Modul mesin Frais

download Modul mesin Frais

of 99

Transcript of Modul mesin Frais

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    1/99

    1

    PENDAHULUANBAB

    1

    A. Latar Belakang

    Modulini disusun berdasarkansystem pelatihan yang mengacu pada

    penguasaan kompetensi yang dirumuskan atas tuntutan kebutuhan

    lulusan/tamatan diklat. Uraian materi ditujukan untuk penyampaian

    dan pengajaran kompetensii(pengetahuan, keterampilan dan sikap

    kerja yang dibutuhkan dalam suatu tugas atau pekerjaan ).

    Penekanan pembelajaran diarahkan pada apa yang dapat dilakukan

    oleh seseorang setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan. Salah

    satu yang menjadi ciri penting dari system pelatihan dengan

    pendekatan kompetensi adalah penguasaan kompetensi secara

    individual atau kelompok dan kemampuan untuk mengaktualisasikan

    di tempat kerja.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    2/99

    PENDAHULUAN

    2

    B. Deskripsi Singkat

    Dengan mempelajari bahan ajarini Anda akan memahami macam-macam mesin frais,

    bagian-bagian mesin frais, ukuran standar mesin frais,fungsi mesin frais, perlengkapan mesin

    frais, macam-macam pisau frais, penggunaan pisau frais, pemasang pahat bubut dan benda

    kerja, parameter-parameter prose mesin frais dan melaksanakan proses pengefraisan

    C. Tujuan Pembelajaran

    1. Kompetensi Dasar

    Modul ini disajikan dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan

    keterampilan pemesinan serta keselamatan kerja khususnya dalam mesin frais

    secara rincinya adalah sebagai berikut:a. Mengetahui kontruksi mesin frais secara umum

    b. Membedakan kontruksi mesin frais

    c. Menyebutkan fungsi mesin frais secara umum

    d. Menyebutkan bagian-bagian mesin frais

    e. Menjelaskan fungsidari komponen mesin frais

    2. Indikator Keberhasilan

    a. Dapat menjelaskan macam-macam mesin bubut

    b. Menjelaskan macam-macam mesin frais

    c. Menjelaskan macam-macam pisau frais

    d. Menentukan parameter-parameter proses pengefraisan

    e. Melaksanakan proses pengefraisan

    D. Materi Pokok dan Submateri Pokok

    1. Materi Pokok:

    a. Macam-macam mesin frais

    b. Macam-macam pisau frais

    c. Parameter-parameter prose pemesinan frais

    d. Proses pengefraisan

    2. Sub Materi Pokok

    a. Pengertian mesin frais

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    3/99

    PENDAHULUAN

    3

    b. Macam-macam mesin frais

    c. Fungsi mesin frais

    d. Perlengkapan mesin frais

    e. Macam-macam pisau frais

    f. Penggunaan pisau frais

    g. Kecepatan potong (Cutting speed)Cs

    h. Kecepatan putaran mesin (Revolotion Per Menit)Rpm

    i. Kecepatan pemakanan (Feeding)

    j. Waktu pemesinan frais

    k. Metode pemotongan

    l. Sistem pembagian

    m.Macam-macam teknik proses pengefraisan

    n. Langkah-langkah pengopersian mesin frais

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    4/99

    4

    KEGIATAN PEMBELAJARANBAB

    2

    A. Materi Pokok

    1

    Macam-macam Mesin Frais

    1. Indikator Keberhasilan

    Setelah mengikuti pembelajaran, pesertamampu menjelaskan:

    1) Ukuran standar

    2) Bagian-bagian utama dan fungsi

    3) Perlengkapan dan fungsi

    2. Uraian Materi dan Contoh

    A. Pengertian Mesin Frais

    Mesin frais adalah salahsatu jenis mesin perkakas yang dapat

    digunakan untuk mengerjakan suatubentuk benda kerja

    dengan mempergunakan pisau frais sebagai alat potongnya.

    Dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk mesin

    perkakas yang mempunyai gerak utama berputar.Pisau

    dipasang pada sumbu/arbor mesin yang didukung dengan alat

    pendukung arbor.Jika arbor mesin diputar oleh motor, maka

    pisau frais ikut berputar.

    Arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri, sedangkan

    banyaknya putaran diatur sesuai dengan kebutuhan.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    5/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    5

    Gambar 2.1Mesin frais

    B. Macam-macam Mesin Frais

    Macam-macammesin frais dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,diantaranya:

    1. Mesin frais tegak (vertikal)

    Mesin frais tegak adalah suatu mesin frais yang arbornya tegak (vertikal) seperti gambar ,

    sedang mejanya dapat bergerak ke arah

    a. memanjang/longitudinal

    b. melintang /cross slidedan naik turun

    b

    a d

    e

    f h

    g

    Gambar 2.2Mesin frais tegak

    Bagian-bagian mesin frais tegak:

    a. Spindel e.Engkol ke arah memanjang

    b. Kepala f.Engkol ke arah naik dan turun

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    6/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    6

    c. Tuas otomatis g.Alas mesin

    d. Kolom h.Handel ke arah melintang

    2. Mesin frais mendatar (horizontal)

    Mesin frais horisontal, dibedakanlagi menurut fungsinya yaitu:

    a. Mesin frais sederhana (Plain milling machine)

    b. Mesin frais universal (Universal milling machine)

    Mesin frais mendatar/horisontal adalah suatu mesin frais yang arbornya mendatar seperti

    gambar , sedang mejanya dapat bergerak ke arah

    a. memanjang/longitudinal

    b. melintang /cross slidedan naik turun

    .

    a

    c

    b e

    f

    d

    Gambar 2.3 Mesin frais horisontal (sederhana)

    Bagian-bagian mesin frais horizontal diantaranya:

    a. Lengan penahan arbor l. Ulir pendukung

    b. Tuas otomatis meja memanjang m.Alas bodi

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    7/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    7

    c.Meja/bed machine n. Tuas pengunci sadel

    d. Handel penggerak meja

    memanjang

    o. Tuas kecepatan arah otomatis

    meja melintang

    e. Tuas pengunci meja mesin p. Dudukan meja/bede machine

    f. Handel penggerak meja melintang q. Body Machine

    g. Tuas pengatur feeding r. Tiang (colom)

    h. Tuas pengatur feeding s.Spindel mesin

    i. Engkol untuk ke arah naik/ turun t.Lengan msin

    j. Engkol untuk ke arah naik turun u.Lengan penahan arbor

    k. Lutut v.Tombol ON/OF

    3. Mesin frais universal

    Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar dan

    gerakan mejanya dapat kearah memanjang/longitudinal, melintang/crossslide, naik turun dan

    dapat diputar membuat sudut tertentu terhadap body mesin. (gambar 2.4)

    a

    b

    c e

    g f

    d

    i

    j

    m

    Gambar 2.4 Mesin frais universal

    Bagian-bagian mesin frais universal:

    a. Lengan k. Tuas pengunci meja

    b. Penyokong arbor l. Tabung pendukung

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    8/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    8

    c. Tuas otomatis m.Lutut (knee)

    d. Nok pembatas n. Tuas pengunci sadel

    e. Meja mesin o. Alas meja

    f. Engkol ke arah memanjang p. Tuas perubah kecepatan motor listrik

    g. Tuas pengunci S. Tuas penunjuk kecepatan putaran

    h. Baut penyetel T. Tiang (colom)

    i. Engkol ke arah melintang U. Spindel mesin

    j. Engkol untuk ke arah naik turun V.Tuas untuk menjalankan spindel

    4. Mesin frais khusus

    Dan tipe mesin frais lain yangbanyak digunakan di industri berdasarkan fungsi

    penggunaannya, antara lain:

    a. Mesin frais copy (Copy milling machine)

    b. Mesin frais hobbing

    c. Mesin frais tusuk/stick

    d. Mesin frais gravier

    e. Mesin frais planer

    f. Mesin frais CNC

    a. Mesin fraiscopy

    Merupakan mesin frais yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka

    dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama. Mesin

    ini dilengkapi 2 headmesin yang fungsinya sebagai berikut:

    Headyang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.

    Headyang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.

    Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik.

    Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut:

    a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekananguidepada headpertama ke arah master adalah 1

    arah.

    b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekananguide tertuju pada satu titik dari master.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    9/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    9

    Gambar 2.5Mesin frais copy

    b. Mesin frais hobbing

    Merupakan mesin frais yang digunakan untuk membuat roda gigi / geardan sejenisnya

    (sprocket dll).Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi

    (evolvente) dengan ukuran yang presisi

    Gambar 2.6Mesin frais hobbing

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    10/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    1

    c. Mesin frais tusuk/stick

    Mesin frais tusuk/stickbiasanya digunakan untuk membuat alur pasak pada lubang yang

    berpasangan dengan poros, membuat roda gigi dalam dll.

    d. Mesin frais gravier

    Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran

    yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.

    Gambar 2.7Mesin frais gravier

    e. Mesin frais planer

    Merupakan mesin yang biasa digunakan untuk memotong permukaan ( face cutting )

    dengan benda kerja yang besar dan berat.

    Gambar 2.8 Mesin frais planer

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    11/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    11

    f. Mesin frais CNC

    Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan-

    bentukan yang lebih komplek.

    Mesin frais CNC merupakan penggangi mesin frais copy dan gravier. Semua control

    menggunakan sistem electronic yang komplek (rumit). Dibutuhkan operator yang ahli dalam

    menjalankan mesin ini.Harga mesin CNC ini sangat mahal.

    Gambar 2.9Mesin frais CNC

    C.

    Ukuran Standar MesinUkuran suatu mesin frais ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya:

    a. Panjang langkah/ jarak tempuh meja mesin frais arah memanjang

    b. Jarak spindel sampai permukaan meja pada kedudukan paling bawah.

    c. Panjang langkah/ jaraktempuh meja mesin frais arah melintang

    D. Bagian- bagian utama mesin frais dan fungsinya

    Mesin frais kontruksinya berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya mesin ini mempunyai

    beberapa komponen utama, yaitu:

    a. Kolom mesin/badan mesin

    b. Arm/lengan mesin

    c. Table/meja mesin

    d. Sadel/dudukan meja

    e. Knee/Lutut

    f. Alas mesin

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    12/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    12

    1. Kolom/badan mesin

    Badan mesin ini adalah berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai patokan dan

    merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu juga akan jadi dudukan dari sumbu

    utama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-pulinya itulah ditempatkan.

    Bagian depan yang dikerjakan secara masinal, adalah bebentuk ekor burung tegak yaitu

    untuk gerak turun naiknya knee yang membawa sadel dan meja. Pada bagian sebelah atas kolom

    ini dipasang sumbu utama/spindel untuk dudukan dan membawa arbor sebagai pemegang dari

    pisau frais itu sendiri, sehingga dapat berputar.

    Pada bagian atas juga dibuat alur ekor burung mendatar yaitu untuk dudukan lengan, dan

    arm ini dapat didorong maju ataupun mundur untuk mencapai kedudukan tertentu.

    2. Lengan/Arm

    Sepertidikatakan di atas bahwa lengan itu letaknya di bagian paling atas dari badan mesin

    dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas kepada alur ekor burung pada badan

    mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan tertentu. Pada lengan ini dapat

    dipasang dukungan arbor(suport arbor)yang mempunyai alur ekor burung pas kepada lengan tadi

    dan ia dapat dikunci pada posisi tertentu, sehingga cocok untuk kebutuhan pekerjaan tertentu.

