perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI PADA POKOK BAHASAN LITOSFER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KERJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011 Disusun oleh: SITI KUNTARI K 5406037 Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN P.IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI PADA

POKOK BAHASAN LITOSFER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KERJO KARANGANYAR TAHUN

AJARAN 2010/2011

Disusun oleh:

SITI KUNTARI

K 5406037

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN P.IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si

NIP. 19600606 198603 1 005

Pembimbing II

Danang Endarto,ST, M.Si

NIP. 1969430 199903 1 001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan ditrima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dr Moh Gama Rindarjono, M.Si ………………

Sekertaris : Singgih Prihadi, S.Spd., M.Pd ………………

Anggota I : Drs. Sugiyanto, M.Si., M.Si ………………

Anggota II : Danang Endarto, S.T., M.Si ………………

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof.Dr.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP.19600727 198702 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Siti Kuntari, K5406037. “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI PADA POKOK BAHASAN LITOSFER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 1 KERJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011” . Skripsi Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Januari 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh pengunaan model mengajar antara Quantum Teaching dengan metode mengajar ceramah tanya jawab terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada pokok bahasan Litosfer SMA Negri 1 Kerjo Karanganyar. (2) Perbedaan hasil belajar berdasarkan tingkat motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada pokok bahasan Litosfer SMA Negri 1 Kerjo Karanganyar .(3) Perbedaan antara penggunaan model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada pokok bahasan Litosfer dengan memperhatikan motivasi belajar SMA Negri 1 Kerjo Karanganyar.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negri 1 Kerjo Karanganyar tahun ajaran 2010/2011. Sampel diambil dengan teknik acak sederhana. Sampel yang terpilih adalah kelas X2 dan kelas X6 . Teknik pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan teknik tes dalam bentuk tes obyektif pilihan ganda. Teknis analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalan pada taraf signifikasi 5%.

Hasil Penelitian menunjukkan : (1) Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode Quantum Teaching dan ceramah Tanya Jawab terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer siswa SMA Negri 1 Kerjo Karangannyar. (2) Ada perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi dan motivasi rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer siswa SMA Negri 1 Kerjo Karanganyar. (3) Ada interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran dan motivasi siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer siswa SMA Negri 1 Kerjo Karangannyar.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Siti Kuntari, K5406037. “EFFECTIVENESS OF THE USE OF QUANTUM TEACHING LEARNING CONCERNING TO THE RESULT OF IPS GEOGRAPHY STUDY ON LITOSFER MAIN DISCUSSION OBSERVED THROUGH STUDY MOTIVATION OF X GRADER STUDENTS OF SMA KERJO KARANGANYAR YEAR 2010/2011” Sebelas Maret University,January 2012.

The aim of research are : (1) Difference of Influence of teaching method use between Quantum Teaching speech concerning to the students result of geography subject on litosfer main discussion of SMA N 1 Kerjo Karangannyar. (2) Difference of study result based on motivation rate of students on Geography subject litosfer main discussion of SMA N 1 Kerjo Karangannyar. (3) Difference between teaching model use concerning to students’ study result on geography subject on litosfer main discussion by observing SMA N 1 Karangannyar study motivation.

The research utilize exsperiment research method. The population is whole X grader students of SMA N 1 Kerjo Karangannyar year 2010/2011. The sample is taken by simple random technique. The class X2 and class X6.. Data collecting technique of students’ study result test technique in multiple choices objective test form. Used data analysis technique is ANAVA 2 ways at 5% signification lavel.

Reserch result indicates : (1) There are differences of influence between Quantum Taeching and questioning answering speech method use to wars students’ cognitive ability on litosfer main discussion of SMA N 1 Kerjo Karangannyar student. (2) There are differences of infhience between high motivation and low motivation towards students cognitive ability on litosfer main discussion of SMA N 1 Kerjo Karangannyar student. (3) There in an interaction of influence of teaching method use and students’ motivation towards cognitive ability on litosfer main discussion of SMA N 1 Kerjo Karangannyar student.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)”

(Q.s. Ar Rahman 60)

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila

kamu telah selesai (dari satu urusan), tetaplah kerja keras (untuk

urusan yang lain)”

(Q.S. Al Insyirah : 6-7)

Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat

menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi

ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.

(Thomas A. Edison )

Beranilah Bermimpi, Yakinlah pasti ada jalan menuju mimpi itu.

Apapun yang terjadi semangat harus selalu ada.

(penulis)

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya Kecil ini saya persembahkan untuk

© (alm) Ibu terkasih. Trimakasih telah menjadi inspirasi luarbiasa untukku

semoga kelak kita kembali di jodohkan di Syurga- Nya “amin ya raab”

© Bapakku tercinta, Bapak Sukir. Semoga selalu diberi kebaikan serta barokah olehNya atas usaha dan perjuangan selama ini.

© Bapak dan Ibu keduaku tersayang,

Bapak Narno dan Ibu Warti. Trimakasih Untuk Doa serta dukungan yang tak pernah surut.

© Penyemangatku, Mbak Tri, Mas Har, Mbak Wati, Mbak Titik,

Kang Wik,Mbak Yanti, Mas Jas, Mas Yonok, Mas Nanto.

© dek Tato, dek Armi, dek Oki, dek Windik, dek Ana, dek Andi, dek Riska, dek Risan, dek Sasa.

© PERON © CENSI

© GEOGRAFI 2006 © Almamater

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode

Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar IPS Geografi Pada

Pokok Bahasan Litosfer Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA

Kerjo Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011” sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Program S1 Pendidikan Geografi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Selain karena kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya, keberhasilan

penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah berkenan memberikan

ijin dan fasilitas dalam menempuh pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Geografi, khususnya dalam penyususan skripsi ini.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang

telah memberikan ijin untuk penelitian.

3. Dr. Gamal Rindarjono, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan ijin, dukungan, serta petunjuk bagi penulis dalam meyelesaikan

skripsi ini.

4. Drs. Inna Prihartini, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah

begitu sabar memberikan motivasi, saran, dan pembelajaran hidup yang tidak

mungkin akan penulis lupakan selamanya. Semoga penulis mampu meneladani

beliau.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

5. Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si, selaku pembimbing pertama yang telah begitu

sabar memberikan bimbingan, motivasi, arahan, saran, petunjuk, dan dukungan

bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Danang Endarto, ST M.Si selaku pembimbing kedua yang telah begitu sabar

memberikan bimbingan, motivasi, arahan, saran, petunjuk, dan dukungan bagi

penulis dalam penulisan skripsi ini.

7. Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang begitu sabar

telah memberikan pengarahan maupun motivasi kepada penulis selama belajar

di UNS.

8. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNS yang

telah memberi limpahan ilmu selama penulis belajar di UNS.

9. Drs. Hartono, M.Hum, selaku Kepala SMA Negeri 1 Kerjo yang telah memberi

ijin dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

10. Drs. Endarto selaku Guru Geografi SMA Negeri 1 Kerjo atas beribu bantuan,

arahan dan masukannya selama pengambilan data.

11. Siswa – siswi SMA Negeri 1 Kerjo atas kerjasama yang telah diberikan saat

pengambilan data.

12. Petugas Perpustakaan Prodi Pendidikan Geografi, Perpustakaan FKIP UNS,

Perpustakaan Pusat UNS, terima kasih atas segala bantuan yang diberikan.

13. Mas Stick, trimakasih untuk semangat, dukungan, serta doa yang diberikan.

14. Kost Cendrawasih (Silva,Wekmen,Hidatte,Juli,Ayu,Manen,Nana,Mbk Yani,

Chan,Lia, Rani,Maya,Fajar,Erni,Culis,Ika,Isna,Puspa,Dyah dan Sari) Hidup

menjadi lebih berwarna dengan kalian.

15. Keluarga kedua saya Kelompok Peron Surakarta ( trimakasih untuk puzzel

cerita yang terukir indah pada setiap proses yang menjadikan kita semakin

dewasa .Teman seperjuangan (Rose, Buana, Jipi.)

