan yang perlu ditegaskan oleh pembelajar tentang

permasalahan dalam pembelajaran BIPA. Pemelajar memilih jawaban yang telah

disediakan untuk menyatakan kesetujuan atau tidak setuju atas permasalahan yang

diangkat oleh peneliti. Pilihan jawaban kuesioner seperti berikut:

1 : sangat tidak setuju (strongly disagree)

2 : tidak setuju (disagree)

3 : setuju (agree)

4 : sangat setuju (strongly agree)

Kuesioner ini diberikan kepada pembelajar BIPA tingkat lanjut. Hasil pengisian

angket ini kemudian dianalisis. Analisis data ini untuk menentukan rancangan

produk bahan ajar yang akan dikembangkan. Data yang berasal dari angket dan

data dari hasil observasi diolah secara objektif dan kemudian dideskripsikan.

Tahapan dalam analisis data ini adalah:

(1) data dari angket dan observasi diperiksa dan diklasifikasikan secara

objekttif. Dalam tahap ini data yang berupa angket analisis kebutuhan

dicari angka persentase jawaban. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

(2) mendeskripsikan data. Data dari hasil angket dan hasil wawancara dan

observasi kemudian dideskripsikan.

Jumlah jawaban

----------------------- X 100%

Jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

72

(3) membuat kesimpulan-kesimpulan. Hasil analisis data berupa kesimpulan-

kesimpulan ini sebagai dasar untuk penyusunan silabus atau garis besar isi

buku ajar.

3.6.2 Teknik Analisis Data Penilaian Produk dan Uji Coba Produk

Analisis bagian kedua adalah hasil angket penilian oleh ahli atau praktisi

BIPA terhadap prototipe buku ajar dan hasil angket penilian oleh pemelajar

setelah uji coba protoiper. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data

penilian dan uji coba produk adalah adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif

merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul apa adanya dari

sampel (Sugiyono, 2014). Data kualitatif diperoleh dari angket yang dikumpulkan,

kemudian dikelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden. Selanjutnya,

melakukan tabulasi data dan melakukan perhitungan untuk mengambil simpulan.

Sesudah itu, dilakukan penarikan simpulan dari paparan data yang berupa hasil

temuan yang menonjol serta koreksi ahli sehingga mampu memenuhi tujuan

penelitian.

Data dari sumber diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Pilihan

jawaban atas pertanyaan dalam kuesioner ini diberikan dalam bentuk angka-

angka. Hasil atas jawaban kuesioner tersebut berupa angka yang kemudian

dianalsis menggunakan strategi kuantitatif dengan statistik deskriptif. Dari teknik

ini kemudian peneliti menghitung frekeunsi kemunculan jawaban dengan

membuat presentase kemumculan jawaban. Teknik ini digunakan karena dari data

dari kuesioner akan digambarkan dalam tabel, atau prosentase sehingga dapat

memudahkan menarik kesimpulan (Bungin, 2005).

Untuk menilai silabus atau garis besar isi buku ajar dan menilai produk

buku ajar ini peneliti menggunakan pedoman penyekoran skala 4 menurut

Widoyoko (2015). Komponen dalam buku ajar dinilai dengan rentang 1 – 4.

Penilaian komponen dilakukan dengan skala likert yang memiliki rentang dari (1)

sangat tidak baik, (2) tidak baik, (3) baik, dan (4) sangat baik. Penilai menilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

73

dengan memberikan skor sesuai dengan pendapat mereka mengenai rancangan

atau silabus pengembangan buku ajar.

Setelah mendapatkan penilaian dari para pengajar dan pemelajar BIPA,

peneliti selajutnya menghitung rata-rata nilai setiap komponen dalam silabus.

Untuk menilai rerata ini, peneliti menggunakan interval skor yang dikemukakan

oleh Widoyoko (2015 :106). Berikut rumusan yang digunakan untuk menentukan

interval nilai.

Skor tertinggi = 4 (sangat baik)

Skor terendah = 1 (sangat tidak baik)

Jumlah kelas = 4

Jarak interval = 4 – 1: 4 atau ¾ = 0,75

Dari rumus itu, dapat dihitung bahwa setiap kategori diberikan jarak interval 0,75.

Dari rumusan ini didapat tabel penentuan nilai sebagai berikut.

Tabel 3.19 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian Rancangan

Silabus dan Produk Buku Ajar

Interval Skor Kategori

3,25 < X < 4.00 Sangat baik

2,50 < X < 3,25 Baik

1,75 < X < 2,50 Tidak Baik

1,00 < X < 1,75 Sangat Tidak Baik

Sebagai contoh disajikan dalam tabel berikut.

No Aspek

Kelayakan

R

1

R

2

R

3

R

4

R

5

R

6

R

7

R

8 Rerata

Kategori

1 Kelayakan

Isi

4 4 3 4 4 4 4 4 3,88

Sangat baik

2 Kelayakan

Grafik

3 3 4 4 4 4 3 4 3,63

Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

74

Dari penilian tersebut dapat dilihat bahwa aspek kelayakan mendapat nilai 3 dari

satu responden, dan mendapat 4 dari tujuh responden, hasil perhitungan rata-rata

3,88 sehingga dapat dikategorikan sangat baik.

Tabel 3.20 Deskripsi Penilaian Kelayakan

Interval Skor Skala

Nilai

Kategori Deskripsi

3,25 < X < 4.00 4 Sangat baik Tidak perlu dilakukan

revisi secara keseluruhan

2,50 < X < 3,25 3 Baik Tidak perlu dilakukan

revisi

1,75 < X < 2,50 2 Tidak Baik Perlu dilakukan revisi

pada aspek yang

mendapat nilai ini

1,00 < X < 1,75 1 Sangat Tidak

Baik

Perlu revisi dan mengkaji

ulang produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

75

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan dalam

beberapa subbab sebagai berikut. (1) deskripsi langkah-langkah pelaksanaan

penelitian dan pengembangan Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis

Autentisitas untuk Tingkat Lanjut, (2) deskripsi data, (3) hasil analisis data, (4)

pembahasan produk.

4.1 Deskripsi Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini menghasilkan buku ajar keterampilan BIPA yang terpadu

berdasarkan autentisitas bagi pembelajar BIPA di kelas lanjut. Penelitian dan

pengembangan bahan ajar ini muncul karena pentingnya terdapat buku ajar

keterampilan BIPA untuk pembelajar asing yang menyediakan keterampilan

berbahasa secara terpadu dengan mendasarkan pada autentisitas pembelajaran.

Untuk mengembangkan buku ajar ini, peneliti melakukan beberapa langkah atau

tahapan penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah tersebut adalah: (1)

analisis kebutuhan, (2) perancangan buku ajar, (3) validasi produk, (4) revisi

produk (5) uji coba produk, (6) revisi akhir produk. Langkah-langkah tersebut

akan diuraikan sebagai berikut.

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan berangkat dari permasalahan buku ajar BIPA. Para

pengguna buku ajar, dalam hal ini pemelajar memerlukan buku ajar yang sesuai

dengan kebutuhan mereka. Pemelajar memerlukan buku ajar yang dapat

membantu mereka dalam meningkatkan keterampilan berbahasa. Di sisi pengajar,

para pengajar juga memerlukan buku ajar yang siap pakai yang memudahkan

pengajar menyampaikan materi dan juga latihan-latihan berbahasa. Berdasarkan

permasalahan tersebut, peneliti menegaskan dengan membuat analisis kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

76

Analisis kebutuhan berusaha untuk menggali data-data yang diperlukan

bagi pengembangan produk buku ajar. Penggalian data dilakukan dengan

menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner diberikan kepada para

pemelajar BIPA di kelas lanjut untuk mendapatkan data-data yang mereka

perlukan dalam belajar bahasa Indonesia. Sedangkan wawancara dilakukan

kepada para praktisi pengajaran BIPA yaitu para pengajar dan juga pengembang

bahan ajar BIPA.

Kuesioner yang diajukan kepada pembelajar BIPA berisi pertanyaan-

pertanyaan yang perlu ditegaskan oleh pembelajar tentang permasalahan dalam

pembelajaran BIPA. Pembelajar memilih jawaban yang telah disediakan untuk

menyatakan kesetujuan atau tidak setuju atas permasalahan yang diangkat oleh

peneliti. Pilihan jawaban kuesioner seperti berikut:

5 : sangat tidak setuju (strongly disagree)

6 : tidak setuju (disagree)

7 : setuju (agree)

8 : sangat setuju (strongly agree)

Kuesioner ini diberikan kepada pembelajar BIPA tingkat lanjut. Para

pemelajar ini sedang belajar di lembaga kursus dan pelatihan Wisma Bahasa dan

para mahasiswa yang sedang belajar di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta. Data para pemelajar yang mengisi

kuesioner ini dapat dilihat pada tabel Tabel 3.4. Daftar Responden Sebagai

Sumber Data

Sumber data analsis kebutuhan juga didapatkan dari pengajar BIPA dan

pengembang bahan ajar BIPA. Sumber data yang memberikan data dalam

penelitian ini adalah pengajar dan pengembang bahan ajar di lembaga BIPA.

Sumber data dapat dilihat pada Tabel 3.5. Sumber Data Analisis Kebutuhan

dari Pengajar dan Pengembang Bahan Ajar BIPA.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

77

Data analisis kebutuhan juga didapatkan dari pengajar dan pengembang

bahan ajar BIPA. Dalam menggali data ini, peneliti melakukan wawancara kepada

pengajar dari Wisma Bahasa dan pengajar dari Prodi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta. Penggalian data dilakukan

dengan wawancara karena memungkinkan para nara sumber data memberikan

jawaban yang luas dan mendalam. Pertanyaan-pertanyaan diarahkan untuk

mendapatkan data tentang pengembangan bahan ajar BIPA pada tingkat lanjut.

Selain itu, pertanyaan wawancara juga diarahkan pada model produk yang sesuai

dengan kebutuhan pembelajar.

Untuk menambahkan data, peneliti juga mengumpulkan data dari

dokumen-dokumen BIPA dan melakukan pengamatan di kelas BIPA. Dokumen

pengajaran BIPA yang diteliti adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kursus

dan Pelatihan BIPA Berbasis KKNI, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017, dan Buku Ajar Bahasa

Indonesia Bagi Penutur Asing, “Sahabatku Indonesia” Tingkat C 1 dan Tingkat C

2, Pusat Pengembangan Strategi dan diplomasi Kebahasaan, Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Tahun 2016.

Setelah mendapatkan data analisis kebutuhan bagi pengembangan bahan

ajar, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan data dan menganalisis data.

Pembahasan deskripsi data dan analisis data akan dipaparkan pada subbab

berikutnya. Dari data yang diperoleh melalui analisis kebutuhan, peneliti

selanjutnya merancang bahan ajar yang akan dikembangkan sebagai produk

penelitian.

4.1.2 Perancangan Produk Buku Ajar

Buku ajar yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah berdasarkan

hasil analisis kebutuhan. Dari analisis kebutuhan disusunlah silabus atau garis

besar isi buku sebagai panduan dalam mengembangkan buku ajar. Secara garis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

78

besar silabus atau garis besar isi buku terdiri atas: (1) Rumusan Standar

Kompetensi (Kompetensi Inti), (2) Rumusan Kompetensi Dasar, (3) Rumusan

Indikator Capaian pada setiap keterampilan berbahasa, (4) Topik Pelajaran, (5)

Jenis teks membaca maupun mendengarkan (teks visual dan audiovisual), (6)

Kegiatan atau latihan keterampilan berbahasa, (7) Sumber bahan ajar, (8) Unsur

kebahasaan, (9) Alokasi waktu, (10) Catatan budaya. Silabus atau garis besar isi

buku dapat dilihat pada lampiran tabel Garis Besar Isi Buku Ajar Keterampilan

BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut.

Silabus yang sudah disusun selanjutnya dimintakan penilaian oleh ahli dan

pengajar BIPA. Penilaian ini untuk memastikan bahwa buku ajar yang akan

disusun sudah melalui perencanaan yang matang sebagaimana yang terdapat

dalam silabus atau garis besar isi buku. Penilaian ini dilakukan oleh seorang ahli

yaitu Bapak FX. Mukarto, Ph. D, dosen Kajian Bahasa Inggris, Program Pasca

Sarjana, Universitas Sanata Dharma. Beliau memvalidasi kuesioner yang akan

digunakan untuk menilai silabus. Dari penilaian itu, dinyatakan bahwa kuesioner

layak digunakan untuk menilai silabus pengembangan buku ajar.

Selajutnya peneliti meminta kepada pengajar BIPA untuk menilai silabus

pengembangan buku ajar. Pengajar dan praktisi BIPA yang menilai silabus ini

berjumlah 8 orang. Hasil penilaian terhadap silabus dan analisis datanya akan

dipaparkan pada bagian selanjutnya.

Berdasarkan silabus atau garis besar isi buku yang telah disusun, peneliti

kemudian merancang buku ajar. Rancangan buku ajar terdiri atas: (1) sampul

depan, (2) halaman judul, (3) kata pengantar, (4) daftar isi, (5) garis besar isi

buku, (6) isi buku ajar, (7) daftar sumber, (8) daftar teks mendengarkan (9)

transkrip teks mendengarkan. Berikut ini adalah gambaran rancangan buku ajar

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

79

1. Sampul buku

2. Kata Pengantar

3. Daftar Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

80

4. Garis Besar Isi Buku

5. Isi Buku

4.1.3 Validasi Produk

Produk buku ajar BIPA yang telah dikembangkan ini selanjutnya

dimintakan penilaian oleh ahli pengembang buku ajar dan praktisi pengajar BIPA.

Penilaian dilakukan untuk mengetahui kelayakan buku ajar sebelum diujicobakan

di kelas dan juga untuk mendapatkan data perbaikan produk buku ajar.

Penilaian terhadap produk buku ajar ini dimintakan kepada 8 ahli dan

praktisi pengajar BIPA. Para ahli dan pengajar BIPA yang memberikan penilian

terhadap buku ajar ini berasal dari lembaga universitas dan lembaga pengajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

81

BIPA di Yogyakarta. Secara terperinci, data ahli dan praktisi yang menilai produk

tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.7 Daftar Sumber Data Penilaian Produk

Buku Ajar.

Dalam melakukan penilaian terhadap produk, peneliti membuat alat

penilaian berupa kuesioner yang digunakan oleh para ahli. Sebelum kuesioner

penilaian terhadap produk ini digunakan, peneliti meminta kepada ahli alat

penilaian untuk menilai kesesuain antara kisi-kisi dan butir kuesioner yang

dikembangkan. Penilaian ini dilakukan oleh seorang ahli yaitu Bapak FX.

Mukarto, Ph. D, dosen Kajian Bahasa Inggris, Program Pasca Sarjana,

Universitas Sanata Dharma. Beliau memvalidasi kuesioner yang akan digunakan

untuk menilai produk buku ajar. Dari penilaian itu, dinyatakan bahwa kuesioner

layak digunakan untuk menilai produk buku ajar.

Kuesioner penilaian produk berisi butir-butir penilaian yang diisi oleh

penilai. Penilaian dilakukan dengan skala likert yang memiliki rentang dari

sangat tidak baik, tidak baik, baik, dan sangat baik yang memiliki rentang skor 1

sampai dengan 4. Aspek yang dinilai atas produk buku ajar ini adalah: aspek

kelayakan isi, aspek kelayakan penyajian, aspek kelayakan bahasa, dan aspek

grafis. Dari penilaian para ahli didapatkan hasil bahwa produk Buku Ajar

Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut layak

digunakan sebagai buku ajar dengan revisi sesuai kritik dan saran yang diberikan.

Selanjutnya data dan hasil penilaian produk akan di bahas pada bagian deskripsi

data dan hasil analisis data pada bab berikutnya.

4.1.4 Revisi Produk

Revisi produk dilakukan setelah mendapatkan penilaian dan masukan dari

para ahli dan praktisi pengajar BIPA. Penilaian dan masukan didasarkan pada

butir-butir kuesioner penilaian produk dan saran yang diberikan oleh para penilai

yaitu dosen dan pengajar BIPA. Revisi produk buku ajar ini dilakukan agar dapat

meningkatkan kelayakan buku sebelum diujicobakan di kelas. Hasil dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

82

pembahasan revisi akan dibahas pada bagian Hasil Analisis Data Validasi

Produk dan Revisi Produk.

4.1.5 Uji Coba Produk

Setelah memperbaiki buku ajar berdasarkan penilaian para pengajar

BIPA, peneliti menyiapkan kuesioner untuk menilai produk Buku Ajar

Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas untuk Tingkat Lanjut oleh

pemelajar BIPA. Setelah mengujicobakan buku ajar ini kepada pemelajar BIPA,

peneliti meminta pemelajar menilai kelayakan produk tersebut.

Penilaian terhadap produk ajar dimintakan kepada 4 pemelajar BIPA. Para

pemelajar ini adalah pemelajar di tingkat lanjut. Parapemelajar yang telah

memberikan data penilaian terhadap buku ajar dan saran terhadap buku tersebut

dapat dilihat pada Tabel 3.8 Daftar Sumber Data Uji Coba Produk.

Dalam melakukan penilaian terhadap produk, peneliti membuat alat

penilaian berupa kuesioner yang digunakan oleh para pemelajar. Sebelum

kuesioner penilaian terhadap produk ini digunakan, peneliti meminta kepada ahli

alat penilaian untuk menilai kesesuaian antara kisi-kisi dan butir kuesioner yang

dikembangkan. Penilaian ini dilakukan oleh seorang ahli yaitu Bapak FX.

Mukarto, Ph. D. Beliau adalah dosen Kajian Bahasa Inggris, Program Pasca

Sarjana, Universitas Sanata Dharma. Beliau memvalidasi kuesioner yang akan

digunakan oleh pemelajar untuk menilai produk buku ajar. Dari penilaian itu,

dinyatakan bahwa kuesioner layak digunakan untuk menilai produk buku

ajar.Hasil penilaian dan analisis data penilaian selanjutnya akan dijabarkan pada

bagian berikutnya.

4.1.6 Revisi Akhir Produk

Revisi produk dilakukan setelah mendapatkan penilaian dan masukan dari

para pemelajar BIPA. Penilaian dan masukan didasarkan pada butir-butir

kuesioner penilaian produk dan saran yang diberikan oleh para penilai yaitu

pemelajar BIPA. Revisi produk buku ajar ini dilakukan sebagai penilaian akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

83

untuk menyatakan bahwa buku ajar layak untuk digunakan sebagai bahan ajar.

Hasil dan pembahasan revisi akan dibahas pada bagian Hasil Analisis Data

Validasi Produk dan Revisi Akhir Produk.

4.2 Deskripsi Data

Langkah-langkah pengembangan bahan ajar menghasilkan data berupa: (1)

data analisis kebutuhan, (2) data validasi silabus rancangan buku ajar, (3) data

validasi produk dan data revisi produk 1, (4) data uji coba di kelas dan data revisi

produk 2. Secara rinci akan dipaparkan sebagai berikut.

4.2.1 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan

Data analisis kebutuhan didapatkan dari data berikut (1) kebutuhan

pemelajar BIPA, (2) data dari pengajar dan pengembang bahan ajar, (3) data dari

observasi dokumen belajar BIPA, dan (4) data observasi kelas. Berikut disarikan

deskripsi data dari analisis kebutuhan.

Tabel 4.1 Pemerolehan Data Analisis Kebutuhan

No Instrumen

Penelitian

Deskripsi Data Sumber Data

1 Angket pembelajar

BIPA

Data kebutuhan

pembelajar BIPA

pada tingkat lanjut

15 pembelajar BIPA dari

Wisma Bahasa dan

mahasiswa Asing di UNY

2 Pedoman

Wawancara

Pengajar BIPA

Data

pengembangan

pembelajaran dari

pengajar BIPA

3 pengajar BIPA di Wisma

Bahasa, 1 pengajar BIPA

tingkat lanjut di UNY

3 Pedoman

Wawancara

Pengembang

Bahan Ajar BIPA

Data

pengembangan

bahan ajar BIPA

untuk tingkat lanjut

1 orang pengembang bahan

ajar di Wisma Bahasa, 1

pengajar dan pengembang

bahan ajar di UNY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

84

dari pengembang

bahan ajar BIPA

4 Pedoman

Observasi

Dokumen BIPA

Data

pengembangan

bahan ajar BIPA

untuk tingkat lanjut

• Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) Kursus dan

Pelatihan BIPA Berbasis

KKNI, Direktorat

Pembinaan Kursus dan

Pelatihan Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak

Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat, Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2016.

• Buku Ajar Bahasa

Indonesia Bagi Penutur

Asing, “Sahabatku

Indonesia” Tingkat C 1 dan

Tingkat C 2

Pusat Pengembangan

Strategi dan diplomasi

Kebahasaan, Badan

Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa,

Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, Tahun

2016

5 Pedoman

Observasi Kelas

BIPA

Data

pengembangan

pembelajaran di

Kelas BIPA lanjut di Wisma

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

85

kelas BIPA

Masing-masing data analisis kebutuhan dijabarkan sebagai berikut.

4.2.1.1 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Angket Pemelajar BIPA

Data analisis kebutuhan terhadap pembelajar BIPA didapatkan dengan

cara menyebarkan kuesioner atau angket pembelajaran. Data angket pembelajar

didapatkan dari pembelajar BIPA tingkat lanjut yang sedang belajar di Wisma

Bahasa dan pembelajar BIPA di Universitas Negeri Yogyakarta. Pembelajar BIPA

yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 15 orang dari berbagai

negara dan latar belakang profesi beragam. Data yang dihasilkan dari kuesioner

ini adalah data kualitatif berupa penyimpulan atas hasil jawaban responden.

Angket pembelajaran berisi pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan

menggali kebutuhan apa saja pada kelas BIPA lanjut. Data yang dihasilkan adalah

deskripsi kebutuhan belajar pada kelas BIPA tingkat lanjut. Pertanyaan-

pertanyaan pada kuesioner diarahkan untuk mendapatkan data sebagai berikut.

• Tujuan belajar bahasa Indonesia

• Konteks Situasi Penggunaan Bahasa

• Jenis-jenis teks yang diajarkan

• Keterampilan berbahasa

• Kompetensi Berbicara

• Kompetensi Menulis

• Kompetensi Membaca

• Kompetensi Mendengarkan

• Kompetensi gramatikal

• Penggunaan bahan ajar yang autentik

• Autentisitas konteks sosial dan budaya

• Tugas dan latihan yang autentik

• Evaluasi pembelajaran yang autentik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

86

• Perlunya buku ajar keterampilan berbahasa Indonesia untuk penutur

asing tingkat lanjut

Lebih lanjut, data hasil pengisian kuesioner analisi kebutuhan oleh pemelajar

dapat dilihat pada lampiran.

4.2.1.2 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Wawancara Pengajar dan

Pengembang Bahan Ajar BIPA

Data analisis kebutuhan terhadap pengajar dan pengembang bahan ajar

BIPA didapatkan dari wawancara. Wawancara dilakukan kepada empat pengajar

BIPA dan satu pengembang bahan ajar BIPA pada tempat dan waktu yang

terpisah. Peneliti mengajukan pertanyaan yang bertujuan menggali permasalahan

dalam pengajaran BIPA dan bagaimana mengembangkan bahan ajar BIPA.

Pertanyaan diarahkan untuk mendapatkan data berupa tujuan yang ingin dicapai

oleh pembelajar pada tingkat lanjut, kompetensi komunikatif yang dikembangkan

oleh pengajar maupun pengembang bahan ajar, keterampilan berbahasa, jenis teks

yang diajarkan di kelas, latihan atau kegiatan berbahasa pada tingkat lanjut.

Data dari analisis kebutuhan terhadap pengajar dan pengembang bahan

ajar BIPA ini adalah berupa data deskriptif. Secara terperinci, transkrip data

wawancara ditampilkan pada bagian lampiran.

4.2.1.3 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Dokumen dan Buku Ajar Ajar

BIPA.

Data analisis kebutuhan terhadap dokumen dan buku ajar BIPA

didapatkan dari analisis dokumen. Analisis dokumen merupakan teknik yang

digunakan peneliti pada waktu mengumpulkan data dari dokumen dan bahan ajar

BIPA yang dapat dijadikan pertimbangan bagi penyusunan produk buku ajar.

