JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

15
PROSES BERPIK POLA B THE PROCESS O PROBLEM OF PROGRAM FAKULTAS UNIVER JURNAL KIR SISWA DALAM GENERALISA BILANGAN BERDASARKAN GEND OF STUDENT’S THOUGHT IN GEN F NUMBER PATTERN BASED ON Oleh: MAR’ATUS SHOLICHAH 12.1.01.05.0085 Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Nurita Primasatya, M.Pd. M STUDI PENDIDIKAN MATEMA S KEGURUAN DAN ILMU PENDID RSITAS NUSANTARA PGRI KEDI 2017 ASI MASALAH DER NERALIZING A N GENDER ATIKA DIKAN IRI

Transcript of JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Page 1: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

POLA BILANGAN

THE PROCESS OF STUDENT’S THOUGHT IN GENERALIZING A

PROBLEM OF NUMBER PATTERN BASED ON GENDER

PROGRAM STUDI

FAKULTAS

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

JURNAL

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

THE PROCESS OF STUDENT’S THOUGHT IN GENERALIZING A

PROBLEM OF NUMBER PATTERN BASED ON GENDER

Oleh:

MAR’ATUS SHOLICHAH

12.1.01.05.0085

Dibimbing oleh :

1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd.

2. Nurita Primasatya, M.Pd.

RAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2017

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

BERDASARKAN GENDER

THE PROCESS OF STUDENT’S THOUGHT IN GENERALIZING A

PROBLEM OF NUMBER PATTERN BASED ON GENDER

PENDIDIKAN MATEMATIKA

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Page 2: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 1||

Page 3: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Dr. Suryo WidodoUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Pembelajaran tentang pola generalisasi dalam memecahkan masalah merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan generalisasi tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari matematika maupun pelajaran lain di sekolah, namun juga dangat dibutuhkan pada saat menyelesaikan masalah dalam kehidupan seharisiswa laki-laki dan perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangandalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes dan melakukan wawancara berdasarkan hasil tes yang telah dikerjakan oleh subjek.Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek Perception of Generality, yaitu memahami masalah dengan cara membaca soalof Generality, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3) Tahap Symbolic Expression of Generalitymenggunakan dugaan awal yang diperoleh membuat generalisasi. (4) Tahap valid. Sedangkan subjek perempuan melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap Generality, yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal.yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3) Tahap Symbolic Expression of Genermembuat generalisasi. (4) Tahap yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah

Kata Kunci: Generalisasi Matematis, Pemecahan Masalah, Pola Bilangan.

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

MAR’ATUS SHOLICHAH

12.1.01.05.0085

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan – Prodi Pendidikan Matematika

Email: [email protected] Dr. Suryo Widodo, M.Pd. dan Nurita Primasatya, M.Pd.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Pembelajaran tentang pola menjadi pusat dari seluruh pembelajaran matematikageneralisasi dalam memecahkan masalah merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan generalisasi tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari

maupun pelajaran lain di sekolah, namun juga dangat dibutuhkan pada saat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir

laki dan perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes dan melakukan wawancara berdasarkan hasil tes yang telah dikerjakan oleh subjek.Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek laki-laki melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap

, yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan

untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang Symbolic Expression of Generality, yaitu menyelesaikan masalah

menggunakan dugaan awal yang diperoleh dan menggunakan data-data yang dapat mendukunmembuat generalisasi. (4) Tahap Manipulation of Generality, yaitu mendapatkan kesimpulan yang

ubjek perempuan melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap , yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal. (2) Tahap Expression of Generality

yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3)

Symbolic Expression of Generality, yaitu menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk (4) Tahap Manipulation of Generality, yaitu menggunakan hasil generalisasi

yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah dan mendapatkan kesimpulan yang valid.

: Generalisasi Matematis, Pemecahan Masalah, Pola Bilangan.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 2||

BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

Prodi Pendidikan Matematika

Nurita Primasatya, M.Pd.

menjadi pusat dari seluruh pembelajaran matematika. Membuat generalisasi dalam memecahkan masalah merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan generalisasi tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari

maupun pelajaran lain di sekolah, namun juga dangat dibutuhkan pada saat menyelesaikan hari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir

. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes dan melakukan wawancara berdasarkan hasil tes yang telah dikerjakan oleh subjek.

generalisasi dengan cara: (1) Tahap , yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal. (2) Tahap Expression

, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang

menyelesaikan masalah dengan data yang dapat mendukung untuk

, yaitu mendapatkan kesimpulan yang ubjek perempuan melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap Perception of

Expression of Generality, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3)

data yang dapat mendukung untuk , yaitu menggunakan hasil generalisasi

mendapatkan kesimpulan yang valid.

Page 4: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN

Matematika merupakan pelajaran

yang sangat penting untuk dipelajari.

Matematika sangat diperlukan baik

dalam kehidupan sehari

dibekalkan sejak SD, bahkan sejak TK

(Hudojo, 2005: 35). Hal ini

ditunjukkan dengan pemberian

pembelajaran matematika dari SD

sampai SMA bahkan hingga Perguruan

Tinggi. Penguasaan terhadap materi

matematika akan memudahkan siswa

dalam menyelesaikan masalah

matematika di sekolah maupun dalam

kehidupan sehari-hari.

Rizal (2011: 21) menyatakan bahwa

tugas pendidikan matematika adalah

memperjelas bagaimana proses berpikir

siswa dalam mempelajari matematika

Proses berpikir merupakan suatu

peristiwa mencampur, m

menggabungkan, menukar, dan

mengurutkan informasi dari konsep

konsep yang telah dipelajari, persepsi

persepsi yang terbentuk, dan

pengalaman sebelumnya

2013: 3). Nunsiyah (2011:

menyatakan bahwa proses berpikir

adalah suatu proses

dengan menerima data, mengolah dan

menyimpannya di dalam ingatan serta

memanggil kembali data yang telah

disimpan dari ingatan pada saat

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

Matematika merupakan pelajaran

yang sangat penting untuk dipelajari.