16. Trimakasih untuk kawan-kawan Geo ’06 (Arif, Anis, Ari, Ardian, Agung Gie,

Abidin, Agung Lele, Anita, Bekti, Diaz, Diah, Eki, Guntur, Intan, Ika, Indri,

Kukuh, Maria, Mitra, Novika, Novi, Reza, Rohmad, Rohaye, Silva, Sya’ban,

Teddy, Watik, Wiwis, Yohanes, Yeni, Uli, Uzi’, Lilik, Arnold, Zindu, Soleh)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

17. Adik-adik Geografi angkatan 2007, 2008, dan 2009. Besarnya segala bantuan

yang diberikan. Semoga Allah swt selalu memberikan kemudahan kepada

kalian.

18. Guru-guru PUSPA SD Alfirdaus, Trimakasih atas dukungan serta semangat

yang diberikan.

19. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu

kelancaran penyelesaian skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut di atas mendapatkan imbalan

dari Allah SWT. Karya ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya,

semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya

pendidikan Geografi.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………. i

PERSETUJUAN …………………………………………………………….. ii

PENGESAHAN ……………………………………………………………… iii

ABSTRAK …………………………………………………………………… iv

MOTTO ……………………………………………………………………… vi

PERSEMBAHAN …………………………………………………………… vii

KETA PENGANTAR ………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… x

DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xv

DAFTAR PETA ………………………………………………………………xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………. 5

C. Pembatasan Masalah ………………………………………………. 6

D. Perumusan Masalah ……………………………………………….. 6

E. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 6

F. Manfaat Penelitian ……………………………………………….... 7

G. Batasan Oprasional ………………………………………………… 8

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka …………………………………………………… 9

1. Hasil Belajar …………………………………………………….. 9

2. Efektivitas ………………………………………………………. 12

3. Motivasi Belajar ………………………………………………... 13

4. Model Pembelajaran ………...………………………………….. 16

B. Penelitian Yang Relevan ………………………………………….. 29

C. Kerangka Pemikiran ……………………………………………….. 34

D. Hipotesis …………………………………………………………… 38

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III. METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ………………………………….. 39

1. Tempat Penelitian …………………………………………… 39

2. Waktu Penelitian …………………………………………….. 39

B. Populasi Dan Sampel ……………………………………………. 40

C. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 41

D. Rancangan Penelitian …………………………………………… 51

E. Teknik Analisis Data ……………………………………………. 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……………………………………… 61

B. Deskripsi Data ……………………………………………………. 63

C. Uji Kesamaan Keadaan Siswa …………………………………… 73

D. Hasil Analisis Data ……………………………………………….. 75

E. Pembahasan Hasil Analisis Data …………………………………. 81

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 88

B. Implikasi ……………………………………………………………88

C. Saran ………………………………………………………………..90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian yang Relevan ……………………….. 31

Tabel 3.1 Waktu penelitian ……………………………………………….. 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen soal penelitian …………………………….. 42

Tabel 3.3 Rangkuman Validitas Uji Coba Instrumen Tes soal …………... 43

Tabel 3.4 Tabel Taraf Kesukaran …………………………………………. 45

Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Beda ……………………………………………. 46

Tabel 3.6 Uji Validitas Angket …………………………………………… 50

Tabel 3.7 Pola Penelitian …………………………………………………. 51

Tabel 3.8 Desain Faktorial Penelitian …………………………………….. 57

Tabel 3.9 Rangkuman Anava …………………………………………….. 58

Tabel 4.1 Data Nilai Keadaan Awal siswa, motivasi siswa dan kemampuan kognitif ………………………………………………………… 63

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi nilai kognitif siswa kelas X2 dengan metode

Quantum Teaching ……………………………………………. 64

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa dengan metode Ceramah

Tanya Jawab …………………………………………………… 65

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa dengan Motivasi Belajar

Tinggi ………………………………………………………….. 66

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa dengan Motivasi Belajar

Rendah ………………………………………………………… 67

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa metode pembelajaran

Quantum Teaching dengan Motivasi Belajar Tinggi …………. 68

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa metode pembelajaran

Quantum Teaching dengan Motivasi Belajar Rendah ………… 69

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa metode pembelajaran

Ceramah Tanya Jawab dengan Motivasi Belajar Tinggi ……… 71

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa metode pembelajaran

Ceramah Tanya Jawab dengan Motivasi Belajar Tinggi ……… 72

Tabel 4.10 Uji Normalitas Keadaan Awal Siswa ………………………….. 74

Tabel 4.11 Pengelompokan Data …………………………………………... 75

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 4.12 Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa …………………... 76

Tabel 4.13 Analisis Variansi ……………………………………………..… 77

Tabel 4.14 Uji Lanjut Analisis Variansi ………………………………….... 79

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mind mapping ………………………………………………… 26

Gambar 2.2 Mind mapping …………………………………………………. 27

Gambar 2.3 Catatan TS …………………………………………………….... 29

Gambar 2.4 Skema Kerangka Pemikiran ………………………………….… 37

Gambar 4.1 Histogram nilai kognitif siswa dengan metode Quantum

Teaching …………………………………............................ …... 64

Gambar 4.2 Histogram nilai kognitif siswa dengan metode Ceramah Tanya

Jawab …………………………………………………………… 65

Gambar 4.3 Histogram nilai kognitif siswa dengan motivasi tinggi .……….. 66

Gambar 4.4 Histogram nilai kognitif siswa dengan motivasi belajar

rendah…………………………………………………………… 68

Gambar 4.5 Histogram metode pembelajaran Quantum Teaching denngan

motivasi belajar tinggi ………………………………………….. 69

Gambar 4.6 Histogram metode pembelajaran Quantum Teaching denngan

motivasi belajar rendah ……………………………………….... 70

Gambar 4.7 Histogram metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab denngan

motivasi belajar tinggi ……………………………………….… 71

Gambar 4.8 Histogram metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab denngan

motivasi belajar tinggi …………………………………………. 73

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR PETA

Lokasi SMA Negri 1 Kerjo Tahun 2012 ……………………………………… 62

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sangat mempengaruhi

pola kehidupan di masyarakat. Menghadapi keadaan tersebut, masyarakat harus

memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi. Salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas masyarakat diantaranya melalui bidang pendidikan.

Pendidikan merupakan pondasi utama yang menopang perkembangan suatu

Negara, karena berhubungan dengan regenerasi tunas bangsa sekaligus sebagai

wahana untuk meningkatkan kualitas masyarakat. Dari hal tersebut maka kualitas

pendidikan tersebut harus ditingkatkan sehingga tidak terlalu tertinggal jauh

dengan Negara-negara berkembang lainnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan itu sendiri tergantung pada pelaksanaan sistem pengajaran. Kualitas

pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu proses belajar mengajar,

kurikulum, fasilitas pendidikan dan manajemen organisasi pendidikannya.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan diantaranya

diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai tahun 2006

lalu. KTSP memiliki tujuan memandirikan dan memberdayakan sekolah dalam

pengembangan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik, sesuai

dengan lingkungan. Sehingga memberi peluang bagi kepala sekolah, guru dan

pesertadidik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah berkaitan

dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial dan lain sebagainya yang

tumbuh dari aktivitas, kreativitas, dan profesionalisme yang dimiliki. Dengan

demikian, pada penerapan KTSP ini guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif

dalam pengembangan materi dan media di sesuaikan dengan tingkat kemampuan

masing-masing sekolah. Dalam pelaksanaan pengajaran guru sebagai pendidik

dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih strategi pembelajaran yang disesuaikan

dengan materi yang diajarkan, strategi pembelajaran ini sangat penting dalam

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pembelajaran karena merupakan faktor eksternal yang mampu mendorong

motivasi siswa dalam belajar, sehingga dapat disimpulkan strategi pembelajaran

ini sangat mempengaruhi keberhasilan dalam kegitan belajar-mengajar.