    Pada beberapa jenis mesin, pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu ada yang dua buah

    untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor.

    3. Meja mesin frais

    Meja ini letaknya adalah di atas sadel, bentuknya segiempat panjang dan mempunyai alur-

    alur T yang berfungsi untuk penempatan baut dan mur T yang berfungsi sebagai pengikat.Untuk

    jenis mesin tetentu meja ini dapat diatur 0 samapai 45 derajat, miring ke kiri atau ke kanan.

    Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dengan bantuan memutar sumbu transportir

    yang mempunyai kisar tertentu, yaitu ada yang 5 atau 6 mm ada juga yang berukuran inchi.Apabila perlu meja ini dapat dikunci kepada sadel dan untuk pengefraisan dengan pemakanan

    menurun/Climb milling, maka pada meja mesin ini dipasang backlash eliminator untuk menahan

    loncatan dari meja karena pemakanan.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    13/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    13

    Gambar 2.10Meja mesin Frais

    4. Sadel (Dudukan Meja)

    Sadel ini bentuknya persegi artinya mempunyai ukuran lebar sama dengan ukuran

    panjangnya, dan sadel ini mempunyai alur ekor burung yang pas kepada lutut , sehingga sadel ini

    dapat bergerak mundur maju searah dan sejajar dengan gerakan lengan tadi, jadi sadel ini

    gerakannya tidak bisa kearah kiri atau kearah kanan, artinya hanya dua arah saja yaitu mundur

    maju dan sadel ini dapat dikunci kepada lutut apabila diperlukan.

    Di bagian atas dari sadel ini dibuat alur T melingkar 360 derajat, dengan tujuan untuk

    membautkan meja kepada sadel agar kokoh, dan alur bentuk melingkar ini yang memungkinkan

    meja diputar beberapa derajat menurut kebutuhan tertentu. Dan penunjukan besarnya derajat

    terdapat pada permukaan sadel itu sendiri.Di atas permukaan sadel itu juga dipasang handel

    pembalik arah gerakan otomatis dari meja.

    Gambar 2.11 Sadel Mesin Frais

    5. Lutut/Knee

    Lutut ini adalah mempunyai dua alur ekor burung yang saling tegak lurus, yaitu satu alur

    dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi.

    Lutut ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah dipasang roda-roda gigi untuk gerakan

    otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri kanan. Gerakan dari lutut ini hanya dua arah yaitu

    turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikuncikan kepada kolom, agar kukuh pada waktu

    pengefraisan.

    sadel

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    14/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    14

    Gambar 2.12 Knee/lutut

    6. Alas mesin

    Alas mesin ini letaknya sama dengan namanya yaitu alas, artinya bagian paling bawah dari

    mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada pada mesin, seperti berat mesin

    ditambah berat bahan yang dikerjakan dan berat perlengkapan yang dipakai serta berat dari alas

    itu sendiri.

    Pada alas mesin ini dibuat rongga sebagai bak penampung, yaitu untuk menampung cairan

    pendingin. Pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin kepada cutter dan benda kerja, juga

    dipasang pada alas ini untuk membuat sirkulasi air pendingin itu tadi.

    Gambar 2.13 Alas Mesin

    E. Fungsi Mesin Frais

    Dengan berbagai kemungkinan gerakan meja mesin frais, dapat digunakan untuk

    membentuk bidang-bidang pada benda kerja diantaranya:

    a. Bidang rata datar

    b. Bidang rata miring menyudut

    c. Bidang siku

    d. Bidang sejajar

    e. Alur lurus atau melingkar

    Knee/lutut

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    15/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    15

    f. Segi banyak beraturan atau tidak

    Selain benda kerja tersebut diatas, ada beberapa bentuk lain dari benda-benda yang lebih

    banyak dipakai, bentuk benda ini bergantung kepada bentuk pisaunya dan gerakan-gerakan yang

    diberikan kepada benda tersebut dan juga peralatan yang dipergunakan untuk mengerjakan

    pekerjaan tersebut, di antaranya yaitu:

    a. Roda gigi lurus

    b. Roda gigi helik

    c. Roda gigi payung

    d. Roda gigi cacing

    e. Nok/eksentrik

    f. Ulir scolor (ulir pada bidang datar)

    g. Ulir cacing yang mempunyai kisar besar dan tidak mampu dikerjakan di mesin bubut.

    F. Perlengkapan Mesin Frais

    Untuk menunjang berbagai macam jenis pekerjaan pada mesin frais, mesin ini dilengkapi

    beberapa perlengkapan diantaranya:

    1. Arbor

    Arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (mantel, side and face, slitting saw

    dll) yang dipasang pada spindel utama pada posisi mendatar (horisontal). Gambar 2.14

    Gambar 2.14. Arbor

    2. Stub Ar bor

    Stub arbordigunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (Face mill, Shell endmill dll),

    yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang dalam posisi

    mendatar (horisontal)atau tegak vertikal. Gambar 2.15.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    16/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    16

    Gambar 2.15Stub arbor

    3. Collet Chuck

    Collet chuck digunakan sebagai pengikat alat potong/pisau (End mill, Slot drill dll), yang

    dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang dalam posisi mendatar

    (horisontal)atau tegak vertikal.Gambar 2.16.

    Gambar 2.16. Collet chuck

    4. Ragum/Catok (Vice)

    Ragum digunakan untuk mengikat benda kerja pada saat pengefraisan. Pemasangan

    ragum diikatkan pada meja/bedmesin. Jenis ragum ini ada beberapa jenis,diantaranya:Ragum

    rata (Vice plate) (Gambar 2.17a), Ragumputar (Swivel Vice) (Gambar 2.17b) dan Ragum

    Universal (Universal vice)(Gambar 2.17c).

    (a) (b) (c)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    17/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    17

    Gambar 2.17. Ragum/Catok

    5. Meja Putar (Rotary Table)

    Meja putar (Rotary Table) digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang, alur,radius

    (melingkar) dan bentuk-bentuk segi banyak. (Gambar 2.18).

    Gambar 2.18Meja putar (Rotary Table).

    6. Kepala Pembagi (Dividing Head)

    Kepala pembagi (dividing head) adalahperalatan mesin frais yang digunakan untuk

    membentuk segi-segi yang beraturan padaporos benda kerja . Peralatan ini biasanya dilengkapi

    dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan

    dengan pembagian langsung. (Gambar 2.19).

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    18/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    18

    Gambar 2.19. Kepala pembagi.

    7. Penjepit/Klem Mesin

    Klem Mesin ini digunakan untuk memegang/menjepit benda kerja yang tidak dapat dijepit

    pada ragum, yangumumnya benda panjang atau lebar.

    Penjepitan langsung benda kerja itu ditaruh di meja mesin frais bila slindris ditaruh pada

    alur meja, bila lebih ditempatkan sesuai dengan kemampuan langkah kerja sehubungan dengan

    jangkauan pisau frais (cutter).

    Berbagai bentuk klem mesin dapat dilihat pada gambar 2.20 berikut ini.

    Gambar 2.20 Macam-macam klem

    .

    3. Latihan

    1. Secara garis besar mesin frais ada tiga. Sebutkan!.

    2. Jelaskan fungsi mesin frais minimal enam buah.

    3. Sebutkan bagian-bagian utama mesin frais minimal enam buah.

    4. Sebutkan perlengkapan mesin frais minimal enam buah

    5. Ukuran mesin frais ditentukan oleh beberapa factor, sebutkan!.

    4. Rangkuman

    Mesin frais adalah salahsatu mesin perkakas dapat digunakan untuk mengerjakan/suatu

    bentuk benda kerja dengan mempergunakan pisau frais sebagai alat potongya. Dan secara garis

    besar mesin frais terdiri dari, mesin frais vertical, mesin frais mendatar dan mesin frais

    universal.

    Arah gerakan meja mesin frais dapat dilakukan kearah memanjang, melintang dan

    naik/turun. Dengan berbagai kemungkinan gerakan tadi, mesin frais dapat digunakan untuk,

    membentuk bidang-bidang diantaranya:1) Bidang-bidang rata datar, 2) bidang-bidang rata

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    19/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    19

    miring menyudut, 3) bidang-bidang siku, 4) bidang-bidang sejajar, 5) alur lurus atau

    melingkar, dan 6) segi-segi beraturan atau tidak beraturan. Selain itu dengan bantuan meja

    putar atau kepala pembagi mesin frais dapat juga digunakan untuk membuat diantaranya:1)

    Roda gigi lurus, 2) Roda gigi helik, 3) Roda gigi paying, 4) Roda gigi cacing,5) Nok/eksentrik,

    dan 6) Ulir scolor (ulir pada bidang datar).

    Ukuran suatu mesin frais ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: 1) Panjang

    langkah meja mesin frais arah memanjang, 2) jarak spindel sampai permukaan meja pada

    kedudukan paling bawah. dan 3) Jarak tempuh ke arah melintang maximum yang dapat dicapai

    oleh meja mesin terhadapkolomnya

    Untuk menunjang proses pengefraisan, mesin frais dilengkapi beberapa perlengkapan

    diantaranya: 1) Arbor, 2) Stub arbor, 3) Collet chuck, 4) ragum, 5) Meja putar, 6) Kepala

    pembagi dan 7) Klem mesin.

    5. Evaluasi Materi Pokok 1

    1. Sebutkan cara kerja mesin frais!

    2. Sebutkan arah gerak meja mesin frais!

    3. Mesin frais khusus untuk membuat roda gigi adalah

    4. Mesin frais yang dapat digunakan untuk membuat roda gigi helic adalah

    5. Untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur harus

    menggunakan mesin frais

    6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Bagi peserta diklat yang dapat menjawab dengan benar soal-soal evaluasi dapat

    melanjutkan ke materi/ bab berikutnya, sedangkan bagi yang belumdilakukan pengulangan

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    20/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    2

    A. Materi Pokok 2

    Macam-macam Pisau Frais

    1.

    Indikator KeberhasilanSetelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu menjelaskanmacam-macam pisau frais

    berikut fungsinya.

    2. Uraian Materi dan Contoh

    A. Macam-Macam Pisau Frais dan Fungsinya

    Hasil pengefraisan ditentukan oleh jenis alat potong/ pisau frais yang digunakan. Adapun

    macam-macam pisau frais adalah sebagai berikut:

    1. Pisau Frais Mantel (Plane M il li ng Cutter)

    Pisau frais pisau frais mantel pada umumnya digunakan untuk mengefrais bidang yang lebar

    dan rata. Gambar 3.1.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    21/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    21

    Gambar 3.1 Pisau Frais Mantel (Plane Milling Cutter)

    Jenis pisau frais mantel, ada beberapa type yang fungsinya berbeda-beda, diantaranya dapat

    dilihat pada table 3.1 berikut:

    Tabel 3.1 Type Pisau Mantel

    No Type Pisau

    MantelFungsi Gambar

    1. H (keras) Digunakan untuk

    pengefraisan baja

    carbon sedang

    2. N (normal) Digunakan untukpengefraisan baja

    carabon rendah/

    baja lunak

    3. W (lunak) Digunakan untukpengefraisan logam

    non fero

    2. Pisau Frais Sudut (Angle Cutter)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    22/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    22

    Pisau frais sudutpada umumnya memiliki sudut 30o, 45o , 60o dan 90o. Sedangkan apabila

    dilihat dari sisi sudutnya, ada yang memilki sudut tunggal (Single angle cutter) (Gambar 3.2.a)

    dan ada yang memilki sudut ganda (double angle cutter).(Gambar 3.2.b).

