UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07...

138
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, SALES GROWTH, CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Laela Sholihah 1113082000017 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M i

Transcript of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07...

Page 1: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, SALES GROWTH,

CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE

TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014-2017)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Laela Sholihah

1113082000017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

i

Page 2: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, SALES GROWTH,

CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE

TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014-2017)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Laela Sholihah

1113082000017

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA.

NIP.19760924 200604 2 002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

ii

Page 3: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 13 Maret 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Laela Sholihah

2. NIM : 1113082000017

3. Jurusan : Akuntansi/Keuangan

4. Judul Skripsi : Pengaruh Corporate Social Responsibility, Sales Growth,

Capital Intensity, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap

Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2014-2017)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Maret 2019

1. Zuwesty Eka Putri, SE.,M.Ak ( )

NIP.19800506 200801 2 016 Penguji 1

2. Masrul Huda, SE.,M.Si ( )

NIP. 19630506 201411 1 001

iii

Page 4: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 27 Agustus 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Laela Sholihah

2. NIM : 1113082000017

3. Jurusan : Akuntansi/Keuangan

4. Judul Skripsi : Pengaruh Corporate Social Responsibility, Sales Growth,

Capital Intensity, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap

Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2014-2017)

Setelah mencermati dan mengamati penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 27 Agustus 2019

1. Fitri Damayanti, SE.,M.Si ( )

NIP. 19810731 200604 2 003 Ketua Penguji

2. Zuwesty Eka Putri, SE.,M.Ak ( )

NIP.19800506 200801 2 016 Penguji Ahli

3. Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA ( )

NIP.19760924 200604 2 002 Pembimbing

iv

Page 5: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Laela Sholihah

NIM : 1113082000017

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggung jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juli 2019

Yang Menyatakan

( Laela Sholihah )

v

Page 6: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Laela Sholihah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 November 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jalan Swadaya Raya No.8 Rt 004 Rw 004,

Larangan Indah, Larangan, Ciledug, Kota

Tangerang, Banten

5. Telepon : 0817-7655-4841

6. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007

2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

3. SMAN 85 Jakarta Barat Tahun 2010-2013

4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2019

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Muchamad Zein Machfur

2. Ibu : Nurhayani

3. Adik : Halimahtussa’Diyah

4. Anak ke : Satu dari dua bersaudara

vi

Page 7: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

INFLUENCE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, SALES GROWTH,

CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITY, AND LEVERAGE TO TAX

AGGRESSIVENESS

ABSTRACT This study examine the influence of corporate social responsibility, sales

growth, capital intensity, profitability, and leverage to tax aggressiveness. The

sample consists of the 37 manufacture companies listed in the Indonesia Stock

Exchange (IDX) in the period 2014-2017. The data in this research was secondary

data and selected by using purposive sampling method. The hypotheses tested by

using linear regression analysis were processed using SPSS version 22. Based on

analytical result shows that capital intensity and profitability has a significant

influence to tax aggressiveness, while corporate social responsibility, sales growth,

and leverage had not been to prove the influence to tax aggressiveness.

Keyword: corporate social responsibility, sales growth, capital intensity, profitability, leverage, tax aggressiveness

vii

Page 8: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, SALES GROWTH,

CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP

AGRESIVITAS PAJAK

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh corporate social responsibility,

sales growth, capital intensity, profitabilitas, dan leverage terhadap agresivitas pajak.

Sampel penelitian ini terdiri dari 37 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dalam periode tahun 2014-2017. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder dan pemilihan sampel menggunakan metode

purposive sampling. Hipotesis diuji dengan analisis regresi berganda yang diolah

menggunakan SPSS versi 22. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa capital

intensity dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak.

Sedangkan corporate social responsibility, sales growth, dan leverage belum mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap agresivitas pajak.

Kata kunci: corporate social responsibility, sales growth, capital intensity, profitabilitas, leverage, agresivitas pajak

viii

Page 9: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat

serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa

Sallam yang telah menjadi suri teladan bagi umat manusia.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility, Sales

Growth, Capital Intensity, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Agresivitas

Pajak” ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai salah satu

syarat guna meraih gelar sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak

yang telah memberikan do’a, bimbingan, bantuan, dan dukungan secara langsung

maupun tidak langsung dalam proses penyelasaian skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis, yaitu Bapak Muchamad Zein Machfur dan Ibu

Nurhayani yang senantiasa memberikan kasih sayang, do’a, nasihat,

perhatian, dan dukungan kepada penulis.

2. Halimahtussa’Diyah, adik saya yang juga selalu ada untuk memberikan

semangat dan dukungannya selama masa perkuliahan.

3. Bapak Prof Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., QIA, BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi,

dosen pembimbing akademik, dan dosen pembimbing skripsi saya, yang

telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan

memberikan pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran

yang telah Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai

terlaksananya sidang skripsi.

ix

Page 10: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terima kasih atas dukungan, arahan, dan

bantuan yang Ibu berikan.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat

kepada penulis selama menempuh masa studi.

7. Seluruh Staf serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu saya dalam mengurus segala

kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Achmad Hambali yang selalu memberikan dukungan dan semangat selama

masa studi penulis.

9. Lidia Kartika, sahabat tercinta yang telah memberikan dukungan dan

semangat selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga besar Jurusan Akuntansi A dan B 2013. Terima kasih untuk

kenangan yang menyenangkan dan berharga selama masa perkuliahan.

11. Sahabat-sahabat tercinta Vivi Luthfiyanti, Hanifah Soraya, Violita

Asriningtyas, Kartika Tri Utami, Siti Kurniasih, dan Adam Verdian yang

selalu menemani dan menjadi tempat berbagi cerita suka duka selama

masa perkuliahan. Terima kasih atas dukungan, semangat dan motivasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman yang terus memberikan support dan bantuan selama proses

penulisan skripsi ini Dimas, Harun, Meli, Andre, Fatimah, Wulan, dan Isti,

13. Teman-Teman KKN Tulip David, Habib, Faiz, Hakim, Liana, Dea, Nanik,

Syafa, dan Ila. Terima kasih telah membantu menyelesaikan buku KKN

sehingga penulis dapat mengikuti sidang skripsi.

14. Semua pihak yang telah mendukung serta membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

x

Page 11: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.

Jakarta, Juli 2019

( Laela Sholihah )

xi

Page 12: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

DAFTAR ISI

COVER DALAM ...................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................12

C. Tujuan Penelitian.........................................................................................13

D. Manfaat Penelitian.......................................................................................13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................16

A. Tinjauan Literatur ........................................................................................16

1. Teori Keagenan (Agency) ................................................................................. 16

2. Teori Legitimasi ................................................................................................. 18

3. Pajak .................................................................................................................. 20

4. Agresivitas Pajak ............................................................................................... 23

5. Corporate Social Responsibility........................................................................ 25

6. Sales Growth ..................................................................................................... 28

7. Capital Intensity ................................................................................................ 30

8. Profitabilitas ...................................................................................................... 31

9. Leverage ............................................................................................................ 34

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................................35

xii

Page 13: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................................43

D. Keterkaitan Antara Variabel........................................................................44

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................53

A. Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................................53

B. Metode Penentuan Sampel ..........................................................................54

1. Populasi ............................................................................................................. 54

2. Sampel ............................................................................................................... 54

C. Metode Pengumpulan Data .........................................................................55

D. Metode Analisis Data ..................................................................................56

1. Analisis Deskriptif ............................................................................................ 56

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 56

3. Uji Hipotesis ...................................................................................................... 59

E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................................61

1. Variabel Dependen (Y) ...................................................................................... 61

2. Variabel Independen (X) ................................................................................... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................67

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................67

1. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................ 67

2. Deskripsi Sampel Penelitian ............................................................................. 68

B. Analisis Data Penelitian ..............................................................................69

1. Hasil Uji Deskriptif ........................................................................................... 70

2. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 73

3. Uji Hipotesis...................................................................................................... 79

C. Pembahasan .................................................................................................82

BAB V KESIMPULAN .......................................................................................89

A. Kesimpulan..................................................................................................89

B. Keterbatasan ................................................................................................90

C. Saran ............................................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................92

LAMPIRAN – LAMPIRAN..............................................................................100

xiii

Page 14: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kasus-Kasus Penggelapan Pajak……………………………….. 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……………………………………………. 36

Tabel 3.1 Operasional Variabel………………………………………….... 66

Tabel 4.1 Tahap Seleksi Sampel Penelitian……………………………….. 67

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan Sampel………………………………. 68

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif…………………………………… 70

Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov………………………………... 75

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas……………………………………... 76

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi………………………………………….. 77

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi………………………………... 79

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F……………………………………………... 80

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t……………………………………………… 81

xiv

Page 15: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran……………………….............. 43

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Histogram……….................... 73

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas P-Plot…………………........... 74

Gambar 4.3 Scatter-Plot………………………………………… 78

xv

Page 16: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan……………………………........... 101

Lampiran 2 Indikator GRI-G4………………………………………….. 103

Lampiran 3 Data Corporate Social Responsibility………………........... 110

Lampiran 4 Data Sales Growth…………………………………………. 112

Lampiran 5 Data Capital Intensity……………………………………… 114

Lampiran 6 Data Profitabilitas………………………………………….. 116

Lampiran 7 Data Leverage……………………………………………... 118

Lampiran 8 Hasil Output SPSS………………………………………… 120

xvi

Page 17: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang besar dan

memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Selain itu Indonesia juga

memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan terletak pada kondisi geografis

yang cukup strategis dimana daerah Indonesia menjadi kawasan lalu lintas

perdagangan dunia. Keadaan seperti ini akan membuat Indonesia menjadi

daya tarik bagi para pengusaha untuk mendirikan usahanya di Indonesia,

terutama pengusaha yang berasal dari luar negeri. Dengan adanya pengusaha

yang mendirikan perusahaan di Indonesia, tentu saja hal tersebut dapat

meningkatkan pendapatan negara terutama dari sektor pajak. Disisi lain

pemerintah Indonesia juga melaksanakan pembangunan nasional yang

berlangsung terus menerus dan berkesinambungan dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan

tersebut, maka diperlukan kontribusi orang pribadi maupun badan kepada

negara, berupa pembayaran pajak. Waluyo (2011) dalam Jaya (2018)

menyebutkan bahwa salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian bangsa

atau negara dalam pembangunan yaitu dengan menggali sumber dana yang

berasal dari dalam negeri, yaitu pendapatan pajak.

Berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan oleh Kementerian

Keuangan yang berkenaan dengan target penerimaan pajak APBN 2019.

terjadi peningkatan jumlah penerimaan pajak. Penerimaan Perpajakan

1

Page 18: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

APBN 2019 ditargetkan sebesar Rp.1.786,4 triliun atau tumbuh 15,4

persen dari outlook APBN tahun 2018 dengan tax ratio sekitar 12,2 persen.

Sedangkan kontribusi penerimaan perpajakan terhadap total pendapatan

negara naik menjadi 82,5 persen. Target Penerimaan Kepabeanan dan

Cukai tahun 2019 sebesar Rp.208,8 triliun atau tumbuh 5,7 persen dari

outlook APBN tahun 2018. Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) tahun 2019 ditargetkan Rp.378,3 triliun atau tumbuh 8,3 persen

dari outlook APBN 2018 (www.kemenkeu.go.id). Dengan adanya

peningkatan penerimaan pajak yang signifikan dari tahun 2018 sampai

2019 , hal ini menunjukkan bahwa pemerintah telah berhasil mencapai

target pajak pada tahun-tahun tersebut. Salah satu jenis pajak yang

memberikan kontribusi terbesar adalah Pajak Penghasilan (PPh), baik PPh

Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) maupun PPh Wajib Pajak Badan.

Kewajiban membayar pajak diatur dalam surat At-Taubah ayat 29 dan

Undang-undang Dasar 1945 Amandemen III pasal 23A.

Mardiasmo (2011) dalam Andhari dan Sukartha (2017) menjelaskan

bahwa pajak ialah iuran rakyat untuk kas negara yang berdasarkan pada

undang-undang yang tidak mendapatkan imbalan langsung serta ditunjukkan

dan dipergunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Pajak berfungsi

sebagai sumber dana untuk pemerintah dalam rangka membiayai

pengeluarannya, dan sebagai regulerend yakni untuk mengatur atau

melaksanakan kebijaksanaan pemerintah pada bidang sosial dan

2

Page 19: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

ekonomi. Pajak dipungut dengan syarat keadilan, syarat yuridis, tidak

mengganggu ekonomi, harus efisien, serta pemungutannya harus sederhana.

Tax reform pada awal tahun 1984 mengubah sistem perpajakan di

Indonesia yang awalnya adalah official assessment system berubah

menjadi self assessment system. Official assessment system adalah sistem

pemungutan pajak yang memberikan tanggung jawab sepenuhnya dalam

pemungutan pajak kepada pemerintah, sedangkan self assessment system

adalah sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang dan

kepercayaan kepada wajib pajak orang pribadi maupun badan untuk

menghitung, memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan pajak yang

terutang kepada negara (Hutagaol, 2003 dalam Dewinta dan Setiawan,

2016). Tax reform di Indonesia terjadi karena tata cara penyelenggaraan

perpajakan yang tidak dikelola dan tidak diatur dengan baik. Perubahan

sistem pemungutan pajak menjadi self assessment system merupakan salah

satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

kemandirian dan melepas ketergantungan dari negara lain serta beralih

pada kemampuan bangsa, dimana salah satu caranya adalah dengan

meningkatkan penerimaan negara dalam sektor pajak.

Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber pendapatan negara yang

akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran yang

bersifat rutin maupun pengeluaran pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan

pajak merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan karena pajak

dianggap beban yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup

3

Page 20: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

perusahaan (Masri dan Martani, 2012). Pajak bagi perusahaan dihitung

melalui laba bersih perusahaan di dalam laporan laba-rugi di laporan

keuangan perusahaan. Ketika perusahaan mempunyai laba bersih yang

tinggi, maka pendapatan negara atas pajak pun akan meningkat, begitu pun

sebaliknya. Menurut Sulisyanto (2013) dalam Fitria (2018) semakin besar

laba yang diperoleh oleh perusahaan maka semakin besar juga beban pajak

yang akan dibayar oleh perusahaan tersebut. Jika perusahaan membayar

pajak terlalu tinggi maka perusahaan akan mengalami kerugian. Hal

tersebut akan saling bertolak-belakang dengan tujuan utama didirikannya

perusahaan yaitu untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

Kondisi tersebut yang menyebabkan banyak perusahaan berusaha mencari

cara untuk mengurangi biaya pajak yang dibayarkan. Cara yang dilakukan

perusahaan untuk meminimalkan biaya pajak yang dibayarkan adalah

dengan melakukan praktek perlawanan pajak. Perlawanan pajak yang

dilakukan oleh perusahaan dapat berupa perlawanan pajak aktif maupun

perlawanan pajak pasif. Diantara kedua perlawanan pajak tersebut

perlawanan pajak aktif lebih mendominasi strategi perusahaan untuk

menghindari pajak yang dapat diwujudkan dalam bentuk agresivitas pajak.

Frank, Lynch, dan Rego (2009) menjelaskan definisi agresivitas pajak

sebagai tindakan manipulasi terhadap Penghasilan Kena Pajak melalui

tindakan perencanaan pajak, baik dengan cara yang tergolong legal (tax

avoidance) ataupun illegal (tax evasion). Aditama dan Purwaningsih (2014)

menjelaskan bahwa tax avoidance adalah manipulasi penghasilan

4

Page 21: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

secara legal yang masih sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang dilakukan untuk memperkecil jumlah pajak terutang. Sedangkan tax

sheltering atau tax evasion menurut Desai dan Dharmapala (2006)

didefinisikan sebagai upaya untuk mendesain transaksi yang bertujuan

untuk mengurangi kewajiban pajak perusahaan. Perusahaan yang

melakukan agresivitas pajak tidak semata-mata bersumber dari

ketidaktaatan wajib pajak dengan undang-undang perpajakan, melainkan

dapat pula dilakukan dari aktivitas yang tujuannya untuk melakukan

penghematan dengan memanfaatkan undang-undang tersebut (Ridha,

2014). Semakin banyak celah yang digunakan atau semakin besar

kemungkinan penghematan yang dilakukan perusahaan maka perusahaan

akan dianggap semakin agresif terhadap pajak.

Terdapat banyak kasus di Indonesia yang melibatkan Wajib Pajak

Badan, terutama berkaitan dengan usaha-usahanya dalam meminimalkan

beban pajak yang harus dibayarkan melalui berbagai cara. Beberapa kasus

wajib pajak yang terbukti melakukan tindakan agresif terhadap pajak

diantaranya dapat dilihat pada tabel 1.1:

5

Page 22: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Tabel 1.1

Kasus-Kasus Penggelapan Pajak

Tahun Kasus Sumber

2018 Terpidana Albertus Irwan Tjahjadi Oedi Tempo.co berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI

Nomor 1124K/Pid.Sus/2013 tanggal 11

November 2013 telah dinyatakan bersalah

dan dijatuhi hukuman pidana penjara dua

tahun dan denda sebesar tiga kali Rp 10,68

miliar sehingga seluruhnya berjumlah Rp 32

miliar. Terpidana dinyatakan terbukti secara

sah dan meyakinkan melakukan tindak

pidana dengan sengaja menyampaikan SPT

tahunan PPH WP Badan dan SPT masa PPN

tahun 2001 yang isinya tidak benar, serta

memungut PPN tetapi tidak menyetorkan ke

kas negara.

2015 PT NKC bergerak dalam usaha penyedia jasa News.detik.com tenaga kerja (outsourching dan jasa

pelaksanaan event/kegiatan (event organizer)

telah menyelewengkan dana pajak pada

tahun 2005-2010. Pelanggaran berupa tidak

menyampaikan SPT Masa PPN dan

menyampaikan SPT Masa PPN yang isinya

tidak benar. Akibatnya, pendapatan negara

dirugikan sekurang-kurangnya sebesar Rp

6,7 miliar.

2014 Dituduh tidak membayar pajak lebih dari €1 Fortune.com miliar selama enam tahun terakhir. Menurut

Greens/European Free Alliance, pada tahun

2014, Ikea tidak membayar €35 juta pajak di

Jerman, €24 juta di Perancis, dan €11,6 juta

di Inggris.

2011 Pada tahun 2011, dilaporkan membayarkan Fortune.com pajak 19 juta pound, yang mana hanya 2,8%

dari pendapatan. Menghindari membayar

pajak di Inggris dengan penjualan sebesar

$2,4 triliun pada tahun 2012.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Contoh kasus di atas merupakan bukti yang mencerminkan bahwa masih

banyaknya perusahaan berusaha untuk melakukan agresivitas pajak untuk

6

Page 23: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

memanipulasi laba fiskal dengan cara perencanaan pajak baik yang

termasuk tax evasion ataupun tidak.