Salah satu mata pelajaran yang dapat dikembangkan dalam proses belajar

mengajar adalah mata pelajaran Geografi. Geografi memberi pengetahuan kepada

siswa tentang bumi serta keruangan, lingkungan dan kewilayahan. Selain itu juga

dibahas antara interaksi fisik dan sosial. Geografi diharap juga mampu

memberikan pemecahan masalah yang berkaitan dengan interaksi manusia dan

alam dalam lingkup keruangan. Materi dalam peelajaran Geografi terdiri atas

beberapa pokok bahasan yang memiliki tujuan dan karakteristik sendiri. Sub

pokok bahasan Litosfer merupakan materi yang menuntut anak mengimajinasikan

materi, untuk menggambarkan proses terbentunya batuan .Oleh sebab itu sesuai

dengan penjelasan diatas dalam penyampaiannya kepada siswa seorang guru perlu

memilih setrategi pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang digunakan

guru erat kaitannya dengan hasil belajar. Sedangkan hasil belajar siswa

merupakan salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran dalam setiap

kegiatan belajar mengajar dinilai berhasil, dengan kata lain tujuan pengajaran

telah tercapai, sebaliknya jika hasil belajar siswa rendah maka proses belajar

mengajar kurang atau belum berhasil.

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran Geografi

tidak terlepas dari berbagai persoalan terutama dalam proses belajar mengajar.

Diantaranya adalah :

1. Model pembelajaran yang monoton

2. Kurang memperhatikan suasana kelas sehingga mempengaruhi proses belajar

mengajar

3. Menekankan kemampuan kognitif terutama dalam hafalan yang bisa

mematikan kreativitas

4. Masih minimnya media yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Dari sejumlah masalah tersebut model mengajar merupakan salah satu

masalah yang perlu perhatian, karena selama ini masih di dominasi model

pembelajaran yang kadang tidak sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang

disampaikan dan kurang memotivasi siswa. Model pembelajaran yang berpusat

pada guru mampu menghambat daya imajinasi siswa sehingga mematikan

kreatifvitas, dari pengemasan pengajaran yang kurang menyenangkan tersebut

terkadang suasana belajar menjadi menegangkan, siswa lebih banyak diam pasif

untuk mendengarkan guru menjelaskan dan suatu ketika diberi pertanyaan siswa

akan takut untuk menjawab karena secara psikologi mereka tertekan sehingga

sulit untuk mengeluarkan ide, gagasan, maupun jawaban dari pertanyaan yang

guru berikan.

Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu adanya penyempurnaan

penggunaan model mengajar yang inovatif yang mampu menanamkan

pemahaman konsep secara maksimal dengan pembelajaran yang menyenangkan

yakni dengan menyesuaikan model mengajar dengan karakteristik materi yang

akan di sampaikan. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Quantum Teaching yang mana menciptakan suasana atau lingkungan

belajar yang efektif yakni menggunakan unsur yang ada pada siswa dan

lingkungan belajar melalui interaksi yang terjadi dalam kelas. Siswa diarahkan

untuk memanfaatkan semua kecerdasan yang dimiliki mulai dari visual, auditori,

kinistetik sehingga dalam pencapaian tujuan materi pembelajaran dapat dicapai.

Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke

dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan,

betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi

yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana

menciptakan hubungan emosional yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan

ketika belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching diarahkan dalam

meningkatkan kinerja pengajaran guru dan prestasi para siswa. Quantum Teaching

menunjukkan kepada guru cara menjadi guru yang lebih baik. Quantum Teaching

menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar guru lewat

pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Quantum Teaching merancang sistem pengajaran yang menggairahkan dan

bertumpu pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik Quantum Learning di ruang-

ruang kelas. Quantum Learning adalah seperangkat model falsafah belajar yang

terbukti efektif dan merupakan cara pengubahan bermacam-macam interaksi.

Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan

NPL (program neurolinguistik) dengan teori, keyakinan, dan model tertentu.

Program neurolinguistik yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur

informasi.

SMA Negeri 1 Kerjo merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di

Kabupaten Karangannyar, proses pembelajaran diruang kelas SMA Negeri 1

Kerjo masih terpusat pada guru, sehingga transfer pengetahuan hanya berlangsung

satu arah. Berdasarkan kenyataan tersebut, sistem pembelajaran di SMA Negeri 1

Kerjo harus diubah menuju suatu kreativitas pembelajaran yang lebih menarik

dari segi model, strategi, pendekatan dan metode disesuaikan dengan materi yang

ingin disampaikan. Penelitian ini mencoba memperkenalkan model pembelajaran

Quantum Teaching. Model Quantum Teaching termasuk model yang masih jarang

di praktekkan dalam ruang kelas di SMA Negri 1 Kerjo. Sehingga diharapkan

mampu meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Kerjo.

Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di kelas X

termasuk dalam Ilmu Pengetahuan sosial, pada saat naik kelas XI siswa akan

dijuruskan dalam kelas IPS dan IPA. Salah satu alasan penelitian dilakukan di X

adalah untuk mendorong minat siswa pada mata pelajaran Geografi, sehingga

mampu membentuk mindset siswa tentang belajar Geografi itu bisa dilakukan

dengan menyenangkan dan tidak melulu menghafal materi.

Keberhasilan siswa dalam belajar juga dipengaruhi oleh banyak faktor,

secara garis besar adalah faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern ( luar diri/

lingkungan). Faktor intern berasal dari dalam diri individu masing-masing. Baik

itu kemauan, kemampuan maupun yang lain individu tersebutlah yang dapat

mengandalikan sendiri. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berasal dari lingkungan sekitar, baik nerupa keluarga, masyarakat bahkan bisa

berasal dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Dalam kaitnnya dengan faktor

intern, contoh yang mudah dilihat adalah adanya motivasi siswa untuk berprestasi.

Faktor ini bisa merupakan kekuatan bagi siswa untuk belajar denga rajin. Motivasi

ini juga dapat dipengaruhi oleh proses kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran sering mendengar istilah

motivasi. Kemampuan motivasi adalah kemampuan untuk memberikan kepada

diri sendiri guna melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini

terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga memiliki

kekuatan dan semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya

belajar.

Dari uraian diatas penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching

ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus dijadikan

pembanding dalam penggunaan model pembelajaran Ceramah Tanya Jawab yang

selama ini digunakan guru. Sehingga diketahui efektifitas model pembelajaran

Quantum Teaching dengan memperhatikan motivasi belajar siswa maka perlu

diadakan penelitian berjudul, ” EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL

PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL

BELAJAR IPS GEOGRAFI PADA POKOK BAHASAN LITOSFER

DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA KERJO

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Setelah melakukan observasi ke sekolah berdasarkan latar belakang

Masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat diidentifikasi masalah-

masalah yang timbul sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

2. Minimnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

3. Kurang memperhatikan suasana kelas dan lingkungan belajar.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

4. Kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga

menimbulkan kejenuhan dalam proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang maslah dan identifikasi masalah diatas maka

dalam penelitian ini penulis membatasi dengan maksud agar lebih terarah dan

mencapai tujuan yang tepat. Sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Quantum Teaching

2. Pokok Bahasan yang digunakan pada penelitian ini adalah Litosfer

3. Kemampuan siswa yang digunakan sebagai perbandingan kemampuan

kognitif ditinjau dari motivasi belajar siswa.

4. Keberhasilan siswa ditinjau dari kemapuan kognitif siswa pada pokok

bahasan Litosfer.

D. Perumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan model

pembelajaran Quantun Teaching dengan model Ceramah Tanya Jawab

terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada pokok

bahasan Litosfer?

2. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar yang tinggi

dengan motivasi yang rendah terhadap hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran geografi pada pokok bahasan Litosfer?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan model

pembelajaran Quantum Teaching dengan model Ceramah Tanya Jawab

terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada pokok

bahasan Litosfer terhadap hasil belajar siswa dengan memperhatikan

motivasi belajar?

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini

untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh pengunaan model mengajar antara Quantum Teaching

dengan model mengajar ceramah tanya jawab terhadap hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran geografi pada pokok bahasan Litosfer.

2. Perbedaan hasil belajar berdasarkan tingkat motivasi belajar siswa dalam mata

pelajaran geografi pada pokok bahasan Litosfer .