Dokumen yang dianalisis dalam rangka pengumpulan data adalah dari

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kursus dan Pelatihan BIPA Berbasis KKNI,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

87

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak

Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2016. SKL BIPA ini merupakan acuan pengembangan kurikulum dan

bahan ajar BIPA bagi lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pelatihan BIPA

baik di universitas maupun di lembaga kursus. Data yang diambil dari dokumen

ini adalah data kualitatif berupa daftar kompetensi berbahasa yang hendak dicapai

pada kelas BIPA di tingkat lanjut dan cakupan kebahasaan yang disajikan pada

tingkat lanjut.

Dokumen yang kedua adalah buku Ajar bahasa Indonesia bagi penutur

ssing, “Sahabatku Indonesia” Tingkat C 1 dan Tingkat C 2 oleh Pusat

Pengembangan Strategi dan diplomasi Kebahasaan, Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun 2016. Data

yang diambil dari dokumen ini adalah data kualitatif berupa daftar kompetensi

berbahasa yang hendak dicapai pada kelas BIPA di tingkat lanjut, cakupan

kebahasaan yang disajikan pada tingkat lanjut, bahan ajar yang autentik, topik-

topik apa saja yang disajikan pada buku tersebut, jenis teks yang digunakan

sebagai bahan ajar.

4.2.1.4 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Pedoman Observasi Kelas BIPA

Observasi kelas BIPA dilakukan untuk mendapatkan data tambahan bagi

pengembangan buku ajar BIPA. Observasi kelas dilakukan pada kelas BIPA

tingkat atas yang diselenggarakan di Wisma Bahasa. Dari observasi ini, peneliti

mengambil data kualitatif yang berupa penggunaan buku ajar atau materi di kelas,

metode pengajaran yang diterapkan guru, sumber bahan ajar yang autentik, media

yang autentik, tugas atau latihan yang autentik.

4.2.2. Deskripsi Data Validasi Silabus Rancangan Buku Ajar

Data validasi silabus atau rancangan isi buku ajar didapat dari penyebaran

kuesioner kepada praktisi pengajar BIPA dan ahli BIPA. Para praktisi BIPA

diminta untuk memberikan penilaian mereka terhadap silabus yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

88

disiapkan oleh peneliti. Terdapat delapan responden yang memberikan penilian

terhadap silabus. Responden yang memberikan penilaian dapat dilihat pada

Tabel 3.6 Daftar Sumber Data Penilian Silabus Buku Ajar oleh Pengajar

BIPA

Dalam melakukan validasi silabus ini, peneliti menggunakan pedoman

penyekoran skala 4 menurut Widoyoko (2015). Komponen dalam silabus dinilai

dengan rentang 1 – 4. Penilaian komponen dilakukan dengan skala likert yang

memiliki rentang dari (1) sangat tidak baik, (2) tidak baik, (3) baik, dan (4) sangat

baik. Penilai menilai dengan memberikan skor sesuai dengan pendapat mereka

mengenai rancangan atau silabus pengembangan buku ajar.

Setelah mendapatkan penilaian dari para pengajar BIPA, peneliti

selajutnya menghitung rata-rata nilai setiap komponen dalam silabus. Untuk

menilai rerata ini, peneliti menggunakan interval skor yang dikemukakan oleh

Widoyoko (2015:106). Berikut rumusan yang digunakan untuk menentukan

interval nilai.

Skor tertinggi = 4 (sangat baik)

Skor terendah = 1 (sangat tidak baik)

Jumlah kelas = 4

Jarak interval = 4 – 1: 4 atau ¾ = 0,75

Dari rumus itu, dapat dihitung bahwa setiap kategori diberikan jarak interval 0,75.

Dari rumusan ini didapat tabel penentuan nilai sebagai berikut.

Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian Rancangan

Silabus

Interval Skor Kategori

3,25 < X < 4.00 Sangat baik

2,50 < X < 3,25 Baik

1,75 < X < 2,50 Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

89

1,00 < X < 1,75 Sangat Tidak Baik

Hasil penilaian para responden beserta masukan kemudian disajikan dalam

tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3 Penyajian Data Hasil Validasi Penilaian Silabus Oleh Dosen dan

Pengajar BIPA

No

Komponen

Skor Penilaian Responden

Saran R

1

R

2

R

3

R

4

R

5

R

6

R

7

R

8

1 Perumusan

kompetensi

inti untuk

Buku Tingkat

Lanjut

4 3 4 3 4 3 4 3 R4: rumusan

KD pada topik

ke-3

“mengambil ide

pokok” diganti

“menganalisis”

lalu luarannya

bisa “mencari”

2 Perumusan

kompetensi

dasar untuk

Buku Tingkat

Lanjut

4 3 4 3 4 3 4 3 R1: sudah sesuai

dengan

kompetensi inti

R6: Pelajaran 6

bisa

ditambahkan

menulis/menjaw

ab surel daik

formal atau

nonformal.

3 Perumusan

luaran

4 3 4 3 4 3 4 3 R2: Istilah

luaran sebiknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

90

keterampilan

reseptif

berbahasa

diganti dengan

indikator, lebih

mudah

dimengerti

4 Perumusan

luaran

keterampilan

produktif

berbahasa

4 3 4 3 4 3 4 3

5 Penentuan

topik pelajaran

4 4 3 3 4 4 4 3

6 Penentuan

jenis teks

bacaan dan

teks dengaran

4 4 3 4 4 4 4 3 R8:Jenis teks

dan materi

dengaran sudah

sesuai topik dan

kemampuan.

Tetapi lebih

baik kalau topik

dari berita

aktual.

7 Penentuan

aspek

kebahasaan

4 3 3 3 4 4 4 3 R3: Untuk

afiksasi me-kan,

mei dan pasif

bisa diberikan

latihan yang

lebih kompleks

untuk tingkat

lanjut

8 Perumusan

kegiatan

4 3 4 3 4 4 4 3 R3: Untuk

kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

91

berbicara bisa

ditambahkan

membuat vlog

Untuk menulis,

diarahkan

menulis jenis

tek yang

beragam

R7: di topik

budaya kegiatan

bisa ditambah

dengan

wawancara

masyarakat

setempat

sehingga bisa

menambah

keragaman

bahasa dengan

logat daerah.

9 Penentuan

alokasi waktu

4 3 4 3 4 4 4 3

10 Autentisitas

Bahan Ajar

4 4 4 3 4 4 4 3

Total penilaian

Rerata

40

4

33

3.3

37

3,7

31

3,1

40

4,0

36

3,6

40

4,0

30

3,0

Saran dan masukan secara umum.

1. Silabus yang dibuat sangat jelas. Setiap komponen dijabarkan secara lengkap

dan jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

92

2. Jenis teks di unit 6, bisa juga menggunakan teks diskusi (terdapat pro dan

kontra)

3. Catatan budaya unit 7 bisa juga tentang koperasi simpan pinjam/menabung

dengan cara arisan.

4. Secara umum semua hal sudah baik akan tetapi beberapa hal yang lebih

khusus bisa lebih dikembangkan supaya objektif pengajaran tercapai dengan

baik.

Dari penyajian data tersebut, didapatlah data berupa angka-angka yang

menyatakan kategori kualitas silabus dan komponen pengembangan silabus. Data-

data ini kemudian akan dianalisis untuk mendapatkan kategori kualitas silabus.

Lebih lanjut mengenai analisis hasil validasi penilaian silabus ini akan dijabarkan

pada bagian analisi data penelitian.

4.2.3. Deskripsi Data Validasi Produk dan Revisi Produk

Setelah membuat produk buku ajar, peneliti menyiapkan kuesioner untuk

menilai produk buku ajar tersebut. Selanjutnya peneliti meminta ahli dan pengajar

BIPA untuk validasi atau menilai produk buku ajar.

Dalam melakukan penilaian produk buku ajar ini, peneliti menggunakan

pedoman penyekoran skala 4 menurut Widoyoko (2015). Komponen dalam buku

ajar dinilai dengan rentang 1 – 4. Penilaian komponen dilakukan dengan skala

likert yang memiliki rentang dari (1) sangat tidak baik, (2) tidak baik, (3) baik,

dan (4) sangat baik. Penilai menilai dengan memberikan skor sesuai dengan

pendapat mereka mengenai buku ajar.

Setelah mendapatkan penilaian dari para pengajar BIPA, peneliti

selajutnya menghitung rata-rata nilai setiap komponen dalam produk buku ajar.

Untuk menilai rerata ini, peneliti menggunakan interval skor yang dikemukakan

oleh Widoyoko (2015. 106). Berikut rumusan yang digunakan untuk menentukan

interval nilai.

Skor tertinggi = 4 (sangat baik)

Skor terendah = 1 (sangat tidak baik)

Jumlah kelas = 4

Jarak interval = 4 – 1: 4 atau ¾ = 0,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

93

Dari rumus itu, dapat dihitung bahwa setiap kategori diberikan jarak interval 0,75.

Dari rumusan ini didapat tabel penentuan nilai sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian Produk Buku

Ajar

Interval Skor Kategori

3,25 < X < 4.00 Sangat baik

2,50 < X < 3,25 Baik

1,75 < X < 2,50 Tidak Baik

1,00 < X < 1,75 Sangat Tidak Baik

Data penilian produk didapatkan dari responden pengajar dan dosen BIPA dari

Universitas negeri Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Lembaga Bahasa

Universitas Sanata Dharma dan dari Wisma Bahasa. Daftar responden yang telah

memberikan data penilaian terhadap produk buku ajar dan saran terhadap

perbaikan buku ajar dapat dilihat pada Tabel 3.7 Daftar Sumber Data Penilaian

Produk Buku Ajar

Penilaian para responden beserta masukan kemudian disajikan dalam tabel

sebagai berikut.

Tabel 4.5 Data Hasil Validasi Penilaian Silabus Oleh Dosen dan Pengajar

BIPA

No

Butir Penilaian

Penilaian Responden Saran

R

1

R

2

R

3

R

4

R

5

R

6

R

7

R

8

Aspek Kelayakan

Isi

1 Kesesuaian bahan

ajar dengan

4 4 4 4 4 4 4 4 R3: sudah

sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

94

kompentensi inti

dan kompetensi

dasar

2 Kesesuaian teks

dengan topik

pelajaran

4 4 4 4 4 4 4 4 R3: sudah

sesuai

3 Kesesuaian teks

dengan

kemampuan pada

tingkat lanjut

4 3 4 4 4 4 4 4 R2: sebagain

teks sudah

sesuai, perlu

variasi dan

tampilan lebih

beragam

4 Keragaman jenis

teks

4 3 4 4 4 4 4 4 R1: perlu

tambahkan

teks dialog

5 Keautentikan

bahan ajar

4 4 3 4 4 4 4 4 R2: Sudah

autentik dan

sumber jelas.

R3: bahan

sudah autentik

6 Keautentikan

latihan

keterampilan dan

tata bahasa

3 3 4 4 4 4 3 4 R1: perlu

latihan

kontekstual

(HOTS)

R2: pada

materi tata

bahasa perlu

diberi

pengantar

penjelasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

95

R7: latihan

idiom perlu

diberikan

penjelasan

terlebih dahulu

7 Cakupan materi 4 4 3 4 4 4 4 4 R3: cakupan

materi luad

dan dalam,

dapat dipahami

8 Penggunaan

gambar, tabel,

diagram

3 3 4 4 4 3 4 4 R1: perlu

ditambahnkan

lagi pada teks

panjang

R2: tabel dan

diagram belum

banyak

difungsikan

9 Catatan Budaya 3 3 3 4 4 4 3 4 R1: Perlu

diintegrasikan

dengan topik

dan materi

R2. Bisa

ditambahkan

lagi untuk

bahan diskusi

R3: ditambah

foto

R4: catatan

budaya di

pelajaran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

96

sedikit negatif.

Bisa diganti

tentang suku

Baduy yang

hidup menyatu

dengan alam

R8: catatan

budaya

pelajaran 10

disesuaikan

dengan topik

Aspek Kelayakan

Penyajian

1 Keterpaduan

keterampilan

berbahasa

4 4 4 4 3 4 4 4 R3: sudah

terpadu

2 Konsistensi

sistematika

penyajian perunit.

4 3 4 4 4 3 3 4 R2: perlu

ditampilkan

lebih menarik

R6: beberapa

istilah perlu

dibuat

konsisten

R7: perlu lebih

konsisten

dalam

menyajikan

daftar struktur.

3 Penyajian latihan

atau kegiatan

3 3 4 4 4 4 3 4 R1:Kurang

variatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

97

belajar R2: latihan

lebih diperjelas

4 Urutan penyajian

materi

4 4 4 4 4 4 4 4 R3: urutan

materi sudah

runtut.

5 Kelengkapan

informasi

4 4 3 4 4 4 4 4 R3: sudah

lengkap

Aspek Kelayakan

Bahasa

1 Kesesuaian bahasa

dengan tingkat

perkembangan

kemampuan bahasa

pemelajar

4 4 3 4 4 3 4 4

2 Penggunaan bahasa

sesuai dengan

kaidah kebahasaan

3 4 2 4 4 4 4 4 R1: Banyak

kesalahan

ejaan (lihat

PUEBI)

R3: penulisan

afiks

seharusnya

dicetak miring

3 Kebakuan istilah 4 4 3 4 4 4 4 4 R3: sudah

sesuai dengan

KBBI

4 Kejelasan instruksi

atau petunjuk-

petunjuk

pembelajaran

4 3 4 4 4 4 4 4 R2: perlu

diperjelas

Aspek Kelayakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

98

Kegrafikan

1 Tata letak 4 3 4 4 4 4 3 4 R2. Perlu

ditata lebih

baik

2 Penggunaan huruf

dan ukuran

4 3 4 4 4 4 4 4 R2: tampak

penuh

R6; bisa dibuat

lebih besar

3 Bentuk (ukuran)

fisik buku

4 4 4 4 4 4 4 4 R2: sudah

sesuai

4 Kemenarikan

halaman sampul

2 3 2 4 3 3 4 3 R1: buat lebih

menarik dan

unsur budaya

indonesia

R2: bisa dibuat

lebih menarik

R3: warna

sampul perlu

dibuat lebih

menarik

R6: bisa lebih

menarik

5 Ilustrasi gambar,

grafik, kartun, dan

tabel

4 3 4 3 3 3 4 4 R1: perlu

diperbesar

R2: perlu

ditata lebih

baik.

R4: gambar

autentik

dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

99

membuat

sendiri

R6: bisa dibuat

lebih besar

Saran dan masukan secara umum:

1. Tolong diperbaiki tata tulis kebahasaan seperti penulisan afiks ke-an dan

seterusnya, sampul dibuat lebih menarik.

2. Beberapa penulisan kata tidak tepat, seharusnya ditulis dengan huruf kecil

tapi ditulis dengan huruf besar.

3. Buku ajar BIPA sudah sesuai dengan pemelajar BIPA tingkat lanjut. Buku

ini juga sudah memperlihatkan pendekatan komunikatif. Yang perlu

diperhatikan adalah:

- catatan budaya pelajaran 4 perlu dipertimbangkan (untuk diganti).

- gambar di halaman awal setiap pelajaran bisa juga dibuatkan gambar

sendiri.

- perhatikan penulisan pada daftar kosakata

4. Perbaikan tanda baca, salah ketik, spasi dan lain-lain.

5. Perbaikan terjemahan kosakata.

6. Ada beberapa ejaan dan tanda baca yang perlu diperiksa lagi.

7. Tata letak perlu diperiksa lagi supaya lebih konsisten.

Dari penyajian data tersebut, didapatlah data berupa angka-angka yang

menyatakan kategori kualitas produk buku ajar. Data-data ini kemudian akan

dianalisis untuk mendapatkan kategori kualitas buku ajar tersebut. Lebih lanjut

mengenai analisis hasil validasi penilaian buku ajar ini akan dijabarkan pada

bagian analisis data penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

100

4.2.4. Deskripsi Data Uji Coba dan Revisi Produk

Setelah merevisi atau memperbaiki produk bahan ajar, selanjutnya peneliti

melakukan uji coba kepada pemelajar BIPA. Uji coba dilakukan di Wisma Bahasa

dan diujicobakan kepada 4 pemelajar yang telah mencapai tingkat lanjut. Peneliti

meminta pengajar di Wisma Bahasa untuk mengajarkan pelajaran yang ada di

buku ajar. Setiap pemelajar mencoba 1 pelajaran. Setelah mencoba menggunakan

buku ajar, pemelajar BIPA ini diminta untuk memberikan penilaian mereka

terhadap kualitas buku ajar.

Untuk menilai produk buku ajar ini peneliti menggunakan pedoman

penyekoran skala 4 menurut Widoyoko ( 2015). Komponen dalam silabus dinilai

dengan rentang 1 – 4. Penilaian komponen dilakukan dengan skala likert yang

memiliki rentang dari (1) sangat tidak baik, (2) tidak baik, (3) baik, dan (4) sangat

baik. Pemelajar menilai dengan memberikan skor sesuai dengan pendapat

mereka terhadap kualitas buku ajar.

Setelah mendapatkan penilaian dari para pengajar BIPA, peneliti

selajutnya menghitung rata-rata nilai setiap komponen dalam buku ajar. Untuk

menilai rerata ini, peneliti menggunakan interval skor yang dikemukakan oleh

Widoyoko (2015:106). Berikut rumusan yang digunakan untuk menentukan

interval nilai.

Skor tertinggi = 4 (sangat baik)

Skor terendah = 1 (sangat tidak baik)

Jumlah kelas = 4

Jarak interval = 4 – 1: 4 atau ¾ = 0,75

Dari rumus itu, dapat dihitung bahwa setiap kategori diberikan jarak interval 0,75.

Dari rumusan ini didapat tabel penentuan nilai sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

101

Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Interval Skor untuk Penilian Produk Buku

Ajar

Interval Skor Kategori

3,25 < X < 4.00 Sangat baik

2,50 < X < 3,25 Baik

1,75 < X < 2,50 Tidak Baik

1,00 < X < 1,75 Sangat Tidak Baik

Data yang diperoleh dari penilaian produk buku ajar oleh pemelajar dapat

ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.7 Data Hasil Validasi Penilaian Produk Oleh Pemelajar BIPA

No

Butir Penilaian

Skor Penilaian

Saran R1

R2

R3

R4

1 Kemudahan memahami

bahan ajar

4 4 4 4

2 Kesesuaian bahasa

dengan tingkat

perkembangan

kemampuan bahasa

pemelajar

4 4 3 4

3 Kejelasan instruksi atau

petunjuk-petunjuk

pembelajaran

4 4 3 4

4 Keterpaduan

keterampilan berbahasa

3 3 3 4 Hanya membaca

(mencoba) satu

pelajaran, tidak bisa

membari pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

102

untuk seluruh buku

5 Keragaman topik 4 3 3 4

6 Kemudahan latihan 4 3 3 4 Untuk saya yang

paling mudah, bukan

yang paling baik.

7 Penggunaan gambar,

tabel, diagram

4 3 3 4

8 Catatan Budaya 3 3 3 4

9 Penggunaan huruf dan

ukuran

4 2 3 3 Untuk orang tua

seperti saya, ukuran

huruf terlalu kecil

10 Bentuk (ukuran) fisik

buku

4 4 4 4

Saran dan masukan secara umum.

1. Arti kata kosakata penting bisa dijelaskan dalam bahasa Indonesia karena

sasaran buku ini adalah murid bertingkat lanjutan. Penjelasan dalam

bahasa Indonesia akan lebih bermanfaat bagi murid tingkat lanjut.

2. Pelajaran sangat menarik, tetapi membahas masalah dan tantangan terbesar

yang dihadapi pertanian di Indonesia, contohnya hasil pangan domestik

tidak mampu memenuhi permintaan, perubahan iklim sebagai ancaman

pertanian pangan dan keamanan pangan, dll

Dari penyajian data tersebut, didapatlah data berupa angka-angka yang

menyatakan kategori kualitas produk buku ajar. Data-data ini kemudian akan

dianalisis untuk mendapatkan kategori kualitas buku ajar tersebut. Lebih lanjut

mengenai analisis hasil validasi penilaian buku ajar ini akan dijabarkan pada

bagian analisi data penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

103

4.3. Hasil Analisis Data

Setelah mendapatkan data. Selanjutnya peneliti menganalisis data yang

diperoleh dalam kegiatan penggalian data. Data yang dianalisis adalah: (1) data

analisis kebutuhan, (2) data validasi silabus buku ajar, (3) data dari validasi

produk oleh ahli dan data dari revisi produk, serta (4) data uji coba. Hasil analisis

data tersebut dipaparkan sebagai berikut.

4.3.1 Hasil Analisis Data Kebutuhan

Hasil analisis kebutuhan terdiri dari (1) hasil analisis kebutuhan terhadap

pembelajar BIPA (2) hasil analisi kebutuhan terhadap pengajar dan pengembang

bahan ajar BIPA (3) hasil analisis kebutuhan terhadap dokumen BIPA, dan (4)

hasil analisis observasi kelas. Masing-masing dijabarkan sebagai berikut.

4.3.1.1 Hasil Analisis Data Analisis Kebutuhan oleh Pemelajar BIPA

Data analisis kebutuhan terhadap pembelajar BIPA didapatkan dari 15

responden. Responden memberikan respon atau jawaban dengan milih jawaban

yang telah disediakan. Jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam

kuesioner kemudian dihitung berdasarkan posentasenya. Setelah dihitung data

kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Dalam menganalasis

data dilakukan kegiatan berupa mereduksi data, membuat model data atau display

data, dan kemudian menarik kesimpulan. Hasil akhir yang diharapkan dari analisis

data ini adalah kesimpulan-kesimpulan yang bersifat deskriptif untuk menentukan

apa saja yang dibutuhkan pembelajar terhadap bahan ajar yang sesuai dengan

kebutuhan mereka. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang akan digunakan sebagai

dasar penyusunan buku ajar.

Reduksi data dilakukan pada saat memasukkan data yang diperoleh dari

kuesioner ke dalam tabel tampilan (display) data. Jawaban responden

dikelompokkan berdasarkan pilihan jawaban. Dalam data tampilan, jawaban dari

responden 1 dimasukkan dalam kolom R1 (Responden 1) hingga R15 atau

responden ke 15. Setelah semua jawaban dimasukkan dalam tabel data tampilan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

104

selanjutnya peneliti menghitung persentase jawaban responden. Dari hail

penghitungan presentase jawaban peserta didapatlah kecenderungan pilihan

jawaban peserta. Hasil penghitungan jawaban responden dapat dilihat pada tabel

tampilan data responden seperti berikut.

Tabel 4.8 Tampilan Data Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh

Pemelajar BIPA

Butir

N

Pertanyaan Hasil Analisis Data

1 Tujuan belajar bahasa

Indonesia adalah supaya

Anda lancar

berkomunikasi dengan

penutur asli.

.

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

Sebagian besar, responden

menyatakan sangat setuju

bahwa tujuan belajar

bahasa Indonesia adalah

agar mereka lancar

berkomunikasi dengan

orang Indonesia

2 Anda memerlukan

kemampuan berbahasa

untuk dapat menggunakan

bahasa secara fleksibel dan

efektif untuk tujuan:

Tujuan belajar bahasa

Indonesia secara garis

besar adalah untuk

kepentingan sosial dan

profesional. Sedangkan

untuk kepentingan

akademik bisa dikatakan

cukup banyak

a. sosial 3 = 3 (20%)

4 = 12 (80%)

a. akademis 2 = 3 (20%)

3 = 8 (53%)

4 = 4 (27%)

b. profesional 2 = 1 (7%)

3 = 2 (13%)

4 = 12 (80%)

3 Jika Anda menjawab setuju atau sangat setuju, sebutkan tujuan belajar

Anda secara khusus

A. Sosial :

• bicara dengan orang Indonesia

• berkomunikasi dengan teman teman

• discuss with Indonesian people

• percakapan di kantor, mengobrol dengan orang Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

105

• enrich the experience of daily life living in Indonesia

• bisa berkomunikasi dengan orang indonesia tetang semua topik

dan secara lanjut dan dalam suapaya bisa saling memahami dan

kerja sama

• bisa bekenalan dan berkomunikasi dengan orang Indonesia

• percakapan sehari-hari

• have ekspresion that dont directly translate

B. Akademis

• ikut seminar

• untuk mengerti kuliah bahasa indonesia di jepang

• attending seminar

• not writing but reaading

• karena kuliah dalam bahasa indonesia

• bisa memahami artikel akademik dalam BI, bisa menulis skripsi

dalam BI tentang kebanyakan bidang berkaitan dengan Indonesia

• supaya lancar

• gaya menulis

C. Profesional

• ikut rapat

• untuk bekerja di indonesia

• giving speech

• learn specific vocabulary

• berpidato, menulis laporan

• communicate with a profesional level on a variety of world

based topics suitable for goverment

• bisa menjadi penerjemah, bisa bekerja untuk pemerintah atau

perusahaan dalam bidang antara Indonesai dan Tiongkok baik

dengan bahasa Indonesia mapun dengan pengetahuan yang lain

tentang Indonesai dan Tiongkok

4 Anda perlu kemampuan

menggunakan bahasa

dalam situasi formal,

misalnya: berpidato,

presentasi, mengikuti rapat

atau pertemuan formal,

mengikuti kuliah.