Lanis & Richardson (2013) menyatakan salah satu dampak negatif

yang akan ditimbulkan dari kegiatan agresivitas pajak adalah munculnya

image negatif yang akan diberikan masyarakat terhadap perusahaan.

Perusahaan yang melakukan agresivitas pajak akan dianggap tidak adil

dalam melakukan pembayaran pajak kepada pemerintah. Meskipun

agresivitas pajak dapat dilakukan melalui cara yang legal maupun illegal,

tetapi tetap saja tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak

bertanggungjawab karena dapat merugikan negara dan menurunkan

kemampuan negara dalam menjalankan kewajibannya untuk

menyejahterakan warga negaranya.

Kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek

tanggung jawab (Corporate Social Responsibility) perusahaan terhadap

lingkungan dan masyarakat sekitar. CSR merupakan salah satu bentuk

keberhasilan perusahaan dalam menjaga citra perusahaan yang baik dimata

masyarakat dan lingkungan. Lanis dan Richardson (2012) menyatakan bahwa

CSR dianggap sebagai faktor kunci dalam keberhasilan dan kelangsungan

hidup perusahaan karena pada hakikatnya aktivitas perusahaan tidak terlepas

dari kontrak sosial dengan masyarakat. Perusahaan yang mengungkapkan

banyak informasi tentang aktivitas CSRnya berharap memperoleh legitimasi

dari publik bahwa aktivitasnya telah sesuai ekspektasi masyarakat. Dengan

mengungkapkan aktivitas CSR,

7

Page 24: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

perusahaan berusaha menunjukkan bahwa mereka memberikan kontribusi

penting bagi masyarakat. Watson (2011) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa perusahaan yang memiliki peringkat rendah dalam pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dianggap sebagai perusahaan yang

tidak bertanggung jawab secara sosial.

Untuk menjaga legitimasi yang diperoleh dari aktivitas CSR tersebut,

perusahaan berusaha tidak akan melakukan kegiatan yang dapat merusak

citranya yang telah baik di mata masyarakat, salah satunya agresivitas pajak.

Menurut Erle dan Schon (2008) dalam Lanis dan Richardson (2012)

agresivitas pajak dapak dianggap sebagai suatu kegiatan yang tidak

bertanggung jawab secara sosial. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Ratmono dan Sagala (2015) serta Jaya (2018) menemukan bahwa corporate

social responsibility berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak

perusahaan. Sedangkan Wijayanti (2016) dalam penelitiannya memberikan

hasil bahwa corporate social responsibility tidak memiliki pengaruh terhadap

agresivitas pajak perusahaan. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian

diatas, peneliti merasa tertarik dan perlu untuk melakukan penelitian ulang

mengenai pengaruh corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak

perusahaan.

Faktor lain yang dianggap dapat mempengaruhi agresivitas pajak

perusahaan adalah pertumbuhan penjualan (sales growth). Penjualan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan, karena penjualan yang

dilakukan oleh perusahaan harus didukung dengan harta atau aset yang

8

Page 25: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

dimiliki. Weston dan Brigham (1991) menyatakan bahwa bila penjualan

ditingkatkan maka aset pun harus ditambah. Perusahaan dapat

menggunakan secara maksimal sumber daya atau aset yang dimiliki

dengan tujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualannya.

Perusahaan dapat memprediksi seberapa besar keuntungan yang akan

diperoleh dengan besarnya pertumbuhan penjualan. Dengan semakin

meningkatnya pertumbuhan penjualan maka akan berpengaruh terhadap

keuntungan yang diperoleh perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh

keuntungan yang sangat besar karena adanya peningkatan atau

pertumbuhan penjualan (sales growth) maka perusahaan akan cenderung

untuk melakukan praktik perlawanan pajak. Dalam penelitiannya Dewinta

dan Setiawan (2016) memberikan kesimpulan bahwa pertumbuhan

penjualan (sales growth) berpengaruh positif terhadap tax avoidance.

Faktor selanjutnya adalah intensitas modal (capital intensity).

Investasi dalam aset tetap perusahaan menggambarkan banyaknya

kekayaan perusahaan yang diinvestasikan terhadap aset tetap. Rodriguez

dan Arias (2012) dalam Muzakki (2015) menyatakan bahwa aset tetap

yang dimiliki perusahaan memungkinkan perusahaan memotong pajak

akibat dari adanya depresiasi aset tetap perusahaan setiap tahunnya.

Hampir seluruh aset tetap akan mengalami penyusutan yang akan menjadi

biaya depresiasi dalam laporan keuangan perusahaan. Makin besar

investasi perusahaan terhadap aset tetap, maka semakin besar perusahaan

akan menanggung beban depresiasi. Beban depresiasi ini nantinya akan

9

Page 26: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

menambah beban perusahaan yang mana akan menjadi pengurang dari

penghasilan perhitungan pajak perusahaan. Mulyani (2014) menjelaskan

bahwa laba kena pajak perusahaan yang semakin berkurang akan mengurangi

pajak terutang perusahaan. Perusahaan yang memiliki proporsi yang besar

dalam aset tetap akan membayar pajaknya lebih rendah, karena perusahaan

mendapatkan keuntungan dari depresiasi yang melekat pada aset tetap yang

dapat mengurangi beban pajak perusahaan. Muzakki dan Darsono ( 2015 )

dalam penelitiannya menemukan bahwa capital intensity memiliki pengaruh

negatif terhadap agresivitas pajak perusahaan. Sedangkan Andhari dan

Sukartha (2017) menemukan bahwa capital intensity berpengaruh positif

terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Beberapa penelitian sebelumnya mencoba mengaitkan faktor

kondisi keuangan perusahaan terhadap praktik perlawanan pajak,

diantaranya memfokuskan pada profitabilitas. Dalam beberapa penelitian

menyatakan bahwa profitabilitas dapat berpengaruh terhadap agresivitas

pajak perusahaan. Munawir dalam Savitri (2017) menyatakan profitabilitas

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset untuk bisa

menghasilkan laba yang besar. Perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas tinggi dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya

di perusahaan tersebut karena menunjukkan keberhasilan kinerja

manajemen perusahaan dalam mengelola operasional perusahaan.

Sebaliknya, ketika tingkat profitabilitas perusahaan rendah, maka investor

cenderung tidak tertarik untuk menanamkan modalnya bahkan dapat

10

Page 27: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

menarik modal yang telah ditanamkan (Sudana dan Arlindania, 2011).

Tingkat profitabilitas yang dimiliki suatu perusahaan juga ada

hubungannya dengan beban pajak yang dibayarkan. Rodriguez dan Arias

(2012) dalam Nugraha (2015) menjelaskan bahwa profitabilitas

merupakan faktor penentu beban pajak, karena perusahaan dengan laba

yang lebih besar akan membayar pajak yang lebih besar pula. Ketika laba

perusahaan meningkat, maka jumlah pajak penghasilan akan meningkat

sesuai dengan peningkatan laba perusahaan, hal tersebut membuat

perusahaan cenderung untuk melakukan penghindaran pajak (Dewinta dan

Setiawan, 2016). Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat laba yang rendah

maka akan membayar pajak yang lebih rendah atau bahkan tidak

membayar pajak jika mengalami kerugian.

Kondisi keuangan selanjutnya yang dapat mempengaruhi tingkat

agresivitas pajak adalah leverage. Leverage merupakan sebuah rasio untuk

menandakan besarnya modal eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk

melakukan setiap aktivitas operasinya. Hasil perhitungan rasio leverage

sebagai tanda seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan berasal dari modal

pinjaman perusahaan tersebut (Natalya, 2018). Dalam memenuhi kebutuhan

operasional dan investasi, perusahaan dimungkinkan menggunakan utang.

Semakin besar utang maka laba kena pajak perusahaan semakin kecil. Hal

tesrsebut karena penggunaan utang menimbulkan beban bunga yang termasuk

deductible expense sehingga penggunaan beban

11

Page 28: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

bunga untuk meminimalisasi beban pajak dapat dikategorikan sebagai

tindakan pajak agresif.

Purwanto (2016) dalam penelitiannya membuktikan bahwa

leverage berpengaruh positif signifikan terhadap agresivitas pajak

perusahaan. Begitupun dengan penelitian yang dilakukan Pajriansyah dan

Firmansyah (2017), hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa

Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap penghindaran pajak.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Windaswari dan Merkusiwati

(2018) yang membuktikan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh

terhadap agresivitas pajak.

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, maka judul yang

diambil dalam penelitian ini adalah ”Pengaruh Corporate Social

Responsibility, Sales Growth, Capital Intensity, Profitabilitas, dan

Leverage Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang penulis jabarkan,

maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap

agresivitas pajak perusahaan ?

2. Apakah sales growth berpengaruh terhadap agresivitas pajak

perusahaan ?

3. Apakah capital intensity berpengaruh terhadap agresivitas pajak

perusahaan ?

12

Page 29: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak

perusahaan ?

5. Apakah leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penulisan dalam

penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh corporate social responsibility terhadap

agresivitas pajak perusahaan.

2. Menganalisis pengaruh sales growth terhadap agresivitas pajak

perusahaan.

3. Menganalisis pengaruh capital intensity terhadap agresivitas pajak

perusahaan.

4. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap agresivitas pajak

perusahaan.

5. Menganalisis pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkan, antara lain:

1. Bagi Akademisi

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility,

Capital Intensity, Sales Growth, Profitabilitas, dan Leverage

terhadap agresivitas pajak perusahaan.

13

Page 30: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

penelitian selanjutnya dan memperkaya penelitian yang terkait

pengaruh Corporate Social Responsibility, Capital Intensity, Sales

Growth, Profitabilitas, dan Leverage terhadap agresivitas pajak

perusahaan.

c. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis terutama yang berkaitan dengan Corporate

Social Responsibility, Capital Intensity, Sales Growth,

Profitabilitas, Leverage dan ilmu perpajakan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

dampak dilakukannya penghindaran pajak pada perusahaan, serta

memberikan solusi alternatif untuk mengontrol perilaku agresivitas

pajak pada perusahaan.

3. Bagi Investor

Sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi tanggung

jawab sosial suatu perusahaan yang dapat mempengaruhi sustainability

dan image perusahaan tersebut. Jadi makin baik perusahaan melakukan

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka investor akan

mengetahui bahwa perusahaan tersebut peduli terhadap lingkungan, dan

untuk jangka waktu ke depan kondisi perusahaan akan menjadi lebih

baik berkaitan dengan lingkungan. Serta investor akan bersedia

14

Page 31: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

menambah investasinya sehingga membuat nilai pasar perusahaan

menjadi lebih baik.

4. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sarana informasi

tentang aktivitas agresivitas pajak yang terjadi di masyarakat, serta

dapat menjadi sarana untuk menambah pengetahuan akuntansi

khususnya pajak.

15

Page 32: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency)

Hubungan keagenan muncul ketika satu orang atau lebih

(principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu

jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan

kepada agen tersebut. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan

keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan

merupakan kumpulan kontrak antara pemilik sumber daya ekonomis

(principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan

pengendalian sumber daya tersebut. Teori agensi menjelaskan mengenai

adanya hubungan antara pihak pemberi kewenangan (principal) dengan

pihak yang diberi kewenangan (agent). Agen sebagai pihak yang bertugas

untuk mengelola perusahaan mempunyai lebih banyak informasi

mengenai kapasitas perusahaan, lingkungan kerja, dan perusahaan secara

keseluruhan. Di sisi lain, prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup

tentang kinerja agen. Hal inilah yang mengakibatkan adanya

ketidakseimbangan informasi antara principal dan agen.

Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan asimetri

informasi (asymmetric information). Terjadinya informasi yang

16

Page 33: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

tidak seimbang (asimetri) ini dapat menimbulkan dua permasalahan

(Jensen dan Meckling, 1976):

a. Moral Hazard, yaitu penyelewengan yang dilakukan oleh agent

yang tidak sesuai dengan perjanjian atau kontrak yang disepakati

antara principle dan agent. Hal ini disebabkan karena adanya

kegiatan agent yang tidak sesuai dengan harapan principle

sehingga agent dapat melakukan manipulasi atau tindakan yang

tidak sesuai dengan norma.

b. Adverse selection, yaitu adanya perbedaan informasi yang dimiliki

pihak principal dengan pihak agen. Perbedaan informasi yang dimiliki

dapat menimbulkan kerugian pada salah satu pihak yang memiliki

informasi lebih sedikit. Misalnya agen memanipulasi atau

menyembunyikan informasi keadaan perusahaan kepada principal.

Akibatnya principal merasa tidak yakin dengan keadaan perusahaan

yang sesungguhnya jika dibandingkan antara informasi yang

diberikan agen dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Hal ini

dapat mengakibatkan kerugian bagi principle dan perusahaan.

Adanya pihak manajemen yang dapat melakukan kecurangan

dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar membuat

para pemilik perusahaan atau pemegang saham menjadi tidak percaya

dengan setiap tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan

timbulnya berbagai masalah maka akan menambah konflik antara

17

Page 34: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

pemegang saham dengan tim manajemen yang membawa dampak buruk

terhadap perusahaan. Konflik ini dikenal dengan nama agency problem.

Agency problem terjadi diantara pemungut pajak (fiskus) dengan

pembayar pajak (manajemen perusahaan). Fiskus yang berperan sebagai

pemungut pajak berharap adanya pemasukan sebesar-besarnya dari

pemungutan pajak, sementara dari pihak manajemen yang membayar

pajak berpandangan bahwa perusahaan harus menghasilkan laba yang

sebesar – besarnya dengan berupaya meminimalkan beban pajak. Upaya

tersebut dapat ditempuh dengan cara legal maupun ilegal (Frank et al,

2009). Dua sudut pandang berbeda inilah menyebabkan konflik antara

fiskus sebagai pemungut pajak dengan pihak manajemen perusahaan

sebagai pembayar pajak. Pada sistem self assessment, wajib pajak

berperan sebagai agen pelaksana kewajiban perpajakan. Adapun fiskus

berperan sebagai prinsipal dalam hubungan keagenan tersebut. Dalam

upaya melindungi kepentingannya, wajib pajak (agen) akan

mengupayakan berbagai usaha dengan tujuan meminimalkan beban pajak.

Upaya tersebut merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau

merupakan tindakan agresif.

2. Teori Legitimasi

Menurut Ghozali dan Chariri (2007), teori legitimasi tercipta

karena adanya kontrak sosial antara masyarakat dengan perusahaan

yang melaksanakan kegiatan operasinya menggunakan sumber daya

ekonomi, sehingga perlu diatur mengenai hak dan kewajiban masing-

18

Page 35: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

masing. Kontrak sosial antara kedua belah pihak akan menjadi dasar

pencapaian tujuan perusahaan dan masyarakat, sehingga tercipta

legitimasi.

Teori legitimasi didasarkan pada adanya fenomena kontak

sosial antara sebuah organisasi dengan masyarakat, di mana diperlukan

sebuah tujuan organisasi tersebut seharusnya kongruen dengan nilai-

nilai yang ada didalam sebuah masyarakat. Menurut teori ini, tindakan

organisasi haruslah mempunyai aktivitas dan kinerja yang dapat

diterima oleh masyarakat. Menurut Gray et al. (1995), legitimasi

diperoleh organisasi ketika dalam kondisi atau status ketika sistem

nilai sebuah entitas kongruen dengan sistem nilai sosial. Ketika terjadi

sebuah disparitas (ketidaksesuaian) antara kedua sistem tersebut maka

terjadi sebuah ancaman pada legitimasi masyarakat.

Hidayati dan Murni (2009) menyatakan bahwa untuk bisa

mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan mengupayakan

sejenis legitimasi atau pengakuan, baik dari investor, kreditor,

konsumen, pemerintah maupun masyarakat sekitar di tempat

perusahaan beroperasi. Legitimasi dari masyarakat dapat diperoleh jika

perusahaan melakukan tanggung jawab sosial. 1 Secara spesifik,

kelangsungan hidup suatu perusahaan akan terancam jika masyarakat

mempersepsikan bahwa perusahaan melanggar kontrak sosial atau

aktivitas CSR yang dilakukan tidak sesuai harapan masyarakat.

19

Page 36: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Aktivitas CSR dilakukan perusahaan untuk menunjukkan sistem

nilai perusahaan telah selaras dengan sistem sosial di mana perusahaan

tersebut beroperasi. Berdasarkan teori ini dapat diajukan argumen bahwa

pengungkapan CSR dilakukan perusahaan untuk mendapatkan legitimasi

dari masyarakat dimana perusahaan berada. Legitimasi ini menyebabkan

perusahaan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat

meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Teori legitimasi menyatakan

organisasi bukan hanya memperhatikan hak-hak investor tetapi juga

memperhatikan hak publik (Deegan dan Brown, 1996).

3. Pajak

a. Definisi Pajak

Berdasarkan pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 16 Tahun

2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,

menyebutkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara

yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat di bidang sosial dan ekonomi. Prof. Dr.

PJA Andriani dalam Bouty (2010) menjelaskan bahwa : “Pajak adalah

iuran kepada Negara, yang dapat dipaksakan dan terhutang oleh yang

wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapat

prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya

adalah untuk membiayai pengeluaran umum

20

Page 37: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan

pemerintahan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan suatu

bentuk iuran yang di wajibkan kepada orang pribadi atau badan

dengan menyerahkan sebagian harta kekayaan ke kas negara yang

bersifat memaksa, di atur dalam undang – undang atau norma –

norma hukum yang berlaku, yang digunakan untuk memenuhi

segala kebutuhan negara guna memakmurkan kesejahteraan rakyat.

b. Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak menurut Mardiasmo (2011), yaitu

fungsi budgetair dan fungsi regulerend.

1. Fungsi budgetair. Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah

untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

2. Fungsi mengatur (regulerend). Pajak sebagai alat untuk

mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam

bidang sosial dan ekonomi.

c. Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo (2011) sistem pemungutan pajak

diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu official assessment

system, self assessment system dan with holding system.

1. Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan

yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

21

Page 38: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

2. Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk

menentukan sendiri besarnya pajak terutang.

3. With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus

dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan

besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

d. Pengelompokkan Jenis Pajak

Ilyas dan Burton (2008:29) mengungkapkan jenis pajak

dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan yaitu sebagai berikut.

1. Menurut Sifatnya

a. Pajak langsung, adalah pajak yang bebannya harus dipikul

sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan

kepada orang lain serta dikenakan secara berulang-ulang

pada waktu-waktu tertentu.

b. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang bebannya dapat

dilimpahkan kepada orang lain dan hanya dikenakan pada

hal-hal tertentu atau peristiwa-peristiwa tertentu saja.