    Gambar 3.2. Pisau frais sudut (Single angle cutter dan double anglecutter )

    3. Pisau Frais Ekor Burung (Dove Tai l Cutter)

    Gambar 3.3 Pisau frais ekor burung

    Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur ekor burung, pada umumnyasudut ekor

    burung yang dapat dibuat besarnya: 30o, 45o dan 60o.

    a b

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    23/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    23

    4. Pisau frais AlurMelingkar (Woodru ffKeyseat Cutter)

    Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pasak pada poros yang berbentuk bulan

    sabit yang letak alurnya tidak pada ujung porosnya (gambar 3.4).

    Gambar 3.4 Pisau frais alur melingkar.

    5. Pisau sisi dan Muka(Side and Face Cutter)

    Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan bendakerja(Gambar 3.5).

    Gambar .3.5 Pisau sisi

    6. Pisau Frais Sisi Gigi Silang (Staggered Tooth Side and Face Cutter).

    Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja. Perbedaanndengan pisau frais sisi adalah, pemakanannya lebih ringan(Gambar 3.6).

    .

    Gambar .3.6 Pisau frais sisi gigi silang

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    24/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    24

    7. Pisau frais radius (bentuk) (Form Cutter)

    Pisau frais radius, berfungsi untuk membentuk radius luar berbentuk cekung disebut

    (convex milling cutter) (gambar 3.7a) dan untuk membentuk radius luar berbentuk cembung

    disebut (concave milling cutter) (gambar 3.7b).

    Gambar .3.7 Pisau frais radius (Bentuk)

    8. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)

    Pisau alur T digunakan untuk mengefrais berbentuk alur T sebagaimana alur T pada meja

    mesin frais dan skrap (Gambar 3.8).

    Gambar .3.8Pisau frais alur T

    9. Pisau Frais Jari(Endmi ll Cutter)

    Pisau jari digunakan untuk membuat alur tembus atau betingkat dan mengefrais rata untuk

    bidang yang kecil (Gambar 3.9)

    a b

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    25/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    25

    Gambar .3.9Pisau frais jari

    Dilihat dari sudut heliknya dan jumlah mata sayatnya, ada beberapa jenis pisau jari

    diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 3.2 Macam-Macam Endmill Dan Penggunaannya

    No. Gambar Ciri dan Fungsi

    1. Sudut helik dan alur giginya

    tidak terlalu besar,

    digunakan untuk baja

    normal

    2. Sudut helik kecil, gigi lebih

    banyak, digunakan untuk

    baja yang keras dan ulet

    3. Sudut helik dan alur gigi

    besar, digunakan untuk baja

    lunak

    4. Memiliki sisi mata sayat

    bergerigi, digunakan untuk

    pemakanan kasar

    5. Sudut helik dan alur gigi

    besar, dapat digunakan

    untuk pemakanan kebawah/membuat lubang

    10. Pisau Jari Radius ( Bull Noze Cutter)

    Pisau jari radius digunakan untuk membuat bidang alur berbentuk radius cekung(Gambar

    3.10).

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    26/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    26

    Gambar 3.10Pisau jari radius

    11. Pisau Frais Roda Gigi(Gear Cutter)

    Pisau frais roda gigi digunakan untuk pembuatan roda gigi. Pisau jenis ini ada dua macam

    yaitu, pisau frais roda gigi untuk sistem modul (mm) dan Dp (diameter pitch) (Gambar 3.11).

    Gambar 3.11 Pisau frais roda gigi

    12. Pisau Frais Muka (Face M il l Cutter)

    Pisau muka pada umumnya mata sayatnya ditempel pada bodi dengan cara dilas atau

    dibaud, yang mata sayatnya terbuat dari bahan cementit carbide. Pisau ini digunakan untuk

    mengefrais permukaan rata dan luas/lebar (Gambar 2.12).

    Carbida Tips

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    27/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    27

    Gambar 3.12. Pisau frais muka

    13. Pisau Frais Sisi dan Muka (Shell endmil Cutter)

    Pisau frais sisi dan muka, digunakan untuk pemakanan bagian samping dan muka, sehingga

    dapat digunakan untuk mengefrais bidang siku. Pisau jenis ini ada macam yaitu, untuk

    pemakanan ringan/finising (Gambar 3.13a) dan Untuk Pemakanan berat/pengasaran (Gambar

    3.13b).

    Gambar 3.13 Pisau frais sisi dan muka

    14. Pisau Frais Gergaji(Sli tting Saw)

    Pisau gergaji digunakan untuk memotong/ membelah benda kerja yang memiliki ukuran

    ketebalan tidak terlalu besar (tipis) (Gambar 3.14).

    Gambar

    3.14

    a b

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    28/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    28

    Pisau frais gergaji(Slitting saw)

    B. PenggunaanPisau Frais

    Penggunaan pisau frais tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilakukan pengefraisan.

    Dibawah ini tabel penggunaan masing-masing pisau frais sesuai fungsinya.

    Table 3.3 Pisau Frais dan Penggunaannya.

    No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penggunaan

    1 Pisau Frais Mantel

    (Plane Milling Cutter)

    2. Pisau Frais Sudut

    (Angle Milling Cutter)

    3. Pisau Frais Ekor Burung

    (Dove Tail Milling Cutter)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    29/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    29

    No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penggunaan

    4. Pisau frais AlurMelingkar

    (WoodruffKeyseat Cutter)

    5. Pisau sisi dan Muka

    (Side and Face Cutter)

    6. Pisau Frais Sisi Gigi Silang

    (Staggered Tooth Side and Face

    Cutter)

    7. Pisau frais radius (bentuk)

    (Form Cutter)

    8. Pisau Frais Alur T

    (T Slot Cutter)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    30/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    3

    No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penggunaan

    9. Pisau Frais Jari

    (Endmill Cutter)

    10. Pisau Frais Roda Gigi

    (Gear Cutter)

    11. Pisau Frais Muka

    (Face Mill Cutter)

    12. Pisau Frais Sisi dan Muka (Shell

    endmil Cutter)

    13. Pisau Frais Gergaji(Slitting Saw

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    31/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    31

    3. Latihan

    a. Sebutkan macam-macam pisau frais minimal enam buah.

    b. Jelaskan kegunaan pisau frais jari, mantel, dan shell endmill.

    c. Pisau frais sisi gigi silang, sangat cocok untuk membuat alur. Jelaskan pada posisi

    manapisau tersebut didunakan, dan jelaskan kenapa?.

    4. Rangkuman

    Banyakmacam-macamnama bentuk pisau frais yang diperuntukan sesuai dengan profil atau

    bentuk yang akan di frais. Maka dari itu pada saat memilih pisau frais harus cermat baik nama

    maupun bentuknya, sehingga hasil pengefraisan dapat maksimal.

    Macam-macam pisau frais diantaranya: 1) Pisau frais mantel (Plane milling cutter),2) Pisau

    frais sudut (Angle milling cutter), 3) Pisau frais ekor burung (Dove tail milling cutter,) 4) Pisau

    sisi dan muka(Side and face cutter), 5) Pisau frais alur melingkar (Woodruffkeyseat cutter),

    6)Pisau Frais sisi gigi silang (Staggered tooth side and face cutter), 7) Pisau frais radius (bentuk)

    (Form cutter) 8) Pisau frais alur T (T Slot cutter),9) Pisau Frais Jari(Endmill cutter), 10) pisau

    frais roda gigi(Gear cutter), 11) Pisau frais muka (Face mill cutter), 12) Pisau frais sisi dan muka

    (Shell endmil cutter), 13) Pisau frais bentuk (Form Cutter),14)Pisau frais gergaji(Slitting saw).

    5. Evaluasi Materi Pokok 2

    1. Jelaskanperbedaan antaraface mill cutterdenganshell end mill cutter!

    2. Pisau frais mantel tidak dapat digunakan pada mesin frais ...

    3. Sebutkan 3 type pisau mantel!

    4. Untuk membuat bentuk radius luar (cembung) harus menggunakan pisau frais...

    5. Sebutkan dua fungsi pisau frais gergaji (slitting saw)!

    6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Bagi peserta diklat yang dapat menjawab dengan benar soal-soal evaluasi dapat

    melanjutkan ke materi/ bab berikutnya, sedangkan bagi yang belumdilakukan pengulangan.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    32/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    32

    B. Materi Pokok 3

    Parameter-parameter Proses Pemesinan Frais

    1. Indikator Keberhasilan

    Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menghitung parameter-parmeterpada

    proses pemesinan frais:

    1) Kecepatanpotong

    2) Kecepatan putaran mesin

    3) Kecepatan pemakanan

    2. Uraian dan Contoh

    Yang dimaksud dengan parameter-parameter proses pemesinan frais adalah, dasar-dasar

    perhitungan yang gunakan untuk menentukan perhitungan-perhitungan dalam proses

    pemotongan/penyayatan pemesinan fraisdiantaranya, kecepatan potong (Cs), kecepatan

    putaran mesin (Revolotion Per-Menit), kecepatan pemakanan berikut waktu proses

    pemesinannya.

    A. Kecepatan potong (Cutti ng speed)Cs

    Pada saatproses pengefraisan berlangsung, cutter berputar memotong benda kerja yang

    diam dan menghasilkan potongan atau sayatan yang menyerupai chip, serpihan-serpihan

    tersebut dapat juga berbentuk seperti serbuk (tergantung dari bahan). Kemampuan mesin

    menghasilkan panjang sayatan tiap menit disebut kecepatan potong (sayat), yang diberi

    symbolCs(Cutting Speed).Apabila ukuran diameter alat potong dan kecepatan putaran mesin

    diketahui, makauntuk mencari kecepatan pemotong rumusnya adalah:

    Cs= . d . n ( m/menit )

    Keterangan:Cs=Cutting Speed( m/menit )

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    33/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    33

    d=Diameter Cutter ( mm )

    n=Putaran Spindle (Rpm)

    =Konstanta ( 3,14 )

    Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak dapat dihitung secara

    matematis. Karena setiap material memiliki kecepatan potong sendiri-sendiri berdasarkan

    karakteristiknya dan harga kecepatan potong dari tiap material ini dapat dilihat didalam table

    yang terdapat didalam buku atau referensi.Untuk lebih jelasnya mengenai harga

    kecepatanpotong daritiap material dapat dilihatpadatable dibawah ini.

    Tabel 4.1 Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan.