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

Kebanyakan responden

memerlukan kemampuan

berbahasa dalam situasi

formal dan juga situasi

informal seperti presentasi,

mengikuti rapat atau

pertemuan formal,

mengikuti kuliah,

percakapan di kantor,

percakapan di tempat

umum, mengobrol dengan

orang Indonesia

5 Anda perlu kemampuan

menggunakan bahasa

dalam situasi informal

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

106

misalnya percakapan di

kantor, percakapan di

tempat umum, mengobrol

dengan orang Indonesia

6 Untuk dapat memahami

teks bacaan dan juga

dengaran dengan baik,

Anda perlu memahami

berbagai jenis teks,

Jenis teks yang banyak

dipilih oleh responden

adalah teks laporan, teks

argumentasi, teks

deskripsi, teks eksposisi,

dan sedikit memilih teks

narasi dan teks prosedur.

a. teks narasi, misalnya

fiksi

2 = 3 (20%)

3 = 4 (27%)

4 = 8 (53%)

b. teks laporan, misalnya

berita di koran atau TV

3 = 3 (13%)

4 = 12 (87%)

c. teks deskripsi 2 = 2 (13%)

3 = 3 (20%)

4 = 10 (67%)

d. teks argumentasi,

misalnya opini di surat

kabar atau tv

3 = 3 (20%)

4 = 12 (80%)

e. teks prosedur 2 = 5 (33%)

3 = 3 (20%)

4 = 7 (47%)

f. teks eksposisi 2 = 1 (7%)

3 = 7 (47%)

4 = 7 (47%)

7 Anda perlu menguasai

keterampilan berbahasa:

Keterampilan berbahasa

yang banyak dipilih adalah

berbicara, mendengarkan,

membaca, kemudian

menulis.

a. membaca, 3 = 4 (27%)

4 = 11 (73%)

b. mendengarkan, 3 = 1 (7%)

4 = 14 (93%)

c. menulis 2 = 1 (7%)

3 = 5 (33%)

4 = 9 (60%)

d. berbicara 3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

8 Empat keterampilan

berbahasa perlu dipadukan

dengan bahan ajar untuk

2 = 1 (7%)

3 = 4 (27%)

4 = 10 (67%)

Sebagian besar responden

setuju jika keterampilan

berbahasa disajikan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

107

berkomunikasi dalam

kehidupan nyata seperti

berita dari TV, surat kabar,

laporan atau percakapan di

radio atau TV.

terpadu dengan bahan ajar

untuk berkomunikasi

dalam situasi nyata sehari-

hari.

Kompetensi Berbahasa

Tingkat Lanjut

9 Anda perlu kemampuan

untuk:

mengungkapkan gagasan

(mempresentasikan) secara

spontan dan fasih untuk

tujuan sosial, akademik,

maupun profesional

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

Kebanyakan responden

memerlukan kompetensi

untuk mengungkapkan

gagasan secara spontan

dan fasih di ranah sosial,

akademik dan profesional.

10 Anda perlu kemampuan

untuk :

menyimpulkan informasi

dengan tepat dan

menyampaikan kembali

pokok pikiran tertentu

topik-topik yang

berhubungan dengan ranah

sosial, akademik, dan

profesional.

3 = 5 (33%)

4 = 10 (67%)

Kebanyakan responden

memerlukan kompetensi

untuk dapat

menyimpulkan informasi

dengan tepat dan

menyampaikan kembali

pokok pikiran tertentu

topik-topik yang

berhubungan dengan ranah

sosial, akademik, dan

profesional.

11 Anda perlu kemampuan

untuk :

menulis esai berupa

laporan, deskripsi,

eksposisi maupun

argumentasi dengan topik-

topik yang berhubungan

dengan ranah sosial,

akademis dan profesional

1 = 1 (7%)

2 = 3 (20%)

3 = 5 (33%)

4 = 6 (40%)

Kebanyak responden

memerlukan kompetensi

untuk menulis esai dalam

bentuk laporan, deskripsi,

eksposisi maupun

argumentasi dengan topik-

topik yang berhubungan

dengan ranah sosial,

akademis dan profesional

Sedikit responden tidak

memerlukan kompetensi

itu.

12 Anda perlu kemampuan

untuk :

menginterpretasi teks yang

berhubungan dengan

topik-topik dalam ranah

sosial, akademis dan

2 = 1(7%)

4 = 14 (93%)

Hampir semua responden

merasa memerlukan

kemampuan untuk

menginterpertasikan teks

dalam keterampilan

membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

108

professional

13 Anda perlu kemampuan

untuk :

memahami berbagai jenis

teks tulis tanpa kesulitan,

termasuk teks dengan

struktur dan bahasa yang

kompleks (lebih dari satu

struktur), seperti buku

petunjuk, artikel ilmiah,

dan karya sastra

2 = 2 (13%)

3 = 4 (27%)

4 = 9 (60%)

14 Anda perlu kemampuan

untuk :

memahami makna tersurat

dan tersirat diskusi,

wawancara dan berita dari

acara di tv, radio, video

dan film dengan durasi

minimal 5 menit.

.

3 = 1(7%)

4 = 14 (93%)

Dalam keterampilan

mendengrakan ini,

kebanyakan responden

perlu kemempuan untuk

memahami makna tersirat

dan tersurat dari teks yang

didengarkan juga

memahami berbagai

komunikasi ragam lisan

yang berupa tuturan

spontan yang dihasilkan

dengan tempo cepat.

15 Anda perlu kemampuan

untuk :

memahami berbagai

komunikasi ragam lisan

yang berupa tuturan

spontan yang dihasilkan

dengan tempo cepat

sebagaimana diujarkan

penutur asli, baik melalui

media maupun bersemuka.

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

16 Anda perlu menguasai tata

bahasa Indonesia dengan

baik.

2 = 1 (7%)

3 = 3 (20%)

4 = 11 (73%)

Kebanyakan responden

memerlukan penguasaan

tata bahasa

17 Anda perlu menguasai

penggunaan kosakata

istilah khusus dalam ranah

sosial, akademis, atau

3 = 8 (53%)

4 = 7 (47%)

Kebanyakan responden

setuju untuk mampu

menguasai penggunaan

istilah khusus dalam ranah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

109

profesional; kosakata

idiomatik, makna konotatif

dalam ragam tulis maupun

lisan.

sosial, akademis, atau

profesional; kosakata

idiomatik, makna konotatif

dalam ragam tulis maupun

lisan.

Auntentisitas dalam

Pembelajaran

18 Anda suka materi ajar

yang diambil dari teks

komunikasi sehari-hari

tanpa dimodifikasi oleh

guru

2 = 1 (7%)

3 = 3 (20%)

4 = 10 (67%)

Kebanyakan responden

menyatakan menyukai

materi ajar yang tidak

dimodifikasi atau

disederhanakan oleh guru.

19 Materi ajar atau sumber

ajar yang autentik

membantu Anda untuk

meningkatkan kemampuan

Anda dalam memahami isi

bahan ajar dengan baik.

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

Kebanyak responden

meyakini bahwa materi

autentetik membantu

meningkatkan pemahaman

terhadap isi bahan ajar.

20 Bahan ajar autentik berupa

bahan ajar visual yang

berguna untuk

pembelajaran Anda.

Kebanyakan responden

menyatakan bahan ajar

visual yang sangat berguna

adalah materi dari koran,

buku, majalah, internet,

kartun kemudian foto,

gambar dan poster.

a. Buku 3 = 6 (40%)

4 = 9 (60%)

b. Majalah 3 = 5 (33%)

4 = 10 (67%)

c. Koran 3 = 1 (7%)

4 = 14 (93%)

d. Internet 2 = 1(7%)

3 = 4 (27%)

4 = 10 (67%)

e. Foto 1 = 1 (7%)

2 = 1 (7%)

3 = 8 (53%)

4 = 5 (33%)

f. Gambar 1 = 1 (7%)

2 = 5 (33%)

3 = 5 (33%)

4 = 4 (27%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

110

g. Poster 2 = 3 (20%)

3 = 7 (47%)

4 = 5 (33%)

h. Komik kartun 2 = 2 (13%)

3 = 3 (20%)

4 = 10 (67%)

i. Lainnya:

21 Bahan ajar autentik berupa

bahan ajar audio dan

audio-visual yang berguna

untuk pembelajaran Anda.

Kebanyakan responden

menyatakan bahan ajar

audi dan audiovisual yang

sangat berguna adalah

materi dari video, rekaman

TV, rekaman radio, film

dan video lagu

a. Video 3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

b. Rekaman TV 2 = 1 (7%)

3 = 1 (7%)

4 = 13 (87%)

c. Rekaman Radio 3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

d. Video Lagu 2 = 1 (7%)

3 = 8 (53%)

4 = 6 (40%)

e. Film 2 = 2 (13%0

3 = 6 (40%0

4 = 7 (47%)

Lainnya: .......

Mix of visual aids

22 Topik-topik di bawah ini

berguna untuk

mengembangkan

kemampuan berbahasa

Anda.

Topik yang sangat berguna

untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa

para responden adalah:

Hubungan internasional,

politik, ekonomi,

kebudayaan, sosial,

pertahanan keamanan,

perdagangan, lalu

pendidikan, sesi sastra,

hukum, pariwisata, agama,

pelayanan umum,

kesehatan dan olah raga.

a. Hubungan International 2 = 1 (7%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

111

3 = 4 (27%)

4 = 10 (67%)

b. Kebudayaan 2 = 3 (20%)

3 = 6 (40%)

4 = 6 (40%)

c. Seni dan sastra 2 = 2 (13%)

3 = 6 (40%)

4 = 7 (47%)

d. Pariwisata 2 = 1 (7%)

3 = 6 (40%)

4 = 8 (53%)

e. Agama dan Norma 2 = 3 (20%)

3 = 8 (53%)

4 = 4 (27%)

f. Kesehatan Masyarakat 2 = 1(7%)

3 = 9 (60%)

4 = 5 (33%)

g. Pelayanan Umum 3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

h. Masalah sosial 2 = 2 (13%)

3 = 3 (20%)

4 = 10 (67%)

i. Pendidikan 1 = 1 (7%)

2 = 6 (40%)

j. Olah raga 3 = 4 (27%)

4 = 4 (27%)

k. Telekomunikasi dan

Informatika

2 = 1 (7%)

3 = 10 (67%)

4 = 4 (27%)

l. Masalah Politik

Nasional

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

m. Pertahanan dan

Keamanan

3 = 3 (20%)

4 = 12 (80%)

n. Perdagangan 2 = 1 (7%)

3 = 3 (20%)

4 = 10 (67%)

o. Masalah Ekonomi 3 = 3 (20%)

4 = 12 (80%)

p. Masalah Hukum 2 = 2 (13%)

3 = 4 (27%)

4 = 9 (60%)

Lainnya: ............

• Topik populer

antarpemuda yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

112

modern

• Lingkungan

23 Anda suka materi ajar

yang topiknya

menampilkan kehidupan

sosial-budaya nyata di

sekitar Anda.

.

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

Responden menyukai

materi ajar yang

menampilkan kehidupan

nyata di sekitar mereka.

24 Materi ajar yang berisi

topik-topik yang relevan

dengan kehidupan nyata

dapat meningkatkan

wawasan dan pengetahuan

Anda

3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

Menurut responden materi

ajar yang menampilkan

kehidupan nyata di sekitar

mereka dapat

meningkatkan wawasan

dan pengetahuan mereka.

25 Tugas atau latihan apa

yang Anda sukai dalam

pembelajaran bahasa.

Kebanyakan responden

menyukai tugas-tugas

tertulis, namun untuk tugas

yang sangat disukai adalah

tugas berbicara secara

langsung.

a. tugas-tugas tertulis

2 = 2 (13%)

3 = 10 (67% )

4 = 2 (20%)

b. tugas berbicara secara

langsung

3 = 2 (20%)

4 = 13 (80%)

26 Pengerjaan tugas apa yang

Anda sukai dalam

pembelajaran bahasa?

Kebanyakan responden

sangat suka dengan tugas-

tugas secara mandiri.

a. secara mandiri 3 = 2 (13%)

4 = 13 (87%)

b. secara berkelompok 1 = 1 (7%)

2 = 2 (13%)

3 = 9 (60%)

4 = 3 (20%)

27 Tugas atau latihan ini

berguna untuk

mengembangkan

kemampuan berbahasa

Anda.

Tugas yang sangat disukai:

diskusi, mewawancarai,

presentasi, role play,

memecahkan masalah,

a. Role play atau simulasi 2 = 1 (7%)

3 = 8 (53%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

113

4 = 6 (40%)

b. Diskusi 3 = 3 (20%)

4 = 12 (80%)

c. Presentasi 3 = 4 (27%)

4 = 11 (73%)

d. Pemecahan masalah 2 = 1 (7%)

3 = 6 (40%)

4 = 8 (53%)

e. Wawancara 2 = 2 (13%)

3 = 3 (20%)

4 = 10 (67%)

f. Tugas di lapangan 3 = 8 (53%)

4 = 7 (47%)

g. Membuat perbandingan 2 = 1 (7%)

3 = 6 (40%)

4 = 8 (53%)

h. Lainnya

28 Bentuk tes atau evaluasi

berupa performansi lisan:

presentasi, tanya-jawab,

simulasi, wawancara,

adalah bentuk evaluasi

yang berguna untuk

menilai kemampuan

berbahasa Anda.

.

2 = 1 (7%)

3 = 4 (27%)

4 = 10 (67%)

Kebanyakan responden

menyatakan bahwa bentuk

tes berupa performansi

lisan seperti presentasi,

tanya jawab, simulasi atau

wawancara berguna untuk

menilai kemampuan

berbahasa mereka.

Buku Ajar Keterampilan

Babahasa Indonesia

29 Anda memerlukan buku

ajar bahasa Indonesia yang

berisikan keterampilan

berbahasa yang lengkap

yang dapat meningkatkan

kemampuan berbahasa

Anda.

.

2 = 2 (13%)

3 = 5 (33%)

4 = 8 (53%)

Kebanyakan responden

menyatakan memerlukan

buku ajar bahasa Indonesia

yang berisikan

keterampilan berbahasa

yang lengkap yang dapat

meningkatkan kemampuan

berbahasa

30 Anda memerlukan buku

ajar bahasa Indonesia yang

berisikan topik-topik yang

sesuai dengan kebutuhan

Anda di bidang

profesioanal dan

akademis.

2 = 3 (20%)

3 = 1 (7%)

4 =10 (67%)

Sebagian besar reponden

menyatakan memerlukan

buku ajar bahasa Indonesia

yang berisikan topik-topik

yang sesuai dengan

kebutuhan di bidang

profesioanal dan

akademis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

114

31 Anda memerlukan buku

ajar bahasa Indonesia yang

berisikan latihan atau

tugas yang nyata sesuai

dengan kebutuhan Anda

untuk meningkatkan

kemampuan berbahasa

Anda.

2 = 1 (7%)

3 = 4 (27%)

4 = 10 (67%)

Kebanyakan responden

menyatakan memerlukan

buku ajar bahasa Indonesia

yang berisikan latihan atau

tugas yang nyata sesuai

dengan kebutuhan untuk

meningkatkan kemampuan

berbahasa Indonesia.

Dari angket yang diberikan kepada pemelajar BIPA, didapatlah data numerik

berupa skor angket yang kemudian diolah dalam bentuk persentase. Berdasarkan

analisis data tanggapan pembelajar BIPA atau responden penelitian terhadap

angket kebutuhan pembelajar dapat dirangkum sebagai berikut.

1. Tujuan Belajar Bahasa Indonesia

a. Tujuan belajar BIPA pada tingkat lanjut ini adalah mampu menggunakan

bahasa untuk berkomunikasi secara langsung dengan penutur bahasa Indonesia

dalam ranah atau untuk kepentingan di lingkup sosial, profesional dan

akademis. Sebagian besar responden memberikan penilian setuju dan sangat

setuju. Pemelajar juga menyatakan sangat setuju (87%) menggunakan bahasa

dalam situasi formal dan informal. Untuk kepentingan sosial, pembelajar

berharap mampu untuk berbicara atau berdiskusi tentang topik sehari-hari

maupun semua topik agar dapat saling memahami, dapat mengalami atau

berinteraski secara langsung untuk mengenali kehidupan sehari-hari di mana

mereka tinggal. Untuk kepentingan yang berkaitan dengan akademik mereka

berharap dapat menggunakan bahasa untuk mengikuti seminar atau kuliah,

dapat memahami artikel bahasa Indonesia, dapat menulis secara akademis

untuk kepentingan belajar. Untuk kepentingan tujuan profesional mereka

berharap mampu mengikuti rapat, dapat memberi pidato atau sambutan,

berbincang dengan orang ahli yang sesuai bidangnya, dapat bekerja di

pemerintah atau perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

115

b. Para pembelajar BIPA sebagaian besar menyatakan sangat setuju untuk

mengembangkan keterampilan berbahasa mereka melalui keterapilan

berbicara, mendengarkan, membaca, maupun menulis agar dapat memahami

berbagai jenis teks seperti teks laporan, teks argumentasi, teks deskripsi, teks

eksposisi, dan teks narasi dan teks prosedur.

2. Kompetensi Berbahasa Tingkat Lanjut

a. Dalam keterampilan mendengarkan, kompetensi yang ingin dicapai adalah

mampu mengungkapkan gagasan atau mempresentasikan topik secara spontan

dan fasih yang terkait dengan tujuan sosial, akademik dan profesional.

Kompetensi mendengarkan juga mampu untuk menyimpulkan informasi

dengan tepat dan menyampaikan kembali pokok pikiran tertentu topik-topik

yang berhubungan dengan ranah sosial, akademik, dan profesional.

b. Untuk kompetensi menulis, dapat menulis esai berupa laporan, deskripsi,

eksposisi maupun argumentasi.

c. Untuk kompetensi membaca, semua responden sangat setuju bahwa diperlukan

kemampuan untuk : menginterpretasi teks yang berhubungan dengan topik-

topik dalam ranah sosial, akademis dan professional. Demikian pula, responden

perlu memahami berbagai jenis teks tulis tanpa kesulitan, termasuk teks

dengan struktur dan bahasa yang kompleks (lebih dari satu struktur), seperti

buku petunjuk, artikel ilmiah, dan karya sastra

d. Untuk kompetensi mendengarkan responden menyatakan perlu untuk dapat

memahami makna tersurat dan tersirat diskusi, wawancara dan berita dari

acara di tv, radio, video dan film dengan durasi minimal 5 menit serta tuturan

spontan yang dihasilkan dengan tempo cepat sebagaimana diujarkan penutur

asli, baik melalui media maupun bersemuka.

e. Penguasaan tata bahasa dan kosa kata istilah khusus dalam ranah sosial,

akademis, atau profesional; kosakata idiomatik, makna konotatif dalam ragam

tulis maupun lisan juga diperlukan oleh responden.

3. Autentisitas dalam Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

116

a. Responden menyukai materi ajar yang diambil dari teks komunikasi sehari-hari

yang autentik tanpa dimodifikasi atau disederhanakan oleh guru. Materi yang

autentik ini dikatakan dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam

memahami isi bahan ajar.

b. Bahan ajar visual yang autentik adalah kebanyakan dari koran, buku, majalah,

internet, kartun kemudian foto, gambar dan poster. Sedangkan, bahan ajar

audio dan audiovisual yang sangat berguna adalah materi dari video, rekaman

TV, rekaman radio, film dan video lagu.

c. Topik-topik yang disukai, secara berurutan adalah, politik, ekonomi,

kebudayaan, sosial, pertahanan keamanan, perdagangan, lalu pendidikan, seni

sastra, hukum, pariwisata, agama, teknologi informasi dan komunikasi,

kesehatan dan olah raga, hubungan internasional. Responden suka jika topik-

topik tersebut dapat menampilkan kehidupan sosial-budaya nyata di sekitar

mereka serta relevan dengan kehidupan nyata sehingga dapat meningkatkan

wawasan dan pengetahuan mereka.

d. Tugas-tugas yang sangat disukai adalah tugas-tugas berbicara secara langsung

kemudian setelah itu adalah tugas-tugas yang dialakukan secara tertulis. Dalam

mengerjakan tugas-tugas atau latihan, kebanyakan responden menyatkan

sangat suka dengan tugastugas secara mandiri walupun tidak menolak tugas

secara kelompok. Jenis-jenis tugas yang sangat disukai: diskusi,

mewawancarai, presentasi, role play, memecahkan masalah.

4. Buku Ajar Keterampilan Berbahasa Indonesia

Sebagian besar reponden menyatakan memerlukan buku ajar bahasa Indonesia

yang berisikan topik-topik yang sesuai dengan kebutuhan di bidang profesioanal

dan akademis yang berisikan latihan atau tugas yang nyata sesuai dengan

kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia.

4.3.1.2 Hasil Analisis Kebutuhan oleh Pengajar dan Pengembang Bahan

Ajar BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

117

Dari analisis kebutuhan oleh pengajar dan pengembang bahan ajar BIPA

didapatlah data verbal berupa informasi apa saja yang diperlukan untuk

mengembangkan bahan ajar. Data penelitian dari pengajar didapatkan dari

wawancara dengan beberapa pengajar dari Wisma Bahasa dan dari UNY.

Responden pengajar BIPA adalah tiga pengajar dari Wisma Bahasa dan dua

pengajar dari UNY. Data yang diperoleh dari wawancara kemudian dipindahkan

dalam bentuk tulisan. Data wawancara ini dapat dilihat pada bagian lampiran

transkrip wawancara.

Data yang sudah dialihkan kemudian dicermati untuk direduksi jika ada

data yang tidak diperlukan. Tujuan dari reduksi data ini adalah untuk memilah

data yang sekiranya memang dibutuhkan dalam rangka menyusun bahan bagi

pengembangan buku ajar. Setelah direduksi, data disajikan dalam tabel display.

Tabel display pengajar BIPA dapat dilihat pada lampiran data Display analisis

kebutuhan.

Berdasarkan data yang telah ditampilkan dalam tabel tampilan, peneliti

kemudian menarik kesimpulan untuk menemukan permasalahan untuk

pengembangan buku ajar. Data dari wawancara para pengajar dapat dirangkum

sebagai berikut.

1. Kompetensi yang dicapai pada tingkat lanjut adalah kemampuan berbahasa

untuk mampu memahami berita di TV atau sumber-sumber audiovisual atau

audio dengan kecepatan orang Indonesia lainnya, mampu terlibat dalam

percakapan atau pembicaraan resmi seperti diskusi, ceramah, seminar. Dalam

keterampilan membaca, kompetensi yang diharapkan dapat memahami

berbagai teks dengan topik yang beragam sesuai dengan minat dan

kebutuhan, serta mampu mengambil ide pokok atau gagasan yang terdapat

dalam teks. Dalam keterampilan berbicara, pembelajar diharapkan mampu

mengungkapkan gagasan secara spontan dan terlibat dalam pembicaraan,

diskusi dengan topik yang khusus sesuai dengan kebutuhan pembelajar di

bidang sosial, akademik dan pekerjaan. Dalam menulis, pembelajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

118

diharapkan dapat membuat tulisan atau artikel dalam bentuk narasi,

deskripsi, atau argumentasi.

2. Keterampilan berbahasa diajarkan secara terpadu dengan mendasarkan pada

topik yang akan dikembangkan dalam pembalajaran. Topik-topik yang

diajarkan pada tingkat lanjut adalah masalah sosial dan budaya, politik dan

keamanan, ekonomi , hubungan internasional, sejarah, seni dan hiburan,

kesehatan dan lingkungan.