3. Perbedaan antara penggunaan model pembelajaran terhadap hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran geografi pada pokok bahasan Litosfer dengan

memperhatikan motivasi belajar.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan untuk menambah khasanah pustaka di tingkat Program Studi

Geografi Fakultas maupun Universitas.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan penelitian selanjutnya

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Sebagai salah satu masukan, khususnya bagi guru geografi tentang model

pembelajaran Quantum Teaching.

b. Bagi siswa

Memberikan masukan kepada siswa bahwa pencapaian hasil belajar yang

baik dan bermakna memerlukan peran serta siswa secara aktif dalam kegiatan

belajar mengajar.

c. Bagi sekolah

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Memberikan masukan kepada sekolah dalam penyediaan sarana-prasarana

yang lebih lengkap dan mampu mendorong motivasi siswa.

d. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada pemerintah

sehingga biasa memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia.

G. Batasan Oprasional

a. Quantum Teaching merupakan orkestrasi bermacam-macam interaksi-

interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi

itu mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mencakup unsur-unsur untuk

belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa secara menyeluruh.

Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa

menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang

lain sehingga dalam proses pelaksanaannya tidak hanya sendirian, semuanya

menjadi sangat penting karena keberadaannya saling menopang antara satu

dan lainnya ( Miftahul A’la, 2010:22)

b. Tes hasil belajar Menurut Rakmat dan Suherdi (2001: 56) dapat di

definisikan sebagai alat atau prosedur sistematis untuk mengukur hasil

belajar siswa. Tepat tidaknya data yang diperoleh baru sebuah tes akan

sangat bergantung pada kualitas tes yang di gunakan.

c. Motivasi yaitu usaha yang disadari oleh menggerakkan, megarahkan, dan

menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak

melakukan sesuatu sehingga ia mencapai hasil atau tujuan tertentu

(Purwanto 1990 :73 )

d. efektif menunjuk pada sesuatu yang mampu memberikan dorongan atau

bantuan dalam mencapai suatu tujuan. Efektivitas menunjukan keberhasilan

dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah di tetapkan. Hasil yang

mendekati sasaran berarti makin tinggi efektivitasnya. Roestiyah (1991:12)

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LANDASAN TEORI

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Kegiatan belajar merupakan bagian utama dari proses pendidikan. Belajar merupakan

kegiatan yang dilakukan setiap manusia setiap waktu tanpa ada batasan apapun. Namun

dalam dunia pendidikan, belajar didefinisikan tersendiri untuk mencapai hasil tertentu yang

di inginkan. Menurut Rini Budiharti, “ Belajar adalah suatu proses untuk terjadinya

perubahan tingkah laku pada pada diri siswa, dimana perubahan tingkah laku itu dapat

terjadi karena adanya interaksi antara siswa dan lingkungan” (1998: 1). Menurut pengertian

ini, interaksi dengan lingkungan memang pemeran penting dalam proses belajar tanpa

berinteraksi dengan lingkungan sekitar proses belajar tidak akan berjalan.

Menurut Oemar Hamalik bahwa, Belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as modification or strengthening of

behavior though exprriencing)”. (1992:36). Menurut pengertian ini, belajar adalah

merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Slamet

(1992:2) berpendapat bahwa: “Belajar adalah suatu proses Usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. “ Sardiman A.M. (1990:22)

menyatakan bahwa : “ Belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan

Psikofisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar

yang dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan

sebagai sarana menuju kepribadian seutuhnya”.

Dari definisi-definisi diatas ada 3 prinsip tentang belajar, yaitu :

1. Belajar adalah proses menghasilkan perubahan tingkah laku anak didik

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Anak didik msemilki potensi yang dapat dikembangkan melalui proses belajar.

3. Perubahan potensi menjadi suatu hasil yang nyata tidak terjadi semudah proses

perkembangan tapi membutuhkan suatu proses melalui interaksi dengan

lingkungan.

b. Teori-teori belajar

Ada beberapa macam teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :

1. Teori Belajar menurut Peaget

Teori pengetahuan menurut Peaget merupakan teori adaptasi kognitif. Setiap

organism selalu beradaptasi dengan lingkungannya untuk dapat mempertahankan

dan mengembangkan hidup serta truktur pemikiran manusia.

a. Piaget membedakan adanya tiga macam pengetahuan :

Pengetahuan fisis adalah pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu obyek

atau kejadian seperti bentuk, besar, kekasaran, berat, serta bagaimana objek-

objek itu berinteraksi satu dengan yang lain.

b. Pengetahuan matematis atau logis

Merupakan pengetahuan yang dibentuk dengan berfikir tentang pengalaman

dengan seatu objek atau kejadian tertentu. Pengetahuan ini didapatkan dari

abstraksi berdasrkan koordinasi, relasi ataupun penggunaan objek.

c. Pengetahuan Sosial

Pengetahuan sosial adalah pengetahuan yang didapat dari kelompok budaya

dan sosial yang secara bersma menyetujui sesuatu. Pengetahuan sosial tidak

dapat dibentuk dari suatu tindakan seorang terhadap obyek, tetapi dibentuk

dari interaksi seorang terhadap orang lain. (Paul Suparno, 1996: 36-40)

2. Hakikat Mengajar

a. Pengertian Mengajar

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mengajar bukan merupakan pekerjaan yang sangat mulia, sekaligus penuh tantangan.

Ketika mengajar, guru berhadapan dengan manusia-manusia yang sedang mengalami

proses pertumbuhan dan perkembangan. Setelah mengalami proses pendidikan dan

pengajaran, siswa diharapkan menjadi manusia dewasa yang memahami potensi diri

dan mampu mengembangkan potensi itu secara bertanggung jawab. Menurut

pendapat Sardiman A.M (2001:47) “Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha

untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang mendukung dan

memungkinkan untuk berlangsung proses belajar”.

Menurut Nana Sudjana (1992:29) “Mengajar adalah cara guru mengembangkan dan

menciptakan serta mengatur situasi yang memungkinkan siswa dan guru yang sama-

sama aktif melakukan kegiatan.”

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat disimoulkan bahwa mengajar

adalah kegiatan membantu dan membimbing siswa untuk melakukan kegiatan belajar

agar terjadi perubahan tingkahlaku dari pada diri siwa tersebut. Pengertian mengajar

tidak hanya sesederhana proses satu arah memindahkan pengetahuan yang dimiliki

peserta didik. Mengajar adalah cara guru menciptakan kondisi timbale balik yang

memungkinkan siswa melakukan proses belajar. Kondisi ini mencakup semua hal

yang relevan dengan kegiatan belajar siswa, antara lain : Guru, alat peraga, hubungan

antar guru dan siswa, hubungan sesame siswa, lingkungan kelas, metode yang

digunakan, dan sebagainya.

b. Prinsip Mengajar

Menurut De Porter (200:7-8) ada 5 prinsip mengajar, yaitu :

1. Segalanya berbicara

Segala dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh seorang guru, dari kertas yang

dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirimkan pesan tentang

belajar.

2. Segalanya bertujuan

Semua yang terjadi dalam ruangan mempunyai tujuan

3. Pengalaman sebelum memberikan nama

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Otak manusia berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang

menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi

ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka mem[peroleh nama

untuk apa mereka pelajari.

4. Akui setiap usaha

Kegitan belajar mengandung resiko, karena belajar berarti melangkah keluar dari

kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka layak mendapatkan

pengakuan atas kemampuan dan kepercayaan diri mereka.

5. Jika layak dipelajari maka laya pula dirayakan

Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan

asosiasi emosi positif dengan belajar.

3. Proses Belajar-Mengajar

Proses belajar-mengajar memiliki empat komponen utama yaitu tujuan, bahan, metode,

dan alat penilaian, masing-masing komponen itu harus dipandang sebagai suatu kesatuan

yang tak terpisahkan dan saling mendukung. Menurut Nana Sudjana (1996:9)

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi yang digunakan sebagai tempat pengambilan data dalam penelitian

ini adalah di SMA Negri 1 Kerjo yang beralamat di Kecamatan Kerjo Kabupaten

Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebelas bulan yaitu mulai

bulan November 2010 sampai dengan bulan September 2011.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No. Jenis Kegiatan Bulan

Jan-feb maret April Mei-jun Juli Juli-Jan

1. Penyusunan

Proposal

2.

