Pers Media

download Pers Media

of 45

Transcript of Pers Media

  • 8/17/2019 Pers Media

    1/45

    BAB 2

    TINJAUAN HUKUM MEDIA MASSA DAN PERS

    2.1. Tinjauan umum terhadap Media Maa dan Per

    2.1.1. Pen!ertian Media Maa

    Interaksi yang terjadi antar manusia tersebut tentunya tidak terhindarkan dengan

    peranan dari komunikasi. K omuni kasi antar manusia tekadang memerlukan peranan suatu

    alat atau media untuk menyampaikan suatu informasi atau gagasan kepada manusia yang

    lain. Penyampaian informasi yang efektif kepada khalayak ramai terkadang memerlukan

    suatu media yang dapat menyebarluaskan secara cepat dan efektif kepada khalayak ramai.

     Adapun media tersebut di namakan media massa.

    Pengerrtian media massa atau mass media adalah media yang khusus digunakan untuk

    melakukan suatu komunikasi massa.1 Adapun pengertian yang diberikan oleh Asep A hmad

    H tersebut tidak terlalu detail dan menyeluruh. Pengertian dari media massa berdasarkan

    Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi

    untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat l uas2 atau alat yang menjadi

    perantara antara sumber informasi yang terpusat dalam suatu lembaga media massa

    kepada audiensi dengan jumlah yang banyak. Pengertian yang diuraikan dalam Kamus

    Besar Bahasa Indonesia menyatakan media massa sebagai sarana dalam penyebaran

    informasi kepada khalayak ramai. elain itu! "rs. Atang yamsuddin juga memberikan

    definisi tentang media massa. Ia menyatakan bah#a media massa adalah sesuatu yang

    dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi! baik komunikasi persona maupun

    komunikasi kelompok dan komunikasi massa.$  edangkan menurut %alaluddin &ahmat

    '1()*.1$*+ media massa adalah media yang digunakan untuk menyalurkan komunikasi

    seperti! tele,isi! radio! pers! film dan sebagainya.-

     Apabila ditinjau dari pengertian media massa yang dinyatakan oleh %alaluddin &ahmat!

    maka terdapat beberapa jenis media komunikasi.Ada beberapa jenis media komunikasi

    yang telah menjadi sarana komunikasi masaa! sehingga memenuhi karakteristik dari media

    massa tersebut. %enisjenis media yang memiliki karakteristik massa! yaitu /

    2.1.1.1.Pers.

    2.1.1.2.&adio

    1 A sep A hmad.H, Analisis Teoritis Tentang Media Massa, http://ay medl  ei za.bl ogspot.com/2008/04/anal  i si s-teori ti s-tentang-medi a-massa. html , di akses pada tanggal 20 M ei 200.

    2 !im "en#$s$n. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. %, cet. %, & al ai "$staka, hlm. '2(3 4 

    http://aymedl/http://aymedl/http://aymedl/http://aymedl/http://aymedl/http://aymedl/http://ogspot.com/2008/04/analhttp://ogspot.com/2008/04/analhttp://ogspot.com/2008/04/analhttp://ogspot.com/2008/04/analhttp://ogspot.com/2008/04/analhttp://aymedl/

  • 8/17/2019 Pers Media

    2/45

    Istilah radio dimaksudkan keseluruhan sistem gelombangsuara yang

    dipancarkan dari suatu stasiun dan yang dapat diterima oleh pesa#at

    penerima di rumah! di kapal dan lainlain! atau bisa dikataka radio itu

    keseluruhan dari pada pemancar! studio dan pemancar penerima sekaligus.

    2.1.1.$.0ele,isi*

    d.Komunikasi transcendentral

    ntuk selanjutnya dapat dirinci lagi ke dalam percakapan! korespondensi! isyaratisyarat!

    berpikir! sembahyang! berdoa atau sebagainya.edangkan yang dimaksud komunikasi

    kelompok adalah pernyataan manusia yang ditujukan kepada kelompok tertentu.

    "imaksudkan suatu kelompok manusia yang mempunyai hubungan sosial yang nyata

    dan yang memperlihatkan strutur yang nyata pula. Bentuk komunikasi yang ditujukan

    kepada kelompok ini dapat dirinci antara lain/

    a.3eramah

    b.Indroktrinasi

    c.Pertemuan

    d.3uaching dan sebagainya. 4ihat Asep Ahmad H! Op. Cit.

    -2 Asep Ahmad H! Op. Cit.

    -$ "ampak positif dari tele,isi adalah/

    1.5ampu meningkatkan kreatifitas dan berpikir kritis.

    2.yarat dengan acara yang merangsang berpikir dan bertanya.

    $.5endorong berpikir positif.

    -.5endorong untuk lebih banyak membaca.

    *.5emperkuat nilainilai yang dianut oleh keluarga.

    6.5emberi inspirasi atas keinginan untuk belajar lebih banyak.

    7.5embantu menghargai budaya lain sekaligus memberikan hiburan.

    "ampak negatif dari tele,isi/

    1.5empertontonkan kekerasan untuk menyelesaikan

    masalah 2.5embuat anak menghabiskan banyak #aktu.

    $.5enyajikan masalahmasalah yang tidak sesuai bagia

    anak. -.5eningktkan perilaku dan ucapan negatif. 4ihat Ibid.

  • 8/17/2019 Pers Media

    3/45

    Isti l ah tel e,isi dal am bahasa Inggris seri ng di sebut dengan

    tele,ision yang berasal dari bahasa 8unani yaitu tele 9jauh9 dan

    ,ision 9mel i hat9. %adi tel e,isi adalah mel i hat dari jarak jauh di

    mana tele,isi memiliki konsep sebagai media massa atau

    komuni kasi untuk menyampai kan pesan sehingga membantu

    mi si para pemi rsanya! karena itulah tele,isi memiliki layar 

    sebagai media penampilan objek beserta gambar yang

    mendukung kesan hidup suatu objek yaitu #arna dan suara.

    2.1.1.- :ilm

    :i lam adalah kesel uruhan dari pita cel l o,id di pi ndahkan keatas

    kertas khusus atau kertas layar khusus sebagai gambargambar 

    positif. %adi yang disebut film adalah pita dan gambargambar 

    negatif dan positif! jelasnya adalah kesel uruhan dari pita cel l ul oi d

    dan semacamnya yang mengandung gambar yang kemudian bisa

    di proyeksi kan.

    2.1.2. "un!i Media Maa

    5edia massa sebagai sarana komuni kasi antara manusia untuk

    penyebaran informasi dan gagasan. ehingga! media massa tersebut tentunya

    memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dalam berbagai bidang!

    seperti ekonomi! politik! budaya! dan sebagai nya. Adapun Pamela % hoemaker 

    dan tephen " &eese menyatakan ada beberapa fungsi media 'massa+ tersebut!

    yaitu/6

    2.1.2.1.1. ntuk penga#asan lingkungan! atau fungsi surveillance of 

    environment . "alam fungsi penga#asan ini! media berupaya

    mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi mengenai

    berbagai peristi#a di dalam atau di luar lingkungan suatu

    masyarakat. Berita yang disebarluaskan diharapkan oleh

    khalayak sebagai peringatan a#al agar khalayak dapat menilai

    dan menyesuaikan pada kondisi yang sedang berkembang

    dan

    -- Pamela %. hoemaker dan tephen " &eese! Mediating the

    message! second ed.! 'A/ 4ongman Publisher! 1((6+

  • 8/17/2019 Pers Media

    4/45

    berubah. :ungsi ini terlihat jelas dalam upaya mengatur opini

    publik! memonitor dan mengontrol kekuasaan dan sebagainya

    2.1.2.1.2.. ntuk korelasi antar bagianbagian masyarakat dalam

    memberikan respon terhadap lingkungan! atau fungsi

    correlation of the parts of society . :ungsi ini berkaitan dengan

    interpretasi terhadap informasi dan preskripsi untuk mencapai

    consensus dalam upaya mencegah konsekuensi

    konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi

    2.1.2.1.$. ntuk transmisi; sosialisasi atau pe#arisan nilainilai

    pengetahuan dari satu generasi kepada generasi berikutnya!

    atau fungsi transmition of the social heritage. Pada fungsi ini!

    media massa diharapkan dapat melakukan pendidikan

    kepada masyarakat melalui informasi! karena melalui

    informasi yang diterimanya ini! anggota masyarakat tertenti

    merasa menjadi satu dengan anggota masyarakat lainnya.

    :ungsi media ini menjadi sangat penting dalam memelihara

    identifikasi anggotaanggota masyarakat bersangkutan.

    "ahulu fungsi ini banyak dilakukan oleh para orang tua dan

    guruguru sekolah! namun dengan adanya urbanisasi! setelah

    banyak orang yang meninggalkan keluarga atau merantau!

    atau ketika terjadi isolasi dan anonimitas pada orang banyak!

    peranan media massa menjadi amat penting dalam proses

    sosialisasi dan pemindahan #arisan sosial.

    2.1.2.1.-. ntuk mendapatkan hiburan 'entertainment +. :ungsi ini

    menunjuk pada usahausaha yang dilakukan media massa

    dalam memberikan hiburan pada masyarakat. Anggota

    masyarakat yang memanfaatkan media untuk fungsi ini

    menjadikan media sebagai salah satu sarana untuk melepas

    rasa lelah dan mengatasi kejenuhan.