3. Keterampilan berbahasa dipadukan dengan berbagai jenis teks yang diajarkan

di kelas lanjut. Jenis teks yang biasa digunakan dalam bahan ajar adalah teks

narasi, teks deskripsi, teks eksposisi dan laporan atau berita.

4. Metode yang banyak digunakan adalah metode komunikatif dan beberapa

metode lain seperti metode langsung, metode terjemahan untuk tingkat yang

lebih tinggi, metode tata bahasa. Namun yang paling sering digunakan oleh

pengajar adalah metode komunikatif yang menonjolkan interaksi berbahasa.

Metode komunikatif digunakan untuk mengaktifkan pembelajar

berkomunikasi. Tata bahasa perlu diajarkan di kelas BIPA karena dapat

membantu pembelajar memahami pola-pola struktur kalimat dan makna yang

dikandung oleh kalimat mapun kosakata.

5. Sumber bahan ajar kebanyakan dari video you tube, artikel surat kabar online,

internet, buku dan majalah. Sumber bahan ajar dapat diambil dari Kompas

atau surat kabar nasional, majalah cetak dan on line.

6. Bahan ajar yang berupa visual berupa gambar, foto, artikel dari internet,

potongan surat kabar, grafik. Bahan ajar audio dan audiovisual berpa rekaman

berita, dialog atau wawancara dari radio atau TV, video dari internet atau you

tube, potongan film atau sinetron TV.

7. Tugas-tugas atau latihan bersifat individu. Tugas yang diberikan di kelas

berupa menjawab pertanyaan secara tertulis, meringkas atau menuliskan ide

pokok, membuat parafrase, membuat tulisan berupa narasi atau deskripsi

topik tertentu, menuliskan argumentasi. Sedangkan untuk tugas-tugas

berbicara berupa diskusi dengan guru atau teman sekelas, membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

119

wawancara, melakukan tanya-jawab, membuat roleplay, menelpon,

menginterpertasikan bahan yang didengarkan.

Data penelitian dari pengembang bahan ajar BIPA didapatkan dari nara

sumber di Wisma Bahasa. Responden adalah staff yang bertugas mengembangkan

bahan ajar di Wisma Bahasa. Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara.

Data yang diperoleh dari wawancara kemudian dipindahkan dalam bentuk tulisan.

Data wawancara ini dapat dilihat pada bagian lampiran transkrip wawancara.

Data yang sudah dialihkan kemudian dicermati untuk direduksi jika ada

data yang tidak diperlukan. Tujuan dari reduksi data ini adalah untuk memilah

data yang sekiranya memang dibutuhkan dalam rangka menyusun bahan bagi

pengembangan buku ajar. Setelah direduksi, data disajikan dalam tabel display

sebagai berikut. Tabel display pengembang bahan ajar BIPA.

Berdasarkan data yang telah ditampilkan dalam tabel tampilan, peneliti

kemudian menarik kesimpulan untuk menemukan permasalahan untuk

pengembangan buku ajar. Data dari wawancara dapat dirangkum sebagai berikut.

1. Tujuan belajar pada tingkat lanjut adalah untuk melakukan penelitian, belajar

di universitas, melakukan perjalanan dan lain-lain. Kompetensi yang hendak

dicapai adalah kemampuan berbahasa untuk tujuan-tujuan tersebut.

2. Keterampilan berbahasa yang dikembangkan dalam pebalejaran BIPA adala

berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Kadang-kadang

menerjemahkan dan interpreting. Pada keterampilan mendengarkan,

kompetensi yang dikembangkan adalah mampu membuat rangkuman teks

yang didengarkan, parafrase, mendiskusikan topik yang didengar,

mengungkapkan pendapat, menjawab pertanyaan berdasarkan bahan

dengaran. Pada keterampilan membaca, kompetensi yang dikembangkan

adalah menjawab pertanyaan berdasarkan teks, menceritakan kembali isi

bacaan, menjelaskan poin-poin penting dalam bacaan. Pada keterampilan

berbicara, kompetensi yang dikembangkan adalah mengungkapkan pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

120

ttg topik tertentu, menyatakan perasaan, memberi dan meminta informasi ttg

topik, berpidato, memimpin rapat atau pertemuan. Pada keterampilan

menulis, kompetnsi yang dikembangkan adalah menulis surat resmi, surat

pribadi, menulis laporan, menulis cerita.

3. Keterampilan berbahasa diajarkan secara terpadu dengan mendasarkan pada

topik yang akan dikembangkan dalam pembelajaran. Topik-topik yang

diajarkan pada tingkat lanjut adalah masalah pendidikan, sosial, budaya,

politik, hukum, lingkungan hidup, pertanian, ekonomi, hak asasi manusia,

gender, keagamaan, terorisme dan lain-lain.

4. Sumber bahan ajar visual kebanyakan dari Berita TV, Berita Radio, film,

lagu, iklan, talkshow. Sumber bahan ajar dapat diambil dari buku, koran,

majalah, foto.

5. Tugas-tugas atau latihan lebih banyak diarahkan untuk berbicara dan

menyampaiakan pendapat. Tugas-tugas menulis diberikan sebagai tugas di

luar kelas. Bentuk-bentuk latihan bervariasi, bisa latihan yang bersifat diskret,

altihan-latihan terpadu dan juga latihan yang komunikatif.. Tugas yang

diberikan di kelas berupa menjawab pertanyaan secara tertulis, meringkas

atau menuliskan ide pokok, membuat parafrase, membuat tulisan berupa

narasi atau deskripsi topik tertentu, menuliskan argumentasi. Sedangkan

untuk tugas-tugas berbicara berupa mewawancarai seseorang, mencari

informasi dari sumber-sumber tertentu, kegiatan di lapangan atau field trip.

6. Buku ajar BIPA yang diharapkan adalah buku ajar yang praktis, mudah

dimengerti, dan bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari murid.

Sedangkan urutan penyajian berupa kosakata, struktur dan tata bahasa,

membaca, mendengarkan, latihan, tugas.

4.3.1.3 Data Analisis Dokumen BIPA

Berikut adalah data yang didapatkan dari analisis dokumen BIPA.

Nama dokumen : Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kursus dan

Pelatihan BIPA Berbasis KKNI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

121

Penerbit : Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2016

Standar Kompetensi Lulusan BIPA adalah kerangka standar kompetensi yang

dapat digunakan oleh lembaga penyelenggaran kursus dan pelatihan BIPA untuk

mencapai kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan. Standar

Kompetensi Lulusan disingkat SKL, dinyatakan pada Peraturan Pemerintah

Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam hal

penyusunan suatu SKL, dan Permendikbud Nomor 131 Tahun 2014 dan

Permendikbud Nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus

dan Pelatihan.

SKL BIPA merupakan acuan pengembangan kompetensi peserta pelatihan

BIPA yang mengikuti kursus atau pelatihan bahasa Indonesia. Peserta yang

mengikuti kursus dan pelatihan BIPA merupakan warga negara asing atau warga

negara Indonesia yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Peserta didik ini

memelajari bahasa Indonesia untuk berbagai tujuan, di antaranya dapat

berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia; bukan

untuk mendapatkan keahlian dalam bidang pekerjaan

SKL kursus dan pelatihan disusun untuk digunakan sebagai pedoman dalam

menentukan kompetensi lulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan

serta bagi yang belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau

memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun

implementasinya.

Ruang Lingkup SKL terdapat 7 level kompetensi yang didalamnya

meliputi empat kemahiran berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca,

dan menulis. Program kursus dan pelatihanBIPA merupakan program kursus dan

pelatihan untuk menghasilkan lulusan yang terampil berbahasa Indonesia untuk

berbagai tujuan dalam berbagai konteks yang sesuai dengan kompetensi masing-

masing level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

122

1) BIPA 1

Mampu memahami dan menggunakan ungkapan konteks perkenalan diri dan

pemenuhan kebutuhan konkret sehari-hari dan rutin dengan cara sederhana

untuk berkomunikasi dengan mitra tutur yang sangat kooperatif.

2) BIPA 2

Mampu mengungkapkan perasaan secara sederhana, mendeskripsikan

lingkungan sekitar, dan mengomunikasikan kebutuhan sehari-hari dan rutin.

3) BIPA 3

Mampu mengungkapkan pengalaman, harapan, tujuan, dan rencana secara

singkat dan koheren dengan disertai alasan dalam konteks kehidupan dan

tugas kerja sehari-hari.

4) BIPA 4

Mampu melaporkan hasil pengamatan atas peristiwa dan mengungkapkan

gagasan dalam topik bidangnya, baik konkret maupun abstrak, dengan cukup

lancar tanpa kendala yang mengganggu pemahaman mitra tutur.

5) BIPA 5

Mampu memahami teks yang panjang dan rumit serta mampu

mengungkapkan gagasan dengan sudut pandang dalam topik yang beragam

secara spontan dan lancar hampir tanpa kendala kecuali bidang keprofesian

dan akademik. ,

6) BIPA 6

Mampu memahami teks yang panjang, rumit, dan mengandung makna tersirat

serta mampu mengungkapkan gagasan dalam bahasa yang jelas, terstruktur,

sistematis, dan terperinci secara spontan dan lancar sesuai dengan situasi tutur

untuk keperluan sosial dan keprofesian, kecuali dalam bidang akademik yang

kompleks (karya ilmiah).

7) BIPA 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

123

Mampu memahami informasi hampir semua bidang dengan mudah dan

mengungkapkan gagasan secara spontan, lancar, tepat dengan membedakan

nuansa-nuansa makna, serta merekonstruksi argumen dan data dalam

presentasi yang koheren.

Dari analisis terhadap dokumen pembelajaran BIPA didapatlah data verbal

berupa penyataan ya atau tidak terhadap pernyataan yang dikembangkan oleh

peneliti untuk mendapatkan informasi kebutuhan pengembangan bahan ajar.

Berikut penyajian data analisis kebutuhan dari dokumen BIPA.

Tabel 4.9 Penyajian data Analisis Dokumen BIPA

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Kurikulum/SKL BIPA

1 Kompetensi yang harus

dicapai pada tingkat lanjut

menunjukkan kemampuan

mengungkapkan gagasan

dan sudut pandang

pembelajar dalam topik

yang beragam, topik yang

berkaitan dengan

keprofesionalan, dan topik

akademik

√ Kompetensi yang hendak

dicapai adalah mampu

mengungkapkan gagasan

secara lisan dan tulis

dengan menggunakan

bahasa yang efektif untuk

tujuan sosial, akademik,

atau profesional.

2 Kompetensi yang harus

dicapai pada tingkat lanjut

benar-benar mengarahkan

pembelajar untuk terampil

berbahasa baik untuk

berbicara dan menulis

maupun membaca dan

mendengarkan (produktif

dan reseptif)

√ Unit kompetensi yang

dikembangkan adalah

keterampilan berbicara dan

menulis, membaca dan

mendengarkan.

3 Kompetensi

mendengarkan diarahkan

agar pembelajar mampu

memahami program

televisi, siaran radio, video

√ Memahami makna tersirat

dan tersurat teks diskusi

dari televisi dan film

dengan durasi 5 menit

Memahami makna tersirat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

124

dan film, dan sumber-

sumber audio dengan

mudah

dan tersirat dari teks

eksplanasi dengan durasi 5

menit

Memahami berbagai

ragam lisan yang berupa

tuturan spontan penutur

asli melalui media atau

bersemuka

4 Kompetensi membaca

diarahkan agar pembelajar

mampu memahami

artikel khusus dan

instruksi teknis yang

panjang yang berkaitan

dengan kebutuhan di

bidang sosial, profesional

dan akademis.

√ Memahami teks faktual

dan sastra dengan 500 –

700 kata. Teks faktual:

laporan, tinjauan, berita.

Teks sastra: prosa.

Menginterpretasikan teks

dalam ranah sosial,

akademik, dan profesional.

Menganalisis teks dalam

ranah sosial, akademik,

dan profesional.

Memahami teks kompleks

seperti buku petunjuk,

artikel ilmiah, karya sastra.

Menggunakan fakta untuk

menyimpulkan.

Mengevaluasi teks.

Menyintesakan masalah

5 Kompetensi berbicara

diarahkan agar pembelajar

mampu memformulasikan

gagasan dan pendapat

dengan tepat dan

menyampaiakan

pandangan mereka dalam

percakapan dengan orang

lain

√ Mengungkapkan gagasan

dari teks eksplanasi

dengan menggunakan

kalimat kompleks dengan

menggunakan data dan

fakta

Menggunakan bahasa

sesuai dengan situasi

untuk tujuan sosial,

akademik dan profesional.

Memaparkan secara

terperinci topik sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

125

akademik, dan profesional.

Mengembangkan pokok

pikiran dan membuat

simpulan.

Menyampaikan gagasan

dengan idiom.

Menyimpulkan informasi

dalam bercakap-cakap dan

berdiskusi.

Mempresentasikan

deskripsi atau argumentasi

6 Kompetensi menulis

diarahkan agar pembelajar

mampu menulis mengenai

topik yang rumit, sebuah

esai, atau laporan yang

menekankan isu yang

dianggap perlu diketahui

pembaca

√ Menulis surat, cerita,

petunjuk, otobiografi,

biografi dengan gaya

tulisan yang sesuai sasaran

pembaca.

Menulis pendapat (teks

eksplanasi) 300 – 500

kata.

Menulis esai masalah

sosial, akademik, dan

profesional dengan gaya

argumentatif surat resmi

atau laporan.

Menulis teks fiksi dan non

fiksi, teks akademik,

makalah, esai atau laporan

7 Terdapat cakupan

keterampilan berbahasa

mendengarkan, membaca,

menulis dan berbicara

yang cukup dan berimbang

untuk tingkat lanjut

√ Ketrampilan berbahasa

cukup berimbang

8 Terdapat cakupan

kebahasaan yang luas

untuk meningkatkan

keterampilan berbahasa

sesuai dengan kompetensi

yang hendak dicapai.

√ Terdapat cakupan

kebahasaan yang cukup

luas untuk tingkat lanjut,

seperti:

- Kalimat majemuk

bertingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

126

- Kalimat pasif dengan

klausa “yang” dalam

kalimat tanya.

- Kata hubung: berkat,

lataran, di samping itu,

selain itu, dan lain-lain.

- Afiks ter- : dapat di-

atau tidak sengaja.

- Afiks ke-an pembentuk

kata benda

- Afiks se-nya

- Afiks me-kan dan me-i

- Kosakata baku dan

tidak baku

- Kata konotatif

- Ungkapan untuk

menyimpulkan,

menyatakan

persetujuan, penolakan,

atau ajakan.

- Afiks per-an dan pen-

an

- Afiks memper-,

memper-i, dan

memper-kan.

- Afiks member-kan

- Istilah dalam ranah

sosial, akademik, dan

profesional.

- Kata idiom dan majas

dalam sastra

- Ungkapan dalam debat

dan presentasi.

- Kata yang mengalami

perubahan makna.

Nama dokumen : Buku Ajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing,

“Sahabatku Indonesia” Tingkat C 1 dan Tingkat

C 2

Penerbit : Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi

Kebahasaan, Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Tahun 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

127

Buku ajar bahasa Indonesia bagi penutur asing Sahabatku Indonesia adalah buku

ajar yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Strategi dan diplomasi

Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penerbitan buku ini merupakan

perwujudan dukungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayan khususnya PPSDK

dalam mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing dari

berbagai negara. Buku ajar bahasa Indonesai bagi penutur asing ini terdiri atas

enam jenjang: A1, A2, B1, B2, C1 dan C2. Buku A 1 dan A 2 untuk kemampuan

tingkat awal, buku B 1 dan B 2 untuk kemampuan tingkat menengah, dan C 1 dan

C 2 untuk tingkat lanjut.

Materi dan tugas belajar dikembangkan dengan berbasis teks agar pembelajar

dapat mengembangkan kemampuan berbahasanya secara terpadu. Keterampilan

berbahasa yang menjadi sasaran pengembangan adalah berbicara, membaca,

mendengarkan, dan menulis.

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

2. Buku Ajar BIPA

9 Kompetensi yang harus

dicapai pada tingkat lanjut

menunjukkan kemampuan

mengungkapkan gagasan

dan sudut pandang

pembelajar dalam topik

yang beragam, topik yang

berkaitan dengan

keprofesionalan, dan topik

akademik

√ Kompetensi diarahkan

agar pembelajar mampu

memberi dan meminta

informasi dengan berbagai

topik yang berkaitan

dengan kebutuhan sosial

dan akademik, misalnya:

pada buku C1

- Menulis surat lamaran

kerja

- Membahas fenomena

alam

- Memberi pendapat

mengenai masalah

sosial

- Membaca surat

undangan, surat pribadi

- Menulis dan membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

128

teks ilmiah populer

- Membaca dan menulis

tes biografi

pada buku C2:

- Menulis surat

penawaran jasa

perusahaan

- Mengungkapkn

argumentasi dalam

wawancara kerja

- Mendeskripsikan teks

dalam bentuk grafik

dan ilustrasi

- Membaca teks laporan

- Menangkap makna

dalam teks berita

- Mengidentifikasi fungsi

sosial dan unsur

kebahasaan teks berisi

printah dan larangan.

- Mengidentifikasi fungsi

sosial dan unsur

kebahasaan karya

sastra

10 Kompetensi yang harus

dicapai pada tingkat lanjut

benar-benar mengarahkan

pembelajar untuk terampil

berbahasa secara produktif

dan reseptif.

√ Keterampilan produktif

- Menulis berbagai teks:

proposal kegiatan, surat

lamaran pekerjaan,

karangan eksplanasi,

karangan argumentasi,

surat undangan resmi,

surat pribadi, karangan

ilmiah, riwayat hidup,

surat penawaran untuk

perusahaan.

- Berbicara:

mengungkapkan

pendapat dalam rapat,

mengungkapkan

pendapat dalam

wawancara kerja,

meminta informasi

dalam rapat,

menyampaikan

undangan, meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

129

informasi berbelanja,

menyusun percakapan

umum, menawarkan

jasa perusahaan,

mendeskripsikan

sebuah grafik.

Keterampilan reseptif

- Membaca teks faktual,

membaca teks

argumentasi, membaca

teks eksplanasi,

membaca teks

prosedural, teks

bertema biografi.

- Mendengarkan teks

pidato, mendengarkan

dialog televisi,

mendengarkan iklan

layanan masyarakat,

acara berita televisi,

lagu, teks prosedural,

mendengarkan teks

biografi.

11 Kompetensi berbahasa

diarahkan untuk terampil

berbahasa dalam konteks

penggunaan bahasa secara

formal dan informal

√ Konteks penggunaan

bahasa secara formal

dalam diskusi, berbicara

dalam rapat, melamar

pekerjaan, membuat

proposal kegiatan,

membuat surat lamaran.

Konteks informal:

percakapan sehari-hari,

12 Terdapat cakupan

keterampilan berbahasa

mendengarkan, membaca,

menulis dan berbicara

yang cukup dan berimbang

untuk tingkat lanjut

√ Tiap unit pelajaran

terdapat teks bacan dan

teks dengaran. Juga

terdapat keterampilan

membaca, mendengarkan,

berbicara dan menulis

cukup berimbang

13 Keterampilan berbahasa

disajikan secara terpadu

tidak terpisah masing-

masing keterampilan

√ Secara garis besar

keterampilan dipisahkan

dalam tiap unit. Membaca

dan menulis disajikan

secara terpadu sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

130

berbicara dan

mendengarkan disajikan

secara terpisah.

14 Terdapat cakupan

kebahasaan yang luas

untuk meningkatkan

keterampilan berbahasa

sesuai dengan kompetensi

yang hendak dicapai.

√ Terdapat aspek tata bahasa

dan kosa kata. Dalam

aspek tatabahasa terdapat

penggunaan kalimat

kompleks dengan berbagai

hubungan makna,

penggunaan partikel,

imbuhan me-kan, me-i,

kalimat langsung dan tidak

langsung, afiks –nya, kata

keterangan tempat, kalimat

larangan.

Dalam kosakata terdapat

ragam kosakata

berhubungan dengan topik

khuus seperti lamaran

pekerjaan, proposal

kegiatan, undangan

kegiatan, periklanan, kosa

kata tentang fenomena

alam, masalah sosial.

15 Materi kebahasaan

disajikan secara terpadu

dengan materi

keterampilan berbahasa

√ Materi kebahasaan

diberikan secara tepisah

16 Bahasa yang digunakan

dalam buku ajar adalah

bahasa yang autentik tanpa

penyederhanaan

√ Beberapa teks bacaan atau

dengaran menggunakan

sumber yang autentik.

Beberapa teks tidak

mencantumkan sumber

asli sehingga tidak bisa

diakatakan mengguankan

bahasa yang autentik.

17 Bahan ajar berupa teks

bacaan dan dengaran

diambil langsung dari

sumber yang autentik

√ Beberapa bacaan tidak

disebutkan sumber aslinya

sehingga tidak bisa

disebutkan

keautentikannya.

18 Terdapat jenis teks yang √ Cukup bervariatif: teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

131

variatif: narasi, laporan,

deskripsi, eksposisi dan

argumentasi

prosedural, teks

eksplanasi, teks deskripsi,

teks argumentasi.

19 Terdapat bahan ajar

audiovisual yang autentik

√ Rekaman berita televisi,

teks dengaran tentang

pidato, teks dengaran

pembacaan puisi.

20 Terdapat bahan ajar audio

yang autentik

√ Rekaman berupa dialog,

teks biografi, teks

dengaran deskripsi, siaran

radio

21 Terdapat topik-topik yang

beragam sesuai dengan

kompetensi yang hendak

dicapai pada tingkat lanjut

√ Topik cukup beragam:

pendidikan, ekonomi,

lingkungan, sosial,

budaya, kesehatan, wisata.

22 Terdapat penugasan

secara tertulis dan secara

langsung atau oral

√ Tugas-tugas secara

tertulis: membuat kalimat

dengan kosa kata tertentu,

membuat kalimat dengan

kata hubung tertentu,

membuat kalimat dengan

afiks tertentu, menjawab

pertanyaan bacaan atau

dengaran, menuliskan ide

pokok, melengkapi dialog,

Tugas langsung:

mendiskusikan topik

bacaan atau dengaran,

menyebutkan secara oral,

membandingkan teks

bacaan, mendeskripsikan

gambar, pamflet, grafik

secara oral, menceritakan

kembali isi bacaan dan

dengaran

23 Terdapat penugasan

secara individu dan

kelompok

√ Kegiatan individu:

menjawab pertanyaan

secara tertulis, membuat

laporan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

132

Kegiatan kelompok:

berdisksui dalam

kelompok, membuat

deskripsi gambar,

membuat teks laporan

berdasarkan grafik

24 Terdapat bentuk-bentuk

tugas yang autentik

√ Kebanyakan latihan-

latihan berupa latihan

komunikatif seperti

berdiskusi, menyampaikan

gagasan pokok,

menginterpertasikan

gambar, mendeskripsikan

grafik dan gambar.

Beberapa latihan masih

berupa latihan yang

bersifat deskrit seperti

memilih jawaban benar,

membuat kalimat dengan

kosa kata tertentu,

membuat kalimat dengan

afiks tertentu, mengisi

rumpang dengan kata yang

tepat.

25 Tugas-tugas relevan

dengan konteks sosial

budaya penggunaan

bahasa di luar kelas

√ Tugas-tugas kebanyakan

masih berfokus pada

kebutuhan komunikasi

siswa di dalam kelas.

Belum banyak tugas yang

memungkinkan siswa

untuk menggunakan

bahasa langsung di luar

kelas.

26 Terdapat penilaian

autentik berupa tes

performansi lisan

√ Tidak ada.

Berdasarkan data analisis data dokumen BIPA dapat dirangkum sebagai berikut.

1. Kompetensi yang hendak dikembangkan pada tingkat lanjut ini adalah

pembelajar mampu untuk menggunakan bahasa baik secara produktif yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

133

berbicara dan menulis maupun reseptif yaitu mendengarkan dan membaca

untuk mengungkapkan gagasan, pikiran secara efektif dalam lingkungan sosial,

akademik dan profesional. Secara garis besar dapat disampaikan sebagai

berikut:

a. Keterampilan produktif

- Menulis berbagai teks: proposal kegiatan, surat lamaran pekerjaan, karangan

eksplanasi, karangan argumentasi, surat undangan resmi, surat pribadi,

karangan ilmiah, riwayat hidup, surat penawaran untuk perusahaan.