2. Menurut Sasaran/Objeknya

a. Pajak subjektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan

pertama-tama memerhatikan keadaan pribadi wajib pajak

(subjeknya).

22

Page 39: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

b. Pajak objektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan

pertama-tama memerhatikan/melihat objeknya baik berupa

keadaan perbuatan atau peristiwa yang menyebabkan

timbulnya kewajiban membayar pajak.

3. Menurut Lembaga Pemungutnya

a. Pajak pusat, adalah jenis pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat dan dimasukkan sebagai bagian dari

penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN).

b. Pajak daerah, jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah

daerah dan dimasukkan sebagai bagian dari penerimaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

4. Agresivitas Pajak

a. Definisi Agresivitas Pajak

Perusahaan sebagai salah satu subjek pajak seringkali

melakukan penghematan beban pajak demi pencapaian laba

sesudah pajak yang lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan karena ada

benturan kepentingan antara stakeholder dengan pihak manajemen.

Ketidakselarasan tersebut, membuat manajer melakukan berbagai

hal demi kepuasan stakeholder, salah satunya dilakukan dengan

meminimalisir jumlah laba, sehingga jumlah beban pajak yang

dibayarkan rendah, baik melalui cara yang legal maupun ilegal

yang sering disebut agresivitas pajak.

23

Page 40: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Menurut Frank, Lynch, dan Rego (2009:468), agresivitas

pajak didefinisikan sebagai tindakan manipulasi terhadap

Penghasilan Kena Pajak melalui tindakan perencanaan pajak, baik

dengan cara yang tergolong legal (tax avoidance) ataupun ilegal

(tax evasion). Menurut Novitasari (2017) Agresivitas pajak

merupakan sebuah tindakan manipulasi untuk menurunkan

penghasilan melalui perencanaan pajak, baik yang berhubungan

dengan tax evasion maupun tidak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa agresivitas pajak merupakan

suatu tindakan memanipulasi Penghasilan Kena Pajak guna

mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan melalui perencanaan

pajak, baik dilakukan dengan cara yang legal maupun illegal.

Untuk mengukur perusahaan yang melakukan agresivitas pajak

dapat menggunakan proksi Cash Effective Tax Rate (CETR) yaitu

kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba

sebelum pajak.

b. Keuntungan dan Kerugian dari Agresivitas Pajak

Menurut Hidayanti (2013) sebelum memutuskan untuk

melakukan agresivitas pajak, pembuat keputusan (manajer) akan

memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan

dilakukan. Ada tiga keuntungan dan kerugian agresivitas pajak:

1. Keuntungan berupa penghematan pajak yang akan dibayarkan

perusahaan kepada negara, sehingga jumlah kas yang dinikmati

24

Page 41: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

pemilik/pemegang saham dalam perusahaan menjadi lebih

besar.

2. Keuntungan bagi manajer (baik langsung maupun tidak

langsung) yang mendapatkan kompensasi dari

pemilik/pemegang saham perusahaan atas tindakan pajak

agresif yang dilakukannya.

3. Keuntungan bagi manajer adalah mempunyai kesempatan

untuk melakukan rent extraction (Chen et al, 2010).

Sedangkan kerugian dari garesivitas pajak diantaranya adalah:

1. Kemungkinan perusahaan mendapatkan sanksi/penalti dari

fiskus pajak, dan turunnya harga saham perusahaan.

2. Rusaknya reputasi perusahaan akibat audit dari fiskus pajak.

3. Penurunan harga saham dikarenakan pemegang saham lainnya

mengetahui tindakan pajak agresif yang dijalankan manajer

dilakukan dalam rangka rent extraction.

Menurut berbagai penjelasan tersebut dengan kata lain dapat

dijelaskan bahwa tujuan utama dari aktivitas agresivitas pajak adalah

menghindari pembayaran pajak atau membuat rendah beban pajak yang

dibayarkan secara signifikan.

5. Corporate Social Responsibility

Corporate social responsibility didefinisikan sebagai bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan yang dipertimbangkan secara etis dan

diarahkan untuk meningkatkan ekonomi, yang bersamaan dengan

25

Page 42: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

peningkatan tersebut akan mampu meningkatkan kualitas hidup bagi

karyawan di dalam perusahaan, serta sekaligus peningkatan kualitas hidup

masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas (Sari, 2017).

Gunawan (2015) menjelaskan bahwa Corporate social responsibility

(CSR) merupakan aktivitas yang berkaitan dengan etika dan tanggung

jawab perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya dengan

memperhatikan keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Deegan (2002) menyatakan bahwa pengungkapan CSR dipandang sebagai

sarana yang digunakan oleh manajemen perusahaan dalam berinteraksi

dengan masyarakat yang lebih luas untuk mempengaruhi persepsi. Fauziah

(2013) dalam Putra (2014) menjelaskan bahwa CSR merupakan wujud

dari aktivitas dan kegiatan operasional perusahaan yang memperhatikan

aspek ekonomi (profit), sosial (people) dan lingkungan (planet).

Berdasarkan definisi tersebut, elemen-elemen CSR dapat

dirangkum sebagai aktivitas perusahaan dalam mencapai keseimbangan

aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial tanpa mengesampingkan

ekspektasi para pemegang saham (menghasilkan profit). Prinsip-prinsip

tanggung jawab sosial (social responsibility) dapat diuraikan menjadi tiga

(Crowther dan Guler, 2008) yaitu:

1. Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam

melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan

sumber daya di masa depan.

26

Page 43: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

2. Accountability, merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung

jawab atas aktivitas yang telah dilakukan.

3. Transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal,

berperan untuk mengurangi asimetri informasi, kesalahpahaman,

khususnya informasi dan pertanggungjawaban berbagai dampak dari

lingkungan.

Menurut Crowther dan Guler (2008) secara simultan perusahaan

akan menjalankan tiga jenis tanggung jawab yang berbeda-beda kepada

pemangku kepentingan, dimana ketiga jenis tanggung jawab tersebut

harus dilakukan secara seimbang. Ketiga jenis tanggung jawab tersebut

mencakup:

1. Economic responsibility, dimana perusahaan dibentuk dengan tujuan

untuk menghasilkan laba yang optimal.

2. Legal responsibility, walaupun tujuan perusahaan adalah untuk

menghasilkan laba, dalam kegiatan operasinya perusahaan harus tetap

mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

3. Social responsibility, yaitu tanggung jawab perusahaan terhadap

lingkungan dan stakeholder.

Lanis dan Richardson (2012) menjelaskan bahwa CSR dianggap

sebagai faktor kunci dalam keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Perusahaan yang wajib melakukan CSR merupakan perusahaan yang

berkaitan secara langsung dengan sumber daya alam. Sebagian

27

Page 44: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Perusahaan menganggap bahwa mengomunikasikan kegiatan atau

program CSR sama pentingnya dengan kegiatan CSR itu sendiri.

Dilihat dari penjelasaan dari berbagai peneliti, dapat dikatakan

bahwa Corporate Social Responsibility ( CSR ) merupakan suatu bentuk

tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

kepada stakeholder termasuk masyarakat sekitar dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas hidup bagi karyawan di dalam perusahaan, serta

sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar perusahaan.

6. Sales Growth

Penjualan memiliki pengaruh yang strategis terhadap perusahaan,

karena penjualan yang dilakukan oleh perusahaan harus didukung dengan

harta atau aset, bila penjualan ditingkatkan maka aset pun harus ditambah

(Weston dan Brigham, 1991). Pertumbuhan penjualan menggambarkan

manisfestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan

sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan

penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing

perusahaan dalam suatu industri. Menurut Indrawati dan Suhendro (2006),

pertumbuhan perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan.

Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi

akan membutuhkan lebih banyak investasi pada berbagai elemen aset, baik

aset tetap maupun aset lancer (Clarensia et al).

Untuk meningkatkan angka pertumbuhan, dilakukan penetapan

angka jumlah produk atau jasa yang dijual kepada pelanggan. Menurut

28

Page 45: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Devie (2003) dalam Deitiana (2011), pertumbuhan perusahaan dalam

manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan, bahkan

secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya

(sustainable growth rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi

dan pembiayaan.

Tingkat pertumbuhan ditentukan dengan hanya melihat kemampuan

keuangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tingkat pertumbuhan atas

kekuatan sendiri (internal growth rate) dan tingkat pertumbuhan

berkesinambungan (sustainable growth rate). Internal growth rate merupakan

tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa

membutuhkan dana eksternal atau tingkat pertumbuhan yang hanya dipicu

oleh tambahan atas laba ditahan. Sustainble growth rate adalah tingkat

pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa melakukan

pembiayaan modal tetapi dengan memelihara perbandingan antara hutang

dengan modal (debt to equity ratio). Menurut Ratnawati (2007) dalam

Deitiana (2011), pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan adalah tingkat

dimana penjualan perusahaan dapat tumbuh tergantung pada bagaimana

dukungan asset terhadap peningkatan penjualan.

Murni dan Andriana (2007) dalam Deitiana (2011) menyatakan

bahwa pendekatan pertumbuhan perusahaan merupakan suatu komponen

untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Dapat

disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan komponen untuk

menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang dan dalam

29

Page 46: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan total penjualan

perusahaan. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi

kemampuan mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan–

kesempatan pada masa yang akan datang (Barton et al, 1989).

7. Capital Intensity

Capital Intensity (Intensitas modal) merupakan salah satu bentuk

keputusan keuangan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Capital Intensity adalah seberapa

besar perusahaan menginvestasikan asetnya dalam bentuk aset tetap dan

persediaan (Muzakki, 2015). Capital intensity juga dapat didefinisikan

mengenai bagaimana perusahaan berkorban mengeluarkan dana untuk

aktivitas operasi dan pendanaan aktiva dengan tujuan memperoleh

keuntungan perusahaan. Pratiwi (2018) menjelaskan bahwa Capital

intensity atau rasio intensitas modal sebagai aktivitas investasi perusahaan

yang dikaitkan dengan investasi aktiva tetap dan persediaan. Rasio

intensitas modal dapat menunjukkan efisiensi penggunaan aktiva untuk

menghasilkan penjualan (Indradi, 2018).

Hampir semua aktiva tetap mengalami penyusutan dan biaya

penyusutan dapat mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan oleh perusahaan

(Hanum, 2013). Seperti yang dijelaskan Rodriguez dan Arias dalam

Ardyansah dan Zulaikha (2014) bahwa aset tetap perusahaan memungkinkan

perusahaan untuk mengurangi pajaknya akibat dari penyusutan yang muncul

dari aset tetap setiap tahunnya. Hal ini disebabkan

30

Page 47: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

karena beban penyusutan aset tetap secara langsung akan mengurangi laba

perusahaan yang menjadi dasar perhitungan pajak perusahaan. Kraft (2014)

menyebutkan bahwa perusahaan dengan modal yang intensif memiliki

kesempatan yang lebih besar untuk perencanaan perpajakan atau strategi

penghindaran pajak daripada perusahaan lain, misalnya mereka dapat

memutuskan apakah akan membeli atau leasing dalam memperoleh asset.

8. Profitabilitas

a. Definisi Profitabilitas

Pada umumnya setiap perusahaan yang didirikan bertujuan

untuk memperoleh laba atau keuntungan. Pengertian secara umum

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh

keuntungan dari aset yang dimiliki atau nilai hasil operasional

perusahaan selama periode tertentu.

Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli

mengenai pengertian profitabilitas antara lain: Menurut Kasmir

(2015:196) :

“Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi. Pada dasarnya penggunaan rasio ini menunjukkan tingkat

efisiensi perusahaan.”

31

Page 48: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Menurut Sudarmadji dan Sularto (2007) dalam Nugraha (2015)

profitabilitas merupakan indikator kinerja yang dilakukan manajemen

dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan dengan laba

yang dihasilkan. Laba yang dihasilkan perusahaan dijadikan indikator

oleh stakeholder untuk menilai sejauh mana kinerja manajemen

mengelola perusahaan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam memperoleh laba dengan menggunakan sumber-sumber yang

dimiliki perusahaan, serta mengukur kemampuan keseluruhan

manajemen secara efektif yang ditunjukkan oleh besar kecilnya

keuntungan yang dihasilkan dari aktivitas penjualan maupun investasi.

Dalam penelitian ini, alat ukur profitabilitas yang digunakan

oleh penulis adalah Return On Asset (ROA), karena ROA

menunjukkan efektifitas perusahaan dalam mengelola aktiva, baik

modal sendiri maupun dari modal pinjaman, sehingga investor akan

melihat seberapa efektif perusahaan dalam mengelola aset. ROA juga

mampu mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan

pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan

datang. Semakin tinggi nilai ROA yang mampu diraih oleh perusahaan

maka performa keuangan perusahaan dikategorikan baik, semakin baik

pengelolaan aset suatu perusahaan maka semakin besar juga laba yang

diperoleh perusahaan (Rinaldi dan Cheisviyanny, 2015).

32

Page 49: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

b. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas

Profitabilitas memiliki tujuan dan manfaat, tujuan tersebut

tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen, melainkan juga

bagi pihak luar perusahaan terutama pihak-pihak yang memiliki

hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Karena dengan adanya

rasio ini pihak-pihak tersebut dapat mendapatkan informasi mengenai

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan Menurut

Kasmir (2013:197) tujuan profitabilitas sebagai berikut :

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Sementara itu manfaat yang diperoleh penggunaan

profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan

menurut Kasmir (2013:198), adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

2. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

33

Page 50: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

3. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan laba sendiri.

4. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

9. Leverage

Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan aset

dari dana pinjaman yang digunakan untuk melakukan aktivitas operasinya.

Menurut Husnan (2006), leverage menggambarkan hubungan antara total

assets dengan modal saham biasa atau menunjukkan penggunaan utang

untuk meningkatkan laba. Sedangkan Sartono (2009) menyatakan bahwa

leverage menunjukkan penggunaan utang untuk membiayai investasi.

Hasil perhitungan rasio leverage menandakan seberapa besar aset yang

dimiliki perusahaan berasal dari modal pinjaman perusahaan tersebut.

Apabila perusahaan memiliki sumber dana pinjaman tinggi, maka

perusahaan akan membayar beban bunga tinggi kepada kreditur

(Adisamartha, 2015). Beban bunga tersebut akan mengurangi laba,

sehingga dengan berkurangnya laba maka mengurangi beban pajak dalam

satu periode berjalan. Perusahaan dapat menggunakan tingkat leverage

untuk mengurangi laba dan akan berpengaruh terhadap berkurangnya

beban pajak (Brigham & Houston, 2010).

Untuk mengukur rasio leverage dapat menggunakan DER (Debt to

Equity Ratio). DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian

modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Jika rasio ini

34

Page 51: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

semakin besar, maka dapat dijelaskan bahwa struktur modal yang paling

besar berasal dari komposisi hutang. Selain itu leverage juga dapat diukur

melalui Debt to Asset (DTA). Rasio ini mengukur seberapa banyak aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan

berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

B. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan ringkasan penelitian yang berkaitan dengan

pengaruh Corporate Social Responsibility, Capital Intensity, Sales Growth,

Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan.

35

Page 52: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

( Tahun ) Persamaan Perbedaan

1. Fitria (2018) Pengaruh Capital Variabel : Variabel : Inventory Hasil penelitian ini menunjukkan Intensity, Inventory Capital intensity bahwa capital intensity dan

Intensity, intensity,leverage profitabilitas terbukti

Profitabilitas, dan dan profitabilitas berpengaruh terhadap agresivitas

Leverage Terhadap Jenis : kuantitatif pajak perusahaan manufaktur

Agresivitas Pajak Sumber : sekunder sektor industri barang konsumsi

Metode Analisis : yang terdaftar di Bursa Efek

regresi berganda Indonesia tahun 2013-2017.

Sampel : Sedangkan inventory intensity

perusahaan dan leverage terbukti tidak

manufaktur, berpengaruh terhadap agresivitas

purposive sampling pajak perusahaan tersebut.

2. Jaya (2018) Pengaruh Likuiditas, Variabel : Variable : Likuiditas Hasil penelitian ini menunjukkan Profitabilitas, Ukuran Corporate social dan ukuran bahwa variabel likuiditas,

Perusahaan, Capital responsibility, perusahaan. profitabilitas dan ukuran

Intensity, dan capital intensity, Sampel : Perusahaan perusahaan berpengaruh secara

Pengungkapan dan profitabilitas Sektor Perdagangan, positif terhadap agresivitas pajak

Corporate Social Jenis : kuantitatif Jasa dan Investasi sedangkan variable capital

Responsibility Sumber : sekunder Yang Terdaftar di intensity dan corporate social

Terhadap Agresivitas Metode Analisis : BEI Pada Tahun responsibility berpengaruh secara

Pajak regresi berganda 2013-2016. negatif terhadap agresvitas pajak.

36

Page 53: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

( Tahun ) Persamaan Perbedaan

3. Andhari dan Pengaruh Variabel : Variabel : inventory Hasil penelitian menunjukkan Sukartha Pengungkapan Corporate social intensity, Sampel : bahwa variabel profitabilitas dan

(2017) Corporate Social responsibility, perusahaan sektor capital intensity berpengaruh

Responsibility, profitabilitas,capital pertambangan, positif pada agresivitas pajak

Profitabilitas, intensity,dan perusahaan, sedangkan variabel

Inventory Intensity, leverage pengungkapan CSR dan leverage

Capital Intensity dan Jenis : kuantitatif berpengaruh negatif pada

Leverage Pada Sumber : sekunder agresivitas pajak perusahaan, dan

Agresivitas Pajak Metode Analisis : variabel inventory intensity tidak

regresi linear berpengaruh pada agresivitas

berganda, purposive pajak.

sampling

4. Indrajati, dkk Faktor – Faktor Yang Variabel : Variabel : likuiditas Hasil penelitian menunjukkan (2017) Mempengaruhi Capital intensity dan komisaris bahwa leverage dan capital

Agresivitas Pajak dan leverage independen. intensity tidak memiliki

Pada Perusahaan Jenis : kuantitatif pengaruh yang positif terhadap

Manufaktur Yang Sumber : sekunder agresivitas perusahaan.

Terdaftar Di BEI Metode Analisis : Sedangkan variabel likuiditas

2013-2015 regresi berganda dan komisaris independen tidak

Sampel : memiliki pengaruh negatif

perusahaan terhadap agresivitas pajak

manufaktur, perusahaan.

purposive sampling

5. Mahanani,dkk Pengaruh Variabel : Sales Variabel : Hasil penelitian ini menunjukkan

(2017) Karakteristik Growth dan Karkateristik bahwa umur perusahaan dan Perusahaan, Sales Corporate Social perusahaan komite audit berpengaruh

Growth, dan Responsibility terhadap tax avoidance.