Matematika sangat diperlukan baik

dalam kehidupan sehari-hari sehingga

dibekalkan sejak SD, bahkan sejak TK

(Hudojo, 2005: 35). Hal ini

ditunjukkan dengan pemberian

pembelajaran matematika dari SD

sampai SMA bahkan hingga Perguruan

Tinggi. Penguasaan terhadap materi

matematika akan memudahkan siswa

dalam menyelesaikan masalah

matematika di sekolah maupun dalam

Rizal (2011: 21) menyatakan bahwa

tugas pendidikan matematika adalah

memperjelas bagaimana proses berpikir

siswa dalam mempelajari matematika.

Proses berpikir merupakan suatu

peristiwa mencampur, mencocokkan,

menggabungkan, menukar, dan

mengurutkan informasi dari konsep-

konsep yang telah dipelajari, persepsi-

persepsi yang terbentuk, dan

pengalaman sebelumnya (Sunaryo,

2013: 3). Nunsiyah (2011: 12)

menyatakan bahwa proses berpikir

adalah suatu proses yang dimulai

dengan menerima data, mengolah dan

menyimpannya di dalam ingatan serta

memanggil kembali data yang telah

disimpan dari ingatan pada saat

dibutuhkan untuk pengolahan

selanjutnya. Mason, dkk (2010: 24)

memposisikan berpikir matematis

sebagai sebuah kegiatan prosedural

bersiklus yang terdiri tiga fase, yaitu:

fase masuk (

menyelesaikan (attack phase

meninjau ulang (

proses berpikir matematis adalah

aktivitas yang diawali dengan

memasukkan informasi,

dengan menyelesaikan, dan diakhiri

dengan meninjau ulang.

pengetahuan dan keterampilan yang

sebelumnya telah dimiliki siswa

khususnya pada matematika akan

mempengaruhi proses berpikir yang

dilakukan siswa.

keberagaman proses berpikir siswa

Proses berpikir siswa

mendapat perhatian dari guru

terkadang guru hanya berfokus pada

hasil akhir pemecahan masalah tanpa

memperhatikan proses

siswa untuk mendapatkan hasil

akhirnya. Padahal salah satu peran g

dalam pembelajaran matematika adalah

membantu siswa mengungkapkan

bagaimana proses yang berjalan dalam

pikiran siswa ketika menyelesaikan

masalah. Sebagaimana menurut

Nunsiyah (2011: 3) bahwa dalam

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 3||

dibutuhkan untuk pengolahan

selanjutnya. Mason, dkk (2010: 24)

memposisikan berpikir matematis

buah kegiatan prosedural

bersiklus yang terdiri tiga fase, yaitu:

fase masuk (entry phase), fase

attack phase), dan fase

meninjau ulang (review phase). Jadi

proses berpikir matematis adalah

aktivitas yang diawali dengan

memasukkan informasi, dilanjutkan

dengan menyelesaikan, dan diakhiri

dengan meninjau ulang. Tingkat

pengetahuan dan keterampilan yang

sebelumnya telah dimiliki siswa

khususnya pada matematika akan

mempengaruhi proses berpikir yang

dilakukan siswa. Sehingga timbul

proses berpikir siswa.

Proses berpikir siswa kurang

mendapat perhatian dari guru,

erkadang guru hanya berfokus pada

hasil akhir pemecahan masalah tanpa

memperhatikan proses yang dilakukan

siswa untuk mendapatkan hasil

akhirnya. Padahal salah satu peran guru

dalam pembelajaran matematika adalah

membantu siswa mengungkapkan

bagaimana proses yang berjalan dalam

pikiran siswa ketika menyelesaikan

masalah. Sebagaimana menurut

Nunsiyah (2011: 3) bahwa dalam

Page 5: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

pembelajaran matematika harus

memperhatikan proses ber

Salah satu standar aljabar yang

harus dikaji dan dikuasai oleh siswa di

tingkat 6 sampai dengan

memahami pola (NCTM

Salah satu standar konten yang

dipelajari dalam matematika adalah

bilangan dan operasi (

operations) dan aljabar (

di dalamnya berkaitan dengan pola

bilangan (NCTM, 2000). Sehingga

pembelajaran tentang pola menjadi

sentral dari seluruh pembelajaran

matematika.

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan proses berpikir siswa

laki-laki dan perempuan dalam

generalisasi masalah pola bilangan

Herlambang (2013: 15) menyatakan

bahwa suatu masalah disebut sebagai

masalah matematika jika membutuhkan

prosedur matematika seperti prosedur

aritmatika dan aljabar untuk

memecahkannya. Ward

menyatakan bahwa masalah

matematika dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu masalah rutin dan

masalah non rutin. Jadi

matematika adalah pertanyaan

matematika yang memiliki suatu

tantangan yang harus diselesaikan oleh

siswa dengan menggunakan prosedur

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

pembelajaran matematika harus

memperhatikan proses berpikir siswa.

Salah satu standar aljabar yang

harus dikaji dan dikuasai oleh siswa di

sampai dengan 8 adalah

NCTM, 2000: 222).

Salah satu standar konten yang

dipelajari dalam matematika adalah

bilangan dan operasi (number and

) dan aljabar (algebra) yang

di dalamnya berkaitan dengan pola

bilangan (NCTM, 2000). Sehingga

pembelajaran tentang pola menjadi

sentral dari seluruh pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan proses berpikir siswa

laki dan perempuan dalam

generalisasi masalah pola bilangan.