- Berbicara: mengungkapkan pendapat dalam rapat, mengungkapkan pendapat

dalam wawancara kerja, meminta informasi dalam rapat, menyampaikan

undangan, meminta informasi berbelanja, menyusun percakapan umum,

menawarkan jasa perusahaan, mendeskripsikan sebuah grafik.

b. Keterampilan reseptif

- Membaca teks faktual, membaca teks argumentasi, membaca teks eksplanasi,

membaca teks prosedural, teks bertema biografi.

- Mendengarkan teks pidato, mendengarkan dialog televisi, mendengarkan iklan

layanan masyarakat, acara berita televisi, lagu, teks prosedural, mendengarkan

teks biografi.

2. Cakupan keterampilan berbahasa cukup dan berimbang antara mendengarkan,

membaca, menulis dan berbicara.

3. Cakupan kebahasaan yang cukup luas dengan berbagai bentuk kalimat

kompleks atau kalimat majemuk, penggunaan berbagai kata hubung,

penggunaan berbagai afiks, penggunaan kata yang baku dan tidak baku, kata

yang bermakna konotatif dan idiom.

4. Beberapa teks bacaan atau dengaran menggunakan sumber yang autentik.

Beberapa teks tidak mencantumkan sumber asli sehingga tidak bisa dikatakan

menggunakan bahasa yang autentik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

134

4.3.1.4 Hasil Analisis Data Pengamatan Kelas

Dari data analisis pengamatan kelas didapatlah data verbal berupa

pernyataan apa yang digunakan dan dilakukan pengajar di kelas BIPA lanjut.

Pengamatan kelas dilakukan untuk mendapatkan data-data penelitian terkait

dengan proses pembelajaran kelas BIPA. Kelas yang diamati adalah kelas BIPA

lanjut di Wisma Bahasa. Dari pengamatan dan data yang diperoleh dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Selain menggunakan buku ajar, pengajar juga menggunakan materi di luar

buku.Buku ajar yang digunakan memiliki kompetensi tetapi tidak

dicantumkan secara eksplisit dalam buku ajar.

2. Buku ajar menyajikan 4 keterampilan berbahasa yang disajikan secara

terpadu.

3. Latihan dalam buku ajar berupa latihan-latihan sesuai dengan keterampilan

berbahasa seperti tanya-jawab, berdiskusi, menceritakan kembali, dan

juga terdapat latihan pengembangan kosa kata khusus dan latihan tata

bahasa.

4. Kebanyakan tugas atau latihan dilakukan secara mandiri.

5. Pengajar lebih banyak mengaktifkan pembelajar menggunakan bahasa

secara langsung, memperbanyak latihan-latihan yang membuat pembelajar

aktif menggunakan bahasa di kelas.

6. Pengajaran tata bahasa dan kosa kata diintegrasikan dalam bahan ajar

membaca atau mendengarkan sesuai dengan teks yang ada dalam bahan

tersebut. Tata bahasa digunakan dalam konteks berkomunikasi dalam

berbagai situasi berbahasa.

7. Keterampilan berbahasa diajarkan secara terpadu dengan mendasarkan

pada topik yang disajikan oleh guru. Dalam pembelajar di kelas, pengajar

menagajarkan keterampilan membaca lalu dipadukan dengan keterampilan

berbicara dan menulis.

8. Autentisitas yang tampak dalam pembelajaran di kelas adalah penggunaan

bahasa oleh pengajar yang alamiah, tidak menyederhanakan bahasa, juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

135

bahasa yang digunakan dalam teks bahan ajar, penggunaan bahan ajar

yang diambil dari sumber-sumber yang autentik untuk bahan membaca

dan mendengarkan, dan latihan-latihan yang memusatkan pembelajar

untuk mampu menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi berbahasa.

4.3.2 Hasil Analisis Data Validasi Silabus Rancangan Buku Ajar

Untuk menilai silabus atau rancangan garis besar isi buku bagi

pengembangan buku ajar, peneliti telah meminta beberapa pengajar BIPA untuk

memvalidasi. Validasi tersebut dilakukan selama 1 kali. Dari validasi terhadap

rancangan buku ajar didapatlah data numerik berupa skor angket yang kemudian

dihitung rata-rata berdasarkan kategori yang telah ditentukan sebelumnya.

Berdasarkan penilian para pengajar BIPA, disajikan data penilain silabus

seperti berikut.

Tabel 4.10 Penyajian Penilaian Silabus oleh Ahli dan Pengajar BIPA

No

Komponen

Penilaian

Skor Penilaian Responden

Rerata

Kategor

i

R

1

R

2

R

3

R

4

R

5

R

6

R

7

R

8

1 KP 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3,50

Sangat

baik

2 KP 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3,50

Sangat

baik

3 KP 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3,50

Sangat

baik

4 KP 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3,50

Sangat

baik

5 KP 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3,63

Sangat

baik

6 KP 6 4 4 3 4 4 4 4 3 3,75

Sangat

baik

7 KP 7 4 3 3 3 4 4 4 3 3,50

Sangat

baik

8 KP 8 4 3 4 3 4 4 4 3 3,63

Sangat

baik

9 KP 9 4 3 4 3 4 4 4 3 3,63

Sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

136

baik

10 KP 10 4 4 4 3 4 4 4 3 3,75

Sangat

baik

Total Rerata 40

4,0

33

3.3

37

3,7

31

3,1

40

4,0

36

3,6

40

4,0

30

3,0

3,59

Keterangan.

KP 1. Perumusan kompetensi inti untuk buku tingkat lanjut.

KP 2. Perumusan kompetensi dasar untuk buku tingkat lanjut.

KP 3. Perumusan indikator keterampilan reseptif berbahasa.

KP 4. Perumusan indikator keterampilan produktif berbahasa.

KP 5. Penentuan topik pelajaran.

KP 6. Penentuan jenis teks bacaan dan teks dengaran.

KP 7. Penentuan aspek kebahasaan .

KP 8. Perumusan kegiatan.

KP 9. Penentuan alokasi waktu .

KP 10. Autentisitas bahan ajar

Berdasarkan penilaian silabus atau rencana garis besar isi buku yang telah

dilakukan, analisis data penilaian silabus dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Hasil penilaian komponen Perumusan Kompetensi Inti untuk Buku Tingkat

Lanjut.

Berdasarkan penilaian terhadap perumusan kompetensi inti untuk buku tingkat

lanjut, didapat bahwa 4 responden memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 4

responden memberikan penilaian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan

penilaian ini didapat rata-rata 3,50 yang dapat diartikan bahwa perumusan

kompetensi inti untuk buku tingkat lanjut berada dalam kategori sangat baik.

Meskipun demikian, ada beberapa usulan dari responden tentang perumusan

kompentensi inti yaitu, rumusan KD pada topik ke-3 “mengambil ide pokok”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

137

diganti “menganalisis” lalu luarannya bisa “mencari”. Usulan ini sudah dipenuhi

dalam rangka perbaikan silabus buku ajar.

2. Hasil penilaian Perumusan kompetensi dasar untuk Buku Tingkat Lanjut

Berdasarkan penilaian terhadap perumusan kompetensi dasar untuk buku tingkat

lanjut, didapat bahwa 4 responden memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 4

responden memberikan penilian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan

penilaian ini didapat rata-rata 3,50 yang dapat diartikan bahwa perumusan

kompetensi dasar untuk Buku Tingkat Lanjut berada dalam kategori sangat baik.

3. Perumusan Iindikator keterampilan reseptif berbahasa.

Berdasarkan penilaian terhadap perumusan indikator keterampilan reseptif

berbahasa, didapat bahwa 4 responden memberikan penilaian 3 atau baik

sedangkan 4 responden memberikan penilian angka 4 atau sangat baik. Dari

penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,50 yang dapat diartikan bahwa

perumusan indikator keterampilan reseptif berbahasa berada dalam kategori

sangat baik.

4. Perumusan Indikator keterampilan produktif berbahasa

Berdasarkan penilaian terhadap perumusan indikator keterampilan produktif

berbahasa, didapat bahwa 4 responden memberikan penilaian 3 atau baik

sedangkan 4 responden memberikan penilian angka 4 atau sangat baik. Dari

penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,50 yang dapat diartikan bahwa

Perumusan Iindikator keterampilan produktif berbahasa berada dalam kategori

sangat baik

5. Penentuan topik pelajaran

Berdasarkan penilaian terhadap penentuan topik pelajaran, didapat bahwa 3

responden memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 5 responden memberikan

penilian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-

rata 3,63 yang dapat diartikan bahwa penentuan topik pelajaran berada dalam

kategori sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

138

6. Penentuan jenis teks bacaan dan teks dengaran

Berdasarkan penilaian terhadap penentuan jenis teks bacaan dan teks dengaran,

didapat bahwa 2 responden memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 6

responden memberikan penilian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan

penilaian ini didapat rata-rata 3,75 yang dapat diartikan bahwa penentuan jenis

teks bacaan dan teks dengaran berada dalam kategori sangat baik.

7. Penentuan aspek kebahasaan

Berdasarkan penilaian terhadap penentuan aspek kebahasaan, didapat bahwa 4

responden memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 4 responden memberikan

penilian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-

rata 3,50 yang dapat diartikan bahwa penentuan aspek kebahasaan berada dalam

kategori sangat baik.

8. Perumusan kegiatan

Berdasarkan penilaian terhadap perumusan kegiatan, didapat bahwa 3 responden

memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 5 responden memberikan penilian

angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,63

yang dapat diartikan bahwa perumusan kegiatan berada dalam kategori sangat

baik

9. Penentuan alokasi waktu

Berdasarkan penilaian terhadap penentuan alokasi waktu, didapat bahwa 3

responden memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 5 responden memberikan

penilian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-

rata 3,63 yang dapat diartikan bahwa penentuan alokasi waktu berada dalam

kategori sangat baik.

10. Autentisitas Bahan Ajar

Berdasarkan penilaian terhadap autentisitas bahan ajar, didapat bahwa 2

responden memberikan penilaian 3 atau baik sedangkan 6 responden memberikan

penilian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

139

rata 3,75 yang dapat diartikan bahwa autentisitas bahan ajar berada dalam

kategori sangat baik.

Dari tabel di atas, dapat pula diketahui nilai rata-rata yang diberikan oleh

penilai. Dari nilai rerata itu dapat dilihat bahwa penilai yang memberikan rata-rata

angka pada kategori sangat baik adalah 6 penilai dengan angka 4.0, 3.7, 3.6, dan

3.3. Sedangkan 2 penilai memberikan rata-rata 3.0 dan 3.1 dengan kategori baik.

Dari perhitungan penilaian ini maka dapat disimpulkan bahwa silabus atau garis

besar isi buku sebagai panduan dalam menyusun produk buku ajar ini dapat

dikatakan sangat baik.

Dari tabel di atas dapat pula kita ketahui bahwa rerata nilai atas komponen

penilaian yang diberikan oleh penilai adalah 3,59 yang berada pada kategori

sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan pula bahwa semua komponen

penilaian dinilai sangat baik untuk silabus yang telah dibuat opeh peneliti.

Gambaran penilaian terhadap silabus secara keseluruhan dpat dilihat pada tabel

diagram berikut.

Tabel 4.11

Penilaian Pengajar Terhadap Silabus Buku Ajar

3,50 3,50 3,50 3,50

3,63

3,75

3,50

3,63 3,63

3,75

3,353,403,453,503,553,603,653,703,753,80

Penilaian Pengajar Terhadap Silabus Buku Ajar

Series 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

140

4.3.3 Hasil Analisis Data Validasi Produk oleh Pengajar BIPA dan Revisi

Produk

Untuk menilai produk Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis

Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut, peneliti telah meminta beberapa dosen di

universitas dan pengajar BIPA untuk memvalidasi. Validasi tersebut dilakukan

selama 1 kali. Dari validasi terhadap prototipe buku ajar didapatlah data numerik

berupa skor angket yang kemudian dihitung rata-rata berdasarkan kategori yang

telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan penilian para dosen dan pengajar

BIPA, disajikan data penilain produk buku ajar seperti berikut.

Tabel 4.12 Rekap Penilaian Produk Oleh Ahli dan Pengajar BIPA

No

Butir

Penilaian

Penilaian Responden Skor Kategor

i R 1 R2 R 3 R 4 R 5 R6 R 7 R 8

Aspek

Kelayakan

Isi (AKI)

1 AKI 1 4 4 4 4 4 4 4 4

4,00

Sangat

baik

2 AKI 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4,00

Sangat

baik 3 AKI 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3,88

Sangat

baik 4 AKI 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3,88

Sangat

baik 5 AKI 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3,88

Sangat

baik 6 AKI 6 3 3 4 4 4 4 3 4 3,63

Sangat

baik 7 AKI 7 4 4 3 4 4 4 4 4

3,88

Sangat

baik 8 AKI 8 3 3 4 4 4 3 4 4 3,63

Sangat

baik 9 AKI 9 3 3 3 4 4 4 3 4 3,50

Sangat

baik

Aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

141

Kelayakan

Penyajian

(AKP)

1 AKP 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3,88

Sangat

baik 2 AKP 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3,63

Sangat

baik 3 AKP 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3,63

Sangat

baik 4 AKP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4,00

Sangat

baik 5 AKP 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3,88

Sangat

baik Aspek

Kelayakan

Bahasa

(AKB)

1 AKB 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3,75

Sangat

baik 2 AKB 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3,63

Sangat

baik 3 AKB 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3,88

Sangat

baik 4 AKB 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3,88

Sangat

baik Aspek

Kelayakan

Grafik

(AKG)

1 AKG 1 4 3 4 4 4 4 3 4 3,75

Sangat

baik 2 AKG 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3,88

Sangat

baik 3 AKG 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4,00

Sangat

baik 4 AKG 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3,00

Baik

5 AKG 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3,50

Sangat

baik Rerata

3,70

3,48

3,57

3,96

3,87

3,78

3,78

3,96

3,76

Sangat

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

142

Keterangan.

A. Aspek Kelayakan Isi (AKI)

1. AKI 1. Kesesuaian bahan ajar dengan kompetensi inti dan kompetensi

dasar.

2. AKI 2. Kesesuaian teks dengan topik pelajaran.

3. AKI 3. Kesesuaian teks dengan kemampuan pada tingkat lanjut.

4. AKI 4. Keragaman jenis teks.

5. AKI 5. Keautentikan bahan ajar.

6. AKI 6. Keautentikan latihan keterampilan dan tata bahasa.

7. AKI 7. Cakupan materi.

8. AKI 8. Penggunaan gambar, tabel, diagram.

9. AKI 9. Catatan Budaya.

B. Aspek Kelayakan Penyajian

1. AKP 1. Keterpaduan keterampilan berbahasa.

2. AKP 2. Konsistensi sistematika penyajian perunit.

3. AKP 3. Penyajian latihan atau kegiatan belajar.

4. AKP 4. Urutan penyajian materi.

5. AKP 5. Kelengkapan informasi.

C. Aspek Kelayakan Bahasa

1. AKB1. Kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan kemampuan

bahasa pemelajar.

2. AKB 2. Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah kebahasaan.

3. AKB 3. Kebakuan istilah.

4. AKB 4. Kejelasan instruksi atau petunjuk-petunjuk pembelajaran.

D. Aspek Kelayakan Kegrafikan

1. AKG 1. Tata letak.

2. AKG 2. Penggunaan huruf dan ukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

143

3. AKG 3. Bentuk (ukuran) fisik buku.

4. AKG 4. Kemenarikan halaman sampul.

5. AKG 5. Ilustrasi gambar, grafik, kartun, dan tabel.

Berdasarkan penilaian terhadap produk buku ajar yang telah dilakukan, hasil

analisis data penilaian produk buku ajar dapat dijabarkan sebagai berikut.

A. Aspek Kelayakan Isi (AKI)

1. Kesesuaian bahan ajar dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kesesuaian bahan ajar dengan kompetensi

inti dan kompetensi dasar, didapat bahwa semua penilai memberikan penilaian

angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata

4.00 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa bahan

ajar dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar sudah sangat sesuai.

2. Kesesuaian teks dengan topik pelajaran

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kesesuaian teks dengan topik pelajaran

didapat bahwa semua penilai memberikan penilaian angka 4 atau sangat baik.

Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 4.00 atau berada dalam

kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa penggunaan teks sudah sangat

sesuai dengan topik pelajaran.

3. Kesesuaian teks dengan kemampuan pada tingkat lanjut

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kesesuaian teks dengan kemampuan pada

tingkat lanjut, didapat bahwa satu penilai memberikan penilaian angka 3 atau

baik, dan tujuh penilai memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan

penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.88 atau berada dalam kategori sangat baik

yang dapat diartikan bahwa penggunaan teks sudah sangat sesuai dengan

kemampuan tingkat lanjut. Namun demikian, penilai menyarankan agar teks yang

ada di buku ajar bisa dibuat lebih bervariasi dan tampilan yang lebih beragam.

Terhadap ini, penulis telah menambahkan beberapa teks pada buku ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

144

4. Keragaman jenis teks

Berdasarkan penilaian terhadap aspek keragaman jenis teks, didapat bahwa satu

penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan tujuh penilai memberikan

angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata

3.88 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa jenis teks

yang digunakan dalm buku ajar ini sudah sangat beragam. Namun demikian,

penilai menyarankan agar teks yang ada di buku ajar ditambahkan teks yang

berupa dialog. Terhadap usulan ini, penulis tidak menambahkan teks dialog

karena sudah ada teks dialog di pelajaran 10.

5. Keautentikan bahan ajar.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek keautentikan bahan ajar, didapat bahwa

satu penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan tujuh penilai

memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat

nilai rata-rata 3.88 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan

bahwa bahan ajar yang digunakan dalam buku ajar ini sudah sangat autentik dan

sumber bahan ajar juga sudah dicantumkan dengan jelas.

6. Keautentikan latihan keterampilan dan tata bahasa

Berdasarkan penilaian terhadap aspek keautentikan latihan keterampilan dan tata

bahasa, didapat bahwa tiga penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan

lima penilai memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian

ini didapat nilai rata-rata 3.63 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat

diartikan bahwa latihan keterampilan berbahasa dan tata bahasa yang digunakan

dalam buku ajar ini sudah sangat autentik dan sesuai dengan tingkat berpikir

pemelajar pada tingkat lanjut. Namun demikian, penilai menyarankan agar

memperhatikan latihan kontekstual (HOTS), beberapa latihan tata bahasa dan

idiom perlu diberi pengantar atau penjelasan. Atas saran ini, peneliti telah

menambahkan beberapa latihan untuk tingkat berpikir yang tinggi, dan beberapa

latihan tata bahasa telah diberikan penjelasan singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

145

7. Cakupan materi.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek cakupan materi, didapat bahwa satu penilai

memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan tujuh penilai memberikan angka 4

atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.88 atau

berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa cakupan materi

dalam buku ajar ini sudah sangat luas dan dalam untuk mendukung pencapaian

kompetensi dasar.

8. Penggunaan gambar, tabel, diagram.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek penggunaan gambar, tabel, dan diagram,

didapat bahwa tiga penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan 5 penilai

memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat

nilai rata-rata 3.63 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan

bahwa penggunaan gambar, tabel, dan diagram efisien dalam meningkatkan

pemahaman pada topik.

9. Catatan Budaya.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek catatan budaya, didapat bahwa empat

penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan empat penilai memberikan

angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata

3.50 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa catatan

budaya dapat membantu pemahaman terhadap topik pelajaran.

Namun demikian, para penilai memberikan masukan agar catatan budaya perlu

diintegrasikan dengan topik dan materi, perlu ditambahkan lagi foto untuk bahan

diskusi. Selain itu, peneliti juga menyarankan agar catatan budaya di pelajaran 4

tentang Kebiasaan Buruk Orang Indonesia yang Bisa Merusak Lingkungan

sedikit negatif, bissa diganti tentang suku Baduy yang hidup menyatu dengan

alam. Dalam hal ini, peneliti telah menambahkan beberapa gambar untuk

mendukung catatn budaya, dan menggantikan teks Kebiasaan Buruk Orang

Indonesia yang Bisa Merusak Lingkungan dengan teks tentang Suku Baduy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

146

B. Aspek Kelayakan Penyajian

1. Keterpaduan keterampilan berbahasa.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek keterpaduan keterampilan berbahasa,

didapat bahwa satu penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan tujuh

penilai memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini

didapat nilai rata-rata 3.88 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat

diartikan bahwa keterampilan berbahasa membaca, mendengarkan, berbicara,

menulis, disajikan secara terpadu.

2.. Konsistensi sistematika penyajian perunit.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek konsistensi sistematika penyajian

pelajaran, didapat bahwa tiga penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik,

dan 5 penilai memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian

ini didapat nilai rata-rata 3.63 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat

diartikan bahwa penyajian bahan ajar pada setiap pelajaran menunjukkan

keajegan.

3. Penyajian latihan atau kegiatan belajar.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek penyajian latihan atau kegiatan belajar,

didapat bahwa tiga penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan 5 penilai

memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat

nilai rata-rata 3.63 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan

bahwa latihan atau kegiatan belajar telah mampu memberikan motivasi kepada

pemelajar. Namun demikian, ada saran agar latihan ditambahkan lagi dan juga

perlu beberapa tugas yang bisa dilakukan oleh pemelajar di luar kelas.

Atas saran ini, penulis telah menambahkan beberapa latihan dan tugas di luar

kelas yang bisa dilakukan oleh pemelajar.

4. Urutan penyajian materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

147

Berdasarkan penilaian terhadap aspek urutan penyajian materi, didapat bahwa

semua penilai memberikan penilaian angka 4 atau sangat baik. Dari

penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 4.00 atau berada dalam kategori

sangat baik yang dapat diartikan bahwa materi disajikan secara runtun mulai dari

yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke

kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal.

5. Kelengkapan informasi.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kelengkapan informasi, didapat bahwa satu

penilai memberikan angka 3 atau baik dan 7 penilai memberikan penilaian angka

4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.88

atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa buku ajar ini

telah menyajikan informasi yang lengkap untuk meningkatkan pemahaman

pemelajar.

C. Aspek Kelayakan Bahasa

1. Kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan kemampuan bahasa

pemelajar.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kesesuaian bahasa dengan tingkat

perkembangan kemampuan bahasa pemelajar, didapat bahwa dua penilai

memberikan angka 3 atau baik dan enam penilai memberikan penilaian angka 4

atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.75 atau

berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa bahasa yang

digunakan dalam materi ajar sesuai dengan tingkat pemahaman pemelajar

2. Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah kebahasaan.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah

kebahasaan, didapat bahwa satu penilai memberikan angka 2 atau tidak baik,

satu penilai memberikan penilaian angka 3 atau baik, dan enam penilai

memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat

nilai rata-rata 3.63 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

148

bahwa penggunaan bahasa sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan. Namun

demikian, ada beberapa saran untuk memperbaiki ejaan dan penulisan afiks yang

benar. Atas saran ini, penulis telah melakukan perbaikan pada ejaan dan penulisan

afiks yang benar.

3. Kebakuan istilah.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kebakuan istilah, didapat bahwa satu

penilai memberikan angka 3 atau baik dan 7 penilai memberikan penilaian angka

4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.88

atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa istilah yang

digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Padanan istilah teknis

yang masih cukup asing diberikan penjelasannya pada daftar kosakata.

4. Kejelasan instruksi atau petunjuk-petunjuk pembelajaran.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kejelasan instruksi atau petunjuk-petunjuk

pembelajaran, didapat bahwa satu penilai memberikan angka 3 atau baik dan 7

penilai memberikan penilaian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan

penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.88 atau berada dalam kategori sangat baik

yang dapat diartikan bahwa instruksi dan petunjuk menggunakan bahasa yang

dimengerti pemelajar dengan jelas.

D. Aspek Kelayakan Kegrafikan

1. Tata letak.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek tata letak, didapat bahwa dua penilai

memberikan angka 3 atau baik dan enam penilai memberikan penilaian angka 4

atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.75 atau

berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa penempatan unsur

tata letak (nomor pelajaran, judul topik, keterampilan berbahasa, daftar kosakata,

latihan, gambar, grafik) pada setiap unit pelajaran telah konsisten dan sangat baik.