    No BahanBendaKerja Cs ( m/ menit )

    1 Kuningan, Perunggu keras 3045

    2 Besi tuang 1421

    3 Baja >70 1014

    4 Baja 50-70 1421

    5 Baja 34-50 2030

    6 Tembaga, Perunggu lunak 4070

    7 Allumunium murni 300500

    8 Plastik 40 - 60

    B. Kecepatan Putaran Mesin (Spindle Machine)

    Sebagaimana telah dijelaskan pada materi mesin bubu, yang dimaksud kecepatan Putaran

    Mesin adalah, kemampuan kecepatan putaran mesin dalam satu menit.Dalam hal ini mengingat

    nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    34/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    34

    Rpm

    yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian

    rumus untuk menghitung putaran adalah:

    Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam

    millimeter, maka rumus menjadi:

    Keterangan:

    n=Putaran Spindle (rpm )

    Cc =Kecepatan potong ( m/menit )

    D=Diameter cutter ( mm )

    =Konstanta ( 3,14 )

    Contoh:

    Diketahui: Baja lunak akan difrais dengan alat potong alat potong 80 mm dan (CS =

    30 m / menit).Hitung kecepatan putaran mesinnya!.

    Jawab:

    n = 119,42 119 rpm

    Hasil perhitungan di atas pada dasarnya sebagai acuan dalam menyetel putaran mesin

    agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin

    tersebut.Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling

    dekat dengan hasil perhitungan di atas.

    Untuk menentukan besaran putaran mesin dapat juga menggunakan tabel, sebagaimana

    dapat dilihat pada (Tabel 4.2).

    d

    Csn

    .

    1000

    d

    Csn

    .

    1000

    Rpm

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    35/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    35

    Tabel 4.2Daftar kecepatan potong dan putaran mesin frais per-menit.

    C. KecepatanPemakanan (Feeding)

    Pada umumnya mesin frais, dipasang tabel kecepatan pemakanan atau feeding dalam

    satuan mm/menit. Jadi misalnya pada mesin disetel besar kecepatan pemakannya 28; artinya

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    36/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    36

    kecepatan pemakanan pisau frais sebesar 28 mm/menit.Makin kecil kecepatan pemakanan

    pisau frais, kekasarannya makin rendah atau lebih halus. Tabel besar pemakanan pada mesin

    baru berlaku jika mesin frais tersebut dijalankan dengan cara/ mode otomatis.

    Menghitung kecepatan pemakanan/feeding= F (mm/menit)

    F (mm/men)= f (mm/putaran)x n ( put/menit)

    Dimana, f adalah bergesernya pisau frais (mm) dalam satu putaran.

    Contoh:

    Ditentukan n = 600 putaran/menit, f pada tabel ditetapkan 0,22 mm/putaran. Berapa kecepatan

    pemakanannya (F mm/menit)!.

    Jawab:

    F=0,22 mm/putaran x 600 putaran/men = 132 mm/menit.

    Pengertiannya adalah,piasu frais bergeser sejauh 132 mm selama satu menit.

    D. Perhitungan Waktu Pemesinan Frais

    1. Waktu Pemesinan Pengefraisan Rata

    Gambar 4.1 Panjang langkah pengefraisan rata

    Berdasarkan prinsip kerja mesin frais dan gambar diatas, untuk mencari waktu

    pengefraisan dapat dihitung dengan rumus:

    mm/menit

    mm.

    pemakananratarata

    kerjamejatempuhjarak(tm)pemesinanWaktu

    'S

    Ltm

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    37/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    37

    L = +a+u

    S = s.n

    Dimana:

    t = jumlah mata sayat alat potong

    s = pemakanan tiap mata potong

    n =Rpm

    L = jarak tempuh pemakanan keseluruhan

    = panjang benda kerja

    a = kelebihan awal

    u = kelebihan akhir

    S = pemakanan setiap menit

    Contoh:

    1. Bahan ST 41, panjang 250 mm, difrais menggunakan pisau jari dengan mata sayat 4,S= 0,2

    dan n = 400 rpm.

    Hitung tm, bila (la) = 30 mm dan (Lu) = 30 mm.

    Jawab:

    S= s . n

    = 0,2 . 400

    = 80 mm/ menit

    L = + a + u= 250 + 30 + 30 = 310 mm

    menitmenitmms

    mmLtm 88,3

    80

    310

    /'

    Waktu Pengeboran Pada Mesin Frais

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    38/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    38

    = 2,7 menit

    Gambar 4.2 Panjang langkah pengefraisan rata

    Sebagimana pada proses facing, untuk menghitung waktu pengeboran pada mesin frais pada

    dasarnya sama dengan rumus untuk mencari waktu pemesinan pengefraisanrata.Berikut adalah

    rumus untuk mencari waktu pengeboran pada mesin bubut.

    Dimana:

    = kedalaman lubang/tebal benda kerja

    L = + 0,3 d (la)d = mata bor/lubang (mm)

    n = putaran mata bor (Rpm)

    s = pemakanan (mm/put)

    Contoh: Diketahui,

    = 30 mm

    d = 12 mm

    s = 0,04 pemakanan mm/put

    n = 260 rpm

    Hitung waktu pengeboran pada mesin frais(tm)?

    Jawab:

    3. Latihan

    A

    la

    A

    la

    L

    d

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    39/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    39

    1. Tuliskan rumus kecepatan potong (Cs) dan turunkan menjadi rumus putaranmesin

    frais (n)

    2. Diketahui: Pisau frais HSS 60, akan digunakan mengefrais baja lunak dengan Cs =

    25 m/menit. Hitung: Kecepatan putaran mesinnya!.

    3. Diketahui putaran mesin frais (n)= 400 putaran/menit, f pada tabel dimesin disetel 0,2

    mm/putaran. Berapakecepatan pemakanannya (F mm/menit)!.

    4. Diketahui: Bahan ST 41, panjang 200 mm, difrais menggunakan pisau jari dengan

    mata sayat 4, s= 0,2 dan n = 600 rpm, (la) = 30 mm dan (Lu) = 30 mm.Hitung waktu

    pemesinan frais (tm), apabila pemakanan 1 kali jalan!.

    5. Diketahui,

    = 30 mm

    d = 12 mm

    s = 0,04 pemakanan mm/put

    n = 260 rpm

    Hitung waktu pengeboran pada mesin frais (tm)?

    4. Rangkuman

    1. Menghitung putaran mesin Frais

    Rumus untuk menentukan putaran mesin frais adalah:

    2. Menghitung kecepatan pemakanan/feeding= F (mm/menit)

    F (mm/men)= f (mm/putaran)x n ( put/menit)

    Dimana, f adalah bergesernya pahat (mm) dalam satu putaran

    3.

    Waktu Pemesinan frais

    d

    Csn

    .

    1000

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    40/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    4

    mm/menit

    mm.

    pemakananratarata

    kerjamejatempuhjarak(tm)pemesinanWaktu

    nsS

    S

    Ltm

    ..'

    '

    L = + a + u

    Dimana:

    t = jumlah mata sayat alat potong

    s = pemakanan tiap mata potong

    n =Rpm

    L = jarak tempuh pemakanan keseluruhan = panjang benda kerja

    a = kelebihan awal

    u = kelebihan akhir

    S = pemakanan setiap menit

    4. Waktu Pemesinan Bor

    Dimana:

    = kedalaman lubang/tebal benda kerja

    L = + 0,3 d (la)

    d = mata bor (mm)

    n = putaran mata bor (rpm)

    s = pemakanan (mm/put)

    5. Evaluasi Materi Pokok 3

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    41/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    41

    1. Jelaskanyang dimaksud denganfeeding!

    2. Pisau jariHSS 10 akan digunakan untuk membuat alur memanjang pada baja lunak

    (Cs 25) berapa kecepatan putaran mesin?

    3. Sebuah bahan baja lunak (Cs = 25) dengan ukuran 40 x 40 x 80 akan difrais dengan

    shell end mill cutter 50, bahan tersebut dijadikan ukuran 39 x 39 x 80 (difrais 4

    bidang masing-masing satu kali jalan) dengan kecepatan pemakanan / feeding (s)

    =0,2 berapa lama waktu pemesinan, bila (la) = 5 dan (lu) = 30.

    4. Diketahui,

    a. = 20 mm

    b. d = 20 mm

    c. s = 0,04 pemakanan mm/put

    d. n = 360 rpm

    e. Hitung waktu pengeboran pada mesin frais (tm)?

    6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Bagi peserta diklat yang dapat menjawab dengan benar soal-soal evaluasi dapat

    melanjutkan ke materi/ bab berikutnya, sedangkan bagi yang belumdilakukan pengulangan.

    C. Materi Pokok 4

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    42/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    42

    Proses Pengefraisan

    1. Indikator Keberhasilan

    Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu melaksanakan

    prosespengefraisan:

    1) Metode pemotongan

    2) System pembagian

    3) Teknik pengefraisan

    4) Langkah proses frais

    2. Uraian dan Contoh

    A. Metode Pemotongan

    Untuk mendapatkan hasil pengfraisan yang baik dan alat potongnya tahan lama, perlu

    memahami metoda pemotongan yang benar. Metode pemotongan pada proses pemesinan frais

    dibagi menjadi tiga, diantaranya:

    1. Pemotongan searah

    Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya benda kerja

    searah dengan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik karena meja

    (benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter( Gambar 5.1)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    43/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    43

    Gambar 5.1 Pemotongan searah

    2. Pemotongan Berlawanan Arah

    Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya benda kerja

    berlawanan deangan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya dapat maksimal

    karenameja (benda kerja) tidak tertarik oleh cutter( Gambar 5.2).

    Gambar 5.2 Pemotongan berlawanan arah

    3. Pemotongan Netral

    Yang dimaksud pemotongan netral adalah, pemotongan yang terjadi apabila lebar benda

    kerja yang disayat lebih besar atau lebih kecil dari ukuran diameter cutter pada waktu

    pengefraisan menggunakanface millatau ujungshell end mill.

    B. Sistem Pembagian

    Di dalam mesin frais atau milling machine, selain mengerjakan pekerjaan-pekerjaan

    pengefraisan rata, menyudut, membelok, mengatur dsb, dapat pula mengerjakan benda kerja

    yang berbidang-bidang atau bersudut-sudut.Yang dimaksud benda kerja yang berbidang-

    bidang ialah benda kerja yang mempunyai beberapa bidang atau sudut atau alur beraturan

    misalnya segi banyak beraturan, batang beralur, roda gigi, roda gigi cacing, dan sebagainya.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    44/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    44

    Untuk dapat mengerjakan benda-benda kerja tersebut di atas, mesin frais dileng-kapi

    dengan kepala pembagi dan kelengkapannya. Kepala pembagi ini berfungsi untuk membuat

    pembagian atau mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang tadi dalam sekali

    pencekaman.

    Dalam pelaksanaannya, operasi tersebut di atas ada lima (lima) cara, yang merupakan

    tingkatan cara pengerjaan, yaitu:

    a. Pembagian langsung (direct indexing)

    b.Pembagian sederhana (simple indexing)

    c.Pembagian sudut(angel indexing)

    d.Pembagian differensial (differential indexing)

    e.Pembagian sudut differensial (differential angel indexing)

    Dari kelima cara tersebut, merupakan tingkatan-tingkatan cara pengerjaan, artinya cara

    yang kedua lebih sulit/rumit dari pada cara yang pertama, cara yang ketiga adalah cara yang

    lebih sulit/rumit dari cara yang kedua, demikian pula cara keempat adalah cara yang lebih dari

    pada cara ketiga.Cara kelima adalah cara yang paling sulit/rumit dan digunakan apabila

    keempat cara yang lainnya tidak dapat dilaksanakan.

    1. Pembagian Langsung

    Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, cara mengerjakan benda kerja

    dibagi menjadi berbidang-bidang dengan cara pembagian langsung, yang dilakukan dengan

    memutar spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-alur/lubang-lubang pelat pembagi.