  • 8/17/2019 Pers Media

    5/45

     Adanya media massa diterapkan dalam kehidupan seharuhari tentunya

    mempunyai maksud dan tujuan yang dibutuhkan oleh manusia. Adapun maksud

    dan tujuan dari media masa secara uni,ersal adalah

    2.1.2.2.1. media massa sebagai sarana penyebaran informasi

    2.1.2.2.2. media massa untuk kebutuhan hiburan

    2.1.2.2.$. media massa untuk mendukung kegiatan Pendidikan

    edangkan! pendapat orang chyana terhadap maksud dan tujuan dari media

    massa tersebut terdapat - fungsi dari media massa yaitu/7

    2.1.2.$.1. Informasi

    2.1.2.$.2. Pendidikan

    2.1.2.$.$. Hiburan dan

    2.1.2.$.-. 5empengaruhi

    :edier memberikan pendapat tentang fungsi dari media massa lebih detail dan

    terperinci. Adapun :edier menjelaskan tentang fungsi dari media massa adalah/)

    2.1.2.-.1. 5emberikan informasi kepada masyarakat

    2.1.2.-.2. 5emberikan pendidikan kepada masyarakat

    2.1.2.-.$. 5emberikan penerangan kepada masyarakat

    2.1.2.-.-. 5emberikan hiburan pada masyarakat

    2.1.2.-.*. ebagai pendorong peningkatan ekonomi dan sebagai

    pertanggung ja#aban sosial

    2.2. Tinjauan Umum Terhadap Per

    2.2.1. Pen!ertian Per

    Istilah pers berasal dari nama yang di berikan oleh mesin cetak

    berhubungan dengan cara bekerjasama pada mula pertamanya! yakni

    menekankan hurufhuruf ke atas kertaskertas yang hendak di cetak dengan

    demikian maka segala barang yang di persen di sebut pers. "engan demikian juga

    segala sesuatu yang berhubungan dengan surat kabar dalam masyarakat

    dikategorikan sebagai pers. Akan tetapi! pers merupakan bagian dari media massa

    yang dipergunakan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak ramai.

    -* Asep Ahmad H.!

    Op. Cit -6., Ibid.

    7 8 

  • 8/17/2019 Pers Media

    6/45

    ejumlah pakar mempunyai pandangan yang cukup berbeda terhadap

    pengertian pers. I. 0aufik dalam bukunya Hukum dan Kebebasan Pers

    memberikan pengertian umum tentang pers adalah usahausaha dari alatalat

    komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan anggotaanggota masyarakat

    akan penerangan! hiburan atau keinginan mengetahui peristi#aperisti#a atau

    beritaberita yang telah atau akan terjadi di sekitar mereka khususnya dan di dunia

    pada umumnya.( Adapun I 0aufik menyatakan bah#a pers tersebut sebagai suatu

    kegiatan penyebarluasan informasiinformasi kepada masyarakat luas! biasanya

    berupa berita atas kejadian seharihari.

    ah juga memberikan definisi tentang pers

    dalam bukunya berjudul Delik-Delik ers Di Indonesia, yaitu /11

    Pers adalah semua alat komunikasi yang bersifat umum dan terbit

    secara teratur berupa majalahmajalah! surat kabar! bukubuku! dan lain

    sebagainya yang berfungsi sebagai penyebarluasan informasi dan

    sarana perjuangan untuk mencapai citacita pembangunan nasional.

    Pengertian pers di Indonesia! berdasarkan sejarah perundang

    undangan pers! mengalami perubahanperubahan. Pasal 7 !rond"et 

    Belanda yang merupakan cikal bakal lahirnya undangundang pers di Hindia

    Belanda

    -7 "eni Achmad!  #nalisis ertanggung$a"aban idana Dalam

    %indak idana enghinaan Oleh ers, 0esis 5agister Hukum ni,ersitas

    Indonesia! '%akarta / 2==6+! hal. $$.

    -) ah! Delik-Delik ers Di Indonesia, '%akarta / 5edia arana

    Press!

    1()7+! hal. $.

    9 10 11 

  • 8/17/2019 Pers Media

    7/45

      ''taatsblaad @omor 7- tahun 1)*6+. 5 enurut Kranenburg dan an der Pot!

    mengikuti pandangan pers dalam arti sempit! sehingga sensor terhadap sandi#ara!

    bioskop dan siaran radio tidak termasuk dalam larangan sebagai dimaksudkan oleh

    Pasal 7 !rond"et .12

    Pers dalam arti sempit! menurut 'taatblad @omor 7- tahun 1)*6 tentang

    (eglemen atas barang cetakan di Indonesia! terlihat dari Pasal 1- tentang

    pengertian majalah berkala baik harian! maupun mingguan yang berisi tidak lebi h

    dari 1= 'sepuluh+ lembar.1$ "alam Pasal 1( ndangndang "asar ementara

    Indonesia menganut pers dalam arti luas. Hal ini disebabkan penyebutan pers

    dalam pasal tersebut ialah kebebasan berekspresi yang terdiri dari freedom of 

     press dan freedom of speech.14 edangkan dalam ndangundang @omor 11

    tahun 1(66 tentang ketentuanketentuan pokok pers! pengertuan pers yang

    dianut adalah pengertian pers dalam arti sempit. Hal ini terlihat dari pengertian

    pers itu sendiri! seperti yang tertuang dalam Pasal 1 angka 1 yang berbunyi /1*

    )ers adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan alat 

     per$uangan nasional yang mempunyai karya sebagai salah satu

    media komunikasi massa yang bersifat umum berupa

     penerbitan yang teratur "aktu terbitnya, diperlengkapi atau tidak 

    diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri berupa percetakan,

    alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil atau alat-alat teknik 

    lainnya* 

    "alam ndangndang @omor -= tahun 1((( tentang Pers ' @o -=

    0ahun 1(((+! pengertian pers berkembang kembali menjadi pengertian pers dalam

    arti luas! yaitu baik media cetak maupun media elektronik. 16  Berkaitan dengan

    pengertian pers dalam arti luas dan sempit ini! menurut pendapat

  • 8/17/2019 Pers Media

    8/45

    terlihat dalam harianharian! majalahmajalah! bukubuku dan lainlain barang

    cetakan. Pendapat pers dalam arti sempit juga diuraikan oleh 5. Al#i "ahlan yang

    menyatakan! bah#a pada dasarnya media siaran tidak dianggap sebagai pers

    yang mempunyai hak dan kebebasan bersuara yang berbeda dari media cetak!

    sehingga pengaturan tentang media inipun terus diperbaharui dan berkembang

    dengan kemajuan teknologi yang pesat de#asa ini.

     Adapun! alasan pembedaan ini ialah penyiaran mempergunakan public 

    domain 'sumber daya alam milik seluruh rakyat+! yaitu spektrum elektomagnetik

    yang dikenal secara popular sebagai frekuensi radio yang digunakan untuk

    penerbangan! satelit cuaca! telepon seluler! dan berbagai alat telekomunikasi

    lainnya.

  • 8/17/2019 Pers Media

    9/45

    sebagai tiang keempat dalam negara demokrasi*6! dimana dengan perumpamaan

    sebuah meja! maka pers sebagai kaki meja bersamasama dengan tiga kaki meja

    lainnya! menopang meja demokrasi tersebut agar tidak runtuh*7. "isebutkan pula

    bah#a diantara sekian banyak peranan pers dalam demokrasi! seperti sebagai

    sejarah#an! tukang cerita! psikolog amatir! juru ramal! penajam persiti#a dan

    pahla#an adapun peranan pers yang paling penting adalah sebagai penga#al

    fakta*).

    5edia yang bebas sama pentingnya dengan peradilan yang

    independen! sebagai satu dari kekuasaan kembar yang tidak bertanggungja#ab

    pada politisi dan berperan sebagai kekuasaan tandingan mela#an korupsi dalam

    siklus kerja program pemerintahan. Bah#a karena itu disebutkan pers juga

    berperan dalam pembangunan*(. Berbeda dengan hakim! penuntut umum! dan

    sebagainya. 5edia tidak diangkat atau mengucapkan sumpah jabatan di depan

    politisi! media

    tidak menggonggong terlalu serin. 4ebih lannjut lihat

  • 8/17/2019 Pers Media

    10/45

    /ournalists, and the 'tories that 'hape olitical 0orld '@e# 8ork/

  • 8/17/2019 Pers Media

    11/45

    mengangkat dirinya sendiri dan dipertahankan oleh publik yang melihat hasil kerja

    media milik perorangan sesuatu yang bernilai6=. elain itu media juga mempunyai

    peranan yang khusus dalam perang korupsi! karena politisi dan pelaku korupsi

    lainnya akan lebih mudah tergoda untuk melakukan korupsi bila kecil resiko

    perbuatan mereka akan terbongkar dan diungkapkan dalam pers.

  • 8/17/2019 Pers Media

    12/45

    tanggal 1( 5ei 2=1=.

    6* Ibid.

    pers juga memuat halhal yang bersifat hiburan untuk

    mengimbangi beritaberita berat 'hard ne#s+ dan artikelartikel

    yang berbobot. Berbentuk cerita pendek! cerita bersambung!

    cerita bergambar! tekateki silang! pojok! dan karikatur 66

    2.2.2.1.-. sebagai media kontrol sosial

     Adapun fungsi pers sebagai media kontrol sosial

    tersebut terkandung makna demokratis yang didalamnya

    terdapat unsurunsur sebagai berikut/

    2.2.2.1.-.1. ocial particiption yaitu keikutsertaan rakyat dalam

    pemerintahan.

    2.2.2.1.-.2. ocila responsibility yaitu pertanggungja#aban

    pemerintah terhadap rakyat.

    2.2.2.1.-.$ ocila support yaitu dukungan rakyat terhadap

    pemerintah.

    2.2.2.1.-.-.. ocial 3ontrol yaitu kontrol masyarakat terhadap

    tindakantindakan pemerintah67

    2.2.2.1.*. sebagai lembaga ekonomi.

    pers adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang pers

    dapat memamfaatkan keadaan disekiktarnya sebagai nilai jual

    sehingga pers sebagai lembaga sosial dapat memperoleh

    keuntungan maksimal dari hasil prodduksinya untuk

    kelangsungan hidup lembaga pers itu sendiri.6)

    Pers memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan dalam

    kehidupan bernegara! dengan adanya informasi yang tepat maka dapat diambil

    keputusan yang tepat. "i sini pers memegang peranan dalam memberantas

    kemiskinan. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh mantan presiden Bank "unia

    %ames ". olfenhason! yang menyebutkan/6(

    66 Ibid.

    67 Ibid.

    6) Ibid.