2. Penggunaan huruf dan ukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

149

Berdasarkan penilaian terhadap aspek penggunaan huruf dan ukuran, didapat

bahwa satu penilai memberikan angka 3 atau baik dan 7 penilai memberikan

penilaian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai

rata-rata 3.88 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa

penggunaan jenis huruf Cambria dengan ukuran 11 tidak mengganggu pengguna

buku untuk menyerap informasi yang disajikan.

3. Bentuk (ukuran) fisik buku.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek bentuk atau ukuran fisik buku, didapat

bahwa semua penilai memberikan penilaian angka 4 atau sangat baik. Dari

penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 4.00 atau berada dalam kategori

sangat baik yang dapat diartikan bahwa ukuran buku yang menggunakan ukuran

standar A4 sudah sesuai dengan isi materi pembelajaran untuk pemelajar bahasa

Indonesia bagi penutur asing.

4. Kemenarikan halaman sampul.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek kemenarikan sampul buku, didapat bahwa

dua penilia memberikan angka 2 atau tidak baik, empat penilai memberikan

angka 3 atau baik, dan dua penilai memberikan penilaian angka 4 atau sangat

baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat nilai rata-rata 3.00 atau berada

dalam kategori baik yang dapat diartikan bahwa sampul buku ajar ini sudah

mencerminkan isi buku.

Namun demikian, banyak penilai yang menyarankan agar sampul buku ini

diperbaiki terutama pada penggunaan warna yang hanya satu dan juga perlu

desain yang menunjukkan nuansa budaya Indonesia. Juga ada saran dari penilai

untuk mempertimbangkan penggantian nama atau judul buku yaitu Mahir

Berbahasa Indonesia, yang mirip dengan nama atau judul buku bahasa Indonesia

di sekolah. Atas saran ini, penulis melakukan perbaikan sampul pada penggunaan

warna dan desain yang lebih mencerminkan keindonesiaan. Untuk saran

penggantian judul buku ajar, penulis masih mempertahankan judul Mahir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

150

Berbahasa Indonesia karena dalam sampul juga dicantumkan subjudul Buku Ajar

Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.

5. Ilustrasi gambar, grafik, kartun, dan tabel.

Berdasarkan penilaian terhadap aspek penggunaan gambar, grafik, kartun, dan

tabel, didapat bahwa empat penilai memberikan angka 3 atau baik dan 4 penilai

memberikan penilaian angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini

didapat nilai rata-rata 3.50 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat

diartikan bahwa penggunaan ilustrasi berupa gambar, grafik, kartun, dan tabel

menarik. Beberapa menyarankan agar tampilan penggunaan gambar, grafik,

kartun, dan tabel lebih diperbesar tampilannya.

Penghitungan penilaian terhadap produk buku ajar oleh ahli dan pengajar

BIPA disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut.

4 43,883,883,88

3,633,88

3,633,5

3,883,633,63

43,88

3,753,63

3,883,883,75

3,884

3

3,53,76

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

AK

I 1

AK

I 2

AK

I 3

AK

I 4

AK

I 5

AK

I 6

AK

I 7

AK

I 8

AK

I 9

AK

P 1

AK

P 2

AK

P 3

AK

P 4

AK

P 5

AK

B 1

AK

B 2

AK

B 3

AK

B 4

AK

G 1

AK

G 2

AK

G 3

AK

G 4

AK

G 5

Re

rata

Diagram 4.13 . Rekapitulasi Penilaian Kualitas Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut oleh Ahli dan

Pengajar BIPA

Series 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

151

Dari data penilaian yang diberikan oleh dosen dan pengajar BIPA, dapat dihitung

rerata angka penilaian terhadap buku ajar ini yaitu 3,76 yang berada pada kategori

sangat baik. Dengan demikian, dari penilian kelayakan isi, kelayakan penyajian,

kelayakan bahasa, dan kelayakan grafik dapat dikatakan bahwa Buku Ajar

Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut layak

untuk digunakan. Namun demikian dari diagram yang disajikan, dapat dilihat

bahwa kualitas kelayakan grafik mendapat nilai yang rendah diantara lainnya.

Penulis perlu mengadakan perbaikan-perbaikan pada kelayakan grafik dan

perbaikian minor lainnya untuk meningkatkan kualitas kelayakan buku ajar.

Perbaikan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Perbaikan tata letak dan penulisan ejaan.

2. Penambahan beberapa latihan memahami bacaan di pelajaran 1 dan

mendengarkan pada pelajaran 5.

3. Penambahan gambar untuk mendukung teks bacaan di pelajaran 2,

pelajaran 4, pelajaran 8.

4. Mengganti teks catatan budaya di pelajaran 4 dengan teks tentang

Kampung Baduy.

3,81 3,83,78

3,63

3,76

3,5

3,55

3,6

3,65

3,7

3,75

3,8

3,85

Kelayakan Isi KelayakanPenyajian

KelayakanBahasa

KelayakanGrafik

Rerata

Diagram 4. 14 Rekapitulasi Penilaian Kualitas Produk Buku Ajar dari Aspek Kelayakan Isi, Kelayakan

Penyajian, Kelayakan Bahasa, Kelayakan Grafik oleh Pengajar

Series 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

152

5. Mengganti sampul buku dengan warna yang lebih baik dan memberikan

nuansa budaya Indonesia.

Berikut adalah beberapa perbaikan yang dilakukan oleh penulis.

1. Sampul Depan dan Sampul Belakang

Pada prototipe sebelumnya, sampul buku berwarna biru dianggap tidak menarik

dan tidak menunjukkan nuansa pembelajaran bahasa indonesia bagi orang asing.

Saran yang diberikan oleh pengajar adalah sampul sebaiknya dinuat lebih

berwarna dan menunjukkan nuansa budaya Indonesia. Tampilan sampul yang

baru lebih berwarna dan terdapat nuansa budaya Indonesia,

2. Isi Buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

153

Isi buku dan tampilan mengalami perbaikan pada halaman pertama setiap

pelajaran dan beberapa halaman menggunakan gambar yang berwarna.

3. Halaman Judul

4. Tata Letak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

154

Beberapa perbaikan pada tata letak adalah menambahkan tempat untuk

menuliskan jawaban pada latihan menjawab pertanyaan bacaan.

5. Menambahkan beberapan latihan dan tugas baru.

4.3.4 Hasil Analisis Data Uji Coba oleh Pemelajar dan Revisi Akhir Produk

Setelah merevisi atau memperbaiki produk bahan ajar, selanjutnya peneliti

melakukan uji coba kepada pemelajar BIPA. Uji coba dilakukan di Wisma Bahasa

dan diujicobakan kepada 4 pemelajar yang telah mencapai tingkat lanjut. Peneliti

meminta pengajar di Wisma Bahasa untuk mengajarkan pelajaran yang ada di

buku ajar. Setiap pemelajar mencoba 1 pelajaran. Setelah mencoba menggunakan

buku ajar, pemelajar BIPA ini diminta untuk memberikan penilaian mereka

terhadap kualitas buku ajar. Dari penilaian oleh pemelajar dalam uji coba produk

buku ajar didapatlah data numerik berupa skor angket yang kemudian dihitung

rata-rata berdasarkan kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan

penilian para pemelajar BIPA, disajikan data penilain buku ajar seperti berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

155

Tabel 4.15 Rekap Penilaian Produk Buku Ajar oleh Pemelajar BIPA

No Butir Penilaian Penilaian Responden Rerata Kategori

R 1 R 2 R 3 R 4

1 Kemudahan memahami

bahan ajar

4 4 4 4 4,00

Sangat

baik

2 Kesesuaian bahasa

dengan tingkat

perkembangan

kemampuan bahasa

pemelajar

4 4 3 4

3,75

Sangat

baik

3 Kejelasan instruksi

atau petunjuk-petunjuk

pembelajaran

4 4 3 4

3,75

Sangat

baik

4 Keterpaduan

keterampilan berbahasa

3 3 3 4 3,25

Baik

5 Keragaman topik 4 3 3 4 3,50

Sangat

baik

6 Kemudahan latihan 4 3 3 4 3,50

Sangat

baik

7 Penggunaan gambar,

tabel, diagram

4 3 3 4 3,50

Sangat

baik

8 Catatan Budaya 3 3 3 4 3,25

Baik

9 Penggunaan huruf dan

ukuran

4 2 3 3 3,00

Baik

10 Bentuk (ukuran) fisik

buku

4 4 4 4

4,00

Sangat

baik

Total Rerata 3,55

Berdasarkan penilaian terhadap produk buku ajar, analisis data penilaian produk

buku ajar oleh pemelajar dapat disajikan dalam diagram berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

156

Dari diagram tersebut dapat kita jelaskan sebagai berikut.

1. Hasil penilaian kemudahan memahami bahan ajar

Berdasarkan penilaian terhadap kemudahan memahami bahan ajar, didapat bahwa

empat responden memberikan angka 4 atau sangat baik. . Dari penghitungan

penilaian ini didapat rata-rata 4,00 atau berada dalam kategori sangat baik.yang

dapat diartikan bahwa bahan untuk membaca, mendengarkan, berbicara, menulis,

dan tata bahasa mudah dipahami oleh pemelajar.

2. Hasil penilaian kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan kemampuan

bahasa pemelajar.

Berdasarkan penilaian terhadap kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan

kemampuan bahasa pemelajar didapat bahwa satu responden memberikan nilai 3

atau baik dan tiga responden memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari

penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,75 atau berada dalam kategori

sangat baik yang dapat diartikan bahwa bahasa yang digunakan dalam materi ajar

sesuai dengan tingkat kemampuan bahasa pemelajar.

3. Hasil penilaian kejelasan instruksi atau petunjuk-petunjuk pembelajaran.

43,75 3,75

3,253,5 3,5 3,5

3,253

43,55

00,5

11,5

22,5

33,5

44,5

Diagram 4.16 Rekapitulasi Penilaian Kualitas Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat

Lanjut oleh Ahli dan Pemelajar BIPA

Series 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

157

Berdasarkan penilaian terhadap kejelasan instruksi atau petunjuk-petunjuk

pembelajaran didapat bahwa satu responden memberikan nilai 3 atau baik dan

tiga responden memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan

penilaian ini didapat rata-rata 3,75 atau berada dalam kategori sangat baik yang

dapat diartikan bahwa instruksi dan petunjuk menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti oleh pemelajar.

4. Hasil penilaian keterpaduan keterampilan berbahasa

Berdasarkan penilaian terhadap keterpaduan keterampilan berbahasa didapat

bahwa tiga responden memberikan nilai 3 atau baik dan satu responden

memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat

rata-rata 3,25 atau berada dalam kategori baik yang dapat diartikan bahwa

keterampilan berbahasa membaca, mendengarkan, berbicara, menulis, disajikan

secara terpadu.

5. Hasil penilaian keragaman topik

Berdasarkan penilaian terhadap keragaman topik didapat bahwa dua responden

memberikan nilai 3 atau baik dan dua responden memberikan angka 4 atau sangat

baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,50 atau berada dalam

kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa topik yang disajikan dalam buku

ajar ini sudah beragam.

6. Hasil penilaian kemudahan latihan.

Berdasarkan penilaian terhadap kemudahan latihan didapat bahwa dua responden

memberikan nilai 3 atau baik dan dua responden memberikan angka 4 atau sangat

baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,50 atau berada dalam

kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa latihan-latihan yang disajikan

dalam buku ajar ini mudah bagi pemelajar.

7. Hasil penilaian penggunaan gambar, tabel, diagram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

158

Berdasarkan penilaian terhadap penggunaan gambar, tabel, diagram didapat

bahwa dua responden memberikan nilai 3 atau baik dan dua responden

memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat

rata-rata 3,50 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat diartikan bahwa

penggunaan gambar, tabel, dan diagram dapat membantu pemelajar dalam

meningkatkan pemahaman pada topik pelajaran.

8. Catatan Budaya

Berdasarkan penilaian terhadap catatan budaya didapat bahwa tiga responden

memberikan nilai 3 atau baik dan satu responden memberikan angka 4 atau sangat

baik. Dari penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,25 atau berada dalam

kategori baik yang dapat diartikan bahwa catatan budaya membantu dapat

membantu pemelajar memahami topik pelajaran.

9. Penggunaan huruf dan ukuran

Berdasarkan penilaian terhadap penggunaan huruf dan ukuran didapat bahwa

satu responden memberikan nilai 2 atau tidak baik, dua responden memberikan

nilai 3 atau baik dan satu responden memberikan angka 4 atau sangat baik. Dari

penghitungan penilaian ini didapat rata-rata 3,00 atau berada dalam kategori baik

yang dapat diartikan bahwa catatan penggunaan huruf jens Cambria dengan

ukuran 11 mampu membantu pemelajar memahami bahan ajar. Namun demikian,

satu pemelajar menyarankan agar memperbesar ukuran huruf karena penggunaan

ukuran huruf menyulitkan dia yang sudah berumur cukup tua. Atas saran ini,

penulis tetap mempertahankan jenis huruf Cambria dengan ukuran 11.

10. Bentuk (ukuran) fisik buku

Berdasarkan penilaian terhadap bentuk ukuran fisik buku, didapat bahwa empat

responden memberikan angka 4 atau sangat baik. . Dari penghitungan penilaian

ini didapat rata-rata 4,00 atau berada dalam kategori sangat baik yang dapat

diartikan bahwa ukuran standar 4 A sangat diterima oleh pemelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

159

Dari data penilaian yang diberikan oleh para pemelajar BIPA, dapat

dihitung rerata angka penilaian terhadap buku ajar ini yaitu 3,55 yang berada pada

kategori sangat baik. Dengan demikian, dari penilaian kelayakan isi, kelayakan

penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan grafik dapat dikatakan bahwa Buku

Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut

layak untuk digunakan. Berdasarkan penilaian dan saran-saran yang diberukan

oleh pemelajar, penulis tidak banyak melakukan perbaikan produk atau prototipe.

Dengan demikian, prototipe Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis

Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut sebagai produk akhir penelitian ini.

4.4 Pembahasan Produk

Produk akhir yang dihasilkan melalui penelitian ini disusun berdasarkan

masukan dari validator instrumen penelitian, para ahli dan pengajar BIPA dari

pemberian data awal analisis kebutuhan hingga penilaian akhir produk, dari

pemelajar BIPA mulai pemberian data awal analisis kebutuhan hingga uji coba

produk. Berdasarkan penilaian akhir dari para pengajar dan ahli BIPA, serta

pemelajar BIPA dikatakan bahwa Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu

Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut layak untuk digunakan.

Dari hasil analisis penilaian terhadap produk buku ajar ini, ada beberapa

hal yang akan dibahas pada subbab ini.

4.4.1 Komponen Aspek Isi Produk Buku Ajar

Buku ajar ini dikembangkan untuk kebutuhan di kelas lanjut. Kompetensi

inti dan kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan pada analisis kebutuhan

yang mengacu pada kompetensi yang ada di SKL BIPA, buku ajar Sahabatku

Indonesia. Kompetensi ini kemudian dijabarkan dalam kompetensi dasar sebagai

dasar pengembangan bahan ajar. Bahan ajar terdiri atas 4 keterampilan berbahasa,

membaca, mendengarkan, berbicara, dan menyimak, ditambah dengan tata bahasa

dan informasi budaya yang dikemas secara terpadu dalam setiap pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

160

Komponen isi dalam buku ajar ini terdiri dari penentuan kompetensi dan

indikator yang dikembangkan dalam topik berdasarkan pada tema yang sesuai

dengan bidang sosial, akademik dan profesional. Topik ditentukan berdasarkan

analisis dokumen dari kurikulum SKL BIPA dan dari analisis kebutuhan oleh

pemelajar BIPA dan pengajar BIPA. Topik yang dikembangkan dari analisis

kebutuhan itu dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.17 Komponen Isi Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis

Autentisitas Untuk Tingkat Lanjut

No.

Pelajaran

Topik Materi Tata bahasa

Pelajaran 1 Sosial.

Pengentasan

Kemiskinan

• teks bacaan program

pengentasan

kemiskinan

• masalah sosial masa

kini

• teks menyimak

Kampung Pulo

• dampak sosial

• teks argumentasi

• tingkat pengangguran

• hari kesetiakawanan

sosial

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang sosial

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- afiks me-kan

dan me-i

Pelajaran 2 Keragaman

Budaya

• teks bacaan hubungan

antarsuku bangsa

• pidato Jokowi tentang

keragaman budaya

• teks narasi

• suku bangsa di

Indonesia

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang budaya

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

161

tulis maupun

lisan

- kalimat pasif

persona dan di-

Pelajaran 3 Mutu Pendidikan • sistem pendidikan di

Indonesia

• sekolah rimba

• teks laporan

• biografi Ki Hajar

Dewantara

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang

pendidikan

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- kalimat

majemuk

bertingkat

Pelajaran 4 Masalah Plastik • teks tentang masalah

platik dan ancaman

lingkungan

• kampung inovatif

pengelola sampah

• pro – kontra kantong

plastik

• teks prosedur

• Kampung Baduy

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang

kesehatan dan

lingkungan

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- kalimat pasif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

162

dengan klausa

“yang”

Pelajaran 5 Kerukunan Agama • teks pidato

• ekspresi untuk

berpidato

• toleransi di Kampung

Sawah

• teks pidato

argumentasi

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang agama

dan budaya

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- kata hubung

antar kalimat:

berkat,

lantaran, oleh

kerena itu,

dengan

demikian, dan

lain-lain

Pelajaran 6 Perkembangan

Media Teknologi

Informasi

• TIK bagi Desa

• tips menangkal berita

Hoak

• perkembangan TIK

saat ini

• pro kontra

penggunaan

teknologi

• teks opini

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang

teknologi

komunikasi

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

163

lisan

- afiks pembentuk

kata benda ke-

an, dan -an

Pelajaran 7 Masalah Tenaga

Kerja

• Generasi Millenial

• Serbuan tenaga kerja

asing

• Teks anekdot

• Teks eksplanasi

• Peribahasa

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang ekonomi

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- afiks pembentuk

kata benda per-

an, dan pen-an

Pelajaran 8 Teknologi

Pertanian

• inovasi teknologi

pertanian

• tanaman obat

• cerita sukses petani

muda

• museum tani

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang pertanian

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- afiks campuran

Pelajaran 9 Hukuman Mati dan

Korupsi

• dialog wawancara

Presiden Jokowi

• kartun tentang kritik

sosial politik

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang politik

dan hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

164

• teks argumentasi

tentang hukum

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- Kalimat pasif

diper-, diper-

kan, diper-i

Pelajaran 10 Terorisme • teks tentang terorisme

• radikalisme

• berita aktual tentang

terorisme

• pro kotra hukuman

mati untuk terorisme

- kosa kata istilah

khusus dalam

bidang politik

dan hukum

- kosakata

idiomatik,

makna konotatif

dalam ragam

tulis maupun

lisan

- afiks kompleks

Materi ajar ini disajikan dalam keterampilan berbahasa secara terpadu. Setiap

keterampilan berbahasa menampilkan topik yang sama sehingga pemelajar dapat

lebih memahami topik secara mendalam.

Berdasarkan penilaian oleh pengajar maupun pemelajar BIPA topik-topik

dalam buku ajar ini sudah sesuai dengan kebutuhan pemelajar di tingkat lanjut.

Materi yang ada di buku ini dapat dikatakan berguna dan sesuai dengan kebutuhan

pemelajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsono (2013) bahwa materi BIPA

adalah materi yang tepat guna dan fungsional yang dibutuhkan oleh pemelajar

sesuai dengan kebutuhan mereka (dalam Kusmiatun, 2016). Sesuai dengan hal itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

165

para penilai buku ini pun telah memberikan penilaian sangat baik terhadap

pemilihan materi dengan topik yang beragam dan kesesuaiannya dengan

kebutuhan pada tingkat lanjut.

Selain penentuan topik atau pengetahuan, komponen isi dalam buku ini

yang penting adalah keterampilan berbahasa. Empat keterampilan berbahasa

hendaknya disajikan secara berimbang dan terkait satu sama lain. Kegiatan atau

latihan dalam empat keterampilan ini dirancang menarik dan menantang bagi

pemelajar. Berikut ini kegiatan atau latihan berbahasa yang dirancang dalam buku

ini.

- Latihan membaca. Latihan membaca dalam buku ajar ini diarahkan untuk

memahami isi bacaan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Hafni (1981)

esensi membaca adalah pemahaman (dalam Shadono, 2014). Pemahaman

bacaan dilakukan dengan berbagai kagiatan atau latihan, misalnya menjawab

pertanyaan tentang detail bacaan, menceritakan kembali, menjelaskan tema

atau pokok pikiran teks bacaan, menemukan fakta-fakta dalam bacaan,

memparafrasekan paragraf.

- Latihan mendengarkan. Kegiatan menyimak pada tingkat menengah ke atas

diarahkan pada kegiatan menyimak yang konsentratif, selektif, dan kritis

(Kusmiyatun, 2016). Kegiatan menyimak yang tercakup dalam buku ini

adalah: mencari ide pokok, mencari fakta-fakta, membedakan fakta dan opini,

menceritakan kembali, menarik kesimpulan.

- Latihan berbicara. Latihan berbicara diberikan sesudah latihan menyimak,

dan membaca (Shadono, 2016:85). Oleh karena itu, bahan untuk berbicara

bisa diambilkan dari bahan simakan atau teks bacaan. Kegiatan berbicara

dalam buku ini adalah: mengungkapkan gagasan berdasarkan ide pokok dari

teks dengaran, mendiskusikan topik dalam teks bacaan, membuat presentasi,

mengemukakan pendapat tentang solusi suatu permasalahan, mewawancarai

penutur asli, berdiskusi masalah pro-kontra, mendeskripsikan gambar, kartun,

karikatur, menceritakan kembali teks anekdot, berpidato, membuat roleplay,

berdebat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

166

- Latihan menulis. Latihan menulis ditempatkan di akhir setiap pelajaran.

Menulis merupakan keterampilan yang menguatkan keterampilan berbahasa

yang lainnya serta pengetahuan kebahasaanya. Makin tinggi tingkat

berbahasa pemelajar makin kompleks pula tulisannya (Kusmiyatun,2016:

67). Latihan menulis dalam buku ini diarahkan untuk menghasilkan tulisan

dalam beberapa jenis teks, di antaranya adalah: menulis teks argumentasi,

menulis narasi, menulis laporan hasil kegiatan wawancara, menulis prosedur

tentang pengelolaan sampah, menulis pidato, menulis opini, menulis teks

ekplanasi.

Latihan-latihan yang dirancang dalam buku ajar ini ditujukan bagi kemampuan

berbahasa tingkat lanjut. Latihan-latihan ini dirancang seautentik mungkin agar

sesuai dengan kebutuhan keterampilan berbahasa di tingkat lanjut. Dari hasil

penilaian dari para ahli, latihan-latihan dalam buku ajar ini dipandang sudah

memenuhi keautentikan latihan untuk tingkat lanjut.

4.4.2 Komponen Aspek Penyajian Buku Ajar

Aspek yang dimintakan penilaian dan masukan dari pengajar dan

pemelajar BIPA adalah keterpaduan keterampilan berbahasa, konsistensi

sistematika penyajian perunit, penyajian latihan atau kegiatan belajar, urutan

penyajian materi, kelengkapan informasi. Pembahasan komponen penyajian buku

ajar adalah sebagai berikut.

Tabel 4.18 Aspek Penyajian Buku Ajar

No Aspek Penyajian Buku

Ajar

Karakteristik Penyajian Penilaian

1 Keterpaduan keterampilan

berbahasa.

Keterampilan berbahasa

disajikan dalam satu pelajaran

dengan topik yang sama.

Sangat baik

2 Konsistensi sistematika

penyajian perunit

Sistematika buku ini diawali

dengan pertanyaan apersepsi

Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

167

untuk membawa pemelajar

pada topik yang akan dibahas.

Lalu disajikan bahan ajar

berupa teks bacaan dan

latihan, teks mendengarkan

dan latihan, bahan berbicara

dan latihan, bahan menulis

dan latihan, bahan tata bahaa

dan latihan, bahan catatan

budaya.

3 Penyajian latihan atau

kegiatan belajar.

Latihan disajikan secara

sistematis untuk tingkat lanjut

sehingga dapat memotivasi

pemelajar.