Herlambang (2013: 15) menyatakan

bahwa suatu masalah disebut sebagai

masalah matematika jika membutuhkan

prosedur matematika seperti prosedur

aritmatika dan aljabar untuk

Wardhani (2010: 16)

menyatakan bahwa masalah

matematika dapat dibedakan menjadi

masalah rutin dan

masalah non rutin. Jadi masalah

matematika adalah pertanyaan

matematika yang memiliki suatu

tantangan yang harus diselesaikan oleh

enggunakan prosedur

tertentu yang sesuai dengan tingkat

pengetahuan siswa tersebut.

matematika dalam penelitian ini adalah

masalah pola bilangan.

Rahman (Herdian, 2010)

menyatakan bahwa generalisasi adalah

proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dengan memeriksa keadaan

khusus menuju kesimpulan umum.

Penalaran tersebut mencakup

pengamatan contoh

menemukan pola atau aturan yang

melandasinya. Menurut Trisnadi

(Herdian, 2010), generalisasi adalah

menyatakan pola, menentukan struktur/

data/ gambaran/ suku berikutnya, dan

memformulasikan keumuman secara

simbolis. Jadi generalisasi adalah

proses menarik kesimpulan dengan

cara memeriksa hal

menghasilkan kesimpulan umum.

Proses generalisasi pola diawali

dengan memperhatika

dari pola khusus,

menganalisis hubungan antar bilangan

yang terbentuk dengan menggunakan

persamaan dan perbedaan dari contoh

pola bilangan, selanjutnya siswa dapat

memprediksi aturan umum yang

berlaku pada contoh pola khusus

tersebut. Namun pada kenyataannya

tidak banyak siswa yang membuat

generalisasi untuk memecahkan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 4||

tertentu yang sesuai dengan tingkat

pengetahuan siswa tersebut. Masalah

matematika dalam penelitian ini adalah

masalah pola bilangan.

Rahman (Herdian, 2010)

menyatakan bahwa generalisasi adalah

proses penarikan kesimpulan yang

engan memeriksa keadaan

khusus menuju kesimpulan umum.

Penalaran tersebut mencakup

pengamatan contoh-contoh khusus dan

menemukan pola atau aturan yang

melandasinya. Menurut Trisnadi

(Herdian, 2010), generalisasi adalah

menyatakan pola, menentukan struktur/

data/ gambaran/ suku berikutnya, dan

memformulasikan keumuman secara

Jadi generalisasi adalah

proses menarik kesimpulan dengan

cara memeriksa hal-hal khusus untuk

menghasilkan kesimpulan umum.

Proses generalisasi pola diawali

dengan memperhatikan contoh-contoh

dari pola khusus, lalu siswa

menganalisis hubungan antar bilangan

yang terbentuk dengan menggunakan

persamaan dan perbedaan dari contoh

pola bilangan, selanjutnya siswa dapat

memprediksi aturan umum yang

berlaku pada contoh pola khusus

Namun pada kenyataannya

tidak banyak siswa yang membuat

generalisasi untuk memecahkan

Page 6: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

masalah pola bilangan.

mengemukakan bahwa kemampuan

membuat generalisasi masih rendah.

Penyebabnya adalah

mengalami kesulitan dalam mema

konsep matematika, khususnya

menemukan ide pokok yang diinginkan

dari permasalahan.

Proses generalisasi matematika

menurut Mason (dalam Maarif, 2012:

40) terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1. Tahap Perception of Generality

Pada tahap ini siswa baru

pada tahap mengenal sebuah aturan/

pola. Pada tahap ini siswa

mempersepsi atau mengidentifikasi

pola. Siswa juga mengetahui bahwa

masalah yang disajikan dapat

diselesaikan menggunakan aturan/

pola.

2. Tahap Expression of Generality

Pada tahap ini siswa

menggunakan hasil identifikasi pola

untuk menentukan struktur/ data/

gambar/ suku berikutnya. Pada

tahap ini siswa juga menguraikan

sebuah aturan/ pola, baik secara

numerik maupun verbal.

3. Tahap Symbolic Expression of

Generality

Pada tahap ini siswa

menghasilkan sebuah aturan dan

pola umum. Selain itu siswa juga

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

masalah pola bilangan. Putra (2011: 6)

mengemukakan bahwa kemampuan

membuat generalisasi masih rendah.

Penyebabnya adalah siswa masih

mengalami kesulitan dalam memahami

khususnya dalam

menemukan ide pokok yang diinginkan

Proses generalisasi matematika

menurut Mason (dalam Maarif, 2012:

40) terdiri dari 4 tahap, yaitu:

Perception of Generality

Pada tahap ini siswa baru sampai

pada tahap mengenal sebuah aturan/

pola. Pada tahap ini siswa

mempersepsi atau mengidentifikasi

pola. Siswa juga mengetahui bahwa

masalah yang disajikan dapat

diselesaikan menggunakan aturan/

Expression of Generality

Pada tahap ini siswa

menggunakan hasil identifikasi pola

untuk menentukan struktur/ data/

gambar/ suku berikutnya. Pada

tahap ini siswa juga menguraikan

sebuah aturan/ pola, baik secara

numerik maupun verbal.

Symbolic Expression of

Pada tahap ini siswa

silkan sebuah aturan dan

pola umum. Selain itu siswa juga

memformulasikan keumuman secara

simbolis.

4. Tahap Manipulation of Generality

Pada tahap ini siswa

menggunakan hasil generalisasi

untuk menyelesaikan masalah, dan

menerapkan aturan/ pola yang telah

ditemukan pada berbagai persoalan.

Berikut ini adalah

generalisasi yang terdapat

tahap generalilasi matematis dengan

proses berpikir.