37

Page 54: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

( Tahun ) Persamaan Perbedaan

Corporate Social Jenis : kuantitatif Sedangkan ukuran perusahaan, Responsibility Sumber : sekunder komisaris independen, sales

Terhadap Tax Metode Analisis : growth dan CSR tidak

Avoidance regresi berganda berpengaruh terhadap tax

Sampel : avoidance.

perusahaan

manufaktur,

purposive sampling

6. Novitasari Pengaruh Manajemen Variabel : Intensitas Variabel : Hasil penelitian menunjukkan (2017) Laba, Corporate modal Manajemen laba, bahwa manajemen laba,

Governance, dan Jenis : kuantitatif kepemilikan kepemilikan konstitusional dan

Intensitas Modal Sumber : Sekunder manajerial, komisaris independen terbukti

Terhadap Agresivitas Metode Analisis : kepemilikan mempengaruhi agresivitas pajak

Pajak Perusahaan regresi linear konstitusional, perusahaan. Sedangkan variable

berganda, purposive komisaris lainnya yaitu kepemilikan

sampling independen, dan manajerial, frekuensi pertemuan

frekuensi pertemuan komite audit dan intensitas

komite audit. modal tidak terbukti memiliki

Sampel : Perusahaan pengaruh terhadap agresivitas

property dan real pajak perusahaan.

estate.

7. Reminda Pengaruh Corporate Variabel : Variabel : ukuran Hasil penelitian menunjukkan (2017) Social Responsibility, Corporate Social perusahaan bahwa corporate social

Profitabilitas, Ukuran Responsibility, Sampel : perusahaan responsibility, Profitabilitas, dan

Perusahaan, dan Profitabilitas, dan perbankan ukuran perusahaan memiliki Capital Intensity Capital Intensity. pengaruh yang signifikan

Jenis : kuantitatif terhadap agsresivitas pajak,

38

Page 55: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

( Tahun ) Persamaan Perbedaan

Terhadap Agresivitas Metode Analisis : sedangkan variabel lain yaitu Pajak regresi linear capital intensity tidak

berganda. berpengaruh signifikan terhadap

agresivitas pajak.

8. Savitri (2017) Pengaruh Leverage, Variabel : Variabel : Intensitas Hasil penelitian ini menunjukkan Intensitas Persediaan, Leverage, Intensitas persediaan. bahwa Leverage berpengaruh

Intensitas Aset Tetap, aset tetap, dan Metode Analisis : negative terhadap agresivitas

dan Profitabilitas profitabilitas regresi logistik pajak, sedangkan variabel Terhadap Agresivitas Jenis : Kuantitatif intensitas persediaan, intensitas

Pajak Sampel : asset tetap, dan profitabilitas

perusahaan tidak memiliki perngaruh

manufaktur, terhadap agresivitas pajak.

purposive sampling.

9. Dewinta dan Pengaruh Ukuran Variabel : Variabel : Ukuran Hasil penelitian ini menunjukkan Setiawan Perusahaan, Umur Pertumbuhan perusahaan dan umur bahwa ukuran perusahaan

(2016) Perusahaan, penjualan, perusahaan berpengaruh positif terhadap tax

Profitabilitas, profitabilitas, dan avoidance, umur perusahaan

Leverage, Dan leverage berpengaruh positif terhadap tax

Pertumbuhan Jenis : kuantitatif avoidance, Profitabilitas

Penjualan Terhadap Sumber : sekunder berpengaruh positif terhadap tax

Tax Avoidance Metode Analisis : avoidance, Leverage tidak

regresi berganda berpengaruh terhadap tax

Sampel : avoidance, dan Pertumbuhan

perusahaan penjualan berpengaruh positif

manufaktur, terhadap tax avoidance.

purposive sampling

39

Page 56: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

( Tahun ) Persamaan Perbedaan

10. Richardson et Ownership structure Variabel : Capital Ownership structure, Dalam penelitian tersebut al. and corporate tax intensity capital intensity dan ditemukan hubungan non-linear

(2016) avoidance: Evidence Metode Analisis : profitabilitas sebagai yang signifikan antara

from publicly listed regresi berganda variabel kontrol, konsentrasi kepemilikan dan

private firms in China proksi tax avoidance. penghindaran pajak. Juga

ditemukan hubungan positif

signifikan antara struktur

kepemilikan piramida dan

penghindaran pajak karena efek

kubu.

Ditemukan hubungan yang

signifikan antara penghindaran

pajak dengan capital intensity

dan return on assets.

11. Wijayanti,dkk Pengaruh Variabel : Variabel : ukuran Hasil penelitian menunjukkan (2016) Karakteristik Corporate social perusahaan, leverage, bahwa variable leverage,

Perusahaan, Good responsibility. Intensitas modal, komisaris independen, komite

Corporate Jenis : kuantitatif komisaris audit dan Corporate Social

Governance, Dan Sumber : sekunder independen, dan Responsibility tidak

Corporate Social Metode Analisis : komite audit. berpengaruh terhadap

Responsibility regresi berganda Sampel : perusahaan penghindaran pajak, hanya

Terhadap perbankan, purposive ukuran perusahaan dan intensitas

Penghindaran Pajak. sampling. modal yang berpengaruh

terhadap penghindaran pajak.

12. Muzakki dan Pengaruh Corporate Variabel : Hasil penelitian menunjukkan Darsono Social Responsibility Corporate social bahwa Corporate Social

(2015) Dan Capital Intensity responsibility dan Responsibility (CSR)

40

Page 57: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

( Tahun ) Persamaan Perbedaan

Terhadap capital intensity berpengaruh negatif secara Penghindaran Pajak Jenis : kuantitatif signifikan terhadap

Sumber : sekunder penghindaran pajak. Begitu juga

Metode Analisis : - Capital intensity berpengaruh

regresi berganda negatif secara signifikan terhadap

Sampel : penghindaran pajak.

perusahaan

manufaktur,

purposive random

sampling

13. Swingly dan Pengaruh Variabel : Variabel : Hasil penelitian ini menunjukkan Sukartha Karakteristik Sales growth dan karakteristik bahwa risiko perusahaan yang

(2015) Eksekutif, Komite leverage eksekutif, komite merupakan proxy dari karakter

Audit, Ukuran Jenis : kuantitatif audit, dan ukuran eksekutif berpengaruh positif

Perusahaan, Sumber : sekunder perusahaan pada tax avoidance. Selain itu

Leverage, Dan Sales Metode Analisis : jumlah komite audit tidak

Growth Pada Tax regresi linear berpengaruh pada tax avoidance.

Avoidance. berganda Untuk pengujian terhadap total

Sampel : aset, penelitian menghasilkan

perusahaan bukti bahwa total aset yang

manufaktur, merupakan proxy dari ukuran

purposive sampling perusahaan berpengaruh positif

pada tax avoidance. Sedangkan

untuk pengujian variabel

leverage, hasil penelitian

membuktikan bahwa leverage

berpengaruh negatif pada tax

41

Page 58: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

( Tahun ) Persamaan Perbedaan

avoidance dan penelitian juga dapat membuktikan sales growth

tidak berpengaruh pada tax

avoid.

14. Ratmono dan Pengungkapan Variabel : Variabel Kontrol : Hasil penelitian ini secara Sagala (2015) Corporate Social Corporate social Capital intensity, empiris menunjukkan bahwa

Responsibility responsibility inventory turnover, corporate social responsibility

Sebagai Sarana Jenis : kuantitatif dan size. berpengaruh negatif terhadap Legitimasi : Sumber : sekunder Sampel : perusahaan agresivitas pajak.

Dampaknya Terhadap non-keuangan,

Agresivitas Pajak. probability sampling

dan random

sampling.

15. Oktaviyani Effect of Solvency, Variabel : Variabel : Hasil penelitian ini menunjukkan dan Sales Growth, and Pertumbuhan Solvabilitas dan bahwa hanya variabel

Munandar Institutional Penjualan kepemilikan solvabilitas yang memiliki

(2017) Ownership on Tax Jenis : kuantitatif institusional pengaruh terhadap pengindaran

Avoidance with Sumber : sekunder Variable moderasi : pajak (tax avoidance), sedangkan

Profitability as Metode analisis : profitabilitas variabel pertumbuhan penjualan

Moderating Variables regresi berganda Sampel : perusahaan dan kepemilikan institusional

in Indonesian real estate dan tidak memiliki pengaruh

Property and Real properti terhadap penghindaran pajak.

Estate Companies Kemudian, profitabilitas dapat

memoderasi hubungan a

42

Page 59: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian landasan teori dan penelitian terdahulu, gambaran

menyeluruh mengenai penelitian ini tergambar dalam alur penelitian sebagai

berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Sales Growth, Capital

Intensity, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak

Basis Teori : Teori Agensi dan Teori Legitimasi

Corporate Social

Responsibility (X1)

Sales Growth (X2)

Agresivitas Pajak

Capital Intensity (X3) Perusahaan (Y)

Profitabilitas (X4)

Leverage (X5)

Metode Penelitian : Model Regresi Linear Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

43

Page 60: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

D. Keterkaitan Antara Variabel

Pada penelitian ini, peneliti mengajukan tiga hipotesis. Hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut :

a. Keterkaitan antara Corporate Social Responsibility dengan

Agresivitas Pajak

Kinerja perusahaan tidak lepas dari lingkungan dan

masyarakat. Salah satu bentuk interaksi perusahaan dengan masyarakat

adalah melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau kegiatan CSR

yang sesuai dengan teori legitimasi. Bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan bertujuan menarik perhatian masyarakat agar perusahaan

tersebut mendapatkan kesan yang baik dan dapat diterima oleh

masyarakat. Perusahaan dikatakan berhasil apabila dapat memenuhi

harapan masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan. Sebaliknya, perusahaan akan dianggap gagal apabila

tidak dapat memenuhi harapan masyarakat dan tentunya menimbulkan

image negatif tentang perusahaan tersebut.

Disisi lain perusahaan merupakan salah satu subjek pajak yang

memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Dengan membayar pajak,

berarti perusahaan telah berperan dalam mewujudkan pembangunan

nasional guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat

Indonesia. Hal ini dikarenakan pajak merupakan salah satu bentuk

pendapatan negara Indonesia. Harari et.al (2012) menyatakan bahwa dari

perspektif masyarakat, pajak dapat dipandang sebagai dividen yang

44

Page 61: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

dibayar oleh perusahaan kepada masyarakat sebagai imbalan telah

menggunakan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, apabila

perusahaan yang berperan sebagai wajib pajak tidak dapat memenuhi

kewajibannya untuk membayar pajak atau dengan kata lain melakukan

tindakan memininimalkan beban pajak, meskipun tindakan tersebut

tidak melanggar hukum, akan tetapi tindakan tersebut tidak adil dan

tidak sesuai dengan harapan masyarakat dan pemerintah serta

bertentangan dengan teori legistimasi. Hal tersebut dapat mengancam

kelangsungan hidup perusahaan, karena dianggap tidak dapat

memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat, dan hanya

mencari keuntungan semata untuk perusahaan itu sendiri.

Disisi lain ntuk meminimalkan beban pajak yang ditanggung,

banyak perusahaan berusaha menekan beban biaya CSR yang dilakukan

perusahaan tersebut. Tindakan tersebut pada dasarnya tidak sesuai dengan

harapan masyarakat dan memiliki dampak negatif terhadap masyarakat

karena mempengaruhi kemampuan pemerintah dalam menyediakan

barang publik (Lanis dan Richardson, 2013). Kewajiban dalam membayar

pajak seharusnya dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan. Namun,

banyak perusahaan justru melanggar peraturan perundang-undangan

pajak dengan mengurangi pajak yang seharusnya dibebankan kepada

perusahaan tersebut. Perilaku ini membuat manfaat pajak tidak maksimal

dalam menyejahterakan masyarakat. Penelitian sebelumnya yang menguji

hubungan CSR dan agresivitas pajak telah

45

Page 62: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

dilakukan oleh (Lanis dan Richardson, 2013). Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa CSR mempengaruhi tindakan agresivitas pajak

secara signifikan. Namun demikian, hasil penelitian itu perlu diuji lagi

dengan mengambil sampel perusahaan di Indonesia. Seperti penelitian

yang dilakukan oleh Andhari dan Sukartha (2017), Suprimarini dan

Suprasto (2017) serta Mumtahanah dan Septiani (2017) yang dapat

membuktikan bahwa corporate social responsibility memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak. Namun berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahanani et al (2017) dan

Wijayanti et al (2016) yang menunjukkan bahwa corporate social

responsibility tidak memiliki pengaruh terhadap tax avoidance yang

merupakan bagian dari tindakan agresivitas pajak . Begitu pula dengan

penelitian Harjito (2018), Etfah (2018), dan Ratu (2018) yang

menunjukkan hasil yang sama.

Berdasarkan penjelasan diatas yang menyatakan bahwa

pengungkapan CSR akan mempengaruhi tindakan agresivitas pajak,

maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1: Corporate social responsibilty berpengaruh terhadap agresivitas

pajak.

b. Keterkaitan antara Sales Growth terhadap Agresivitas Pajak Suatu

perusahaan dapat memprediksi seberapa besar keuntungan

yang akan didapatkan dengan besarnya pertumbuhan penjualan (Sales

Growth). Perdana (2013) dalam Dewinta (2016) menjelaskan yang

46

Page 63: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

dimaksud sales growth pada suatu perusahaan adalah semakin besar

volume penjualan maka laba yang akan dihasilkan pun akan semakin

meningkat. Pertumbuhan penjualan yang meningkat memungkinkan

perusahaan akan lebih dapat meningkatkan kapasitas operasi perusahaan

karena dengan pertumbuhan penjualan yang meningkat, perusahaan akan

memperoleh keuntungan yang meningkat pula. Apabila pertumbuhan

penjualan meningkat, perusahaan cenderung akan mendapatkan

keuntungan yang besar, maka dari itu karena hal tersebut perusahaan akan

melakukan berbagai cara agar beban pajak yang dikeluarkan tidak terlalu

besar. Hal ini di sebabkan karena keuntungan yang besar akan

menimbulkan beban pajak yang besar pula. Ada banyak cara yang

dilakukan perusahaan untuk meminimalisir beban pajak, diantaranya bisa

dengan melakukan praktik tax avoidance ataupun praktik manipulasi

penghasilan kena pajak atau bisa disebut agresivitas pajak. Namun

beberapa penelitian terdahulu lebih banyak membahas mengenai

keterkaitan antara sales growth dengan praktik penghindaran pajak (tax

avoidance). Penelitian yang dilakukan oleh Dewinta dan Setiawan (2016),

Budiman dan Setiyono (2012) dalam Swingly (2015) menunjukkan

bahwa pertumbuhan penjualan (sales growth) berpengaruh signifikan

terhadap CETR yang merupakan indikator dari adanya aktivitas

agresivitas pajak. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Permata et

al (2018), Mahanani et al (2017), serta

47

Page 64: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Swingly dan Sukartha (2015) menunjukkan bahwa sales growth tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

H2 : Sales Growth berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak

c. Keterkaitan antara Capital Intensity dengan Agresivitas Pajak

Capital intensity atau intensitas modal sering dikaitkan dengan

seberapa besar aset tetap dan persediaan yang dimiliki perusahaan.

Capital intensity merupakan investasi perusahaan dalam bentuk aset

ataupun persediaan yang digunakan oleh perusahaan untuk

berproduksi dan mendapatkan laba. Waluyo dan Kearo (2002) dalam

Octaviana (2014) menyatakan bahwa capital intensity mencerminkan

seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan

pendapatan. Pendapatan tersebut diperoleh dari penurunan aktiva tetap

atau peningkatan aktiva tetap. Dengan meningkatnya aset tetap

perusahaan, maka dapat meningkatkan produktivitas perusahaan

sehingga penghasilan perusahaan juga meningkat.

Kepemilikan aset tetap dapat mengurangi pembayaran pajak yang

dibayarkan perusahaan karena adanya biaya depresiasi yang melekat pada

aset tetap. Besarnya biaya depresiasi untuk aset tetap diperaturan

perpajakan Indonesia beraneka ragam tergantung dari klasifikasi aset tetap

tersebut. Biaya depresiasi dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk

meminimumkan pajak yang dibayar perusahaan. Hanum

48

Page 65: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

(2013) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa biaya depresiasi

adalah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan dalam

menghitung pajak, maka dengan semakin besar jumlah aset tetap yang

dimiliki oleh perusahaan maka akan semakin besar pula depresiasinya

sehingga mengakibatkan jumlah penghasilan kena pajak dan tarif pajak

efektifnya akan semakin kecil.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natalya (2018) dan

Fitria (2018) memberikan hasil bahwa capital intensity berpengaruh

signifikan positif terhadap agresivitas pajak. Hal tersebut menunjukkan

bahwa perusahaan dengan tingkat aktiva tetap yang tinggi memiliki

beban pajak yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang

mempunyai aktiva tetap yang rendah. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Indradi (2018) dan Novitasari

(2017) yang belum dapat membuktikan bahwa Capital Intensity

berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dapat mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

H3 : Capital intensity berpengaruh terhadap agresivitas pajak

perusahaan.

d. Keterkaitan antara Profitabilitas dengan Agresivitas Pajak

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh

laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal

sendiri (Sartono, 2010:122). Profitabilitas yang meningkat dalam suatu

49

Page 66: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

perusahaan dapat disebabkan oleh meningkatnya kapasitas perusahaan

atau sumber pendanaan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Laba yang

meningkat mengakibatkan profitabilitas perusahaan juga meningkat.

Perusahaan yang memiliki kemampuan untuk memperoleh

keuntungan harus mempersiapkan pajak yang akan dibayarkan sebesar

pendapatan yang diperoleh. Pendapatan yang diperoleh perusahaan

cenderung berbanding lurus dengan pajak yang dibayarkan, sehingga

semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin

tinggi juga beban pajak yang harus ditanggung perusahaan. Chen et. al

(2010) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas

tinggi memiliki kesempatan untuk memposisikan diri dalam tax

planning yang mengurangi jumlah beban kewajiban perpajakan.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Sufia dan Riswandari

(2018) menyatakan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan

ROA secara parsial berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Penelitian

tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jaya

(2018) yang dapat membuktikan bahwa profitabilitas memiliki

pengaruh positif terhadap agresivitas pajak. Sedangkan Savitri (2017)

membuktikan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh terhadap

agresivitas pajak. Berdasarkan uraian yang dijelas diatas, maka penulis

meurumuskan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan.

50

Page 67: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

e. Keterkaitan antara Leverage dengan Agresivitas Pajak

Salah satu kebijakan pendanaaan adalah dengan hutang (leverage)

yang menjadi gambaran perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

panjangnya (Tiaras dan Wijaya dalam Natalya, 2015). Mills dalam

Dunbar (2010) berpendapat bahwa leverage mencerminkan kompleksitas

transaksi keuangan perusahaan, sehingga perusahaan dengan tingkat

leverage yang tinggi memiliki kemampuan yang lebih untuk menghindari

pajak melalui transaksi–transaksi keuangan. Perusahaan dimungkinkan

menggunakan hutang untuk memenuhi kebutuhan operasional dan

investasi perusahaan. Sedangkan Nugraha (2015) dalam penelitiannya

berpendapat lain bahwa perusahaan menggunakan dana pinjaman atau

hutang untuk membiayai aset.

Akan tetapi, hutang akan menimbulkan beban tetap (fixed rate

of return) yang disebut dengan bunga. Beban bunga yang ditanggung

perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai pengurang penghasilan kena

pajak perusahaan untuk menekan beban pajaknya. Dalam Pasal 6 ayat

(1) huruf a UU No. 36 Tahun 2008 menyebutkan bahwa bunga sebagai

bagian dari biaya usaha yang dapat dikurangkan sebagai biaya (tax

deductible) dalam proses perhitungan PPh Badan.

Secara logika, semakin tinggi nilai dari rasio leverage, berarti

semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang pihak ketiga yang digunakan

perusahaan dan semakin tinggi pula biaya bunga yang timbul dari utang

tersebut. Biaya bunga yang semakin tinggi akan memberikan

51

Page 68: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

pengaruh berkurangnya beban pajak perusahaan. Semakin tinggi nilai

utang perusahaan maka nilai CETR perusahaan akan semakin rendah

(Richardson dan Lanis, 2007). Pratiwi (2018) dalam penelitiannya

membuktikan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap

tindakan agresivitas pajak perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan

yang memiliki nilai rasio leverage atau hutang yang tinggi akan

mendapatkan insentif pajak berupa potongan atas bunga pinjaman

sehingga perusahaan yang memiliki beban pajak yang tinggi dapat

melakukan penghematan pajak dengan menambah hutang. Sementara

menurut Ardyansah dan Zulaikha (2014) serta Wijayanti (2016)

membuktikan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak yang termasuk dalam tindakan agresivitas pajak.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H5 : Leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan.

52

Page 69: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Sumber data merupakan semua informasi baik yang merupakan suatu

benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif

maupun kualitatif (Sukandarrumidi, 2006). Dalam penelitian ini, jenis data

yang digunakan merupakan data kuantitatif yaitu penelitian yang

membutuhkan pengujian untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang

diajukan dan metode penelitian ini adalah penelitian kausalitas yaitu suatu

penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan skema hubungan dan

pengaruh yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek

yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini

menguji pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari corporate social

responsibility, sales growth, capital intensity, profitabilitas, dan leverage

terhadap variabel dependen, yaitu agresivitas pajak.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan penulis memilih lokasi

ini karena BEI merupakan tempat yang tepat untuk memperoleh data-data

perusahaan berupa annual report. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder berupa semua perusahaan yang telah

menerbitkan laporan keuangan periode 2014-2017. Populasi penelitian ini

53

Page 70: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di BEI, yang

didokumentasikan dalam www.idx.co.id periode 2014-2017.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Sukandarrumidi (2006) populasi adalah sebuah

kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan

ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian. Alasan memilih

perusahaan manufaktur sebagai populasi perusahaan adalah karena:

a. Permasalahan dalam perusahaan manufaktur lebih

kompleks, sehingga diharapkan akan lebih mampu

menggambarkan keadaan perusahaan di Indonesia.

b. Sektor manufaktur memiliki jumlah perusahaan terbanyak

dibandingkan dengan sektor yang lainnya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2014-2017.

2. Sampel

Menurut Sukandarrumidi (2006) sampel adalah suatu bagian

dari populasi tertentu yang menjadi perhatian. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling. Metode purposive sampling adalah mengambil sampel yang

telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian

54

Page 71: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

dengan beberapa kriteria. Kriteria-kriteria pemilihan sampel dalam

penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Perusahaan di industri manufaktur yang terdaftar 4 tahun

berturut-turut di BEI selama tahun 2014 sampai dengan 2017;

2. Perusahaan mempublikasikan annual report lengkap yang

dibutuhkan selama tahun 2014-2017;

3. Perusahaan menyajikan laporan yang berakhir pada 31

Desember dan telah diaudit;

4. Menyajikan laporan keuangannya dalam satuan mata uang

rupiah selama periode penelitian dan tidak memiliki laba yang

negatif (mengalami kerugian);

5. Menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara

lengkap selama periode penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari

sumbernya, melainkan melalui media perantara. Menurut Sukandarrumidi

(2006), ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

data yaitu observasi, kuesioner, interview dan dokumentasi. Pemilihan

metode pengumpulan data ditentukan oleh masalah, waktu, tenaga dan

biaya yang tersedia. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan:

55

Page 72: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

1. Penelitian Pustaka

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah

yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, internet, berita, dan

perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data

sekunder. Seluruh data bersumber dari laporan tahunan perusahaan

manufaktur tahun 2014 sampai 2017 yang dipublikasikan di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan dapat diakses melalui situs resmi Bursa

Efek Indonesia pada alamat website www.idx.co.id.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016:19). Statistik deskriptif

dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan

perilaku data sampel tersebut.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan ada 4, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau

56

Page 73: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Walaupun

normalitas suatu data tidak selalu diperlukan dalam analisis akan

tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel

berdistribusi normal. Jika variabel tidak terdistribusi secara normal

maka hasil uji statistik akan terdegradasi (Ghozali, 2013).

Penelitian ini menggunakan analisis grafik dan uji non-parametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak.

Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal P-Plot. Grafik histogram yang

memberikan pola distribusi yang tidak menceng ke kiri ataupun ke

kanan dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Pada grafik normal P-Plot, jika data (titik) menyebar di

sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2016:156). Pada uji non-parametik Kolmogorov-

Smirnov, jika nilai Sig. (2-tailed) lebih dari 5% (>0,05), maka model

regresi memenuhi asumsi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen

(Ghozali, 2013). Multikolonieritas adalah situasi adanya variabel-

variabel bebas diantara satu sama lain. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

57

Page 74: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

model regresi dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF). Regresi menunjukan adanya

multikolonieritas adalah jika nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan

nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

(problem autokorelasi) pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji

run test. Jika nilai run test memiliki tingkat signifikan di atas >

0,05 berarti tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2013).

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

terdapat ketidaksamaan varian antar nilai residual (error) (Ghozali,

2013). Data yang ideal adalah yang tidak menyalahi asumsi

heteroskedastisitas, yaitu tidak terdapat ketidaksamaan varian antar

nilai residual (error). Untuk menguji asumsi heteroskedastisitas

digunakan grafik scatterplot.

Data yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas akan

membentuk grafik scatterplot yang menyebar dan tidak membentuk

58

Page 75: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

pola tertentu. Titik-titik residual pada grafik scatterplot akan

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini akan menggunakan Software SPSS untuk

memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini akan menggunakan alat analisis regresi

berganda untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dengan

ke tiga variabel independen. Analisis Regresi Linier Berganda

merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen (variabel bebas)

terhadap variabel dependen (variabel terikat) (Ghozali, 2013).

Tujuan analisis regresi berganda ialah menggunakan nilai-nilai

variabel independen yang diketahui, untuk meramalkan nilai

variabel dependen.

Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +

e Keterangan

Y= Agresivitas

Pajak a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1= Corporate Social Responsibility

59

Page 76: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

X2= Sales Growth

X3= Capital Intensity

X4= Profitabilitas

X5= Leverage

e = error

b. Uji Koefiseien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa

besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependennya. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 ( 0

< R2 < 1), dimana semakin besar nilai R2 suatu regresi atau

nilainya mendekati 1, maka hasil regresi tersebut semakin baik. Hal

ini berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen penelitian. Kelemahan mendasar penggunaan

koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah independen yang

dimasukkan ke dalam model (Ghozali, 2013).

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka

kriteria pengujian atau dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2013):

60

Page 77: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

1. Apabila nilai signifikansi t < 0.05, berarti variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen.

2. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, berarti variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Berikut merupakan definisi dari variabel dan cara pengukurannya.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

agresivitas pajak. Agresivitas pajak merupakan keinginan Wajib Pajak

(WP) untuk meminimalkan beban pajak yang dibayar dengan cara yang

legal, illegal maupun kedua-duanya. Adapun proksi utama yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Cash Effective Tax Rate (CETR)

(Novitasari, 2017) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Peneliti menggunakan CETR (Cash Effective Tax Rate) sebagai

pengukuran agar dapat mengetahui perbandingan kas yang perusahaan

keluarkan untuk membayar pajak dengan laba sebelum pajaknya,

sehingga akan diketahui berapa pastinya tarif pajak perusahaan sesuai

besarnya pajak yang dibayarkan dan dapat membandingkannya dengan

tarif pajak badan dalam peraturan undang-undang perpajakan, yang

61

Page 78: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

mana semakin tinggi CETR mengindikasikan semakin rendah aktivitas

penghindaran pajak.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang menjadi penyebab

terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Penelitian ini

menggunakan lima variabel independen, yaitu Corporate Social

Responsibility, Sales Growth, Capial Intensity, Profitabilitas, dan

Leverage.

a. Corporate Social Responsibility

Pengungkapan CSR merupakan jumlah aktivitas ekonomi,

sosial, dan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan,

dibandingkan dengan item yang disarankan diungkapkan oleh GRI-4

sebanyak 91 item. Menurut Andhari dan Sukartha (2017)

pengungkapan CSR dapat dihitung dengan rumus :

GRI-G4 menyediakan kerangka kerja yang relevan secara

global untuk mendukung pendekatan yang terstandarisasi dalam

pelaporan, yang mendorong tingkat transparansi dan konsistensi

yang diperlukan untuk membuat informasi yang disampaikan

menjadi berguna dan dapat dipercaya oleh pasar dan masyarakat.

Fitur yang ada di GRI-G4 menjadikan pedoman ini lebih mudah

digunakan, baik bagi pelapor yang berpengalaman dan bagi mereka

yang baru dalam pelaporan keberlanjutan dari sector apapun dan

62

Page 79: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

didukung oleh bahan-bahan dan layanan GRI lainnya

(www.globalreporting.org).

GRI-G4 juga menyediakan panduan mengenai bagaimana

menyajikan pengungkapan keberlanjutan dalam format yang

berbeda baik itu laporan keberlanjutan mandiri, laporan terpadu,

laporan tahunan, laporan yang membahas norma-norma

internasional tertentu, atau pelaporan online. Jenis pendekatan

pengukuran GRI-G4 melalui isi laporan tahunan dengan aspek-

aspek penilaian tanggungjawab sosial yang dikeluarkan oleh GRI

(Global Reporting Initiative). Standar GRI dipilih karena lebih

memfokuskan pada standar pengungkapan berbagai kinerja

ekonomi, sosial, dan lingkungan perusahaan dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas, dan pemanfaatan sustainability reporting.

Dalam standar GRI-G4 (2013) indikator kinerja dibagi

menjadi 3 komponen utama, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial

mencakup praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak

asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab atas produk dengan total

kinerja indikator mencapai 91 indikator (www.globalreporting.org).

b. Sales Growth

Pertumbuhan penjualan (sales growth) merupakan rasio antara

penjualan tahun sekarang di kurangi penjualan tahun kemarin dan di

bagi penjualan tahun kemarin (Fahmi, 2014). Pertumbuhan penjualan

merupakan aktivitas yang memiliki peranan penting

63

Page 80: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

dalam manajemen modal kerja, hal tersebut disebabkan karena

perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan

diperoleh dengan besarnya pertumbuhan penjualan. Sales growth

dapat diukur melalui perhitungan dari penjualan akhir periode pada

tahun i dikurangi dengan penjualan akhir periode pada tahun

sebelumnya, dibagi dengan penjualan akhir periode tahun

sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan Mahanani, et al

(2017) rumus perhitungan sales growth adalah sebagai berikut :

− − 1

c. Capital Intensity

Capital intensity menggambarkan seberapa besar aset

perusahaan yang diinvestasikan dalam bentuk aset tetap. Dalam

melakukan investasi, perusahaan harus selalu mempertimbangkan

setiap peluang dalam memperebutkan pasar. Indikator prospek

perusahaan dimasa depan dapat dilihat dari sisi intensitas modal

(capital intensity). Capital intensity dalam penelitian ini akan

diproksikan menggunakan rasio intensitas aset tetap. Rasio

intensitas aset tetap adalah perbandingan aset tetap terhadap total

aset sebuah perusahaan. Capital intensity menurut Rodriguez dan

Arias (2012) dihitung dari:

ℎ =

64

Page 81: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

d. Profitabilitas

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh keuntungan atau laba dari total aset yang

dimiliki. Salah satu rasio yang sering digunakan dalam mengukur

profitabilitas ialah return on assets (ROA), yang mana pengukuran

ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk memperoleh

keuntungan. Kabajeh et al. (2012) menyebutkan bahwa rasio

profitabilitas merupakan indikator untuk efisiensi keseluruhan

perusahaan, yang mana biasanya digunakan sebagai ukuran untuk

laba yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode waktu

berdasarkan tingkat penjualan, aset, modal yang digunakan,

kekayaan bersih dan laba per saham. Rasio profitabilitas mengukur

kapasitas pendapatan perusahaan, dan dianggap sebagai indikator

untuk pertumbuhan, keberhasilan dan kontrol.

Menurut Natalya (2018) profitabilitas dapat dihitung

dengan membandingkan laba bersih dengan total asset yang

dimiliki, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

e. Leverage

Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh

perusahaan menggunakan utang. Leverage menggambarkan

hubungan antara total aset dengan modal saham biasa atau

65

Page 82: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

menunjukkan penggunaan utang untuk meningkatkan laba

(Husnan, 2006). Sedangkan menurut Sartono (2009), leverage

menunjukkan penggunaan utang untuk membiayai investasi.

Leverage diukur dengan debt to total assets. Menurut Dewinta dan

Setiawan (2016) leverage dapat dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tabel Operasional Variabel

66

Page 83: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak

di industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dari tahun 2014 sampai dengan 2017. Pemilihan sampel dilakukan

dengan metode purposive sampling. Perusahan-perusahaan yang

dijadikan sampel telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Tahapan seleksi sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan tampak dalam Tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.1

Tahap Seleksi Sampel Penelitian

Sumber: Data sekunder yang diolah

Namun, setelah data mengalami pengolahan pada software

SPSS, terdapat data outlier, sehingga data tersebut dikeluarkan dari

sampel penelitian.

67

Page 84: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Tabel 4.1 (lanjutan)

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan

manufaktur yang dijadikan sampel sebanyak 55 peusahaan. Periode

penelitian yang digunakan adalah 4 (empat) tahun, yaitu tahun 2014,

2015, 2016, dan 2017. Sehingga, total sampel yang diteliti sebanyak

220 data laporan tahunan perusahaan manufaktur. Tetapi, dengan

adanya data outlier yang dikeluarkan dari sampel penelitian,

menyebabkan data yang dapat diolah berjumlah 148 data.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Pada penelitian ini, sampel dipilih menggunakan metode

purposive sampling, yaitu berdasarkan kriteri-kriteria yang telah

ditentukan. Berikut nama-nama perusahaan yang menjadi sampel

dalam penelitian ini, yang disajikan dalam Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan Sampel

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT Akasha Wira International Tbk ADES

2 PT Aneka Gas Industri Tbk AGII

3 PT Astra International Tbk ASII

4 PT Sepatu Bata Tbk BATA

5 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI

6 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

68

Page 85: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

No. Nama Perusahaan Kode

7 PT Chitose International Tbk CINT

8 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

9 PT Delta Djakarta Tbk DLTA

10 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

11 PT Ekadharma International Tbk EKAD

12 PT Gudang Garam Tbk GGRM

13 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP

14 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

15 PT Indal Aluminium Industry Tbk INAI

16 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

17 PT Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF

18 PT KMI Wire and Cable Tbk KBLI

19 PT Kalbe Farma Tbk KLBF

20 PT Lion Metal Works Tbk LION

21 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH

22 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

23 PT Nipress Tbk NIPS

24 PT Pyridam Farma Tbk PYFA

25 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

26 PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk SCCO

27 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO

28 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk SMBR

29 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

30 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

31 PT Siantar Top Tbk STTP

32 PT Tunas Alfin Tbk TALF

33 PT Mandom Indonesia Tbk TCID

34 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ

35 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR

36 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

37 PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSBP

Sumber: Data sekunder yang diolah

B. Analisis Data Penelitian

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Tujuannya untuk

69

Page 86: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel

independen, yaitu corporate social responsibility (CSRi), sales growth

(SG), capital intensity (CAPINT), profitabilitas (ROA), dan leverage

(DTA) terhadap variabel dependen, yaitu agresivitas pajak (CETR).

1. Hasil Uji Deskriptif

Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau

deskripsi data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata

(mean), dan standar deviasi yang dihasikan dari variabel penelitian.

Variabel-variabel dalam penelitian ini diuji secara statistik dengan

menggunakan program SPSS seperti yang terlihat dalam Tabel 4.3:

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber:Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel hasil statistik deskriptif diperoleh data sebanyak

148 data observasi yang berasal dari perkalian 4 tahun penelitian dari tahun

2014 hingga 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 37 perusahaan. Tabel

4.3 menggambarkan statistik deskriptif untuk variabel dependen agresivitas

pajak (CETR) dengan variabel independen

70

Page 87: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

corporate social responsibility (CSRi), sales growth (SG), capital

intensity (CAPINT), profitabilitas (ROA), dan leverage (DTA).

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel independen

corporate social responsibility yang diproksikan dengan (CSRi)

menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0110 yang diperoleh sebagian

besar perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel periode 2014-

2017. Nilai maksimum sebesar 0,3297 diperoleh PT Astra International

Tbk tahun 2016. Sedangkan nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar

0,0563459. Nilai mean atau nilai rata-rata CSRi sebesar 0,064078 atau

6,4%.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel independen sales

growth (SG) menunjukkan nilai minimum sebesar -0.6808 diperoleh PT

Waskita Karya (Persero) Tbk tahun 2016. Nilai maksimum 0,9006

diperoleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk tahun 2017. Sedangkan nilai

standar deviasi yang diperoleh sebesar 0,1731792. Nilai mean atau nilai

rata-rata SG sebesar 0,045326 atau 4,5%.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel independen

capital intrensity yang diproksikan dengan (CAPINT) menunjukkan

nilai minimum sebesar 0,0003 diperoleh PT Indofood Sukses Makmur

Tbk tahun 2017. Nilai maksimum sebesar 0,8720 diperoleh PT Budi

Starch & Sweetener Tbk tahun 2016. Sedangkan nilai standar deviasi

diperoleh sebesar 0,1899529. Nilai mean atau nilai rata-rata CAPINT

sebesar 0,348356 atau 34,8%.

71

Page 88: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel independen

profitabilitas yang diproksikan dengan (ROA) menunjukkan nilai

minimum sebesar 0,0015 diperoleh PT Pyridam Farma Tbk tahun 2014.

Nilai maksimum sebesar 0,5267 diperoleh PT Multi Bintang Indonesia

Tbk tahun 2017. Sedangkan nilai standar deviasi diperoleh sebesar

0,0964552. Nilai mean atau nilai rata-rata ROA sebesar 0,111365 atau

11,1%.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel independen

leverage yang diproksikan dengan (DTA) menunjukkan nilai minimum

sebesar 0,0437 diperoleh PT Pyridam Farma Tbk tahun 2014. Nilai

maksimum sebesar 0,9080 diperoleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk

tahun 2014. Sedangkan nilai standar deviasi diperoleh sebesar

0,1943295. Nilai mean atau nilai rata-rata DTA sebesar 0,384230 atau

38,4%.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel dependen

agresivitas pajak yang diproksikan dengan cash effective tax rate

(CETR) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0575 diperoleh PT

Mandom Indonesia Tbk tahun 2016. Nilai maksimum sebesar 0,6161

diperoleh PT Lion Metal Works Tbk tahun 2017. Sedangkan nilai

standar deviasi diperoleh sebesar 0,0937160. Nilai mean atau nilai rata-

rata CETR sebesar 0,275900 atau 27,5%.

72

Page 89: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi terhadap variabel independen dan viariabel dependen. a. Hasil

Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk menguji

apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati

normal. Dalam mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan analisis

statistik (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, grafik normal

probability plot (p-plot), dan uji Kolmogorov Simrnov (K-S). Hasil

uji normalitas disajikan pada gambar berikut:

1) Analisis Grafik Histogram

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik

Histogram

Sumber: Data sekunder yang diolah

73

Page 90: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Berdasarkan Gambar 4.1, grafik histogram membentuk

kurva seperti lonceng dan tidak melenceng (swekness) ke kiri

ataupun ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot

(Normal P-P Plot)

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-P Plot

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa penyebaran

data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal. Hal ini menujukkan bahwa data berdistribusi

normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas.

74

Page 91: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

3) Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.4

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)

sebesar 0,200 > 0,05 (Sig. > α). Hal ini menunjukkan bahwa data

residual terdistrbusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas

(independen). Pada regresi yang baik tidak terdapat kolerasi antar

variable independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari

perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Apabila nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas. Hasil dari uji multikolonieritas dapat dilihat pada

tabel 4.5:

75

Page 92: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, hasil perhitungan nilai

Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10, yaitu 0,951 untuk

corporate social responsibility (CSRi) , 0,960 untuk sales growth

(SG), 0,913 untuk capital intensity (CAPINT), 0,990 untuk

profitabilitas (ROA), dan 0,925 untuk leverage (DTA).

Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama,

yaitu tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10, yaitu 1,052 untuk corporate social responsibility (CSRi),

1,041 untuk sales growth (SG), 1,095 untuk capital intensity

(CAPINT), 1,010 untuk profitabilitas (ROA), dan 1,081 untuk

leverage (DTA). Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel

independen dalam model persamaan regresi tidak terdapat gejala

multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu, pada

76

Page 93: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

periode t dengan kesalahan penggangu pada perode t-1

(sebelumya). Untuk mengetahui apakah model regresi terdeteksi

ada atau tidaknya autokorelasi maka salah satu caranya dengan

melakukan Run Test dalam (Ghozali, 2013).

Adapun hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan

Run Test pada tabel 4.6 yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji Runs Test pada tabel 4.6 diketahui

bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,187 lebih besar dari

0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala atau

masalah autokorelasi pada penelitian ini.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

77

Page 94: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Penelitian ini menggunakan analisis grafik dengan scatterplot

untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas. Tidak

terjadi heterokedastisitas yaitu apabila tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y. Hasil uji heterokedastisitas grafik scatterplot dapat dilihat pada

gambar 4.3:

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tampilan Scetterplot dalam Gambar 4.3 di atas,

terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun di bawah

angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas.

78

Page 95: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95). Hasil uji koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa nilai Adjusted R

Square sebesar 0,083. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variable

corporate social responsibility, sales growth, capital intensity,

profitabilitas, dan leverage terhadap agresivitas pajak adalah 8,3%,

sedangkan sisanya sebesar 91,7% (100% - 8,3%) dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini,

seperti manajemen laba, kepemilikan keluarga, umur perusahaan,

kompensasi eksekutif, dan inventory intensity.

79

Page 96: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mempengaruhi apakah

semua variabel independen yang dimasukan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8:

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik F

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 uji F dapat dilihat bahwa nilai F

sebesar 3,644 dengan Sig. 0,004. Karena nilai signifikansi < 0,05

(0,004 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa corporate social

responsibility (CSRi), sales growth (SG), capital intensity

(CAPINT), profitabilitas (ROA), dan leverage (DTA) secara

simultan berpengaruh terhadap agresivitas pajak (CETR).

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

80

Page 97: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

variasi variabel dependen pada tingkat signifikansi 0,05. Adapun hasil

dari uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik t

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.9, corporate social responsibility

(CSRi) secara statistik menunjukkan nilai sig. lebih besar dari α

(0,414 > 0,05). Oleh karena itu, H1 ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa corporate social responsibility (CSRi) belum

mampu membuktikan adanya berpengaruh terhadap agresivitas

pajak (CETR).

Sales growth secara statistik menunjukkan nilai sig.lebih

besar dari α (0,128 > 0,05). Oleh karena itu, H2 ditolak, sehingga

dapat disimpulkan bahwa sales growth (SG) belum mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap agresivitas pajak (CETR).

Capital intensity (CAPINT) secara statistik menunjukkan

nilai sig.lebih kecil dari α (0,004 < 0,05). Oleh karena itu, H3

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa capital intensity

berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak (CETR).

81

Page 98: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Profitabilitas (ROA) secara statistik menunjukkan nilai

sig.lebih kecil dari α (0,004 < 0,05). Oleh karena itu, H4 diterima,

sehinggga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap agresivitas pajak (CETR).

Leverage (DTA) secara statistik menunjukkan nilai sig lebih

besar dari α (0,252 > 0,005). Oleh karena itu, H5 ditolak, sehingga

dapat disimpulkan bahwa leverage belum mampu membuktikan

adanya pengaruh terhadap agresivitas pajak (CETR). Berdasarkan

tabel 4.10 maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,335 - 0,110CSRi - 0,067SG - 0,119CAPINT - 0,224ROA +

0,046DTA + e

C. Pembahasan

1. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak

Hasil analisis regresi menunjukkan variabel corporate social

responsibility memiliki koefisien regresi sebesar -0,066 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,414. Hal tersebut menunjukkan bahwa corporate

social responsibility belum mampu membuktikan adanya pengaruh

terhadap agresivitas pajak. Jadi H1 penelitian ini yang menyatakan

bahwa corporate social responsibility berpengaruh terhadap

agresivitas pajak, ditolak.

Hal ini dimungkinkan karena informasi CSR yang diungkapkan

oleh perusahaan dalam laporan tahunan belum tentu sesuai dengan

kegiatan CSR yang sebenarnya dilakukan perusahaan atau dengan kata

82

Page 99: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

lain belum semua diungkapkan sehingga dana yang digunakan untuk

melakukan kegiatan CSR tidak dicantumkan kedalam laporan

keuangan, yang pada akhirnya tidak mengurangi jumlah laba

perusahaan. Akibatnya laba perusahaan tetap tinggi dan pajak yang

harus dibayarkan menjadi tinggi sehingga dapat dikatakan kalau

perusahaan tersebut tidak agresif terhadap pajak. Hal tersebut

dikarenakan belum adanya pihak yang diberi wewenang untuk

mengawasi pelaporan CSR sehingga kebenaran mengenai kegiatan

CSR yang diungkapkan oleh perusahaan belum dapat diper-

tanggungjawabkan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Harjito (2018),

Etfah (2018), dan Wijayanti (2016) yang membuktikan bahwa

corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap agresivitas

pajak.

2. Pengaruh Sales Growth Terhadap Agresivitas Pajak

Hasil analisis regresi menunjukkan variabel sales growth

memiliki koefisien regresi sebesar -0,123 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,128. Hal tersebut menunjukkan bahwa sales growth belum

mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap agresivitas pajak. Jadi

H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa sales growth

berpengaruh terhadap agresivitas pajak, ditolak.

Dengan meningkatnya pertumbuhan penjualan mengakibatkan

penghasilan perusahaan juga meningkat. Disisi lain penghasilan

83

Page 100: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

perusahaan yang meningkat juga akan mengakibatkan beban pajak yang

dikenakan dari penghasilan juga meningkat. Hal tersebut membuat

banyak perusahaan yang berperan sebagai wajib pajak badan mencari cara

dan celah agar besarnya pajak yang dibebankan oleh perusahaan dapat

diminimalkan, dengan kata lain perusahaan juga harus meminimalkan

penghasilan kena pajaknya. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk

memperkecil penghasilan yaitu dengan melaporkan sebagian penghasilan

perusahaan, merendahkan harga jual, memilih menjual kepada pengusaha

non PKP dalam bentuk faktur pajak sederhana agar lebih mudah tidak

melaporkan penjualannya (Hanum dalam Wulansari, 2017). Hal tersebut

dapat memperkecil pajak yang dipungut dari segi penjualan namun bukan

berarti perusahaan dengan cara demikian dapat menghindari pajak yang

lain seperti PPN, PPNBM, BPHTB, dan PBB yang tetap menjadi

kewajiban perusahaan. Selain itu Undang-Undang No.36 Tahun 2008

pasal 4 ayat 1 UU PPh menjelaskan bahwa yang menjadi objek PPh badan

diantaranya adalah penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan

atau jasa, hadiah dari undian dan penghargaan, penerimaan kembali

pembayaran pajak yang telah dibebankan, bunga, dividen dengan nama

dan dalam bentuk apapun, royalti atau imbalan, keuntungan selisih kurs

mata uang asing dll. Dimana objek pajak tersebut diluar dari kegiatan

penjualan atau active income yang tetap harus dibayar oleh perusahaan.

Dengan demikian pertumbuhan penjualan yang meningkat ataupun

menurun tidak akan

84

Page 101: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

ada pengaruhnya terhadap praktik perlawanan pajak yang dilakukan

perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Mahanani et al

(2017), Swingly dan Sukartha (2015), dan Permata et al (2017) yang

dapat membuktikan bahwa sales growth tidak berpengaruh terhadap

tax avoidance yang merupakan bagian dari tindakan agresivitas pajak.

3. Pengaruh Capital Intensity Terhadap Agresivitas Pajak

Hasil analisis regresi menunjukkan variabel capital intensity

memiliki koefisien regresi sebesar -0,242 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,004. Hal tersebut menunjukkan bahwa capital intensity

berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak. Jadi H3 dalam

penelitian ini yang menyatakan bahwa capital intensity berpengaruh

terhadap agresivitas pajak, diterima.

Kepemilikan aset tetap dapat mengurangi pembayaran pajak yang

dibayarkan perusahaan karena adanya biaya depresiasi yang melekat pada

aset tetap. Besarnya biaya depresiasi untuk aset tetap diperaturan

perpajakan Indonesia beraneka ragam tergantung dari klasifikasi aset

tetap tersebut. Biaya depresiasi dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk

meminimumkan pajak yang dibayar perusahaan. Hanum (2013) dalam

penelitiannya menjelaskan bahwa biaya depresiasi adalah biaya yang

dapat dikurangkan dari penghasilan dalam menghitung pajak, maka

dengan semakin besar jumlah aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan

maka akan semakin besar pula depresiasinya sehingga

85

Page 102: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

mengakibatkan jumlah penghasilan kena pajak dan tarif pajak

efektifnya akan semakin kecil.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Fitria (2018) yang menyatakan bahwa capital intensity

berpengaruh positif pada agresivitas pajak.

4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Agresivitas Pajak

Hasil analisis regresi menunjukkan variabel profitabilitas

memiliki koefisien regresi sebesar -0,231 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,004. Hal tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak. Jadi H4 dalam

penelitian ini yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh

terhadap agresivitas pajak, diterima.

Chen et. al (2010) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat

profitabilitas tinggi memiliki kesempatan untuk memposisikan diri dalam

tax planning yang mengurangi jumlah beban kewajiban perpajakan. Hal

tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kemampuan

untuk memperoleh keuntungan harus mempersiapkan pajak yang akan

dibayarkan sebesar pendapatan yang diperoleh. Pendapatan yang

diperoleh perusahaan cenderung berbanding lurus dengan pajak yang

dibayarkan, sehingga semakin besar keuntungan yang diperoleh

perusahaan maka semakin tinggi juga beban pajak yang harus ditanggung

perusahaan. Hal tersebut juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan

dengan tingkat Profitabilitas yang

86

Page 103: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

tinggi dapat membayar pajak lebih tinggi dari perusahaan yang

memiliki profitabilitas yang rendah.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sufia dan Riswandari (2018) yang menyatakan bahwa

profitabilitas yang diproksikan dengan ROA secara parsial

berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Dalam penelitian tersebut juga

konsisten menjelaskan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas

yang tinggi memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya

melalui pemilihan prosedur akuntansi yang mendukung dalam

mengefisienkan beban pajak yang harus dibayar. Selain itu,

perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki peluang

untuk memanfaatkan insentif pajak secara agresif sehingga beban

pajak yang terutang dapat menjadi lebih kecil dari yang seharusnya.

5. Pengaruh Leverage Terhadap Agresivitas Pajak

Hasil analisis regresi menunjukkan variabel capital intensity

memiliki koefisien regresi sebesar 0,094 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,252. Hal tersebut menunjukkan bahwa leverage belum

mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap agresivitas pajak. Jadi

H5 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh

terhadap agresivitas pajak, ditolak.

Meskipun terdapat undang-undang yang mengatur bahwa

perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi akan memperoleh insentif

pajak berupa potongan atas bunga pinjaman, namun hal tersebut

87

Page 104: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

memungkinkan perusahaan yang memiliki hutang tidak semata-mata

untuk melakukan tindakan agresivitas pajak, melainkan hutang yang

dimilki hanya digunakan untuk melakukan pembiayaan di

perusahaannya atau investasi di luar perusahaannya. Hutang yang

digunakan untuk keperluan investasi akan dapat menghasilkan

pendapatan diluar perusahaan, sehingga membuat laba yang diperoleh

perusahaan naik dan mempengaruhi kenaikan beban pajak yang

ditanggung perusahaan. Oleh karena itu, walaupun jumlah pendanaan

dari hutang semakin tinggi, apabila hutang tersebut digunakan untuk

terus memperoleh laba yang lebih besar, maka beban bunga yang di

hasilkan dari tingkat pendanaan hutang tersebut bukan menjadi faktor

penyebab beban pajak akan berkurang. Maka hal tersebut

membuktikan bahwa tingkat rasio leverage yang tinggi hanya akan

mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pembiayaan dan investasi

dalam memperoleh laba sebanyak-banyaknya.

Hasil penelitain ini konsisten dengan penelitian Ardyansah dan

Zulaikha (2014) serta Wijayanti (2016) yang dapat membuktikan bahwa

tingkat rasio leverage tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

88

Page 105: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate

social responsibility, sales growth, capital intensity, profitabilitas, dan

leverage terhadap agresivitas pajak. Data dalam penelitian ini

berjumlah 148 yang diambil dari perusahaan yang terdaftar dalam BEI

periode 2014-2017 yang telah memenuhi kriteria peneliti. Berdasarkan

pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Corporate social responsibility tidak berpengaruh signifikan

terhadap agresivitas pajak. Hasil penelitian ini tidak konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Andhari dan Sukartha

(2017), Suprimarini dan Suprasto (2017) serta Mumtahanah

dan Septiani (2017) yang dapat membuktikan bahwa corporate

social responsibility memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap agresivitas pajak.

2. Sales growth tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas

pajak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Dewinta dan Setiawan (2016), Budiman

dan Setiyono (2012) dalam Swingly (2015) yang menunjukkan

bahwa pertumbuhan penjualan (sales growth) berpengaruh

89

Page 106: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

signifikan terhadap CETR yang merupakan proksi dari aktivitas

agresivitas pajak.

3. Capital intensity berpengaruh signifikan terhadap agresivitas

pajak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Indradi (2018) dan Novitasari (2017) yang

belum mampu membuktikan bahwa Capital Intensity

berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan.

4. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Savitri (2017) yang membuktikan bahwa ROA

tidak memiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak.

5. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas

pajak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pratiwi (2018) dalam penelitiannya

membuktikan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap

tindakan agresivitas pajak perusahaan.

B. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang mungkin dapat

melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Terbatasnya variabel - variabel yang digunakan pada penelitian

ini, seperti corporate social responsibility, sales growth,

capital intensity, profitabilitas, dan leverage.

90

Page 107: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

2. Data penelitian ini terbatas pada periode 2014-2017.

3. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar dalam BEI saja.

C. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan

hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa

masukan mengenai beberapa hal, diantaranya:

1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-

variabel yang memiliki keterkaitan dengan agresiitas pajak,

seperti risiko perusahaan, manajemen laba, kepemilikan

keluarga, dan kompensasi rugi fiskal, serta meneliti variabel

agresivitas pajak dengan menggunakan proxy lain, seperti ETR,

atau BTD.

2. Menggunakan periode waktu yang lebih lama dan terbaru,

misalnya 5 atau 7 tahun untuk mengetahui kondisi perusahaan

yang sesungguhnya.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan menambahkan ruang lingkup

perusahaan yang diteliti, seperti perusahaan pertambangan dan

perusahaan pertanian yang terdaftar dalam BEI sehingga

memberikan tingkat generalisasi yang lebih tinggi dalam

menganalisis pengaruh corporate social responsibility, sales

growth, capital intensity, profitabilitas, dan leverage terhadap

agresivitas pajak

91

Page 108: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

DAFTAR PUSTAKA

Adisamartha, I. P., & Noviari, N. (2015). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Intensitas

Persediaan, dan Intensitas Aset Tetap Pada Tingkat Agresivitas Wajib Pajak

Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 13(3), 973-1000.

Aditama, F., & Purwaningsih, A. (2014). Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap

Manajemen Laba Pada Perusahaan Nonfaktur Yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. MODUS, 26(1), 33-50.

Andhari, P. A., & Sukartha, I. M. (2017). Pengaruh Pengungkapan Corporate

Social Responsibility, Profitabilitas, Inventory Intensity, Capital Intensity,

dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 18(3), 2115-2142.

Anita M, F. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Leverage,

Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak. JOM

Fekon, 2(2).

Anonim. (2015). Selewengkan Dana Pajak, 2 Perusahaan di Bandung

Diperkarakan. detiknews. Retrieved April 25, 2019, from

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/2831007/selewengkan-dana-

pajak-2-perusahaan-di-bandung-diperkarakan

Ardyansah, D., & Zulaikha. (2014). Pengaruh Size, Leverage, Profitability,

Capital Intensity Ratio, dan Komisaris Independen Terhadap Effective Tax

Rate ( ETR). Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 1-9.

Barton, S. L., Hill, N. e., & undaram, S. (1989). An Empirical Test of Stakeholder

Theory Predictions of Capital Structure. Financial Management

Association International, 18(1), 36-44.

Bouty, H. (2010 ). Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak . Jakarta : PT Putra Zet Es.

Brotodiharjo, R. S. (1993). Pengantar Ilmu Hukum Pajak (3rd ed.). Bandung: PT

Eresco.

Burton, W. I. (2008). Hukum Pajak . Jakarta : Salemba Empat .

Chen, S., Chen , X., Cheng , Q., & Shevlin, T. (2010). Are family firms more tax

aggressive than non-family firms?. Journal of Financial Econimics, 95(1),

41-61. doi:https://doi.org/10.1016/j.jfineco.2009.02.003

Chew, J. (2016). 7 Corporate Giants Accused of Evading Billions in Taxes.

Retrieved April 30, 2019, from https://fortune.com/2016/03/11/apple-

google-taxes-eu

92

Page 109: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Clarensia, J., Rahayu, S., & Azizah, N. (2012). Pengaruh Likuiditas,

Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Kebijakan Dividen Terhadap

Harga Saham. 1(1).

Crowther, D., & Guler, A. (2008). Corporate Social Responsibility .

Deegan, C. (2002). The Legitimising Effect Of Social And Environmental

Disclosures - A Theoretical Foundation. Accounting, Auditing, and

Accountability Journal, 15(3).

Deegan, N. B. (1998). The Public Disclosure of Environmental Performance

Information - A Dual Test Of Media Agenda Setting Theory and Legitimacy

Theory. Accounting and Bussiness Riset, 29, 21-41. doi:https://doi.org/10.1080/00014788.1998.9729564

Deitiana, T. (2011). Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan, dan

Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 13(1), 57-

66.

Desai, M., & Dharmapala, D. (n.d.). Earnings Management and Corporate Tax

Shelters. Harvard University and University of Connecticut Working Paper.

Dewinta, I. A., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan

Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(3),

1584-1613.

Dunbar , A., Higgins, D., Phillips , J., & Plesko, G. (2010). What Do Measures of

Tax Aggressiveness Measure?. National Tax Association Proceedings

from the 103rd Annual Conference in Chicago, 103, 18-26.

Etfan, Y. J., Ekasari, K., & Asdani, A. (2018). Pengaruh Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Bank Syariah dan Bank

Konvensional . Prosiding Seminar Nasional Akuntansi, Manajemen, dan

Keuangan ke III .

Fahmi, I. (2014). Analisa Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fernández-Rodríguez, E., & Martínez-Arias, A. (2014). Determinants of the

Effective Tax Rate in the BRIC Countries. Emerging Markets Finance and Trade, 50, 214-228. doi:http://dx.doi.org/10.2753/REE1540-

496X5003S313

Fikriyah. (2013). Analisis Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, dan

Karakteristik Kepemilikan Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan.

93

Page 110: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Fitria, E. F. (2018). Pengaruh Capital Intensity, Inventory Intensity, Profitabilitas

dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak. Seminar Mahasiswa Nasional Ekonomi dan Bisnis, 2(1). Retrieved from

https://ejournal.stiedewantara.ac.id/index.php/SENMAKOMBIS/issue/arc

hive

Frank, M. M., Lynch, L. J., & Rego, S. O. (2009). Tax Reporting Aggressiveness

and Its Relation to Aggressive Financial Reporting. The Accounting

Review, 84(2), 467–496. doi:https://doi.org/10.2308/accr.2009.84.2.467

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro .

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23

(8 ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I., & Anis, C. (2007). Teori Akuntansi . Semarang : Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Gunawan, J. (2010). Perception of Important Information in Coprorate Social

Disclosures : Evidence From Indonesia. Social Responsibility Journal ,

6(1), 62-77. doi:http://dx.doi.org/10.1108/17471111011024559

Gunawan, J. (2015). Corporate social disclosures in Indonesia : stakeholders’

influence and motivation. Social Responsibility Journal, 11(3), 535-552.

doi:http://dx.doi.org/10.1108/SRJ-04-2014-0048

Hantoro, J. (2018). Kejaksaan Agung Tangkap Buron Penggelapan Pajak Rp 10,68 Miliar. Tempo.co. Retrieved April 25, 2019, from

https://nasional.tempo.co/read/1054384/kejaksaan-agung-tangkap-buron-

penggelapan-pajak-rp-1068-miliar/full&view=ok

Hanum, H. R., & Zulaikha. (2013). Pengaruh Karakteristik Corporate

Governance Terhadap Effective Tax Rate. Diponegoro Journal of

Accounting, 2(2), 1-10.

Harjito, Y. (2018, Juni). Agresivitas Pajak Ditinjau dari Karakteristik

Perusahaan dan Corporate Social Responsibility. 14(1), 29-39.

Harmoni, A., & Andriyani, A. (2008, Agustus 20-21). Pengungkapan Corporate

Social Responsibility ( CSR ) Pada Official Website Perusahaan Studi

Pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan

Sistem Intelijen.

Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT.Grasindo .

Hidayanti, A. N. (2013). Pengaruh Antara Kepemilikan Keluarga dan Corporate

Governance Terhadap Tindakan Pajak Agresif. Working Paper.

94

Page 111: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Hidayat, W. W. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan

Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak:Studi Kasus Perusahaan

Manufaktur di Indonesia. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB)

Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 19-26.

Hidayati, N. N. (2009). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Terhadap Earnings Responses Coefficient Pada Perusahaan High Profile.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11(1), 1-18.

Https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/target-penerimaan-perpajakan-

apbn-2019-optimal-namun-realistis/, diakses pada tanggal 29 Agustus

2019.

Husnan, S., & Pudjiastuti , E. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (5 ed.). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hutagaol, J. (2003). Kapita Selekta Akuntansi Pajak. Jakarta: Kharisma.

Indradi , D. (2018, Januari). Pengaruh Likuiditas, Capital Intensity Terhadap

Agresivitas Pajak. Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia, 1(1), 147.

Indrawati, T., & Suhendro. (2006, Januari-Juni). Determinasi Capital Structure

Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 3(1), 77-105.

Jaya, F. (2018). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Capital

Intensity, dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Agresivitas Pajak. JOM Feb, 1(1).

Jensen , M., & Meckling , W. (1976). Theory Of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs And Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3,

305-360.

Kabajeh, M. A., AL Nu’aimat, S. M., & Dahmash, D. N. (2012). The Relationship

between the ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public

Companies Market Share Prices. International Journal of Humanities and

Social Science, 2(11).

Kasmir. (2008). Manajemen Perbankan . Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta : PT.Raja Grapindo Persada .

Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan (1 ed.). Jakarta: Rajawali Pers.

Kraft, A. (2014). What Really Affects German Firms' Effective Tax Rate?. International Journal of Financial Research, 5(3). doi:http://dx.doi.org/10.5430/ijfr.v5n3p1

95

Page 112: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Lanis, R., & Richardson, G. (2012). Corporate social responsibility and tax

aggressiveness:An Empirical Analysis. J. Account. Public Policy, 31(1),

86-108.

Lanis, R., & Richardson, G. (2013). Corporate Social Responsibility and Tax

Aggressiveness : a Test of Legitimacy Theory. Accounting Auditing and Accountability Journal, 26(1), 75-100. doi:http://dx.doi.org/10.1108/09513571311285621

Mahanani, A., Titisari, K. H., & Nurlaela, S. (2017). Pengaruh Karakteristik

Perusahaan, Sales Growth, dan CSR Terhadap Tax Avoidance . Seminar

Nasional IENACO.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan (Edisi Revisi 2011 ed.). (Andi, Ed.) Yogyakarta.

Martono, & Harjito, A. (2010). Manajemen Keuangan (3 ed.). Yogyakarta : Ekonisia.

Masri, I., & Martani, D. (2012). Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost of Debt. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Melisa , M., & Tandean, V. A. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Jurnal Akuntansi Bisnis, 8(1).

Mulyani, S., Darminto, & N.P, M. W. (2014). Pengaruh Karakteristik Perusahaan,

Koneksi Politik, dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak

. Jurnal Mahasiswa Perpajakan, 2(1).

Mumtahanah, S. N., & Septiani, A. (2017). Pengaruh Pengungkapan Corporate

Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak Dengan Moderasi

Kepemilikan Saham Oleh Keluarga. Diponegoro Journal of Accounting,

6(4), 1-13.

Mustika. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, Capital Intensity, dan Kepemilikan Keluarga

Terhadap Agresivitas Pajak. JOM Fekon, 4(1).

Muzakki, M. R., & Darsono. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility

dan Capital Intensity Terhadap Penghindaran Pajak. Diponegoro of

Journal Accounting, 4(3), 1-8.

Natalya, D. (2018). Pengaruh Capital Intensity,Leverage Dan Profitabilitas

Terhadap Tax Agresivitas Dengan Kinerja Pasar Sebagai Variabel

Moderating. Media Akuntansi Perpajakan, 3(1), 37-55.

Novitasari, S. (2017). Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance, dan

Intensitas Modal Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan (Vol. 4). JOM

Fekon.

96

Page 113: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Nugraha, N. B., & Meiranto, W. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility,

Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Capital Intensity Terhadap

Agresivitas Pajak. Diponegoro Journal of Accounting, 4(4), 1-14.

Oktaviyani , R., & Munandar , A. (2017, November). Effect of Solvency, Sales

Growth, and Institutional Ownership on Tax Avoidance with Profitability

as Moderating Variables in Indonesian Property and Real Estate Companies. Binus Business Review, 8(3), 183-188. doi:10.21512/bbr.v8i3.3622

Pajriyansyah , R., & Firmansyah , A. (2017). Pengaruh Leverage, Kompensasi

Rugi Fiskal, dan Manajemen Laba Terhadap Penghindaran Pajak.

Permata , A. D., Nurlaela , S., & Masitoh W, E. (2018). Pengaruh Size, Age,

Profitability, Leverage dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(1), 10-20. doi:http://dx.doi.org/10.29040/jap.v19i1.171

Pratiwi, S. D. (2018). Pengaruh Leverage, Manajemen Laba, Capital Intensity,

dan Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Agresivitas Pajak. JOM FEB, 1(1).

Purwanto, A. (2016). Pengaruh Likuditas, Leverage, Manajemen Laba, dan

Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan Pada

Perusahaan Pertanian dan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indoensia Periode 2011-2013. JOM Fekon, 3(1).

Putra, H. (2014). Analisis Pelaksanaan Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) Pada Perbankan Syariah Indonesia Berdasarkan

Indeks Islamic Social Reporting (ISR).

Q.S At Taubah Ayat 29 .

Ratmono, D., & Sagala, W. M. (2015). Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) Sebagai Sarana Legitimasi: Dampaknya Terhadap

Tingkat Agresivitas Pajak. Jurnal Nominal, 4(2).

Ratu, R. (2018, Januari-Juni). Pengaruh Corporate Social Responsibility,

Leverage, Kepemilikan Mayoritas, dan Corporate Governance Terhadap

Agresivitas Pajak. JOM FEB, 1(1).

Reminda, A. D. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan, dan Capital Intensity Terhadap Agresivitas Pajak.

JOM Fekon, 4(2).

Resmi, S. (2013). Perpajakan Teori dan Kasus . Jakarta: Salemba Empat.

Richardson, G., & Lanis, R. (2007). Determinants of the variability in corporate

effective tax rates and tax reform: Evidence from Australia. Journal of

97

Page 114: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Accounting and Public Policy, 26(6), 689-704. doi:https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2007.10.003

Richardson, G., Wang, B., & Zhang, X. (2016). Ownership structure and corporate

tax avoidance:Evidence from publicly listed private firms in China. Journal

of Contemporary Accounting & Economics. doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.jcae.2016.06.003

Rinaldi, & Cheisviyanny, C. (2015). Pengaruh Profitabilitas,Ukuran Perusahaan,

dan Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidance. SNEMA.

Sari, D. L. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibilty, Kepemilikan

Mayoritas, dan Corporate Governance Terhadap Agresivitas Pajak. JOM

Fekon, 4(1).

Sartono , A. (2009). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi (4 ed.). Yogyakarta: BPFE.

Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi) (4 ed.). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sartono, A. (2015). Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada.

Savitri, D. A. (2017). Pengaruh Leverage, Intensitas Persediaan, Intensitas Aset

Tetap, dan Profitabilitas Terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal Ilmu

Manajemen dan Akuntansi Terapan (J’MAT), 8(2).

Suandy, E. (2014). Perencanaan Pajak . Jakarta : Salemba Empat .

Sudana, I. M., & Arlindania, P. A. (2011). Corporate Governance dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Perusahaan

Go-Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan,

4(1), 37-49.

Sufia, L., & Riswandari, E. (n.d.). Pengaruh Manajemen Laba, Proporsi

Komisaris Independen, Profitabilitas, Capital Intensity, dan Likuiditas

Terhadap Tax Aggressiveness. Jurnal Akuntansi Bisnis, 11(2), 140-156.

Sukandarrumidi. (2006). Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Suprimarini, N. D., & Suprasto H, B. (2017, Mei). Pengaruh Corporate Social

Responsibility, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Konstitusional Pada

Agresivitas Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 19(2), 1349-

1377.

Swingly, C., & Sukartha, M. (2015). Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Komite

Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan

98

Page 115: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 10(1),

47-62.

Syamsuddin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Undang- Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. (n.d.). Tentang

Pajak Penghasilan.

W, D. I., Djumena, S., & Yuniarwati. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Agresivitas Pajak Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI 2013-

2015. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis, 1(1), 125-134.

Weston, J., & F.Brigham, E. (1991). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

(Ketujuh ed.). Jakarta: Erlangga.

Wijayanti, A., Wijayanti, A., & Samrotun, Y. C. (2016). Pengaruh Karakteristik

Perusahaan, GCG, dan CSR Terhadap Penghindaran Pajak. Seminar

Nasional IENACO.

Windaswari, K. A., & Merkusiwati, N. L. (2018). Pengaruh Koneksi Politik,

Capital Intensity, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Pada

Agresivitas Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 23(3).

doi:https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i03.p14

99

Page 116: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN – LAMPIRAN

100

Page 117: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 1

Daftar Sampel Perusahaan 2014-2017

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT Akasha Wira International Tbk ADES

2 PT Aneka Gas Industri Tbk AGII

3 PT Astra International Tbk ASII

4 PT Sepatu Bata Tbk BATA

5 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI

6 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

7 PT Chitose International Tbk CINT

8 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

9 PT Delta Djakarta Tbk DLTA

10 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

11 PT Ekadharma International Tbk EKAD

12 PT Gudang Garam Tbk GGRM

13 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP

14 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

15 PT Indal Aluminium Industry Tbk INAI

16 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

17 PT Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF

18 PT KMI Wire and Cable Tbk KBLI

19 PT Kalbe Farma Tbk KLBF

20 PT Lion Metal Works Tbk LION

21 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH

22 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

23 PT Nipress Tbk NIPS

24 PT Pyridam Farma Tbk PYFA

25 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

26 PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk SCCO

27 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO

28 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk SMBR

29 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

30 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

31 PT Siantar Top Tbk STTP

32 PT Tunas Alfin Tbk TALF

33 PT Mandom Indonesia Tbk TCID

34 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ

35 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR

36 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

101

Page 118: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

37 PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSBP

Sumber: Data sekunder yang diolah

102

Page 119: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 2

INDIKATOR GRI G4

INDIKATOR KINERJA EKONOMI

A. EKONOMI A.1 ASPEK KINERJA EKONOMI

G4-EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan

G4-EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada

kegiatan organisasi karena perubahan iklim

G4-EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti

G4-EC4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah

A.2 ASPEK KEBERADAAN PASAR G4-EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut

gender dibandingkan dengan upah minimum regional di lokasilokasi operasional yang signifikan

G4-EC6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat lokal di lokasi operasi yang signifikan

A.3 ASPEK DAMPAK EKONOMI TIDAK LANGSUNG G4-EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa

yang diberikan G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk

besarnya dampak

A.4 ASPEK PENGADAAN

G4-EC9 Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi operasional yang signifikan

B. LINGKUNGAN

B.1 ASPEK BAHAN

G4-EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume

G4-EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang

B.2 ASPEK ENERGI

G4-EN3 Konsumsi energi dalam organisasi

G4-EN4 Konsumsi energi di luar organisasi

G4-EN5 Intensitas energy

G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi

G4-EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa

B.3 ASPEK AIR

G4-EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber

G4-EN9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan

air

G4-EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali

B.4 ASPEK KEANEKARAGAMAN HAYATI

103

Page 120: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

G4-EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola di dalam, atau yang berdekatan dengan, kawasan lindung dan

kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar

kawasan lindung G4-EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa terhadap

keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan kawasan dengan

nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung

G4-EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan G4-EN14 Jumlah total spesies dalam iucn red list dan spesies dalam daftar

spesies yang dilindungi nasional dengan habitat di tempat yang dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat risiko kepunahan

B.5 ASPEK EMISI G4-EN15 Emisi gas rumah kaca (grk) langsung (cakupan 1) G4-EN16 Emisi gas rumah kaca (grk) energi tidak langsung (cakupan 2) G4-EN17 Emisi gas rumah kaca (grk) tidak langsung lainnya (cakupan 3) G4-EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (grk) G4-EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (grk) G4-EN20 Emisi bahan perusak ozon (bpo) G4-EN21 Nox, sox, dan emisi udara signifikan lainnya B.6 ASPEK EFLUEN DAN LIMBAH G4-EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan G4-4N23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan G4-EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan G4-EN25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya yang diangkut, diimpor,

diekspor, atau diolah, dan persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman internasional

G4-EN26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman hayati dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena dampak dari air buangan dan limpasan dari organisasi

B.7 ASPEK PRODUK DAN JASA G4-EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingungan produk

dan jasa G4-EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang

direklamasi menurut kategori B.8 ASPEK KEPATUHAN G4-EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi

nonmoneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan

B.9 ASPEK TRANSPORTASI G4-EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan

barang lain serta bahan untuk operasional organisasi, dan pengangkutan tenaga kerja

B.10 ASPEK LAIN-LAIN G4-EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan

berdasarkan jenis

104

Page 121: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

B.11 ASESMEN PEMASOK ATAS LINGKUNGAN G4-EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

lingkungan G4-EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial

dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil B.12 ASPEK MEKANISME DAN PENGADUAN MASALAH

LINGKUNGAN G4-EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan,

ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi C. KATEGORI SOSIAL

C.1 SUB-KATEGORI PRAKTIK KETENAGAKERJAAN DAN

KENYAMANAN BEKERJA C.1.1 ASPEK KEPEGAWAIAN

G4-LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah

G4-LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu,

berdasarkan lokasi operasi yang signifikanTingkat kembali

bekerja dan tingkat retensi setelah cuti melahirkan, menurut

gender

G4-LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti

melahirkan, menurut gender

C.1.2 ASPEK INDUSTRIAL G4-LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan

operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian bersama

C.1.3 ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

G4-LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite

bersama formal manajemen-pekerja yang membantu mengawasi

dan memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja

G4-LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang, dan kemangkiran, serta jumlah total kematian akibat kerja, menurut

daerah dan gender

G4-LA7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka

G4-LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam

perjanjian formal dengan serikat pekerja

C.1.4 ASPEK PELATIHAN DAN PENDIDIKAN G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut gender,

dan menurut kategori karyawan G4-LA10 Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran

seumur hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti

105

Page 122: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

G4-LA11 Persentase karyawan yang menerima reviu kinerja dan pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan kategori karyawan

C.1.5 ASPEK KEBERAGAMAN DAN KESETARAAN PELUANG G4-LA12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan

perkategori karyawan menurut gender, kelompok usia,

keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator keberagaman

lainnya C.1.6 ASPEK KESETARAAN REMUNERASI PEREMPUAN DAN

LAKI-LAKI G4-LA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-

laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan

C.1.7 ASPEK ASESMEN PEMASOK ATAS PRAKTIK

KETENAGAKERJAAN G4-LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

praktik ketenagakerjaan G4-LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

praktik ketenaga kerjaan dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

C.1.8 ASPEK MEKANISME PENGADUAN MASALAH

KETENAGAKERJAAN G4-LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi

C.2 SUB-KATEGORI HAK ASASI

MANUSIA C.2.1 ASPEK INVESTASI G4-HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi

yang signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak asasi manusia

G4-HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau

prosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek hak asasi manusia yang relevan dengan operasi, termasuk persentase

karyawan yang dilatih C.2.2 ASPEK NON-DISKRIMINASI G4-HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang

diambil C.2.3 ASPEK KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERJANJIAN

KERJA BERSAMA G4-HR4 Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar

atau berisiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan

kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

C.2.4 ASPEK PEKERJA ANAK

106

Page 123: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

G4-HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil

untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja anak yang

efektif C.2.5 ASPEK PEKERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA G4-HR6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi

melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan untuk

berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk pekerja paksa

atau wajib kerja C.2.6 ASPEK PRAKTIK PENGAMANAN

G4-HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan

atau prosedur hak Asasi manusia di organisasi yang relevan

dengan operasi

C.2.7 ASPEK HAK ADAT

G4-HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adat dan tindakan yang diambil

C.2.8 ASPEK ASESMEN

G4-HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan reviu atau asesmen campak hak asasi manusia

C.2.9 ASPEK ASESMEN PEMASOK ATAS HAK ASASI MANUSIA G4- Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria hak

HR10 asasi manusia G4- Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap HR11 hak asasi manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yang

diambil C.2.10 ASPEK MEKANISME PENGADUAN MASALAH HAK

ASASI MANUSIA

G4- Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia

HR12 yang 112 diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan formal

C.3 SUB-KATEGORI MASYARAKAT

C.3.1 ASPEK MASYARAKAT LOKAL

G4-SO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen

dampak, dan program pengembangan yang diterapkan

G4-SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap masyarakat local

C.3.2 ASPEK ANTI KORUPSI

G4-SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi

G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur

Antikorupsi

G4-SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil

C.3.3 ASPEK KEBIJAKAN PUBLIK

G4-SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan

penerima/penerima manfaat

107

Page 124: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

C.3.4 ASPEK ANTI PERSAINGAN

G4-SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust,

serta praktik monopoli dan hasilnya

C.3.5 ASPEK KEPATUHAN

G4-SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi nonmoneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan

peraturan C.3.6 ASPEK ASESMEN PEMASOK ATAS DAMPAK PADA

MASYARAKAT G4-SO9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

dampak terhadap masyarakat G4-SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil C.3.7 ASPEK MEKANISME PENGADUAN DAMPAK TERHADAP

MASYARAKAT G4-SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi

C.4 SUB-KATEGORI TANGGUNGJAWAB ATAS PRODUK C.4.1 ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN PELANGGAN

G4-PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilai

untuk peningkatan

G4-PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk

dan jasa sepanjang daur hidup, menurut jenis hasil

C.4.2 ASPEK PELABELAN PRODUK DAN JASA

G4-PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan

jasa, serta persentase kategori produk dan jasa yang signifikan

harus mengikuti persyaratan informasi sejenis

G4-PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa,

menurut jenis hasil

G4-PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan

C.4.3 ASPEK KOMUNIKASI PEMASARAN

G4-PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan

G4-PR7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela

C.4.4 ASPEK PRIVASI PELANGGAN G4-PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran

privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan C.4.5 ASPEK KEPATUHAN

108

Page 125: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

G4-PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan

terhadap undang-undang dan peraturan terkait penyediaan dan

penggunaan produk dan jasa

109

Page 126: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 3

Corporate Social Responsibility

No KODE Corporate Social Responsibility

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0.0440 0.0440 0.0440 0.0440

2 AGII 0.0220 0.0330 0.0769 0.0330

3 ASII 0.2967 0.2747 0.3297 0.3187

4 BATA 0.0330 0.0330 0.0220 0.0110

5 BUDI 0.0549 0.0440 0.0440 0.0659

6 CEKA 0.0220 0.0440 0.0330 0.0220

7 CINT 0.0330 0.0330 0.0440 0.0659

8 CPIN 0.0330 0.0110 0.0330 0.0330

9 DLTA 0.0330 0.0330 0.0549 0.0879

10 DVLA 0.0440 0.0330 0.0220 0.0440

11 EKAD 0.0110 0.0110 0.0330 0.0110

12 GGRM 0.0110 0.0110 0.0220 0.0220

13 HMSP 0.0989 0.0440 0.0989 0.0659

14 IGAR 0.0330 0.0110 0.0330 0.0440

15 INAI 0.0220 0.0220 0.0220 0.0330

16 INDF 0.1868 0.0659 0.0879 0.1319

17 KAEF 0.1209 0.1209 0.1868 0.2088

18 KBLI 0.0110 0.0110 0.0440 0.0220

19 KLBF 0.0220 0.0549 0.0220 0.0330

20 LION 0.0879 0.0879 0.0879 0.0989

21 LMSH 0.0769 0.0879 0.0879 0.0879

22 MLBI 0.0330 0.0440 0.0549 0.0330

23 NIPS 0.1099 0.0989 0.1099 0.1209

24 PYFA 0.0989 0.0989 0.1099 0.0220

25 ROTI 0.0220 0.0220 0.0330 0.0220

26 SCCO 0.0110 0.0220 0.0330 0.0110

27 SIDO 0.0549 0.0659 0.0549 0.0220

28 SMBR 0.1099 0.1209 0.1099 0.1099

29 SMGR 0.0769 0.0440 0.0549 0.1319

30 SMSM 0.0659 0.0659 0.0769 0.0989

31 STTP 0.0110 0.0110 0.0110 0.0110

32 TALF 0.0330 0.0330 0.0220 0.0330

33 TCID 0.0440 0.0440 0.0769 0.0769

34 ULTJ 0.0879 0.0989 0.0989 0.0989

110

Page 127: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

35 UNVR 0.1099 0.1099 0.1429 0.1319

36 WIIM 0.0440 0.0879 0.0659 0.0440

37 WSBP 0.0659 0.0549 0.0659 0.0769

111

Page 128: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 4

Sales Growth

No KODE Sales Growth

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0.1518 0.1571 0.3254 -0.0824

2 AGII 0.1304 0.2981 -0.1575 0.1134

3 ASII 0.0403 -0.0868 0.0169 0.1379

4 BATA 0.1178 0.0199 0.0282 -0.0253

5 BUDI -0.1108 0.0414 -0.0373 0.0174

6 CEKA 0.4621 -0.0584 -0.1807 0.0346

7 CINT 0.0941 -0.0912 -0.1430 0.1421

8 CPIN 0.1359 0.0328 -0.2707 0.2904

9 DLTA 0.0551 -0.2550 0.5074 0.0030

10 DVLA 0.0019 0.1833 -0.1112 0.0856

11 EKAD 0.2577 0.0094 -0.0698 0.1318

12 GGRM 0.1759 0.0795 -0.0840 0.0922

13 HMSP 0.0755 0.1038 -0.0718 0.0380

14 IGAR 0.1631 -0.0820 -0.1705 -0.0389

15 INAI 0.4569 0.4834 0.0723 -0.2368

16 INDF 0.1433 0.0074 -0.0405 0.0529

17 KAEF 0.0398 0.0751 -0.1957 0.0544

18 KBLI -0.0732 0.1166 -0.0564 0.1332

19 KLBF 0.0854 0.0299 -0.0831 0.0417

20 LION 0.1317 0.0308 0.0260 -0.0777

21 LMSH -0.0279 -0.2990 0.0959 0.4214

22 MLBI -0.1610 -0.0978 -0.2103 0.0387

23 NIPS 0.1150 -0.0276 -0.0524 0.0360

24 PYFA 0.1545 -0.0201 0.0041 0.0279

25 ROTI 0.2489 0.1565 -0.1598 -0.0122

26 SCCO -0.0127 -0.0460 0.0437 0.3143

27 SIDO -0.0735 0.0094 -0.1547 0.0047

28 SMBR 0.0396 0.2028 -0.0421 0.0189

29 SMGR 0.1015 -0.0014 0.0302 0.0643

30 SMSM 0.1054 0.0646 -0.0275 0.1598

31 STTP 0.2806 0.1722 -0.0333 0.0747

32 TALF 0.3185 -0.1464 -0.1953 0.1346

33 TCID 0.1382 0.0029 -0.0915 0.0711

34 ULTJ 0.1319 0.1218 -0.0665 0.0413

112

Page 129: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

35 UNVR 0.1221 0.0572 -0.0978 0.0287

36 WIIM 0.0463 0.1071 0.0835 -0.1242

37 WSBP 0.0620 0.3758 -0.6808 0.9006

113

Page 130: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 5

Capital Intensity

No KODE Capital Intensity

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0.3405 0.4353 0.4875 0.5691

2 AGII 0.7517 0.7695 0.7212 0.7295

3 ASII 0.1748 0.1699 0.1651 0.1637

4 BATA 0.3165 0.2952 0.2728 0.2559

5 BUDI 0.5979 0.5243 0.8720 0.6341

6 CEKA 0.1726 0.1487 0.1515 0.1525

7 CINT 0.4169 0.4155 0.4553 0.4926

8 CPIN 0.4342 0.4539 0.4641 0.4489

9 DLTA 0.1145 0.1014 0.0804 0.0671

10 DVLA 0.2160 0.1877 0.2642 0.2413

11 EKAD 0.2585 0.2479 0.5050 0.4579

12 GGRM 0.3259 0.3166 0.3256 0.3207

13 HMSP 0.2086 0.1652 0.1622 0.1597

14 IGAR 0.1317 0.1732 0.1606 0.1684

15 INAI 0.1152 0.1744 0.1793 0.1870

16 INDF 0.2561 0.2733 0.3128 0.0003

17 KAEF 0.1880 0.1964 0.2183 0.2769

18 KBLI 0.3069 0.3558 0.2995 0.3463

19 KLBF 0.2740 0.2876 0.2992 0.3215

20 LION 0.1693 0.1767 0.1755 0.1431

21 LMSH 0.2110 0.2078 0.3801 0.3466

22 MLBI 0.7118 0.6026 0.5618 0.5434

23 NIPS 0.3730 0.3832 0.3833 0.3614

24 PYFA 0.0532 0.5261 0.4786 0.4759

25 ROTI 0.7840 0.6730 0.6311 0.4372

26 SCCO 0.1784 0.1793 0.1316 0.4203

27 SIDO 0.2804 0.3440 0.3519 0.3848

28 SMBR 0.1906 0.2408 0.7966 0.7597

29 SMGR 0.5890 0.6596 0.6975 0.6642

30 SMSM 0.2818 0.3220 0.2919 0.2799

31 STTP 0.5072 0.5242 0.4852 0.4806

32 TALF 0.2702 0.2729 0.6196 0.6051

33 TCID 0.4986 0.4336 0.4281 0.4084

34 ULTJ 0.3439 0.3279 0.2458 0.2576

35 UNVR 0.5145 0.5290 0.5691 0.5512

114

Page 131: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

36 WIIM 0.2324 0.2471 0.2441 0.2441

37 WSBP 0.0496 0.0635 0.0533 0.0335

115

Page 132: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 6

Profitabilitas

No KODE Profitabilitas

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0.0618 0.0503 0.0729 0.0455

2 AGII 0.0179 0.0097 0.0110 0.0152

3 ASII 0.0939 0.0670 0.0756 0.0784

4 BATA 0.0919 0.1629 0.0525 0.0627

5 BUDI 0.0115 0.0065 0.0190 0.0155

6 CEKA 0.0319 0.0717 0.1751 0.0771

7 CINT 0.0930 0.0955 0.0595 0.0622

8 CPIN 0.0837 0.0737 0.0917 0.1018

9 DLTA 0.2908 0.1850 0.2125 0.2087

10 DVLA 0.0660 0.0784 0.0993 0.0989

11 EKAD 0.0996 0.1207 0.1291 0.0956

12 GGRM 0.0928 0.1013 0.1061 0.1162

13 HMSP 0.3587 0.2726 0.3002 0.2937

14 IGAR 0.1576 0.1339 0.1577 0.1411

15 INAI 0.0250 0.0215 0.0266 0.0318

16 INDF 0.0609 0.0404 0.0641 0.0585

17 KAEF 0.0869 0.0773 0.0589 0.0544

18 KBLI 0.0537 0.0743 0.1787 0.1191

19 KLBF 0.1708 0.1502 0.1544 0.1476

20 LION 0.0812 0.0720 0.0617 0.0136

21 LMSH 0.0544 0.0145 0.0384 0.0805

22 MLBI 0.4303 0.2365 0.4317 0.5267

23 NIPS 0.0412 0.0198 0.0369 0.0232

24 PYFA 0.0015 0.0193 0.0308 0.0447

25 ROTI 0.0880 0.1000 0.0958 0.0297

26 SCCO 0.0831 0.0897 0.1390 0.0672

27 SIDO 0.1480 0.1565 0.1607 0.1690

28 SMBR 0.1148 0.1084 0.0593 0.0290

29 SMGR 0.1622 0.1186 0.1025 0.0417

30 SMSM 0.2407 0.2078 0.2227 0.2273

31 STTP 0.0727 0.0967 0.0745 0.0922

32 TALF 0.1341 0.0777 0.0342 0.0233

33 TCID 0.0949 0.2615 0.0742 0.0758

34 ULTJ 0.0970 0.1478 0.1674 0.1372

116

Page 133: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

35 UNVR 0.4150 0.3720 0.3816 0.3705

36 WIIM 0.0845 0.0976 0.0785 0.0300

37 WSBP 0.0408 0.0461 0.0295 0.0429

117

Page 134: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 7

Leverage

No KODE Leverage

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0.4192 0.4977 0.4992 0.4966

2 AGII 0.6417 0.6207 0.5125 0.4641

3 ASII 0.4908 0.4845 0.4657 0.4712

4 BATA 0.4508 0.3119 0.3077 0.3230

5 BUDI 0.6330 0.6616 0.8696 0.5936

6 CEKA 0.5814 0.5693 0.3773 0.3516

7 CINT 0.2093 0.1769 0.1826 0.1979

8 CPIN 0.4715 0.4866 0.4151 0.3597

9 DLTA 0.2390 0.1817 0.1548 0.1463

10 DVLA 0.2376 0.2926 0.2950 0.3197

11 EKAD 0.3496 0.2508 0.1573 0.1681

12 GGRM 0.4311 0.4015 0.3715 0.3681

13 HMSP 0.5244 0.1577 0.1960 0.2093

14 IGAR 0.2656 0.1914 0.1495 0.1385

15 INAI 0.8603 0.8197 0.8073 0.7715

16 INDF 0.5330 0.5304 0.4653 0.4683

17 KAEF 0.4352 0.4001 0.5076 0.5780

18 KBLI 0.3089 0.3380 0.2939 0.4071

19 KLBF 0.2153 0.2014 0.1814 0.1668

20 LION 0.2987 0.2889 0.3138 0.3367

21 LMSH 0.2033 0.1595 0.2795 0.1957

22 MLBI 0.9080 0.6352 0.6393 0.5757

23 NIPS 0.5176 0.6065 0.5261 0.5366

24 PYFA 0.0437 0.3672 0.3685 0.3178

25 ROTI 0.5550 0.5608 0.5058 0.3815

26 SCCO 0.5109 0.4798 0.5019 0.3204

27 SIDO 0.0691 0.0707 0.0769 0.0831

28 SMBR 0.0839 0.0977 0.2857 0.3256

29 SMGR 0.2717 0.2808 0.3087 0.3783

30 SMSM 0.3633 0.3513 0.2992 0.2518

31 STTP 0.5203 0.4745 0.5002 0.4088

32 TALF 0.2658 0.1935 0.1472 0.1683

33 TCID 0.3305 0.1764 0.1839 0.2132

34 ULTJ 0.2211 0.2097 0.1769 0.1886

118

Page 135: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

35 UNVR 0.6676 0.6931 0.7191 0.7264

36 WIIM 0.3662 0.2972 0.2678 0.1829

37 WSBP 0.7795 0.6798 0.7270 0.7676

119

Page 136: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

LAMPIRAN 8

Hasil Output SPSS

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot

Grafik Histogram

120

Page 137: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Multikolonieritas

Uji Autokorelasi

121

Page 138: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website - TERHADAP … · 2019. 10. 8. · 1. SDN Joglo 07 Petang Jakarta Barat Tahun 2001-2007 2. SMPN 206 Jakarta Barat Tahun 2007-2010

Uji Heterokedastisitas

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji Simultan F

Hasil Uji T

122