Pengajuan

Istrumen

3. Pengumpulan

Data

4. Analisis Data

5. Penulisan

Laporan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau

benda yang berada dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target

kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. (Sukardi, 2008: 53) Populasi

penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negri 1 Kerjo semester genap tahun

ajaran 2010/2011 berjumlah 6 kelas.

2) Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2002:

109). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah random sampling

artinya sampel diambil secara acak tanpa mempertimbangkan kondisi awal dari

sampel melalui undian. Dipilih teknik random sampling karena hipotesisnya diuji

menggunakan anava dua jalan.

Dari populasi diambil 2 kelas dari teknik pengambilan sampel tersebut di

peroleh X2 sebagai kelas Eksperimen dan X6 sebagai kelas kontrol. Dalam

penelitian terdapat dua variabel yaitu variabel bebas berupa metode mengajar dan

motivasi belajar, serta variabel terikat yaitu berupa kemampuan kognitif siswa

pada pokok bahasan Litosfer.

Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya adalah metode

pembelajaran yang meliputi :

1) Metode Ceramah Tanya Jawab

2) Metode Quantum Teaching

3) Motivasi siswa

b. Variabel Terikat

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Variabel terikat merupakan variabel yang kehadiranya dipengaruhi oleh

variabel yang lain. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah hasil

belajar siswa pada kompetensi dasar Litosfer.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk pengumpulan data adalah teknik tes.

Arikunto (2006: 150) berpendapat “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Sesuai dengan

tujuan penelitian maka data yang diambil adalah hasil belajar nilai semester 1 siswa

dan (Post-tes) pada kompetesi dasar Litosfer ditinjau dari aspek kognitif yang

diperoleh langsung dari siswa dengan menggunakan tes bentuk obyektif. Selain

instrumen tes digunakan instrumen bentuk angket yang diberikan kepada siswa

setelah diberi perlakuan.

1) Instrumen Penelitian

a. Instrumen Tes Kemampuan Kognitif

Instrument penelitian yang digunakan adalah tes bentuk obyektif (multiple

choice). Test ini diberikan siswa mengikuti pelajaran (post test) kompetensi dasar

Litosfer. Langkah-langkah pembuatan tes terdiri dari :

2. Membuat kisi-kisi soal tes

3. Menyusun soal-soal tes

4. Mengadakan uji coba tes dianalisis daya pembeda, derajat kesukaran soal,

validitas dan reliabilitasnya.

Kisi-kisi soal materi hakikat geografi terhadap jenjang ranah kognitif siswa sebagai

berikut :

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen soal Penelitian

No Indikator

No Item

Jenjang kognitif

1.4 Mendeskripsikan struktur lapisan bumi dan jenis-jenis batuan penyusun lapisan bumi

1,2,3,4 C1,C2,C3,C1

2.1 Menjelaskan pengertian tenaga endogen

5 C1

3.4 Mendeskripsikan proses tektonisme serta kenampakan yang ditimbulkan

6,7,8,9 C1,C1,C2,C3

4.4 Mengidentifikasi perbedaan bentukan dari intrusi dan erupsi magma

10,11,12,13

C3,C1,C3,C1

5.4 Mendeskripsikan erupsi, tipe letusan dan bahan yang dikeluarkan

14,15,16,17

C3,C2,C1,C1

6.4 Mendeskripsikan proses terjadinya gempa bumi

18,19,20,21

C2,C3,C3,C1

7.1 Mendeskripsikan pengaruh tenaga eksogen terhadap pembentukan bumi

23 C1

8.4 Mengidentifikasi jenis pelapukan

24,25,26,27

C3,C2,C3,C2

9.4 Mengklasifikasikan jenis erosi berdasr penyebab erosi

28,29,30,31

C1,C3,C2,C3

10.4 Mengklasifikasikan jenis pengendapan berdasr tenaga pengangkutnya

32,33,34,35

C2,C1,C2,C2

Soal-soal tes yang telah dibuat kemudian akan di uji cobakan terlebih dahulu

pada kelas lain yang tidak digunakan sebagai subyek penelitian dan kelas tersebut

harus mempunyai kemampuan yang sama dengan kelas lain yang digunakan subyek

penelitian. Uji coba instrument ini bertujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut

baik atau tidak.

a. Validitas

Menurut Sukmadinata (2003: 217-218) suatu alat ukur dikatakan valid

apabila mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas item soal

digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN

YXXYNrxy

S-SS-S

SS-S=

(Arikunto, 2005: 72)

Keterangan :

rxy = kooefisien validitas suatu item

X = skor tiap-tiap item dari semua responden

Y = Skor total seluruh responden

N = Jumlah seluruh responden

Kriteria :

rxy > r tabel (0,05), maka item dinyatakan valid

Tabel 3.3 Rangkuman Validitas Uji Coba Instrumen Tes soal

No r-tabel r-hitung Criteria no r-tabel r-hitung kriteria 1 0,334 0,351 Valid 21 0,334 0,341 valid 2 0,334 0,341 Valid 22 0,334 -0,11 Invalid 3 0,334 0,43 Valid 23 0,334 0,39 valid 4 0,334 0,089 Invalid 24 0,334 0,38 valid 5 0,334 0,441 Valid 25 0,334 0,36 valid 6 0,334 0,353 Valid 26 0,334 0,365 valid 7 0,334 0,388 Valid 27 0,334 0,358 valid 8 0,334 0,406 Valid 28 0,334 0,058 Invalid 9 0,334 0,344 Valid 29 0,334 0,423 valid

10 0,334 0,067 Invalid 30 0,334 0,383 valid 11 0,334 0,351 Valid 31 0,334 0,478 valid 12 0,334 0,382 Valid 32 0,334 0,355 valid 13 0,334 0,382 Valid 33 0,334 0,374 valid 14 0,334 0,245 Invalid 34 0,334 0,344 Valid 15 0,334 0,429 Valid 35 0,334 0,383 valid 16 0,334 0,415 Valid 17 0,334 0,355 Valid 18 0,334 0,382 Valid 19 0,334 0,461 Valid 20 0,334 0,396 Valid

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Reliabilitas

Menurut Sukmadinata (2003: 217-218) reliabilitas alat ukur atau tingkat

ketetapan hasil pengukuran dilihat dari sejauh mana tes tersebut memberikan hasil

yang tetap, apabila digunakan beberapa kali kepada sampel yang sama. Reliabilitas

menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

Untuk mengetahui reliabilitas soal maka digunakan rumus K-R 20 sebagai

berikut :

r11 = ÷÷ø

öççè

æ S-÷øö

çèæ

- 2

2

1 SpqS

nn

(Arikunto, 2005: 100)

Keterangan :

r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan.

p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1- p)

S pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : Banyaknya item

S : Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Kriteria : Apabila r11 > rtabel (0,05) maka instrumen dinyatakan reliabel.

Setelah dilakukan analisis untuk soal uji coba. Diperoleh indeks reliabilitas soal r 11 =

0,758. Perhitungan dari hasil pengujian validitas dapat dilihat pada lampiran.

c. Indeks Kesukaran

Soal yang baik untuk alat ukur prestasi adalah soal yang mempunyai indeks

kesukaran yang memadai dalam arti soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.

Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi cepat putus asa dan tidak

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Untuk mengetahui indeks kesukaran dari

masing masing item soal digunakan rumus

BP

JS=

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab benar

JS : Jumlah seluruh peserta tes

Kalsifikasi derajad kesukaran soal tes sebagai berikut :

Item dikatagorikan sukar jika 0,00< P < 0,30

Item dikatagorikan sedang jika 0,30< P < 0,70

Item dikatagorikan mudah jika 0,70< P < 1,00

(Arikunto, 2002:208)

Tabel 3.4 Tabel Taraf Kesukaran

semua valid saja No kategori F % f %

1 Sukar 7 20% 6 20% 2 sedang 8 23% 8 27% 3 mudah 20 57% 16 53%

Total 35 100% 30 100%

d. Daya Beda

Daya beda soal adlah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Langkah-langkah untuk

menentukan daya beda suatu item adalah :

1. Memeriksa hasil tes kemudian memberi skor pada lembar jawaban

2. Menyusun lembar jawaban secara urut dari niali tertinggi sampai terendah.

3. Seluruh kelompok peserta tes dibagi dua sama besar.

Daya beda dari masing masing item tes dapat dihitung dengan menggunakan

rumus :

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

A B

A B

B BD

J J= -

Keterangan :

D : Daya Beda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA : Jumlah kelompok atas

JB : Jumlah dari kelompok bawah

Indeks diskriminasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

0,00 < 0,20 adalah jelek

0,20 < 0,40 adalah sedang

0,40 < 0,70 adalah baik

0,70 < 1,00 adalah baik sekali

(Arikunto, 2002 :213)

Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Beda

semua valid saja No kategori f semua % F %

1 baik sekali 0 0% 0 0% 2 Baik 4 11% 4 13% 3 cukup 14 40% 14 47% 4 Jelek 17 49% 12 40%

Total 35 100% 30 100%

b. Instrumen angket motivasi belajar

Langkah langkah pembuatan angket motivasi belajar:

1) membuat kisi-kisi angket motivasi belajar, yaitu dengan:

a. menentukan kemampuan yang akan diukur

b. menentukan indikator dari kemampuan yang akan diukur

c. menentukan ruang lingkup dan banyaknya pernyataan untuk masing-masing

sub variabel.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

d. Menyusun item pertanyaan angket sesuai dengan indikator.

e. Mengujicobakan angket motivasi belajar untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas dari angket yang akan dibuat.

Prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat motivasi belajar geografi siswa,

antara lain:

1). untuk angket meotivasi belajar geografi siswa pada item positif

a. jawaban hampir selalu dengan skor 4 menunjukkan motivasi belajar geografi

siswa sangat tinggi

b. jawaban seringkali dengan skor 3 menunjukkan motivasi belajar geografi

siswa tinggi

c. jawaban kadang-kadang dengan skor 2 menunjukkan motivasi belajar

geografi siswa rendah

d. jawaban hampir tidak pernah dengan skor 1 menunjukkan motivasi belajar

geografi siswa paling rendah.

2). untuk angket meotivasi belajar geografi siswa pada item negatif

a. jawaban hampir selalau dengan skor 1 menunjukkan motivasi belajar geografi

siswa paling tinggi

b. jawaban seringkali dengan skor 2 menunjukkan motivasi belajar geografi

siswa tinggi

c. jawaban kadang-kadang dengan skor 3 menunjukkan motivasi belajar

geografi siswa rendah

d. jawaban hampir tidak pernah dengan skor 4 menunjukkan motivasi belajar

geografi siswa paling rendah

Releabilitas dan validitas angket motivasi beblajar dapat diketahui dengan

menggunakan rumus-rumus berikut:

a) Releabilitas angket motivasi belajar

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pada pengukuran ini digunakan rumus alpha. Suharsimi Arikunto, (1998:192)

menyatakan rumus alpha digunakan untuk mencari tingkat reliabilita instrumen tes

yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket untuk soal uraian”. Adapun rumus

alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut:

÷÷ø

öççè

æ-÷

øö

çèæ

-= å

2

2

11 11

t

b

kk

rs

s

Dimana:

11r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya pertanyaan atau butir soal

å 2bs = jumlah varians skor tiap item

2ts = varians total

( )

NN

XX b

b

b

22

2

ååå

-=s

( )

NN

XX t

t

t

22

2

ååå

-=s

Hasil perhitungan uji relaibilitas dengan rumus alpha ini dinterpretasikan sebagai

berikut:

0,8 £< 11r 1 : sangat tinggi

0,6 £< 11r 0,8 : tinggi

0,4 £< 11r 0,6 : cukup

0,2 £< 11r 0,4 : rendah

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

0,0 £< 11r 0,2 : sangat rendah

(Suharsimi Arikunto, 2002:109)

Setelah dilakukan analisis untuk angket uji coba. Diperoleh indeks reliabilitas

soal r 11 = 0,927 yaitu pada katagori 0,8 £< 11r 1 : sangat tinggi.

b) Validitas angket motivasi belajar

Untuk menghitung validitas item angkeet motivasi belajar geografi digunakan

product moment:

( )( )( ){ } ( ){ }å åå å

å åå--

-=

2222 YYNXXN

YXXYNrXY

Dimana :

r11 = koefisien korelasi

N = jumlah sampel

X = skor item masing-masing responden

Y = skor total jumlah dari keseluruhan item masing-masing responden

Butir dinyatakan valid jika rp,q > r1,5%

(Suharsimi Arikunto, 2002:160)

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 3.6 uji validitas angket motivasi

No r-tabel r-hitung kriteria

1 0.294 0,633 Valid

2 0.294 0,721 Valid

3 0.294 0,583 Valid

4 0.294 0,671 Valid

5 0.294 0,537 Valid

6 0.294 0,179 Invalid

7 0.294 0,571 Valid

8 0.294 0,721 Valid

9 0.294 0,469 Valid

10 0.294 0,493 Valid

11 0.294 0,144 Invalid

12 0.294 0,606 Valid

13 0.294 0,476 Valid

1 0.294 0,363 Valid

15 0.294 0,374 Valid

16 0.294 0,066 Invalid

17 0.294 0,781 Valid

18 0.294 0,416 Valid

19 0.294 0,468 Valid

20 0.294 0,575 Valid

21 0.294 0,615 Valid

22 0.294 0,175 Invalid

23 0.294 0,731 Valid

24 0.294 0,673 Valid

25 0.294 0,801 Valid

26 0.294 0,257 Invalid

27 0.294 0,714 Valid

28 0.294 0,765 Valid

29 0.294 0,680 Valid

30 0.294 0,380 Valid

31 0.294 0,417 Valid

32 0.294 0,340 Valid

33 0.294 0,648 Valid

34 0.294 0,587 Valid

35 0.294 0,493 Valid

36 0.294 0,700 Valid

37 0.294 0,455 Valid

38 0.294 0,660 Valid

39 0.294 0,744 Valid

40 0.294 0,464 Valid

41 0.294 0,345 Valid

42 0.294 0,323 Valid

43 0.294 0,379 Valid

44 0.294 0,347 Valid

45 0.294 0,355 Valid

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

D. Rancangan Penelitian

Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam

melakukan kontrol terhadap kondisi. (Zuriah, 2005: 57-58) Dalam penelitian

eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu,

sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan. (Zuriah, 2005: 60)

Desain eksperimen yang digunakan ialah desain statis dua kelompok di

mana kedua kelompok tersebut diasumsikan sama dalam hal kemampuan dan

intelegensinya.

Pada awal pertemuan kedua kelas harus dipastikan bahwa antara kelompok

ekperimen dan keolmopok kontrol mempunayai kemampuan yang sama, kemudian

kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode Quantum

Teaching sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan metode Ceramah

Tanya Jawab. Dia akhir penelitian siswa diberi tes akhir (posttest). Hasil tes tersebut

di guankan sebagai data penelitian yang akan diolah dan dibandingkan hasilnya.

Tabel 3.7 Pola Penelitian

Motivasi Belajar

(B)

Tinggi

(B1)

Rendah

(B2)

Met

ode

Pem

bela

jara

n

(A)

Quantum teaching (A1) A1B1 A1B2

Ceramah,Tanya jawab (A2) A2B1 A2B2

Keterangan :

A : Metode Pembelajaran

B : Motivasi Belajar Siswa

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

B1 : Motivasi Siswa Tinggi

B2 : Motivasi Siswa Rendah

A1 : Metode Pembelajaran Quantum Teaching

A2 : Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab

A1 B1 : Hasil belajar dengan metode pembelajaran Quantum teaching

motivasi siswa tinggi

A1 B22 : Hasil belajar dengan metode pembelajaran Quantum teaching

motivasi siswa rendah

A2 B1 : Hasil belajar siswa dengan metode ceramah Tanya jawab motivasi

siswa tinggi

A2 B2 : Hasil belajar siswa dengan metode ceramah Tanya jawab motivasi

siswa rendah.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji kesamaan keadaan awal

Sebelum diadakan perlakuan terhadap sampel yang akan diteliti maka

dicari dahulu kesamaan keadaan awal antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dengan menggunakan uji-t 2 ekor. Prosedur uji-t 2 ekor sebagai

berikut :

a. Hipotesis

H0 : 21 mm = : tidak ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol.