Tabel 1 Hubungan Proses Generalisasi

pada Tahap Generalilasi Matematis dengan

Proses Berpikir

Tahap Proses Generalisasi

Tahap 1

Perception of Generality 1. Memahami

informasi dan mengetahui permasalahan yang ditemukan dalam soal yang disajikan (dengan menyebutkan yang diketahui dan ditanyakan)

2. Mengidentifikasi pola pada soal

3. Menentukan bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan aturan/ pola

Tahap 2

Expression of Generality 1. Menguraikan

aturan/ pola numerik maupun verbal

2. Menggunakan hasil identifikasi

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 5||

memformulasikan keumuman secara

Manipulation of Generality

Pada tahap ini siswa

menggunakan hasil generalisasi

untuk menyelesaikan masalah, dan

menerapkan aturan/ pola yang telah

emukan pada berbagai persoalan.

Berikut ini adalah hubungan proses

yang terdapat pada tahap-

generalilasi matematis dengan

Hubungan Proses Generalisasi

pada Tahap Generalilasi Matematis dengan

Proses Berpikir

Proses Generalisasi Proses

Berpikir Perception of

Memahami informasi dan mengetahui permasalahan yang ditemukan dalam soal yang disajikan

menyebutkan yang diketahui dan ditanyakan)

1. Fase masuk (entry phase)

Mengidentifikasi pola pada soal

2. Fase menyelesaikan (attack phase)

Menentukan bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan

menggunakan aturan/ pola

3. Fase meninjau ulang (review phase)

Expression of

Menguraikan aturan/ pola secara numerik maupun

2. Fase menyelesaikan (attack phase)

Menggunakan hasil identifikasi

3. Fase meninjau

Page 7: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

pada permasalahan untuk menentukan rencana proses penyelesaiannya

Tahap 3

Symbolic Expression of Generality 1. Menggunakan

pernyataan-pernyataan atau data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi

2. Menghasilkan sebuah aturan dan pola umum serta memformulasikan keumuman secara simbolis

3. Terdapat atau tidaknya rencana alternatif

Tahap 4

Manipulation of Generality 1. Mengecek kembali

proses penyelesaian dan hasil jawaban yang telah didapatkan

2. Menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah

3. Menarik kesimpulan yang valid

Gender adalah jenis kelamin yang

pada manusia dikenal dengan laki

dan perempuan yang memiliki

perbedaan antar keduanya.

dan Jacklyn mengemukakan bahwa

laki-laki dan perempuan mempunyai

perbedaan kemampuan.

(2011: 3) menyatakan bahwa terdapat

perbedaan keterampilan dalam

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

pada permasalahan untuk menentukan rencana proses

ulang (review phase)

Symbolic Expression

pernyataan atau data yang

dapat mendukung untuk membuat

2. Fase menyelesaikan (attack phase)

sebuah aturan dan pola umum serta memformulasikan keumuman secara

3. Fase meninjau ulang (review phase)

atau tidaknya rencana

3. Fase meninjau ulang (review phase)

Manipulation of

Mengecek kembali

penyelesaian dan hasil jawaban yang

2. Fase menyelesaikan (attack phase)

hasil generalisasi 3. Fase

meninjau ulang (review phase)

kesimpulan yang 3. Fase

meninjau ulang (review phase)

Gender adalah jenis kelamin yang

pada manusia dikenal dengan laki-laki

dan perempuan yang memiliki

perbedaan antar keduanya. Maccoby

dan Jacklyn mengemukakan bahwa

laki dan perempuan mempunyai

perbedaan kemampuan. Nunsiyah

(2011: 3) menyatakan bahwa terdapat

perbedaan keterampilan dalam

pemecahan masalah antara laki

dan perempuan.

penguasaan matemat

pemecahan masalah yang lebih unggul

dibandingkan dengan perempuan.

Sedangkan Nafi’an (2011: 574)

mengemukakan bahwa perbedaan

gender bukan hanya berakibat pada

perbedaan kemampuan dalam

matematika, tetapi cara memperoleh

pengetahuan matematika juga

dengan perbedaan gender.

proses berpikir dipengaruhi oleh

pengetahuan yang telah dipelajari dan

pengalaman dalam pembelajaran,

namun tidak menutup kemungkinan

bahwa perbedaan gender juga akan

mempengaruhi proses siswa dalam

berpikir. Sehingg

dijadikan sebagai pembeda antara laki

laki dan perempuan.

II. METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian dan Jenis

Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada

penelitian ini adalah

kualitatif yaitu

menggunakan data kualitatif kemudian

membuat deskripsi data yang diperoleh

untuk menghasilkan gambaran yang

jelas dan terperinci tentang proses

berpikir yang dilakukan oleh siswa

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 6||

pemecahan masalah antara laki-laki

dan perempuan. Laki-laki memiliki

penguasaan matematika dan

pemecahan masalah yang lebih unggul

dibandingkan dengan perempuan.

Sedangkan Nafi’an (2011: 574)

mengemukakan bahwa perbedaan

gender bukan hanya berakibat pada

perbedaan kemampuan dalam

matematika, tetapi cara memperoleh

pengetahuan matematika juga terkait

dengan perbedaan gender. Meski

proses berpikir dipengaruhi oleh

pengetahuan yang telah dipelajari dan

pengalaman dalam pembelajaran,

namun tidak menutup kemungkinan

bahwa perbedaan gender juga akan

mempengaruhi proses siswa dalam

Sehingga gender dapat

dijadikan sebagai pembeda antara laki-

laki dan perempuan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian dan Jenis

Pendekatan yang digunakan pada

penelitian ini adalah pendekatan

yaitu penelitian yang

menggunakan data kualitatif kemudian

membuat deskripsi data yang diperoleh

untuk menghasilkan gambaran yang

jelas dan terperinci tentang proses

berpikir yang dilakukan oleh siswa

Page 8: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

dalam menggeneralisasi masalah pola

bilangan. Sedangkan jenis

penelitiannya adalah

kualitatif.

Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian ini terdiri

dari tiga tahap yaitu: (1) Tahap

persiapan yang meliputi kegiatan

penyusunan proposal, penyusunan

instrumen penelitian dan validasi,

permohonan izin penelitian kepada

pihak sekolah. (2) Tahap pelaksanaan

yang meliputi pemberian soal tes

generalisasi dan wawancara pada

subjek penelitian. (3) Tahap analisis

data yang meliputi kegiatan analisis

data yang diperoleh dan penyusunan

laporan hasil penelitian.

Penyusunan Instrumen

Terdapat dua jenis instrumen dalam

penelitian ini yaitu instrumen

instrumen utama dan instrumen

pendukung. Intrumen utama yaitu

peneliti sendiri. Instrumen pendukung

yaitu soal tes generalisasi, pedoman

wawancara, dan alat perekam.

Instrumen yang berupa tes generalisasi

dan pedoman wawancara disusun

kemudian dilakukan validasi atas

persetujuan dosen pembimbing.

Validasi dilakukan oleh

dosen program studi Pendidikan

Matematika Universitas Nusantara

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

dalam menggeneralisasi masalah pola

Sedangkan jenis

adalah deskriptif

Prosedur pada penelitian ini terdiri

dari tiga tahap yaitu: (1) Tahap

persiapan yang meliputi kegiatan

penyusunan proposal, penyusunan

instrumen penelitian dan validasi,

permohonan izin penelitian kepada

hak sekolah. (2) Tahap pelaksanaan

yang meliputi pemberian soal tes

generalisasi dan wawancara pada

subjek penelitian. (3) Tahap analisis

data yang meliputi kegiatan analisis

data yang diperoleh dan penyusunan

laporan hasil penelitian.

Penyusunan Instrumen Penelitian

Terdapat dua jenis instrumen dalam

instrumen, yaitu

instrumen utama dan instrumen

pendukung. Intrumen utama yaitu

peneliti sendiri. Instrumen pendukung

yaitu soal tes generalisasi, pedoman

wawancara, dan alat perekam.

umen yang berupa tes generalisasi

dan pedoman wawancara disusun

kemudian dilakukan validasi atas

persetujuan dosen pembimbing.

Validasi dilakukan oleh satu orang

dosen program studi Pendidikan

Matematika Universitas Nusantara

PGRI Kediri dan satu orang gur

matematika MA N

Penentuan Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah 4

siswa yang berasal dari kelas XII IPA 1

MA Negeri 3 Kediri

Tahun Ajaran 2016/ 2017 yang dipilih

berdasarkan gender yaitu laki

perempuan. Pemilihan subjek

penelitian dengan bantuan

pertimbangan guru. Hal ini

dikarenakan guru lebih mengetahui

siswa yang memiliki kemampuan

matematika tinggi d

yang baik secara lisan, sehingga

mampu mengemukakan pendapatnya

dengan baik ketika proses wawancara.

Sehingga terpilih 2 siswa laki

1 dan SL 2) dan 2 siswa perempuan

(SP 1 dan SP 2).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang di

dalam penelitian ini meliputi kegiatan

pengumpulan data, r

reduction), penyajian data (

display), dan penarikan kesimpulan dan

verifikasi (conclusion drawing/

verification). Kesimpulan yang diambil

akan kredibel jika didukung o

data yang kredibel. Pada penelitian ini,

untuk menguji kredibilitas data atau

keabsahan data maka digunakan

triangulasi yaitu triangulasi waktu.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 7||

PGRI Kediri dan satu orang guru

matematika MA Negeri 3 Kediri.

Penentuan Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah 4

siswa yang berasal dari kelas XII IPA 1

Kediri semester genap

Tahun Ajaran 2016/ 2017 yang dipilih

berdasarkan gender yaitu laki-laki dan

perempuan. Pemilihan subjek

penelitian dengan bantuan

pertimbangan guru. Hal ini

dikarenakan guru lebih mengetahui

siswa yang memiliki kemampuan

matematika tinggi dan komunikasi

yang baik secara lisan, sehingga

mampu mengemukakan pendapatnya

dengan baik ketika proses wawancara.

Sehingga terpilih 2 siswa laki-laki (SL

1 dan SL 2) dan 2 siswa perempuan

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi kegiatan

pengumpulan data, reduksi data (data

enyajian data (data

enarikan kesimpulan dan

conclusion drawing/

. Kesimpulan yang diambil

akan kredibel jika didukung oleh data-

data yang kredibel. Pada penelitian ini,

untuk menguji kredibilitas data atau

keabsahan data maka digunakan

triangulasi yaitu triangulasi waktu.

Page 9: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

Subjek diberikan beberapa kali tes

generalisasi dan wawancara dalam

waktu yang berbeda.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dari proses berpikir

siswa laki-laki dalam generalisasi

masalah pola bilangan

tahap generalisasi

berikut.

Tabel 2 Kesimpulan Subjek Laki

SL 1 Pada tahap Perception of Generality, SL 1 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL 1 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL 1 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap of Generalitymemahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukSL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL 2 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan baSL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Expression of Generality, SL 1 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan

Pada tahap of Generalitymencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

Subjek diberikan beberapa kali tes

generalisasi dan wawancara dalam

BAHASAN

asil penelitian dari proses berpikir

dalam generalisasi

pola bilangan pada setiap

tahap generalisasi adalah sebagai

Tabel 2 Kesimpulan Subjek Laki-laki

SL 2 Pada tahap Perception of Generality, SL 2 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL 2 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Expression of Generality, SL 2 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan

proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Symbolic Expression of Generality, SL 1 mencari yang ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 8||

proses berpikir pada fase menyelesaikan.

at rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase

SL 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini

njukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada

proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Symbolic Expression of

, SL 1 mencari yang ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan

berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan

data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini

Pada tahap Symbolic Expression of Generality, SL 2 mencari yang ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini

Page 10: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Manipulation of Generality, SL 1 melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus Un. Sehingga SL 1 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Manipulation of Generalitymelakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus Un. Sehingga SL 2 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Hasil penelitian dari proses berpikir

siswa perempuan dalam generalisasi

masalah pola bilangan pada setiap

tahap generalisasi adalah sebagai

berikut.

Tabel 3 Kesimpulan Subjek Perempuan

SP 1 Pada tahap Perception of Generality, SP 1 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SP 1 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal.

Pada tahap of Generalitymemahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SP 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiamenunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal.

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Manipulation of Generality, SL 2 melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

. Sehingga SL 2 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan

oses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Hasil penelitian dari proses berpikir

siswa perempuan dalam generalisasi

bilangan pada setiap

tahap generalisasi adalah sebagai

Kesimpulan Subjek Perempuan

SP 2 Pada tahap Perception of Generality, SP 2 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SP 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal.

SP 1 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Expression of Generality, SP 1 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Symbolic Expression of Generality, SP 1 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 9||

SP 1 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada

SP 2 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Expression , SP 1

mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada

menyelesaikan. SP 1 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses

pada fase menyelesaikan. SP 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan

jutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada

Pada tahap Expression of Generality, SP 2 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Symbolic Expression of

, SP 1 -

data yang dapat mendukung untuk

Pada tahap Symbolic Expression of Generality, SP 2 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk

Page 11: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menghasilkpola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Manipulation of Generality, SP 1 melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus Un. Sehingga SP 1 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Manipulation of Generalitymelakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus Un. Sehingga SP 2menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Berdasarkan hasil

proses berpikir siswa laki

perempuan dalam generalisasi masalah

pola bilangan yang telah dipaparkan,

berikut ini adalah analisis pada proses

berpikir dalam generalisasi masalah

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Manipulation of Generality, SP 2 melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

. Sehingga SP 2 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Berdasarkan hasil penelitian dari

proses berpikir siswa laki-laki dan

perempuan dalam generalisasi masalah

pola bilangan yang telah dipaparkan,

analisis pada proses

berpikir dalam generalisasi masalah

pola bilangan

subjek.

Tabel 4 Analisis

dalam Generalisasi

Kategori Subjek

Subjek Laki-laki

Pada tahap Perception of Generality, SL memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Expression of Generality, SL mencoba mengerjakan dengan menggunakanyang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 10||

berdasarkan kategori

Tabel 4 Analisis Proses Berpikir Siswa

dalam Generalisasi

Kategori Subjek

Subjek Perempuan

Perception , SL

memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL juga menyatakan bahwa

ikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase

Pada tahap Perception of Generality, SP memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase masuk. SP menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SP juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Expression , SL

mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

encari yang ditanyakan. Kegiatan

Pada tahap Expression of Generality, SP mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. Kegiatan

Page 12: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelSP menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Symbolic Expression of Generality, SL mencari yang ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Expression of Generalitymenggunakan datadata yang dapat mendukung untuk membuat genyang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fasemeninjau ulang.

Pada tahap Manipulation of Generality, SL melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus Un. Sehingga SL menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini

Pada tahap Manipulation of Generalitymelakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus Un. Sehingga SP menyimpulkan bahwa temuannya bKegiatan ini

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Symbolic Expression of Generality, SP menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap Manipulation of Generality, SP melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

. Sehingga SP menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Sehingga didapatkan bahwa pada

tahap Perception of Generality

SP memahami informasi dan

mengetahui permasalahan yang

ditemukan dalam soal yang disajikan,

mengidentifikasi pola pada soal dan

menentukan bahwa masalah yang

disajikan dapat diselesaikan

menggunakan aturan/ pola. Pada tahap

Expression of Generality

menguraikan pola secara numerik

maupun verbal, menggunakan hasil

identifikasi pola untuk menentukan

rencana penyelesaian dan suku

berikutnya. Pada tahap

Expression of Generality

menyelesaikan masalah dengan

menggunakan dugaan awal,

menggunakan data

mendukung untuk membuat

generalisasi dan menghasilkan pola

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 11||

menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL

kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase

menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Sehingga didapatkan bahwa pada

Perception of Generality, SL dan

memahami informasi dan

mengetahui permasalahan yang

ditemukan dalam soal yang disajikan,

mengidentifikasi pola pada soal dan

bahwa masalah yang

disajikan dapat diselesaikan

menggunakan aturan/ pola. Pada tahap

Expression of Generality, SL dan SP

menguraikan pola secara numerik

maupun verbal, menggunakan hasil

identifikasi pola untuk menentukan

rencana penyelesaian dan suku

berikutnya. Pada tahap Symbolic

Expression of Generality, SL

menyelesaikan masalah dengan

menggunakan dugaan awal,

n data-data yang dapat

mendukung untuk membuat

generalisasi dan menghasilkan pola

Page 13: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

umum secara simbolis, sedangkan SP

menggunakan data-data yang dapat

mendukung untuk membuat

generalisasi dan menghasilkan pola

umum secara simbolis. Pada tahap

Manipulation of Generality

mengecek kembali proses penyelesaian

dan hasil jawaban yang didapatkan

serta menarik kesimpulan yang valid,

sedangkan SP mengecek kembali

proses penyelesaian dan hasil jawaban

yang didapatkan, mengunakan hasil

generalisasi untuk menyelesai

masalah serta menarik kesimpulan

yang valid.

Maccoby dan Jackl

Subarinah (2013: 547)

bahwa laki-laki lebih

kemampuan matem

perempuan. Sedangkan

574) dan Subarinah, at al (2014: 484)

berpendapat bahwa kemampuan

perempuan lebih unggul daripada anak

laki-laki. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa dalam penelitian ini,

laki-laki dan subjek perempuan

memiliki keunggulan pada aspek

tertentu.

IV. PENUTUP

Simpulan

Siswa laki-laki menyelesaikan masalah

dengan menggunakan dugaan awal

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

umum secara simbolis, sedangkan SP

data yang dapat

mendukung untuk membuat

generalisasi dan menghasilkan pola

umum secara simbolis. Pada tahap

f Generality, SL

mengecek kembali proses penyelesaian

dan hasil jawaban yang didapatkan

serta menarik kesimpulan yang valid,

sedangkan SP mengecek kembali

proses penyelesaian dan hasil jawaban

yang didapatkan, mengunakan hasil

generalisasi untuk menyelesaikan

masalah serta menarik kesimpulan

klyn (1974) dan

Subarinah (2013: 547) berpendapat

lebih unggul dalam

matika daripada

Sedangkan Nafi’an (2011:

Subarinah, at al (2014: 484)

berpendapat bahwa kemampuan anak

perempuan lebih unggul daripada anak

. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa dalam penelitian ini, subjek

laki dan subjek perempuan

memiliki keunggulan pada aspek-aspek

menyelesaikan masalah

dengan menggunakan dugaan awal

yang diperoleh tanpa membuat

generalisasi terlebih dahulu.

Selanjutnya siswa laki

generalisasi lalu mem

hasil generalisasinya dan mendapatkan

kesimpulan akhir. Sehingga hasil

generalisasi yang didapatkan oleh

subjek laki-laki hanya menjadi

kesimpulan akhir tanpa digunakan

untuk menyelesaikan masalah.

Sedangkan siswa perempuan

generalisasi terlebih dahulu lalu

memeriksa

generalisasinya. Selanjutnya siswa

perempuan menggunakan hasil

generalisasi untuk menyelesaikan

masalah dan mendapatkan kesimpulan

akhir. Sehingga hasil generalisasi yang

didapatkan oleh subjek perempuan

tidak hanya menjadi kesimpulan akhir,

namun juga digunakan dalam

menyelesaikan masalah

disimpulkan bahwa

jenis kelamin memiliki keunggulan

pada aspek-aspek tertentu.

Saran

1. Guru hendaknya juga memberikan

perhatian serta pengajaran yang

tepat kepada siswa dalam kegiatan

pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan dan

generalisasi matematis siswa dalam

memecahkan masalah matematika.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 12||

yang diperoleh tanpa membuat

generalisasi terlebih dahulu.

Selanjutnya siswa laki-laki membuat

generalisasi lalu memeriksa kebenaran

hasil generalisasinya dan mendapatkan

kesimpulan akhir. Sehingga hasil

generalisasi yang didapatkan oleh

laki hanya menjadi

kesimpulan akhir tanpa digunakan

untuk menyelesaikan masalah.

Sedangkan siswa perempuan membuat

terlebih dahulu lalu

kebenaran hasil

generalisasinya. Selanjutnya siswa

perempuan menggunakan hasil

generalisasi untuk menyelesaikan

masalah dan mendapatkan kesimpulan

akhir. Sehingga hasil generalisasi yang

didapatkan oleh subjek perempuan

tidak hanya menjadi kesimpulan akhir,

namun juga digunakan dalam

menyelesaikan masalah. Maka dapat

disimpulkan bahwa masing-masing

jenis kelamin memiliki keunggulan

aspek tertentu.

Guru hendaknya juga memberikan

perhatian serta pengajaran yang

tepat kepada siswa dalam kegiatan

pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan dan mengembangkan

generalisasi matematis siswa dalam

memecahkan masalah matematika.

Page 14: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

2. Sebaiknya guru dapat memberikan

waktu dan perhatian lebih pada

siswa agar dapat lebih

meningkatkan kemampuan siswa

dalam menggeneralisasi masalah

dan dapat menimbulkan berbagai

alternatif pemecahan yang berbeda.

V. DAFTAR PUSTAKA

Herdian. 2010.

Generalisasi Matematika

Tersedia:

https://herdy07.wordpress.com/

/05/27/kemampuan-

matematis/#more-1026

Januari 2016.

Herlambang. 2013.

Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Kelas VII

Negeri 1 Kepahliang tentang

Bangun Datar Ditinjau Dari Teori

Van Hiele. Tesis. Tidak

dipublikasikan. Bengkulu:

Universitas Bengkulu.

Hudojo, Herman. 2005.

Kurikulum Dan Pembelajaran

Matematika. Malang: Universitas

Negeri Malang (UM PRESS)

Maarif, Samsul. 2012.

Kemampuan Analogi dan

Generalisasi Matematis Siswa SMP

Menggunakan Pembelajaran

dengan Metode Discovery

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

ebaiknya guru dapat memberikan

waktu dan perhatian lebih pada

siswa agar dapat lebih

meningkatkan kemampuan siswa

dalam menggeneralisasi masalah

dan dapat menimbulkan berbagai

alternatif pemecahan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Herdian. 2010. Kemampuan

Generalisasi Matematika. (online).

https://herdy07.wordpress.com/2010

-generalisasi-

1026. Diunduh 27

Herlambang. 2013. Analisis

Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Kelas VII-A SMP

Negeri 1 Kepahliang tentang

Bangun Datar Ditinjau Dari Teori

. Tesis. Tidak

publikasikan. Bengkulu:

Universitas Bengkulu.

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan

Kurikulum Dan Pembelajaran

. Malang: Universitas

Negeri Malang (UM PRESS).

Maarif, Samsul. 2012. Meningkatkan

Kemampuan Analogi dan

Generalisasi Matematis Siswa SMP

Menggunakan Pembelajaran

dengan Metode Discovery. Thesis.

Tidak dipublikasikan. Bandung:

UPI.

Maccoby, E.E & Jacklin, C.N. 1974.

The Psychology of Sex Differences

California: Stanford University

Press.

Mason, J., Burton, L., dan Stacey, K.

2010. Thinking

Edition, Harlow: Prentice Hall.

Nafi’an, M. Ilman. 2011.

Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Cerita Ditinjau Dari Gender di

Sekolah Dasar

dalam Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan

Matematika, Jurusan Pend

Matematika FMIPA UNY,

Yogyakarta, 3 Desember.

NCTM. 2000. Principle and Standards

for School Mathematics.

The National Council of Teacher

Mathematics, Inc.

Nunsiyah, Siti. 2011.

Siswa Dalam Memecahkan Masalah

Soal Cerita den

Langkah Polya pada Pokok

Bahasan Bentuk Aljabar Ditinjau

dari Prespektif Gender

Solo: UNS. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/6092/

Diunduh 16 Desember 2015.

Putra, Harry Dwi. 2011.

Geometri dengan Pendekatan SAVI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 13||

Tidak dipublikasikan. Bandung:

Maccoby, E.E & Jacklin, C.N. 1974.

The Psychology of Sex Differences.

California: Stanford University

Mason, J., Burton, L., dan Stacey, K.

Thinking Mathematically, 2nd

Edition, Harlow: Prentice Hall.

Nafi’an, M. Ilman. 2011. Kemampuan

Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Cerita Ditinjau Dari Gender di

Sekolah Dasar. Makalah disajikan

dalam Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan

Matematika FMIPA UNY,

Yogyakarta, 3 Desember.

Principle and Standards

for School Mathematics. Reston:

The National Council of Teacher

Mathematics, Inc.

Nunsiyah, Siti. 2011. Proses Berpikir

Siswa Dalam Memecahkan Masalah

Soal Cerita dengan Langkah-

Langkah Polya pada Pokok

Bahasan Bentuk Aljabar Ditinjau

dari Prespektif Gender. Skripsi.

Solo: UNS. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/6092/.

Diunduh 16 Desember 2015.

Putra, Harry Dwi. 2011. Pembelajaran

Geometri dengan Pendekatan SAVI

Page 15: JURNAL POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE …

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085FKIP – Pendidikan Matematika

Berbantuan Wingeom untuk

Meningkatkan Kemampuan Analogi

dan Generalisasi Matematis Siswa

SMP. Thesis. Tidak Dipublikasikan.

Bandung: UPI.

Rizal, Muhammad. 2011.

berpikir siswa SD Berkemampuan

Matematika Tinggi

Melakukan Estimasi Masalah

Berhitung. Makalah disajikan dalam

Seminar Nasional Penelitian,

Pendidikan, dan Penerapan. Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA

UNY, Yogyakarta, 14 Mei.

Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/7169/

Diunduh 10 Februari 2016.

Subarinah, Sri. 2013. Profil Berpikir

Kreatif Siswa dalam Memecahkan

Masalah Tipe Investigasi Matematik

Ditinjau dari Perbedaan Gender

Makalah disajikan dalam Seminar

Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika.

Pendidikan Matematika FMIPA

Universitas Nusantara PGRI Kediri

12.1.01.05.0085 Matematika

Berbantuan Wingeom untuk

Meningkatkan Kemampuan Analogi

dan Generalisasi Matematis Siswa

. Thesis. Tidak Dipublikasikan.

Rizal, Muhammad. 2011. Proses

berpikir siswa SD Berkemampuan

Matematika Tinggi Dalam

Melakukan Estimasi Masalah

. Makalah disajikan dalam

Seminar Nasional Penelitian,

Pendidikan, dan Penerapan. Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA

UNY, Yogyakarta, 14 Mei.

ny.ac.id/7169/.

Diunduh 10 Februari 2016.

. Profil Berpikir

Kreatif Siswa dalam Memecahkan

Masalah Tipe Investigasi Matematik

Ditinjau dari Perbedaan Gender.

Makalah disajikan dalam Seminar

Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika. Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA

UNY, Yogyakarta, 9 November.

Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/10793/

Diunduh 26 September 2016.

Subarinah, Sri et al. 2014.

Processes of Elementary School

Students in Mathematical

Investigation Based on Gender

Difference. Makalah disajikan

dalam Proceeding of International

Conference on Research,

Implementation and Education of

Mathematics And Sciences 2014,

Yogyakarta State University

Yogyakarta, 18

http://eprints.uny.ac.id/11590/

Diunduh 6 Agustus 2016.

Sunaryo, Wowo K. 2011.

Berpikir. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Wardhani, Sri. 2010.

Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika di

PPPPTK.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id || 14||

UNY, Yogyakarta, 9 November.

http://eprints.uny.ac.id/10793/.

Diunduh 26 September 2016.

Subarinah, Sri et al. 2014. Cognitive

Processes of Elementary School

nts in Mathematical

Investigation Based on Gender

. Makalah disajikan

Proceeding of International

Conference on Research,

Implementation and Education of

Mathematics And Sciences 2014,

Yogyakarta State University.

Yogyakarta, 18-20 Mei. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/11590/.

Diunduh 6 Agustus 2016.

Sunaryo, Wowo K. 2011. Taksonomi

. Bandung: Remaja

Wardhani, Sri. 2010. Pembelajaran

Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika di SD. Yogyakarta: