Realising REDD+: National strategy and policy options · lahan untuk pertanian dan pengembangan...
Transcript of Realising REDD+: National strategy and policy options · lahan untuk pertanian dan pengembangan...
Menganalisis REDD+Sejumlah tantangan dan pilihan
Disunting oleh Arild Angelsen
Disunting bersama oleh Maria Brockhaus William D. Sunderlin Louis V. Verchot
Asisten redaksi Therese Dokken
© 2013 Center for International Forestry Research.Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Dicetak di IndonesiaISBN: 978-602-1504-01-7
Angelsen, A., Brockhaus, M., Sunderlin, W.D. dan Verchot, L.V. (ed.) 2013 Menganalisis REDD+: Sejumlah tantangan dan pilihan. CIFOR, Bogor, Indonesia.
Terjemahan dari: Angelsen, A., Brockhaus, M., Sunderlin, W.D. and Verchot, L.V. (eds) 2012 Analysing REDD+: Challenges and choices. CIFOR, Bogor, Indonesia.
Penyumbang foto:Sampul © Cyril Ruoso/Minden PicturesBagian: 1. Habtemariam Kassa, 2. Manuel Boissière, 3. Douglas SheilBab: 1 dan 10. Yayan Indriatmoko, 2. Neil Palmer/CIAT, 3. dan 12. Yves Laumonier, 4. Brian Belcher, 5. Tony Cunningham, 6. dan 16. Agung Prasetyo, 7. Michael Padmanaba, 8. Anne M. Larson, 9. Amy Duchelle, 11. Meyrisia Lidwina, 13. Jolien Schure, 14. César Sabogal, 15. Ryan Woo, 17. Edith Abilogo, 18. Ramadian Bachtiar
Desain oleh Tim Multimedia CIFORKelompok pelayanan informasi
CIFORJl. CIFOR, Situ GedeBogor Barat 16115Indonesia
T +62 (251) 8622-622F +62 (251) 8622-100E [email protected]
cifor.orgForestsClimateChange.org
Pandangan yang diungkapkan dalam buku ini berasal dari penulis dan bukan merupakan pandangan CIFOR, para penyunting, lembaga asal penulis atau penyandang dana maupun para peninjau buku.
Center for International Forestry ResearchCIFOR memajukan kesejahteraan manusia, konservasi lingkungan dan kesetaraan melalui penelitian yang berorientasi pada kebijakan dan praktik kehutanan di negara berkembang. CIFOR merupakan salah satu Pusat Penelitian Konsorsium CGIAR. CIFOR berkantor pusat di Bogor, Indonesia dengan kantor wilayah di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.
18Bab
Ringkasan dan kesimpulanREDD+ tanpa penyesalanFrances Seymour dan Arild Angelsen
• Berbagai perubahan dalam REDD+ selama lima tahun terakhir telahmengarahkepergeseranyangpentingdalamhalukurandankomposisipendanaan dan perkiraan kecepatan dan biaya implementasinya, sertapencabanganminat di kalangan semua pelaku dan berbagai tingkatan.Tantangan yang berasal dari perubahan ini termasuk bertambahnyapendanaan dari anggaran bantuan internasional (bukan dari pasarkarbon), masalah penahapan yang dihadapi para pemrakarsa proyekdanketidakpastian imbalandariupayaREDD+olehnegara‑negaradanberbagaikomunitasberhutan.
• Berbagai pelajaran yang didapat dari generasi awal inisiatif REDD+mencakuppentingnyaskalayurisdiksidiantaratingkatnasionaldantingkatlokal dalam hal pengambilan keputusan penggunaan lahan, kebutuhankoordinasilintasskalauntukmenanganiisu‑isusepertipenguasaanlahan,pembagian keuntungan dan pemantauan, serta ketahanan minat danlembaga‑lembagayangterkaitdengankegiatanbisnissepertibiasa.
• Untukmelangkahmaju, berbagai sasaranREDD+harus diperjelas danstrateginyadikembangkanuntukmenjembatanikesenjanganpendanaanyang muncul karena kurangnya kesepakatan iklim internasional baru.
Mengukur kinerja REDD+354 |
Sambil menanti kepastian yang lebih besar bagi masa depan prioritasREDD+,reformasikebijakan“tanpapenyesalan”yangdiinginkanharusmendapat prioritas, tanpa memedulikan sasaran iklim. Demikian puladengan pengembangan konstituensi dan kapasitas yang pada akhirnyasangatpentingbagikeberhasilanREDD+.
18.1 PengantarBab‑babsebelumnyatelahmenyajikanpandangansekilasmengenaikeadaanREDD+sekarangdanmeringkaskantemuanawalStudiKomparatifGlobal(GCS)CIFORmengenaiREDD+dariarenakebijakannasionalterpilihdanberbagailokasiproyek.Babinimenyajikanringkasandansintesistema‑temautamayangmunculdaribab‑babsebelumnyadanmengembangkannyauntukmenghadapi berbagai tantangan dan pilihan yang dihadapi para perumuskebijakan,praktisidanpenelitiREDD+.
REDD+, dan konteks di mana REDD+ beroperasi, telah mengalamibanyak perubahan penting sejak resmi menjadi bagian agenda perubahaniklim internasional dalam COP11 tahun 2005. Namun yang terpenting,kesepakatan internasional mengenai iklim belum tercapai (Bagian 18.2).KonteksyangberubahinimemilikiimplikasibesarbagaimanaREDD+akanberkembangselamatahun‑tahunmendatang(Bagian18.3).Sebagaitambahan,beberapa pelajaran dapat ditarik dari generasi pertama proyek‑proyek danreformasikebijakanREDD+(Bagian18.4).Ketidakpastianmengenaimasadepan REDD+ ini mungkin menyebabkan tidak adanya tindakan, tetapikamimendebatbahwa sejumlahbesar reformasi kebijakanREDD+“tanpapenyesalan” akan berarti, bagaimanapun masa depan REDD+ dan harusdiimplementasikanuntukmencapaiberbagai sasaranyang lebihdarihanyamitigasi iklim (Bagian18.5).Akhirnya,kamimenyajikanbeberapapikiranyangmerupakankesimpulanmengenaiREDD+(Bagian18.6).
18.2 Berbagai perubahan pada konteks REDD+Gagasanmengenaimenghindarideforestasi sebagai sebuah strategimitigasiperubahan iklim diajukan dan ditolak dalam negosiasi UNFCCC terkaitdengan Protokol Kyoto tahun 1997. Sebagai akibatnya, berbagai kegiatanterkaithutanyangtermasukdalamMekanismePembangunanBersih(CDM)terbatas pada aforestasi dan reforestasi. Satu dekade kemudian, sejumlahperubahan memungkinkannya untuk memasukkan apa yang kemudiandikenal sebagai REDD+ dalam Peta Jalan Bali di COP13 tahun 2007.Perubahan‑perubahaninimencakup:• Perubahandalamkerangkapolitikketikareduksiemisisekalilagidiajukan
dalam negosiasi COP11 tahun 2005, hal ini dilakukan demikian olehnegara‑negara berkembang dan dalam konteks aksi nasional, dengandemikianmenjembatanipemisahUtara‑Selatan.
| 355Ringkasan dan kesimpulan
• Suatuperasaanmendesakdanpentingnyauntukmemasukkandeforestasidan degradasi hutan, setelah Laporan Penilaian Keempat oleh IPCC(IPCC2007c)pencerahanmengenaikepentinganemisidariperubahanpenggunaanlahan.
• Publikasi analisis menekankan biaya rendah dalam pengurangan emisidibandingkanberbagaipilihanmitigasilainnya.
• Peningkatandalamteknologi,yangmenjadikanmetodologitersediauntukmengukurperubahandalamemisidarideforestasidan,setidaknyasecarapotensial,daridegradasihutan.
Jadi, gagasan mengenai REDD+ mulai terbentuk sebagai sebuah strategimitigasi perubahan iklim yang dapat dipromosikan sebagai efektif, efisiendansetara.
Dalam putaran awal menuju COP15 di Kopenhagen tahun 2009, ketikasebuah kesepakatan baru mengenai iklim internasional pasca‑2012 masihmemungkinkan,adapandanganbahwaREDD+merupakansalahsatudariisuyangjarang,yangmenawarkansesuatuuntuksemuaorang:penguranganemisisecaramenyeluruhuntuktingkatpembiayaanglobaluntukmitigasi,offsetefisiensibiayauntuknegara‑negaraindustri,alirandanabaruyangsignifikanuntuknegara‑negaraberkembangdan,biladirancangdenganbenar,manfaattambahan berupa konservasi keanekaragaman hayati dan pengurangankemiskinan.Secara luasadaharapanbahwapenyejajarankepentinganpadatingkatglobaliniakanmengarahkanpadapengikatankesepakatanpasca‑2012,termasukpendanaanREDD+berbasiskankinerja.Danayangakanmengalirmenciptakan insentif bagi kebijakan REDD+ nasional dan proyek‑proyeklokaldenganduatahap(tier),imbalanjasalingkunganuntukmodel‑modelserupaPES(AngelsendanWertz‑Kanounnikoff2008).
Tigatahunkemudian,pandanganterhadapREDD+menjadisangatberbeda.
HarapansebelumKopenhagenmengenaibagaimanaREDD+akanterlaksanabelumtercapai.Sebagiannya,halinimerupakanakibatkegagalankomunitasglobal untuk mencapai kesepakatan iklim menyeluruh di COP15 untukmengganti Protokol Kyoto, dan sekarang tidak akan melakukan hal ini,setidaknyasebelumtahun2015(Bab3).ProspekpendanaanREDD+yangsignifikandihasilkanolehpasarkarbondibawahkesepakatan semacamitusecaraberpadanantelahditolak.SementaraberbagainegosiasiterusmembuatriapkemajuanpadaarsitekturglobalREDD+,kepentinganrelatifUNFCCCsebagaipendorongtop‑downdaripendanaandanperaturanyangdiperlukantelah berkurang secara signifikan. Sebagai akibatnya, sekarang ada banyakarena kebijakan REDD+ yang diisi oleh lembaga‑lembaga bantuan, LSMinternasionalberskalabesardanberbagaipelakudomestik.Parapelakudiarenatersebutseringbersainguntukpendanaan,kepemimpinandalampenetapanstandardanpengaruhataswacanamengenaipendefinisianREDD+.
Mengukur kinerja REDD+356 |
SeperangkatperubahanlaintimbuldarifaktabahwaREDD+muncultepatpada saat dunia memasuki suatu periode gejolak ekonomi dan keuangan.Pada pertengahan tahun 2000‑an, ekonomi global mengalami ledakanhargakomoditas,ketikaharga‑hargauntukpangan,bahanbakardanlogammencapai tingkat yang belum pernah terjadi. Harga yang tinggi untukberbagai komoditas ini – dan ketakutanmengenai ketidakamanan pangandanenergi–mengarahpadaserbuanglobaluntukmengamankanaksesataslahanuntukpertaniandanpengembanganpertambanganmineral (Bab4).Persainganyangmeningkatuntuklahanberhutanmungkinakanmenaikkanbiaya‑biayaREDD+danmelampauikecepatanperbaikanperencanaantataguna lahan yang diperlukan untuk REDD+ agar dapat dianggap sebagaipilihan. Kemudian, krisis keuangan global yang menghantam pada tahun2008mengalihkan perhatian dari perubahan iklim; tekanan atas anggarannasionalmungkinmenjadikendalabagiukurandanabantuanyangtersediauntukmenjembatani kesenjangan pendanaan REDD+ karena kesepakataninternasionalmengenaiperubahaniklimbelumtercapai.
18.3 Implikasi konteks yang berubahPerubahan konteks REDD+ telah melambatkan laju implementasi danmengundangtingkatketidakpastianyanglebihtinggimengenaimekanismerealisasigagasansemula.
18.3.1 Proses peralihan pendanaan dari pasar karbon menjadi dana bantuan REDD+KarenaprospekpendanaanberskalabesarberbasiskanpasaruntukREDD+sampai sekurangnya tahun 2020 tertunda, dominasi berbagai lembagadan sumber‑sumber pendanaan saat ini yang terkait dengan bantuanpembangunantradisionaltampaknyaakanberlanjutuntukbeberapatahunkedepan.KondisiinimemilikisejumlahimplikasibagiREDD+,termasukberbagai sasarannya yang meluas, dan jenis‑jenis intervensi dan kriteriakinerja (Bab13).Selain ituada risikopengulanganberbagaikesalahandimasa laluyangterkaitdenganbantuanpembangunan(Bab7).Sementarasudah ada beberapa percobaan baru dengan model bantuan pembayarandi tempat, kebijakan dan prosedur lembaga bantuan – dan dalam kasustertentumasalah politik dan prosedur penganggaran bantuan pendanaanpembangunandinegara‑negaradonor–mungkintidakcocoklagidengansistempembayaranberbasiskanhasilyangdibayangkanuntukREDD+.
PeranpendanaanREDD+ telah terbuktimenimbulkanketidaknyamananbagi lembaga‑lembaga donor, misalnya dalam kasus peran Bank Duniasebagai saluran dana Norwegia untuk Guyana. Sebagaimana diuraikandalamBab13,kebutuhanakanindikatorkinerjabelumlamainimendapatperhatian, khususnya untuk dua fase pertama implementasi REDD+nasional.Dalamfaseiniruanglingkupketidaksepakatanmengenaistandar
| 357Ringkasan dan kesimpulan
yanglayakdanprosesuntukmengukurpencapaiannyajugameluas.Risikobahwa kemitraan yang baik lebih dihargai daripada kinerja yang aktualmengancamkeefektifandanefisiensiREDD+.
Kebergantungan pada dana bantuan pembangunan untuk REDD+juga menciptakan lingkup yang lebih luas, mencakup berbagai sasaranpembangunan, yang mengarah pada pengurangan penekanan padaperlindungan iklim melalui reduksi emisi dan peningkatan penekananmanfaat tambahan, khususnya pengentasan kemiskinan. Dari segipolitik, REDD+ dalam kerangka donor‑penerima bantuan – bukannyasebagai transaksi antara para mitra yang setara dalam konteks suatukesepakatan internasional –menciptakandinamikapolitis domestik yangtidak menguntungkan di negara‑negara penerima dan membangkitkankekhawatiranmengenaikedaulatan.
Bilafaktor‑faktortersebutdisatukan,peralihanpendanaandaripasarkarbonmenjadidanabantuanpembangunanuntukREDD+semakinlamasemakinmengarahpadapemisahanpendanaanREDD+daripembayaranberbasiskankinerja untuk pengurangan emisi, yang merupakan inti gagasan semula.Pembayaranberbasiskankinerjauntukmanfaattambahanterikateratdengansasaran REDD+ –misalnyamemperkuat hak penguasaanmasyarakat ataslahan – menawarkan satu jalur yang mungkin untuk mempertahankankaitan tersebut. Berbagai kebijakan dan proyek REDD+ akan semakinberagam, seperti bantuan pembangunan itu sendiri, dan hanya dapatdipersatukandenganmenempatkanpenguranganemisisebagaisalahsatudaribeberapasasaran.
18.3.2 Masalah penahapanSejumlah besar pemrakarsa proyek publik, swasta dan LSM mematuhiajakan Rencana Aksi Bali 2007 untuk Para Pihak agar menjalankankegiatan‑kegiatanpercontohanREDD+.Lebihdari200proyekREDD+sekarangsedangberjalandisekitar34negara(Bab12).Parapemrakarsaproyekbersemangatuntukmelangkahmajusecepatmungkin,agardapatmenempatkaninisiatifmerekauntukmemanfaatkanpendanaanREDD+yangdiharapkansesudahCOP15tahun2009.
Kegagalan untuk menandatangani kesepakatan iklim yang menyeluruhdan pengembangan kebijakan REDD+ tingkat nasional yang relatiflambattelahmembuatposisiproyek‑proyekinigentingdalambanyakhal.SebagaimanadiuraikandalamBab10,ketidakpastianpendanaanREDD+membuatsejumlahpemrakarsaproyekmengurangirisikountukmelakukankesalahan dengan menggeser fokus upaya mereka ke kegiatan proyekkonservasi dan pembangunan terpadu tradisional (ICDP). PendekatansemacaminiberisikomemisahkanREDD+dariPESberbasiskankinerjadanmengulangikeberhasilanICDPsebelumnyayangterbatas.
Mengukur kinerja REDD+358 |
Merekajugaberisikomelampauinegosiasiinternasionalyangberkepanjanganmengenai aturan‑aturan untuk pengukuran, pelaporan dan verifikasi(MRV)danpengamanan.Suatupenilaianatasproyek‑proyekawalREDD+menunjukkan bahwa sebagian besarmetodeMRV yang digunakan tidakmemenuhi standarVCS (Standar Karbon Sukarela), yang dapatmenjadimodal untuk standar yang akan dinegosiasikan dimasa depan (Bab 14).Selain itu, ketidakpastianmendorongbeberapa pemrakarsa proyekuntukmenahandiridantidakmengungkapkan informasi sepenuhnyamengenaialiran keuangan potensial yang mungkin direalisasikan melalui REDD+.Tindakaniniberisikountukgagalmematuhisepenuhnyaprinsippersetujuansukarela, yang didahului dan berlandaskan informasi lengkap. Prinsip inimungkindimasukkandalamrezimpengamanandimasadepan.
Proyek‑proyek perintis REDD+ awal juga menghadapi risiko karenaperkembanganyanglambatdarikerangkakerjalegaldanpengaturanpadatingkat nasional. Kepastian hukum mengenai siapa yang memiliki hakkarbon hutan, dan kepastian pengaturanmengenai pembagian biaya danmanfaatREDD+kepadasemuatingkatdanpemangkukepentingan,tetaptidakjelas(Bab8).Meskipunpenguasaanlahanmunculsebagaiisuutamadi banyak lokasi proyek, ada bukti terbatasmengenai perhatian nasionalyang serius, yang diperlukan untuk menyelesaikan ketidakamanan dankonflikatas lahan.Meskipunbeberapa intervensidapatditerapkandalamkondisi sistem penguasaan lahan yang ada, dalam ketiadaan reformasi,intervensisemacamituterbatasruanglingkup,keefektifandanefisiensinya,danmungkinjugamengakibatkandistribusihasilyangtidaksetara.
18.3.3 Berbagai negara dan komunitas dibiarkan menghadapi risikoSemakin tingginya ketidakpastian yang terkait dengan pengaturan waktudan ukuran aliran dana REDD+ internasional, ditambah perubahanekonomiyangmemicumeningkatnyapersainganakanlahanberhutan,telahmenggeserperhitunganrisikodanimbalanREDD+ditingkatnasionaldanlokal.Kredibilitas janji sama‑sama‑menangdariREDD+(yaitubiaya‑biayapengurangan deforestasi dan degradasi hutan akanmendapat kompensasi)beradadalambahayaakanmengalamikemerosotan.
Agar REDD+ berhasil di tingkat nasional, konstituensi ke arah perubahantransformatif harus didahulukan daripada kepentingan bisnis seperti biasa(Bab2).LambatnyakemajuandalamnegosiasiUNFCCCtelahmelemahkantangan konstituen (prospek pendanaan internasional berskala besar dalamjangka panjang menjadi tertunda), sementara perubahan ekonomi telahmemperkuat tangan pihak yang berkepentingan dengan bisnis seperti biasa(biayakesempatandariperlindunganhutansemakinmeningkat).KetikakondisiREDD+memerlukantindakanyangmelampauistrategipengembangantanpa
| 359Ringkasan dan kesimpulan
penyesalan,pemerintahyangbergerakmelewatifasekesiapanmenujupenentuankebijakan dan langkah‑langkah yang mengurangi deforestasi dan degradasihutan memerlukan sumber dana yang dapat diandalkan dari pendanaaninternasional jangka panjang. Namun dana ini tidak dapat disediakan olehbantuanpembangunanpadaskalayangdiperlukan(Bab7).
Sejumlah perubahan dalam konteks untuk REDD+ juga telahmemengaruhiperhitungan risiko di tingkat lokal. Para pemrakarsa REDD+ telah mulaimemosisikan ulang proyek‑proyek mereka untuk kemungkinan aliran danayang diharapkan tidak terwujud (Bab 10). Kekhawatiran yang dikemukakanolehparapendudukdesadi Indonesia–bahwaproyek‑proyekREDD+tidakakanmampumenghalangiperusahaan‑perusahaanbesaruntukmengubahhutanlokal untuk kegunaan lain – konsisten dengan pemahaman kami mengenaikekuatan‑kekuatanekonomiyanglebihluas.Pemahamaninimengatakanbahwapara pendudukdesa yangdisurveimemahami proyek‑proyekREDD+ adalahuntukperlindunganhutan,denganharapandankekhawatiranmerekaterfokuspada dampak potensialnya bagi pendapatan mereka (Bab 11). Temuan inimenunjukkanbahwamerekatidakyakinmengenaikaitanpositiflangsungantaraperlindungan hutan danmata pencaharian dalam berbagai programREDD+yangdiajukan.
18.4 Pelajaran dari inisiatif REDD+ generasi pertamaBerbagai perubahan dalam konteks inisiatif REDD+ generasi kedua tidakterbatas pada perubahan yang dihasilkan dari kondisi status negosiasiUNFCCC dan ekonomi global. Selain itu, pengetahuan baru (atau yangdiakui sebagai baru) dan pemahaman yang berasal dari inisiatif REDD+generasipertamajugasedangbermunculan.
18.4.1 REDD+ menelan biaya lebih banyak dan memakai lebih banyak waktu daripada yang diharapkanImplementasi berbagai inisiatif REDD+ menelan biaya lebih banyak danwaktu lebih panjang daripada yang semula diharapkan. Mungkin tidakmengejutkanbagimerekayangberpengalamandengansistemkelembagaandan tatakelolayangkhasdi sektorkehutanannegaraberkembang,banyaktargetdangariswaktuREDD+yangdiumumkanpadatahun2007terbuktitidak realistis. Khususnya, waktu yang diperlukan untuk konsultasi danpembangunankonsensuspemangkukepentingantampaknyaseringdianggapringan(Bab7).
Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) pada mulanya menawarkanhibah sebesar AS $3,6 juta per negara untuk kegiatan kesiapan REDD+,berdasarkanperkiraanawalbiayauntukmengembangkanstrategidansistempemantauanREDD+.Perkiraaninikontrasdenganberbagaiproposalnegara
Mengukur kinerja REDD+360 |
yang kemudianmeminta rata‑rataAS $15‑20 juta,mencerminkan kisarankegiatan yang meluas dan mendalamnya pemahaman berbagai negaramengenai persyaratan REDD+, seperti perhatian yang lebih besar untukpenataankelembagaanuntukmengeloladanaREDD+,pengamanan sosialdan lingkunganhidupdankonsultasipemangkukepentingan (komunikasipribadi,KenAndrasko,BankDuniaFCPF).
Sebelumnyakamitelahmengenalidilemabahwa“REDD+bersifatmendesak...tetapitidakbisadiburu‑buru”(SeymourdanAngelsen2009).Kebutuhanakankepemilikannasional(Bab5)mengharuskanREDD+didasarkanpadaprosespolitik domestik yang sah. Berdasarkan kondisi ketidakpastian yang terusberlangsungdalamkaitannyadengankonturreziminternasional,perubahantransformatif di tingkat nasional tampaknya tidak akan berlangsung cepatdanmudah.Karenaitu,komunitasREDD+dihadapkandenganironibahwa,meskipunpendanaanjangkapanjangmerupakanmasalahpenting,paradonormenghadapikesulitanuntukmembelanjakanuangdengancepatpadaawalnya(Bab7).Adanyatekananinternaldaneksternalbagilembaga‑lembagadonoruntuk menggerakkan uang dapat ditafsirkan sebagai tanda positif bahwaketerkaitandanaREDD+dengankinerjadianggapserius.
Selainkerangkawaktuyanglebihlamadariyangdiharapkanuntukprosespengambilan keputusanREDD+, berbagai kesenjangan ketersediaan datadankapasitasuntukmendukungpersyaratanteknisREDD+ternyatalebihbesar dari yang semula dipikirkan. Meskipun ada kemajuan teknologiyang membantu menggerakkan deforestasi di negara‑negara berkembangkembalikemejanegosiasiUNFCCCantaraParaPihakdiKyotodanBali,dan fokus investasi kesiapan REDD+ dalamMRV, berbagai kesenjangantetapbertahan(Bab14).Sebagianbesarnegaraberhutanbelummemilikidata,kapasitas,ataukemauanpolitik(misalnya,membagidanmengungkapdata)yangmerekaperlukanuntuksepenuhnyamendukungsistemimbalanberbasiskankinerja.
Saat ini sudah ada kemajuan dalam penerapan teknologi penginderaanjauh untuk mendeteksi deforestasi dan degradasi hutan. Namun datayang diperlukan untuk menghitung faktor‑faktor emisi yang diperlukanuntukmenerjemahkanperubahankondisi hutanmenjadi perubahan emisikesemuanyamasih belum ada untuk wilayah‑wilayah hutan luas di dunia(Bab 15). Sudah ada kemajuan konseptual menuju penetapan tingkatemisi acuan yang kuat (REL), tetapi kemajuan dalam berbagai negaraberjalan lambat, karena kurangnya data dan ketidakpastian bawaan dalammemperkirakanskenarioemisibisnis sepertibiasa (Bab16).Meskipunadainvestasi dalam kegiatan kesiapan, sejauh ini baru ada sedikit peningkatankapasitasteknislembagayangbertanggungjawabuntukMRV.
Derapyanglebihlambatdariyangdiharapkandanbiayayanglebihtinggidari yang diperkirakan juga memiliki implikasi bagi politik REDD+ ditingkatnasional,baikdinegaradonormaupundinegaraREDD+,yang
| 361Ringkasan dan kesimpulan
membuatparapemrakarsaproyekbersikapdefensif.PemerintahNorwegiadanIndonesiamenghadapikritikanyangtidaknyamanketikatenggatakhirtahun 2010 tiba dan berlalu untuk mengeluarkan moratorium konsesihutanbaru,danbaruadapengumumanpadabulanMei2011.Padaawaltahun 2012, Pemerintah Australia menghadapi kritikan dari kalanganakademisi(ObreidanHowes2012)danmedia(Hamann2012)mengenaiketerbatasankemajuannyatayangdicapaisebuahproyekREDD+berprofiltinggidiKalimantanyangdidanaiolehAusAID.
18.4.2 Kegigihan lembaga‑lembaga kepentingan dan gagasan yang menganut ‘bisnis seperti biasa’Seperangkat pelajaran lain yang ditimba dari inisiatif REDD+ generasipertama – meskipun tidak sepenuhnya tidak diharapkan – menyangkutkesulitan yang menantang para pelaku yang kepentingan khusus untukbertahandenganbisnissepertibiasa,kerumitanuntukmereformasilembagayang sudah ada untuk tujuan‑tujuan baru – atau menciptakan lembagabaru–danupayayangdiperlukanuntukmencabutberbagaigagasanyangsudahmapantentangbagaimanamengelolahutandanolehsiapa.
SebagaimanaditunjukkanolehanalisismediayangdilaksanakanuntukGCS,wacanamengenai REDD+ di tingkat nasional telah didominasi oleh parapelakunegara, yangmungkinmenyuarakankepentingandari sektor bisnis(Bab5).ProposaluntukmelemahkanForest CodediBrazil,danlingkupyangsempitdalammoratoriumdiIndonesia(Kotak2.1),dapatdipahamisebagaidesakanuntukmunduryangefektifdarimerekayangmelihatkepentingannyaterancam. Kurangnya penekanan dalam diskusi strategi REDD+ nasionalmengenaikebutuhanuntukmemperjelashakpenguasaanhutandanhak‑hakkarbon menunjukkan penghindaran untuk melakukan perubahan yangmungkinmengancamkondisistatus quo.
Kami sebelumnya telahmengamatidilemabahwaREDD+“harusbaru...tetapi dibangun di atas apa yang telah ada sebelumnya” (Seymour danAngelsen 2009). Dilema ini khususnya gawat ketika harus memilihlembagauntukfungsi‑fungsibaruREDD+.Ketikalembaga‑lembagayangada berperanmemimpin,mereka cenderung untukmengulang pola‑polasebelumnya dalammenangani berbagai tantangan baruREDD+.Hal inisungguhterjadibukanhanyaditingkatinternasional(misalnya,bagaimanalembaga donor multilateral telah memprogramkan dana REDD+) dantingkat nasional (misalnya, bagaimana berbagai kementerian kehutanantelah mengadaptasi REDD+ dengan paradigma pengelolaan hutanmereka),tetapijugaditingkatproyek,dimanaberbagaiLSMberorientasikonservasi telah memilih berbagai lokasi sesuai dengan sasaran‑sasaranterkaitkeanekaragamanhayati(Bab12),dansedangmelaksanakanberbagaikegiatanserupaICDP(Bab10).Bagibanyakpelaku,REDD+telahmenjadisumberpendanaanbaruuntukberbagaikegiatanyangtelahadasebelumnya,dengansedikitperubahanlabeluntukmenyesuaikandenganagendaiklim.
Mengukur kinerja REDD+362 |
Namun mendirikan lembaga‑lembaga baru untuk REDD+ juga sukar.Badan‑badanREDD+barumenghadapi tantangandalamhal otoritas dankeabsahanmereka, dan prosesmenetapkanmekanisme keuanganREDD+baruselamainidisertaidenganpenundaandanfrustrasi(Bab7).Padawaktuyang sama, hasil REDD+ yang positif di banyak negara ialah membukadialogmengenaipengelolaanhutandiluarkementerianyangsecaralangsungbertanggung jawab, dengan satuan tugas REDD+ bertumbuh untukmelibatkan kementerian keuangan dan perencanaan, kementerian lainnyadanmasyarakatmadani.
18.4.3 Sejumlah isu lintas skalaRangkaian pelajaran ketiga yang muncul dari inisiatif REDD+ generasipertama terkaitdenganpentingnyakoordinasi lintas skala yangdiperlukanuntuk mencapai sasaran keefektifan, efisiensi dan kesetaraan. Penggunaanlembaga “polisentris” dalam tata kelola hutan (Ostrom 2010) dan‘pendekatanterintegrasi’untukimplementasiREDD+(Pedronidkk.2007)telah lama dikenali. Pengalaman terbaru lebih jauhmenerangi isu‑isu dantantangan spesifik yang memerlukan keterkaitan lintas skala, kepentinganrelatifmasing‑masingtingkatandalamberbagaitingkatantatakelolauntukfungsi‑fungsiyangberbedadankeragamandisemuatingkatanini.
KajianatasinisiatifREDD+generasipertamamenunjukkanbahwabanyakkesempatan yang hilang untuk saling berbagi pengalaman antara tingkatnasionaldanlokal.DalambeberapakasusparapemrakarsaproyektampaknyasengajamenghindariketerlibatandengankebijakandankelembagaanREDD+tingkat nasional yang samar‑samar; dengan demikian mereka kehilangankesempatan untuk terlibat membentuknya. Di sisi lain, para perumuskebijakan REDD+ tingkat nasional tidak secara konsisten memandangpengalamanproyektingkatlokalsebagaisumberwawasanyangterkaitdengankenyataandilapangan.
Dengan demikian analisis yang disajikan dalam buku ini menunjukkanadanyakebutuhanuntukmeningkatkanintegrasivertikalREDD+danupayayanglebihbaikolehparaperintisREDD+untukbekerjalintasskala.Bab6memberikancontoh‑contohrintanganyangdihadapiolehMRVlintasskaladanupayapengendaliankebocorandiBrasil,IndonesiadanVietnam,tetapijuga beberapa pendekatan yang menjanjikan untuk mengatasi berbagairintangantersebut.MenanganiberbagaikendalapenguasaanhutandalamREDD+(Bab9)danmemastikankepatuhandenganpengamanan(Bab17)akanmemerlukankoordinasi yang lebihbaik antara tingkatnasionaldanlokal untuk menjamin bahwa kerangka kerja kebijakan didasarkan padarealitas lokal dan bahwa berbagai sasaran kebijakan‑kebijakan tersebutdirealisasikanditingkatlokal.
Pembagian biaya danmanfaatmungkinmerupakan ujian terbesar dalammenghadapikeefektifantatakeloladiberbagaitingkatankonteksREDD+.
| 363Ringkasan dan kesimpulan
Berbagai pertanyaan mendasar terkait siapa yang seharusnya mendapatmanfaat dari aliran dana REDD+ – dan atas dasar apa dan melaluibentukkompensasiyangbagaimana–masihbelumterjawabdanberbagaipemangku kepentingan yang berlainan di berbagai tingkat yang berbedamemiliki pandangan yang berbeda pula mengenai jawaban yang benar(Bab 8). Sebagaimana dibahas dalam Bab 3, kekuatan REDD+ sebagaigagasan,sebagiannyaberasaldarikemampuansetiappemangkukepentinganuntuk mencanangkan visinya mengenai arti REDD+ dalam praktiknya.Mewujudkanpembagianmanfaatsecaraspesifikakanmenjadiujianberatbagiketangguhangagasanini.Karenaitumemerincipilihandanimplikasimekanisme pembagian manfaat alternatif merupakan salah satu prioritastertinggi untuk penelitian dan eksperimen REDD+ lebih jauh. Dan,karena tidak ada rumus sederhana ataudisetujuiuntukdigunakandalammekanismepembagiankeuntungan,keabsahanprosesnyamenjadipenting.
Akhirnya, pengalaman awal REDD+ telah menyoroti kepentingan skalayurisdiksi,yaitutingkatsubnasionaldiantaraberbagaikebijakannasionaldanproyek‑proyeklokal.JustrupadaskalayurisdiksitingkatmenengahiniterjadibanyakpengambilankeputusandandimanabeberapainisiatifREDD+yanglebihmenjanjikan–sepertiyangterjadidiBrasil–sedangterbentuk.
18.5 Mencari arah masa depan REDD+ yang tidak pastiKetidakpastian mengenai masa depan REDD+, sedikitnya karenakelambanan negosiasi UNFCCC secara menyeluruh dan perubahankondisiekonomiglobal,berartibahwaREDD+harusmemilikidasaryangsemakin kuat atas kontribusinya yang menjanjikan bagi banyak sasarandiberbagai tingkatan,danbukanhanyamitigasiperubahan iklimglobal.DimasadepanREDD+ juga tidakdapatbergantungpadaaliran insentifdariatasuntukmendatangkanperubahan.Karenaituparapendukungnyaharus menginvestasikan lebih banyak strategi dari bawah ke atas untukmembangunkonstituensike arahperubahanyang tidakbergantungpadakesepakatanglobalyangmengikatataudanayangsignifikandalamjangkawaktudekat.
Kalangan tertentu mungkin menanggapi ketidakpastian ini denganpendekatan tunggu‑dan‑lihat.Kami percaya bahwa pendekatan yang lebihbaikadalahmengajukantigapertanyaan:i)apayangdapatdilakukanuntukmembangundukunganpolitikyangluasbagiREDD+?ii)apasajatindakandengan prioritas tertinggi untuk membangun dasar bagi keberhasilanREDD+?daniii)tindakan‑tindakanapayangakhirnyaakantetapbergunakalau diterapkan, apa pun skenario yang akan terwujud dalampendanaanREDD+internasionaldanperkembanganekonomiglobal?
Kamimembahastigapertanyaantersebutdalambagianselanjutnya.Tabel1menyediakanringkasandariprioritastindakan,disusunmenuruttingkatnya.
Mengukur kinerja REDD+364 |
18.5.1 Membangun dukungan politik yang luas untuk REDD+Menata ulang kerangka REDD+ sebagai sebuah sasaran dan bukannya sebagai program kehutanan. Salah satu keberhasilan REDD+ sejauh iniadalah tingkat kesadaran yang tinggi yang diciptakannya – melampauilingkarankebijakan iklimdanhutanyang sempit–mengenaikepentinganemisiyangterkaithutan.Konsensusinternasionalbahwaemisisemacamituharusdikurangitetapada,denganatautanpamekanismependanaanspesifikdibawahUNFCCC.Karenaitusasaraninitetapsahuntukdicakupdalamkebijakan publik di semua sektor dan tingkat. Secara khusus, pergeseranpolitik Utara‑Selatan dalam negosiasi iklim – di mana negara‑negaraberpendapatan menengah diharapkan untuk menanggung lebih banyakbiayamitigasi – berarti bahwa berbagai tindakan untukmengurangi emisidarihutandinegara‑negaratersebuttidakdapatmengharapkankompensasiinternasionalpenuh(Bab3dan7).
Jadi, daripada membiarkan gagasan REDD+ didefinisikan sebagaiprogram‑program dalamsektortertentu,seringterbatasdisektorkehutanan,parapendukungnyaperlumenataulangkerangka emisidarihutan sebagaisebuah sasaran untuk dicapai dalam konteks yang lebih luas. Pendekatansemacam itu sepenuhnya konsisten dengan teks‑teks UNFCCC, danjuga dengan istilah‑istilah populernya yang telah memikat dana dalamkonteks Rio+20 (termasuk ‘pembangunan rendah karbon’, ‘ekonomihijau’, dan ‘pertanian yang cerdas‑iklim’) dan pendekatan pembangunanberkelanjutan yang diwakilinya. Membebaskan REDD+ dari kungkungansektorkehutanan–dandaridefinisiyangterbataspadapembayaranuntukpenguranganemisiterverifikasi–jugamerupakanprasyaratuntukpenangananberbagaipemicudeforestasiyangbersumberdariluarsuatusektor.
Investasi untuk keabsahan politik. Meskipun ada konsensus internasionalmengenai urgensi pengurangan emisi dari hutan, kemajuan negosiasiUNFCCCyangberlangsunglambat,keyakinanbahwaperlindunganhutanberlawanan dengan pembangunan, serangan‑serangan yang lebih luasterhadapilmuiklimdankebergantunganREDD+yangsemakinmeningkatpada bantuan pembangunan, semuanya mengancam keabsahan politiknyadinegara‑negaradonormaupunpenerima.Supayakeabsahannyabertahan,REDD+perlubergerakmajuterus,danmelakukannyadengancara‑carayangmemperkuat, bukannyamenganggap rendah keyakinan atas integritas dankeadilannya,baikdidalamdandiantaraberbagainegara.
Ditingkatglobal,untukmencapaikeabsahanakanmemerlukankemajuankearahpenguranganemisiyangnyata,yangberartiharusmenanganiberbagaitantangan yang terus menghadang dalam hal kepenambahan, kebocorandankelestarian. Aturan‑aturanyangditerimasecaraglobalmengenaiacuan
| 365Ringkasan dan kesimpulan
tingkatemisidanMRVperludidasarkanpadailmupengetahuanyangkokohdan,sampaitahapyangmemungkinkan,tidakdicemariolehpolitik,bahkanbilapenyesuaianaturan‑aturannyaperlumengikutsertakankondisinasionaluntukalasankeadilan.
Di tingkat nasional, keabsahan politismemerlukan konstituensi REDD+yangcukupluasdandalamagartahanmenghadapisejumlahkemunduranyang tidak terduga ketika berbagai kebijakan REDD+ mulai menantangkepentingan bisnis seperti biasa dan skandal‑skandal yang dapatterjadi–misalnyapenyalahgunaandanaREDD+–yang tidak terhindariakan menyertai tindakan di lapangan. Karena itu pengamanannya perlumendapat perhatian serius, untuk menghindari malapetaka dan jugarusaknyareputasiREDD+.Keabsahanjugaakanbergantungpadaintegritasmengenai proses untuk menetapkan dan melaksanakan mekanismepembagianmanfaatREDD+.
Membangun konstituensi yang lebih luas untuk REDD+. Realitaspolitikmengharuskan pelibatan berbagai sasaran pembangunan ekonomi dalamagenda iklim, sehingga REDD+ dapat menikmati dukungan luas danberkelanjutan. REDD+ telah menjadi gagasan yang kuat, sebagian karenajanjinyauntukmencapai sejumlah sasaran.Manfaat tambahan yang seringdisebutkan mencakup keanekaragaman hayati, konservasi, pengentasankemiskinan dan tata kelola yang lebih baik, tetapi mobilisasi konstituensiuntuksasaran‑sasaraniniarenakebijakanREDD+tidakseimbang.Bahkan,konstituensi tertentu sudah menanti untuk menentang REDD+ denganalasan REDD+ akan mengurangi hak dan kepemilikan lahan hutanoleh masyarakat. Beberapa contoh yang jelas dari inisiatif REDD+ yangmendoronghakdankepemilikanlahanlebihkuat,ditambahperhatianseriusterhadappengamanan,dapatmembangunkepercayaanbahwaREDD+lebihmerupakanjanjidaripadaancaman.
Selain itu, dan konsisten dengan penataan ulang kerangka REDD+ yangdikemukakan di atas, manfaat untuk mempertahankan hutan pada skalalanskap lebih banyak mendapat perhatian. Wacana mengenai keamananpanganterusmemandanghutansebagairintanganbagipeningkatanproduksipertanianmelaluiekstensifikasi.Karenaitudiperlukanupayayanglebihbesaruntukmembagikanpengetahuanyang adadanmenghasilkanpengetahuanbarumengenailayananekosistemdarihutandemimendukungproduktivitaspertanian. Peran hutan dalam menyangga kepentingan ekonomi daridampakperubahan iklim– sebuahkomponenutamadalamstrategiuntukadaptasi–masihtetapkurangdihargai.Karenaitu,menunjukkankontribusiREDD+bagiproduktivitaspertaniandanketahananiklimdapatmembantumelawan tuduhan yang terus berjalan bahwa perlindungan hutan itubertentangandenganpembangunan.
Mengukur kinerja REDD+366 |
Tabe
l 18.
1 Ti
ndak
an p
rior
itas
berd
asar
kan
jeni
s da
n tin
gkat
Ting
kat
Pem
bang
unan
kon
stitu
ensi
Das
ar-d
asar
unt
uk k
eber
hasi
lan
Tanp
a pe
nyes
alan
Inte
rnas
iona
lM
empe
rcep
at k
emaj
uan
men
uju
kons
ensu
s m
enge
nai m
ekan
ism
e pe
ndan
aan
berb
asis
kan
kine
rja d
an
tingk
at e
mis
i acu
an d
alam
neg
osia
si
UN
FCCC
(Bab
16)
Mem
astik
an s
umbe
r yan
g ad
a da
n id
entifi
kasi
sum
ber b
aru
pend
anaa
n pu
blik
unt
uk R
EDD
+ da
n ke
mba
ngka
n ke
sem
pata
n in
vest
asi s
ekto
r sw
asta
.
Men
gem
bang
kan
indi
kato
r kin
erja
un
tuk
RED
D+
Fase
1 (k
esia
pan)
dan
2
(keb
ijaka
n) (B
ab 1
3).
Men
yele
saik
an m
odal
itas
MRV
unt
uk
men
etap
kan
stan
dar i
nter
nasi
onal
unt
uk
pela
pora
n da
n ve
rifika
si (B
ab 1
4, 1
5).
Mem
perb
aiki
ket
erse
diaa
n da
ta s
pasi
al
dan
fakt
or-fa
ktor
em
isi (
Bab
15).
Nas
iona
lM
endu
kung
kon
stitu
ensi
ting
kat
nasi
onal
unt
uk p
erub
ahan
tran
sfor
mat
if (B
ab 5
).
Mem
astik
an k
eabs
ahan
pen
gam
bila
n ke
putu
san
mel
alui
per
hatia
n te
rhad
ap
pros
es-p
rose
s da
n ke
lem
baga
an R
EDD
+ (B
ab 5
, 8).
Mem
perb
aiki
kep
astia
n hu
kum
m
enge
nai h
ak-h
ak k
arbo
n hu
tan
(Bab
8).
Men
gisi
kes
enja
ngan
dat
a da
n ka
pasi
tas
untu
k M
RV.
Men
geja
r keb
ijaka
n fis
kal t
anpa
pe
nyes
alan
, mis
alny
a m
engh
ilang
kan
subs
idi y
ang
mer
ugik
an.
Mem
bang
un d
ialo
g tin
gkat
kab
inet
un
tuk
mem
baha
s pa
ra p
emic
u de
fore
stas
i eks
tra
sekt
oral
, mis
alny
a pe
rtan
ian
dan
pert
amba
ngan
.
Men
giku
tser
taka
n re
form
asi/k
larifi
kasi
pe
ngua
saan
laha
n ke
dal
am s
trat
egi
pem
bang
unan
nas
iona
l (Ba
b 9)
.
| 367Ringkasan dan kesimpulan
Ting
kat
Pem
bang
unan
kon
stitu
ensi
Das
ar-d
asar
unt
uk k
eber
hasi
lan
Tanp
a pe
nyes
alan
Yuri
ksdi
ksio
nal
Men
duku
ng p
rose
s pe
renc
anaa
n ta
ta g
una
laha
n te
rpad
u da
n m
enge
mba
ngka
n pe
rang
kat u
ntuk
m
enge
lola
neg
osia
si ti
mba
l bal
ik d
i an
tara
pro
duks
i pan
gan
dan
ener
gi,
peny
edia
an la
yana
n ek
osis
tem
dan
sa
sara
n ko
nser
vasi
(Bab
4).
Mem
asuk
kan
ranc
anga
n pe
rcob
aan
untu
k pe
ndan
aan
berb
asis
kan
kine
rja.
Mem
perk
uat l
emba
ga-le
mba
ga lo
kal
dan
pene
gaka
n ke
kuas
aan.
Berin
vest
asi d
alam
pem
bang
unan
le
mba
ga u
ntuk
ana
lisis
spa
sial
, pe
renc
anaa
n da
n pe
ngum
pula
n in
form
asi.
Men
ghas
ilkan
dan
mem
bagi
kan
peng
etah
uan
men
gena
i per
an h
utan
da
lam
men
duku
ng p
rodu
ktiv
itas
pert
ania
n da
n ke
taha
nan
iklim
.
Proy
ekM
emas
tikan
per
hatia
n ya
ng c
ukup
te
rhad
ap k
ebut
uhan
loka
l unt
uk m
ata
penc
ahar
ian
dan
info
rmas
i.
Mem
asuk
kan
ranc
anga
n pe
rcob
aan
untu
k PE
S.Be
rinve
stas
i dal
am p
emba
ngun
an
kapa
sita
s un
tuk
kom
unita
s lo
kal u
ntuk
be
rpar
tisip
asi d
alam
ber
baga
i keg
iata
n M
RV u
ntuk
men
ingk
atka
n tr
ansp
aran
si
dan
kom
itmen
(Bab
15)
.
Lint
as s
kala
Men
ata
ulan
g ke
rang
ka R
EDD
+ se
baga
i se
buah
sas
aran
dan
buk
anny
a se
baga
i pr
ogra
m k
ehut
anan
di s
emua
ting
kat.
Mem
astik
an d
evol
usi p
enga
mbi
lan
kepu
tusa
n RE
DD
+ sa
mpa
i tin
gkat
yan
g se
suai
.
Men
ilai b
iaya
-bia
ya R
EDD
+ da
n si
apa
yang
men
angg
ungn
ya, d
an
men
gem
bang
kan
mek
anis
me
pem
bagi
an k
eunt
unga
n un
tuk
men
anga
ni k
epen
tinga
n ya
ng b
erbe
da
(Bab
8).
Mem
asuk
kan
perh
atia
n te
ntan
g pe
ngam
anan
(Bab
17)
.
Men
ingk
atka
n ko
ordi
nasi
ver
tikal
dan
ho
rizon
tal d
i ant
ara
berb
agai
lem
baga
pe
mer
inta
h ya
ng re
leva
n de
ngan
im
plem
enta
si R
EDD
+ (B
ab 6
).
Men
gem
bang
kan
lem
baga
per
anta
ra
untu
k ak
umul
asi d
an tr
ansm
isi i
nfor
mas
i da
ri la
pang
an k
e be
rbag
ai le
mba
ga
tingk
at n
asio
nal (
Bab
6).
Mengukur kinerja REDD+368 |
18.5.2 Sejumlah tindakan prioritas untuk membangun dasar untuk mencapai keberhasilanMempertahankan kaitan dengan PES, tetapi juga kaitan erat dengan sarana lainnya. Adabanyakalasanuntukmerasatakutbahwapelemahanpembayaranatas kinerja sebagai sifat utama REDD+ akanmengurangi keefektifannya,membuatnyatidakberbedadenganintervensisektorkehutanansebelumnya(seperti ICDP) yang keberhasilan terbatas. Jadi, penting sekali untukmerangkaikan berbagai sumber dana – termasuk pasar karbon sukarela,keuangan domestik dan bantuan pembangunan – untuk menjembatanikesenjangan dalam kepatuhan pasar global yang diantisipasi untuk kreditkarbonhutandanuntukmulaimewujudkanpembayaranataskinerjapadaskalainternasional/nasionaldannasional/subnasional.
Namun adanya kemungkinan pendanaan yang lebih sedikit dari yangdiharapkan,setidaknyadalamjangkapendek,danmeningkatnyaharga‑hargakomoditasyangbersainguntuk lahanyang sama,membuatREDD+tidakdapatbergantungpadaalirandanadaninstrumenPESsaja.Mempertahankantutupanhutanoptimalpada tingkat lanskap–dari sudutpandang sasaranmitigasi iklim global dan konservasi keanekaragaman hayati, dan jugasasaranpenghidupanlokalyanglebihbanyaksertalayananekosistem–akanmemerlukan integrasi yang kokoh atas berbagai instrumen, termasukperintah dan kendali tradisional, pendekatan penegakan hukum, insentiffiskal dan pengembangan infrastruktur yang lebih cerdas dan perencanaantatagunalahan.
Fokus pada kemacetan utama yang menghambat kemajuan. Jumlahpersoalan yangharusdiselesaikan agardapatmencapaihasilREDD+yangefektif,efisiendansetaradapatmelemahkansemangat.Karenanya,pentingsekaliuntukmenargetkaninvestasiuntukmenghilangkankemacetanutamaditingkatkebijakandanmengisikesenjangan‑kesenjanganutamadalamhalpengetahuandankapasitasyangdibutuhkanuntukimplementasiREDD+.
Di tingkat global, para juru runding harus memberikan prioritas padapercepatan kemajuan untuk mekanisme pendanaan dan modalitasimplementasi lainnya.Di tingkatnasional,parapendukungREDD+harusberfokus pada pembangunan konstituensi ke arah perubahan kebijakantransformatif, termasukpenjangkauanbagisektorbisnisyangsedangmaju,yangsampaihariinirelatifterabaikan,danjugaterhadapkonstituensiuntukreformasipenguasaanhutan.Investasiberkelanjutandibutuhkanlintasskala,untuk merangkaikan semua komponen sistem MRV, termasuk mengisikesenjangansaatinidalamhaldatadankapasitas.
Menggeser penekanan relatif lintas skala dan berbagai upaya tingkat yurisdiksional. Inisiatif REDD+ generasi pertama (dan penelitian terkait)
| 369Ringkasan dan kesimpulan
cenderung berfokus pada proses‑proses kebijakan tingkat nasional danproyek perintisan tingkat lokal, mungkin dengan penekanan berlebihanpada proyek‑proyek dan tingkat interaksi suboptimal di antara keduanya.Ke depan, skala yurisdiksional perlumendapat perhatian yang lebih besar,khususnya sebagai fokus proses perencanaan tata guna lahan yang pentingdanruangdimanatransparansiyanglebihbaikdanpartisipasipubliktetapdiinginkanmeskipuntanpakehadiranREDD+.Terlebihlagi,investasilebihbesardalamberbagaimekanismeuntukmemfasilitasiketerkaitanlintasskalajugadiperlukan,bukanhanyadalamrancangankebijakandanlembagauntukpembagianmanfaatREDD+.
18.5.3 Reformasi kebijakan tanpa penyesalanAda sejumlah reformasi terkait hutan dan reformasi lainnya yang akanmewakilikebijakanpublikyangbaik,bahkanbilamerekatidakmenghasilkanpenguranganemisihutan sebagaimanfaat tambahan.Selain itu, informasi,lembaga dan kapasitas yang diperlukan untuk REDD+ juga perlu untukmelayanisasaran‑sasarankemasyarakatanlainnya.
Memperjelas hak penguasaan lahan.Memperjelashakiniakanmengarahpadatatagunalahanyanglebihefisien,merangsanginvestasiuntukmeningkatkanproduktivitas pertanian dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi.Penyelesaiankonflik‑konflikmengenailahanjugaakanmenyingkirkansuatusumberutamakekerasandidaerah‑daerahpedesaan.
Menghapuskan subsidi yang merugikan. Para pelaku deforestasi seringmerupakan penerima kredit murah, infrastruktur, pembebasan pajak daninsentiflainyangdisediakanolehnegara.Penghapusansubsidisemacaminiakanmengarahke alokasi sumberdaya yang lebih efisiendanmenciptakanruang fiskal dalam anggaran pemerintah, sambilmembangun konstituensiuntukpengelolaanhutanyanglebihbaikdikementeriankeuangan.
Memperkuat supremasi hukum.Mengurangipeluangbagikejahatanterkaithutan, termasuk korupsi, merupakan cara lain untuk menciptakan ruangfiskal dengan memastikan bahwa rente dari eksploitasi sumberdaya hutanditerima oleh negara. Menghentikan konversi hutan berskala besar yangilegalmelalui penegakan hukum yang ditargetkan jugamembantu sasarankonservasikeanekaragamanhayati.
Meningkatkan ketersediaan data terkait hutan.Sistemdatadanpengelolaaninformasi yang lebih baik penting untuk perencanaan yang terinformasi,pemberiandanpemantauanizindantugaspengelolaanhutanlainnya.
Memperkuat kapasitas kelembagaan. Kompetensidalamfungsi‑fungsisepertipengelolaankeuanganyangtransparan,perencanaantatagunalahaninklusif
Mengukur kinerja REDD+370 |
dankoordinasilintassektordantingkatdiperlukanuntukperencanaandanimplementasisebagianbesarkegiatanpembangunandisemuatingkat.
Memperbaiki tata kelola hutan. Perbaikan tata kelola hutan secara lebihumum–termasuktransparansi,prosespengambilankeputusaninklusifdanmekanisme akuntabilitas –membantumemberdayakankonstituensi untukkepentinganpublik.Perbaikansemacamitujugamenyediakansaranuntukmelindungi hak‑hak dan penghidupan masyarakat hutan yang mungkinterancamolehagen‑agenkonversihutandariluar.
18.6 Pikiran penutup18.6.1 Ciri‑ciri utama REDD+ yang harus dilindungiSementara gagasan mengenai REDD+ terus berubah cepat, dan ekspresikonkretnyaberagam,adamanfaatnyauntukberhentisejenakmerenungkanunsur‑unsurutamayangmenjadikanREDD+layakuntukdikejardanapasajakemungkinanrisikonya.Pertama,tentusaja,adalahsasaranyangdideskripsikanolehnamanya,mengurangiemisidarideforestasidandegradasihutan.BuktiyangterusbertambahbahwaplanetBumisedangmenujuperubahaniklimyangsecarapotensialmembawabencanamenjadikanpengejaransasaraninisebagaisebuahketerdesakanmoral.
Berikutnya adalah keterkaitan REDD+ dengan perubahan transformatif.MencapaitujuanREDD+bukanlahmenjalanibisnissepertibiasadalamkerjasama kehutanan internasional: intervensi teknis sedikit demi sedikit, daripenebangandengandampaktereduksisampaikompormasakyanglebihbaik.Sebaliknya,REDD+mengharuskanpergeserantransformatifpadaekonomipolitishutan,menantangperusakanhutanuntukkeuntungankepentingankelompokterbatasdenganmengorbankankepentinganpublikyanglebihluasdan komunitas hutan. REDD+ adalahmenyangkut pengubahan ekonomihutan melalui insentif baru untuk melestarikan layanan ekosistem yangpenting secara global dan jugamengenaimengubah politik hutan denganmengakuihak‑hakdannorma‑normabarudalampengambilankeputusan.
Karena itu, ciri‑ciri REDD+ yang membedakannya dari berbagai upayadi masa lalu untuk mengubah tata kelola dan pengelolaan hutan adalahpenting.Salah satunyaadalahketerkaitandengankinerja:menggeser fokusdariasupandankeluaranmenjadikeluarandanhasiladalahpentinguntukkeefektifanREDD+dankeabsahannya.Hallainnyaadalahimplementasinyapada skala nasional dan yurisdiksional. Bagaimana pun inovatifnya atautaat‑pada‑standarnya, bahkan jika ratusan proyek perintisan ditambahkan,tidakmungkin akanmenghasilkan perubahan transformatif bila tidak adakebijakan tingkatnasionaldanpengembangankelembagaandanperbaikandalamperencanaantatagunalahansubnasional.
| 371Ringkasan dan kesimpulan
18.6.2 Berbagai risiko REDD+ dan kerugiannyaKetikaStudiKomparatifGlobalREDD+digagas,adaasumsiumumbahwaREDD+diperkirakanakancepatmeluncur.Bagiparapembelamasyarakathutan, memulai REDD+ dengan cepat adalah menakutkan, karenakekhawatiranbahwaprogramapapununtukmenjadikanhutanlebihbernilaiakanmenjadikankeadaanmasyarakathutanlebihburuk,mengingatkondisitatakelolaumumnyadiberbagainegaraberhutan.
Bagi masyarakat hutan, REDD+ yang berlangsung lebih lambat dalambeberapa sisimerupakan hal yang baik, karenamenyediakan lebih banyakwaktuagarsuaramerekadiikutsertakandalamproseskebijakanREDD+disemuatingkatdanlebihbanyakperhatianterhadaphak‑hakmereka,isu‑isumatapencahariandanpengamananyangpentingbagimereka.Padawaktuyangsama,berbagaimasalahyangdiantisipasiolehbeberapaorangmungkinmerupakan “masalah yang baik yang terjadi”, karena bilamasalah‑masalahini timbul, setidaknyaakanmengindikasikanbahwaREDD+mewujudkanrealitas di lapangan,danaREDD+mengalir dankebijakanREDD+mulaimenantangkepentingan‑kepentingantertentu.
BilaREDD+tidakmendapatkanperhatian,kitatidakperlukhawatirtentangrisikonya.NamunrisikonyamenjadilebihbesarbilaREDD+sebagaisebuahvisi gagal bersaingdenganbisnis seperti biasa.Berbagaimanfaat lokal darimempertahankan hutan begitu penting: rata‑rata, rumah tangga yangberlokasi di dalam dan sekeliling hutanmendapatkan lebih dari seperlimapendapatanmerekadarisumberdayahutan,menuruttemuanolehPoverty and Environment Network(PEN)CIFOR.1Karenaitu,akanironis,bahkantragis,bilapenggunaanlahanyangrelatifjinakberasalREDD+(darisegidampaksosialdanlingkunganhidup)kemudiankalahdengankonversihutan–dansering disertai pencabutan hak milik masyarakat – yang terkait denganagribisnis skala komersial dan pertambangan karena REDD+ dipandangsebagaiterlaluberisiko.
18.6.3 Berbagai alasan untuk bersikap optimisSerangkaianmasalahyangdihadapiolehinisiatifREDD+generasipertamadapatmenjadikan penafsiran yangmelemahkan semangat.Namun adanyaberbagaiperubahandalamkonteks yang lebih luas, danberbagaipelajarankerasyangditimbadaripengalamanawal,potensiREDD+terusmemukauimajinasi dan menarik investasi berkesinambungan di semua tingkatkarenafakta‑faktabahwa:i)adakonsensusluasbahwatidakakanmungkinmempertahankan target pemanasan global di bawah 2˚C tanpa upayaserempakuntukmengurangiemisidariperubahantatagunalahan;ii)para
1 http://www.cifor.org/pen.
Mengukur kinerja REDD+372 |
perundingUNFCCCterusbergerak,meskipunlambat,menujukesepakatanmengenai pendanaan, pengamanan dan REL/MRV, dan komitmenpendanaandariparadonorbilateraldanmultilateralbelummemperlihatkantanda‑tandaakanberkurang;iii)pemerintahnasionaldankonstituensiyangmendukungREDD+terusmengembangkanberbagaikebijakandanstrategiREDD+, dalam banyak kasus dengan dukungan eksplisit dari para kepalanegara, iv) parapelaku subnasional (misalnya,mereka yang terkait denganSatuanTugasIklimdanHutanPemerintah)telahmunculuntukmelengkapiratusaninisiatiftingkatproyek.
Selain itu, beberapa kemajuan positif baru‑baru ini dan secara prospektifdapatdijadikanalasanbahwaREDD+akanberguna,apapunyang terjadipada REDD+ sebagai sebuah mekanisme global, strategi nasional ataukumpulan proyek‑proyek lokal. Kemajuan positif inimencakup kesadaranglobal yang lebih besar mengenai pentingnya hutan dalam perlindunganiklim,meningkatnyatransparansi informasi terkaithutandanpengambilankeputusan di sejumlah negara dan perhatian yang baru terhadap isu‑isupenguasaan hutan. REDD+ sebagai sebuah sasaran yang layak masihsangathidup.