    6(Ibid 

  • 8/17/2019 Pers Media

    13/45

      Entuk mengurangi kemiskinan! kita harus membebaskan akses

    kepada informasi dan meningkatkan kual itas informasi. 5 asyarakat

    yang mempunyai informasi lebih baik menjadi lebih berdaya untuk

    membuat pi l i han yang

    elain itu! peranan pers juga ditegaskan dalam pasal 6 @o. -= tahun

    1((( tentang pers. Peranan pers yang diatur dalam Pasal 6 @o. -=

    0ahun 1((( adalah /7=

    2.2.2.2.1. 5 emenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.

    2.2.2.2.2. 5 enegakkan ni l ai ni l ai dasar demokrasi! mendorong

    ter#ujudnya supremasi hukum! hak asasi manusia! serta

    menhormati kebhinekaan.

    2.2.2.2.$. 5 engembangkan pendapat umum berdasarkan informasi

    yang tepat! akurat dan benar.

    2.2.2.2..-. 5 elakukan penga#asan!kritik! koreksi dan saran terhadap hal

    hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.

    2.2.2.2..*. 5 emperjuangkan keadi l an dan kebenaran

    2.2.#. Ha$ dan Ke%aji&an Per

    Kemerdekaan berpendapat! berekspresi! dan pers adalah hak asasi

    manusia yang di l i ndungi Pancasi la! ndang ndang "asar 1(-*! dan "eklarasi

    ni,ersal Hak Asasi 5 anusia PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat

    untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi! guna memenuhi kebutuhan hakiki

    dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. "alam me#ujudkan kemerdekaan

    pers itu! #arta#an Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa!

    tanggung ja#ab sosial! keberagaman masyarakat! dan normanorma agama.

    7=Indonesia 'b+! Op. Cit, Pasal 6.

    "alam melaksanakan fungsi! hak! ke#ajiban dan peranannya! pers menghormati

    hak asasi setiap orang! karena itu pers dituntut profesional dan terbuka untuk

    dikontrol oleh masyarakat.

    Pers memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman

    operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta

    profesionalisme. Hal ini untuk menciptakan dan menjamin kemerdekaan pers.

    elain itu! tujuan lainnya untuk memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi

    yang benar. Adanya landasan tersebut menciptakan hak dan ke#ajiban yang

    berlaku bagi insan pers! terutama #arta#an. alah satu landasan yang harus

    ditaati dan dihormati oleh para juru pencari beritaadalah kode etik jurnalistik. Adapun kode etik jurmalistik yang harus dihormati dan

    ditaati oleh insan pers dalam pelaksanaan tugasnya adalah sebagai berikut /

    Paa' 1

    arta#an Indonesia bersikap independen! menghasilkan berita yang akurat!

  • 8/17/2019 Pers Media

    14/45

    berimbang! dan tidak beritikad buruk.

    Pena(iran )

    a; Independen berarti memberitakan peristi#a atau fakta sesuai

    dengan suara hati nurani tanpa campur tangan! paksaan! dan

    inter,ensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.

    b;  Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristi#a

    terjadi.

    c; Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.

    d; 0idak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan

    sematamata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.

    Paa' 2

    arta#an Indonesia menempuh caracara yang profesional dalam

    melaksanakan tugas

     jurnalistik.

    Pena(iran)

    3aracara yang profesional adalah/

    a; menunjukkan identitas diri kepada narasumber

    b; menghormati hak pri,asi

    c; tidak menyuap

    d; menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya rekayasa

    pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar! foto! suara

    dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan

    secara berimbang

    e; menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian

    gambar! foto! suara

    f; tidak melakukan plagiat! termasuk menyatakan hasil liputan

    #arta#an lain sebagai karya sendiri

    g; penggunaan caracara tertentu dapat dipertimbangkan untuk

    peliputan berita in,estigasi bagi kepentingan publik.

  • 8/17/2019 Pers Media

    15/45

    Paa' #

    arta#an Indonesia selalu menguji informasi! memberitakan secara

    berimbang! tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi!

    serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

    Pena(iran

    a; 5enguji informasi berarti melakukan check and recheck tentangkebenaran informasi itu.

    b; Berimbang adalah memberikan ruang atau #aktu pemberitaan

    kepada masingmasing pihak secara proporsional.

    c;

  • 8/17/2019 Pers Media

    16/45

    a; 5enyalahgunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil

    keuntungan pribadi atas informasi yang diperoleh saat bertugas

    sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum.

    b; uap adalah segala pemberian dalam bentuk uang! benda atau

    fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi.

    Paa' -arta#an Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang

    tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya! menghargai

    ketentuan embargo! informasi latar belakang! dan Eoff the recordF sesuai

    dengan kesepakatan.

    Pena(iran

    a; Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan

    keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.

    b; ?mbargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita

    sesuai dengan permintaan narasumber.

    c; Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari

    narasumber yang disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan

    narasumbernya.

    d; E

  • 8/17/2019 Pers Media

    17/45

    kelamin! dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah!

    miskin! sakit! cacat ji#a atau cacat jasmani.

    Pena(iran

    a. Prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu

    sebelum mengetahui secara jelas.

    b "iskriminasi adalah pembedaan perlakuan.

    Paa' /

    arta#an Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan

    pribadinya! kecuali untuk kepentingan publik.

    Pena(iran

    a; 5enghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati

    hati.

    b; Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan

    keluarganya selain yang terkait dengan kepentingan publik.

    Paa' 10

    arta#an Indonesia segera mencabut! meralat! dan memperbaiki

    berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf

    kepada pembaca! pendengar! dan atau pemirsa. Pena(iran

    a; egera berarti tindakan dalam #aktu secepat mungkin! baik karena

    ada maupun tidak ada teguran dari pihak luar.

    b; Permintaan maaf disampaikan apabila kesalahan terkait dengan

    substansi pokok.

    Paa' 11

    arta#an Indonesia melayani hak ja#ab dan hak koreksi secara

    proporsional. Pena(iran

    a; Hak ja#ab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk

    memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa

    fakta yang merugikan nama baiknya.

    b; Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan

    kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers! baik tentang

    dirinya maupun tentang orang lain.

    c; Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki.

    Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan "e#an

    Pers. anksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh

    organisasi #arta#an dan atau perusahaan pers @o. -= 0ahun 1((( sendiri memuat mekanisme yang mengatur 

    tentang hak masyarakat untuk mengembangkan kemerdekaan pers dan

    menjamin hak untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Hak ini secara

    khusus diatur dalam Pasal 17 ! Pasal 1 angka 11! 12! dan 1$! dan Pasal 1* ayat

  • 8/17/2019 Pers Media

    18/45

    '2+ huruf 'd+ @o. -= 0ahun 1(((. Pengaturan ini tentang mekanisme

    penyelesaian sengketa pers menjadi kekhasan dalam ini. Beberapa

    mekanisme penyelesaian sengketa pers yang diatur dalam @o -= 0ahun 1(((

    adalah /71

    71 Anggara! &ak /a"ab 1 &ak %olak 1 &ak oreksi 1 e"a$iban

    oreksi 2 riminalisasi 3emerdekaan ers 4%iga &ak, 5 e"a$iban, dan

    Minus riminalisasi +ntuk 

  • 8/17/2019 Pers Media

    19/45

    2.$.1. Penggunaan Hak %a#ab

    Hak %a#an adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk

    memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan

    berupa fakta yang merugi kan nama bai knya

    2.$.2. Penggunaan Hak K oreksi

    Hak Koreksi adalah hak setiap orang untuk mengoreksi atau

    membetulkan kekeliruan informasi yang di beritakan oleh pers! baik

    tentang di ri nya maupun tentang orang lain

    2.$.$. Penggunaan K e#aji ban K oreksi

     Adalah keharusn melakukan koreksi atau ralat terhadap suatu

    informasi! data! fakta! opini! atau gambar yang tidak benar yang telah

    di beritakan oleh pers yang bersangkutan

    5 eski pun @o -= 0ahun 1((( tidak mengatur secara kaku tentang bagai mana

    penggunaan mekanisme penyelesaian sengketa pers! tetapi kiranya "e#an Pers

    telah mengambi l si kap sebagai forum konsiliasi di mana "e#an Pers berti ndak

    sebagai konsi l iator. @o -= 0ahun 1((( juga menerapkan asas imunitas bagi

    penyingkapan sumber informasi dal am pemberitaan pers yang di kenal dengan hak

    tolak yaitu hak #arta#an karena profesinya untuk menolak mengungkapkan nama

    dan atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus di rahasiakannya. Hak tolak

    ini di pergunakan untuk mempertanggungja#abkan pemberitaan di depan hukum

     jika keterangan tersebut di mi nta oleh pejabat penyidik dan atau di mi nta menjadi

    saksi di pengadilan.72 @amun hak tolak ini dapat di batal kan oleh putusan pengadi l

    an atas dasar kepentingan atau keselamatan negara atau keterti ban umum.

    2.2.*. Tinjauan uridi Terhadap Per Be&a Dan Bertan!!un! Ja%a&

    @egara yang demokratis pada umumnya di ukur dengan adanya

    susunan dan fungsi de#an per#akilan rakyat yang memba#akan suara

    rakyat untuk

    emerdekaan ers6, http/;;anggara.org;2==6;=);=1;hakja#abhaktol  akhak

    koreksi ke#aj i ban koreksi kri mi nal i sasi kemerdekaanpersti gahak1ke#aj i

    bandanmi nuskri mi nal i sasi untuk kemerdekaanpers;! di akses pada tanggal

    12 5 ei 2=1=.

    72 Ibid.

    http://anggara.org/2006/08/01/hak-jawab-hak-tolhttp://anggara.org/2006/08/01/hak-jawab-hak-tolhttp://anggara.org/2006/08/01/hak-jawab-hak-tol

  • 8/17/2019 Pers Media

    20/45

    menyelenggarakan kedaulatan di dalam negara. Kemerdekaan berfi kir dan

    mengeluarkan pendapat juga merupakan salah satu ukuran tentang adanya si stem

    demokrasi.7$  Kemajuan si stem demokrasi yang makin didambakan itu dapat

    terselenggara dengan memanfaatkan kemajuan peradaban dan teknologi.

    Kemajuan peradaban dan teknologi di bidang pers merupakan salah satunya!

    karena media pers adalah sarana yang paling mudah dan cepat untuk menyalurkan

    kemerdekaan berpi ki r dan mengeluarkan pendapat dal am si stem demokrasi.

    Kebebasan pers merupakan salah satu syarat dan perangkat demokrasi dalam

    sebuah negara. in 0erbit 'I0+ atau bentuk

    i >i n l ai nya

    2.2.-.1.2. Bebas dari sensor

    2.2.-.1.$. Bebas dari pembredel an

    2.2.-.1.-. Bebas dari campur tangan pemerintah dan pi hak

    manapun dalam kegiatan pers.

     Adapun kebebasan pers tersebut dijamin oleh @egara melalui peraturan

    perundangundangan dan aparatur negara tersebut. Pers yang bebas tersebut

    berdasarkan prinsip kemerdekaan untuk mengeluarkan pendapat yang dijunjung

    tinggi oleh negara terhadap bangsanya. Peraturanperaturan negara yang

    menjami n tentang kemerdekaan dan kebebasan pers ialah /

    7$Bambang Poernomo! ertumbuhan &ukum enyimpangan Di 

    7uar odifikasi &ukum idana, '%akarta / B i na Aksara! 1()-+! hal. -*.

    7- %akoeb

  • 8/17/2019 Pers Media

    21/45

    2.2.-.2.1. Pasal 2) " 1(-*! berbunyi kemerdekaan berseri kat

    dan berkumpul! mengeluarkan pi ki ran dengan l isan dan tulisan!

    dan

    sebagai nya di tetapkan dengan ndang ndang.

    2.2.-.2.2. Pasal 2) : " 1(-*! berbunyi setiap orang berhak untuk

    berkomunikasi dan memperoleh informasi untukmengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya! serta berhak

    untuk mencari! memperoleh! memiliki! menyimpan! mengolah!

    dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala

     jenis saluran yang tersedia.

    2.2.-.2.$. 0ap 5P& @o. DII;5P&;1(() tentang Hak A>asi 5anusia

    pada pasal 2= dan 21 yang bebunyi /

    2.2.-.2.-. Pasal 2= / etiap orang berhak untuk berkomunikasi dan

    memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi di

    lingkungan sosialnya.

    2.2.-.2.* Pasal 21 / etiap orang berhak untuk mencari! memperoleh!

    memiliki! menyimpan! mengolah! dan menyampaikan informasi

    dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

    2.2.-.2.6. @o. -= 0ahun 1((( tentang pers pasal 2 dan pasal - ayat 1 /

    2.2.-.2.6.1. Pasal 2 berbunyi Kemerdekaan pers adalah salah

    satu #ujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip

    prinsip demokrasi! keadilan! dan supremasi hukum.

    2.2.-.2.6.2. pasal - ayat 1 berbunyi Kemerdekaan pers dijamin

    sebagai hak asasi #arganegara.

     Apabila ditinjau dari peraturan tersebut! maka dapat disimpulkan bah#a

    kemerdekaan pers tersebut sangat dijamin oleh untuk dilaksanakan bagi bangsa

    Indonesia. Adanya pers yang bebas dan merdeka dalam penyampaian informasi!

    maka hal ini akan berguna bagi kemajuan segala aspek dari bangsa Indonesia!

  • 8/17/2019 Pers Media

    22/45

    terutama dalam membantu pembangunan nasional. Informasi yang disampaikan

    tersebut tentunya berguna untuk memberikan ilmu pengetahuan dan faktafakta

    yang sebenarnya mengenai keadaan lingkungan sekitar kita.

     Ada substansi yang tidak kalah pentingnya juga dalam kemerdekaan pers

     juga tersebut. Kemerdekaan dan kebebasan pers tersebut juga merupakan bagian

    dari hak asasi manusia. Berkaitan dengan kemerdekaan dan kebebasan pers

    tersebut! maka terdapat 2 hak asasi yang berkaitan dalam hal ini! yaitu hak untuk

    memperoleh informasi dan hak untuk menyatakan pendapat. Kegiatan pers

    tersebut merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan informasi atau gagasan

    tersebut. Hal ini sebagai hak dari pers untuk menyatakan informasi! faktafakta! dan

    pendapatnya kepada khalayak ramai. 5asyarakat sebagai sasaran dari kegiatan

    pers tersebut tentunya berhak untuk untuk menerima dan mendengarikan

    informasi! faktafakta! atau pendapat yang disampaikan oleh pers tersebut.

    Keberhasilan untuk pencapaian kebebasan pers Indonesia ini tentunya

    memerlukan perjuangan yang panjang. Pada >aman

  • 8/17/2019 Pers Media

    23/45

    kebebasan pers! tidak ada sensor! tidak ada breidel!

    setiap #arganegar dapat malakukan perusahaan pers

    ' @o. 11 tahun 1(66+. @amun muncul @o. 21 tahun

    1()2 tentang pokok pers. "i dalamnya mengatur tentang

    urat Ijin saha Penerbitan Pers 'IPP+ serta menteri

    penerangan dapat membatalkan IPP #alaupun tidak

    menggunakan istilah breidel.

    2.2.-.$.1.2. Peri'a$u Aparat! yaitu perilaku aparat dengan cara

    menelpon redaktur! mengirimkan teguran tertulis ke

    redaksi media massa! membreidel surat kabar dan

    majalah! kekerasan fisik pada #arta#an! menangkap!

    memenjarakan! bahkan membunuh #arta#an.

    2.2.-.$.1.$. Pen!adi'an Maa4 Ketidak puasan atau merasa dirugikan

    atas suatu berita dapat menimbulkan pengadilan massa

    dengan menghukum menurut caranya sendiri! menteror!

    penculikan pengrusakan kantor media massa! dll.

    2.2.-.$.1.-.. Peri'a$u per endiri4 perolehan laba menjadi lebih

    utama daripada penyajian berita yang berkualitas dan

    memenuhi standar etika jurnalistik! karena imingiming

    keuntungan yang lebih besar .

    2.2.-.$.2. Pen5a'ah!unaan $e&e&aan per yaitu insan pers memamfaatkan

    kebebasan yang dimilikinya untuk melakukan kegiatan %urnalistik

    yang bertentangan dengan fungsi dan peranan yang diembannya.

  • 8/17/2019 Pers Media

    24/45

    Pers dalam melaksanakan kegiatan untuk menyampaikan informasi kepada

    khalayak ramai harus di lakukan secara bertanggungja#ab. Adapun kegiatan pers

    bertanggungja#ab tersebut berarti bah#a pers dalam melaksanakan kegiatannya

    harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan normanorma

    yang berlaku di masyarakat. Adapun landasan idi i l yang harus ditaati oleh insan

    pers dalam menyampaikan kegi atan pers! yaitu /2.2.-.-.1.4andasan idiil adalah :alsafah Pancasila 'Pembukaan

    " 1(-*+.

    2.2.-.-.2.4andasan Konstitusi adalah " 1(-*

    2.2.-.-.$. 4andasan 8uridis adalah Pokok Pers yaitu @o. -=

    tahun 1(((.

    2.2.-.-.-.4andasan Profesional adalah Kode ?tik %urnalistik

    2.2.-.-.*.4andasan ?tis adalah tata nilai yang berlaku di masyarakat.

    2.#. Tinjauan Umum Terhadap Surat Pem&a6a

    urat Pembaca merupakan salah satu instrumen penting yang sering

    digunakan oleh anggota masyarakat untuk menyampaikan informasi dan

    pendapatpendapatnya kepada khalayak ramai. "efinisi urat Pembaca menurut

    "enis 5c.Juil adalah jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dan

    penerima melalui berbagai macam umpan balik.7) urat Pembaca merupakan

    bagian dari pers! dimana penulis dari urat Pembaca tersebut tidak dilakukan oleh

    kalangan pers! melainkan dari masyarakat. Akan tetapi! penulisan surat pembaca

    tersebut harus mengacu kepada kode etik jurnalistik dan peraturan perundang

    undangan yang berkaitan dengan pers.

    7) #nalisis isi topik, nada dan tanggapan surat pembaca metropolis

    "acht harian $a"a pos terhadap D#M kota 'urabaya, % %elkom Divre 8 

    9 /atim dan % 7: distribusi /a"a

    %imur#rea pelayanan.

    http/;;docs.google.com;g,ie#

    aL,MGLcache/paD,Gk17y)8%/digilib.petra.ac.id;jiunkpe;s1;ikom;2 ==6;jiunkpe

    nss12==6*1-=2=7(-=27metropolis

    chapter2.pdfNfungsiNsuratNpembacaMhlLidMglLidMsigLA:Jj3@H*AoCp#0

    0lm=6dh" )t#cG

  • 8/17/2019 Pers Media

    25/45

     Adanya surat pembaca ini sebagai sarana kontrol sosial dalam masyarakat.

    Hal ini sesuai menurut pendapat abam 4eo Batubara selaku aki l Ketua "e#an

    Pers. Ia menyatakan bah#a surat pembaca sebagai #adah bagi masyarakat guna

    mengutarakan persoalannya atau mengkritik penguasa dan pengusaha.7( @amun!

    hubungan surat pembaca dengan perlindungan konsumen adalah terfokus untuk

    mengkritik kinerja pelaku usaha. Hal ini tentunya dapat menciptakan simbiosis

    mutualisme antara pelaku usaha dengan konsumen. Konsumen dapat terbantu

    aspirasinya untuk didengar ol eh pelaku usaha! sehingga ketidakpuasan konsumen

    terhadap barang atau jasa tersebut dapat ditanggulangi. Bahkan aspirasi dari

    konsumen tersebut dapat mendorong; memoti,asi pihak ber#enang untuk turut

    serta dalam permasalahan yang melibatkan pelaku usaha dengan konsumen.

    Perspektif pelaku usaha terhadap surat pembaca ini sebagai tolak ukur untuk

    meningkatkan kualitas pelayanan atas perdagangan barang dan jasanya tersebut.

     Adapun pemikiran yang lain terhadap pelaku usaha untuk memperbaiki kualitasnya

    tersebut untuk menjaga kredi bi l itas dan nama baik dari pelaku usaha.

    2.*. De'i$ Pidana Per dan Pertan!!un!ja%a&an Pidana 7'eh

    Per 2.*.1. De'i$ Pidana Per

    Peraturan dan karangan para ahli! tidak terdapat satu pengertian

    tentang delik pers. Hal ini mengakibatkan pengertian pers selalu

    berkembang! sehingga pengertian delik pers tersebut dapat menjadi dari

    pengertian yang sempit dan berkembang menjadi arti yang luas. 5enurut ex 

    peraturan Deuk ers (eglement 1)*6! pengertian delik pers adalah

    kejahatan atau pelanggaran dengan mempergunakan barang cetak yang

    berupa melipat gandakan tulisan! hasil seni lukis dan teks musik yang

    dihasilkan oleh pekerjaan mesin atau bahan kimia.)= edangkan! pengertian

    delik pers

    7(De"an ers; 'urat embaca %anggung /a"ab (edaksi !

    http/;;###.tempointeraktif.com;hg;layanan publik;2==(;=*;1$;brk!2==(=*1$

    176=61!id.html! diakses pada tanggl *

  • 8/17/2019 Pers Media

    26/45

    tersebut mengikuti ,! maka pengertian delik pers adalah kejahatan

    yang dilakukan dengan alat percetakan.)1

    Kejahatan melalui pers dapat dirumuskan sebagai delik pers tidak

    didapatkan pada Kitab ndangundang Hukum Pidana yang pastinya.)2

    "engan demikian untuk mengetahui kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu

    kejahatan yang melalui pers dapat dikatakan sebagai delik pers! maka dapat

    dilihat beberapa pendapat sarjana sebagai berikut/)$

    2.-.1.1.1. Pendapat

  • 8/17/2019 Pers Media

    27/45

    2.-.1.1.$.1.Perbuatan yang diancam hukuman harus terdiri dari

    pernyataan pikiran dan perasaan orang

    2.-.1.1.$.2. Harus dilakukan dengan barang cetakan

    2.-.1.1.$.$. Harus ada publikasi.)6

    Beberapa pengertian delik pers yang telah diuraikan tersebut! maka

    dapatlah disimpulkan bah#a adanya beberapa batasan tentang delik pers

    tersebut. Adapun batasanbatasan yang dapat disimpulkan sebagai delik

    pers! yaitu/

    2.-.1.2.1. "alam pengertian umum! delik pers adalah kejahatan atau

    pelanggaran yang dilakukan melalui pers

    2.-.1.2.2. "alam pengertian menurut peraturan 'yuridis+ sebagaimana

    tercantum di dalam (eglement op de Druks" erken 1)*6! delik

    pers adalah kejahatan atau pelanggaran dengan

    mempergunakan barang cetak yang berupa melipat gandakan

    tulisan! hasil seni lukis dan teks musik yang dihasilkan oleh

    pekerjaan mesin atau bahan kimia

    2.-.1.2.$. "alam pengertian yang dibatasi menurut para ahli hukum!

    dengan persyaratan/

    2.-.1.2.$.1. Berupa pernyataan pikiran atau pendapat orang

    2.-.1.2.$.2. "ilakukan dengan melalui alat cetak atau pers

    2.-.1.2.$.$. "an harus adanya publikasi telah terjadi delik.

    Pengertian delik pers menurut ahli hukum yang dibatasi dengan tiga

    persyaratan tersebut di atas memba#a konsek#ensi! bah#a apabila tidak

    memenuhi syarat pertama lebih dahulu maka tidak termasuk golongan delik

    pers.)7

    )6 B.A. 5analu! Delik-Delik ers Di Indonesia, '%akarta / P0. 5edia

    arana Prees! 1()7+!

    hal. 67.

    )7 Bambang Poernomo! Op. Cit, hal. *2.

  • 8/17/2019 Pers Media

    28/45

    2.*.2. De'i$ Pidana Per Ditinjau dari Perpe$ti( KUHP

    "eli k penghi naan secara khusus diatur dalam bab DI Kitab

    ndang ndang Hukum Pidana 'K HP+ yang terdiri atas 12 Pasal!

    yakni Pasal $1= sampai pasal $21 KHP. Penghinaan adalah

    menyimpang nama baik dan kehormatan seseorang! yang bukan dalam

    arti seksual! sehingga orang itu merasa dirugikan.)) edangkan menurut

    &. oesilo! tindak

    kejahatan menghina adalah menyerang kehormatan dan nama baik

    seseorang. A kibatnya! yang di rang merasa malu. Kehormatan yang diserang

    hanya mengenai kehormatan tentang nama bai k! bukan kehormatan dalam

    lingkup seksual atau kehormatan yang dicemarkan karena tersinggung

    anggota kemaluannya dalam lingkungan nafsu birahi kelamin. Perbuatan yang

    menyinggung kehormatan seseorang dalam bidang seksual tidak termasuk

    dalam kejahatan penghi naan! akan tetapi masuk ke dalam ruang lingkup

    kejahatan terhadap kesusilaan atau kejahatan terhadap kesopanan yang diatur 

    dalam Pasal 2)1 sampai dengan $=$ KHP. 4eden 5 arpaung membagi

    tindak pidana terhadap kehormatan dan nama baik ke dalam 7 bagian! yaitu /

    )( 2.-.2.1.1. menista

    2.-.2.1.2. menista secara tertul is

    2.-.2.1.$. fitnah

    2.-.2.1.-. penghi naan ri ngan

    2.-.2.1.*. pemberitahuan fitnah

    2.-.2.1.6. persangkaan palsu

    2.-.2.1.7. penistaan terhadap orang yang sudah meninggal.

    ina Armada sendiri menjelaskan bah#a bentuk penghi naan dalam KHP

    terbagi dalam 6 bagian! yaitu /

    2.-.2.2.1. pencemaraan 'amaad +.

    2.-.2.2.2. pencemaran tertul is 'smaadschrift +.

    2.-.2.2.$. penghi naan ri ngan 'eenvoundige belediging +

    )) ina Armada! 0a$ah &ukum idana ers, Pustaka Kartini! %akarta!

    1()(! hal. *2.

    )( 4eden 5arpaung! %indak idana ehormatan, '%akarta /

    &ajagrafindo Persada! 1((7+

    hal. 1=.

  • 8/17/2019 Pers Media

    29/45

    2.-.2.2.-. fitnah 'laster +

    2.-.2.2.*. fitnah pengaduan 'lasterli$ke aamklacht +

    2.-.2.2.6. fitnah tuduhan 'laterli$ke

    verdachtmaking +

    sedangkan &. oesilo membagi kejahatan penghinaan ke dalam 6

    kategori! yaitu /(=

    2.-.2.$.1. 5enista 'Pasal $1= ayat 1 KHP+

    Barangsiapa sengaja merusak kehormatan atau nama baik

    seseorang dengan jalan menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan

    dengan maksud yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu! dihukum

    karena menista! dengan hukuman penjara selama lamanya sembilan

    bulan atau denda sebanyakbanyak &p. -.*==!

    2.-.2.$.2. 5enista dengan tulisan 'Pasal $1= ayat 2 %o ayat $ KHP+

    2; %ika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang

    disiarkan! dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum! maka

    diancam karena pencemaran tertulis dengan pidana penjara

    paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling

    banyak empat ribu lima ratus rupiah.

    3; 0idak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis! jika

    perbuatan jelas dilakukan demi kepentingan umum atau karena

    terpaksa untuk membela diri 'KHP 1$-s! 1-2s! 2=7! $11s!

    $1(s! -)$! -))+2.-.2.$.$.. 5emfitnah 'Pasal $11 KHP+

    '1+. Barangsiapa melakukan kejahatan menista atau menista dengan

    tulisan! dalam hal ia dii>inkan untuk membuktikan tuduhannya itu!

     jika ia tiada dapat membuktikan tuduhannya itu! jika ia tiada dapat

    membuktikan dan jika tuduhan

    (= ina Armada! 0a$ah &ukum idana ers, '%akarta / Pustaka Kartini!

    1()(+ hal. *2*$.

  • 8/17/2019 Pers Media

    30/45

    itu dilakukannya sedang diketahuinya tidak benar! dihukum karena salah

    memfitnah dengan hukuman penjara selamalamanya empat tahun.

    '2+. "apat dijatuhkan hukuman pencabutan hak yang tersebut

    dalam Pasal @o. 1$ 'KHP $12s! $16! $1(! -))+

    2.-.2.$.-. Penghinaan &ingan 'Pasal $1* KHP+

    0iaptiap penghinaan dengan sengaja yang tiada bersifat menista atau

    menista dengan tulisan yang dilakukan kepada seseorang baik di

    tempat umum dengan lisan! atau dengan tulisan! maupun dihadapan

    orang itu sendiri dengan lisan atau dengan perbuatan! begitu pun

    dengan tulisan yang dikirimkan kepadanya! dihukum karena

    penghinaan ringan! dengan hukuman penjara selamalamanya empat

    bulan dua minggu atau denda sebanyakbanyaknya &p. -.*==! 'KHP

    1$-s! 1-2s! $1=! $16! $1(! -))+.

    2.-.2.$.*. 5engadu dengan memfitnah 'Pasal $17 KHP+

    1; Barangsiapa dengan sengaja memasukkan atau menyuruh menuliskan

    surat pengaduan atas pemberitaan yang palsu kepada pembesar @egeri

    tentang seseorang sehingga kehormatan atau nama baik itu jadi

    tersinggung! maka dihukum karena mengadu dengan memfitnah!

    dengan hukuman penjara selamalamanya empat tahun.

    2; "apat dijatuhkan hukuman pencabutan hak yang tersebut

    dalam Pasal $* @o. 1$ 'KHP 72! 22=! $1=! -))+.

    2.-.2.$.6.. 5enyuruh dengan 5emfitnah 'Pasal $1) KHP+

    '1+.Barangsiapa dengan sengaja dengan melakukan sesuatu perbuatan!

    menyebabkan orang lain dengan palsu tersangka melakukan sesuatu

    perbuatan yang dapat dihukum! maka dihukum karena tuduhan

    memfitnah dengan hukuman penjara selamalamanya empat tahun.

    '2+ "apat dijatuhkan hukuman pencabutan hak yang tersebut pada

    Pasal $* @o. 1$ 'KHP $1(! -))+.

     Apabila di tinjau terhadap objek pembinaan! maka sasaran dari

    delik pidana penghinaan tersebut dapat digolongkan / 2.-.2.-.1.

    terhadap pribadi perseorangan.

  • 8/17/2019 Pers Media

    31/45

    2.-.2.-.2. terhadap kelompok;golongan

    2.-.2.-.$. terhadap institusi;lembaga

    2.-.2.-.-. terhadap suatu agama.

    2.-.2.-.*. terhadap para pejabat yang meliputi pega#ai negeri! kepala negara!

    atau #akilnya dan pejabat per#akilan asing

    2.-.2.-.6..terhadap orang yang sudah meninggal

    0idak semua pembagian penghinaan sebagaimana diuraikan tersebut

    berhubungan dengan pers. 5emang terhadap objek;sasaran penghinaan!

    pers dapat melakukan kepada semuanya. Begitu pula dalam cara penghinaan!

    cara penghinaan yang dapat dilakukan oleh pers dapat secara lisan dan

    tulisan. @amun dalam sudut pembagian KHP! pers hanya berkaitan dengan

    cara tertulis 'tulisan+. "an tentang bentuk penghinaan yang terdapat dalam

    KHP juga tidak seluruhnya berhubungan dengan pers. 3uma tiga bentuk

    saja yang berkaitan dengan pers yaitu / pencemaran tertulis! penghinaan

    ringan! dan fitnah.(1 ecara garis besar KHP membedakan antara kejahatan

    menista 'Pasal $1= KHP+ dan memfitnah 'Pasal $11 KHP+. Kedua tindak

    kejahatan itu samasama berakibat rusaknya kehormatan atau nama baik

    orang lain. Perbedaannya adalah dalam hal memfitnah! pelaku sudah

    mengetahui bah#a tuduhannya tidak benar! tetapi ia tetap melakukannya. %adi!

    terdapat kesengajaan! edang dalam delik menista! unsur kesengajaan tidak

    ada atau tidak perlu dibuktikan!

  • 8/17/2019 Pers Media

    32/45

    lebih berat daripada perbuatan menista. Pada saat a#al KHP disusun! istilah

    pencemaran atau mencemarkan nama baik belum dikenal. Istilah pencemaran

    nama atau menyerang kehormatan orang lain baru muncul sekitar pertengahan

    tahun 7=an. Perbuatan pencemaran nama baik atau mencemarkan

    kehormatan mempunyai arti yang sama dengan perbuatan menista seperti

    diatur didalam Pasal $1= KHP. ecara singkatnya adalah! perbuatan

    mencemarkan nama baik atau mencemarkan kehormatan termasuk juga

    dalam kategori tindak kejahatan menghina.

    alah satu kata kunci penghinaan adalah mencemarkan nama baik.

    5encemarkan mempunyai artian merusak! menodai! membuat jadi kotor dan

    buruk pada suatu nama baik 'reputation+ seseorang atau sekelompok orang

    dengan caracara yang tidak baik seperti menyebarluaskan pernyataan yang

    tak berdasarkan fakta. @ama baik atau reputasi lebih banyak berbicara

    tentang karakter atau kepribadian seseorang! bukan presatasi. Bila!

    kepribadian seseorang yang positif;baik dihadapkan dengan stigma buruk! ia

    akan merasa malu dan dengan sendirinya akan tersinggung.

  • 8/17/2019 Pers Media

    33/45

    dituntut! tanpa perlu ada pengaduan dari yang dihina. "i negaranegara barat!

    kasus penghinaan tertulis dipisahkan;dibedakan menjadi libel per se

    4 penghinaan formil+ dan libel per ?uod 'penguhinaan materiil+. 3ontoh libel per 

    ?uod 'penghinaan materiil+ / berita seorang bintang film kenamaan yang

    melahirkan bayinya pada tanggal 1= April 2==-! sang #arta#an penulis

    kemudian menambahkan #anita tersebut menikah dengan suaminya

    sekarang pada tanggal 1* inah dengan

    kekasihnya! jauh sebelum mereka menghadap penghulu.

    Pada libel per se 'Penghinaan formiil+! unsur penghinaan! fitnah! atau

    pencemaran nama baik tak perlu dibuktikan! karena secara jelas tersurat

    didalam pernyataan atau informasi yang dipermasalahkan. Pernyataan atas

    informasi tersebut inherently derogatory 'mengandung arti menghina!

    merendahkan! melecehkan+. 3ukup bagi si penggugat untuk membuktikan

    bah#a pernyataan tersebut memang dibuat;ditulis oleh tergugat! "i beberapa

    negara bagian Amerika! kerugian akibat suatu pencemaran nama baik secara

    tertulis tidak lagi perlu dipertunjukkan atau dibuktikan oleh penggugat. %adi!

    dari suatu penjelasan ini maka dapat disimpulkan bah#a unsureunsur 

    penghinaan adalah /

    2.-.2.*.1. pernyataan.

    2.-.2.*.2.. yang tidak berdasarkan fakta! bahkan mengandung unsure niat.

    2.-.2.*.$. ditujukan kepada seseorang yang identitasnya diketahui.

    2.-.2.*.-. dipublikasikan

    2.-.2.*.*. menimbulkan kerugian pada korban! karena pernyataan tersebut

    dapat berakibat timbulnya kebencian terhadap korban! pelecehan

    terhadap korbang! pengihinaan terhadap korban! merendahkan

    martabat Koran! pengucilan terhadap Korban ! atau kerugian

    terhadap bisnis korban.

    "apatkah delik penghinaan oleh pers dikategorikan sebagai

    pelanggaran terhadap pasal * ayat 1ndangndang 0entang Pers Apabila

    dilihat secara

  • 8/17/2019 Pers Media

    34/45

    teliti! maka ja#abannya adalah ya. Hal ini dapat dilihat dari isi Pasal tersebut

    yang bersenbut yang berbunyi / EPers nasional berke#ajiban memberitakan

    peristi#a dan opini dengan menghormati normanorma agama dan rasa

    kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.F "elik penghinaan

    pers dapat disamakan sebagai pelanggaran terhadap isi Pasal * ayat 1

    ndangndang @o. -= 0ahun 1((( karena delik penghinaan tentang Pers

    sudah tidak menghormati atau melanggar normanormanorma agama! rasa

    kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah ' presumption of 

    innocence6.

     Adaoun pengertian dengan norma adalah suatu ketentuan yang

    mengenai sikap! yang harus diambil oleh setiap orang dalam kehidupan

    seharihari 'tindak tanduk atau aturan hidupgedragregel atau leefregis6.

    @orma tidak hanya terdapat di dalam hukum pidana tetapi juga dalam lainlain

    lapangan! misalnya dalam hukum perdata! agama! dan kesusilaan.($ "alam

    setiap agama yang berada di Indonesia mengajarkan nilainilai agama kepada

    para penganutnya yang mana salah satunya adalah menghormati 'hakhak+

    orang lain.

    @ilainilai untuk menghormati orang lain dalam agama Islam dapat

    dilihat dalam AlJurOan urah An@isa ayat )6! yaitu / EApabila kamu

    dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu

    dengan lebih baik! atau balaslah dengan serupa. esungguhnya Allah

    memperhitungkan sesuatu.F 5enurut para musafirin 'ahli tafsir+ "epartemen

     Agama &epublik Indonesia.(-! dalam ayat tersebut Allah 0 mengajarkan

    kesopanan dan tata pergaulan kepada manusia dalam bermasyarakat agar 

    mereka terpelihara hubungan persaudaraan antara anggota masyarakat satu

    dengan lainnya. 0indak pidana penghinaan terangterangan menginjakinjak

    atau sangat melanggar norma keagamaan dalam menghormati orang lain.

    elanjutnya tindak penghinaan terbukti melanggar rasa kesusilaan

    yang tumbuh dalam masyarakat. Kesusilaan adalah tingkah laku dalam

    hubungan antara sesama manusia yang dalam banyak hal didasarkan

    kepada kata hati

    ($ atochid Kartanegara! &ukum idana umpulan uliah, Balai

    4ektur 5ahasis#a! hal.

    $*.

    (- "epartemen Agama &.I!  #l-@uran dan %afsirnya /ilid >,icaksana! emarang! 1(($. Hal 2-22-$.

    nurani.(* Kesusilaan yang dimaksud disini adalah dalam arti luas! bukan hanya

    menyangkut soal kebirahian hidup yang pantas dan berakhlak dalam suatu

  • 8/17/2019 Pers Media

    35/45

    kelompok masyarakat yang bersangkutan.(6 Kesusilaan tidak hanya terbatas

    bagi orangorang yang memeluk suatu agama tertentu saja! melainkan juga

    bagi mereka yang tidak mengakui sesuatu agama.

  • 8/17/2019 Pers Media

    36/45

     pers 'penghakiman oleh pers yang menyatakan seseorang bersalah

    sekalipun pengadilan belum menyatakan seseorang itu bersalah atau tidak+

    dan melanggar asas dari praduga tak bersalah dari seseorang. 0erlebih lagi

    dalam tindak penghinaan. 0indak penghinaan dapat digolongkan sebagai

    pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah. Berita yang mempunyai

    unsure penghinaan di dalamnya! berarti mengandung! yaitu /()

    2.-.2.6.1. pemberitaan yang tidak benar 'false+

    2.-.2.6.2. pers telah sembrono tanpa menghiraukan untuk mencari

    fakta yang benar 'reckless disgregard of the truth.

    2.-.2.6.$. merugikan nama baik seseorang dari berita tersebut! dan

    2.-.2.6.-. adanya niat jahat 'malice+ sekalipun hal tersebut harus

    dibuktikan terlebih dahulu.

    emua unsur tersebut terangterangan telah menginjak hak asasi

    manusia mengenai asas praduga tak bersalah pada seseorang! dengan

    menyatakan seseorang itu bersalah sekalipun berita tersebut adalah tidak

    benar 'false6.

    2.*.#. Tan!!un!ja%a& Pidana 7'eh Per

    5engenai masalah pertanggungja#aban pidana tidak dapat dipisahkan

    dari masalah perbuatan pidana. Kedua hal tersebut merupakan pengertian

    dasar dalam hukum pidana. Perbuatan pidana hanya menunjukkan kepada

    dilarangnya perbuatan. Apakah orang itu kemudian juga dipidana! tergantung

    pada soal apakah dia dalam melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan

    atau tidak(( ebab asas dalam pertanggungja#aban pidana adalah tidak

    dipidana jika tidak ada kesalahan 'goen straf Aonder schuld6. Asas ini tidak

    diatur dalam KHP! tetapi berlaku dalam praktek peradilan di Indonesia.

    "engan demikian surat untuk dapat menjatuhkan pidana tidak cukup orang itu

    telah melakukan perbuatan pidana! tetapi juga masih harus dilihat apakah

    orang itu mempunyai kesalahan dan mampu bertanggungja#ab.()5ardjono &eksodiputro! &ak #sasiManusia Dalam 'istem

    eradilan Indonesia, Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum

    I! %akarta! 1(((! hal. 116.

    ((&oeslan aleh! erbuatan idana dan ertanggung$a"aban

    idana, Dua engertian Dasar Dalam &ukum

    idana, Aksara Baru! %akarta! 1()1! hal. )=.

  • 8/17/2019 Pers Media

    37/45

    ntuk adanya pertanggungja#aban pidana harus jelas terlebih dahulu

    siapa yang dapat sipertanggungja#abkan. Ini berarti harus dipastikan terlebih

    dahulu siapakah yang dinyatakan sebagai membuat;pelaku suatu tindak

    pidana. 5engenai hal apakah yang dipertanggungja#abkan itu diminta atau

    tidak! adalah merupakan urusan kedua. 0entunya tergantung pada

    kebijaksanaan pihak yang berkepentingan untuk memutuskan apakah itu

    dirasa perlu atau tidak perlu menurut pertanggungja#aban tersebut. "engan

    demikian tanggungja#ab itu selaku ada meskipun belum adanya kepastian

    tuntutan dari pihak yang berkepentingan! jika pelaksanaan peranan yang telah

    berjalan tersebut ternyata tidak mencapai tujuan atau persyaratan yang

    diinginkan. "emikian pula halnya dengan masalah terjadinya perbuatan

    pidana atau delik. "ari pendapat para sarjana! dapat diambil kesimpulan

    bah#a untuk adanya kemampuan bertanggungja#ab! harus ada /

    2.-.$.1.1. Kemampuan untuk membedabedakan antara perbuatan yang

    baik dan buruk! yang sesuai dengan hukum dan yang mela#an

    hukum.

    2.-.$.1.2. kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut

    keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan.1== Pertanggungja#aban

    pidana tak hanya dapat dikenakan kepada orang saja tapi juga kepada

    badan usaha yang berbentuk badan hukum. Begitu juga dengan pers! pers

    dapat dikenakan pertanggungja#aban pidana korporasi

    karena seperti yang tercantum didalam ndangndang @o. -= 0ahun 1(((

    0entang Pers! telah dijelaskan bah#a pers di Indonesia adalah berbentuk

    perusahaan 'korporasi+. Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang

    menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak! media

    elektronik! dan kantor berita! serta perusahaan media lainnya yang secara

    khusus menyelenggarakan menyiarkan! atau menyalurkan informasi.1=1

    5engenai mengapa korporasi pers harus bertanggungja#ab secara

    pidana delik penghinaan yang dilakukan! selain semua doktrindoktrin yang

    berlaku pada pertanggungja#aban pidana korporasi dapat dikenakan atau

    1== 5oeljatno! #Aas-#Aas &ukum idana, :akultas Hukum C5!

    8ogyakarta! 1(76! hal.

    21-.

    1=1Indonesia 'b+!

  • 8/17/2019 Pers Media

    38/45

    diberlakukan kepada korporasi pers! ada pengurus korporasi dapat dianggap

    sebagai perbuatan korporasi itu sendiri jika memenuhi dua syarat /

    2.-.$.2.1. Pengurus itu harus mempunyai kekuasaan untuk menentukan

    apakah perbuatan itu dilakukan atau tidak.

    2.-.$.2.2. perbuatan itu harus merupakan bagian dari perbuatan

    perbuatan yang menurut kenyataan diterima atau la>imnya

    diterima dalam dua kriteria itu! dimanakan i$Aerdreed 

    formule 4formula ka"at besi6

    Penrbit dan pencetak dapat dikenakan pertanggungja#aban pidana

    apabila pers tersebut melanggar suatu tindak pidana. Hal ini seperti yang

    sudah diatur dalam Pasal ** KHP dan Pasal *6 KHP. Pasal ** KHP

    menjelaskan! yaitu /

    '1+. "ipidana sebagai pelaku delik /

    a; 5ereka yang melakukan 4pleger6! yang menyuruh melakukan

    'doen plegen+ dan yang turut serta melakukan perbuatan

    'medepleger +.

    b; 5ereka yang memberi atau menjanjikan sesuatu! dengan

    menyalahgunakan kekuasaan atau martabat! dengan kekerasan!

    ancaman atau penyesatan! atau dengan memberi kesempatan!

    sarana atau keterangan! sengaja menganjurkan orang lain supaya

    melakukan perbuatan 'membujuk! uitlocker+

    c; 0erhadap penganjur! hanya perbuatan yang sengaja

    dianjurkan sajalah yang diperhitungkan! beserta akibat

    akibatnya.

    edangkan! menurut Pasal *6 KHP! dipidana sebagai pembantu

    kejahatan 'medeplichtige6 /

    2.-.$.$.1. mereka yang sengaja memberi bantuan pada #aktu

    kejahatan yang dilakukan

    2.-.$.$.2. mereka yang sengaja memberi kesempatan! sarana atau

    keterangan untuk melakukan kejahatan.

    "alam Pasal ** KHP! ancaman hukuman yang diberikan kepada peserta

    adalah sama bagi pelaku. edangkan bagi pembantu kejahatan seperti yang

  • 8/17/2019 Pers Media

    39/45

    dijelaskan dalam Pasal *6 KHP! ancaman hukuman yang diberikan

    dikurangi sepertiga dari hukuman pokok 'diatur dalam Pasal *7 ayat 1K H

    P+. 0etapi dalam asas penyertaan terdapat batasan! yaitu dalam hal

    membantu pelanggaran seseorang tidak dapat dikenakan pidana 'diatur 

    dalam Pasal 6= KHP+. elanjutnya kita akan membahas secara satu persatu

    secara urut! pihakpihak pers yang harus bertanggungja#ab berdasarkan

    konsep penyertaan.

    2.*.*. Pertan!!un!ja%a&an Penu'i atau %arta%an

    arta#an merupakan orang yang terjun langsung dalam peliputan dan

    penulisan a#al berita! dialah orang yang secara langsung menghasilkan suatu

    berita! tanpa kehadi ran #arta#an atau penul is maka berita tersebut tidak akan

    lahir. %adi secara otomatis ia bertanggungja#ab penuh atas tulisannya.

  • 8/17/2019 Pers Media

    40/45

    sebagai pembantu kejahatan 'medeplichtige6.

    Pemi mpi n redaksi di sebut sebagai pelaku ' pleger6 apabi la tulisan

    tersebut merupakan karyanya tersendiri atau tulisan dari seseorang yang telah

    dirubah oleh pemimpin secara mendasar! sehingga isinya menjadi berbeda

    dengan tulisan yang asli sehingga tulisan tersebut dapat disebut sebagai

    karyanya 4"erkatuk6 sendiri. Akan tetapi jika tulisan tersebut menyebutkan

    penulisnya 'asli karya orang lain+ dan tidak ada perubahanperubahan dari

    pemimpin redaksi! maka pemimpin redaksi dapat di kenakan sebagai turut

    serta melakukan perbuatan 'medepleger6 atau sebagai pembantu kejahatan

    'medeplichtige6 0erdapat dua pandangan yang berbeda mengenai hal ini.

    imons! an Hammel dan ahli hukum lain menganggap pemimpin redaksi

    sebagai suatu pembantu kejahatan 'medeplichtige6! sedangkan an Hattum

    melihat sebagai lebih daripada suatu pembantu atau turut serta melakukan

    'medepleger+.1=$ Perbedaan ini perlu dicermati dengan teliti! karena hukuman

    yang diberikan kepada medepleger dan medeplichtige berbeda. "alam

    mengkonstruksikan pertanggungja#aban pidana bagi pemimpin redaksi! baik

    itu sebagai  pleger ! medepleger, maupun medeplichtige! pemimpin redaksi

    tersebut harus memenuhi dua syarat! yaitu /1=-

    2.-.*.1. pemimpin redaksi harus mengetahui tentang isi dari

    tulisan tersebut mempunyai sifat pidana.

    2.-.*.2. pemimpin redaksi harus sadar akan sifat pidana dari

    tulisan tersebut.

    1=$

  • 8/17/2019 Pers Media

    41/45

    5engenai pemimpin redaksi harus sadar! Indriyanto eno Adji berpendapat

    bah#a nilai kesadaran itu dapat ditentukan dari tingkat integritas! edukasi!

    ataupun kemampuan keahlian penilaian terhadap tulisan atau gambar yang

    akan dipublikasikan tersebut.1=*

    Kedua syarat inilah yang harus dipergunakan untuk dapat memberikan

    tanggungja#ab pidana bagi pemimpin redaksi. Pemimpin redaksi tidak

    dipertanggungja#abkan sebagai medepleger ataupun medeplichtige! apabila

    kedua syarat atau salah satu dari kedua syarat tersebut tidak dipenuhi.

    0erhadap pernyataan bah#a tulisan diluar tanggungja#ab redaksi! hal itu baru

    dapat dibenarkan jika kedua syarat tersebut tidak dipenuhi oleh redaksi. 5isal!

    redaksi tidak mengetahui se#aktu tulisan itu dimasukkan karena ia sedang

    tidak ditempat! diluar kota atau diluar negeri! sedang cuti! dan sedang sakit.

    2.*., Pertan!!un!ja%a&an Pener&it

    "alam pertanggungja#aban pidana yang dapat dikenakan kepada

    organisasi pers! pihak penerbut dapat pula untuk harus

    mempertanggungja#abkan sebagaimana diatur dalam Pasal 61 KHP!

    yang menyatakan /

    2.-.6.1.1.5engenai kejahatan yang dilakukan dengan percetakan!

    penerbitnya selaku demikian tidak dapat dituntut apabila dalam

    barang cetakan disebut nama dan tempat tinggalnya!

    sedangkan pembuatnya dikenal! atau setelah dimulai

    penuntutan! pada #aktu ditegur pertama kali lalu diberitahukan

    oleh penerbit

    2.-.6.1.2.aturan ini tidak berlaku jika pelaku pada saat barang cetakan

    terbit! tidak dapat dituntut atau sudah menetap diluar Indonesia. "ari

    ketentuanketentuan yang termuat dalam pasal tersebut! penerbit tidak

    dapat dituntut apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut /

    2.-.6.2.1. pada barang cetakan telah dimuat nama dan tempat

    tinggal penerbit.

    1=* Indriyanto eno Adji! ebiasaan ers;%untutan ebebasan

     #bsolut, Kantor Pengacara dan Konsultan Hukum Prof

  • 8/17/2019 Pers Media

    42/45

     Apabila syarat dalam point 1 tidak terpenuhi sedangkan syarat dalam point 2

    dan point $ terpenuhi! maka pertanggungja#aban akan dilihat berdasarkan

    ajaran penyertaan. "alam hal ini! penerbit dapat diklasifikasikan sebagai

    pihak yang turut serta melakukan perbuatan 'medepleger + atau sebagai

    pembantu kejahatan 'medeplichtige+.

    Pendapat yang menyatakan bah#a penerbit sebagai medeplichtige

    dikemukakan oleh an Hattun dan an Hammel! karena penerbit dianggap

    hanya bertindak sebagai pelaksanaan dari publikasi. edangkan yang

    menyatakan penerbit sebagai medepleger dikemukakan oleh %onkers dan

    Pompe! dengan alasan bah#a pada delik pers biasanya ada kerjasama

    antara penulis dengan penerbit.1=6  0etapi apabila syarat dalam point 1

    terpenuhi sedangkan point b dan c tidak terpenuhi! maka penerbit dapat

    dituntu melalui Pasal -)$ KHP yang menyatakan! E

    arang siapa menerbitkan sesuatu tulisan atau suatu gambar 

    yang karena sifatnya merupakan delik, diancam dengan pidana

     pen$ara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana

    kurungan palin lama satu tahun atau pidana denda paling banyak 

    empat ribu lima ratus rupiah jika!

    1; si pelaku tidak diketahui namanya dan juga tidak diberitahukan

    namanya oleh penerbit pada peringatan pertama sesudah

    penuntutan berjalan terhadapnya

    2; penerbit sudah mengetahui atau patut menduga bah#a pada #aktu

    tulisan atau gambar itu diterbitkan! si pelaku itu tidak dapat dituntut

    atau akan menetap di luar Indonesia.

    "engan demikian! pertanggungja#aban pidana bagi penerbit! konstruksinya

    harus dilihat secara keseluruhan. Pertanggungja#aban pidana bagi penerbit

    1=6 "joko Prakoso! erkembangan Delik ersBIndonesia, 8ogyakarta!

    1()(! hal 1-*.

  • 8/17/2019 Pers Media

    43/45

    tidak hanya dilandasi oleh batasan Pasal 61 KHP dan ajaran penyertaan

    'pasal ** KHP dan pasal *6 KHP+ saja! namun didalamnya juga terdapat

    keberadaan delik percetakan 'drukpers delict + yang dituangkan dalam Pasal

    -)$ KHP! dimana penerbit dapat dituntut secara hukum.

    2.*.-. Pertan!!un!ja%a&an Pen6eta$

    sama halnya seperti penerbit! pencetak juga tidak terlepas dari

    pertanggungja#aban pidana atas terjadinya delik pers. Ketentuan yang

    berlaku bagi pencetak adalah pasal 62 KHP! dimana dinyatakan /

    1; 5engenai kejahatan yang dilakukan dengan percetakan!

    pencetaknya selaku demikian tidak dituntut apabila dalam barang

    cetakan disebut nama dan tempat tinggalnya! sedangkan orang yang

    menyuruh mencetak dikenal! atau setelah dimulai penuntutan! pada

    #aktu ditegur pertama kali lalu diberitahukan oleh pencetak

    2;  Aturan ini tidak berlaku jika orang yang menyuruh mencetak pada

    saat barang cetakan terbit! tidak dapat dituntut atau sudah menetap

    diluar di Indonesia.

    "ari ketentuan pasal tersebut! pencetak tidak hanya dapat dituntut

    apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut /

    2.-.7.1. pada barang cetakan telah dimuat nama dan tempat

    tinggal pencetak

    2.-.7.2. orang yang menyuruh mencetak sudah diketahui atau sesudah

    penuntutan mulai berjalan dan pada #akut itu diberi peringatan

    pertama kepada pencetak.

    2.-.7.$. Pada saat barang cetakan itu terbit! orang yang menyuruh

    mencetak barang cetakan tersebut masih dapat dituntut

    'tidak sakit ingatan atau tidak meninggal dunia+ dan masih

    berkediaman di Indonesia.

    Ketentuan ini tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan ketentuan bagi

    penerbit. Bagi pencetak Eorang yang menyuruh mencetakF dalam point 2.-.7.2

    itu dapat dianggap sebagai suatu perintah yang harus dilaksanakan. Berbeda

    dengan penerbit yang hanya cukup mengetahui atau mengenal orang yang

    membuat tulisan atau gambar tersebut.

  • 8/17/2019 Pers Media

    44/45

     Apabila syarat tentang Epada barang cetakan telah dimuat nama dan

    tempat tinggal penerbit. tidak terpenuhi oleh penerbitF! maka berlaku ajaran

    penyertaan! dimana menurut doktrin yang beiaku bagi pencetak menurut para

    ahli hukum seperti Pompe! %onkers! an Hattum! dan @oyon

    mengkategorikan pencetak sebagai Emedeplichtige.5   "an pencetak juga

    dapat dianggap melakukan delik percetakan 'drukpers delict + apabila tidak

    memenuhi syarat dalam point b dan point c. eperti yang dimaksudkan di

    dalam Pasal -)- KHP yang menjelaskan! yaitu /

    Barang siapa mencetak suatu tulisan atau suatu gambar yang

    merupakan delik! diancam dengan pidana penjara paling lama satu

    tahun empat bulan atau pidana kurungan paling lama satu tahun atau

    pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah jika /

    1;orang yang menyuruh mencetak barang tidak diketahui dan setelah

    ditentukan penuntutan! pada teguran pertama tidak diberiktahukan

    olehnya

    2;pencetak mengetahui atau seharusnya menduga bah#a orang yang

    menyuuh mencetak pada saat penerbitan! tidak dapat dituntut atau

    menetap di luar Indonesia.

    "apat ditarik suatu kesimpulan bah#a! penerbit atau pencetak tidak dapat

    diminta pertanggungja#aban pidana atas suatu tulisan apabila semua syarat

    yang dimaksud Pasal 61 KHP 'untuk penerbit+ dan Pasal 62 KHP 'untuk

    pencetak+ telah dipenuhi. ehingga penerbit tidak dapat dituntut dengan Pasal

    -)$ KHP dan pencetak tidak dapat dituntut dengan Pasal -)- KHP! karena

    dua syarat delik dalam Pasal tersebut otomatis tidak terbukti. Artinya tulisan itu

    tetap menjadi tanggungja#ab dari orang yang bersangkutan.Penerbit baru

    dapat dituntut dengan Pasal -)$ KHP! apabila tidak mengetahui orang yang

    membuat tulisan dan penerbit mengetahui orang yang membuat tulisan dan

    penerbit mengetahui atau patut menduga kalau orang yang bersangkutan

    tidak dapat dituntut saat tulisannya diterbitkan. Begitupun terhadap pencetak!

    ia dapat dituntut dengan Pasal -)- KHP! apabila orang yang menyuruh

    mencetak tidak diketahui sedangkan pencetak sendiri telah mengetahui kalau

    1=7 Ibid.

  • 8/17/2019 Pers Media

    45/45

    orang yang menyuruh tersebut tidak dapat dituntut. edangkan apabila orang

    yang membuat tulisan itu diketahui oleh penerbit atau orang yang menyuruh

    mencetak itu diketahui oleh pencetak! maka terhadap penerbit atau pencetak

    tersebut pertanggungja#aban pidanannya akan dikonstruksikan melalui

    ajaran penyertaan bagi penerbit dan pencetak sebenarnya bukan dalam

    kerangka pertanggungja#aban delik pers! melainkan delik penyiaran

    'verspreidengs delict6 yang merupakan delik begunstiging yang dilakukan

    setelah delik pokoknya 'delik pers+ di selesaikan.1=)

    Pada intinya! dalam perspektif @o -= 0ahun 1((( masalah

    pertanggungja#aban yang di#akili oleh pemimpin redaksi. edangkan

    pertanggungja#aban terhadap delik pers menurut KHP! semua pihak yang

    terlibat dalam urusan pemberitaan pers! baik pemimpin redaksi! #arta#an!

    penerbit! ataupun pencetak dapat dikenakan pertanggungja#aban pidana

    menurut asas penyertaan 'doelneming6 dan asas kesalahan 'tiada pidana

    tanpa kesalahan;nulia poena sine culpa+. "alam pertanggungja#aban pidana

    oleh organisasi pers terutama dalam kaitannya dengan tindak pidana

    penghinaan! semua pihak yang terkait dengan pers tersebut baik secara

    langsung maupun tidak langsing seperti #arta#an! pemimpin redaksi! penerbit!

    dan pencetak harus mempertanggungja#abkan diri mereka di depan hukum.

    1=)