Latihan membaca:

- menjawab pertanyaan

bacaan

- menemukan fakta dalam

bacaan

- menceritakan kembali

- menentukan ide pokok

Latihan mendengarkan:

- menjawab pertanyaan

bacaan

- menemukan fakta dalam

bacaan

- menceritakan kembali

- menentukan ide pokok

Latihan berbicara:

- menyampaikan pendapat

Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

168

atau gagasan

- mempresentasikan topik

- berdiskusi

- melakukan wawancara

- roleplay

- menceritakan gambar

Latihan menulis:

- menulis teks

4 Urutan penyajian materi Materi diurutkan dari topik

yang dari topik yang mudah

dipahami sampai topik yang

kompleks

Sangat baik

5 Kelengkapan informasi Informasi yang disjikan

dalam buku ini terdiri dari :

- berita dari media masa tulis

- opini dari penulis dari

sumber di internet.

- berita dari media masa TV

dan radio

- menggunakan beberapa

tabel, diagram, dan hasil

dari jajak pendapat.

Sangat baik

Dari data tersebut dapat dibahas bahwa aspek penyajian dalam buku ajar ini

sangat baik. Keterampilan berbahasa sebagai materi pokok disajikan secara

terpadu dalam setiap pelajaran. Keterpaduan ini tetap disajikan secara ajeg dalam

setiap pelajaran sejumlah 10 pelajaran.

Berdasarkan penilian dari para pengajar dan para pemelajar, penulis

berkesimpulan bahwa aspek penyajian dalam buku ini tidak memerlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

169

perbaikan. Artinya bahwa buku ini sudak dapat dikatakan layak dari aspek

penyajian.

4.4.3 Komponen Kelayakan Bahasa

Kelayakan bahasa dalam buku ajar ini memperhatikan aspek kesesuaian

bahasa dengan tingkat perkembangan kemampuan bahasa pemelajar, penggunaan

bahasa sesuai dengan kaidah kebahasaan, kebakuan istilah, dan kejelasan

instruksi atau petunjuk-petunjuk pembelajaran. Gambaran penilian oleh pengajar

terhadap kelayakan bahasa pada buku ajar ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.19 Tabel Aspek Kelayakan Bahasa

No Aspek Kebahasaan Karakteristik Penyajian Penilaian

1 Kesesuaian bahasa dengan

tingkat perkembangan

kemampuan bahasa

pemelajar

Menggunakan bahasa resmi

untuk berkomunikasi di

lingkungan sosial sehari-hari,

lingkungan profesional, dan

akademik yang sesuai dengan

kemampuan pemelajar tingkat

lanjut

Sangat baik

2 Penggunaan bahasa sesuai

dengan kaidah kebahasaan

Menggunakan penulisan ejaan

yang baik, penggunaan afiks

yang tepat, penggunaan struktur

kalimat yang baik.

Sangat baik

3 Kebakuan istilah Menggunakan kata-kata yang

baku sesuai dengan KBBI

Sangat baik

4 Kejelasan instruksi atau

petunjuk-petunjuk

pembelajaran

Menggunakan kalimat perintah

yang jelas dan mudah dipahami

pemelajar tingkat lanjut.

Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

170

Dari gambaran tersebut, bahasa yang digunakan dalam buku ajar ini adalah bahasa

yang resmi untuk digunakan di lingkungan sosial, di lingkungan pekerjaan,

maupun di lingkungan yang lebih tinggi lagi yaitu di lingkungan akademik.

4.4.4 Komponen Kelayakan Kegrafikan

Komponen kegrafikan mendapatkan perhatian lebih dari para penilai baik

pengajar maupun pemelajar. Para pemelajar dan pengajar mengharapkan bahwa

bahan ajar mempunyai tampilan yang baik dari segi tata letak, penggunaan huruf

dan ukuran, bentuk fisik buku, tampilan sampul, ilustrasi gambar. Berikut ini

karakteristik buku ajar setalah mendapatkan perbaikan dari pengajar dan

pemelajar BIPA

Tabel 4.20 Tabel Aspek Kelayakan Kegrafikan

No Aspek Kegrafikan Karakteristik Penyajian Penilaian

1 Tata letak Halaman judul tiap pelajaran

diletakkan pada halaman ganjil.

Nomor pelajaran diletakkan di

halaman awal disertai judul topik

dan foto yang mewakili topik

pelajaran.

Daftar kosakata diletakkan di

dalam kotak.

Sangat baik

2 Penggunaan huruf dan

ukuran

Menggunakan jenis huruf

Cambria dengan ukuran 11. Spasi

1,5

Sangat baik

3 Ukuran fisik buku Menggunakan ukuran A4 (210

mm x297 mm)

Sangat baik

4 Sampul buku Menggunakan warna dasar coklat

dan putih dengan latar belakang

motif batik, disertai gambar yang

menunjukkan keragaman budaya

Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

171

di Indonesia.

Sampul belakang mengunakan

tampilan sama sampul depan

tetapi disertai gambar Tugu Jogja

sebagai simbol budaya dan ikon

kota Jogja.

5 Ilustrasi gambar dan

grafik

Gambar ditempatkan setiap

halaman judul. Beberapa gambar

ditempatkan di halaman latihan

berbahasa.

Sangat baik

Aspek yang penting dalam buku ini adalah sampul buku dan ukuran buku.

Sampul buku dibuat semenarik mungkin agar menarik minat pengguna buku.

Selain itu penggunaan warna dan ilustrasi gambar juga penting untuk

diperhatikan.

Aspek ukuran buku juga mendapat perhatian lebih. Ukuran buku adalah

awal dari perencanaan aspek-aspek kegrafikan lainnya. Dalam penelitian ini,

ukuran buku mengikuti standar ukuran kertas yang ditetapkan oleh International

Organization for Standardization (ISO). Walaupun ISO membagi ukuran standar

tersebut menjadi beberapa bagian yaitu ukuran A, B, dan C, untuk bahan ajar

ditetapkan menggunakan ukuran A4 (210 x 297 mm) yang merupakan salah satu

ukuran umum bahan ajar di Indonesia (Arumdyahsari, 2016: 831).

Aspek penggunaan huruf dan ukuran huruf dinilai sangat baik. Buku ajar

ini meggunakan jenis huruf Cambria 11 untuk semua isi, untuk judul pelajaran

menggunakan jenis huruf Cambria ukuran 14. Penggunaan Cambria dengan

ukuran 11 dan spasi 1,5 dirasa cukup baik karena dengan ukuran tersebut

membuat jumlah halaman di buku ini cukup banyak yaitu 157 halaman bolak-

balik. Jumlah halaman ini cukup banyak untuk ukuran sebuah buku teks karena

tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

172

Aspek lainnya adalah ilustrasi. Ilustrasi diharapkan dapat membantu

pemahaman terhadap bahan ajar dan juga menarik motivasi (Sitepu, 2012).

Ilustrasi dalam buku ajar ini menggunakan foto, gambar kartun, diagram, tabel.

Beberapa gambar berfungsi sabagai bahan ajar, beberapa gambar berfungi sebagai

ilutrasi yang memperkuat pemahaman terhadap bahan ajar. Sebagai ilustrasi,

gambar diletakkan didekat teks bahan ajar agar ada hubungan antara gambar dan

teks bahan ajar. Untuk membuat gambar menjadi menarik dan memotivasi,

gambar dibuat berwarna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

173

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, kesimpulan penelitian

terhadap Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk

Tingkat Lanjut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Hasil analisis kebutuhan terdiri dari (1) hasil analisis kebutuhan terhadap

pembelajar BIPA (2) hasil analisis kebutuhan terhadap pengajar dan

pengembang bahan ajar BIPA (3) hasil analisis kebutuhan terhadap dokumen

BIPA, dan (4) hasil analisis observasi kelas. Dari hasil analisis kebutuhan

dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Tujuan belajar BIPA pada tingkat lanjut ini adalah mampu menggunakan

bahasa untuk berkomunikasi secara langsung dengan penutur bahasa

Indonesia dalam ranah atau untuk kepentingan di lingkup sosial,

profesional dan akademis, dalam konteks situasi formal maupun

informal.

b. Kompetensi berbahasa diarahkan untuk: memahami berbagai teks yang

dibaca maupun diperdengarkan yang mengandung makna tersurat maupun

tersirat, menggunakan bahasa Indonesia secara lancar dan spontan untuk

kepentingan di lingkungan sosial, di bidang akademik, dan profesional

dalam konteks situasi formal dan nonformal, menghasilkan berbagai teks

untuk mengungkapkan gagasan, pikiran secara efektif dalam lingkungan

sosial, akademik dan profesional.

c. Kompetensi dasar yang dibutuhkan: mengungkapkan gagasan secara

spontan dan fasih di ranah sosial, akademik dan profesional,

menyimpulkan informasi dengan tepat dan menyampaikan kembali pokok

pikiran tertentu topik-topik yang berhubungan dengan ranah sosial,

akademik, dan profesional, menulis esai berupa laporan, deskripsi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

174

d. eksposisi maupun argumentasi, memahami makna tersurat dan tersirat

diskusi, wawancara dan berita dari acara di tv, radio, video.

e. Topik yang diusulkan: politik, ekonomi, kebudayaan, sosial, pertahanan

keamanan, perdagangan, lalu pendidikan, seni sastra, hukum, pariwisata,

agama, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan dan olah raga,

hubungan internasional.

f. Jenis teks yang dipilih oleh responden adalah teks laporan dari berita di

koran atau TV, teks argumentasi, teks deskripsi, teks eksposisi, dan sedikit

memilih teks narasi dan teks prosedur.

g. Latihan atau tugas yang sangat diharapkan: diskusi, mewawancarai,

presentasi, role play, memecahkan masalah.

h. Sumber bahan ajar dapat berasal dari koran, buku, majalah, internet, kartun

kemudian foto, gambar dan poster.

i. Cakupan kebahasaan:

- kalimat majemuk bertingkat

- kalimat pasif dengan klausa “yang” dalam kalimat tanya.

- kata hubung: berkat, lataran, di samping itu, selain itu, dan lain-lain.

- afiks ter- : dapat di- atau tidak sengaja.

- afiks ke-an pembentuk kata benda

- afiks se-nya

- afiks me-kan dan me-i

- kosakata baku dan tidak baku

- kata konotatif

- afiks per-an dan pen-an

- afiks memper-, memper-i, dan memper-kan.

- istilah dalam ranah sosial, akademik, dan profesional.

- kata idiom dan majas dalam sastra

- ungkapan dalam berpidato

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

175

2. Silabus atau garis besar isi buku adalah panduan dalam merancang prototipe

buku ajar. Secara garis besar silabus atau garis besar isi buku terdiri atas: (1)

rumusan kompetensi inti, (2) rumusan kompetensi dasar, (3) rumusan indikator

capaian pada setiap keterampilan berbahasa, (4) topik pelajaran, (5) jenis teks

membaca maupun mendengarkan (teks visual dan audiovisual), (6) kegiatan

atau latihan keterampilan berbahasa, (7) sumber bahan ajar, (8) unsur

kebahasaan, (9) alokasi waktu, (10) catatan budaya.

3. Prototipe atau bentuk awal buku ajar dikembangkan berdasarkan silabus atau

rancangan garis besar isi buku. Rancangan buku ajar terdiri atas: (1) sampul

depan, (2) halaman judul, (3) kata pengantar, (4) daftar isi, (5) garis besar isi

buku, (6) isi buku ajar, (7) daftar sumber, (8) daftar teks mendengarkan (9)

transkrip teks mendengarkan. Prototipe atau bentuk awal buku ajar ini

dikembangkan berdasarkan prinsip autentisitas dan keterpaduan bahan ajar.

4. Penilaian terhadap bentuk awal buku ajar didasarkan pada 4 aspek kelayakan

buku ajar, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian buku, kelayakan bahasa,

dan kelayakan grafik. Aspek kelayakan isi mendapat nilai 3.81 yang berada

pada kategori sangat baik. Aspek kelayakan penyajian buku mendapat

penilaian 3.80 yang berada pada kategori sangat baik. Aspek kebahasaan

mendapat nilai 3.78 yang berada pada kategori sangat baik. Aspek kegrafikan

mendapat nilai 3.63 yang berada pada kategori sangat baik. Dari penilaian ini

maka bentuk awal buku atau prototipe buku ajar dapat diakatakan layak untuk

diujicobakan. Namun demikian, ada beberapa perbaikan yang diperlukan

sebelum diujicobakan. Perbaiakan tersebut lebih banyak pada aspek penyajian

dan aspek kegrafikan.

a) Perbaikan tata letak dan penulisan ejaan.

b) Penambahan beberapa latihan memahami bacaan di pelajaran 1 dan

mendengarkan pada pelajaran 5.

c) Penambahan gambar untuk mendukung teks bacaan di pelajaran 2,

pelajaran 4, pelajaran 8.

d) Mengganti teks catatan budaya di pelajaran 4 dengan teks tentang

Kampung Baduy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

176

e) Mengganti sampul buku dengan warna yang lebih baik dan memberikan

nuansa budaya Indonesia.

5. Penilaian prototipe buku ajar oleh pemelajar dalam tahap uji coba didasarkan

pada 10 aspek kelayakan buku.

a) Kemudahan memahami bahan ajar

b) Kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan kemampuan bahasa

pemelajar

c) Kejelasan instruksi atau petunjuk-petunjuk pembelajaran

d) Keterpaduan keterampilan berbahasa

e) Keragaman topik

f) Kemudahan latihan

g) Penggunaan gambar, tabel, diagram

h) Catatan Budaya

i) Penggunaan huruf dan ukuran

j) Bentuk (ukuran) fisik buku

Dari penilaian oleh pemelajar BIPA didapatkan nilai rata-rata 3.55 yang

berada pada kategori sangat baik. Tidak ada saran yang sangat mendesak

oleh pemelajar BIPA sehingga buku ajar hasil ujicoba dinyatakan layak

untuk digunakan secara umum.

5.2 Saran

1. Para pengajar sebelum menggunakan buku ajar sebaiknya memperhatikan

silabus atau garis besar isi buku untuk mempelajari kompetensi apa yang

diharapkan oleh buku ini. Pengajar juga perlu memperhatikan urutan

pengajaran bahan-bahan yang ada dalam buku ajar ini. Sebaiknya pengajar

mengajarkan secara utuh setiap materi keterampilan berbahasa. Selain materi

ajar tulis, buku ini juga menyediakan materi rekaman. Hendaknya pengajar

menyediakan perangkat pemutar rekaman sehingga pmbelajaran dapat berjalan

lancar dan utuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

177

2. Buku Ajar Keterampilan BIPA Terpadu Berbasis Autentisitas Untuk Tingkat

Lanjut ini dapat menjadi contoh bagaimana menyajikan bahan ajar yang utuh

dan terpadu. Hal ini mengingat bahwa kebutuhan materi ajar pada tingkat

lanjut cepat berubah sesuai dengan kebutuhan dan aktualitas materi ajar.

Pengajar dapat saja membuat materi pelengkap yang sesuai dengan kebutuhan

pemelajar, namun materi hendaknya dikembangkan secara utuh dan terpadu.

Artinya materi ajar tidak terpisah hanya membaca saja atau mendengarkan saja

tetapi empat keterampilan dan tata bahasanya dikembangkan dalam satu topik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

178

DAFTAR PUSTAKA

Arumdyahsari, Sheilla, dan Widodo Hs, Gatut Susanto. (2016). ”Pengembangan

Bahan Ajar BIPATingkat Madya” dalam Jurnal Pendidikan: Teori,

Penelitian dan Pengembangan. Vol. 1 no. 5. Mei Tahun 2016. Hal. 828

- 834

Badrus Siroj, Muhammad. (2015). “ Pengembangan Model Integratif Bahan Ajar

Bahasa Indonesia Ranah Sosial Budaya Berbasis ICT bagi Penutur Asing

Tingkat Menengah” dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Vol. 4. No. 1.

Berardo, Sacha Anthony. (2016). “The Use of Authentic Material in Teaching of

Reading” dalam The Reading Matrix. September Vol. 6, No. 2.

Berjandi, Parvis dan Hossein Ahmadi. (2013). “Authenticity in Second Language

Assesment: A Social-Constructivist Perspective” dalam Advances in

Asian Social Science (AAS). Vol. 4, No. 3. United States: World Science

Publisher.

Caixia, Hu dan Hui He. (2013). “Communicative-Autonomous Teaching: an

innovation in China” dalam Theory and Practice in Language

Studies. Vol. 3. No. 10. Finlandia: Academy Publisher

Celce-Murcia, M., Dornyei, Z., & Thurrell, S. (1995). A pedagogical framework

for communicative competence: A pedagogically motivated model with c

content specifications. Issues in Applied Linguistics, 6, 5–35.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Guariento, Willian dan John Morley. (2001). Text and Task Authenticity in EFL

Classroom” dalam EFL Journal. Vol 5. No. 4. United States: Oxford

University.

Hoed, Benny H. (1995). Kerjasama Antarpemerintah dan Antarlembaga untuk

Pengembangan BIPA. Makalah Kongres BIPA 1995 Fakultas Sastra

Universitas Indonesia Jakarta.

Iskandawassid dan Sunendar. (2009). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Karmin, Y. (2001). Mengembangkan Kurikulum BIPA. IALF Bali.

Kurniasih, Dwi dan Siti Isnainah. (2019). “Penerapan Bahan Ajar Bahasa

Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) “Sahabatku Indonesia” Tingkat

Dasar di IAIN Surakarta”. Dalam Jurnal Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing. Volume 1 Number 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

179

Kusmiyatun, Ari. (2016). Mengenal BIPA dan Pembelajarannya. Yogyakarta: K

Media.

Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Karya.

Muliastuti, Liliana. (2011).”Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia Bagi

PenuturAsing (BIPA)” dalam Jurnal Bahasa dan Sastra, (26-40).

_____. (2017). Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor.

Mustakim. (2003). Peranan Unsur Sosial Budaya dalam Pengajaran BIPA. Dalam

Nyoman Proseding Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia

bagi Penutur Asing IV. Denpasar. Indonesia. IALF Riasa dan Danise Finney

(Editor).

Nation, Paul dan Azusa Yamamoto. (2012). Applying The Four Strands to

Language Learning. Dalam International Journal of Innovation in English

Language Teaching. Vol 1. Number 2.

Nunan, David. (2004). Task Based Language Teaching. New York: Cambridge

University.

Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta: Gajahmada University Press.

PPSDK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Buku BIPA Sahabatku

Indonesia. Jilid A1. A2, B1. B2. C1. C2

Pranowo. (2014). Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Grup

Reehari, Pusuluri. (2012). “Communicative Language Teaching: Possibilities and

Problems”dalam English Language Teaching. Vol. 5, No. 12. Canada:

Centre of Science and Education.

Richard, Jack dan Theodore Rodgers. (2001). Methods in Language Teaching.

New York: Cambridge University.

Richard, Jack C. (2001). Curriculum Development in Language Teaching.

Amerika: Cambridge University.

______. (2006). Comunicative Language Teaching Today. New York:

Cambridge University

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

180

Sadhono, K dan Slamet, St. Y. (2014). Pelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Sekiziyivu, Samuel dan Christopher Mugimu. (2017). “Communicative Language

Teaching Strategy for German as A Foreign Language in Uganda”

dalam Journal of Language Teaching and Research. Vol. 8. No 1.

Soewandi, A.M. (1994). Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing:

Tujuan, Pendekatan, Bahan Ajar, dan Pengurutannya. KIPBIPA

UKSW: Salatiga.

Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Tehnik Analisis Bahasa: Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta : Duta

Wacana University Press.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

_____. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

_____. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development

untuk Bidang: Pendidikan, Manajemen, Sosial, Teknik. Bandung:

Alfabeta.

Suprihatin, Agnes (2015). Pengembangan Bahan Ajar Membaca Pembelajaran

Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Intermediate. Tesis.

Pasaca Unisma Malang: tidak diterbitkan

Suyitno, Imam. (2010). “Pengembangan Materi Pembelajaran BIPA Berdasarkan

Tujuan Belajar Pelajar Asing” dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar

dalam Bidang Pengajaran Bahasa Indonesia. Universitas Negeri Malang,

______. (2017). Norma Pedagogis Pembelajaran BIPA. Deskripsi Teoretis dan

Hasil Kajian Empiris. Bandung: PT Refika Aditama

Wen Wu. (2008). “Misunderstanding of Communicative Language Teaching”

dalam English Teaching Language Journal. Vol. 1. No 1

Widharyanto, B. (2003). “Dimensi Autentisitas dalam Pembelajaran BIPA” dalam

Nyoman Riasa dan Denise Finney (eds). Prosiding Konferensi

Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing IV

(KIPBIPA IV). Denpasar: IALF Bali.

_____. (2016). “Autentisitas di dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia” Makalah

pada Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia “Mengenang Kiprah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

181

J.S. Badudu dalam Pengembangan Bahasa Indonesia”. Bandung: Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Padjajaran.

Widoyoko, S. Eko Putro. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

182

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

183

ANGKET KEBUTUHAN PEMBELAJAR

TERHADAP BUKU AJAR KETERAMPILAN BIPA TERPADU

BERBASIS AUTENTISITAS UNTUK TINGKAT LANJUT

Survey of Student Needs

For Developing of Integrated Indonesian Language Skill Book For Foriegn

Speaker

Based On Authenticity For Advanced Level

Nama Pembelajar Name : ...

Tempat Asal Place of Origin : ...

Pekerjaan, Ocupation : ...

Tingkat Kemampuan Berbahasa Current Level of Indonesian : ...

Petunjuk Instruction

Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data kebutuhan pembelajar asing

terhadap keterampilan berbahasa Indonesia pada tingkat lanjut. Tidak ada

jawaban benar atau salah, jadi mohon berikan jawaban apa adanya.

This questionnaire is intended to get foreign learners needs data of Indonesian

language skills at an advanced level. There is no right or wrong answer, so please

provide the answer as it is.

1. Tuliskan nama Anda, tempat asal Anda dan kemampuan bahasa Indonesia

Anda saat ini. (Write your name, place of origin, and your current

Indonesian level).

2. Berilah tanda √ untuk memilih jawaban yang menurut Anda sesuai

dengan yang Anda pikirkan. (please tick √ under the colum that mathches

your answer according the following scale: )

1 : sangat tidak setuju (strongly disagree)

2 : tidak setuju (disagree)

3 : setuju (agree)

4 : sangat setuju (strongly agree)

3. Jika ada pertanyaan yang meminta Anda untuk memberikan jawaban

lainnya, silakan tuliskan jawaban Anda pada tempat jawaban yang telah

tersedia! (please write your answer in the space provided if required by

the question)

Contoh:

Lainnya, yaitu ............. (berisi jawaban)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

184

Butir

Nomor

Pertanyaan Pilihan Jawaban

1

2 3 4

Tujuan Belajar Bahasa Indonesia

1 Tujuan belajar bahasa Indonesia adalah

supaya Anda lancar berkomunikasi

dengan penutur asli.

The goal of learning Indonesian is you

are able to communicate fluently and

effortlesly with native speakers.

2 Anda memerlukan kemampuan

berbahasa untuk dapat menggunakan

bahasa secara fleksibel dan efektif untuk

tujuan:

You need language competency to be

able to communicate flexibly and

effectifly for... purposes.

a. sosial social,

a. akademis academic

b. profesional professional.

3 Jika Anda menjawab setuju atau sangat

setuju, sebutkan tujuan belajar Anda

secara khusus

Please, mention your specifics purposes

in

• Sosial : (social purposes)

...

...

• Akademis (academic purposes)

...

...

• Profesional (profesional purposes)

...

...

4 Anda perlu kemampuan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

185

bahasa dalam situasi formal, misalnya:

berpidato, presentasi, mengikuti rapat,

mengikuti kuliah.

You need language competency to be

able to communicate in a formal

situation, eg formal speech, giving

presentation, formal meeting, lecturing

5 Anda perlu kemampuan menggunakan

bahasa dalam situasi informal misalnya

percakapan di kantor, percakapan di

tempat umum, .