    Kepala pembagi langsung, pada umumnya dilengkapi beberapa pelat/piring pembagi

    yang beralur V atau berlubang-lubang yang dapat diganti dan dipasang langsung pada

    spindel.Dibawah diperlihatkan kepala pembagi langsung dengan alur V (Gambar 5.3).

    alur V

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    45/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    45

    Gambar 5.3 Kepala pembagi langsung.

    Pelat/piring pembagi dengan alur V pada umumnya memilki jumlah alur yang genap,

    diantaranya ada yang beralur 24 dan 60 (Gambar 5.4).

    Gambar 5.4 Pelat/piring pembagi dengan alur V

    Untuk pelat pembagi beralur 24 dapat dipergunakan untuk pembagian: 2, 3, 4, 6, 12,dan

    24. Untuk mempermudah menempatkan posisi yang baru, pada umumnya pelat pembagi

    mempunyai angka jumlah pembagian yang dapat dibuat. Rumus untuk pembagian langsung

    adalah:

    Sedangakan pelat pembagi dengan lubang-lubang, mempunyai satu lingkaran lubang dan

    terdapat pula angka-angka yang menyatakan nomor lubang itu. Cara kerjanya sama dengan

    plat pembagi beralur V, hanya saja fungsi pengunci indeks diganti dengan pen indeks.

    Contoh:

    Sebuah benda kerja bulat akan dibuat menjadi 8 (enam) bidang segi beraturan, dengan kepala

    pembagi langsung yang pelat pembaginya mempunyai alur 24. Hitung agar supaya

    mendapatkan pembagian yang sama.

    Jawab:

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    46/99

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    47/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    47

    Gambar 5.6 Pelat/piring pembagi

    Fungsi dari indexing plate ini adalah untuk menempatkan pemu-taran/pembagian benda

    kerja yang diinginkan. Dengan lubang-lubang yang ada pada indeksing plate itulah dapat

    menempatkan pembagian benda kerja sesuai dengan yang diinginkan. Dengan demikian,

    semakin banyak lingkaran lubang yang ada, makin banyak pula kemungkinan benda kerja

    dapat membuat segi nberaturan lebih banyak. Pembuatan/pembagian benda kerja yang dapat

    dilaksanakan dengan lubang-lubang yang ada, inilah yang disebut pembagian sederhana.

    Sedangkan engkol pembagi (Indexs Crank) berfungsi untuk memutar batang ulir cacing.

    Lengan penempat gunanya untuk menempatkan pen indeks. Pada beberapa kepala pembagi,

    ulir cacing dapat diputar lepas dari roda gigi cacing.

    Kepalapembagi universal biasanya dilengkapi dengan 3 buah pelat pembagi, tetapi ada

    juga yang hanya mempunyai 2 buah. Jumlah lubang setiap lingkaran harus dipilih untuk

    pembagian yang mungkin dibuat dalam hubungannya dengan ulir cacing pada kepala pembagi.

    Dibawah ini ditunjukkan beberapa contoh set indexcing plate.

    Mesin frais Accera:

    Keping I : 15; 18; 21; 29; 37; 43

    Keping II : 16; 19; 23; 31; 39; 47

    Keping III : 17; 20; 27; 33; 41; 49Mesin frais Brown & Sharpe:

    Keping I : 15; 16; 17; 18; 19; 20

    Keping II : 21; 23; 27; 29; 31; 33

    Keping III : 37; 39; 41; 43; 47; 49

    Mesin frais Hero:

    Keping I : 20; 27; 31; 37; 41; 43; 49; 53.

    Keping II : 23; 29; 33; 39; 42; 47; 51; 57.

    Mesin fraisVilh Pedersen:

    Lengan penepat

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    48/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    48

    Keping I : 30; 41; 43; 48; 51; 57; 69; 81; 91; 99; 117.

    Keping II : 38; 42; 47; 49; 53; 59; 77; 87; 93; 111; 119.

    Apabila diketahui perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan ulir cacing (rationya) =

    40: 1 atau i = 40: 1, berarti 40 putaran ulir cacing atau putaran engkol pembagi, membuat satu

    putaran roda gigi cacing atau benda kerja.Untuk T pembagian yang sama dari benda kerja,

    setiap satu bagian memerlukan:

    Dimana:

    nc=putaran indeks

    i=angka pemindahan (ratio)T=pembagian benda kerja

    Perlu diingat bahwa, apabila pembagian yang dikehendaki lebih dari 40, ulir cacing

    diputar kurang dari satu putaran, dan bila pembagian kurang dari 40, ulir cacing diputar lebih

    dari satu putaran.

    Contoh:

    Sebuah benda kerja akan dibuat alur berjumlah 16 bagian yang sama (Gambar 5.7). Hitung nc,

    apabila i = 40: 1

    Gambar 5.7 Pembagian alur jumlah 16

    Jawab:

    Jadi, engkol kepala pembagi diputar dua putaran penuh, ditambah 8 lubang pen indeks pada

    piring pembagi yang jumlahnya 16, untuk setiap bagian alur benda kerja.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    49/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    49

    C. Macam-macam Teknik Proses Pengefraisan

    1. Pengefraisan Rata Sejajar dan Siku Arah Mendatar (Horizontal)

    Dalammelakukanpemotongan mendatar, jenis mesin yang digunakan yaitu mesin frais

    horizontal. Pisau yang digunakan yaitu jenis pisau frais mantel. Berikut ini langkah-langkah

    pengefraisan rata dengan posisi mendatar:

    a. Siapkanperlengkapanmesinyangdiperlukanmeliputiragum

    mesin,arbor,dansatusetkollar(ringarbor)dengandiameter

    lubangsamadengandiameterlubangalatpotongyangakan

    digunakanberikutkelengkapanlainnya.

    b. Majukanlengan(Gambar 5.8a)danlepaskanpendukungarbor(Gambar 5.8b).

    c. Bersihkanlubangdanarborbagiantirusnya(Gambar 5.9).

    d. Pasangarborpadaspindelmesindanikatarbordenganmemutar

    murpengikatdibelakangbodimesin(Gambar 5.10).

    Gambar 5.8 Pemasangan arbor

    Gambar 5.9 Membersihkan bagian tirus

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    50/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    5

    Gambar 5.10 Mengikat arbor

    e. Pasang pisau (cutter) dan ring arbor (kollar) pada arbor (Gambar 5.11a), posisi pengikatan

    yang benar dan (Gambar 5.11b), posisi pengikatan yang salah apabila yang digunakan

    pisau mantel helik kiri.

    Gambar 5.11 Pemasangan cutter dan kollar (ringarbor)

    f. Pasang pendukung arbor (support) pada lengan mesin dengan posisi tidak jauhdari pisau

    dan ikat dengan kuat (Gambar 5.12).

    Gambar 5.12 Pemasangan pendukung arbor

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    51/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    51

    g. Selanjutnya pasang ragum pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-tengah

    meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal.

    h. Lakukan pengecekan kesejajaran ragum. Apabila jenis pekerjaannya tidak dituntut hasil

    kesejajaran dengan kepresisian yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum dapat dilakukan

    dengan penyiku (Gambar 5.13a). Apabila hasil kesejajarannya dituntut dengan kepresisian

    yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum harus dilakukan dengan dial indicator(Gambar

    5.13b).

    (a) (b)

    Gambar 5.13 Pengecekan kesejajaran ragum

    i. Pasang benda kerja pada ragum dengan diganjal paralel pad di bawahnya (Gambar 5.14a)

    .Untuk mendapatkan pemasangan bendakerjaagardapatdudukpada paralel dengan baik,

    sebelum ragum dikencangkan dengan kuat, pukul benda dengan keras secarapelan-

    pelandengan palu lunak(Gambar 5.14b).

    (a) (b)

    Gambar 5.14 Pemasangan benda kerja pada ragum

    j. Selanjutnya lakukan setting nol untuk persiapan melakukan pemakanandengan cara

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    52/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    52

    menggunakan kertas (Gambar 5.15a). Untuk jenis pekerjaan yang tidak dituntut hasil

    dengan kepresisian tinggi, batas kedalaman pemakanan dapat diberitanda dengan balok

    penggores( Gambar 5.15b).

    Gambar 5.15a Settingnol diatas permukaan kerja dengan kertas

    Gambar 5.15b Penandaan kedalaman pemakanan

    k. Atur putaran dan feeding mesin sesuai dengan perhitungan atau melihat table kecepatan

    potong mesin frais.

    l. Selanjutnya, lakukan pemakanan dengan arah putaran searah jarum jam bila pisau yang

    digunakan arah mata sayatnya helik kiri (Gambar 5.15). Pemakanannya dapat dilakukan

    secara manual maupun otomatis.

    Gambar 5.15 Proses pemotongan benda kerja

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    53/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    53

    m.Dalam menggunakan nonius ketelitian yang terletak pada handel

    mesin,pemutaranrodahandelarahnyatidakbolehberlawanan arahdari setting awal karena

    akan menimbulkan kesalahan setting yang akan mengakibatkan hasil tidak

    presisi.(Gambar 5.16) menunjukan pengunaan nonius ketelitian pada handel mesin frais.

    Gambar 5.16 Pemutaran

    handel pemakanan

    2. Pemotongan Rata Sejajar dan Siku Arah Tegak(Vertical)

    Untuk mengefrais bidang rata dapat digunakan shell endmill cutter (Gambar 5.171)

    dengan cara yang sama, tetapi menggunakan mesin frais tegak. Namun, untuk mesin frais

    universal dapat juga digunakan untuk mengefrais rata pada sisi benda kerja, yaitu stub arbor

    dipasang langsung pada spindel mesin.

    Gambar 5.17 Proses pengefraisan bidang rata denganshell endmill cutter

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    54/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    54

    3. Pengefraisan Bidang Miring

    Bidang miring dapat dikerjakan dengan memiringkan benda kerja pada ragum universal

    (Gambar 5.18).

    Gambar 5.18 Pengefraisan bidang permukaan miring

    Apabila bidang permukaannya lebih lebar, diperlukan memasang cutter pada arbor yang

    panjang dengan pendukung (Gambar 5.19).

    Gambar5.19 Pengefraisan bidang miring yang lebar

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    55/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    55

    4. Pengefraisan Alur

    a. Pengefraisan Alur V Menggunakan pisau Sudut

    Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut.Gambar

    5.20 menunjukan hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45 dan prosesnya dapat

    dilihat pada Gambar 5.21.

    Gambar 5.20 Blok-VGambar 5.21 Pengefraisan blok-V

    b. Pengefraisan Alur Tembus

    Banyak bagian mesin yang mempunyai bentuk/bidangberalur seperti ditunjukan pada

    Gambar 5.22.

    Gambar 5.22 Pembuatan alur

    5. Pengefraisan Alur Pasak

    Poros yang berfungsi sebagai penerus daya biasanya dibuat alur pasak. Alur pasak tersebut

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    56/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    56

    pembuatannya dapat dilakukan dengan mesinfrais. Gambar 5.23 menunjukkan pemotongan alur

    pasak pada mesin frais horizontal. Gambar 5.24 menunjukan pemotongan alur pasak yang stub

    arbornya dipasang langsung pada lubang spindel mendatarGambar 5.25 menunjukan

    pemotongan alur pasak pada mesin frais vertical.