H1 : 21 mm ¹ : ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol.

b. Statistik Uji

t =

21

2

21

11nn

s

xx

+

-

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

(Nana Sudjana,2002:239)

Keterangan :

x1 : rata-rata kelompok eksperimen

x2 : rata-rata kelompok kontrol

n1 : cacah anggota kelompok eksperimen

n2 : cacah anggota kelompok kontrol

s2 : varians gabungan

Kriteria :

H0 diterima jika :-t tab < t hitung < t tab

H1 ditolak jika : t hitung t tabhitungatau t t tab ³-£

2. Uji Prasyarat Analisis

Untuk menguji hipotesis, sebelumnya harus dilakukan uji prasyarat analisis

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang berasal

dari populasi yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian

ini uji normalitas yang digunakan adalah metode liliefors. Prosedur uji normalitas

dengan menggunakan metode liliefors adalah sebagai berikut :

1) Penggunaan X1, X2,….Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….Zn dengan

rumus : Z1 = SD

XX -1 dengan X rerata dan SD simpangan baku.

2) Data dari sampel kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku.

Kemudian dihitung peluang F( Zi ) = P ( Z £ Zi )

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek dengan subyek n yaitu

( )n

fi

n

iå== 1

iZ S

Keterangan :

fi : cacah Z dimana Z £ Zi

n : cacah semua observasi n

5) Statistik uji

( ) ( )iiobs ZSZFMaxL -=

6) Daerah kritik

DK = { }nobs LLL ,a³

7) Keputusan uji

Jika Lobs < Ltabel maka hipotesis H0 diterima. Sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

(Budiyono, 2004 :170)

b) Uji homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sample berasal

dari populasi yang homogen. Dalam penelitian ini uji homogenitasnya

menggunakan uji Bartlett yang prosedurnya adalah sebagai berikut:

1). Hipotesis

H0 : 24

23

22

21 ssss === (sampel homogen)

H1 : 24

23

22

21 ssss ÏÏÏ (paling sedikit terdapat satu variansi yang berbeda

atau sampel tidak homogen)

2). Statistik uji

( )å-= 22 loglog303,2

jj SfRKGfc

c

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Keterangan :

f : derajat kebebasan untuk RKG = N – k

N : banyaknya seluruh nilai

k : cacah sampel

fj : derajat kebebasan untuk Sj2= nj – 1;j=1,2,….,k

nj : cacah pengukuran pada sampel ke-j

c = ( ) ÷÷ø

öççè

æ-

-+ å ffjk

1113

11

RKG= rataan kuadrat galat=f

SS jå ; ( ) ( ) 2

22 1 jj

j

jjj Sn

n

xxSS -=

S-S=

3). Daerah Kritik

DK = { }21;

22-> kjaccc

4). Keputusan Uji

Jika c 2hitung < c 2

aj: k -1, maka kedua populasi homogen.

3. Pengujian Hipotesis

a) Uji Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Anava digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek dua faktor A

dan B serta interaksi terhadap variabel terikat.

1). Model

Xijk = m = ai + bj + abij + åijk

(Budiyono, 2004 : 228)

Keterangan

Xijk : observasi pada subyek ke-k dibawah faktor A kategori ke-i faktor B

kategori ke-j

m : rerata besar

ai : efek faktor A kategori i

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

bj : efek faktor B kategori j

abij : interaksi faktor A dan B

åijk: kesalahan eksperimental yang berdistribusi normal

i = 1,2,3,....,p ; p : cacah kategori A

j = 1,2,3,....,q ; q : cacah kategori B

k = 1,2,3,....,n ; n : cacah kategori pengamatan setiap sel

2). Hipotesis

H01 : ia = 0 : Tidak ada perbedaan pengaruh antara penggunaan penggunaan

metode Quantum Teaching dengan metode ceramah Tanya jawab terhadap

kemampuan kognitif siswa.

H02 : 2a = 0 : Tidak ada perbedaan pengaruh antara siswa yamg mempunyai

motivasi tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah

kemampuan kognitif siswa.

H03 : 3a = 0 : Tidak ada interaksi pengaruh penggunaan metode Quantum

Teaching terhadap kemampuan kognitif siswa.

3). Komputasi

A : Metode Belajar

B : Motivasi Belajar

A1 : Metode Quantum Teaching

A2 : Metode Ceramah dan Tanya jawab

B1 : motivasi belajar siswa tinggi

B2 : motivasi belajar siswa rendah

Persiapan uji anava dua jalan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 3.8 Desain Faktorial Penelitian

B

A

B1

B2

Total

A1

A2

A1B1

A2B1

A1B2

A2B2

A’1

A’2

Total B’1 B’2 G

4). Komponen jumlah kuadrat

(1) = pqG 2'

(2) = åji

ijSS,

dengan CXSSk

ijkij -= å 2 dan ( )

ijk

ijk

n

XC

2å=

(3) = åi

i

q

A 2'

(4) = åi

i

p

B 2'

(5) = 2

''åij

ijBA

5). Jumlah kuadrat

JKA = ( ) ( )[ ]13h n -

JKB = ( ) ( )[ ]14h n -

JKAB = ( ) ( ) ( ) ( )[ ]1345h n +--

JKG = å ijSS

JKT = ( ) ( )[ ] å+- ijSS15nh

6). Derajat kebebasan

dkA = p –1

dkB = q –1

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dkAB = (p –1)(q –1)

dkG = pq (N –1)

dkT = Npq –1 = N – 1

7). Rerata Kuadrat

RKA = JKA/ dkA

RKB = JKB / dkB

RKAB = JKAB / dkAB

RKG = JKG / dkG

8). Statistik Uji

Fa = RKA/ RKG

Fb = RKB/ RKG

Fab = RKAB/ RKG

9). Daerah Kritik

DKa = Fa > Fa;q-1,N-pq

DKb = Fb > Fa;q-1,N-pq

DKab= Fab > Fa;(p-1)(q-1),N-pq

10). Keputusan uji

H01 ditolak jika Fa > Fa;q-1,N-pq

H02 ditolak jika Fb > Fa;q-1,N-pq

H03 ditolak jika Fab > Fa;(p-1)(q-1),N-pq

11). Rangkuman ANAVA

Tabel 3.9 Rangkuman Anava

Sumber Variansi

Jk

Dk

Rk

F

P

Efek Utama Baris (A) Kolom (B) Interaksi (AB) Kesalahan

JKA JKB

JKAB JKG

p-1 q-1

(p-1)(q-1)

N-pq

RKA RKB

RKAB RKG

Fa

Fb

Fab

-

>α atau<α >α atau<α >α atau<α

- Total JkT N-1

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b) Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava digunakan uji komparasi ganda scheffe. Uji ini untuk

mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap

pasangan sel, langkah-langkah dalam menggunakan metode scheffe.

a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata

b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

c. Mencari harga statistik uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1). Untuk komparasi rerata antar baris ke-i dan ke-j

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

ji

jiji

nnRKG

xxF

11

2

2).Untuk komparasi rerata antar kolom ke-i dan ke-j

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

ji

jiji

nnRKG

xxF

11

2

3). Untuk komparasi rerata antar sel ij dan sel kj

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

kjij

kjijkjij

nnRKG

xxF

11

2

4). Untuk komparasi rerata antar sel ij dan sel ik

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

ikij

ikijikij

nnRKG

xxF

11

2

d. Menentukan tingkat signifikansi (a)

e. Menentukan DK dengan rumus sebagai berikut :

1). DKi-j = { }pqNpjiji FqpFF ---- -> ,1:)( a

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2). DKi-j = { }pqNqjiji FqFF ---- -> ,1:)1( a

3). DKij-kj = { }pqNpqkjijkjij FpqFF ---- -> ,1:)1( a

4). DKij-ik = { }pqNpqikijikij FqpFF ---- -> ,1:)( a

f. Menyusun rangkuman analisis (komparasi ganda)

g. Menentukan keputusan uji (beda rerata) untuk setiap pasangan komparasi rerata.

