Lamp5. Prosedur Kesiagaan

download Lamp5. Prosedur Kesiagaan

of 5

Transcript of Lamp5. Prosedur Kesiagaan

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    1/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 1

    PROSEDURKESIAGAAN, MITIGASI DAN PEMULIHAN

    KEADAAN DARURAT

    PE-447

    Dipersiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

    ( Nama Personal )

    (Nama Jabatan)

    Tanggal :

    ( Nama Personal )

    (Nama Jabatan)

    Tanggal :

    ( Nama Personal )

    (Nama Jabatan)

    Tanggal :

    Distribusi ke :

    Nomor Penggandaan :

    Tanggal Distribusi :

    Status Distribusi : Dikendalikan 

    Tidak dikendalikan Beri tanda V untuk yang sesuai

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    2/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 2

    DAFTAR ISI

    BAGIAN JUDUL HALAMAN

    LEMBAR PENGESAHANDAFTAR ISI

    1.0 TUJUAN

    2.0 RUANG LINGKUP

    3.0 DEFINISI

    4.0 ACUAN

    5.0 PENANGGUNG JAWAB

    6.0 PROSEDUR

    7.0 LAMPIRAN

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    3/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 3

    1.0 TUJUAN

    1.1 Untuk mengidentifikasi terjadinya peristiwa kecelakaan dan situasi darurat yang potensial danmenanggapinya serta mencegah dan mengurangi dampak lingkungan yang mungkin berkaitandengannya.

    1.2 Untuk menentukan sistem pengendalian, mitigasi dampak dan pemulihan bencana dari dampak atauresiko yang timbul akibat dari kejadian gawat darurat.

    2.0 RUANG LINGKUP

    2.1 Prosedur ini diterapkan di area pabrik PT ABC .

    2.2 Prosedur ini meliputi identifikasi penyebab kecelakaan kerja dan situasi darurat di lingkungan kerjadantempat tinggal.

    3.0 ACUAN

    3.1 Manual Manajemen Lingkungan PT ABC ME-420

    3.2 PE-432 Peraturan dan Persyaratan Lain

    3.3 PE-442 Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi

    3.4 PE-443 Komunikasi

    3.5 PE-4462 Pengendalian Bahan

    3.6 PE-4465 Pengendalian Pencemaran Udara , kebisingan, Bau, Getraran dan Panas

    3.7 PE-4466 Pengendalian Limbah Cair

    4.0 DEFINISI

    4.1 Keadan Darurat

    Situasi yang terjadi secara mendadak yang sangat merugikan pada kesehatan dan keselamatanmanusia dan berdampak negatif terhadap lingkungan.

    4.2 Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team)

    Suatu kelompok personil atau unit organisasi dari perusahaan yang ditetapkan untuk menanganisuatu keadaan gawat darurat.

    4.3 Evakuasi Darurat

    Suatu tindakan penyelamatan atau pengungsian dari keadaa darurat ke tempat yang dianggapaman.

    4.4 Kecelakaan

    Suatu kejadian yang tidak diduga dan tidak dikehendaki yang mengganggu proses yang telah diaturpada suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik manusia maupun harta benda.

    4.5 Mitigasi Dampak

    Tindakan mengurangi dampak.

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    4/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 4

    5.0 TANGGUNGJAWAB

    6.0 PROSEDUR

    6.1 Pembentukan Tim Tanggap Darurat

    6.1.1 Dibentuk oleh ……(siapa)……. dan anggotanya meliputi personil yang mewakili semua bagian dandiketuai oleh Ketua P2K3 , sesuai dengan SK Menaker No 2 tahun 1970 tentang pembentukan P2K3 di tempat kerja yang terdapat dalam prosedur peraturan dan persyaratan lain P-432.

    6.1.2 Struktur dan tanggung jawab Tim Tanggap Darurat diuraikan sebagaimana terdapat dalam LampiranSurat Keputusan pembentukannya sesuai dengan SK No ……… .

    6.2 Identifikasi Penyebab Keadaan Darurat

    6.2.1 Penyebab Keadaan Darurat

    Peristiwa-peristiwa yang diindikasikan dapat menyebabkan keadaan darurat adalah :

    a.  Kecelakaan dan Penyakit akibat kerja yang berpotensi menyebabkan cacat permanen.

    b. 

    Bencana Pencemaran oleh B3.

    c.  Bencana Pencemaran oleh Minyak dan Resin.

    d.  Bencana Kebakaran di Unit Dryer atau di Unit Kerja Lainnya.

    e.  Bencana Ledakan Tangki N2dan Ledakan di Unit Boiler

    f. 

    Bencana Alam Banjir.

    g. 

    Bencana Alam Gempa Bumi dan Angin Topan.

    h.  Bencana Bahaya Asap dari kebakaran hutan dan lahan.

    6.2.2 Metode identifikasi keadaan darurat

    Metode identifikasi potensi keadaan darurat mengacu kepada Standar Identifikasi Potensi KeadaanDarurat. (Metode identifikasi keadaan darurat ditentukan oleh karyawan atau operator yangberpengalaman dalam melihat gejala-gejala akan terjadinya keadaan darurat ).

    6.2.3 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Keadaan Darurat

    6.2.3.1 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Kecelakaan dan Penyakit akibat Kerja yang berpotensimenyebabkan cacat permanen

     A.  Pencegahan Kecelakaan dan Penyakit akibat Kerja

    1.  Pengamanan pada Manusia

    a. 

    Pada waktu melakukan pekerjaan setiap karyawan diwajibkan memakai APD (alatpelindung diri).

    b. 

    Setiap karyawan diharuskan mematuhi rambu-rambu atau instruksi di lingkungan kerja.2. Pengamanan pada Mesin dan Alat Kerja

    a. Mesin dan alat yang dioperasikan harus dilengkapi dengan Instruksi Kerja (IK) carapengopersiannya.

    b. Mesin yang berputar diberi tutup pengaman atau pagar pembatas atau papan peringatanbahaya.

    c.  Pipa instalasi bahan bakar minyak, air dan steam harus diberi tanda yang dapat dipahamioleh karyawan dan orang lain.

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    5/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 5

    d.  Desain proses produksi disesuaikan dengan syarat keselamatan dan kesehatan kerja.

    e.  Pipa yang bertekanan > 6 kg/cm2diberi katup pengaman.

    f. 

    Pada setiap unit proses yang menghasilkan emisi ke udara diharuskan menggunakandesain cyclon yang sesuai dengan kebutuhan.

    3. Pengamanan Sistem Kerjaa. Setiap tahapan proses produksi dilengkapi Instruksi Kerja (IK) dan dilaksanakan dengan baik

    dan benar.

    b. Karyawan dilarang mengubah sistem kerja tanpa persetujuan pejabat yang terkait.

    c. Bahan dan alat diletakkan di tempat yang telah ditentukan.

    4. Pengamanan Lingkungan Kerja

    a. Setiap awal dan akhir pekerjaan, lingkungan kerja dibersihkan oleh karyawan.

    b. Saluran pembuangan air / saluran limbah cair yang terdapat di sekitar area kerja ditutup rapatdan kuat, pekerjaan ini dilakukan oleh pihak ke - 3 sesuai dengan prosedur pengendaliansubkontrkator P-4461

    c. Pemasangan penerangan yang cukup dengan memperhatikan penyebaran sinarnya.

    d. Suhu ruangan dan sirkulasi udara senantiasa diatur sesuai dengan tempat kerja.

    B.  Mitigasi dan Pemulihan Kecelakaan dan Penyakit akibat Kerja

    1.   Anggota tim tanggap darurat area setempat segera memberikan pertolongan pertama (P3K)kepada karyawan yang mengalami cidera akibat kecelakaan.

    2. 

     Apabila karyawan mengalami cidera yang serius atau parah dan tim tanggap darurat tidakmampu memberikan pertolongan lebih lanjut, maka penanganan lanjutan dapat dilakukan dipoliklinik perusahaan dan apabila poliklinik ternyata juga tidak mampu menangani makadapat dibawa ke rumah sakit rujukan.

    3. 

    Tim tanggap darurat membuat laporan kejadian kecelakaan atau penyebab penyakit akibatkerja dan diberikan ke……(siapa)……. untuk dilakukan pengusutan.

    4.  Bagian umum melaporkan ke pihak berwajib jika kecelakaan dan penyakit akibat kerjamenimbulkan korban jiwa untuk dilakukan penyelidikan dan Visum et Repertum.

    Bagian umum mencatatat kerugian yang timbul sebagai dasar untuk mengurus klaim asuransitenaga kerja.

    6.2.3.2 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bahaya Pencemaran B3.

     A.  Pencegahan Bencana Pencemaran B3

    1.  Semua bahan B3 tidak boleh dibuang bebas melainkan harus ditampung ditempat

    penampungan bahan B3 dan harus dipisahkan dengan bahan non B3.

    2.  Tempat penampungan disediakan di setiap lokasi yang berpotensi menghasilkan limbah B3,yaitu di bagian laboratorium, di bagian workshop, di bagian gudang penyimpanan serta bagianlain sebelum di bawa ke penampungan akhir.

    3.  Penyimpanan bahan B3 labih lanjut merujuk pada PE-4462, Prosedur Penanganan Bahan.

    4. 

    Penanganan limbah B3 lebih lanjut merujuk pada P-4466, prosedur Pengendalian Limbah Cair.

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    6/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 6

     A.  Mitigasi dan Pemulihan Bencana Pencemaran B3.

    1.  Karyawan yang melihat dan mengetahui adanya pencemaran segera melaporkan kepada timtanggap darurat.

    2. 

     Area yang tercemar B3 dilokalisir, diberi pembatas dan papan peringatan dan bahan B3 ditempatkan pada suatu tempat.

    3. 

    Pada area yang tercemar tidak boleh dilalui aliran.

    4.  Untuk pencemaran bahan B3 yang tidak dapat ditangani oleh tim tanggap darurat maka timtanggap darurat dengan persetujuan …….(siapa)……..mendatangkan ahli penanggulanganpencemaran bahan kimia dari Deperindag.

    6.2.3.3 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana Pencemaran oleh Minyak dan Resin.

     A. 

    Pencegahan Bencana Pencemaran Minyak dan Resin.

    1.  Minyak bekas dan resin tidak boleh dibuang bebas melainkan ditampung ditempatpenampungan. Tempat penampungan disediakan di tempat yang potensial menghasilkanminyak bekas dan resin.

    2.  Setelah terkumpul penanganan selanjutnya merujuk pada PE-4466, Prosedur PengendalianLimbah Cair.

     A.  Mitigasi dan Pemulihan Bencana Pencemaran oleh Minyak dan Resin.

    1. Karyawan yang melihat dan mengetahui adanya pencemaran segera melaporkan kepada timtanggap darurat.

    2. Dalam pendistribusian minyak atau resin baik menggunakan pipa maupun dengan menggunakanalat transportasi diusahakan tidak terjadi tumpahan atau ceceran minyak atau resin.

    3. Area yang tercemar minyak dan resin dilokalisir, diberi pembatas dan papan peringatan danminyak dan resin di tempatkan pada suatu tempat.

    4. Apabila pencemarannya disebabkan kebocoran tangki minyak atau tangki resin makadiupayakan agar kebocoran dapat segera diatasi dan bila mungkin diupayakan posisi kebocoranberada di bagian atas.

    5. Jika kebocoran tangki minyak atau resin masuk ke sungai maka dilakukan pemompaan terus-menerus guna mengeluarkan minyak atau resin dari sungai.

    6. Pada area yang tercemar ditimbun dengan tanah dan tidak boleh dilalui aliran.

    7. Untuk pencemaran minyak dan resin yang tidak dapat ditangani oleh tim tanggap darurat makatim tanggap darurat dengan persetujuan …….(siapa)……..mendatangkan ahli penanggulanganpencemaran bahan kimia dari Deperindag atau ahli penanggulangan pencemaran minyak dariPertamina.

    6.2.3.4 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana Kebakaran di Unit Dryer dan Unit Kerja Lain.

     A.  Pencegahan Bencana Kebakaran di Unit Dryer dan Unit Kerja Lain.

    1.  Proses yang dilakukan di unit dryer harus diawasi dengan seksama terutama pada pengeringancore  dimana pengeringannya tidak bersifat kontinyu sehingga dimungkinkan core  tersebutterhenti yang kemudian karena panas yang berlebih akan menyebabkan lapisan core akanterbakar, penyebab lainnya dapat berupa ketidaktepatan pemasangan gum tape, misal terlaluke tepi, sehingga pada waktu pengeringan gum tape akan sangat mudah terbakar

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    7/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 7

    2.  Sambungan instalasi listrik harus sempurna, breaker / pengaman harus berfungsi sempurna,tahanan isolasi harus berfungsi dengan baik, peralatan yang digunakan harus standar danharus dihindari terjadinya sambungan arus pendek.

    3.  Semua karyawan tidak diperbolehkan merokok dan membuang puntung rokok di tempat yangrawan kebakaran.

    4. 

    Pelumasan bagian dari alat atau mesin yang berputar harus dilakukan untuk menghindaritimbulnya percikan api.

    5.  Pembakaran sampah harus diawasi sehingga tidak menjalar ke tempat lain.

    6.  Kontak langsung antara peralatan yang mengandung panas dengan bahan yang mudahterbakar harus dihindari.

    7. 

    Untuk menghindari kebakaran akibat sambaran petir maka harus dilakukan pemasanganinstalasi penyalur petir pada tempat yang potensial tersambar petir.

    8.  Mematuhi semua ketentuan mengenai pengangkutan, penyimpanan, penggunaan bahan yangmudah terbakar.

    9.  Mematuhi semua ketentuan cara penggunaan kompor dan peralatan listrik yang berbahaya.

    10. Mengendalikan suhu, asap/emisi sesuai dengan PE-4465 Pengendalian Pencemaran Udara,Kebisingan, Bau, Getaran dan Panas.

    11. Menyiapkan tim tanggap darurat yang siap setiap saat.

     A. 

    Mitigasi dan Pemulihan Bencana Kebakaran di Unit Dryer dan Unit Kerja lain.

    1. Orang pertama yang mengetahui adanya kebakaran agar segera menyebarluaskan beritadengan teriakan ataupun cara lainnya dan memberikan berita kepada tim tanggap darurat yangkemudian anggota tim tanggap darurat dapat segera memadamkan api dengan menggunakanpemadam kebakaran ringan dan segera memindahkan posisi breaker ke posisi OFF.

    2. Bila diperkirakan tim tanggap darurat tidak mampu mengatasi kebakaran maka harus langsung

    dilaporkan ke dinas pemadam kebakaran setempat dengan menggunakan alat komunikasiseperti handy talky pada frekuensi ……, sesuai dengan Prosedur Ko munikasi PE- 443.

    3. Tim tanggap darurat dapat menyebarluaskan informasi kebakaran dengan menggunakan alatkomunikasi yang ada di pabrik, misalnya sirine atau alat komunikasi lainnya yang dinilai dapatmenyebarluaskan informasi dengan efektif, sesuai dengan Prosedur Komunikasi PE-443.

    4. Seksi evakuasi mengendalikan kepanikan massa dan melakukan evakuasi karyawan keluarlokasi kebakaran menuju lokasi yang aman dan melakukan inventarisasi terhadap karyawan danmengamankan barang dan dokumen penting. Bila terdapat karyawan yang cidera diberipertolongan pertama sesuai dengan instruksi kerja mengenai Pertolongan Pertama PadaKecelakaan (P3K), I-447-1.

    5. Satpam melakukan pengamanan lokasi kebakaran dengan cara memblokir lokasi tersebut.

    6.2.3.5 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana Ledakan Tangki N2 dan Ledakan di Unit Boiler.

     A.  Pencegahan Bencana Ledakan Tangki N2 dan Ledakan di Unit Boiler

    1. 

    Setiap proses operasi yang menggunakan alat atau mesin yang bertekanan harus diperhatikandengan baik dengan cara pengkontrolan secara rutin.

    2.  Segera dilakukan tindakan pencegahan ledakan pada boiler jika terdapat indikasi kemungkinanakan terjadinya kebakaran, misalnya dari unit boiler dihasilkan steam yang terlalu tinggi

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    8/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 8

    suhunya ataupun bila dilihat pada indikator pengukur tekanan terlihat kenaikan tekanan yangcukup drastis.

    3.  Pada saat pengangkutan dan penyimpanan tabung gas bertekan misalnya tabung LPG, boilerkompresor dan tabung lainnya dilakukan dengan hati-hati.

    4. 

    Menghindari segala aktivitas yang menggunakan api dan yang potensial menimbulkan api dariunit operasi yang menggunakan tekanan.

    5. 

    Setiap tabung yang bertekan harus terdapat pressure switch, katup pengamanan, pressureindikator atau alat pengaman lainnya yang dapat mencegah terjadinya ledakan.

     A.  Mitigasi dan Pemulihan Bencana Ledakan Tangki N2 dan Ledakan di Unit Boiler.

    1.  Karyawan yang berada di sekitar sumber terjadinya ledakan segera merunduk ataumerebahkan badanya ke tanah dan menjauhi pusat terjadi ledakan.

    2.  Tim tanggap darurat segera memerintahkan ke unit genset atau unit power supply untukmematikan supplay listrik ke unit yang mengalami ledakan.

    3. 

    Tim tanggap darurat segera melakukan evakuasi dan segera memberikan pertolongan pertama jika terdapat korban sesuai dengan I-447-1.

    4.  Tim tanggap darurat melakukan penyelidikan dan mencari sebab terjadinya ledakan.

    5.  Lokasi tempat terjadinya peristiwa ledakan dibersihkan dan selanjutnya dilakukan koordinasidengan bagian lain untuk dilakukan perbaikan.

    6.2.3.6 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana Alam Banjir.

     A.  Pencegahan Bencana Alam Banjir.

    1.  Tim tanggap darurat selalu melakukan komunikasi dengan posko yang terdapat di sekitarsungai dimana melalui tempat tersebut dapat diperkirakan akan terjadinya bencana alam banjir.

    2. 

    Komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan alat komunikasi seperti dengan menggunakanhandy talky sesuai dengan Prosedur Komunikasi PE-443.

    3. 

     Apabila diperoleh informasi dari posko bahwa akan terjadi bencana banjir maka tim tanggapdarurat segera menginformasikan informasi tersebut ke unit genset untuk dilakukanpengamanan motor listrik dan semua instalasi listrik yang berpotensi akan terendam air. Selainitu juga dilakukan pengamanan dokumen penting perusahaan.

     A.  Mitigasi dan Pemulihan Bencana Alam Banjir.

    1.  Tim tanggap darurat menginstruksikan untuk dilakukan pembangunan jembatan darurat yangdapat digunakan untuk melintas orang dari lokasi yang terjadi banjir.

    2. 

    Jika dengan adanya bencana banjir aktivitas operasional tidak dimungkinkan untuk dilakukan

    maka perusahaan akan meliburkan karyawan dan dibuat jadual piket siaga.

    3.  Semua kerugian dicatat oleh tim tanggap darurat dengan dibantu oleh personalia dari tiap unitoperasi atau dari bagian lain.

    4.  Semua karyawan melakukan pembersihan area bekas banjir dan parit-parit saluran buang.

    5.  Setelah bencana banjir dipastikan aman maka bagian mekanik melakukan perbaikan danpemasangan kembali komponen dan mesin-mesin industri.

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    9/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 9

    6.2.3.7 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana Alam Gempa Bumi dan Angin Topan.

     A.  Pencegahan Bencana Alam Gempa Bumi dan Angin Topan.

    1. 

    Tim tanggap darurat selalu melakukan komunikasi dengan posko yang dapat memantaubencana alam gempa bumi dan angin topan, ataupun melakukan hubungan dengan suatuinstansi pemerintah yang berhubungan identifikasi gejala alam atau peramalan menganaigejala alam yang dimungkinkan akan terjadi yaitu badan meteorologi dan geofisika, sehinggainformasi yang diperoleh selalu lebih tepat.

    2.  Komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan alat komunikasi seperti dengan menggunakanhandy talky sesuai dengan Prosedur Komuni kasi PE-443.

    3. 

     Apabila diperoleh informasi dari posko atau instansi bahwa akan terjadi bencana alam gempabumi atau angin topan maka tim tanggap darurat segera menginformasikan informasi tersebutke semua karyawan.

     A.  Mitigasi dan Pemulihan Bencana Alam Gempa Bumi dan Angin Topan.

    1. Setelah menerima informasi mengenai gempa bumi atau angin topan maka semua karyawan

    harus mematikan mesin dan instalasi listrik.2. Semua karyawan diinformasikan untuk menuju ruang terbuka.

    3. Satpam memerintahkan agar keluarga karyawan mematikan semua hubungan listrik ke jalurmess dan segera berkumpul di ruang terbuka.

    4. Anggota tim tanggap darurat berkumpul di posko satpam untuk pembagian tugas dalamplaksanaan tindakan evakuasi dan tindakan lainnya dalam menyelamatkan orang, barang danmembangun tenda bila perlu.

    5. Tim tanggap darurat mengkoordinasikan dengan bagian lain untuk mencatat kerugian yangterjadi.

    6. Karyawan melakukan pembersihan lokasi dan gotong royong melakukan rehabilitasi bangunanyang rusak.

    6.2.3.8 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana Bahaya Asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan.

     A.  Pencegahan Bencana Bahaya Asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan.

    1.  Tim tanggap darurat melakukan komunikasi dengan biro KLH setempat untuk mendapatkaninformasi mengenai Indeks Pencemaran Udara (IPU).

    2.  Tim tanggap darurat juga melakukan komunikasi dengan badan meteorologi dan geofisikauntuk mendapatkan informasi mengenai cuaca dan arah angin.

    3. 

    Metode komunikasi dengan instansi-instansi terkait sesuai dengan Prosedur Komunikasi PE-443.

     A.  Mitigasi dan Pemulihan Bencana Bahaya Asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan.

    1. Jika Indeks Pencemaran Udara mencapai nilai tertentu maka semua karyawan diwajibkanmemakai masker dan pembakaran sampah dihentikan.

    2. Dilakukan penyiraman jalan agar tidak timbul debu jalanan.

    3. Karyawan dihimbau untuk minum air putih lebih banyak dari biasanya.

  • 8/19/2019 Lamp5. Prosedur Kesiagaan

    10/10

    PT ABC

    PE-447/1-0/15-08-2008 Halaman 10

    4. Persediaan obat-obatan, masker, tabung oksigen dan semua peralatan yang berkaitan dengansaluran pernafasan ditambah.

    5. Karyawan yang pingsan karena kekurangan oksigen dibawa ke poliklinik untuk diberipertolongan.

    6. Jika indeks pencemaran udara akan berlangsung lebih lama maka perusahaan meliburkankarywan dan disertai pembentukan tim piket tanggap darurat dan melakukan evakuasi karyawanke tempat yang aman.

    6.3 Pelatihan dan Penyuluhan

    1.  Untuk menjamin agar prosedur ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada maka ketuatim tanggap darurat membuat usulan adanya pelatihan / penyuluhan serta dilakukan simulasikebakaran dan peledakan yang selanjutnya usulan tersebut di ajukan ke … (siapa)…..

    2.  Selanjutnya ditentukan jadual pelaksanaan uji coba dan pelatihan mengenai keadaan gawatdarurat yang dikoordinasikan oleh tim tanggap darurat.

    3.  Untuk selanjutnya metode pelaksaan pelatuhan dan penyuluhan dapat merujuk pada Prosedur

    Pelatihan, Kepedulian dan kompetensi PQE-2.

    6.4 Evaluasi Keadaan Darurat dan Kesiapannya.

    1.  Setelah terjadi kejadian gawat darurat dilakukan evaluasi mengenai prosedur Kesiagaan,Mitigasi dan Pemulihan Keadaan Darurat.

    2. 

    Dilakukan juga evaluasi mengenai kesesuaian antara prosedur dan pelaksanaanpenanggulangan keadaaan darurat.

    3.  Dari hasil evaluasi kemungkinan dilakukan penyempurnaan pada prosedur ini .

    4.  Kemungkinan dilakukannya pelatihan baru atau peningkatan pelatihan.

    5.  Semua kejadian darurat dilaporkan dalam bentuk form Laporan Peristiwa Darurat F-447-1. 

    6. 

    Hasil uji coba dan evaluasi tanggap darurat juga didokumentasikan dalam F-447-2 Laporan UjiCoba dan Evaluasi Tanggap Darurat. 

    7. 

    Dokumentasi dibuat oleh Ketua Tim Tanggap Darurat diperiksa oleh ….(siapa)….. disetujuioleh …(siapa)….

    7.0 Lampiran

    7.1 F-447-1 Laporan Peristiwa Darurat.

    7.2 F-447-2 Laporan Uji Coba dan Evaluasi Tanggap Darurat.

    -o0o-