    Gambar 5.23 Pembuatan alur pasak pada mesin frais horizontal

    Gambar 5.24 Pembuatan alur pasak dengan spindle mendatar

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    57/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    57

    Gambar 5.25 Pengefraisan alur pasak pada mesin frais tegak

    6. Pengefraisan Bentuk Persegi

    Bentuk-bentuk persegi misalnya membuat segienam, segiempat, dan sebagainya dapat

    dilakukan dengan mesin frais dengan alat bantu kepala pembagi. Untuk membuat bentuk segi

    beraturan ini dapat dilakukan pada posisi mendatar dengan menggunakan pisau endmill

    (Gambar 5.26). Atau dilakukan pada posisi tegak dengan menggunakan pisau shellendmill

    (Gambar 5.27).

    Gambar 5.26 Pengefraisan segi empat dengan endmill cutter

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    58/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    58

    Gambar 5.27 Pengefraisan persegi empat denganshell endmill cutter

    D. Langkah-langkah Pengoperasian Mesin frais.

    Pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama dengan pengoperasian mesin perkakas

    lainnya. Mesin frais digunakan untuk membuat benda-benda kerja denganberbagai bentuk

    tertentu dengan jalan penyayatan. Dari berbagai mesin perkakas yang ada, mesin frais adalah

    salah satu yang mampu digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk komponen.Oleh

    sebab itu diperlukan langkah-langkah sistematis yang perlu dipertimbangkan sebelum

    mengoperasikan mesin frais.

    Langkah-langkahtersebut antara lain:

    1) Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efesien

    2) Memahami karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan jenis cutter ,

    3) putaran mesin, feeding dan media pendingin yang akan digunakan.4) Menetapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan.

    5) Menentukan geometri cutter yang digunakan

    6) Menentukan alat bantu yang dibutuhkan didalam proses.

    7) Menentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses

    8) pengerjaan (kecepatan potong, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan,

    waktupemotongan dll).

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    59/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    59

    3. Latihan

    1. Teori

    a. Jelaskan pengertian dari pemotongan searah, berlawanan arah dan netral.

    b. Sebuah benda kerja akan dibuat alur berjumlah 16 bagian yang sama, Hitung nc ,

    apabila i = 40: 1

    2. Praktek

    LATIHAN MENGEFRAIS SEJAJAR, SIKU, MIRING, ALUR DAN MENGEBOR

    a. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP):

    Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu:

    1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP

    2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan

    3) Memasang alat potong sesuai ketentuan

    4) Mengefrais sejajar, siku, miring, alur dan mengebor sesuai ketentuan

    b. Peralatan

    1) Mesin frais dan perlengkapanya 5)Kikir halus 10

    2) Senter bor BS 3 6)Contersing

    3) Shell endmill 40 mm 7)Mistar sorong

    4) Bor diamter 9,5 mm 8)Remer 10

    c. Bahan

    Baja lunak MS 22x22x85 mm

    d. Keselamatan Kerja

    1) Periksa alat-alat sebelum digunakan2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah

    digunakan

    3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum

    4) Operasikan mesin sesuai SOP

    5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum

    6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan

    e. Langkah Kerja

    1) Pelajari gambarkerja atau lembaran kerja

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    60/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    6

    2) Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya

    3) Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan

    4) Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar-benar kuat dan

    sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum dengan

    possisi benda sedikit nonjol keluar dari sisi mulut ragum

    5) Pasang alat potong pada spindel mesin

    6) Laksanakan pengefraisan bidang A1, danbidang A2 hingga mencapai ukuran 18

    mm. Serta lanjutkan megefrais bidang C1 sebagai dasar mencapai panjang 81 mm

    7) Ganti posisi benda kerja untuk persiapan pengefraisan bidang B, dalam hal ini

    pemasangan benda kerja sedikit menonjol keluar dari sisi mulut ragum.

    Selanjutnya laksanakan pengefraisan bidangB1dan B2, dan lanjutkan megefrais

    bidang C2 hingga mencapai panjang 81 mm

    8) Selanjutnya miringkan benda kerja sebesar 30, selanjutnya laksanakan

    pengefraisan bidang D

    9) Atur kembali pemasangan benda kerja secara tegak, dan selanjutnya laksanakan

    pengefraisan cemper 1,5x45

    10)Setelah selesai atur kembali pemasangan benda kerja secara mendatar, dan

    selanjutnya laksanakan membuat lubang 10 h7 dengan dimulai membuat

    lubang senter bor terlebih dahulu serta jangan lupa salah satuujungnya di camper

    11)Ganti posisi benda kerja,dan selqanjutnya buat lubang 5. dan jangan lupa kedua

    ujung lubang camper

    12)Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagian bidang

    yangn tajam

    13)Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan

    14)Nilaikan benda kerja kepada pembimbing.

    15)Bersihkan mesin dan lingkungan kerja

    16)Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada petugas

    toolman

    Catatan:

    Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai

    prosedur.

    3. Gambar Kerja

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    61/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    61

    4. Rangkuman

    Metode pemotongan pada proses pengefraisan ada tiga diantaranya: pemotongan searah,

    berlawanan arah dan netral.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    62/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    62

    Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, cara mengerjakan benda kerja

    dibagi menjadi berbidang-bidang dengan cara pembagian langsung, yang dilakukan dengan

    memutar spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-alur/lubang-lubang pelat pembagi.

    Ada lima cara, yang merupakan tingkatan cara pengerjaan, yaitu:

    a. Pembagian langsung (direct indexing)

    b. Pembagian sederhana (simple indexing)

    c. Pembagian sudut(angel indexing)

    d. Pembagian differensial (differential indexing)

    e. Pembagian sudut differensial (differential angel indexing)

    Penggunaan pembagian sederhana, pada perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan

    ulir cacing (rationya) = 40: 1 atau i = 40: 1, berarti 40 putaran ulir cacing atau putaran engkol

    pembagi, membuat satu putaran roda gigi cacing atau benda kerja.Untuk T pembagian yang

    sama dari benda kerja, setiap satu bagian memerlukan:

    Dimana:

    nc=putaran indeks

    i=angka pemindahan (ratio)

    T=pembagian benda kerja

    Dalam melakukanpemotonganpada mesin frais, gunakan alat potong sesuai dengan

    bentuk yang ingin dicapai.Sedangkan untuk mencapai efisiensi dan hasil yang

    maksima,diperlukan langkah-langkah sistematis yang perlu dipertimbangkan sebelum

    mengoperasikan mesin frais.

    5. Evaluasi Materi Pokok 4

    1. Sebutkan minimal 3 cara pembagian menggunakan menggunakan kepala pembagi?

    2. Mengapa penyangga arbor harus diusahakan lebih dekat dengan kolom pada waktu

    pengefraisan mendatar?

    3. Apa yang terjadi apabila arah putaran tebalik dengan arah mata sayat pisau?

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    63/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    63

    4. Pada waktu pengefraisan baja menggunakan pisau HSS, mengapa harus menggunakan

    pendingin?

    5. Mengapa pemakanan searah tidak dianjurkan pada waku pemakanan yang relatif tebal?

    6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Bagi peserta diklat yang dapat menjawab dengan benar soal-soal evaluasi dapat

    melanjutkan ke materi/ bab berikutnya, sedangkan bagi yang belumdilakukan pengulangan.

    D. Materi Pokok 5

    Roda Gigi

    1. Indikator Keberhasilan

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    64/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    64

    2. Uraian dan Contoh

    A. Pembuatan Roda Gigi

    Secara teknis proses pembuatan roda gigidapat dilakukan dengan

    denganberbagaicara,diantaranya:

    a . Proses pemotongan

    Pembuatanrodagigidengancarainidapatdilakukan melalui proses pemesinan yaitu:

    Milling(pengefraisan)

    Shaping(penyekrapan)

    Planing(penyerutan)

    Hobbing(pergeseran)

    Dari keempat cara diatas yang paling standard dan presisi adalah dengan proses pemesinan

    Hobbing.

    b. Dicetak

    Rodagigidibuatdengancaradituang/dicor,kemudian baru difinising denganproses pemesinan

    atau secara manual (sesuai kebutuhan).

    c. Diroll.

    Pembuatanrodagigidengancaradirolldibuatdengancara

    semacamproseskartel(knoerling).Sebagaipengerjaanakhir

    (finishing)dapatdilakukandengan:digerinda, laping a pabila dikehendaki.

    Pemilihan/penetapan cara pembuatan roda gigi dengan mempertimbangkan berbagai

    faktor, diantaranya:

    Jenismesinyangtersedia

    Kompetensi operator

    Ketelitianyangdikehendaki Kekuatanrodagigiyangdikehendaki

    Jumlah roda gigi yang dikehendaki

    Kecepatan produksi yang dikehendaki

    Cost/biaya

    B. Ukuran roda gigi

    Adabermacam-macamsistemukuranrodagigiyaitu,Sistem modul,Sistemdiametralpitch, dan

    Sistemcircuralpitch.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    65/99

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    66/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    66

    h. Sudut tekan=sudut antara garis singgung jarak antara dengan garis tekan.

    i. Garis tekan=garis yang dihasilkan dari hubungan titik-titik tekan dan melalui titik

    singgung lingkaran jarak antara dan roda gigi.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    67/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    67

    Gambar 6.1Istilah pada roda gigi

    D. Ukuran Roda Gigi

    a. Ukuran utama roda gigisystem module

    Tabel 6.1 Ukuran utama roda gigisystem module

    NAMA SIMBOL RUMUS

    Jarak sumbu antara roda gigi A

    Circular pitch Cp

    Diameter jarak antara D p. m

    Diameter puncak/kepala Da z . mDiameter alas/kaki Df D + 2 . m

    D( 2,2 2,26 ) m

    Tinggi gigi seluruhnya h

    ha + hf

    Tinggi kepala gigi/addendum ha 1 . m

    Tinggi kaki/dedendum hf 1,11,25 m

    Banyak gigi z

    Modul m

    Tebal gigi b 6 8 . m (automotive)

    8 12 . m(penggerak umum)

    Sudut tekan a 20 evolvente

    Perbandingan transmisi i

    b. Ukuran utama roda gigi system diameteral pitchTabel 6.2 Ukuran utama roda gigisystem diameteral pitch

    NAMA SIMBOL RUMUS

    Diameter pitch diukur pada lingkaran tusuk Dp

    Addendum ha

    Deddendum hf

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    68/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    68

    Whole depth Wd

    Clearence C

    Tebal gigi pada lingkaran tusuk t

    Diameter lingkaran tusuk

    Diameter lingkaran luar Da

    Diameter lingkaran alas

    E. Pisau roda gigi (Gear cutters)

    Untuk memperjelas uraian materi sebelumnya tentangpisau roda gigi, di bawah ini akan

    dibahas lagi lebih luas tentang materi pisau roda gigi. Sebagaimana alat-alat potong pada mesin

    bubut, pisau roda gigi dibuat dari bahan baja carbon (carbon steel) atau baja kecepatan potong

    tinggi (High Speed Steel=HSS). Bentuknya dibuat sedemikian rupa sehingga hasil

    pemotongannya membentuk profil gigi, yakni garis lengkung (evolvente).

    a. Macam pisau frais roda gigi

    1) Tipe plain

    Digunakan baik untuk pemotongan pengasaran maupun untuk penyelesaian (finishing)

    pada roda gigi dengan profil gigi kecil (modul kecil).

    Gambar 6.2 Gear plain cutter (pisau gigi tipe plain)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    69/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    69

    2) Tipestocking

    Pada gigi pemotong mempunyai alur yang selang-seling (Gambar 6.3). Beram (tatal) akan

    terbuang melalui alur-alur. Karena alurnya berselangseling, maka pada benda kerja tidak akan

    pernah terjadi garis-garis. Cutter tipe ini digunakan untuk pengefraisan pengasaran pada roda

    gigi dengan profil besar (modul=2,512). Untuk penyelesaian (finishing) digunakan cutter tipe

    plain.

    Gambar 6.3Gear stocking cutter (pisau gigi tipe stocking)

    b. Ukuran pisau frais roda gigi

    Pisau frais roda gigi dibuat untuk setiap ukuran, yakni untuk diameteral pitch maupun

    untuk system modul. Untuk setiap ukuran terdiri satu set yang mempunyai 8 buah atau 15

    buah. Untuk setiap nomor cutter hanya digunakan untuk memotong roda gigi dengan jumlah

    roda gigi tertentu. Hal ini dibuat mengingat bahwa roda gigi dengan jumlah gigi sedikit profil

    giginya akan sedikit berbeda dengan profil gigi dari roda gigi dengan jumlah gigi banyak (lihat

    table 6.3).

    Tabel 6.3 Pemilihan nomor pisau sistem modul

    No Nomor pisau Untuk memotong gigi berjumlah

    01 1 1213

    02 2 141603 3 1720

    04 4 2125

    05 5 2634

    06 6 35134

    07 7 155134

    08 8 135 keatas Gigi rack

    Table 6.4 Satu set cutter modul dengan 15 nomor

    No Nomor pisau Untuk memotong gigi berjumlah

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    70/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    7

    01 1 12

    02 1,5 13

    03 2 14

    04 2,5 1516

    05 3 1718

    06 3,5 1920

    07 4 2122

    08 4,5 2325

    09 5 2629

    10 5,5 3034

    11 6 3541

    12 6,5 4254

    13 7 5580

    14 7,5 81134

    15 8 135 Tak terhingga Gigi rack

    Pisau frais yang digunakan untuk pemotongan roda gigi menurut system diameter pitch,

    juga mempunyai 8 buah cutter (satu set). Misal roda gigi dengan jumlah 12 gigi, maka cutter

    terdiri dari nomor 8.

    Table 6.5 Satu set cutter modul sistem diameter pitch

    No Nomor pisau Untuk memotong gigi berjumlah

    01 1 Gigi rack

    02 2 55134

    03 3 3554

    04 4 2634

    05 5 2125

    06 6 1720

    07 7 141608 8 1213

    c. Perawatan pisau roda gigi

    Perawatan pisau roda gigi dimaksudkan untuk memperpanjang umum secara ekonomi

    maupun umur secara teknologi dari pada alat potong.

    Adapun cara-cara perawatannya adalah sebagai berikut:

    1) Memasang cutter dengan cara-cara yang benar, yakni cukup kuat, tidak oleng/goyang,

    menggunakan pasak dan sebagainya.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    71/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    71

    2) Menggunakan putaran dan feeding (pemakanan) sesuai dengan ketentuan.

    3) Menggunakan pendinginan yang cukup. Untuk besi tuang tidak perlu ada

    pendinginandengan cairan.

    4) Penyimpanan cutter dengan baik, diberi minyak pelumas, sisi-sisi potong jangan sampai

    terjadi tabrakan/benturan.

    F. Pemasangan benda kerja

    Harus diingat bahwa dalam proses pemotongan roda gigi, benda kerja telah dububut

    terlebih dahulu sesuai dengan ukuran-ukuran yang dikehendaki, jadi dalam mesin frais tinggal

    memotong profil giginya saja. Cara pemasangan benda kerja ini ada bermacam-macam sesuai

    dengan besar-kecilnya beban. Gambar 147 menunjukkan contoh pemasangan benda kerja

    dengan mandril.

    Gambar 6.4 Pemasangan benda kerja dengan mandril

    G. Menyetel pisau/cutterSalah satu cara menyetel agar pisau/cutter benar-benar tepat diatas garis senter benda

    kerja adalah dengan menggunakan siku-siku dan micrometer(Gambar 149) . Adapun langkah-

    langkahya adalahsebagai berikut:

    a. Letakkan siku pada meja dan singgungkan pada benda kerja.

    b. Ukur tebal cutter

    c. Jarak antara siku dengan bagian cutter yang paling tebal adalah: D (diameter

    bendakerja) tebal cutter. (Siku dapat juga disinggungkan pada mandrel)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    72/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    72

    Gambar 6.5 Mengukur dengan siku dan micrometer kedalaman

    H. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengefrais roda Gigi

    a. Meja harus benar-benar sejajar dekat dengan kolum

    b. Dividing head dan tailstcok dipasang di tengah-tengah meja, dan garis senter harus

    sejajar colum

    c. Pasang benda kerja (bahan) dengan mandril diantara dua senter dengan menggunakan

    pembawa, periksa kelurusan dan kesikuannya.

    d. Setel engkol pembagi dan masukan pen index pada lobang yang dikehendaki, pemutaran

    engkol pembagi harus cermat

    e. Pemasangan cutter pada arbor harus benar, cutter tidak boleh goyang (oleng), sebab bila

    demikian roda gigi yang dipotong hasilnya tidak presisi.

    f. Pisau harus tepat pada pertengahan benda kerja atau di atas garis senter

    g. Putaran mesin (cutter) dan keceepatan potong harus sesuai dengan ketentuan.

    Catatan:

    Untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik, matikan mesin (putaran cutter) bila

    akan menarik kembali benda kerja. Hal ini dilakukan agar cutter tidak merusak permukaan gigi

    yang baru saja dipotong.

    I. Pengefraisan/pemotongan roda gigi

    1. Pengefraisan/pemotongan roda gigi sistem modul

    Untuk memotong roda gigi lurus pada mesin frais dapat dilakukan dengan caraberikut ini:

    Pelajari gambar kerja (Gambar6.6), misalnya diketahui sebuah roda gigi lurus dengan z = 30

    gigi, dan modulnya (m) 1,5.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    73/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    73

    Gambar 6.6Roda gigi lurus

    a) Menghitung ukuran-ukuran roda gigi:

    Diameter tusuk (Dt) = z.m

    = 30.1,5

    = 45 mm

    Diameter luar (Dl) = Dt+(2.m)

    = 45mm

    Kedalaman gigi (h) =ha+hf

    = (1.1,5)+(1,2.1,5)

    = 3,3 mm

    Pisau yang digunakan adalah nomor 5

    Pembagian pada kepala pembagi bila ratio perbandingan pembagiannya 40:1,Maka:

    Jadi:Engkol kepala pembagi diputar sebesar satu putaran penuh, ditambah enam

    lubang pada indek piring pembagi berjumlah 18.

    b) Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi lurus.

    c) Pasang blank roda gigi yang sudah terpasang pada mandril diantara dua senter.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    74/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    74

    d) Setting pisau ditengah-tengah benda kerja, dan lanjutkan setting pisau diatas nol

    permukaan benda kerja.

    e) Atur kedalaman pemakanan sesuai perhitungan.

    f) Atur pembagian mengatur piring pembagi dan lengan untuk pembagian 30 gigi, dalam

    hal ini dari hasil perhitungan menggunakan piring pembagi berjumlah 18.

    g) Setelah yakin benar, bahwa posisi cutter di tengah-tengah benda kerja geserkan meja

    longitudinal, naikkan meja setinggi depth of cut (h). Sesuai perhitungan didapat 3,3 mm.

    h) Putarkan engkol pembagi suatu putaran penuh untuk menghilangkan backlash.

    i) Hidupkan mesin, dan lakukan pemotongan gigi.

    j) Lakukan pemotongan hingga selesai satu gigi, ukurlah tebal gigi dengan gear tooth

    vernier bil ternyata ada kekurangan atur kembali defth of cut.

    k) Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan menggunakan gerakan

    meja secara otomatis.

    l) Sebagai ilustrasi hasil pemotongan dalam pembuatan roda gigi lurus dapat dilihat pada

    (Gambar 6.7)

    Gambar 6.7 Pemotongan gigi lurus

    2. Pengefraisan/pemotongan batang bergigi/gigi rack (Rack gear)

    a) Fungsi gigi rack

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    75/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    75

    Rack adalah suatu batang bergerigi, yang berguna untuk memindahkan gerak putar

    menjadi gerak lurus, biasanya pada kecepatan yang lambat atau kecepatan putaran

    tangan. Gerak putardari suatu engkol, menggerakkan roda gigi pinion, roda gigi pinion

    menggerakkan batang bergerigi ini terdapat, misalnya pada mesin bor, press dan

    sebagainya.

    b) Ukuran gigi rack

    Standard ukuran gigi rack sama dengan standard ukuran roda gigi, karena gigi rack selalu

    berpasangan dengan roda gigi, atau dapat dikatakan rack adalah roda gigi dengan radius

    tak terhingga. Di sinijarak antara pusat dua gigi yang berdekatan pada garis tusuk aksial =

    axial pitch = px. Bila tusuk pada roda gigi pinion (pt= transvese pitch), maka: Px = pt =

    .m. Gambar 150 menunjukkan ukuran-ukuran gigi rack

    Contoh: Besarnya axial pitch (Px) bila gigi rack dengan modul (m) = 3 adalah: Px = pt =

    . m = 3,14.3= 9,42 mm

    Gambar 6.8 Ukuran gigi rack

    c) Mengefrais batang bergerigi yang berukuran pendek.

    Bila batang bergerigi lebih pendek daripada pergeseran meja melintang (cross slide),

    maka benda kerja dapat dipasang (dijepit) dengan ragum mesin. Untuk pembagiannya

    digunakan sekala pada cross slide dan apabila menghendaki lebih teliti lagi dapat

    digunakan jam ukur (dial indicator).

    d) Mengefrais batang bergerigi yang panjangBila batang bergerigi lebih panjang daripada pergeseran melintang, maka benda kerja

    dipasang memanjang sepanjang meja frais dan diklem. Pisau frais dipasang pada rack

    milling attachment (perlengkapan frais rack). Di sini pembagiannya dengan

    menggunakan pergeseran memanjang (longitudinal slide).

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    76/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    76

    Gambar 6.9. Ragum dan perlengkapan frais batang bergigi

    (Rack milling attachment and vice)

    e) Perlengkapan pembagi batang bergigi (Rack indexing attachment)

    Disamping kita menggunakan pergeseran meja mesin untuk pembagian batang bergerigi,

    pada mesin frais tertentu dilengkapi alat pembagi khusus. Alat ini terdiri dari satu set

    roda gigi, pelat pembagi (indexing plate) pen index dan penyokong (pemegang). Alat ini

    dipasang pada ujung meja.

    Gambar 6.10 Perlengkapan pembagi batang bergigi

    f) Prosedur pemotongan

    Untuk memotong gigi rack lurus pada mesin frais dapat dilakukan dengan cara berikut

    ini:

    1) Pelajari gambar kerja (Gambar 6.11), misalnya diketahui Sebuah gigi rack lurus

    dengan panjang(L )= 71mm, danmodulnya (m) 1,5.

    Gambar 6.11 Roda gigi lurus

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    77/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    77

    Maka ukuran-ukuran yang lain dapat direncanakan sebagai berikut, termasuk agar supaya

    sisa gigi sisi kanan dan kiri sama.

    Besarnya aksial pitch px = .m

    = 3,14.1,5

    = 4,71 mm

    Kedalaman gigi (h) = ha+hf

    = (1.1,5)+(1,2.1,5)

    = 3,3 mm

    Jumlah gigi sepanjang 71 mm adalah:

    Jadi sisa gigi adalah = 0,0743.(.m)

    = 0,35 mm

    Untuk mendapatkan sisa gigi yang sama, bila tebal pisaunya adalah 4 mm maka:

    Pisau yang digunakan adalah nomor 8.

    Persiapan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi

    lurus.

    Pasang blank gigi rack pada ragum yang telah terpasang sebelumnya.

    Setting pisau pada sisi benda kerja, dan selanjutnya geser pisau sebesarX = 2,175

    mm.

    Atur kedalaman pemakanan sebesar 3,3 mm.

    Setelah yakin benar bahwa posisi cutter pada posisi yang benar, lakukan pemotongan

    pada gigi pertama.

    Berikutnya lakukan pemotongan gigi kedua dengan menggeser meja sebesar 4,71

    mm.

    Ukurlah tebal gigi dengan gear tooth vernier bila ternyata ada kekurangan atur

    kembali defth of cut (h).

    Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan menggunakan

    gerakan meja secara otomatis/manual.

    3. Latihan

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    78/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    78

    1. Teori

    a. Sebuah benda kerja akan dibuat alur berjumlah 16 bagian yang sama,Hitung nc, apabila i

    = 40: 1

    b. Diketahui sebuah roda gigi lurus dengan z= 30 gigi, dan modulnya (m) 2. Hitungukuran-

    ukuran roda gigi yang belum diletahui.

    c. Diketahui sebuah gigi rack lurus dengan panjang (L )= 72 mm, dan modulnya(m) 2.

    Hitung ukuran-ukuran gigi rack yang belum diketahui.

    2. Praktek

    a) Latihan Mengefrais Roda Gigi

    1) Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP):

    Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: Mengefrais

    roda gigi sesuai SOP

    2) Peralatan

    Mesin frais dan perlengkapanya

    Mandril

    Pisau Modul 2

    Mistar sorong

    3) Bahan

    Baja lunak MS 65 mm

    4) Keselamatan Kerja Periksa alat-alat sebelum digunakan

    Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah

    digunakan

    Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum

    Operasikan mesin sesuai SOP

    Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum

    Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    79/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    79

    5) Langkah Kerja

    Pelajari gambarkerja atau lembaran kerja

    Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya

    Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan

    Pasang kepala pembagi pada meja mesin, dalam hal ini r harus benar-benar kuat

    dan sejajar dengan meja mesin.

    Selanjutnya pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi dengan ditahan

    ujungnya dengan senter tetap

    Pasang alat potong pada spindel mesin

    Seting pisau pada tengah-tengah senter benda kerja

    Seting kedalaman pemakanan (h)

    Atur posisi piring pembagi untuk jumlah gigi Z: 30

    Laksanakan pengefraisan roda gigi hingga selesai.

    Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagianbidang

    yangn tajam

    Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan

    Nilaikan benda kerja kepada pembimbing.

    Bersihkan mesin dan lingkungan kerja

    Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepadapetugas

    toolman

    Catatan:

    Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai standar

    prosedur operasi.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    80/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    8

    6) Gambar Kerja

    7) Lembar Penilaian

    LEMBAR PENILAIAN

    RODA LURUS

    Kode:

    Mulai tgl:

    WaktuDicapai:

    Standard:

    SUB KOMPONEN

    Nilai Keterangan

    Maks Yang

    dicapai

    LANGKAH

    KERJA/PROSES:

    -. Bobot langkah kerja: 10%

    -. Bobot Hasil proses; 90%^

    Prosedur kerja 25

    Sikap kerja 25

    Penggunaan alat 25

    Keselamatan kerja 25

    Sub Total 100

    UKURAN:

    M: 2

    Z: 30

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    81/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    81

    Diameter Luar gigi 15

    Dia meter luabang 20

    15

    Panjang 16 8

    Kedalaman alur spie 6

    Lebar alur spie 6

    Kedalaman gigi 12

    Kesepusatan gigi 10

    Kesimetrisan gigi 10

    Cahmper 1x45 4

    Sub total 86

    Kehalusan lubang N7 2

    Kehalusan bibang (3

    bidang) N76

    Kehalusan gigi 2

    Penyelesaian/finising 4

    Sub total 14

    TOTAL 100 Nilai hasil

    persentase:

    Nilai akhir:

    INSTRUKTOR / WIDYAISWARA / GURU PEMBIMBING:

    b) Latihan Mengefrais Batang Gigi Rack

    1) Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP):

    Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: Mengefrais

    batang gigi rack sesuai SOP

    2) Peralatan

    Mesin frais dan perlengkapanya

    Pisau Modul 2

    Palu

    Paralel

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    82/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    82

    Mistar sorong

    3) Bahan

    Baja lunak MS 32 x 76 mm

    4) Keselamatan Kerja

    Periksa alat-alat sebelum digunakan

    Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah

    digunakan

    Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum

    Operasikan mesin sesuai SOP

    Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum

    Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan

    5) Langkah Kerja

    Pelajari gambarkerja atau lembaran kerja

    Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya

    Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan

    Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar- benar kuat

    dan sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum.

    Pasang alat potong pada spindel mesin

    Seting pisau dari sisi benda kerja agar menadaptkan sisa gigi yang sama

    Seting Nonius untuk mendapatkan jarak gigi yang sama (X)

    Seting kedalaman pemakanan (h)

    Laksanakan pengefraisan rodbatang gigi rack hingga selesai.

    Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagianbidangyangn tajam

    Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan

    Nilaikan benda kerja kepada pembimbing.

    Bersihkan mesin dan lingkungan kerja

    Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada

    petugas toolman

    Catatan:

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    83/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    83

    Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuaii standar

    prosedur operasi.

    6) Gambar Kerja

    M: 2

    L: 72

    7) Lembar Penilaian

    LEMBAR PENILAIAN

    BATANG GIGI RACK LURUS

    Kode:

    Mulai tgl:

    WaktuDicapai:

    Standard:

    SUB KOMPONEN

    Nilai

    KeteranganMaks Yang

    dicapai

    LANGKAH

    KERJA/PROSES:

    -. Bobot langkah kerja: 10%

    -. Bobot Hasil proses; 90%^

    Prosedur kerja 25

    Sikap kerja 25

    Penggunaan alat 25

    Keselamatan kerja 25

    72

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    84/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    84

    Sub Total 100

    UKURAN:

    Panjang 72 7

    Tinggi 28 7

    Lebar 7

    Tinggi 14 6

    Lebar 12 6

    Jarak 45 6

    Jarak 8 5

    Kedalaman 7 4

    Dia.12 4

    Dia. 7 4

    Kedalaman gigi 10Kesamaan sisa gigi 8

    Jarak gigi 8

    Kesimetrisan lubang bor 4

    Sub total 86

    Kehalusan lubang bor N7 2

    Kehalusan bibang (8

    bidang) N78

    Kehalusan gigi 2Penyelesaian/finising 2

    Sub total 14

    TOTAL 100 Nilai hasil

    persentase:

    Nilai akhir:

    INSTRUKTOR / WIDYAISWARA / GURU PEMBIMBING:

    4. Rangkuman

    1. Sistem Pembagian

    Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, cara mengerjakan benda kerja dibagi

    menjadi berbidang-bidang dengan cara pembagian langsung, yang dilakukan dengan memutar

    spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-alur/lubang-lubang pelat pembagi.

    Ada limacara, yang merupakan tingkatan cara pengerjaan, yaitu:a. Pembagian langsung (direct indexing)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    85/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    85

    b. Pembagian sederhana (simple indexing)

    c. Pembagian sudut(angel indexing)

    d. Pembagian differensial (differential indexing)

    e. Pembagian sudut differensial (differential angel indexing)

    Penggunaan pembagian sederhana, pada perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan

    ulir cacing (rationya) = 40: 1 atau i = 40: 1, berarti 40 putaran ulir cacing atau putaran engkol

    pembagi, membuat satu putaran roda gigi cacing atau benda kerja.Untuk T pembagian yang

    sama dari benda kerja, setiap satu bagian memerlukan:

    Dimana:nc =putaran indeks

    i=angka pemindahan (ratio)

    T=pembagian benda kerja

    Dalammelakukanpemotonganpada mesin frais, gunakan alat potong sesuai dengan

    bentuk yang ingin dicapai. Sedangkan untuk mencapai efisiensi dan hasil yang maksima,

    diperlukan langkah-langkah sistematis yang perlu dipertimbangkan sebelum mengoperasikan

    mesin frais.

    2. Roda Gigi

    Secara teknis proses pembuatan roda gigidapat dilakukan dengan

    denganberbagaicara,diantaranya:

    a . Proses pemotongan.

    Pembuatanrodagigidengancarainidapatdilakukan melalui proses pemesinan yaitu:

    Milling(pengefraisan)

    Shaping(penyekrapan)

    Planing(penyerutan)

    Hobbing(pergeseran)

    Dari keempat cara diatas yang paling standard dan presisi adalah dengan proses pemesinan

    Hobbing.

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    86/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    86

    b. Dicetak.

    Rodagigidibuatdengancaradituang/dicor,kemudian baru difinising dengan proses

    pemesinan atau secara manual (sesuai kebutuhan).

    c. Diroll.

    Pembuatan roda gigi dengan cara diroll dibuat dengan cara semacamproseskartel

    (knoerling).Sebagaipengerjaanakhir (finishing)dapatdilakukandengan:digerinda, laping

    apabila dikehendaki.

    Pemilihan/penetapan cara pembuatan roda gigi dengan mempertimbangkan berbagai faktor,

    diantaranya:

    Jenis mesin yang tersedia

    Kompetensi operator

    Ketelitian yang dikehendaki

    Kekuatan roda gigi yang dikehendaki

    Jumlah roda gigi yang dikehendaki

    Kecepatan produksi yang dikehendaki

    Cost/biaya

    3. Ukuran roda gigi

    Adabermacam-macamsistemukuranrodagigiyaitu,Sistem modul,Sistemdiameteralpitch,dan Sistemcircuralpitch.

    a. Sistem modul (m)

    Sistem ini digunakan untuk satuan metris dan untuk satuan modul (mm) biasanya tidak

    dicantumkan. Modul adalah perbandingan antara diameter jarak antara dengan jumlah

    gigi.

    Jadi:

    b. Diameter pitch(Dp)

  • 8/10/2019 Modul mesin Frais

    87/99

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    87

    Diameteral pitch (Dp) ialah perbandingan antara banyaknya gigi dengan diameter jarak

    antara (dalam inchi).

    Jadi:

    c. Circural pitch(Cp)

    Circural pitch (Cp) adalah panjang busur lingkaran jarak antara pada dua buah gigi yang

    berdekatan (dalam inchi)

    Jadi:

    Bila

    .

    Persamaan diameteral pitch dengan module:

    sedang;

    maka

    atau

    d. Ukuran-ukuran roda g