You need language competency to be

able to communicate in a formal

situation, eg

conversation in office, confersation in

public area)

6 Untuk dapat memahami teks bacaan dan

juga dengaran dengan baik, Anda perlu

memahami berbagai jenis teks,

To be able to understand reading text

as well as listening text properly, you

need to understand different types of

text,

a. teks narasi, misalnya fiksi (narrative

text,eg fiction) )

b. teks laporan, misalnya berita di koran

atau TV (report text, news in tv or

magazine)

c. teks deskripsi (description text, eg

describing about object, place,

event)

d. teks argumentasi, misalnya opini di

surat kabar atau tv (argumentation

text, opinion in newspapaer or tv)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

186

e. teks prosedur (procedural text: eg )

f. teks eksposisi (exposition text,

article),

7 Anda perlu menguasai keterampilan

berbahasa:

You need to master the language skills:

a. membaca, (reading)

b. mendengarkan, (listening)

c. menulis (writing)

d. berbicara (speaking)

8 Empat keterampilan berbahasa perlu

dipadukan dengan bahan ajar untuk

berkomunikasi dalam kehidupan nyata

seperti berita dari TV, surat kabar,

laporan atau percakapan di radio atau

TV.

Those four language skills are need to

be combined with teaching materials to

communicate in real life situation, such

as news from TV, newspapers, reports

or conversations on radio or TV

Kompetensi Berbahasa

9 Anda perlu kemampuan untuk:

mengungkapkan gagasan

(mempresentasikan) secara spontan dan

fasih untuk tujuan sosial, akademik,

maupun profesional

You need language competncy to be

able to:

express the idea (presenting)

spontaneously and eloquently for social,

academic, and professional purposes

10 Anda perlu kemampuan untuk :

menyimpulkan informasi dengan tepat

dan menyampaikan kembali pokok

pikiran tertentu topik-topik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

187

berhubungan dengan ranah sosial,

akademik, dan profesional.

You need language competncy to be

able to:

summarize the information

appropriately and relay the specific idea

of topics related to social, academic,

and professional fields.

11 Anda perlu kemampuan untuk :

menulis esai berupa laporan, deskripsi,

eksposisi maupun argumentasi dengan

topik-topik yang berhubungan dengan

ranah sosial, akademis dan profesional

You need language competncy to be

able to:

write essays in the form of reports,

descriptions, expositions and arguments

with topics related to the social,

academic and professional fields

12 Anda perlu kemampuan untuk :

menginterpretasi teks yang berhubungan

dengan topik-topik dalam ranah sosial,

akademis dan professional

You need language competncy to be

able to:

interpret texts related to topics in the

social, academic and professional fields

13 Anda perlu kemampuan untuk :

memahami berbagai jenis teks tulis

tanpa kesulitan, termasuk teks dengan

struktur dan bahasa yang kompleks

(lebih dari satu struktur), seperti buku

petunjuk, artikel ilmiah, dan karya sastra

You need language competncy to be

able to:

understand various types of written text

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

188

without difficulty, including complex

language and text (more than one

structure), such as manuals, scientific

articles, and literary works

14 Anda perlu kemampuan untuk :

memahami makna tersurat dan tersirat

diskusi, wawancara dan berita dari

acara di tv, radio, video dan film dengan

durasi minimal 5 menit.

You need language competncy to be

able to:

understand the explicit and implicit

meaning of the discussion, interview,

news from tv shows, radio, videos and

movies with a minimum duration of 5

minutes.

15 Anda perlu kemampuan untuk :

memahami berbagai komunikasi ragam

lisan yang berupa tuturan spontan yang

dihasilkan dengan tempo cepat

sebagaimana diujarkan penutur asli, baik

melalui media maupun bersemuka.

You need language competncy to be

able to:

understand the various of verbal

communications in the form of

spontaneous speech generated with a

fast tempo as native speakers expressed,

both through the media and face to face

communication.

16 Anda perlu menguasai tata bahasa

Indonesia dengan baik.

To be fluent in language you need to

master Indonesian grammar properly.

17 Anda perlu menguasai penggunaan

kosakata istilah khusus dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

189

ranah sosial, akademis, atau

profesional; kosakata idiomatik,

makna konotatif dalam ragam tulis

maupun lisan.

You need to master the use of a special

term vocabulary in the social, academic,

or professional fields; idiomatic

vocabulary, connotative meaning in

both writen and oral

Auntentisitas dalam Pembelajaran

18 Anda suka materi ajar yang diambil dari

teks komunikasi sehari-hari tanpa

dimodifikasi oleh guru

You like teaching materials taken from

the text of everyday communication

without being modified by the teacher

19 Materi ajar atau sumber ajar yang

autentik membantu Anda untuk

meningkatkan kemampuan Anda dalam

memahami isi bahan ajar dengan baik.

Authentic teaching materials or

resources will help you to understand

the content of the material well

20 Bahan ajar autentik berupa bahan ajar

visual yang berguna untuk pembelajaran

Anda.

Visual authentic teaching materials are

useful for your learning

a. Buku book

b. Majalah magazine

c. Koran newspaper

d. Internet internet

e. Foto photo

f. Gambar drawing

g. Poster poster

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

190

h. Komik kartun cartoon comic

i. Lainnya others:

........

21 Bahan ajar autentik berupa bahan ajar

audio-visual yang berguna untuk

pembelajaran Anda.

Audiovisual authentic teaching

materials are useful for your learning

a. Video (video)

b. Rekaman TV (tv recording)

c. Rekaman Radio (radio recording)

d. Video Lagu (Video clip music)

e. Film (film)

Lainnya: .......

22 Topik-topik di bawah ini berguna untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa

Anda.

These topics below are useful for

developing your language skills

a. Hubungan International

(International Affair)

b. Kebudayaan (Cultural Issues or

event)

c. Seni dan sastra (Art and Literature)

d. Pariwisata (Tourisme)

e. Agama dan Norma (Religion and

Custom)

f. Kesehatan Masyarakat (Public

Health)

g. Pelayanan Umum (Public Services)

h. Masalah sosial (Social issues)

i. Pedidikan (Education )

j. Olah raga (Sport events)

k. Telekomunikasi dan Informatika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

191

(Information and Telecommunication

issues)

l. Masalah Politik Nasional (National

Political Issues)

m. Pertahanan dan Keamanan (Security

and Defence Policy)

n. Perdaganagan (Trade and

investment)

o. Masalah Ekonami (Economic Issues)

p. Masalah Hukum (Law Issues)

Lainnya: ............

............

23 Anda suka materi ajar yang topiknya

menampilkan kehidupan sosial-budaya

nyata di sekitar Anda.

You like teaching materials whose topics

feature real socio-cultural life around

you.

24 Materi ajar yang berisi topik-topik yang

relevan dengan kehidupan nyata dapat

meningkatkan wawasan dan

pengetahuan Anda

Teaching materials containing topics

that are relevant to real life can improve

your insights and knowledge

25 Tugas atau latihan apa yang Anda

sukai dalam pembelajaran bahasa.

What kind assignment do you like in

language learning

a. tugas-tugas tertulis writing

assignment

b. tugas berbicara secara langsung oral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

192

performance assignment

26 Pengerjaan tugas apa yang Anda sukai

dalam pembelajaran bahasa.

How do you like to complete your

assignment?

a. secara mandiri individual work

b. secara berkelompok in a group work

27 Tugas atau latihan ini berguna untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa

Anda.

These tasks or exercises are useful for

developing your language skills.

a. Role play or Simulation

b. Discussion

c. Presentation (including reporting

back)

d. Problem solving

e. Doing interview

f. Observation in the field

g. Comparing

h. Others Task

28 Bentuk tes atau evaluasi berupa

performansi lisan: presentasi, tanya-

jawab, simulasi, wawancara, adalah

bentuk evaluasi yang berguna untuk

menilai kemampuan berbahasa Anda.

Spoken test such as presentation,

question-answer, simulation, interview

are useful evaluation for assessing

your language skills.

Buku Ajar Keterampilan Babahasa

Indonesia

29 Anda memerlukan buku ajar bahasa

Indonesia yang berisikan keterampilan

berbahasa yang lengkap yang dapat

meningkatkan kemampuan berbahasa

Anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

193

You need an Indonesian language

textbook that contains complete

language skills that can improve your

language skills.

30 Anda memerlukan buku ajar bahasa

Indonesia yang berisikan topik-topik

yang sesuai dengan kebutuhan Anda di

bidang profesioanal dan akademis.

You need an Indonesian language

textbook that contains topics that match

your needs in profesion and academics

area.

31 Anda memerlukan buku ajar bahasa

Indonesia yang berisikan latihan atau

tugas yang nyata sesuai dengan

kebutuhan Anda untuk meningkatkan

kemampuan berbahasa Anda.

You need an Indonesian textbook that

contains an exercise or task based on

your need to improve your language

skills

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

194

Instrumen 2. Pertanyaan Wawancara Kebutuhan untuk Pengajar BIPA

PANDUAN WAWANCARA KEBUTUHAN PEMBELAJAR

TERHADAP BUKU AJAR KETERAMPILAN BIPA TERPADU

BERBASIS AUTENTISITAS UNTUK TINGKAT LANJUT

Tanggal : ________________

Tempat : ________________

Pewawancara : ________________

Nara sumber : ________________

Pedoman wawancara ini berisi 36 pertanyaan tentang kebutuhan pembelajar

terhadap buku ajar keterampilan BIPA terpadu berdasarkan autentisitas untk

tingkat lanjut. Waktu wawancara akan berlangsung selama + 45 menit.

Pertanyaan

1. Secara umum apa tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran BIPA?

2. Kompetensi apa yang ingin dicapai pada tingkat lanjut ini?

3. Metode pengajaran apa yang Anda gunakan?

4. Apakah Anda menggunakan metode komunikatif dalam pembelajaran bahasa

Indonesia?

5. Untuk membantu kelancaran berbahasa apakah Anda juga mengajarkan tata

bahasa atau gramatikal?

6. Untuk dapat lancar berbahasa apakah Anda mengajarkan juga konteks situasi

berbahasa, misalnya menggunakan bahasa dalam situasi formal dan situasi

nonformal?

7. Jenis teks apa yang biasanya diajarkan pada kelas lanjut?

8. Keterampilan berbahasa apa saja yang diajarkan pada tingkat lanjut?

9. Apakah Anda mengajarkan keterampilan berbahasa secara terpadu?

10. Dalam mengajar apakah Anda memadukan aspek-aspek keterampilan

berbahasa dengan bahan ajar untuk berkomunikasi dalam kehidupan nyata

seperti berita dari TV, surat kabar, laporan atau percakapan di radio atau TV?

11. Kompetensi apa dalam mendengarkan yang hendak dicapai pada tingkat

lanjut?

12. Kompetensi apa dalam keterampilan membaca yang hendak dicapai pada

tingkat lanjut?

13. Kompetensi apa dalam keterampilan berbicara yang hendak dicapai pada

tingkat lanjut?

14. Kompetensi apa dalam keterampilan menulis yang hendak dicapai pada tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

195

lanjut?

15. Apakah Anda menggunakan bahasa yang autentik ketika berinteraksi di kelas?

16. Topik-topik apa yang Anda berikan di kelas lanjut?

17. Sumber-sumber ajar apa yang Anda gunakan di kelas?

18. Apakah ada kesulitan menghadirkan bahan ajar yang autentik di kelas?

19. Bahan ajar autentik yang berupa bahan ajar visual apa saja yang Anda hadirkan

di kelas?

20. Bahan ajar autentik yang berupa bahan ajar audio-visual apa saja yang Anda

hadirkan di kelas?

21. Media apa saja yang digunakan di kelas

22. Apakah Anda menghadirkan situasi formal mapun situasi nonformal

penggunaan bahasa?

23. Konteks situasi formal dan nonformal seperti apa yang dihadirkan di kelas?

24. Bentuk tugas atau latihan apa yang Anda berikan di kelas, tugas menulis atau

tugas berbicara secara langsung?

25. Cara pengerjaan tugas apa yang Anda lakukan di kelas, madiri atau

berkelompok?

26. Bentuk tugas autentik apa yang Anda berikan kepada pembelajar? (tipe tugas1,

2, 3 atau 4)

27. Apakah Anda mengitegrasikan tugas dan kegiatan berbahasa di kelas dan luar

kelas, dan bagaimana?

28. Apakah tugas-tugas yang diberikan relevan untuk diterapkan pada pemecahan

masalah dalam kehidupan sehari-hari pemebelajar BIPA?

29. Bagaimana bentuk tes yang Anda gunakan untuk mengevaluasi pembelajaran?

30. Apakah evaluasi berupa oral performance digunakan di kelas Anda?

31. Buku ajar seperti apa yang Anda gunakan saat ini?

32. Apakah buku ajar keterampilan BIPA terpadu dan menggunakan autentisitas

bahan dan kegiatan akan membantu meningkatkan pembelajaran di kelas

lanjut?

33. Secara umum apa harapan Anda terhadap bahan ajar BIPA untuk kelas lanjut?

34. Bagaimana sebaiknya urutan penyajian materi ajar dalam buku ajar BIPA?

35. Apakah media-media seperti kartun, anekdot, gambar, diagram, ilustrasi dan

foto dapat membantu kemudahan pemahaman pada pembelajar?

36. Apakah media-media seperti kartun, anekdot, gambar, diagram, ilustrasi dan

foto dapat memotivasi pembelajar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

196

Instrumen 3. Pertanyaan Wawancara Kebutuhan untuk Pengembang Bahan

Ajar BIPA

PANDUAN WAWANCARA KEBUTUHAN PEMBELAJAR

TERHADAP BUKU AJAR KETERAMPILAN BIPA TERPADU

BERBASIS AUTENTISITAS UNTUK TINGKAT LANJUT

Tanggal : ________________

Tempat : ________________

Pewawancara : ________________

Nara sumber : ________________

Pedoman wawancara ini berisi 34 pertanyaan tentang kebutuhan pembelajar

terhadap buku ajar keterampilan BIPA terpadau berdasarkan autentisitas untk

tingkat lanjut. Waktu wawancara akan berlangsung selama + 45 menit.

Butir Pertanyaan

1. Secara umum apa tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran BIPA

terutama pada tingkat lanjut?

2. Kompetensi apa yang ingin dicapai pembelajar pada tingkat lanjut ini?

3. Metode atau pendekatan pengajaran apa yang Anda kembangkan di

lembaga Anda?

4. Apakah Anda menggunakan metode komunikatif dalam pengembangan

bahan ajar BIPA?

5. Dalam pengembangan bahan ajar apakah Anda juga mengembangkan

pengajaran tata bahasa atau gramatikal?

6. Dalam pengembangan keterampilan berbahasa apakah Anda mengajarkan

juga konteks situasi berbahasa, misalnya menggunakan bahasa dalam

situasi formal dan situasi non formal?

7. Jenis teks apa yang biasanya diajarkan pada kelas lanjut?

8. Keterampilan berbahasa apa yang dituntut pada tingkat lanjut?

9. Apakah dalam merancang bahan ajar Anda mengembangkan keterampilan

berbahasa secara terpadu?

10. Dalam pengembangan bahan ajar apakah Anda memadukan aspek-aspek

keterampilan berbahasa dengan bahan ajar untuk berkomunikasi dalam

kehidupan nyata seperti berita dari TV, surat kabar, laporan atau

percakapan di radio atau TV?

11. Kompetensi apa dalam mendengarkan yang hendak dicapai pada tingkat

lanjut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

197

12. Kompetensi apa dalam keterampilan membaca yang hendak dicapai pada

tingkat lanjut?

13. Kompetensi apa dalam keterampilan berbicara yang hendak dicapai pada

tingkat lanjut?

14. Kompetensi apa dalam keterampilan menulis yang hendak dicapai pada

tingkat lanjut?

15. Apakah Anda menggunakan bahasa yang autentik atau melakukan

penyederhaan bahasa dalam pengembangan bahan ajar?

16. Topik-topik apa yang Anda kembangkan di kelas lanjut?

17. Sumber-sumber ajar apa yang Anda gunakan dalam pengembangan bahan

ajar?

18. Apakah ada kesulitan menghadirkan bahan ajar yang autentik di kelas?

19. Bahan ajar autentik yang berupa bahan ajar visual apa saja yang Anda

hadirkan di kelas?

20. Bahan ajar autentik yang berupa bahan ajar audio-visual apa saja yang

Anda hadirkan di kelas?

21. Media apa saja yang dikembangkan di kelas?

22. Apakah Anda menghadirkan situasi formal mapun situasi non formal

penggunaan bahasa?

23. Konteks situasi formal dan non formal seperti apa yang dihadirkan di

kelas?.

24. Bentuk tugas atau latihan apa yang Anda berikan di kelas, tugas menulis

atau tugas berbicara secara langsung?

25. Cara pengerjaan tugas apa yang Anda lakukan di kelas, individu atau

berkelompok?

26. Bentuk tugas autentik apa yang Anda kembangkan dalam bahan ajar?

27. Apakah Anda mengitegrasikan tugas dan kegiatan berbahasa di kelas dan

luar kelas?

28. Bagaimana bentuk tes yang Anda gunakan untuk mengevaluasi

pembelajaran?

29. Apakah evaluasi berupa oral performance digunakan dalam pembelajaran

di lembaga Anda?

30. Apakah buku ajar keterampilan BIPA terpadu dan menggunakan

autentisitas bahan dan kegiatan akan membantu meningkatkan

pembelajaran di kelas lanjut?

31. Secara umum apa harapan Anda terhadap bahan ajar BIPA untuk kelas

lanjut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

198

32. Bagaimana sebaiknya urutan penyajian materi ajar dalam buku ajar BIPA?

33. Apakah media-media seperti kartun, anekdot, gambar, diagram, ilustrasi

dan foto dapat membantu kemudahan pemahaman pada pembelajar?

34. Apakah media-media seperti kartun, anekdot, gambar, diagram, ilustrasi

dan foto dapat memotivasi pembelajar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

199

Instrumen 4.

PEDOMAN ANALISIS DOKUMEN PEMBELAJARAN BIPA

Berilah tanda centang (√) pada kolom YA atau TIDAK yang sesuai dengan

dokumen yang Anda amati.

Nama dokumen : ..

Penerbit :

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Kurikulum/SKL BIPA

1 Kompetensi yang harus dicapai pada tingkat

lanjut menunjukkan kemampuan

mengungkapkan gagasan dan sudut pandang

pembelajar dalam topik yang beragam, topik

yang berkaitan dengan keprofesionalan, dan

topik akademik

2 Kompetensi yang harus dicapai pada tingkat

lanjut benar-benar mengarahkan pembelajar

untuk terampil berbahasa baik untuk

berbicara dan menulis maupun membaca

dan mendengarkan (produktif dan reseptif)

3 Kompetensi mendengarkan diarahkan agar

pembelajar mampu memahami program

televisi, siaran radio, video dan film, dan

sumber-sumber audio dengan mudah

4 Kompetensi membaca diarahkan agar

pembelajar mampu memahami artikel

khusus dan instruksi teknis yang panjang

yang berkaitan dengan kebutuhan di bidang

sosial, profesional dan akademis.

5 Kompetensi berbicara diarahkan agar

pembealajar mampu memformulasikan

gagasan dan pendapat dengan tepat dan

menyampaiakan pandangan mereka dalam

percakapan dengan orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

200

6 Kompetensi menulis diarahkan agar

pembelajar mampu menulis mengenai topik

yang rumit, sebuah esai, atau laporan yang

menekankan isu yang dianggap perlu

diketahui pembaca

7 Terdapat cakupan keterampilan berbahasa

mendengarkan, membaca, menulis dan

berbicara yang cukup dan berimbang untuk

tingkat lanjut

8 Terdapat cakupan kebahasaan yang luas

untuk meningkatkan keterampilan berbahasa

sesuai dengan kompetensi yang hendak

dicapai.

2. Buku Ajar BIPA

9 Kompetensi yang harus dicapai pada tingkat

lanjut menunjukkan kemampuan

mengungkapkan gagasan dan sudut pandang

pembelajar dalam topik yang beragam, topik

yang berkaitan dengan keprofesionalan, dan

topik akademik

10 Kompetensi yang harus dicapai pada tingkat

lanjut benar-benar mengarahkan pembelajar

untuk terampil berbahasa secara produktif

dan reseptif.

11 Kompetensi berbahasa diarahkan untuk

terampil berbahasa dalam konteks

penggunaan bahasa secara formal dan

informal

12 Terdapat cakupan keterampilan berbahasa

mendengarkan, membaca, menulis dan

berbicara yang cukup dan berimbang untuk

tingkat lanjut

13 Keterampilan berbahasa disajikan secara

terpadu tidak terpisah masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

201

keterampilan

14 Terdapat cakupan kebahasaan yang luas

untuk meningkatkan keterampilan berbahasa

sesuai dengan kompetensi yang hendak

dicapai.

15 Materi kebahasaan disajikan secara terpadu

dengan materi keterampilan berbahasa

16 Bahasa yang digunakan dalam buku ajar

adalah bahasa yang autentik tanpa

penyederhanaan

17 Bahan ajar berupa teks bacaan dan dengaran

diambil langsung dari sumber yang autentik

18 Terdapat jenis teks yang variatif: narasi,

laporan, deskripsi, eksposisi dan

argumentasi

19 Terdapat bahan ajar visual yang autentik

20 Terdapat bahan ajar audiovisual yang

autentik

21 Terdapat topik-topik yang beragam sesuai

dengan kompetensi yang hendak dicapai

pada tingkat lanjut

22 Terdapat penugasan secara tertulis dan

secara langsung

23 Terdapat penugasan secara individu dan

kelompok

24 Terdapat bentuk-bentuk tugas yang autentik

25 Tugas-tugas relevan dengan konteks sosial

budaya penggunaan bahasa di luar kelas

26 Terdapat penilaian autentik berupa tes

performansi lisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

202

Instrumen 5

LEMBAR OBSERVASI KELAS PEMBELAJARAN BIPA

Tempat observasi :

Nama Pengajar :

Nama Pemelajar :

Tingkatan kelas :

Topik Pelajaran :

Waktu observasi :

Berilah tanda centang (√) pada kolom YA atau TIDAK yang sesuai dengan

dokumen yang Anda amati.

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

Buku Ajar

1 Pengajar menggunakan buku ajar tertentu

2 Dalam buku ajar terdapat tujuan sesuai

dengan kompetensi yang hendak dicapai pada

tingkat lanjut

3 Buku ajar memiliki cakupan keterampilan

berbahasa.

4 Terdapat cakupan latihan berbahasa yang

cukup

5 Terdapat bentuk penilaian dalam buku ajar

Proses Pembelajaran

6 Pengajar menggunakan metode pengajaran

komunikatif dalam pembelajaran

7 Pengajar mengajarkan tata bahasa atau

gramatikal secara terpadu dalam pengajaran

keterampilan berbahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

203

8 Pengajar mengajarkan bahasa dengan konteks

situasi penggunaan bahasa secara formal dan

informal

9 Pengajar menyajikan jenis teks tertentu di

kelas

Keterpaduan Keterampilan

10 Pengajar mengajarkan keterampilan

berbahasa secara terpadu

11 Pengajar memadukan aspek-aspek

keterampilan berbahasa dengan bahan ajar

untuk berkomunikasi dalam kehidupan nyata

seperti berita dari TV, surat kabar, laporan

atau percakapan di radio atau TV, dan lain-

lain.

Autententisitas

12 Pengajar menggunakan bahasa yang autentik

tanpa menyederhanakan bahasa

13 Pengajar menggunakan sumber-sumber bahan

ajar (buku, handout, modul) yang autentik di

kelas

14 Pengajar menyajikan topik yang sesuai

dengan tingkat penguasaan bahasa

pemebelajar

15 Pengajar menyajikan sumber bahan ajar

audiovisual di kelas

16 Pengajar menyajikan sumber bahan ajar audio

di kelas

17 Pengajar menggunakan media tertentu

(gambar, kartun, anekdot, diagram, ilustrasti,

foto) di kelas

18 Pengajar memberikan tugas-tugas autentik di

kelas

19 Pengajar memberikan tugas-tugas tertulis di

kelas

20 Pengajar memberikan tugas-tugas

berkomunikasi secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · TESISI PENGEMBANGAN BI]KU A.IAR KETERAMPIII\N BAHASA INIX}ITESIA BAGI PENruTUR ASING TERPAI}U BERBASIS AIJTENTITIITAS I}NTT}K TINGI(AT

204

21 Pengajar memberikan tugas-tugas secara

individi.

22 Pengajar memberikan tugas-tugas kelompok.

23 Pengajar mengintegrasikan tugas-tugas di

kelas dengan kegiatan berbahasa yang nyata

di luar kelas

24 Pengajar melakukan penilaian pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI