PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN...

55
i PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018

Transcript of PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN...

Page 1: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

i

PROFIL KECAMATAN SEDAYU

2018

Page 2: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

ii iii

KATA PENGANTAR................................................................vPROFIL KECAMATAN SEDAYU...............................................1A. PENDAHULUAN...............................................................1B. VISI DAN MISI KECAMATAN SEDAYU...............................3C. KECAMATAN SEDAYU TERKINI.........................................51. Budaya Kinerja.................................................................52. Branding Logo Letter “S” ................................................63. SEDAYU SMART DISTRICT.................................................74. SEDAYU KECAMATAN WISATA SEDAYU TOURISM DISTRICT)........................................13D. POTENSI KECAMATAN SEDAYU......................................181. Monumen Setu Legi......................................................182. Memorial HM Soeharto.................................................213. Monumen BRIMOB ARGOMULYO..................................234. Makam Somenggalan....................................................255. Home Stay Kemusuk......................................................296. Masjid Kebondalem.......................................................337. Kerajinan Tas Rajut “Cahaya” Selogedong ....................358. Kerajinan Kulit TWO FA Kaliberot...................................379. Kerajinan Rajut Kaliberot ..............................................3810. Sentra Emping Garut Argodadi ...................................3911. Kerajinan Sangkar Burung Argosari............................4212. Ingkung Mbak Sri Pulung Pedes..................................4513. Ingkung Mbah Geol....................................................4614. Polaman Rivers Tubing................................................4815. Karst Tubing Sobo Ndesa.............................................5116. Perajin Jamu Larisna dan Jaya Lestari Dingkikan.........5217. Rumah Produksi Jamu Tradisional Watu Argomulyo ..5418. Kebun Buah Langka Sundi Kidul .................................5619. Sendang Sedayu..........................................................58

Penyusun:Kecamatan Sedayu

Daftar Isi

Page 3: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

iv v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga BUKU PROFILE KECAMATAN SEDAYU edisi pertama bisa terselesaikan dengan baik.

Maksud dari penerbitan buku profil ini adalah untuk mendokumentasikan potensi dan dinamika Kecamatan Sedayu agar bisa menjadi salah satu referensi bagi ma-syarakat dan generasi penerus selanjutnya, sebagai bagian dari esensi SEDAYU SMART DISTRICT.

Buku ini masih terlalu jauh untuk mengungkap menceritakan tentang Kecamatan Sedayu. Tapi sebagai awal bagi terwujudnya data base digital tentang Kecamatan Sedayu buku ini cukup membantu menambah wawasan tentang Kecamatan Sedayu.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada para penulis atas jerih payahnya sehingga buku ini bisa terwujud, semoga menjadi amal jariyah. Aamiin.

SEDAYU SMART DISTRICTSEDAYU TOURISM DISTRICT

Sedayu, 10 September 2018Camat Sedayu

DRS, FAUZAN MU’ARIFIN

20.Joglo Sanggrahan Sungapan Dukuh.............................6121. Sumur Belanda di Bantar.............................................6322. Talang air “Belanda” Payaman Argorejo....................64 23. Kelompok Jamu Mulyosari Abadi, Watu....................6621. Kunir Putih Windra Mekar Plawonan Sedayu .............6822. Obyek Wisata Batu Tumpuk “Kedhung Watu” Brongkol......................................................................7124. Sendang Temanten dan Pengilon di Kemusuk............7325. Resto Candimas Sedayu..............................................7726. Mei Lethek dan Mesdes Sedayu...................................8027. Karst Tubing Surobayan Sedayu...................................8328. Home Stay “Omah Jawa”.............................................8629. Mural 3D di depan kantor Kecamatan Sedayu............8730. Upacara Adat Guyang Jaran Kepang di Pedes – Surobayan...................................................8831. Jathilan atau Jaran Kepang..........................................9032. Kethoprak, Teater Tradisional Jawa.............................9233. Qasidah atau Samroh..................................................9434. SENI TRADISI DAN RELIGI KHADISSISWA....................9535. Slawatan atau Sholawat...............................................9736. Teater Pelopor Yogyakarta...........................................99

Page 4: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

1vi

PROFIL KECAMATAN SEDAYU

A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36

km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523 jiwa dengan perincian laki-laki sebanyak 22.940 jiwa dan perempuan sebanyak 23.583 jiwa. Terdiri dari 4 Desa, meliputi 54 dusun dan 341 RT. Sebesar 40% wilayah merupakan pegunungan berbatu dan sebagian besar berupa batu Karst.

Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo, dilewati 3 (tiga) sungai yaitu Sungai Progo, Sungai Kontheng dan Sungai Kalakan. Adanya aliran sungai sebagai potensi alam merupakan potensi yang sangat menjanjikan untuk pengembangan wisata, disamping potensi lainnya. Lebih-lebih dengan akan dibangunnya bandara New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo

Kecamatan Sedayu terdiri dari empat desa yaitu Desa Argomulyo, Argosari, Argorejo, dan Argodadi. Penamaan desa ini berdasarkan ketentuan dalam Maklumat Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 6 Tahun 1946 tentang Otonomi dan Penggabungan Kalurahan.

Pada bulan Juni 1946 tiap Penewu diminta membentuk Gabungan Dewan Kelurahan, dengan Penewu sebagai ketua beranggotakan tokoh-tokoh terkemuka di tiap-tiap kelurahan.

Page 5: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

2 3

Pada Tahun 1946 tersebut, Sri Sultan Hamengku-buwono IX mengeluarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Penggabungan Daerah-Daerah Kelurahan yang bertujuan untuk menggabungkan beberapa desa kecil menjadi satu desa yang cukup besar agar otonomi pemerintahan desa dapat dijalankan dengan biaya dari kas desa itu sendiri. Proses penggabungan kelurahan tersebut dikenal dengan istilah blengketan. Proses penggabungan tersebut baru selesai pada tahun 1948 dan ditetapkan berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5/1948 tanggal 19 April 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.

Dengan ketentuan sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka beberapa kelurahan lalu digabung. Dalam penggabungan itu pada masing-masing dapat dirunut awal penggabungannya sebagai berikut :1. Desa Argomulyo terdiri dari empat kelurahan lama yaitu:

Kemusuk, Watu, Pedes, dan Kaliberot2. Desa Argosari terdiri dari tiga kelurahan, yaitu: Kla-ngon,

Tonalan dan Sedayu3. Desa Argorejo terdiri dari dua kelurahan, yaitu: kelurahan

Sundi kidul dan Ngentak4. Desa Argodadi terdiri dari tiga kelurahan yaitu: Dingkian,

Sukoharjo, dan SungapanAdapun tujuan pengabungan beberapa kelurahan

antara lain agar: 1. Pelaksanaan otonomi pemerintahan, sehingga kemajuan

desa diserahkan rakyat beserta pemerintah desa, 2. Efisiensi tenaga birokasi tingkat desa, 3. Tanah kas desa menjadi lebih luas, hasilnya lebih dapat

digunakan untuk jalannya roda pemerintahan desa beserta pembangunan masyarakat,

4. Pejabat di atas lurah lebih mudah menyampaikan perintah dan pembinaan,

5. Efisiensi anggaran pendapatan dan pengeluaran pemerintah desa sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan berjalan lancar.

Selanjutnya Desa-desa ditetapkan lagi sebagai sebuah desa melalui Perda Kab. Bantul nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Desa, dengan rincian sampai tingkat pedukuhan yaitu :1. ARGODADI terdiri dari: 1. Dumpuh 2. Dingkikan 3.

Ngepek 4. Cawan 5. Bakal 6. Demangan 7 Bakal Dukuh 8. Sukoharjo 9. Sumberan 10. Selogedong 11. Sungapan Dukuh 12. Sungapan 13. Kadibeso 14. Brongkol

2. ARGOREJO terdiri dari: 1. Kalakan 2 Semampir 3. Kepuhan 4. Polaman 5. Senowo 6. Gunung Polo 7. Sundi Kidul 8. Bandut Lor 9. Bandut Kidul 10. Metes 11. Pendul 12. Pereng Wetan 13. Ngentak

3. ARGOSARI terdiri dari: 1. Kalijoho 2. Klangon 3. Tapen 4. Botokan 5. Gunung Mojo 6. Jambon 7. Tonalan 8. Gayam 9. Jaten 10. Jurug 11. Gubug 12. Sedayu 13. Pedusan

4. ARGOMULYO terdiri dari: 1. Puluhan 2. Kemusuk Lor 3. Kemusuk Kidul 4. Srontakan 5. Samben 6. Sengon Karang 7. Watu 8. Panggang 9. Karanglo 10. Pedes 11.Surobayan 12 Plawonan 13. Kaliberot 14. Kaliurang.

B. VISI DAN MISI KECAMATAN SEDAYU. Dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi

yang dimiliki serta kondisi dan proyeksi yang diinginkan

Page 6: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

4 5

kedepan maka Visi Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul adalah :

“Terwujudnya Pelayanan prima menuju masyarakat Sedayu yang berdaya, dinamis dan sejahtera.”

Secara filososif visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Pelayanan prima, mempunyai makna bahwa Kecamatan

Sedayu akan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan kepada masyarakat.

2. Masyarakat berdaya, yaitu masyarakat yang mampu berpartisipasi dan produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup secara pribadi, keluarga, maupun kelompok masyarakat.

3. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat yang krea-tif, inovatif, dan mempunyai pandangan ke depan (visioner).

4. Sejahtera yaitu masyarakat Kecamatan Sedayu yang produktif, mandiri, memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.

Selanjutnya dalam rangka mewujudkan visi dirumuskan misi Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Sedayu sebagai berikut :1. Menciptakan sumber daya aparatur yang profesional

yaitu memahami, melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab, berdisiplin, dan mampu memberikan PELAYANAN masyarakat yang cepat, tepat dan memuaskan.

2. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi bagi terwujudnya masyarakat Sedayu yang BERDAYA dan DINAMIS, yaitu

masyarakat yang mampu berpartisipasi, kreatif, inovatif, dan produktif dalam memenuhi kebutuhan diri pribadi, keluarga, maupun kelompok masyarakat.

3. Optimalisasi dalam koordinasi dan fisilitasi bagi terwujudnya masyarakat Sedayu yang SEJAHTERA, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan jasmani , rohani, dan kehidupan sosial yang baik, aman dan tertib.

C. KECAMATAN SEDAYU TERKINIKecamatan Sedayu saat ini cukup berbeda dengan

Kecamatan Sedayu beberapa saat yang lalu. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari adanya realitas sebagai berikut :1. Budaya Kinerja.

Untuk efektifitas dan efisiensi sumberdaya serta optimalisasi fungsi, digelorakan budaya kinerja, untuk pemerintah Kecamatan Sedayu. Budaya merupakan hasil cipta, rasa dan karya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Adapun Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kecamatan Sedayu bertekad bisa melakukan tidak hanya sekedar akselerasi dalam capaian kinerja, tapi juga lompatan. Sehingga setiap kinerja dilihat dan dirasakan sampai sejauh mana manfaat dan dampaknya. Ada 3 budaya kinerja yang diterapkan yaitu :a. Mbuh Piye Carane (MPC)

Suatu cara untuk mencapai target dengan memaksimalkan koordinasi serta sumber daya yang ada agar target bisa

Page 7: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

76

terselesaikan dengan cepat dan lancarb. Mallpraktek

Yaitu kesiapsiagaan untuk bekerja diluar hari kerja maupun di luar jam kerja

c. Sidak (siap didadak)Yaitu kesiapsiagaan melaksanakan tugas meskipun diberikana mendadak waktunya.

2. Branding Logo Letter “S” Telah di buat sebuah logo branding sebagai identitas

Kecamatan Sedayu berupa letter “S”, yang secara harfiah berarti SEDAYU. Logo tersebut seperti gambar berikut :

Dalam rangka viralisasi Kecamatan Sedayu, maka telah dibuat logo branding Kecamatan Sedayu berupa Letter “S”.

Secara filosofi, logo tersebut terdiri dari 3 (tiga ) warna yaitu : putih, kuning dan hitam. Warna-warna tersebut mempunyai sebagai berikut :a. Putih, berarti jujur dan ikhlas. Hal ini mengandung mak-

na bahwa masyarakat Sedayu dan semua komponen di dalamnya harus mempunyai sifat yang jujur. Segala ak-tifitas dilandasi dengan kejujuran dan keikhlasan, seka-ligus sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

b. Kuning, berarti dewasa. Mengandung makna bahwa masyarakat Sedayu dan semua komponen di dalamnya harus mempunyai sifat dan perilaku seperti orang yang sudah dewasa yang selalu berpikir dan bertindak yang smart (cerdas), misalnya disipiln, optimis, visioner, selalu up to date, tidak buang sampah sembarangan, suka me-nolong, berjiwa sosial tinggi, dan sebagainya.

c. Hitam berarti kuat dan kokoh. Hal ini mengandung mak-na bahwa masyarakat Sedayu dan semua komponen di dalamnya harus mempunyai sifat yang kuat, kokoh dan tangguh. Dan warna tersebut melingkari logo, yang be-rarti pula kompak bersama-sama mencapai tujuan yang di tetapkan.

3. SEDAYU SMART DISTRICTSesuai dengan UU nomor 23 tahun 2014 tentang

PEMERINTAHAN DAERAH, Pembentukan Kecamatan adalah dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan

Gambar 1Logo Letter “S”

Page 8: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

8 9

pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan

Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 ayat (1) UU nomor 23 tahun 2014 tentang PEMERINTAHAN DAERAH mempunyai tugas: a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum se-

bagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6);b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakatc. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentera-

man dan ketertiban umum.d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan

Perkada.e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana

pelayanan umum.f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemer-

intahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di Keca-matan.

g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/atau kelurahan.

h. Melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi ke-wenangan Daerah kabupaten/kota yang tidak dilak-sanakan oleh unit kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota yang ada di Kecamatan; dan

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan pera-turan perundang-undangan

Yang lebih spektakuler adalah bahwa berdasarkan pasal 225 ayat (1) point a bahwa salah satu tugas Camat adalah melaksanakan urusan pemerintahan umum. Dijelaskan pada pasal 9 ayat (5) bahwa urusan pemerintahan umum pada dasarnya adalah kewenangan presiden

sebagai kepala pemerintahan. Lebih rinci dijelaskan pada pasal 25 ayat (1) bahwa tugas pemerintahan umum adalah pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional, dan nasional; penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang undangan, koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.

Camat mempunyai ruang yang cukup untuk berkreasi dalam rangka pelaksanaan seluruh fungsi-fungsi manajemen pemerintahan dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan menggunakan alat kelengkapan kecamatan yang ada sebagaimana di atur dalam pasal 225 ayat (3) baik dalam unsur staf maupun unsur lini sebagai pelaksana misi

Page 9: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

10 11

kecamatan mencapai tata kelola pemerintahan yang baik, mewujudkan pelayanan publik maupun pemberdayaan masyarakat.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan, UU 23 Tahun 2014 juga membuka ruang untuk berinovasi. Inovasi tersebut dapat berbentuk bagaimana menyelenggarakan pemerintahan yang efektif dan efisien, bagaimana memberikan pelayanan publik yang baik, maupun inovasi tentang bagaimana cara memberdayakan masyarakat de-ngan tepat dan berhasil guna.

Saat ini, perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Teknologi informasi makin hari makin menjadi kunci dari pembangunan dengan pertukaran informasi dengan cepat, akurat, dan bisa diakses secara real time sehingga mendorong pemerintahan yang terbuka (open government). Peluang pengembangan wilayah Kecamatan Sedayu sejalan dengan posisi strategis dan banyaknya potensi yang ada, tentu akan mempercepat dinamika masyarakat yang membutuhkan teknologi untuk memudahkan layanan dan aktivitas ma-syarakat. Penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik dan pembangunan juga dapat dilakukan di ber-bagai layanan untuk meningkatkan kemudahan dan transparansi layanan yang diberikan kepada masyarakat. Komponen utama penerapan teknologi dalam smart district merupakan gabungan dari ketersediaan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan budaya (culture). Berbagai perangkat hukum telah diterbitkan untuk meligitimasi penerapan teknologi informasi dalam

pemerintahan (e government), melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; dan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Sedayu smart district tidak hanya diidentikkan dengan pemanfaatan teknologi yang berarti banyak aplikasi, cctv dan wifi, media sosial serta multi media lainnya. Namun pengembangan smart district di Kecamatan Sedayu juga harus diarahkan pada pengembangan potensi wilayah dan ekonomi Kecamatan Sedayu melalui pembentukan karakter masyarakat Sedayu yang CERDAS (smart), misalnya: optimalisasi berbagai produk dan potensi lokal dalam merealisasikan semangat MAKARYO MBANGUN DESO melalui slogan JAJAN TONGGO NGLARISI KONCO, pembentukan karakter masyarakat, internalisasi nilai dan pranata sosia yang mengkayakan, dan sebagainya.

Sedayu Smart District, sebagai penajaman dari Bantul Smart City merupakan sebuah konsep Kecamatan Cerdas yang dapat membantu sekaligus mendorong masyarakat untuk dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, efektif dan effisien serta memberikan solusi yang tepat terhadap segala permasalahan yang ada untuk terciptanya masyarakat yang beradab dan berkemajuan.

Sedayu Smart District juga berkaitan dengan terwujudnya nilai-nilai dan pranata sosial yang mendorong terwujudnya masyarakat yang beradab dan berkemajuan, misalnya masyarakat yang futuristik, tertib, taat hukum, dan sebagainya.

Dengan begitu, Sedayu Smart District nantinya

Page 10: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

12 13

meliputi tidak hanya tata ekonomi, tata wilayah, tapi juga tata nilai/pranata sosial yang ada yang secara keseluruhan mendorong terwujudnya Kecamatan Sedayu yang beradab dan berkemajuan.

Kenapa perlu konsep Smart District?1. Kemajuan teknologi sampai saat ini begitu cepat dan

perlu dimanfaatkan secara optimal dan efektif.2. Banyaknya permasalahan yang belum terpecahkan di

berbagai bidang.3. Banyak potensi di Kecamatan Sedayu yang perlu

akselerasi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk optimalisasi sumber daya yang ada.

4. Penerapan teknologi informasi tebukti mampu membuat loncatan sebagai sebuah solusi ataupun capaian dilaksanakannya pembangunan di segala bidang.

5. Beberapa kebutuhan terhadap penerapan teknologi informasi maupun multi media belum tentu bisa terpenuhi di Kecamatan Sedayu.

6. Kecamatan Sedayu ingin mempunyai identitas (ikon) dan menjadi lokomotif di bidang Teknologi informasi dan multi media.

7. Mulai lunturnya nilai-nilai/pranata sosial yang positip yang mengakibatkan timbulnya permasalahan baik sosial, ekonomi, maupun lainnya.

Rintisan Smart District1. Adanya media sebagai wadah komunikasi tingkat

kecamatan berupa grup facebook WARGA SEDAYU ONLINE yang terbukti mampu menjadi jembatan informasi antar warga, informasi dari atas ke bawah maupun sebaliknya.

2. Membangun unit pelayanan masyarakat untuk lebih memudahkan pelayanan publik (samsat desa, PDAM, jaringan fiber optic, dll).

3. Internalisasi nilai-nilai dan pranata sosial yang beradab dan berkemajuan, yaitu :a. Jajan Tonggo Nglarisi Koncob. Nandur sing di pangan, mangan sing di tandurc. Pola Hidup Bersih dan Sehatd. Semangat membangun (sopo temen bakal tinemu/

man jadda wa jada)e. Kekompakan dan kebersamaan (esprit de corps)f. Saling menolongg. Kerelawananh. Up to date (mengikuti perkembangan situasi)

Indikator Makro Smart district1. Tersedianya infrastruktur dasar untuk memberikan

kualitas yang layak hidup, lingkungan yang bersih dan berkelanjutan

2. Tersedianya Air dan listrik yang cukup, sanitasi dan pengelolaan sampah, mobilitas yang efisien dan transportasi umum serta konektivitas IT yang memadai

3. Layanan publik yang tercukupi di semua bidang.4. Mekanisme pelayanan aduan yang responsif.5. Terbangunnya nilai-nilai dan pranata sosial yang beradab

dan berkemajuan.4. SEDAYU KECAMATAN WISATA (SEDAYU TOURISM DISTRICT)

Salah satu pengertian dari Desa wisata adalah bahwa Desa Wisata merupakan suatu wilayah perdesaan yang dapat dimanfaatkan berdasarkan kemampuan unsur-unsur

Page 11: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

14 15

yang memiliki atribut produk wisata secara terpadu, dimana desa tersebut menawarkan secara keseluruhaan suasana yang memilikan tema dengan mencerminkan keaslian pedesaan, baik dari tatanan segi kehidupan sosial budaya dan ekonomi serta adat istiadat keseharian yang mempunyai ciri khas arsitektur dan tata ruang desa menjadi suatu rangkaian aktivitas pariwisata. Ada juga yang berpendapat berpendapat bahwa desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yangdisajikan dalam suatu struktur kehidupanmasyarakat yang menyatu dengan tatacara dan tradisi yang berlaku.

Berpijak dari pengertian diatas, mengingat potensi serta peluang yang ada, Pemerintah Kecamatan Sedayu dalam rangka akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat, membuat sebuat terobosan yaitu Sedayu Kecamatan Wisata (Sedayu Tourism District).

Luas wilayah Kecamatan Sedayu adalah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523 jiwa dengan perincian laki-laki sebanyak 22.940 jiwa dan perempuan sebanyak 23.583 jiwa. Terdiri dari 4 Desa, meliputi 54 dusun dan 341 RT. Seluas 40% wilayah merupakan pegunungan berbatu dan sebagian besar berupa batu Karst.

Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo, dilewati 3 (tiga) sungai yaitu Sungai Progo, Sungai Kontheng dan Sungai Kalakan. Adanya aliran sungai sebagai potensi alam merupakan potensi yang sangat menjanjikan untuk pengembangan wisata, disamping potensi lainnya. Lebih-lebih dengan akan dibangunnya bandara New Yogyakarta International

Airport di Kulonprogo.Kecamatan Wisata merupakan sebuah upaya

untuk mengoptimalkan potensi wisata yang ada serta meningkatkan pemasaran semua potensi wisata tersebut melalui sebuah jejaring wisata sehingga tercipta sebuah koneksitas yang komprehensip di semua destinasi wisata yang ada, baik kuliner, wisata alam, budaya, sejarah, kerajinan, dan sebagainya.

Tujuan dari Sedayu Kecamatan Wisata adalah tereksplorasinya segala potensi wisata yang ada secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa pertimbangan yang menjadi alasan kenapa memakai konsep Kecamatan Wisata antara lain :1. Aksesibilitas yang baik dan mudah , sehingga mudah

dikunjungi wisatawan dengan menggunakan berbagai jenis alat transportasi, dimana Kecamatan Sedayu dilewati oleh Jalan Nasional dan Jalan Propinsi yaitu JOGJA OUTTER RING ROAD.

2. Posisi yang strategis dimana berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo dan Sleman.

3. Memiliki obyek-obyek menarik berupa alam, seni budaya,sejatah/legenda, kuliner, kerajinan dan sebagainya untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, antara lain :a. Wisata sejarah/budaya: Museum Soeharto, bangunan

peninggalan Belanda.b. Wisata alam: Karst tubing Surobayan, Karst tubing

Sobo ndeso, Sunan Kali Kontheng, Polaman Rivers Tubing, Tempuran Sungapan, Kebun Buah Langka, Agro wisata Argorejo, Batu tumpuk Brongkol.

Page 12: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

1716

c. Wisata kerajinan: Kerajinan sangkar burung di Argosari, Tas rajut di selogedong, Sentra jamu di Plawonan, Watu, Sengon karang, Dingkikan

d. Wisata Kuliner: Sentra emping Garut di Argodadi, warung Ingkung, Candimas, Warung Mie lethek/mie des

e. Wisata seni dan budaya : Grup-grup dan kelompok seni, Mural 3 Dimensi.

4. Masyarakat dan seluruh komponen di dalamnya mau menerima dan berpartisipasi memberikan dukungan yang tinggi terhadap pengembangan potensi wisata yang ada.

5. Keamanan yang sangat kondusif6. Tersedianya akomodasi, telekomunikasi, dan tenaga

kerja yang memadai7. Berhubungan dengan obyek wisata lain yang sudah

dikenal oleh masyarakat luasSelain aspek ekonomi, berupa peningkatan

kesejahteraan, Sedayu Kecamatan Wisata juga mempunyai tujuan lainnya antara lain :1. Aspek Pendidikan; keberadaan desa wisata dapat

memperluas wawasan dan cara berpikir orang-orang desa yang kreatif dan mendidik cara hidup bersih, rapi dan sehat.

2. Aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek); meningkatkan ilmu dan teknologi antara lain seni, budaya, teknologi informasi, terutama bidang kepariwisataan

3. Aspek Sosial budaya; keberadaan desa wisata dapat menggali dan mengembangkan kesenian serta kebudayaan asli daerah yang hampir punah untuk

dilestarikan kembali.4. Aspek Lingkungan; dapat menggugah sadar lingkungan

yaitu menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya memelihara dan melestarikan lingkungan bagi kehidupan manusia kini dan di masa datang.

Secara lebih teknis, pengembangan Sedayu Kecamatan Wisata dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:1. Membentuk jejaring semua stakeholder kepariwisataan

antara lain: • Pemerintah Desa sampai tingkat RT• Pokdarwis• Pengelola Home stay

Gambar 2PETA WISATA SEDAYU

Page 13: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

1918

• Pengelola destinasi wisata• Akademisi

2. Mendorong berkembangnya potensi yang sudah ada agar lebih maju.

3. Menggali potensi-potensi yang belum berkembang4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Multi media untuk

mendorong akselerasi perkembangan destinasi wisata.5. Meningkatkan kapasitas stakeholder melalui pelatihan-

pelatihan yang ada.Dengan uraian diatas, diharapkan semua stakeholder

bisa mendukung sehingga terjadi akselerasi yang signifikan terhadap perkembangan pariwisata di Kecamatan Sedayu, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Demikian gambaran singkat Sedayu Kecamatan Wisata yang akan dikembangkan di Kecamatan Sedayu. Semuanya membutuhkan proses dan dukungan dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

D. POTENSI KECAMATAN SEDAYU 1. Monumen Setu Legi

Monumen Setu Legi di buat untuk menggambarkan perjuangan warga Desa Argomulyo, khususnya warga Kemusuk, pada saat terjadinya Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta. Yaitu pada hari Jumat tanggal 7 Januari 1949 dimana saat itu kalurahan Argomulyo diserang tentara Belanda dari arah Utara, pedukuhan Puluhan. Pada tanggal 7 Januari 1949, sore hari, 23 orang gugur di Desa Kemusuk

Arsitek untuk pembangunan monumen adalah

bernama Bapak Dulhari. Monumen Setu Legi terletak di depan balai desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Monumen itu berukuran tinggi 2 meter, panjang 1,5 meter

dan lebar 0,5 meter. Monumen menghadap ke Barat dan berdinding keramik. Di atas monumen ada replika burung garuda yang melambangkan pancasila sebagai dasar negara kita, di dinding sisi Barat di tulis tanggal pengesahan

Gambar 3Monumen Setu Legi

Page 14: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

2120

Monumen Setu Legi dan teks Pancasila. Dinding sisi Timur bertuliskan nama-nama korban yang gugur dalam peristiwa tersebut.

Tercatat salah satu di antara mereka adalah Atmoprawiro(45th), orangtua pengusaha nasional Probosutejo dan sebagai Kepala Dukuh Kemusuk. Nama para pejuang yang gugur pada Jumat Kliwon yaitu: Joyowigeno(40th), Mangunsahar(45th), Iman-diharjo(50th), Atmopawiro (50th), Kartodimejo(50th), Sastrowiharjo(45th), Salamun(48th), Kusnidibyodu-marto(35th), Mulslamet Joyodiharjo(43th), Boiman(18), Sorejo(50), Karsotaruno(50), Ronopaijo(50), Kartodiryo/Paing(40), Wongsosetiko(48), Josetomo(35), Kriyodi Kromo(Klumpuk)(50), Wiryosalimin (reserse)(45), Rejoina-ngun/senen(30), Jotaruno Solet(50), Martorejo(42), dan Samijo(25).. Korban Jum’at Kliwon sore itu dihitung hari berikutnya yaitu Setu Legi. Peristiwa itu diperingati dengan bagunan tugu “Monumen Setu Legi” di depan Gedung Serba Guna Argomulyo.

Dalam monumen Setu Legi itu sendiri daftar nama-nama yang gugur dalam peristiwa Agresi Militer Belanda II berjumlah 45 orang, sedangkan yang tercatat dalam sejarah peristiwa tersebut hanya 23 orang saja, karena jumlah 23 orang tersebut gugur pada hari yang sama yaitu hari Jumat Kliwon. Sedangkan 22 orang lainya gugur pada hari selanjutnya yaitu pada hari Sabtunya, dikarenakan sudah sore dalam penghitungan hari jawa maka sudah termasuk hari Minggu Pahing.

2. Memorial HM SoehartoMemorial HM Soeharto dibangun sebagai penanda

dan pengingat serta wahana edukasi tentang salah satu tokoh besar dalam sejarah bangsa Indonesia yakni Jenderal Besar Haji Muhammad Soeharto (1921 – 2008). Pembangunannya dilakukan oleh keluarga besar HM Soeharto di bawah prakarsa H. Probosutedjo (salah satu adik HM Soeharto) dan diresmikan pada 8 Juni 2013.

Memorial sengaja di bangun di tanah kelahiran pak Harto, demikian panggilan akrab beliau, yakni di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menempati lahan seluas 3620 meter persegi dan terdiri atas sejumlah

Gambar 4Museum Soeharto

Page 15: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

22 23

bangunan sepert joglo (60 m2), rumah Notosudiro (475 m2), rumah Atmosudiro (260 m2) dan petilasan tempat pak Harto dilahirkan. Di sini pengunjung dapat mengapresiasi sejarah perjalanan hidup, kiprah, dan prestasi Presiden Republik Indonesia yang kedua ini sejak kecil hingga akhir hayatnya

Sebuah patung HM Soeharto terbuat dari perunggu akan menyapa anda begitu memasuki gerbang Memorial. Patung dikerjakan oleh pematung ternama Suhartono selanjutnya anda akan dipandu petugas untuk me-nyaksikan berbagai materi ekshibit yang ada di memorial.

Tepat dibelakang Patung terdapat sebuah bangunan khas Jawa, joglo untuk istirahat sejenak sebelum mengelilingi areal memorial. Selanjutnya dapat menyaksikan tayangan video sejarah singkat perjalanan hidup Pak Harto, yang disajikan melalui layar lebar di tengah bangunan joglo.

Dalam bangunan ini pengunjung akan disuguhi rangkaian visualisasi tonggak-tonggak penting perjalanan hidup Pak Harto. Dirancang dengan teknologi multimedia serta tata ruang artistik pengunjung akan seperti berjalan melintasi lorong waktu.1. Selasar Ruang Karya berbentuk gulungan (rol) film

berhiaskan sejumlah visualisasi singkat tentang Pak Harto, serta sebuah multimedia dengan layar sentuh yang menyajikan informasi lengkap seputar memorial beserta koleksinya.

2. Selasar Serangan Oemoem 1 Maret 1949 menghadirkan sejumlah diorama dan floor interaktif serta foto dokumentasi peristiwa Serangan Oemoen 1 Maret 1949.

3. Selasar Trikora/Operasi Mandala, karier Pak Harto di

bidang militer semakin bersinar terang sejak dipercaya oleh Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala dalam rangka Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk pembebasan Irian Barat.

4. Selasar Kesaktian Pancasila Mayjen Soeharto menjadi faktor penentu keberhasilan bangsa Indonesia keluar dari bencana nasional akibat penghianatan Partai komunis Indonesia dalam peristiwa G 30S pada tahun 1965. Berbekal Surat Perintah Sebelas Maret 1946 (Supersemar) dari Presiden Soekarno, segera Pak Harto membubarkan PKI dan melarang ajaran Marxisme/komunisme.

5. Selasar Masa Pembangunan. Jalan sejarah mengantarkan Pak Harto tampil di pucuk kepemimpinan nasional. Paska tragedi nasional G30S/PKI dan keberhasilannya memulihkan stabilitas nasional, membuat pak Harto menjadi tumpuan harapan bangsa Indonesia era Orde Baru. Tepat pada 12 Maret 1967 pak Harto secara resmi diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia yang kedua.

3. Monumen BRIMOB ARGOMULYOObjek Wisata Monumen Brimob di Sedayu Bantul

Yogyakarta adalah salah satu tempat wisata yang berada di Dusun Sengonkarang Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu Bantul.

Objek Wisata Monumen Brimob di Sedayu Bantul Yogyakarta berbentuk seperti tiang bendera dengan untaian kain bendera yang berkibar. Posisi monumen menempati sudut tikungan jalan di dusun tersebut. Tanah di sudut jalan

Page 16: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

2524

ini membentuk denah seperti segitiga. Puncak tertinggi dari bangunan monumen ini sekitar 17 m dan bagian terendahnya 136 cm. Lebar dinding monumen 125 cm. Monumen Brimob ini dibangun di atas bukit kecil.

Monumen ini juga sering disebut sebagai Monumen Palagan Watu. Disebut demikian karena pasca Serangan Umum 1 Maret 1949 Belanda melakukan pembersihan di Dusun Kemusuk, Argodadi, Sedayu, Bantul dan sekitarnya. Pembersihan ini menewaskan 202 penduduk setempat dan 68 anggota Brimob. Salah satu perlawanan terhadap Belanda dilakukan di Dusun Watu pada tanggal 18 Maret 1949 yang memakan korban tewas 18 orang anggota Brimob dan 102 rakyat pejuang.

Oleh karena itu pula monumen ini dinamakan Monu-men Palagan Watu. Monumen yang memiliki puncak seti-nggi 17 meter ini menjadi simbol dari tanggal proklamasi kemerdekaan RI yakni 17. Sedangkan tangga menuju pelataran monumen dibuat sebanyak 8 trap sebagai lambang bulan Agustus dan tanah datar di bawah monumen diberi petak-petak dari cor semen sebanyak 45 buah sebagai lambang tahun 1945

Selain itu pada kompleks monumen ini diterakan pula prasasti lain, untuk mengenang jasa dan pengorbanan anggota Brimob yang gugur di beberapa sektor, yakni Sektor Kotabaru, Sektor Ambarawa, dan Yogyakarta dan sekitarnya. Ada pula prasasti lain untuk mengenang jasa dan pengorbanan anggota Brimob yang gugur dalam menumpas pemberontakan/separatis, seperti APRA, DI/TII, PRRI, dan GAM.

4. Makam Somenggalan

Makam Somenggalan merupakan pengabadian nama-nama tokoh masyarakat yang bernama Wongsomanggolo. Makam Somenggalan mulai popular semenjak di dalam lingkungan tanah makam lama yang dikenal dengan nama makam Gedong, dibuat tanah makam baru yang dikenal dengan Makam Korban Perang yang penempatannya di sebelah selatan makam lama si Gedong. Makam Somenggalan lahir dari pemikiran Bapak H. Probosutedjo. Di peringatan hari Kesaktian Pancasila, beliau mengingatkan agar anak cucu mengetahui betapa banyak korban akibat perang melawan Belanda ketika pada 1 Maret 1949 dalam waktu enam jam Yogyakarta, sebagai Ibu Kota RI dapat

Gambar 4Monumen Brimob

Page 17: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

2726

direbut kembali dari penjajahan Belanda. Dengan peristiwa ini suara Belanda yang menyatakan Indonesia kembali ke tangan penjajahan menjadi tidak di dengar lagi.

Korban perang yang dimakamkan di Somenggalan berasal dari Kecamatan Gamping, Sedayu, Godean, Moyudan. Nama Makam Somenggalan diresmikan tahun 1991 oleh wakil presiden Sudarmono, SH.

Cara mencari kurban yang jatuh ketika terjadi perang merebut Yogya kembali dengan cara mencari pada setiap kuburan yang berada di wilayah Kecamatan Gamping, Sedayu, Godean, Moyudan. Empat orang yang melakukan pelacakan kurban adalah :1. Bapak Mujono (Polisi dan menyetir mobil)2. Bapak Dulhari3. Bapak Bibit, BA4. Asyik

Dari Upaya berempat itu terhimpun 160 nama pejuang yang menjadi korban dalam peperangan melawan penjajah Belanda. Nama-nama para kurban tertulis dalam buku gemuruh Kemusuk halaman 30 dan 31 berjumlah 160 0rang.

Nukilan peristiwa heroiknya sebagimana dikutip dari buku Gemuruh Kemusuk halaman 19 dan 20 adalah sebagai berikut :

“Pak Harto sudah bergerak ke selatan memimpin perang gerilya” lapor Probosutedjo pada ayahnya. “Wah, kalau begitu, kita juga harus mulai berjuang sekarang” sahut ayahnya. Semua pemuda dikonsolidasi, dan seluruh warga desa kian dimobilisasi. Rupanya selama beberapa hari Probosutedjo ke kota, di Kemusuk sudah ada

persiapan menghadapi segala kemungkinan berkobarnya pertempuran. Sudah ada dapur umum di rumah Bu Carik dongkol (mantan).

Rakyat pun melakukan bumi hangus. Tua-muda, pria-wanita, kakek-kakek, nenek-nenek, bahkan anak-anak, semua ikut bergerak. Probosutedjo ada diantara mereka. Menghancurkan stasiun kereta api. Rel-rel dirusak. Jembatan-jembatan diporak-porandakan. Gedung sekolah dirobohkan. Semua bangunan yang khawatir akan bisa dimanfaatkan Belanda untuk dijadikan markas dihancurkan. Termasuk kantor pos, dan bahkan pabrik gula rewulu yang waktu itu lebih besar di bandingkan dengan pabrik gula Madukismo. Ini terjadi pada akhir Desember 1948.

Awal Januari 1949 tentara Belanda mulai bergerak ke desa-desa. Tanggal 4 Januari Belanda menyusup sampai desa Klangon, tidak jauh dari Kemusuk. Tanggal

Gambar 5Makam Somenggalan

Page 18: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

28 29

5 Januari Belanda Berhasil menjadikan desa Klangon sebagai basisnya. Gerakan Belanda agak terhambat karena jembatan Klangon dan Glondong pun sudah dirusak oleh rakyat pejuang. Tapi tanggal 5 Januari itu pula ada salah seorang warga desa yang berhasil ditangkap Belanda. Ia di bawa ke Klangon . Juga Joyowinggeno dan pembantunya, Bu Inah diculik Belanda, di bawa ke Klangon. Mata-mata pejuang menginformasikan, mereka diintrogasikan tentang desa Kemusuk.

Joyowigeno mengalami nasib nahas. Dalam keadaan terikat digiring Belanda dan begitu sampai dekat desa Tempel, ia ditembak mati. Joyowingeno tumbal pertama. Martir kemerdekaan yang pertama dari desa Kemusuk. Belanda kian gila. Sambil ke selatan mereka menyerang membabi buta. Semua laki-laki yang ditemui, ditembak dan sekitar 23 rakyat pejuang pun menjadi tumbal berikutnya.

Suatu ketika terjadi pertempuran cukup sengit. Secara kebetulan pemuda-pemuda dari Tentara Pelajar (TP) bertemu Belanda. Baku tembak terjadi. korban berjatuhan. dari pihak tentara pelajar 12 orang gugur sebagai kusuma bangsa. Usai pertempuran banyak senjata berserakan. Sisa-sisa laskar TP mengambilinya. Probosutedjo bersama temannya, Kliman pun tak ketinggalan. Ia mengambil beberapa senjata yang tadi dipakai dalam pertempuran. Zaini, komandan TP yang bertempur tadi mencegahnya. Probosutedjo tak peduli. Zaini berkeras meminta kembali beberapa senjata yang sudah di tangan Probosutedjo, tapi yang diminta pun berkeras tidak mau mengembalikannya. “Saya juga butuh senjata” sergahnya

Probosutedjo dan adiknya Notosuewito terus

berjuang berjalan ke utara, ke desa Marangan. Cukup jauh. Karena itu menginap satu malam di Desa Tangkilan yang dilaluinya. Mereka diiringin Trisno dari desa Glondong. Semula Trisno merupakan tawanan karena dikira mata-mata Belanda ternyata bukan. Ketika menginap di rumah saudaranya di Tangkilan itu Probosutedjo baru sadar bahwa dirinya sudah yatim piatu.

5. Home Stay Kemusuk Keberadaan 10 home stay yang berada di rumah-

rumah penduduk sekitar Monumen Memorial Jenderal Soeharto tidak lepas dari kerja keras para pengurus monumen yang berdiri pada tanggal 8 Juni 2013.

Alkisah, ketika monumen itu sudah diresmikan oleh pengurus diprogramkan rencana jangka pendek, mene-ngah, dan jangka panjang. Pada jangka pendek program dilaksanakan dengan melaksanakan penataan internal dan lingkungan setempat. Realisasinya dapat membentuk 50 pedagang dalam beragam aktivitasnya yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Museum HM Soeharto dan parkir kendaraan.

Pada jangka menengah berusaha berkontribusi bagi masyarakat luas, minimal dalam skoup wilayah Argomulyo, dengan harapan museum tidak hanya memberikan keuntungan bagi para pedagang tapi juga bersinergi memberikan nilai tambah dalam penghidupan yang lebih luas.

Dalam hal perwujudannya, cita-cita yang diprogramkan oleh pengurus monumen ini dilaporkan kepada Bapak H. Probosutedjo selaku orang yang paling berkuasa di dalam

Page 19: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

3130

tubuh monumen. Oleh beliau, program itu disetujui, dengan catatan bahwa beliau tidak akan memberikan dana untuk pembiayaannya.

Walaupun tidak memberikan dana tunai, akan tetapi almarhum memberikan pengarahan kepada Bapak Gatot, selaku pengurus, bahwa ada tantangan besar yang ditawarkan untuk bisa dilakukan. Tawaran itu ditenggarai, walaupun tidak diberikan uang, namun bila diberi kebijaksanaan barangkali nilai hasil petikannya akan lebih besar.

Isyarat jalan keluar untuk melaksanakan program manumen jangka menengah itu direalisasikan lewat pesan Bapak Probosutedjo dengan diberikannya satu rumah yang berada di sebelah utara gedung induk monumen.

Rumah itu dimaksudkan agar dipakai oleh pak Gatot untuk melaksanakan presentasi program. Dalam bahasa yang santun tingkat tinggi, sebenarnya proposal itu dapat ditangkap sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi memberikan informasi, sedang di sisi lain adalah berharap ulur tangan. Dan kebetulan, karena yang hadir di monumen ini para orang-orang besar dan berpengaruhnya dulu tidak lepas dari kuasa Pak Harto, secara otomatis mereka merespon positif atas presentase Pak Gatot.

Beberapa tokoh nasional yang pernah hadir, diantaranya Ketua Badan Penanggulangan Bencana Nasional; mantan Wakil Presiden (Tri Sutrisno); Bapak Emil Salim; Mendikbudnya waktu presiden kita Susilo Bambang Yudoyono; dan tokoh-tokoh lain. Setelah berjalan 7 bulan dari berkali-kalinya dilakukan presentasi proposal itu akhirnya terealisasikan kerjasama yang sangat baik dengan Yayasan Damandiri. Yayasan itu sendiri, semula dipegang oleh Prof. Dr. Haryono Suyono,kemudian diteruskan oleh Dr. Subiyakto Tjokrowardoyo.

Eksistensi riil dari kehadiran Yayasan Damandiri ialah dengan merealisasikan program Museum Soeharto dalam wujud terciptanya Desa Mandiri Lestari di Argomulyo. Jalan yang ditempuhnya dengan dibentuk koperasi Sahabat Damandiri Sejahtera Argomulyo (SDSA).

Disamping dengan Damandiri, ada juga pendampingan dengan Bank Perkreditan Rakyat Nusamba, yang dulunya dirintis oleh Pak Harto dan bersifat nasional. Yang disebut akhir ini (Nusamba Bank) adalah upaya agar rakyat jangan terjerat oleh ulah rentenir.

Bentuk kongkret langkah awal dari kedua penyangga

Gambar 6Home Stay Puntadewa Kemusuk

Page 20: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

3332

dana di atas adalah dengan membentuk satu koperasi yang membawahi 10 home stay yang berada di Kemusuk lor 5 buah dan Kemusuk kidul 5 buah dengan melakukan renovasi rumah yang satu rumah menghabiskan 60 juta.

Dengan status rumah yang dijadikan home stay tetap milik sendiri, maka rumah-rumah yang disewakan itu punya makna yang sangat besar bagi kehidupan warga Argomulyo. Intinya, dalam jangka panjang yang lebih jauh ke depan, kalau banyak pengunjung museum dan berhome stay di kesepuluh tempat itu, tidak mustahil lalu menggerakan roda perekonomian dalam multiaktifitas yang bersifat profit. Jadi, monumennya nonprofit tetapi masyarakatnya yang beroleh nilai keuntungan materiil.

Untuk nama-nama tempat home stay itu digunakan nama-nama wayang, demi para penghuni baik empunya rumah maupun tamu bisa menjiwai sifat dasar kejawen dengan sekalian nilai tinggi budayanya. Nama-nama itu : Bima, Kersna, Puntadewa, Abimayu, Ontoseno untuk lima home stay di Kemusuk Lor, sedang yang di Kemusuk Kidul Gatotkoco, Arjuno, Sadewo dan Parikesit.

Tarip yang berlaku hingga sekarang, dalam komposisi terdapat dua kamar dan perlengkapan sewajarnya adalah Rp 300 ribu sehari semalam. Peruntukan dana adalah 70 % bagi pemilik home stay, 30 % disetor ke koperasi. Sedangkan 30 % di koperasi itu dibagi 30 % untuk koperasi dan 70 % nya untuk Damandiri.

Di luar program home stay ini di Yayasan Damandiri juga melaksanakan banyak program, diantaranya program Sistem belajar bagi guru TK dan Paud.

6. Masjid KebondalemMasjid Kebondalem semula dalam format yang sa-ngat

sederhana dengan dinding bambu, atas daun tebu, dan lantai tanah. Untuk sembahyang dibentangkan anyaman bambu yang disebut kepang yang di atasnya dibentangkan tikar. Adapun mimbar terbuat dari bambu.

Ada tahun 1961 Masjid Kebondalem terbakar. Alkisah pada hari raya Idul Fitri, setelah khotib berkhotbah, tidak sengaja lampu minyak yang terletak dekat mimbar tersentuh dan tumpahlah minyak tanah yang langsung membakar mimbar. Beruntung seorang bernama Setroinangun cekatan mengangkat padasan dan disiramkan mimbar sehingga

Gambar 8Masjid Kebondalem

Page 21: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

3534

masjid selamat.Perkembangan masjid Kebondalem tidak lepas dari

seorang tokoh bernama Mbah Kasan Ulama. Adapun silsilah dari Kasan Ulama tersebut selengkapnya sebagai berikut : Imam Mursid punya anak bernama Simbah Sareh, yang menurunkan Mbah Kolifah. Sebagai seorang ulama pejuang, karena dikejar-kejar Belanda lari ke Bogem, Ponorogo. Di sana bergelar Pangeran Cokropati. Mbah Kolifah ini punya anak Mbah Iswarpon, punya anak mbah Panan, beranak mbah Kasran. Mbah Kasran ini pindah dari Kebondalem ke Takeran (Magetan). Di Magetan mbah Kasran mendirikan Tarekoh Satori (semacam cara pendekatan diri kepada Allah SWT). Mbah Kasran ini kemudian ganti nama menjadi Kasan Ulama yang disebut di atas.

Pada Tahun 1916 Mbah Kasan Ulama berkunjung ke Kebondalem berniat menziarahi makam Mbah Sareh, yang ternyata tinggal berbentuk rerumbunan pohon dan ilalang. Terketuk hati untuk memperhatikan leluhur maka dibangunlah makam yang berada Kerayungan. Selain itu Mbah Kasan Ulama juga mengunjungi dusun Kebondalem yang sekaligus merencanakan membangun masjid. Untuk kepentingan itu Mbah Kasan Ulama mengajak warga Takeran ke Kebondalem. Mula-mula membuat batu bata merah dengan menggali di depan Masjid. Tanah galian didepan masjid digunakan untuk membuat batu bata merah guna membangun makam di Kerayungan, uruk meninggikan masjid. Sementara di tanah galian yang sudah rendah itu dibuat kolam.

Hal istimewa yang mendasari pemahaman Islam ditanamkan oleh mbah Kasan Ulama ialah adanya tiga

tingkatan dalam penghambaan diri kepada Allah, yaitu Syareat (ibadah), hakekat (mencari kebenaran) dan makrifat (pendekatan diri kepada allah SWT)

Kedekatan antara keluarga Takeran dan Kebondalem itu diwujudkan dengan adanya keluarga Kebondalem yang diminta pindah ke Takeran. Di sana Tarekah yang sudah berjalan baik itu diberi nama Pesantren Sabilil Mutakin (PSM), yang di Kebondalem sendiri PSM berdiri tahun 1952.

7. Kerajinan Tas Rajut “Cahaya” Selogedong Pak Kadri dan Ibu Yulianti adalah sepasangn keluarga

muda yang pantas dicontoh usahanya. Bincang tentang usahanya yang sekarang bahkan ada yang sampai di Amerika dan Turki, namun langkah awalnya justru bergerak

Gambar 7TAS RAJUT

Page 22: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

36 37

sebagai pekerja di pabrik Rumindo di jalan Parangtritis yang saat ini sudah tidak aktif lagi.

Ibu Yulianti adalah sosok keteladanan dalam ber-karya. Berawal sebagai buruh / pekerja sekarang telah menjadi orang yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Di rumahnya, Selogedong, Sedayu, Bantul, sekarang ini mempekerjakan 13 orang sebagai pekerja tetap Cahaya Collection yang dirintis 2014. Disamping pekerja tetap, di perusahaan yang membuat tas, dompet, dan semacamnya ini juga memberi peluang kepada 100 orang untuk mengambil bahan dasar untuk dikerjakan di rumah dan setelah menghasilkan garapan setengah jadi diserahkan ke Cahaya Collection. Bahan yang diambil para pekerja setengah jadi itu didatangkan dari Klaten dalam bentuk benang nilon.

Dengan kondisi sebagaimana dikemukakan di dalam perusahaan ini ada dua pelajaran. Ke-13 pekerja ini sebagai pekerja tetap yang berfungsi sebagai finishing dengan tugas jahit-menjahit, membuat asesoris, membuat gantungan tas dan lain-lain yang bekerja dari 08.00 – 16.00. Sementara itu ke – 100 pengambil bahan yang dikerjakan di rumah dan diserahkan untuk finishing itu berasal dari warga sekitar Pajangan, Sleman dan Kulonprogo.

Produksi Cahaya Collection sebagaian besar untuk mencukupi kepentingan setempat, memenuhi permintaan pasar Beringharji dan kawasan Malioboro. Selain dengan penjualan langsung kerajinan rajut juga dijual secara online hingga Makasar, Surabaya, Papua. Bahkan, tidal disangka-sangka kerajinan rajut juga sampai ke Amerika dan Turki.

8. Kerajinan Kulit TWO FA KaliberotKerajinan kulit Two fa yang berada di Kaliberot adalah

usaha pribadi sepasang suami istri Bapak Sukirman dan Ibu Dwi Wiwik. Produksinya berupa tas wanita dan sejenis tas-tas yang dipergunakan dalam kegiatan seminar dan semacamnya. Untuk yang disebut kedua, bahannya bisa menggunakan batik, kain, maupun finil tergantung pesanan

Two fa bekerjasama dengan Perusahaan Unique Ideal Colletion yang berpusat di Bangunjiwo dengan pemasaran utama di Bali dan Jakarta, dan sesekali ada order untuk dibawa ke Amerika.

Prinsip penyelenggaraan kerajinan kulit Two fa adalah menjaga kualitas. Oleh karena sifatnya yang sedemiian jelas maka perusahaan kerajinan ini tidak mau diminta borongan dengan target yang bisa menurunkan kualitas.

Kerajinan kulit yang diproduksi oleh Two fa rata-rata dengan nilai jual antara 700 - 800 ribu per biji. Dengan memperkerjakan 6 orang petugas, perusahaan kerajinan kulit ini sudah bereksistensi sejak tahun 2006.

Ditilik dari perjalanan usaha dan hasil capaian dapat dikatakan kerajinan ini berkembang cukup baik, Hal ini kalau dilihat dari upaya sebelumnya yang baik pak Sukirman maupun Ibu Dwi Wiwik sebelumnya pernah bekerja di perusahaan tas Rumindo di wilayah Yogyakarta Selatan. Karena kemampuannya untuk memanage pribadi dengan perhitungan yang tepat akhirnya bisa mandiri dan bertahan sudah 12 tahun.

Sebagai perusahaan yang bekerja di bidang kerajinan, dalam menjalankan usaha tidak bersandar pada pemodalan (pinjaman) akan tetapi mengandalkan kepada

Page 23: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

38 39

laku/terjualnya dagangan. Setiap ada pesanan selalu sudah diminta DP lebih dahulu sebesar 30 – 50%.

9. Kerajinan Rajut KaliberotPerusahaan kerajinan rajut Pak Giyana di Kaliberot

ini sedikit variatif bila dibandingkan dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh pak Sukirman. Perbedaan itu terjadi pada alternative garapan lain yang juga dikerjakan oleh Pak Giyana.

Sebagaimana dituturkan oleh dirinya, sebelum merambah di bidang rajut, pak Giyana telah selama enam tahun (2006 – 2013) melaksanakn kerajinan lain. Yakni membuat box tisu, membuat nampan untuk menghidangkan minuman, membuat hantaran pakaian, membuat kotak pensil dan kerajinan lainnya.

Seiring perjalanan waktu dan perkembangan zaman pak Giyana mengubah haluan dengan bergerak di bidang perajutan. Tepatnya dari tahun 2012 – 2018 ini yang secara eksis terus –menerus berkarya dengan lima pekerjanya. Kelima pekerja itu terbagi untuk siang sejumlah empat orang yakni untuk mengerjakan pada hasil setengah jadi, dan untuk petugas malam yang berperan sebagai finishing.

Pak Giyana sebagai pekerja yang fleksibel bisa melakukan upaya memproduksi langsung. Dari bahan dijadikan hasil setengah jadi, langsung di finishing, akan tetapi bisa juga melakukan pekerjaan yang berupa melanjutkan dari orang-orang di luar perusahaannya. Yaitu, Pak Giyana menerima barang setengah jadi berupa tas, dompet, maupun gantungan kunci, dan Pernik-pernik lain, yang berasal dari beberapa orang juragan yang menyetor

hasil setengah jadi untuk dimintakan finishingnya oleh pak Giyana. Mereka yang bekerjasama dengan pak Giyana antara lain dari Gamplong, Seyegan, Sedayu, Bantul, Wonokromo dan Brosot.

Hasil pekerjaan Pak Giyana sebagaimana pada umumnya cukup bagus dan berkualitas, karena pak Giyana pernah bekerja selama 10 tahun diperusahaan tas terkenal, yaitu merk Dowa. Dari pengalamannya itu dapat dikatakan bahwa apa yang dilakukan telah menstandarkan diri pada pengerjaan yang maksimal berkualitas, hanya saja untuk bahan tidak sekualitas di perusahaan sekaliber Dowa itu. Contoh, untuk perusahaan besar kulitnya benar-benar kulit asli, sedang pada Pak Giyana dipakainya sintetis, atau finil. Sedangkan bahan lain seperti ; lem, karton, benang jahit, kain, sepon, asesoris logam relatif sama.

Hasil karya Pak Giyana dijual secara online dan memenuhi pesanan dari pihak-pihak tertentu. Dengan tetap menjaga kualitas hasil produksi kerajinan, Pak Giyana cukup paham akan hukum pasar adalah “Siapa murah dapat order”, oleh karena itu dirinya sangat hati-hati berdiri di antara dua komposisi, yaitu kualitas di satu sisi dan murah di sisi yang lain untuk disikapi secara bijak.

10. Sentra Emping Garut Argodadi Salah satu perajin emping garut di Sedayu adalah yang

dilaksanakan oleh pak Klimin Kadibeso. Pengrajin usaha emping garut dilakukan oleh orang yang budidaya garut dan ada juga yang tanpa budidaya, dan mendatangkan bahan dasar garut. Yang disebut akhir, misalnya yang bahan dasar garut didatangkan dari Sentolo, Pendul, Argorejo, dan

Page 24: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

4140

daerah lain.Sedangkan Pak Klimin dan Bu Ngatinem lebih banyak

mengolah bahan hasil kebun sendiri. Tanah yang lumayan luas dengan tanaman buah sawo, di bawahnya ditanami pohon garut. Dengan begitu, di petak tanah di depan rumah itu ada dua hasil sekaligus. Buah Sawo yang berbuah di sepanjang waktu, dan tanaman garut yang hanya ada pada musim kemarau yang jatuh pada bulan Juli, Agustus, dan September.

Secara periodik, umur tanaman pohon garut

memerlukan waktu 6 bulan. Sifat khas garut ialah tumbuh bersamaan datangnya musim hujan, bersamaan berseminya antara lain tanaman sejenis gadung dan bili.

Keberadaan kerajinan kuliner emping garut ini tidak lepas dari keberadaan kelompok/paguyuban Guyup-Rukun, yang sejak 10 tahun lalu memprakarsai adanya pemikiran bersama ke arah tumbuhnya upaya menciptakan pekerjaan, dan salah satunya usaha emping garut ini, yang melibatkan beberapa kelompok usaha sejenis yang dihimpun oleh ketua kelompok Budidaya Garut, bapak Suro Maryanto.

Emping garut memiliki spesifikasi dengan kondisinya yang non kolesterol, dan konon dapat menghindarkan dari terkena asam urat. Garut kecuali dibuat emping, juga dapat dibuat/diambil patinya yang dibuat emping adalah bagian umbi garut yang berkondisi muda dipipihkan setelah direbus dalam potongan-potongan ½ sampai 1 centimeter. Sedang yang dibuat pati bagian yang sulit dibentuk emping ketika dipipihkan karena keras. Bagian yang keras ini berposisi dipangkal umbi garut hingga beberpa centimeter mendekati bagian yang mudah dibuat emping.

Perajin emping Garut banyak tersebar terutama di desa Argodadi, seperti di Bu Dukuh Cawan yang terhimpun dalam KWT Manunggal Cawan

Ada juga di dusun Demangan Argodadi dengan nama Emping garut MUDA MANDIRI yang di motori oleh Dewi Sholikhah yang sudah mampu membuat emping garut dengan aneka rasa.Antara lain : Rasa original, Barbeque, Balado, Keju, Sapi Panggang, Extra Pedas dan Jagung Manis. Atas inovasi ini menghantarkan Dewi Sholikhah sebagai Juara 1 nasional Pemuda Pelopor tahun 2015.

Gambar 8Emping Garut MM Demangan

Page 25: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

4342

11. Kerajinan Sangkar Burung ArgosariBapak Daliyo menuturkan sejak nenek moyang dusun

Jaten sudah berproduksi kerajinan sangkar burung. Pak Daliyo sejak tahun 1954 sudah membuat sangkar burung. Bahkan orang tua pun sebelumnya sudah melaksanakannya. Di dusun Jaten yang ada 4 RT yang masing-masing Rt beranggotakan 20 orang seluruhnya menjadi pekerja membuat sangkar burung. Daliya yang diwawancarai adalah pembuat dan pengepul sangkar burung. Pembuat berarti bekerja menghasilkan sangkar burung sedang pengepul bermakna menerima penjual sangkar buatan tetangga. Di samping itu pak Daliyo sekaligus menyiapkan bahan pembuat sangkar burung, seperti rotan, bambu, dan papan kayu sengon ukuran 200 x 20 cm.

Sejarah timbulnya industri kerajinan membuat sangkar burung sebenarnya hanya berawal dari kesulitan mencari penghidupan, sehingga pekerjaan membuat sangkar burung itu lahir dari sebuah jalan keluar/solusi mencari nafkah.

Kerajinan membuat sangkar burung menggunakan bahan rotan, bambu, kayu sengon dan paku. Produksinya berupa sangkar burung terdapat empat tipe, yaitu tipe besar, tanggung, kecil dan kecil sekali dalam dua bentuk yaitu bundar dan persegi.

Cara membuat sangkar burung dengan urutan :1. Buat blengker atas dan bawah pola dasar kurungan yang

berbentuk bulat atau persegi.2. Membuat Babonan 8 biji untuk sangkar bulat, dan 4

buah untuk sangkar persegi

3. Mengisi rujen yang menghubungkan bagian datar atas sangkar

4. Menutup bagian bawah dan atas dengan kayu 5. Pasang canthelan6. Membuat sikilan7. Pada perkembangan mutakhir, sepertiga bagian atas

kurungan bisa ditutup dengan agel (janur pohon aren)

Gambar 9Sangkar Burung

Page 26: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

44 45

sehingga ruangan dalam kurungan lebih sejuk karena bagian atas itu rapat maka bisa di cat atau dilukisi.

Pola bentuk kurungan ditampilkan dengan beberapa bentuk model, diantaranya :1. Model Surobayan, ditandai oleh perwujudannya dengan

bagian atas kurungan lebih besar.2. Model Mataraman, yang terkesan luas. Kurungan tampil

lurus dari atas hingga bawah3. Model Gelasan, yang cirinya bagian atas kurungan tidak

membentuk bulatan melainkan papak (Jawa : datar)4. Model Piyikan, yang ditandai kurungan tampak seperti

berpinggang dengan bagian tengah lebih sempit menghubungkan bagian atas dan bawahnya

Di Botokan ada seorang tokoh pembuat sangkar burung yang berprestasi bernama Sukijo dengan perolehan sertifikat/keterangan :1. Pameran Pembanguan di Bantul 10 Oktober 1989 2. Pameran teknologi pedesaan Daearh tingkat II Bantul 28

Agustus 19913. Bagian Proyek Pembangunan pemuda pekerja keluarga

2 September 19914. Proyek Informasi pendayagunaan dan penyaluran tenaga

kerja Propinsi DIY, 26 September 1992Di Sedayu juga sudah terbentuk susunan Asosiasi

Pengrajin Sangkar urung dengan Susunan:Ketua : Anggraita SuyotoSekretaris : KawitBendahara : KarepPemasaran : Bardi

12. Ingkung Mbak Sri Pulung Pedes Pertama yang cukup menarik dari penyelenggaraan

kuliner ingkung ini adalah soal nama. Kata “Pulung” yang menjadi nama usaha menyelenggarakan kuliner in agak unik. Menjadi demikian sebab umumnya nama sebagai simbul sesuatu produk diambilkan dari nama diri. Sementara itu nama pemiliknya adalah Ibu Sri Lestari maupun putrinya Riki Tyas Wulan. Hanya, ketika diperolehnya tanah tempat berusaha yang cukup ideal seperti mendapat “Pulung” maka justru lalu diabadikan sebagai pertanda syukur sekaligus menjadi nama rumah makan. Pulung adalah sesuatu yang atas kehendak dari yang Maha Kuasa ditakdirkan diberikan keberkahan kepada seseorang. Bu Sri Lestari tidak menduga bahwa proses diperolehnya di tempat itu dengan sangat mudah dan tidak terduga.

Ingkung Mbak Sri Pulung ini tergolong maju pesat kalo ditilik dari usaha permulaannya. Terhitung baru satu tahun berjalan, akan tetapi ketenaran untuk wilayah untuk wilayah yang cukup luas sudah tergolong cepat mengembang.

Ketika ditanya tentang resep majunya usaha dengan alamat mengapa cepat digemari pelanggan Ibu Sri Lestari menjelaskan “Pertama tentang ayam, Pak. Ayam harus ayam jawa yang baik,” katanya secara berapi-api. Lalu dijelaskan, “Yang baik itu yang “apik”, tidak tua tidak muda. Yaitu yang umur antara 8 – 9 bulan”.

Ketika ditanya bagaimana cara mendapat ayam jawa yang baik, Ibu Sri menjelaskan kebetulan dirinya adalah seorang penyedia stok ayam kebeberapa pihak. Satu di antaranya kepada penyelenggara rumah makan ingkung di Pajangan. Dari pengalaman bergaul dengan rumah

Page 27: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

46 47

makan yang sudah maju kemudian terinspirasi untuk menyelenggarakan sendiri rumah makan ingkung ini dan ternyata prospektif.

Ketika bertanya resep yang lain agar mampu menghadirkan kegemaran pelanggan jawabnya adalah masalah bumbu. Dijelaskannya tumbar, miri, brambang, bawang, laos, sere, godhong jeruk, santen kentel, harus benar-benar dipilihkan yang benar-benar prima dan dalam porsi perimbang yang pas.

Satu resep lagi yang menjadi pegangannya adalah harga jangan mahal, meski tidak murah. Demikianpun, layanan yang sangat bersahabat dilakukan dengan melayani sekecukupan kantong pembeli. Ingkung tidak harus dijual utuh. Pembeli separo ingkung ayam dilayani, bahkan seperempat ingkung utuh pun jadilah. Dengan demikian, tampak betapa rasa kebersamaan dan tidak terlalu tampil elit sangat diusahakan demi dekat masyarakat luas. Hal itu terlihat dari terselenggarakannya juga sistem pelayanan pembeli yang berupa paket murah, paket hemat.

13. Ingkung Mbah GeolIngkung dan pepes Mbah Geol salah satu lestoran

yang termegah di Sedayu berlokasi di sebelah selatan perempatan bangjo Sedayu sekitar 100 meteran timur jalan. Sebagai rumah makan baru dan masih “gres”karena baru sekitar tiga bulan (mulai bulan Ramadhan), restoran ini terbilang unik dan istimewa.

Keunikan terletak pada chef atau tukang masaknya, yang mempunyai pengalaman yang sangat memadai karena berpredikat chef bintang lima karena bertugas di

Syahid Hotel Yogyakarta. Dengan kekuatan tukang masak sehandal itu, yakni chef Hendri Prasetyo sang pemiliknya jelas rumah makan akan menyakinkan publik.

Sementara keistimewaan terletak pada bangunan rumah makannya yang anggun dan artistik, plus sangat berkelas dari segala bentuk yang ditampilkan. Dilihat dari paling depan bersusunan urutan kebelakang adalah joglo, gubukan, pringgitan, kamar mandi tiga buah dilengkapi musola, dan paling belakang dapur.

Ingkung dan pepes Mbah Geol menghidangkan ayam kampung yang dipilih sedemikian rupa agar bisa memuaskan pelanggan dengan ayam yang “ndaging”. Sementara pepes menghidangkan pepes istimewa. Letak keistimewaannya diwujudkan dengan seluruh bumbu dibalurkan pada ikan, sedangkan bumbu itu tanpa campuran semisal tahu atau kelapa. Jadi, seekor ikan dibalut bumbu murni. Satu kilogram pepes berisi tiga ekor nila utuh.

Menu andalan lain, yaitu iga sapi yang bisa dihidangkan berupa sub, iga bakar, atau iga penyet. Yang disebut terakhir ini iga diuleg dengan cabe/sambal terasi.

Satu andalan lagi yaitu udang saus padang. Keseluruhan masakan itu dengan cita seperti hotel bintang lima dengan harga yang terjangkau.

Selain menghidangkan sejumlah menu sebagaimana telah dikemukakakan, ingkung dan pepes Mbah Geol juga sekaligus menangani layanan semacam pernikahan dan menyediakan nasi box

Segenap tata laksana situasi yang serba rapi, artistik dan terkesan elit ini tidak lepas dari faktor pendukung yang sangat memadai. Hilda Arsita sang pemilik restoran adalah

Page 28: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

4948

sarjana S1 pendidikan Tata Boga UNY, yang diperkuat dengan sang suami Chef Hendri Prasetyo, lengkaplah persyaratan yang diperlukan restoran ini untuk menjadi sebuah pilihan berkuliner yang berkualitas handal terpercaya. Nama Mbah Geol adalah nama yang popular di tengah masyarakat, yang sesungguhnya beliau adalah pendiri rumah makan ini yaitu Bapak Aris Wisnu, ayahanda Ibu Hilda Arista yang membuat restoran ini.

14. Polaman Rivers Tubing

Polaman River Tubing adalah foto keguyupan, kebersamaan dan kerelaan untuk berdemokrasi secara total. Di dalam upaya mewujudkan sesuatu “gegayuhan” apa pun yang dimiliki “dipersembahkan” untuk kepentingan bersama.

Apa yang direlakan itu ? Segalanya. Tanah untuk kiprah kegiatan. Pohon ditebang untuk membuat papan-papan maupun wahana sejenis tempat duduk artistik. Kandang sapi dan kerbau yang direlakan untuk disulap menjadi gazebo hingga tiga buah. Lesung-lesung lama yang antik dan artistik dibiarkan /dilepaskan oleh personal pemiliknya untuk dipergunakan wahan didik orang dahulu olah padi jadi beras. Juga lesung nantinya akan dimanfaatkan guna mengenal “musik lesung” yang kemerduannya dan cara hidangnya unik menarik. Hentakan antan (alu) menyaringkan bunyi lesung dengan menumbuk-numbuk kayu utuh berongga yang terbujur sekitar panjang hampir empat meter dan lebar hampir 50 cm. Penabuh musik lesungnya sekitar oleh enam orang lebih, akan menjadi hidangan yang menarik mata memandang dan nyaring

telinga mendengarnya.Polaman river tubing juga menjadi tempat melakukan

kegiatan terpadu. Usaha yang baru dirintis dalam hitungan bulan ini akan menjadi juga tempat edukasi satwa. Kepada pengunjung misalnya diterangkan tentang sifat dan bagaimana kita beradaptasi terhadap ular, misalnya. Ciri-ciri ular dengan masing-masing karakteristiknya.

Gambar 10Polaman Rivers Tubing

Page 29: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

5150

Di sini juga akan dan mulai beraktifitasnya kelompok tertentu, semisal senam para lansia. Juga beraktivitasnya Kelompok Wanita Tani (KWT) Sedya Rahayu yang mengambil posisi di bagian atas kanan lokasi utama Polaman River Tubing. Juga kelompok Bank Sampah akan ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan.

Layak “diacungi jempol” padu-padannya masyarakat setempat dalam mengejawantahkan cita-cita bersama juga terlihat dari kekompakkan warga yang pada hari minggu bekerja bakti tidak kurang 25 orang cancut taliwonda. Mengumpulkan modal awal senilai empat jutaan untuk menyiapkan pelengkap tubin, seperti ban, helm, pelampung, sepatu ternyata Polaman River Tubing telah sempat didatangi tamu dari Bogor, Surabaya, bahkan Suriname dan Inggris.

Nilai lebih yang menambah indah suasana tubin adalah terciptakannya suasana air terjun di bagian tertentu ketika perjalanan tamasya air menempuh jarak panjang sekitar 1,5 kilometer itu menciptakan pemandangan yang unik.

Koordinasi yang baik antara penerimaan tamu, mengatur layanan, bahkan penggunaan mobil pribadi untuk sementara yang disumbangkan untuk transportasi bagi para peserta yang melaksanakan terjun ke kancah aliran air yang cukup tenang terasakan seluruhnya dalam pengaturan terpadu. Lenggak lenggok ikan yang ditebar oleh setiap pasangan pengantin baru, merealisasikan nawala Camat Sedayu yang ditempatkan di awal perjalanan tubin bagaikan ucapan selamat datang kepada segenap pengunjung.

Gerbang masuk yang tengah disiapkan KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) akan mempercantik pengaturan lingkungan menjadi lebih sempurna.

15. Karst Tubing Sobo NdesaSobo Ndeso memadukan antara tubin (arung sungai)

dan restoran. Arung sungai bermula Njurug dan berakhir hingga Gayam dalam jarak 1,5 km dengan waktu tempuh berkisar lebih dari satu jam. Lama perjalanan itu terhitung di antaranya untuk beberapa titik sangat ideal untuk foto-foto maupun selfie. Perlengakapan tubing tersedia pelampung, helm dan sepatu.

Tidak sebatas itu. Sobo Ndeso juga bisa menjadi tempat buat outbond, dan rekreasi sepeda onthel. Sepeda Onthel diberlakukan sistem 5 orang (minimal) per regu disertai pendamping seorang. Arah ke mana dituju

Gambar 11Sobondeso

Page 30: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

52 53

kompromi atas permintaan tamu. Kalau ojek yang sudah tersedia antara lain bisa ke Museum Soeharto, Kuliner jamu disekitar Sengon Madinan dan Sengon karang, maupun beberapa rumah makan ingkung yang terjangkau sambil melihat situasi perkampungan.

Di luar hal-hal di atas tersediakan juga home stay. Tersedia 4 kamar dengan tarif dua ratus ribu rupiah per sehari semalam sebagai pelengkapnya, yang berwujud restoran dengan bersifat spesial pedesaan bermenu tumis Bunga pisang, lompong, banyung, lodeh.

Sementara yang bersifat umum dengan menu ingkung, tengkleng, sate, gule. Bahan ayam bisa ayam goreng dengan variasi masakan yang dikehendaki.

Adapun yang berupa snack atau nyamikan, seluruhnya juga disediakan khas makanan dusun seperti pisang goring, mendoang, ubi goring, umbi godog, dan gorengan hasil bumi.

16. Perajin Jamu Larisna dan Jaya Lestari Dingkikan Kelompok jamu Larisna dan Jaya Lestari adalah dua

kelompok ibu-ibu penyedia jamu dari dusun Dingkikan di Kelurahan Argodadi. Terjadinya dua kelompok tersebut bukan sesuatu yang sama sekali tanpa terkait satu dengan yang lain. Pada dasarnya keduanya adalah sesama kelompok penyelenggara jamu hanya berbeda dalam hal pemodalan. Kelompok Jaya Lestari adalah bergabungnya ibu-ibu yang secara pemodalan usaha murni dengan kekuatan pribadi, sedang kelompok Larisna dalam pemodalan mendapat pinjaman dari kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Kelurahan (UP2K) Kelurahan yang keberlangsungannya

baru sejak dua tahun yang lalu. Sementara itu Jaya Lestari sebagai paguyuban kelompok penyedia jamu sudah sangat lama, atau sekitar sudah 20 tahun yang lalu.

Sebagai upaya untuk mendapatkan peningkatan pendapatan (penghasilan) kelompok ibu-ibu penyedia jamu ini cukup kokok dalam menjalankan usaha. Terbukti, secara kesadaran dari para anggota, mereka tidak segan-segan menghadirkan ahli yang berpengalaman di bidangnya dengan biaya swadana. Mereka mengumpulkan sejumlah uang guna memberikan imbalan kepada seseorang yang mumpuni di bidangnya.

Ternyata usaha yang gigih itu juga membawa hasil yang lumayan baik. Dalam lomba pada bidang yang semacam yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk tingkat Kabupaten Bantul, kelompok Jamu Dingkikan yang berkisar 20 orang penyelenggara jamu mendapatkan pengakuan (penilaian apresiatif) berdasarkan produk jamu dan administrasinya. Hal itu antara lain juga disebabkan tampak adanya kemajuan dalam menghasilkan produksi. Kalau semula hanya menghasilkan semacam beras kencur dan kunir asem serta yang berupa pait-paitan penyehat badan, saat ini sudah mampu memproduksi jahe instan dalam bentuk bubuk (serbuk) yang proses pembuatannya sudah selangkah lebih maju. Juga dalam bentuk sirup telah dihasilkan sirup secang dan sirup jahe.

Pengakuan masyarakat atas produksi jamu Dingklikan ini cukup luas, bahkan dalam acara-acara yang berskala besar Bantul Expo, kelompok jamu Dingklikan selalu mendapat undangan untuk tampil. Pada Sunday Morning di Universitas Mercu Buana Yogyakarta 26 Agustus 2018 ini

Page 31: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

54 55

pun mendapat kehormatan untuk ambil partisipasi.

17. Rumah Produksi Jamu Tradisional Watu ArgomulyoDi Argomulyo terdapat puluhan warga yang dalam

keseharian bekerja sebagai pengrajin jamu tradisional. Salah satunya yang tergabung dalam Kelompok Jati Usaha Mulia Mandiri (JHMM) yang beranggotakan 30 orang. Kelompok JHMM ini mempersembahkan produk jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami tanpa pengawet dan pemanis buatan. Bahan yang berupa empon-empon, rempah-rempah, gula merah, gula pasir, dan bahan lain yang semua alami, dan diproses dengan menjaga kebersihan baik bahan maupun peralatan, karena sudah memiliki sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.

Rumah jamu herbal yang berada di dusun Watu desa Argomulyo ini didirikan oleh CSR PT Pertamina (Persero) TBBM Rewulu. Keberadaan Rumah Jamu Herbal ini untuk mewadahi dan menfasilitasi keberadaan ibu-ibu pengrajin jamu yang ada di Dusun Watu yang sekaligus juga sebagai wadah pembelajaran terkait jamu herbal tradisional kepada masyarakat agar mengenal lebih jauh tentang produk jamu khas dusun ini. Selain, kehadirannya sekaligus guna menjaga dan melestarikan kebudayaan warisan leluhur yang berupa minuman jamu herbal.

Ditilik dari saran produksi rumah produksi jamu ini memang tergolong sangat memadai. Ada enam ruang yang tertata rapi dan terawatt dengan peran masing-masing yaitu ruang : gudang peralatan, stock barang, administrasi barang, packing produk, potong/giling dan pemasakan, dan

pengupasan/pencucian. Satu bangunan yang lain adalah toilet.

Dengan susunan pengurus yang terdiri atas; seorang ketua dan wakil ketua, serta masing-masing dua orang sekretaris, bendaharaa dan humas dan dalam pembagian garis tugas yang jelas, menggambarkan secara organisatoris rumah produksi jamu tradisional ini dikelola secara professional.

Dalam tubuh organisasi JHMM yang terdiri dari 30 orang ini, masing-masing berperan dalam dua posisi bertimbal balik, yaitu sebagai fungsi individual dan fungsi kelompok. Selaku fungsi individual masing-masing anggota menjual langsung ke konsumen yang diantar ke tengah masyarakat yang berupa sajian jamu : beras kencur, kunir asem, temu lawak, ujup-ujup, kunir sunthi, daun kates, daun sirih dan secang.

Sedang yang dikelola secara kelompok, di luar tanggung jawab sendiri-sendiri tadi, tersusun tugas yang dikelompok per sepuluh orang guna memproduksi jamu yang dikenas untuk disimpan sebagai persediaan (stok) yang disimpan di rumah produksi dalam menyiapkan : kunir putih, temu lawak, top ceng, kunir sirih, secang celup, secang instan, kencur, jae wangi dan jae merah. Secara pembagian tugas persepuluh orang dengan melihat mana produksi yang sudah menipis dalam stok persediaan segera membuatnya demi ketersediaan selalu siap jual dan tersedia di rumah produksi.

Guna menciptakan komunikasi dan saling bertukar pengalaman bekerja, setiap hari selasa jam 15.00 d adakan pertemuan. Sejumlah instansi atau dinas yang melakukan

Page 32: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

5756

pembinaan antara lain pihak CSR Pertaminan, Disperindag Bantul, Universitas Gadjah Mada dan pernah mengundang ahli jamu kering dari pakar yang berpengalaman.

Sebagai rumah produksi jamu yang terpercaya sejumlah kunjungan datang dari Makasar, Bogor, Kalimatan Selatan, Tangerang bahkan dari orang manca negara pernah berkunjung ke rumah produksi jamu ini.

Di luar semua usaha sebagiamana dikemukakan di atas, koperasi wanita JHMM juga menjual bahan-bahan kebutuhan jamu secara lengkap.

18. Kebun Buah Langka Sundi Kidul Kebun buah langka Sedayu beralamatkan Jalan

Argorejo, Sedayu, Bantul Yogyakarta, merupakan destinasi wisata agro yang memiliki banyak koleksi buah langka.

Kebun buah Sedayu ini memiliki 300 tanaman buah langka dengan sekitar 1500 koleksi tanaman buah yang tersedia.

Meskipun telah menjadi salah satu lokasi wisata agro edukatif favorit di Yogyakarta, kebun buah langka Sedayu ternyata selam ini belum mampu menghasilkan keuntungan dari sisi bisnis. Kebun ini masih mengandalkan dukungan dana pribadi dari sang pemilik yakni Bonaventura Adi Nugroho demi penunjang kegiatan operasional

Menurut koordinator kebun, Farida Septiana, hasil penjualan tiket masuk tidak sebanding dengan pengeluaran untuk merawat seluruh tanaman.

Kebun ini memiliki penjualan bibit/buah langka dengan pupuk organi NASA, dan merupakan wisata agro

edukatif pertama tentang buah langka di Yogyakarta yang tergolong lengkap.

Di kebun ini pengunjung dapat menikmati tanaman langka lengkap, mulai dari jeruk, sawo, ehery, hingga kacang luar neregi. Tanaman langka ini diambil dari negara Amerika, Meksiko, hutan Amazon, Taiwan, Jepang, Australia, dan Brasil. Walau tampilan sekilas tampak sama yang ada di Indonesia, namun citasaranya berbeda.

Dengan tiket masuk sepuluh ribu rupiah, pengunjung bisa berkeliling pada kawasan seluas 4800 meter persegi. Di

Gambar 12Kebun Buah Langka

Page 33: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

5958

dalamnya akan dipadati 300 jenis jeruk buah langka mulai yang ada di Indonesia hingga luar negeri.

Sebagai wisata edukati, penyelenggaraan kebun buah melayani hal-hal terkait kebutuhan bergayut dengan pelajaran di sekolah. Materi ajar yang ada dalam kurikulum dan dipersiapkan menjadi bahan pertanyaan dijelaskan dengan baik oleh penyelenggara.

Di sisi yang lain untuk praktek langsungnya, semisal tentang cangkok sesuatu pohon buah dengan sangat rinci sampai langsung bisa melakukannya, pengunjung akan beruntung mendapatkan ilmu terepan yang langsung diaplikasikan sendiri. Tidak mengherankan bila rombongan dari jauh seperti Sukoharjo, Bogor bahkan Riau berkunjung ke kebun buah Sedayu.

19. Sendang SedayuSendang Sedayu telah disebut-sebut dalam sejarah

Babat Mataram. Dengan fakta tersebut, keberadaan sendang itu telah lebih tua dari berdirinya kerajaan Mataram yang sangat mashur itu.

Sebagai sendang alam, Sendang Sedayu memiliki keistimewaan dalam hal besarnya mata air yang menggumpal dari dasar tanah. Ketakutan akan tersatunya dengan aliran sungai Timoho yang berada di timurnya, mata air itu kemudian ditutup dengan gong oleh seseorang. Alasan digunakannya gong sebagai penutup antara lain bentuknya yang mudah untuk ditengkurapkan sebagai sumbat karena mencari batu atau benda lain yang imbang dengan derasnya mata air tidak ditemukan. Terlebih dari itu bahan gong yang dari lembaga dan berat sanggup

menahan derasnya tekanan mata air itu sendiri. Adapun personal yang menutup gong itu adalah seseorang yang salah satu putranya dimakamkan di Njurug, konon.

Sendang Sedayu merupakan sepasang sendang dengan sendang laki-laki membelintang membujur ke timur dalam format bentuk bulat oval, sementara berjarak sangat sempit, berada tepat di selatannya sendang perempuannya berbentuk bulat tampah. Dalam bentuk aslinya, garis tengah sendang putri itu bergaris tengan 21 meter, akan tetapi keberadaannya sekarang tepat tinggal tersisa seperduanya, yakni 10,5 meter. Adapun sendang laki-lakinya sudah kehilangan bentuk aslinya karena telah terurug dan di atas sendang sudah di dirikan rumah tinggal.

Gambar 13Sendang Sedayu di dusun Sedayu

Page 34: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

60 61

Sendang Sedayu memiliki keistimewaan berkenaan airnya yang dipergunakan untuk pendingin ketika empu/pembuat keris ingin mengelupkan besi yang telah terbakar menganga dalam tenperatur tinggi. Dengan dicelup ke air asal sendang Sedayu itu diyakini keris akan menjadi bertuah sesuai yang diinginkan empu. Dengan fakta bahwa keluarga keraton sering mengambil dan membawa air sendang, kiranya apa yang dikemukakan di atas lebih masuk akal.

Pada kondisi-kondisi tertentu yang sering terjadi juga, datanglah para pemancing yang ketika siang-siang secara diam-diam menaruh walesan di Sedang Sedayu, dengan laku ritual lalu tengah malam diambil. Konon, mereka adalah orang yang akan berlomba mancing, dalam usaha ingin mendapatkan kemenangan.

Demikian pun orang yang akan berburu tosan aji. Datang ke sendang entah dengan membawa sesaji atau pun tidak, sering orang melakukannya, dan ada yang mendapatkannya.

Seorang empu dari Sleman pernah datang ke Sendang Sedayu dan dua tahun yang lalu ketua paguyuban pemerhati keris Jakarta juga datang ke sendang Sedayu.

Di dalam kearifan berpikir orang Jawa ada yang dikenal dengan ungkapan “diothak-atik mathuk” (kalau dicari kebenarannya dapat ditemukan), di antaranya karena Sendang Sedayu itu bentuk fisiknya ada laki-laki dan perempuan, alias dua buah, ternyata di sekitar Sendang Sedayu frekuensi kelahiran anak kembar sangat tinggi.

Di samping hal itu, berkenaan arus sendang perempuan yang lebih kuat, fakta yang ada di sekitar

sendang maupun wilayah Sedayu terdapat fakta, kaum perempuan mempunyai peranan kuat dalam keluarga.

20.Joglo Sanggrahan Sungapan DukuhJoglo Sangrahan mempunyai sejarah antara lain antara

lain ditilik dari fisik keberadaannya dan pernah disinggahi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, di tahun 1949. Secara fisik Joglo ini merupakan salah satu bentuk rumah asli Jawa yang lengkap dengan susunan urut dari depan berbentuk Joglo lalu dibelakangnya terdapat latar (tempat terbuka) disambung rumah limas yang diapit pada sebelah kiri dan kanannya gandok. Di belakang limas itu disusul masih ada latar lagi baru berada pada posisi paling belakang adalah pawon.

Sementara dengan pernah tinggalnya Sri Sultan Hemengku Buwono IX tentu terkait dengan perang masa Class II. Pada persiapan menyerang markas tentara Belanda di Bantar, Joglo Sanggrahan yang berada di Sungapan Dukuh ini diperankan sebagai dapur umum.

Dari bentuk rumahnya yang bukan sekedar rumah tinggal, dan ditilik dari susunan keberadaannya yang sedemikian lengkap itu, seperti pada umumnya rumah “lawas” dan berkondisi istimewa sering menghadirkan hal-hal yang berbau mistis yang kehadirannya tanpa bisa ditolak, walaupun tidak dipercayai juga boleh. Demikian lah yang terjadi di rumah joglonya. Konon, dialami oleh beberapa orang kalau menempel-nempelkan badan pada tiang saka bagian timur laut (lor wetan) akan gatal-gatal kulit. Bersebrangan posisi dengan letaknya, yang berada barat daya (kidul kulon) tiang saka ini berkali-kali menciptakan

Page 35: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

62 63

kejadian orang berpindah posisi tidur. Pindahnya itu bisa agak jauh dari pembaringan awal, atau bujuran tidur. Dari semula lurus bujur utara berubah lurus membujur ke selatan dengan tidak dirasakan apalagi disadari oleh yang bersangkutan.

Di era kemudian, setelah zaman kemerdekaan rumah besar dan lengkap itu diperanfungsikan secara optimal pada sepanjang waktu. Ketika tahun-tahun 1956 an baik pada bagian gandok, limas dan joglo itu, sekalipun bagian joglo yang luas ukurannya 10 x 11 meter persegi itu tetap disekat sekat menjadi kelas-kelas untuk pelaksanaan pembelajaran bagi siswa Sekolah Rakyat (SR), yang sekarang menjadi Sekolah Dasar (SD)

Di waktu-waktu belakangan, denga terbatasnya rumah dengan ruang terbuka dalam ukuran luas lebar, joglo yang saat ini menjadi rumah kediaman bapak Setyo Prayitna yang mantan Kepala Desa Argodadi ini, menjadi semacam tempat ajang berbagai kegiatan. Pertemuan masyarakat, bakti sosial, rembuk desa, bakti sosial, pengajian, natalan, pentas kesenian dan lain-lain kegiatan. Pada zaman kehidupan mutakhir ini, dengan keinginan menghidupkan kembali corak budaya lama dengan inovasi dan penyesuaian zamannya, dalam yang setaraf cagar budaya ini disiapkan menjadi rintisan rumah budaya. Di saat-saat tertentu rumah ini juga dipergunakan untuk shooting sesuatu kegiatan.

Rumah yang besar dan luas tepat di tepi jalan besar ini mempunyai berkah tersendiri dengan larisnya dagangan apa pun kalau dijual di tempat itu, di setiap saat dan kesempatan berlaku.

21. Sumur Belanda di BantarDari keterangan Ibu Giyanti (62 tahun) pemilik satu-

satunya warung di dekat jembatan bantar, sebelah utara jalan arah jembatan lama, di dapat keterangan bahwa di tepi jembatan bantar ada dua buah peninggalan, sebatas yang terlihat saat ini tinggal bekas atau jejak-jejaknya.

Satu sumur yang benar-benar mepet (nempel) kali Progo merupakan sumur yang lebih bersifat “angker” dalam makna lebih berat bisa menciptakan hukuman bagi orang-orang atau pejuang yang tertangkap oleh Belanda. Sumur ini sebenarnya bisa dilihat dari semacam lubang besi bundar berdiameter kurang lebih 1 meter, akan tetapi saat ini penutup pengintip jauh ke arah sumur asli di bawah itu di cor sebab akan dicuri oleh seseorang.

Satu sumur lagi adalah yang terletak sekitar seratus meter di sebelah timur atau arah jalan naik sesuai kontur jalan beraspal, karena letaknya yang ditepi jalan menanjak dari arah barat ke timur. Semur di sini lebih berupa prelet, yang bentuk dan keberadaanya bisa untuk multiguna. Dengan penahanan pleret yang dialamnya terdapat kondisi tanah miring, ditanah miring yang bermester ini menjadi tempat peristirahatan bakul-bakul ketika kelelahan dari dan pergi menjajakan bahan hasil bumi. Sesaat berhenti dan bisa tiduran di mester yang nyaman untuk berbaring tempat ini sangat enak buat memulihkan tenaga.

Di dekal pleret yang biasa untuk beristirahat itu tersedia belik untuk mandi yang berasal dari mata air yang memancar dari bagian utaranya. Yang disebelah utaranya itu konon ada rumah besar milik Belanda. Pada

Page 36: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

6564

belik itu ditata dengan menaruh batas semacam tembok dengan ketinggian orang berdiri sepanjang enam meter dengan semacam ambangan masuk ke dalam belik melalui sebelah kiri dan kananya. Fungsi tembok pembatas itu untuk memisah masuknya orang yang akan masuk ke bilik perempuan melalui ujung sebelah kiri belik, dan laki-laki melewati sebelah kanan ujung pembatas itu.

Di samping untuk tempat memenuhi kebutuhan air dan di dekatnya ada papan untuk istirahat, di situ juga terdapat kolam. Konon kolam ini yang dipergunakan untuk membenam-benamkan para pejuang kalau tidak juga mau memberikan keterangan tentang di mana para tokoh gerilyawan berada dan menunjukkan tempat-tempat yang vital bagi persediaan gerilyawan.

Menambahkan tentang sumur yang disebut terdahulu yang berada di sebelah/mepet dengan jembatan Bantar tadi, sumur itu ada beberapa buah yang salah satunya tidak berair dan dipersipakan guna penyiksaan oleh Belanda. Siapa saja orang Indonesia yang tertangkap dipukuli, disiksa, para tawanan itu terus diinterogasi, mereka dimasukan sumur, tidak diberi makan, dan tidur bersandarkan dinding sumur.

22. Talang air “Belanda” Payaman ArgorejoTalang air di Argorejo adalah salah satu talang

peninggalan sejarah zaman Belanda yang sangat penting. Membentang di atas kali dengan ketinggian lebih sepuluh meter yang menghubungan tebing curam antara utara dan selatan sepanjang 60m meter adalah kondisi yang bisa mengecilkan nyali untuk melewatinya.

Bangunan talang yang melintang itu seluruhnya terbuat dari besi yang terlihat sangat kokoh meskipun sudah melintasi waktu yang dibangun pada zaman Belanda. Dengan lebar air yang hanya kurang lebih 125 cm menggantung menghubungkan dua tebih itu, pada permukaan talang yang ada dibawahnya dipergunakan untuk mengaliri air dari arah utara ke selatan itu seluruhnya tertutup dengan plat-plat besi yang disambung-sambungkan dalam ukuran masing-masing lebar plat kurang dari 100 cm melintang lebar talang. Berpagarkan juga dengan besi layaknya sebuah jembatan setinggi plus minus satu setengah meter mengapit sebelah kiri dan kanan sebujuran talang, seakan menjadi talang pagar sekaligus tempat berpegangan ketika

Gambar 14Talang Air Payaman

Page 37: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

66 67

meniti talang itu dari seberang utara ke selatan maupun sebaliknya. Sepertiga di bagian utara ke selatan maupun sebaliknya. Sepertiga di bagian utara, kurang lebih 20 meter talang cukup/hanya berpagarkan besi di kiri dan kanan seperti layaknya jalan sempit yang diberi pagar. Sedang lanjutannya, sekitar empat puluh meter sampai tebing selatan, pagar tidak dibuat terbuka, seperti yang dua puluh meter dari utara (terdahulu). Melainkan, pagar ditinggikan sampai setinggi plus minus 180 cm dengan bagian atas pada pagar kiri dan kanannya disilangkan besi-besi sehingga ketika orang lewat pada bagian ini harus hati-hati karena kepala terantuk palang-palang besi itu, yang pada dua puluh meter di bagian utara kosongan. Pertimbangan ini tentunya demi menciptakan keamanan, sebab di empat puluh meter sampai ujung selatan kondisi dibawab talang tampak sangat curam, sehingga orang yang lewat di situ harus sangat berhati-hati dan agak merunduk-runduk.

23. Kelompok Jamu Mulyosari Abadi, WatuDihitung bilangan tahun, personal penyelenggaran

jamu dan sekaligus ketua kelompok ni, terhitung paling tua. Yakni, Bu Sami menjelaskan bahwa sejak anaknya usia 8 bulan sampai sekarang anak bayi itu tengah usia tengah baya (48 tahun), jamu dicegokkannya sebagai penopang ekonomi keluarga tanpa jeda waktu berhenti berjualan. Ketika ditanya bagaimana bisa bertahan dalam kemantapan berpikir dan bertindak sekukuh itu, jawabnya sangat realistis. “Modalnya kecil, dan pasti laku,” kilahnya spontan.

Rasanya memang masuk di akal. Bahan pokok sebagian

bisa ditaman di kebun, dan kalau harus beli relatif harganya rendah. Ditambah dengan kemampuan mengembangkan potensi diri, sebagai penjual jamu yang saat ini punya keistimewaan melayani jasa jamu berdasarkan kebutuhan pelanggan yang per orang-orangnya bisa saling berbeda menurut kebutuhan. Maka, sebelum memberikan jamu beliau bertanya, “Apa yang dirasakan kurang mengenakan badan?” Lalu pembeli menjawab “Pegel-pegel linu; senep di perut; masuk angin; asam urat,” dan lain-lain. Baru setelah itu diramukan dari bahan-bahan yang sudah disiapkan untuk memenuhi permintaan pembeli.

Kelompok Jamu Mulyosari Abadi yang diketuai Ibu Sami ini beranggotakan 17 orang. Agenda kegiatannya pada setiap tanggal 1 dan 15 per bulannya diadakan pertemuan rutin guna saling berbincang pengalaman, strategi maupun tukar pengalaman plus penyediaan produk apa di antara bahan dan hasil dari kerja kelompok yang bahannya sudah menipis dan perlu dikerjakan secara bersama.

Dengan didampingi pelatih-platih dari pihak Pertamina, Dinas Sidperindag, Dinas Kesehatan, dan dari pihak lain yang terkait, kelompok ini makin maju dan berkembang. Hal ini terlihat dari produksinya atau sajian jamu yang dijualnya. Kalau pada semula hanya berupa jamu siap hidangkan tanpa tersedia stok untuk yang dikemas dalam sajian semacam di toko-toko atau warung-warung dan hanya diantar ke pembeli langsung diminum, sejak empat tahun terakhir ini memiliki produk tersimpan di kelompok seperti : minyak urut, bobok panas, bobok dingin, sirup kunir asem, sirup beras kencur, sirup wedang uwuh, sirup temu lawak, dan sirup jahe wangi.

Page 38: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

6968

Ibu Sami selain bertindak sebagai ketua kelompok dan menjual jamu di pasar Wates, Kuloprogo juga menyediakan semua bahan mentah jamu di rumhanya. Usahanya yang tampak makin maju dan tahan mengarungi waktu yang sangat yang sangat lama menunjukkan bahwa sekalipun teknologi dalam segala bidang terus berkembang, warisan budaya lama jamu tidak mau ketinggalan. Juga melakukan inovasi sejalan gerak langkah berkembangnya zaman.

21. Kunir Putih Windra Mekar Plawonan SedayuKapsul Kunir Putih dibuat dari ekstrak tanaman Kunir

Putih yang nama latinnya adalah Curcuma Mangga Val. Kapsul Kunir Putih atau sering dikenal juga dengan nama kapsul kunyit putih telah lama dipercaya dan digunakan sebagai obat alami dan bahan membuat jamu tradisional. Hal inilah yang membuat Guru Besar Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Prof. Dr. Ir. Hj. Dwiyati Pujimulyani, MP meneliti lebih lanjut sehingga kunir putih manfaatnya dapat digunakan oleh banyak orang. Kunir putih Dwiyati Pujimulyani dibuat dalam bentuk kapsul kunir putih alami di “WINDRA MEKAR” dengan no SIUP : No. 50/DP/K./782/XI/2008, yang beralamatkan di Plawonan, Argomulyo, Sedayu, bantul. Dengan pengelolaan yang sangat higienis dan melalui tahap yang memenuhi standart kesehatan dengan tujuan tetap mempertahankan kandungan antioksidan yang banyak terdapat di dalam kunir putih alami tersebut sehingga khasiat kunir putih alami menjadi lebih optimal. Kunir putih pun ia produksi untuk menjadi pangan fungsional berbentuk kapsul.

Penyakit kanker, darah tinggi, stroke, jantung dan asam

urat boleh dibilang masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Apalagi angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut di Indonesia masih tergolong tinggi setiap tahun. Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat diyakini menjadi salah satu penyebab kemunculan beberapa penyakit tersebut.

Berdasarkan fakta itu Hj. Dwiyati telah melakukan penelitian selama kurang lebih 12 tahun berkaitan dengan kunir putih. Ia berpendapat, berbagai penyakit yang berhubungan lemak dan kanker dapat diatasi dengan zat antioksidan. Zat ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alami atau bahan sintetik. Antioksidan dari bahan sintetik

Gambar 15Jamu Produk Windra Mekar

Page 39: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

70 71

memang memiliki efektifitas tinggi, namun kurang aman untuk kesehatan.

Lantas ia mencari pangan sumber antioksidan alami untuk dikembangkan. Menurutnya, pangan yang potensial untuk dikembangkan, salah satunya kunir putih (curcuma mangga. val). Manfaat kunir putih sumber antioksidan alami karena kunir putih mengandung kurkuminoid dan polifenol.

Hasil penelitiannya menunjukkan olahan kunir putih dalam bentuk minuman (sirup, bubuk instan, dan tablet effervescent) mempunyai aktivitas antioksidan. Begitu pula olahan kunir putih berupa makanan yang berbentuk manisan basah atau kering. Kini.. ia telah memproduksi olahan kunir putih dalam bentuk kapsul.

Produk-produk kunir putih bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah dan mengobati kanker (kista atau tumor), mencegah dan mengobati peradangan (maag, ambeien, bronkhitis, amandel, keputihan, nyeri haid, jerawat, diabetes dan asma), dan mampu mencegah dan mengobati penyakit yang berhubungan dengan lemak (darah tinggi, stroke, jantung, asam urat, dan kolesterol)

Upaya sosialisasi produk olahan kunir putih dilakukan melalui berbagai media cetak dan media sosial. Hasil penelitian Hj. Dwiyati inipun telah di sosialisasikan di forum-forum atau seminar kesehatan, baik nasional maupun internasional. Dampak positif sosialisasi produk tersebut, semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan produk olahan kunir putih. Apalagi harga produk kapsul kunir putih sangat terjangkau.

22. Obyek Wisata Batu Tumpuk “Kedhung Watu” Brongkol

Nama “Batu Tumpuk” hakikinya menceriteraka keadaannya. Yakni, sebagai obyek wisata, daya tariknya berasal dari batu yang ditumpuk. Lalu bagaimana bisa hanya dengan ditumpuk batu bisa berdaya tarik ? Di situlah justru terletak indahnya yang sangat bersifat khas. Batu-batu putih, disusun bertumpuk-tumpuk, dengan tanpa pakai perekat semisal semen, dan diletakan didasarkan didasar kalenan, mengapa bisa tegak tersusun artistik.

Lebih unik lagi kejadihan awal terbentuknya batu tumpuk itu sekedar iseng para siswa SD. Ketika siswa-siswa SD setempat bermain air kalen itu, mandi dan saling memercik-mercikan air berbasah-basah, ada beberapa anak yang tidak mandi maupun bersembur-semburan air. Melainkan dengan tekun menumpuk-numpuk batu cadas putih yang pola dasarnya berwujud lempeng-lempengan.

Dengan motif bentk lempengan itu memang memudahkan untuk ditumpuk, disusun, didesain dalam bentuk yang artistik mirip-mirip bagian pura di Bali. Lebih bermakna ketika tumpukan-tumpukan itu terdapat dalam jumlah yang banyak, seperti berjajar bertebaran beronggok-onggok berdiri di alas kalen dan menjulang di atas permukaan air.

Sebagai follow up dari diperolehnya pola dasar yang bisa dikembangkan secara serius karena diyakini akan bisa “laku jual”, penanganan susun-menyusun itu ditekuni oleh seorang yang bernama Pak Toni, yang “mengarsiteki” tentang di mana tumpukan batu harus dipasang, seberapa

Page 40: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

7372

tinggi. Pak Toni adalah seorang pemahat nisan, sehingga karakteristik batu lebih paham.

Satu hal menarik dalam penyusunan batu-batu itu ialah samapai berpa pun tinggi lempeng-lempengan itu disusun berbentuk tumpukan semisal lebih dari ketinggian satu meter, susunan batu lempeng itu tanpa semen. Agaknya

kemampuan teknik menyusun batu-batu bisa berdiri kokoh dalam rakitan kosong itu nilai lebih sulit dilakukan oleh setiap tangan. Unsur kokoh, aman, dan estetis merupakan tiga aspek yang hadir secara bersama. Faktanya, dengan keberadaannya yang sedemikian pengunjung vaforit untuk mengambil latar belakang ber-selfie.

Nilai lebih dari wisata Kedung Batu Tumpuk brongkol ini adalah airnya. Sedemikian jernih tidak terbayangkan untuk kondisi saat ini, ketika kail diturunkan ke air sampai-sampai ketika umpan dicaplok dank e mana ikan bergerak seluruhnya tampak jelas. Bukankah kita tahu bahwa di mana saja kali umumnya kotor, dan di kalen Brongkol yang melintas sepanjang satu kilometer ini keadaanya lain. Hal itu terjadi karena air yang mengalir ke dalam kalen menurut istilahnya penduduk setempat itu benar-benar belum tercemar karena berasal dari mata air dari dusun metes. Kejernihan airnya mampu melihatkan apa yang di permukaan bawah air.

Sebagai obyek wisata baru, umurnya belum setahun jagung. Segenap penataan sedang digencarkan, toh tamu sudah ada yang dari Medan, Bali, Sumedang, dan Jakarta

24. Sendang Temanten dan Pengilon di KemusukSendang Temanten terletak di sebelah timur

pekarangan Pak Ulu-ulu (pembantu kemakmuran) Notokariyo yang beliau adalah ayahanda H.M. Soeharto, Presiden Indonesia kedua. Sebermula sendang itu hanya berupa dua blumbang yang terletak di sebelah utara dan selatan. Pada tahun 1970-an, ketika rumah Pak Ulu-ulu dibangun oleh Pak Jufron, suami dari ibu Tinah, putri

Gambar 16Batu Tumpuk Kedung Watu Brongkol

Page 41: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

7574

Pak Ulu-ulu Notokariyo, blumbang itu disertakan dalam bangunannya menjadi bentuk yang wujudnya seperti terlihat saat ini. Yakni, terpisah menjadi sendang laki-laki dan perempuan berjajar terpisah di bagian utara dan selatannya. Oleh Bapak HR Noto Soewito selain dibangun menjadi semacam pemandian yang rapi dan terkesan artisitik, sendang sekaligus diberi bangunan semacam cungkup meneduhi bagian pintu masuk air sendang dan tempat orang menyiduk air ketika mandi agar tidak kepanasan/kehujanan diletakkan arca mungil yang diberi nama Jagaraga.

Sendang Temanten berada tidak lepas dari kehadiran “Wisik” yang diterima oleh seseorang yang pada mulanya

banyak tidur di sekitar sendang itu. Alkisah Bapak Mardi Wakimin, seorang Kepala Dukuh Srontakan yang dalam hidupnya banyak laku prehatin, suatu ketika menyampaikan mimpinya kepada Bapak R. Noto Soewito, bahwa dirinya melihat tentang di Sendang Temanten itu berdatangan orang dan menjadi sangat ramai. Bapak R. Noto Soewito menjawab, “Coba saja kita tungggu keberadaanya,” dan tidak terdugakan, kemudian berdatangan banyak orang.

Pak Mardi Wakimin yang kemudiannya lalu berpesan fungsi sebagai juru kunci sendang akhirnya setiap ada tamu datang menanggapi kepentingan yang berdatang ke sendang. Banyak yang berkunjung ke sendang di antaranya ialah meminta berkah demi keselamatan. Yang untuk kepentingan itu, oleh Bapak Mardi Wakimin lalu dimintakan agar membawa pulang air satu botol untuk campuran mandi di rumah. Penyerta doa yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa memang dilakukan di depan area itu dengan penyertaan kembang menyan seperti layaknya orang lama berniat mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Di antara yang tersaksikan sebagai fakta, antara lain ada orang “lemah”, tidak bisa berjalan setelah dimandikan tiga kali di sendang Temanten akhirnya sembuh. Bahkan ada juga orang Magelang yang lumpuh juga setelah satu minggu menetap berada disekitara sendang akhirnya bisa sehat dan baru pulang.

Sebagai fakta yang tidak terpungkiri juga, berkat keberhasilannya doa-doa ke Allah S.W.T yang tersertakan lewat atau “lantaran” Sendang Temanten itu ada orang Semarang dan Magelang yang setelah sukses dalam hidupnya lalu membangun “pasarean”, semacam cungkup

Gambar 17Sendang Pengilon Srontakan

Page 42: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

76 77

yang letaknya berada di luar pagar mkam Si Kepoh, jarak sekitar 10 meter di sebelah utara pagar makam. Kalau dikatakan cungkup sebenarnya hanya karena pola dasar bentuknya. Padahal ukurannya 10 x 11 meter, menaungi dua nisan

Seirama perjalanan waktu yang di tahun 70-an itu waktu berlangsungnya undian nomor nalo/loda, tidak menutup mata bahwa orang yang meminta “berkah” lewat Sendang Temanten ini sampe antre seperti akan mendaftarkan sesuatu kepentingan karena saking banyaknya peminat. Bahkan, di sekitar sendang pun banyak ada menjual kembang kemeyan sebagai rangkaian keperluan. Tidak sedikit orang bertiduran beralaskan rumput atau tikar demi mendapatkan nomor yang memenangkan hadih.

Sendang yang secara fisik sebagai tempat mandi, sebelah utara orang laki-laki dan bagian selatan untuk perempuan ini dulu katanya, lebih dari 100 tahun lalu, bagian utara untuk kubangan kerbau dan bagian selatan memang digunakan untuk mandi masyarakat Srontakan dan sekitarnya.

Sementara itu, Sedang Pengilon berada disebelah baear sendang Temanten berada. Letak lokasinya jika sendang Temanten berada di sebelah timur deret dua rumah besar di sebelah selatan makam Si Kepoh, sedang Sendang Pengilon berada di arah utara dari makam Si Kepoh itu dalam jarak kurang lebih 100 meter.

Sebagaimana juga sendang yang telah disebut terdahulu telah berada pada Zaman yang terlalu tua untuk diketahui kapan dibuat atau tercipta, Sendang Pengilon pun sebegitu adanya. Demikian pun kemanfaatan dari

sendang. Bahwa untuk lantaran pintu Allah mencari berkah dan pengabulan segala tujuan, Sendang Pengilon pun sama. Tidak jarang orang sengaja “kungkum”, yaitu berasa dan merendam diri dalam kolam pada waktu yang lama tujuannya juga untuk terkabulkannya sesuatu yang diharapkan. Barang tentu semacam sesaji dilakukan.

Ditilik dari perwujudan fisik, ada petunjuk bahwa Sendang Pengilon memiliki aspek kesejarahan/kepurbakalaan lebih kental. Hlal itu terlihat, ketika Sendang Cermin itu digali, atau dibuat supaya lebih dalam. Alkisah, Sendang Pengilon yang awalnya hanya berupa kolam untuk merendam usuk, ketika di dalamnya oleh Bapak R. Noto Soewito ternyata di dalamnya ditemukan yaitu bata yang ukurannya sangat besar dan bentuk dasarnya pola lengkung. Sebagai batu bata, apa yang ditemukan itu sangat tidak lazim baik dilihat dari kegunaan untuk apa ? Bagaimana cara membuatnya, dan pada Zaman apa.

Sebagai sendang tempat ini lebih bersifat “merbawani” untuk sinonim kata angker. Di sendang ini setiap ada pernikahan dan acara-acara yang semacam di wilayah sekitar selalu di beri “buangan” berupa sesaji yng persembahannya selalu dalam bentuk “ wutuh” seperti lemper bulat utuh; gedang tidak sebutir, telur bukan sesigar, melainkan dalam satu keadaan yang menungjukkan bentuk bukan secuil.

25. Resto Candimas SedayuRestoran Besar yang berada di Jalan Wates Km. 11

ini berlokasi menyatu dengan SPBU di sebelah selatan

Page 43: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

7978

jalan arah Yogya ke Wates. Ditilik dari perkembangannya mengisyaratkan bahwa resto ini bergerak dan merangkak dari bawah menuju puncak kejayannya. Hal itu terlihat bahwa di tahun 2007 saja masih merupakan kantin, dan mulai tahun 2013 sudah menjadi rumah makan maju bahkan menyertakan satu rumah makan pendamping dan satunya lagi angkringan.

Konsep memajukan resto yang terbilang paling besar di Sedayu ini adalah menciptakan corak resto wisata. Yakni sebisa mungkin bisa menarik wisatawan luar singgah di resto ini. Sebutlah misalnya rombongan bus-bus wisata pelajar yang ke Yogyakarta diusahakan agar singgah makan minum di sini.

Ada sejumlah nilai plus dihadirkan oleh pihak resto. Di antaranya toilet bersih, pelayanan memuaskan dalam situasi ramah, tercipta situasi yang familier dengan mengedepankan nilai-nilai hubungan yang akrab.

Terlebih dari itu pihak resto mampu menjalin ikatan batin kepada para pelaku biro perjalanan dari beberapa kota di luar Yogya. Setahun sekali pihak resto melakukan silaturahim ke biro-biro perjalanan (Tour) seperti ke Cirebon, Bandung, Cilacap, Tasikmalaya, dan kota-kota lain. Dengan jalinan yang akrab sedemkian itu menjadikan kedua belah pihak semacam terjadi ikatan yang saling menguntungkan.

Keuntungan dari pihak penyelenggara biro misalnya dengan pengaturan yang baik terhadap para pengemudi bus, para guru dan siswa. Para pengemudi di persiapkan tempat yang nyaman. Kepada guru disendirikan tempat pelayanannya, dan juga menu yang selangkah lebih baik dibandingkan para siswa, sedang siswa rombongan

diberikan layanan yang cukup baik dengan harga yang terjangkau.

“Kapan Pak puncak-puncak keramaian pengunjung”, tanya reporter, dan dijawab, “Bulan Nopember, Desember, Januari”, dan disambung masa vakum atau pengunjung dalam jumlah lebih sedikit adalah pada bulan-bulan Agustus sampai Februari, tetapi maret, April, Mei, April, Juni sudah saat-saat puncaknya pengunjung restoran.

Kehandalan restoran ini, menu istimewa untuk yang bersifat reguler adalah sob buntut dan masakan iga. Sedangkan prasmanan adalah masakan kampung, sebagai layaknya selera umum saat ini memang rata-rata begitu. Bagi penggemar lalaban, “luban mentah” selalu dipertanyakan para pelanggan yang sudah “kecantol” akan sedap segarnya. Demikian juga kates yang dicampur teri gundul sangat banyak penggemar.

Di saat-saat akhir inni tidak sedikit sekolah yang langsung menghubungi ke resto Candimas ketika

Gambar 18Resto dan SPBU Candi Mas

Page 44: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

8180

mengadakan tour, dan tidak melalui agen lain. Hal ini tentunya menjadikan ongkos lebih ringan dan pihak resto tidak mengubah layanan.

Resto ini memiliki resto pendamping yang dikenal dengan pojok resto yang menyediakan nasi kucing, gorengan, wedang uwuh dan panganan/nyamikan kecil. Di samping itu ada juga angkringan yang lebih kurang sama dengan pendampingan tadi. Dengan kondisi yang luwes resto Candimas mempersilakan tamu dengan pilihan yang sangat elastis.

26. Mei Lethek dan Mesdes SedayuBila kendaraan melaju dari Yogyakarta ke arah Wates

pada kilometer 11, terletak bersebrangan dengan SPBU akan mendapatkan tempat menjanjikan mie Lethek dan Miedes. Sesuai dengan makna yang dalam bahasa Jawa “lethek” antara lain tidak cemerlang bersih, atau sumrengah, demikianlah adanya bentuk secara fisik mata melihatkan. Kesannya mie itu kurang menarik.Agak berwarna kegelapan coklat kehitaman.

Terwujudnya menjadi demikian dikarenakan pengaruh bahan dasar. Mei lethek dengan bahan gaplek dan kanji. Sementara itu sifat dari gaplek itu dalam kaitan penampilan fisik sangat tergantung pada cuaca. Kalau cuaca penjemur pohon itu panas warna gaplek akan putih jelas. Namun, kalau cuaca mendung warnanya akan cenderung manghasilkan warna yang kurang jernih, terkesan kusam.

Walaupun demikian, apa yang dihidangkan dalam kuliner kan tidak semata-mata ditilik dari penampilan oleh mata. Terlebih di kedepankan tentunya oleh lidah. Dalam

hal ini, lalu mie lethek ini beragumentasi, mendasarkn pikiran untuk mencari pelanggan.

Dari pengalaman pembeli umumnya mengatakan mie jenis ini tidak membosakan. Lebih dari itu jenis yang satu ini tanpa bahan pengawet. Seperti dilakukan pada zaman dulu para leluhur yang masak apapun serba alami, barangkali hal ini nilai spesifik sekaaligus kelebihannya.

Ternyata, mie yang baru buka sejak bulan Maret 2018 ini, yang benar-benar baru dalam hitungan waktu sangat singkat, penggemarnya sangat banyak. Teristimewa ada pelanggan yang setiap selang sehari sudah datang lagi.

Secara kebetulan di Jalan Wates ini jenis yang satu ini belum banyak saingan atau masih cenderung satu-satunya. Dalam waktu yang baru sesingkat itu, mie lethek Sedayu in terasa sangat terhormat berkenaan hadirnya Bupati Bantul pada bulan Februari 2018 yang lalu makan mie beserta para

Gambar 19Warung Mie Lethek dan Mie Des JAGORIKKO

Page 45: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

82 83

rombongan. Adalaah suatu kehormatan yang mempunyai nilai tersendiri.

Adapun bumbu dari mie jenis ini seperti layaknya mie yang lain. Bumbu diberikan telur dan daging ayam kampung. Setelah terhidang dipiring akan terkesan bahwa mie ini lebih kenyal dan tidak terlalu lembek. Berkondisi demikian sebab andaikan pun bahan mei ini direndam dengan air dingin dalam sehari kondisinya akan masih menampakkan bentuk tetap seperti yang belum terkena ait, tidak mengembang, jadi “mbledheg”, melainkan masih tetap menggambarkan bentuknya, taka da kesa beda.

Dari pengalaman penjual mie lethek ini andaikan ada orang yang minta mei biasa, semisal mie Jawa sebagaimana yang ada di mana-mana, secara perbandingan dari pembeli, katakanlah dalam bandingan berkisar 1 : 20 atau 1 : 25. Artinya, kalau peminta mie biasa satu orang bandingan yang meminta mei lethek sebanyak 20 – 25 orang.

Dengan harga jual untuk mei goring dua belas ribu rupiah dan untuk mie godhog sepuluh ribu rupiah, kuliner mie yang ditangani suami istri Bapak Winaryo dan Ibu Parwiyati ini terbukti mampu mewarnai alternatif yang lain dari beragam kuliner di Sedayu.

Adapun meides menjadi spesifik karena bahannya terbuat dari singkong dn kanjinya. Mei jenis miedes dengan butiran-butiran memanjang lebih besar disbanding mei lethek dengan warna putih kekuningan tidak terkesan kusam, tampak lebih bercahaya.

27. Karst Tubing Surobayan SedayuKarst adalah jenis bau-batuan khusus, yang menurut

Teori terjadinya bersifat spesifik. Yakni, terbentuk dari lava panas yang pada ribuan tahun silam membeku. Sementara tubing adalah istilah yang kerkenaan menyusuri atau menghayutkan dalam air dengan bank. Dengan pemahaman seperti dikemukakan, makna Karst Tubing adalah semacam rekreasi dengan menghayutkan diri di aliran air dengan meniti/duduk di atas ban dengan menyusuri sungai yang dindingnya berupa bebatuan jenis tertentu.

Jenis tertentunya pada Karst Tubing ini ialah batunya keras akan tetapi tidak bersifat kasar dan menciptakan situasi mudah menimbulkan masalah bila bergesekan dengan sesuatu pun. Ban yang ditumpangi oleh seseorang, sekalipun terhentak sangat kuat, tidak akan menjadikan ban itu kempes atau pecah. Jadi, dinidng-dinding sungai itu sangat keras tetapi tidak bersifat cadas atau tajam, dan ini hanya terdapat di tempat ini, dan tidak mudah ditemukan di tempat lain, karena sifat lenturnya.

Dengan kondisi dasar ideal sebagaimanaa dikemukakakn, apabila seseorng sudah duduk menghayutkan di atas aliran sungaindan berhelm, sepatu karet, denagn dilengkapi pelampung amanlah dari kemungkinan terjadi hal-hal yang membahayakan.

Awal terjadinya di aliran sungai ini adalah atas usaha Pak Arif. Pada tahun 2014, seorang diri mencoba beberapa kali menyusuri sungai itu, baru kemudian dilakukan upaya membentuk usaha menyediakan tempat rekreasi air tersebut. Dengan dukungan air yang tidak pernah surut di sepanjang waktu, dan dengan keras arus deras yang pas

Page 46: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

8584

untuk berhanyut di aias perorangan numpang air di atas ban, maka terjadilah rekreasi sungai ini sangat spesifik dan jarang ditemui suanya. Spesifik yang menonjol ialah bahwa di antara panjang area berhilir-hilir di aru sungai yang sepanjang plus minus satu kilo meter itu pada rual sepanjang 20 sampai dengan 30 meter itu terdapat keberadaan alam yang disebut leher botol. Yakni, pada bagian ini terdapat lengkuk-lengkukan atau kelok-kelok seperti jalan ular yang jaraknya pendek dan kelebihannya benar-benar pas hanya selebar ban yang ditumpangi. Dengan keberadaannya yang

begitu ketika melewati bagian ini orang yang berada di atas ban akan sebentar-sebentar seperti diayunkan hentakan ke kiri dan kanan dengan menimbulkan situasi sensasional yang khas dan mengasyikan. Menanatang dan sekaligus menghadirkan pesona.

Menghilir-hilir di atas aliaran air itu, pada rekreasi Karst Tubing ini bisa memilih dua jalan. Jalur pendek, naik dari pos pertama yang letaknya lebih dibagian hilir. Sedang jalur panjang hanya berjarak dua ratus meter akan tetapi menuju arah naik (disebelah hulu) dengan lebih dahulu berjalan kaki melewati sawah-sawah.

Dengan pemandu per lima orang pengapung di atas ban oleh satu petugas, dan bila air sangat deras dengan angka perbandingan 1 : 3 ditambah di titik-titik tertentu ada petugas pengaman, Karts Tubing terasa aman tanpa sesuatu yang disangsikan.

Mengingat jarak aliran sungai yang hanya memerlukan waktu dalam sekitar 25 menit sampai 45 menit, dan hanya sanggup menampung 80 orang pada selama waktu itu, maka rombongan bus yang berkeinginan turun ke Tubing biasanya sudah booking lebih dahulu agar bisa ditentukan waktu turunya ke air dengan tidak terlalu antre dan membuang waktu.

Di Karst Tubing Sedayu ini terdapat empat spot favorit, yaitu di bagian jeram, leher botol, loncat kedung, dan jalur kereta. Yang disebut terakhir, sewa ban dirangkaikan, bebepa panjangnya pun, baru dilepas sehingga terjadi deretan ban “ditunggangi” seperti deretan sepur yang memanjang dan mengasyikan.

Gambar 20Karst Tubing Surobayan

Page 47: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

86 87

28. Home Stay “Omah Jawa”Homa stay “Omah Jawa” berada di Dusun Kaliurang

, Argomulyo, Sedayu, Bantul arah memasuki wilayah pedesaan berdasarkan google map. Menyusuli jalan suram menuju lokasi, dari jalan beraspal ke selatan melewati masjid Surobayan, cukup untuk menggambarkan daerah itu benar-benar wilayah desa dan itu juga yang dicari orang-orang bule.

Berawal menjadi petugas di hotel bintang lima Hyat di wilayah utara Yogyakarta yang kerpa menderang keluhan para turis, “Mengapa penginapan di sini sama seperti di negeriku. Serba gedung berbeton; pakai lift turun naik, kamar ber AC dan sangat menjemukan”.

Dari keluhan itu pemuda bernama Agus mencoba membuka home stay dengan rumah sangat sederhana. Ketika ada tamu menginap dari Amerika dan terkagum-kagum dengan udara yang segar, dan merasa terusik keheranannya suara katak yang “kung –kong- kek”, mendengan suara tokek, mereka sangat bahagia dengan suara itu.

Maka di tahun 2014 dibukanya dua rumah limas berukuran 6 x 9 meter dengan masing-masing dua kamar, kamar mandi dalam, ber shower, dengan toilet duduk dan jongkok. Dengan peralatan yang sederhana terdapat di bawah tinggal pemilik, turis asing merasa sangat happy.

Dengan segala keberadaannya yang serba sederhana, orang-orang itu senang ikut masak nasi goring, belajar memasak apa pun yang dinegaranya berbeda kondisi. Demikian pun, mereka bertanya tentang budaya umum di tempat home stay. Mereka bertanya, kalau berpakaian

begini (pakai kaus lengan panjang bercelana panjang semacam pakain olah raga) apa pantas apa tidak.

Lalu mereka jalan-jalan di kampung. Melihat pedesaan yang masih alami dan membahagiaka mereka. Ternyata, sebelum ke Indonesia mereka juga sudah mempelajari lebih dalam budaya kita.

Dengan ukuran yang 6 x 9 tadi, yang terdiri atas dua kamar untuk satu rumah, masing-masing kamar “dijual” sewakan 350 ribu per hari dengan peruntukan dua orang. Kalau dengan kamar itu ditambahkan orang asing lain, hitungannya selain bayar pokok, tambahannya harus membayar tambahan seratus ribu per orang. Jadi kalau di dalam satu kamar diisi 4 orang, bayar per hari menjadi 350 ribu tambah 2 x 100 ribu, seluruhnya menjadi 530 ribu. Hidangan yang disuguhkan menjadi per pagi (breakfast). Sedangkang siang dan sore mencari sesuai selera mereka.

29. Mural 3D di depan kantor Kecamatan Sedayu

Ada yang sangat baru di KecamatanSedayu, yaitu ada lukisan/mural 3 dimensi yang berada di halaman Kantor Camat Sedayu. Mural 3D ini bergambar sungai sebagai salah satu ikon/unggulan wisata di Kecamatan Sedayu dimana Kec Sedayu dilewati oleh 3 sungai besar yaitu Sungai Progo, Sungai Konteng dan Sungai Kalakan. Mural tersebut berfungsi sebagai spot selfie bagi semua orang yang datang ke Kantor Camat Sedayu. Masyarakat merasa sangat senang bisa selfie di mural tersebut.

Page 48: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

8988

30. Upacara Adat Guyang Jaran Kepang di Pedes – Surobayan

Upacara adat Guyang Jaran Kepang Kecamatan Sedayu merupakan sebuah upacara bertendensi ritual yang dikemas dalam sebuah atraksi sangat indah dan menarik serta bersifat spektakuler. Keagungan dari upacara ini terletak pada keberhasilan menciptakan perpaduan yang harmonis antara pengambilan inti cerita, kesanggupan menafsirkan jati diri permasalahan yang diangkat dengan segenap serba-serbinya, dan kesanggupannya menampilkan segenap daya potensi bermusik gamelan, menarikan gerak-gerak estetis menjiwai pesan kejadian, dan semangat juang komponen segenap pelaku, sehingga sekalipun apa yang ditampilkan itu sebuah kemasan, penonton rasanya

bisa menggambarkan kejadian sesungguhnya pada zaman dahulu kalanya.

Inti permasalahan dalam upacara adat ini adalah penyelesaian atau merukunkan dua dusun yang semula selalu bertengkar karena memperebutkan belik. Belik yang memancarkan mata air jernih ini kebetulan berada di perbatasan antara dusun Pedes dan Surabayan, yang sama-sama ingin menjadi pemiliknya.

Berawal dari salah satu pihak, para ibu-ibu akan mengambil air belik ditolak oleh pihak lain, jadilah perkelahian antara dua kelompok dusun itu. Akibat adanya perkelahian itu turunlah bebendu, kutuk dari Sang Mahakuasa. Orang-orang kedua dusun menjadi terkena wabah penyakit. Dalam bahasa Jawanya disebut “pagebluk” yang membawa bencana, menimbulkan korban dan harta kekayaan.

Melihat keberadaan yang sangat menyedihkan itu, sesepuh masyarakat yang bernama Kyai Rempelas bersemadi, berdoa kepada Sang Pencipta jagat di belik itu. Belik yang ditunggui oleh roh-roh jahat yang menjadi kepanasan oleh tapa brata dari Sang Kyai. Sang Kyai pun digoda, “dibadarkan”, diusahakan urung bertapa. Akan tetapi roh-roh jahat itu kalah sakti dengan ilmu gaibnya Kyai Rempelas sehingga roh-roh jahat itu bisa terusir.

Setelah roh jahat ituu pergi kemudian Kyai Rempelas memberi pesan agar kedua dusun itu jangan lagi bertingkai-pungkai, agar saling akur dan menyatu, guyup rukun. Hal itu bisa dilaksanakan, tetapi dengan syarat harus nanggap jatilan. Namun, sebelum nanggap jatilan harus diadakan dulu upacara ngguyang atau memandikan jaran

Gambar 21Mural di halaman kantor Kecamatan Sedayu

Page 49: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

90 91

kepang, Maka, setelah diadakan upacara memandikan dan dilanjutkan pentas seni jatilan, ayom-ayem dan rukun-rukunlah kehidupan kedua dusun yang berdekatan itu. Untuk mengenang agar jangan sampai terlupakan peristiwa itu, Kyai Rempelas berpesan setahun sekali harus diadakan upacara ngguyang jaran di belik Rempelas itu.

31. Jathilan atau Jaran KepangJathilan merupakan pertunjuklan rakyat Jawa.

Jathilan atau Jaran Kepang, merupakan salah satu kesenian tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang penampilannya berdasarkan cerita roman Panji (Th. Pigeaud via Sumaryono, 2012:150). Seni pertunjukan rakyat ini dipentaskan oleh dua penari atau lebih berpasangan dengan menyajikan tarian berperang. Di Kabupaten Bantul dimungkinkan inspirasi seni rakyat Jathilan ini dari gladi peperangan para prajurit Pangeran Diponegoro (1825-1830) di sekitar Goa Selarong untuk berperang melawan Penjajah Belanda. Sehinnga kisah kepahlawanan Pangeran Diponegoro ini disenangi di kabupaten Bantul untuk dikisahkan dan diekspresikan dalam pertunjukan Jathilan.

Jathilan tumbuh berkembang luas dengan berbagai sebutan, di wilayah Jawa Barat disebut kuda lumping, kuda kepang; di Jawa Tengah dan DIY disebut jaran kepang, incling, ebeg; di Jawa Timur disebut jaran kepang, jaranan. Pertunjukan Jathilan terdiri para penari (pria atau wanita) dan penggamel/pemain gamelan, alat perlengkapan penari jaranan.kuda-kudaan dan senjata pedang. Di DIY khususnya, sajian pertunjukan Jathilan menggambarkan

perang kepahlawanan epos Panji. Di kabupaten Sleman dan Bantul yang disenangi kisah keprajuritan Aryo Penangsang, kepahlawanan Pangeran Diponegoro hingga cerita Mahabarata dan Ramayana.

Pertunjukan Jathilan juga menampilkan dua tokoh gecul/lucu yang memakai topeng. Topeng putih yakni Pentul/Bancak dan topeng hitam Bejer/Tembem/Doyok. Dua tokoh ini biasanya memakai baju putih dengan rompi, celana sepanjang lutut, kain batik (jarik, sinjang), stagen, epek timang dan sampur. Daya tarik pertunjukan Jathilan juga adanya barongan (satwa raksasa mitologi) dan satwa-satwa lainnya yang menari dengan gaya dan gerak atraktif. Barongan ini diperagakan oleh dua orang, pemain depan memainkan kepala berupa topeng besar bagai raksasa yang dapat menganga lebar hendak memakan (mencaplok) sehingga sering disebut juga oleh anak-anak caplokan. Pemain belakang yang tertutup kain/kulit binatang sebagai bagian badan dan kaki satwa raksasa barongan.

Musik Jathilan dari bunyi gamelan yang terdiri atas 3 sd. 5 bende (gong kecil), 2 kendang, 2 angklung, dan kadang sebuah terbang/rebana serta selompret/terompet. Musikalitas gamelan yang monoton disertai vocal yang khas memberikan suasana mistis pertunjukan Jathilan yang mengkisahkan kepahlawanan para tokohnya. Pada awalnya Jathilan ditarikan oleh kaum pria yang membawa pedang/bilah bambu/tongkat (pethek). Namun dalam perkembangan beberapa daerah di DIY dan jateng ada yang ditarikan oleh perempuan.

Jathilan di kecamatan Sedayu masih eksis hampir disetiap desa memiliki kelompok Jathilan. Seperti Mardi

Page 50: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

92 93

Rukun (PerengWetan), Tri Manunggal (Gunung Polo), Mardi Raharjo (Metes), Sari Manunggal (Sungapan), Krido Wiromo (Bakal Dukuh), Turonggo Seto (Sukoharjo), Reog Dodog, Turonggo Mudo Sentono (Kaliurang), Rukun Mudo Baru Muncul (Plawonan), Krido Mardowo (Kadibekso), dlasbnya. Jathilan sebagai seni pertunjukan rakyat sangat menarik dijadikan atraksi seni wisata di Kecamatan Sedayu. (Nur Is).

32. Kethoprak, Teater Tradisional JawaKethoprak merupakan teater rakyat, sebagaimana

cirinya di kemukakan A Kasim Achmad (1985/1986), Kethoprak merupakan teater tradisional Jawa khususnya tumbuh subur di Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY), Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pertunjukan Kethoprak biasanya dilaksanakan pada malam hari selama 3 samapi 4 jam.

Teater rakyat ini pada awalnya sangat sederhana. Aktingnya sangat sahaja yakni dengan menari disertai tembang dan dialog bahasa keseharian orang Jawa. Lakon-lakonnya berupa dongeng, cerita-cerita yang dialami masyarakat petani waktu itu. Alat-alat musiknya juga sederhana seperti lesung, kendang, terbang dan seruling. Biasanya dimana saja dilakukan pentas, meskipun pada perkembangannya menempati pendopo.

Harymawan (1988 & 1993) mengemukakan ciri-ciri Kethoprak sbb: a. Menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dialog; b. Cerita tidak terikat pada salah satu pakem, tetapi menurut tokoh teater ini ada tiga katagori: Ande-ande Lumut, Bito Ijo, Roro Mendut Pranacitra, Kedua, Cerita-cerita Babad, baik cerita lama

maupun setelah Belanda masuk di Indonesia dan ketiga cerita-cerita masa kini seperti Gagak Sala, Ngulandara dlbnya; c. Musik pengiringnya adalah gamelan Jawa, baik slendro maupun pelog; d. Seluruh ceritera dibagi dalam babak besar dan kecil, perkembangan sangat urut dari A sampai Z; e. Dalam ceritera Kethoprak selalu ada peranan dagelan yang mengikuti tokoh-tokoh protogonis maupun antagonis. Kelima ciri yang di utarakan Harymawan tersebut tentunya akan berubah, karena teater ini hidup, berkembang sesuai zamannya.

Kethoprak dengan bahasa Jawa merupakan asset budaya yang esensial. Dimana pemain dengan memahami bahasa Jawa akan maengenal unggah-ungguh dalam berlaku atau akting. Bahasa Jawa yang biasa dipakai dalam dialog pertunjukan Kethoprak yakni ngoko dan kromo. Pada bahasa Jawa kromo inilah dikenal kromo madya dan kromo inggil. Sehingga jika seseorang belajar Kethoprak dengan penuh hati niscaya memiliki kehalusan dan kepekaan, baik dalam bahasa maupun bertingkah laku. Kethoprak salah satu aset budaya yang dapat dipakai sebagai sarana berbudaya dan mendidik masyarakat.

Kethoprak di kecamatan Sedayu menyebar di empat desa Argomulyo, Argosari, Argorejo dan Argodadi. Bahkan di wilayah Kecamatan Sedayu sudah berdiri Forum Komnikasi Kethoprak Bantul (FKKB) Kecamatan Sedayu. Kethoprak jikalau diberdayakan bisa menjadi seni pertunjukan yang berkualitas secara artistikmaupun ekonomis. Kethoprak sudah selayaknya dijadikan atraksi seni wisata yang bernilai indah demi mendukung Kecamatan Sedayu sebagai distrikwisata di Kabupaten Bantul DIY Indonesia. (Nur Is)

Page 51: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

94 95

33. Qasidah atau SamrohPada khasanah seni Islam dikenali jenis Qasidah atau

Samroh yang memakai alat musik rebana, tamborin, bedug kecil,seruling, akordion dan drum. Qasidah dibawakan dengan duduk melingkar maupun berdiri dengan komposisi baris dan lainnya.

Penyanyi Qasidah dapat tunggal/solo, berdua/duet bahkan bersama. Pastinya Qasidah selain vokalis utama ada vocal pendukung (backing vocal) yang sekaligus sebagai pemegang instrument rebana dan lainnya. Jumlah keseluruhan pendukung Qasidah mulai dari 8 orang sampai tak terhingga.

Lirik lagu Qasidah berisi ajakan berbuat baik, menauladani Nabi Muhammad SAW, mengajak beribadah dan hidup berakhlak mulia, santun. Pada setiap lagu, utamanya pada reffren yang berisi pesan selalu diulang oleh backing vocal serhingga tidak hanya makna pesan semakin jelas sekaligus memberi nuansa musical.

Qasidah sebagai musik dakwah hidup ditengah masyarakat yang terus berkembang menuntut menyesuaikan zaman. Misal dalam tata busana, dalam Qasidah pun mengikuti perkembangan mode terbaru. Demikian juga dalam tata gerak, tidak terfokus pada penyanyi utama namun kolektifitas gerak ditata sedemkian rupa menjadi daya tarik. Di Kecamatan Sedayu terdapat beberapa kelompok seperti Hadroh Robana (metes), Rebana NUtaalimin (Jambon), Bunga Nirmana (Gunung Mojo), Qasidah Fatkhul (Kaliurang), Qasidah Modern (Botokan), dlsbgainya. Qasidah atau Samroh jika diberdayakan dapat menjadi seni wisata yang bernilai relegius Islami. (Nur Is)

34. SENI TRADISI DAN RELIGI KHADISSISWAKesenian Khadissiswa adalah salah satu jenis tari

rakyat di kabupate Bantul yaitu Slawatan. Slawatan berasal dari bahasa Arab Sholawat. Dengan bentuk jamak yaitu sholat yang mempunyai pengertian doa dan memberi berkah.

Kesenian Khadissiswa awal mulanya berkembang di daerah Mendut, Borobudur, Jawa Tengah, kesenian tersebuat kemudian dipelajari oleh Bapak Sastro Sumarto selanjutnya dikembangkan di dusun Dingkikan Desa Argodadi dengan nama Salissiswa, sebelum menjadi kesinian Salissiswa telah berkembang terlebih dulu di dusun Sonoboyo, Sleman dengan nama Kubrosiswa, kesenian tersebut sampai di Dingkikan dibawah oleh Bapak Mohammad Irsal (mantan kepala KUA Sedayu), selanjutnya Bapak Mohammad Irsal dan Bapak Sastro Sumarto berlatih bersama-sama dengan warga masyarakat Dingkikan akhirnya kesenian itu diberi nama Salissiswa dan di resmikan tahun 1964.

Berdirinya Khadissiswa dilatarbelakangi oleh meletusnya gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan gerakan G-30 September , yang menimbulkan permusuhan dan hasutan yang tidak baik ditengah masyarakat. Sehubungan dengan peristiwa tersebut maka tokoh Agama Sungapan Dukuh Kyai Sidullah Sirat bergerak hatinya untuk menyatukan kembali warga masyarakat dengan diadakannya kegiatan yang bermanfaat bertujuan

Page 52: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

96 97

menyatukan kembali umat dengan tidak mengikuti kegiatan politik PKI. Selanjutnya Kyai Sidullah Sirat, dan pada saat itu dilatih Salissiswa oleh Bapak Sumarjiyo pelatih Salissiswa dari Dingkikan.

Keberadaan Khadissiswa ditengah-tengah masyarakat Sungapan Dukuh telah mendapatkan tempat terhormat di hati para pendukungnya dimulai 1965 sampai sekarang, terbukti bahwa Khadissiswa setiap kali pentas selalu dinantikan oleh masyarakat. Maka keberadaan Khadissiswa mendapat dukungan /pembinaan baik dari LPMD maupun pemerintah Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu dan pemerintah Kabupaten Bantul.

Dalam perkembangan Khadissiswa telah mengalami berbagai kemajuaan baik dibidang pengolahan gerak/tari, bidang tata busana, bidang music, dll.

Sampai saat ini Khadissiswa telah banyak meraih kejuaraan baik tingkat nasioanl maupun daerah.

Tahun 1997 mendapat penghargaan dalam bidang syair terbaik seni tradisional dari Beteng Vredenberg Yogyakarta.

Adapun gerak tari pada Khadissiswa dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

• Penari Setrat• Penari Rodat• Penari Komidi (Akrobatik)Aba aba yang ada yaitu :

a. Dirnanas stab = siapb. Lain berdiams satab = lancing depanc. Life = lepas kembali sikap siapd. Midew = istirahat

e. Penaris Strik stab = hadap kanan-hadap kirif. Innogill = letakang. Lamotok = ambilh. Holodae = penghormatani. Hedmit = serong kanan dan kiri

Khadissiswa beranggotakan 50 orang, terdiri dari penari, wiyaga, komandan dan pengurus. Adapun pengurus Khadissiswa terdiri dari:

1. Pelindung 1. H. Setyo Pranyoto, S.Sos 2. Sumadi (Kepalah Dukuh Sungapan Dukuh)2. Ketua 1. Parmudi 2. Rusmanto3. Sekretaris : Gunaryo,S.Pd4. Bendahara : Ngadimin

35. Slawatan atau SholawatMusik sholawat atau sholawatan/slawatan boleh

dikata sebagai bagian dari tradisi masyarakat Islam di Indonesia. Sholawat berupa doa puji dan persembahan salam kepada Nabi Muhammad SAW, dinyanyikan dalam berbagai irama. Liriknya diambil dari kitab Burdah karya Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Albushiri; Barzanji karya Sayyid Ja’far bin Husdain bin Abdul Karim Albarzanji dan Simtuddurar karya Al Habib Ali bin Muhammad bin Husein Alhabsyi.

Dalam proses penulisan narasi Slawatan untuk Buku Profil Kecamatan Sedayu ini tim menemukan buku stensilan Pedhalangan Slawatan kaimpun dening Ki Widyahartana (Plawonan, 6 Februari 1989). Buku slawatan ini disalin

Page 53: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

98 99

dari buku babon yang beraksara Jawi seratan tangan dari perkumpulan slawatan dusun Plawonan Argomulyo Sedayu Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Buku Pedhalangan Slawatan ini secara baku mengkisahkan: 1. Menikahnya Raden Abdullah dengan Dewi Siti Aminah. 2. Wafatnya Raden Abdullah ketika Siti Aminah mengandung tujuh bulan. 3. Lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW (19879). Hal ini memperkaya dan menunjukkan bahwa Slawatan memiliki keberadaan yang penting dalam masyarakat Kecamatan Sedayu sampai-sampai Kepala Sekolah SMPN Argomulyo, Ki Widyahartana (waktu itu) menyusun buku Pedhalangan Slawatan.

Musik pengiring Slawatan adalah rebana (terbang), krincing dan bedug kecil yang dimainkan sekitar 8 sd. 10 orang. Vokalisnya terdiri 3 sd. 5 dan satu orang di antaranya ustad atau kyai yang sekaligus berperan sebagai pemimpin doa dan memberi tauziah. Mereka duduk berjajar dengan pakaian koko, sarung dan pici menghadirkan nuansa Islami. Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia memmberikan kontribusi pengetahuan, kearifan dan seni Islami Sholawatan.

Di DIY seni Slawatan mengalami perkembangan dari berbagai aspek. Aspek pendukung Slawatan merupakan anggota masyarakat dusun yang ‘fanatik’ sehingga menjadi penyangga Slawatan. Mulai dari anggota pengajian tingkat dusun membentuk kel;om,pok Sholawat. Bahkan di Kabupaten Bantul terbentuk Himpunan Masyarakat Sholawat Bantul (Himasba). Dari aspek kreasi, musik sholawat di DIY mengalami perkembangan yang menarik. Seni Sholawat merupakan ‘induk’ dari berbagai jenis

kesenian lain yang berbasis sholawat yang dikreasi dengan gerak tari maupun pencak silat.

Sholawatan musknya terbilang sederhana. Iramanya mulai dari tembang Jawa, lagu-lagu Timur Tengah hingga lagu-lagu popular. Ciri kesederhanaan seni Slawatan ini membawa khitmat tersendiri. Lebih-lebih jika vocal pembaca Burdah dan Barzanji memiliki suara yang merdu sebagaimana orang mengaji maka suasana pun sangat relegius Islami. Ketika nuansa Jawa hadir dalam Slawatan semakin terasa indahnya seni ini. Slawatan di kecamatan Sedayu menyebar di empat desa Argomulyo, Argosari, Argorejo dan Argodadi. Slawatan kalau diberdayakan bisa menjadi seni wisata yang bernilai relegius Islami. (Nur Is)

36. Teater Pelopor YogyakartaTeater telah ada sejak terbentuknya kelompok-

kelompok masyarakat di Indonesia. Teater erat kaitannya dengan sistem religi tiap kelompok masyarakat, dan berkembang dalam budaya lisan. Pada mulanya teater tradisional di Indonesia merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan atau upacara adat, yaitu sejak zaman Pra-Hindu. Pendekatan sejarah teater tradisional salah satunya dapat ditelusuri dari segi sastra yang dimulai dari sastra lisan dan berwujud sebagai teater tutur (A. Kasim Achmad, 1999).

Kelompok Seni Drama TEATER PELOPOR berdiri 19 Juni 1985 di Argomulyo Sedayu Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ketua pertamanya Nur Iswantara. Penasehat Drs.Nursisto dan Ibu Djumilah. Pada awal berdiri beranggotakan sekitar seratus anak-anak dan pemuda yang

Page 54: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

100 101

mencintai seni drama. Teater Pelopor memiliki tujuan untuk:

a. Meningkatkan apresiasi seni drama/teater dan budaya secara teori dan praktik;

b. Mengadakan pertunjukan seni drama/teater, c. Mengadakan sarasehan/diskusi seni drama/teater

dan budaya; d. Mengadakan loimba seni baca puisi dan deklamasi; e. Mendokumentasikan kegiatan seni budaya.

Kegiatan yang pernah dilakukan seperti pertunjukan teater lakon Jailangkung (1985), Penerbitan & Pembacaan Puisi Kerindahan Alam (1986), Penerbitan & Pembacaan Puisi_Puisi Rindu (1991), Pentas drama Laskar Santri (1993), Keluarga Kusuma (1996) dan banyak aktif di Paguyuban Teater Bantul (PTB) bahkan Nur Iswantara sempat menjadi ketua PTB (1990-1993 dan 2015-2018). Pentas Drama Genderang Bharatayuda Karya Sri Murtono (1994), Pentas Pantomim (1995), Pentas Drama Kidung Puji-Pujian karya Nur Is (1996), Pentas Drama Iblis karya Pedro Sudjono (1997), Pentas Pantomim (1998, 1999).

Pada tahun 1998-2001 Nur Is studi lanjut S2 kegiatan dijalankan oleh Eko Riyanto mementaskan Kethoprak lakon Aryo Penangsang atau Brongot Keris Setan Kober (2000) sutradara Wakijan di Pendopo Al-Hikmah Surobayan Argomulyo Sedayu. Pentas Seni Tradisional Islam (2001), Pentas Seni Begalan Banyumas (2002), Pentas Seni Terapi dan Ketua II FKY (2003). Pentas Drama Majenun Kasmaran karya Nur Iswantara (2015); Pentas Masyitoh Ibu Suri karya Nur Iswantara (2016), Pentas Drama Senyuman Dibelakan Kursi Tua karya Nur Iswantara (2017 & 2018).

Aktivitas Teater Pelopor tidak lepas dari Nur Is yang aktif sebagai Anggota Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul (DKB, 2002-2005; 2006-2009; 2010-2013); Anggota Pengurus Lembaga Seni Budaya & Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2010-2015). Ketua Teater Pelopor Yogyakarta (1985-sekarang),

Nur Iswantara sebagai Ketua Teater Pelopor menulis buku antara lain: Sri Murtono Teater Tak Pernah Usai Sebuah Biografi (2004); Menciptakan Tradisi Teater Indonesia (Cetakan ke-1, 2007); Wajah Pantomim Indonesia Dari Sena Didi Mime Hingga Gabungan Aktor Pantomim Yogyakarta (2007); Teater Muslim, Nafas Teater Islami Indonesia (2008); Subeyojeka (2009) Novel;Kumpulan Drama Islam; Sang Penguasa Sebuah Penciptaan Seni Naskah Drama dan Dua Drama Lainnya (2010); Masyitoh Ibu Suri (2011); Seni Pertunjukan Sastra (2015); Seni Drama Teori & Praktik Peran Bagi Remaja (2015); Seni Drama Teori & Praktik Peran Bagi Remaja (2015); Kritik Seni Seni Kritik (2016); Keativitas, Sejarah, Teori & Perkembangan (2017).

Berkat aktif di kegiatan Seni Teater Nur Iswantara mendapat Piagam Pengharagaan Sebagai “Budayawan” di Kabupaten Bantul dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul (2015); Teater Pelopor yang diketuainya mendapat Piagam Pengharagaan Sebagai “Organisasi Seni Budaya” di Kabupaten Bantul dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul (2015). (Nr Is).

Page 55: PROFIL KECAMATAN SEDAYU 2018 · 2019. 7. 19. · vi 1 PROFIL KECAMATAN SEDAYU A. PENDAHULUAN Kecamatan Sedayu mempunyai luas wilayah 34,36 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 46.523

102