(Budiyono, 2004 : 228)

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMA Negeri 1 Kerjo terletak pada 07°31’51,90”LS dan

111°08’34,65”BT. Lokasi SMA Negeri 1 Kerjo berada di Desa Sumberejo,

Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Peta Lokasi SMA Negeri 1 Kerjo. Berdasarkan SK Kepala Kantor

Dekdikbud Propinsi Jawa Tengah No : 53/I03/H/1990 tanggal 5 Juni 1990, SMA

Negeri 1 Kerjo dibuka sebagai sekolah UGB. Pertama kali melaksanakan proses

belajar mengajar menggunakan gedung SMP Negeri 1 Kerjo. Pada tahun ajaran

1991/1992 tanggal 1 Mei 1991 gedung SMA Negeri 1 Kerjo mulai digunakan

untuk proses belajar mengajar.

Berdasarkan SK Mendikbud sekolah ini diresmikan pada tanggal 5 Mei

1992. Secara umum kondisi gedung SMA Negeri 1 Kerjo dalam kondisi baik dan

memenuhi syarat sebagai sarana tempat kegiatan belajar mengajar. Disamping

tanahnya yang luas, juga didukung tersedianya ruang-ruang kegiatan yang

mendukung belajar mengajar. SMA Negeri 1 Kerjo memiliki luas tanah 21200 m2

dengan jumlah kelas 18 ruang yang terdiri dari 6 kelas X, 2 kelas XI IPA, 4 kelas

XI IPS, 2 kelas XII IPA dan 4 kelas XII IPS. Dengan jumlah siswa 698 yang

terdiri dari 237 siswa kelas X, 69 siswa kelas XI IPA, 156 siswa kelas XI IPS,

82 siswa kelas XII IPA dan 154 siswa kelas XII IPS.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

B. Deskripsi Data

Penilitan ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Sebagai variabel bebas adalah penggunaan model Quantum Teaching dan

ceramah Tanya jawab serta motivasi siswa. Sedangkan variabel terikatnya adalah

kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan litosfer.

Jumlah kelas yang digunakan adalah dua kelas yaitu kelas X2 yang terdiri

dari 34 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 yang terdiri dari 34 siswa

sebagai kelas kontrol, secara keseluruhan terdapat 68 siswa. Data yang diperoleh

adalah hasil dokumentasi, observasi dan nilai hasil tes kognitif. Secara rinci

adalah sebagai berikut :

Data nilai keadaan awal, skor motivasi siswa dan kemampuan kognitif di

sajikan pada Tabel berikut :

Tabel 4.1 Data Nilai Keadaan Awal siswa, motivasi siswa dan kemampuan kognitif

Variabel

Sebelum perlakuan Sesudah perlakuan

Keadaan Awal Motivasi siswa Kemampuan

Kognitif KE KK KE KK KE KK

Cacah sempel 34 34 34 34 34 34 Nilai terendah 40 53 122 104 53 39 Nilai tertinggi 83 76 180 243 100 93 Mean 65,353 64,765 149,765 148,382 76,647 67,383 Median 66 63 146 151,5 79,5 66 Modus 66 63 180 133 83 62 Standart Deviasi 8,794 6,115 18,829 23,829 11,070 10,924

Keterangan :

KE : Kelas Eksperimen

KK : Kelas Kontrol

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

1. Diskripsi data nilai kognitif siswa kelas X2 dengan model pembelajaran

Quantum Teaching

Data penelitian menunjukkan bahwa : Jumlah responden (N) = 34 dengan

skor nilai tertinggi = 100 dan skor nilai terendah = 53, mean ( X ) = 76,647,

median (Me) = 79,5 , modus = 83 , standar Deviasi (σ) = 11,070. Berikut ini akan

di sajikan sel A1 Distribusi Frekuensi dan Grafik histogram.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi nilai kognitif siswa kelas X2 dengan model

Quantum Teaching

no Interval f % 1 53 – 60 2 5.9% 2 61 – 68 6 17.6% 3 69 – 76 6 17.6% 4 77 – 84 13 38.2% 5 85 – 92 6 17.6% 6 93 – 100 1 2.9%

Total 34 100.0%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalm bentuk

diagram histogram sebagai berikut :

Gambar 4.1 Histogram nilai kognitif siswa dengan model Quantum

Teaching

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dari histogram distribusi frekuensi diatas dapat dijelaskan bahwa interval

nilai 53-56 mempunyai frekuensi 2 (5,9 %), interval 61-68 mempunyai frekuensi

6 (17,6%), interval 69-76 mempunyai frekuensi 6 (17,6%), interval 77-84

mempunyai ferkuensi 12 (38,2%), interval 85-92 mempunyai frekuensi 6 (17,6%),

interval 93-100 mempunyai frekuensi 1 (2,9%). Rata-rata hasil belajar siswa kelas

X2 dengan menggunakan model Quantum Teaching pada interval 77 sampai 84.

2. Diskripsi data nilai kognitif siswa kelas X6 dengan Model Ceramah Tanya jawab

Penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 34 siswa dengan

skor tertinggi = 93 dan skor terendah = 39, mean ( X ) = 67,38, median (Me) = 66,

modus = 62, standar Deviasi (σ) = 10,92. Berikut ini akan disajikan A2 Distribusi

Frekuansi dan Grafik Histogramnya :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa dengan model Ceramah

Tanya Jawab

No Interval F f (%) 1 39 – 47 2 5,9% 2 48 – 56 4 11,8% 3 57 – 65 8 23,5% 4 66 – 74 12 35,3% 5 75 – 83 7 20,6% 6 84 – 93 1 2,9%

Total 34 100,0%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk

diagram histogram sebagai berikut :

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 4.2 Histogram nilai kognitif siswa dengan model Ceramah Tanya Jawab

Dari histogram distribusi frekuensi diatas dapat dijelaskan interval nilai 39-

47 mempunyai frekuensi 2 (5,9%), interval 48-56 mempunyai frekuensi 4

(11,8%), interval 57-65 mempunyai frekuensi 8 (23,5%), interval 66-74

mempunyai ferkuensi 12 (35,3%), interval 75-83 mempunyai frekuensi 7 (20,6%),

interval 84-93 mempunyai frekuensi 1 (2,9%). Rata-rata hasil belajar siswa kelas

X6 menggunakan model ceramah Tanya Jawab pada interval 66 sampai 74.

3. Deskripsi Data nilai kognitif siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi Data penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 33 siswa

dengan skor tertinggi = 100 dan skor terendah = 56, mean ( X ) = 76,46, median

(Me) = 76, modus = 80, standar Deviasi (σ) = 10,768. Berikut ini akan disajikan

Distribusi Frekuensi sel B1 dan Grafik histogramnya:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa dengan Motivasi Belajar

Tinggi

No interval f % 1 56 - 62 1 3.0% 2 63 - 69 6 18.2% 3 70 - 76 9 27.3% 4 77 - 83 9 27.3% 5 84 - 90 7 21.2% 6 91 - 100 1 3.0%

total 33 100.0%

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk

diagram histogram sebagai berikut :

Gambar 4.3 Histogram nilai kognitif siswa dengan motivasi tinggi

Berdasarkan histogram diatas diketahui hasil belajar dengan motivasi tinggi

yaitu pada interval; 56-62 mempunyai frekuensi 1 (3,0%), interval 63-69

mempunyai frekuensi 6 (18,2%), interval 70-76 mempunyai frekuensi 9 (27,3%),

interval 77-83 mempunyai frekuensi 9 (27,3%), interval 84-90 mempunyai

frekuensi 7(21,2%) dan interval 91-100 mempunyai frekuensi 1 (3,0%). Siswa

yang memiliki motivasi tinggi memiliki nilai hasil belajar yang cukup tinggi, ini

dapat dilihat pada tabel siswa yang mendapat nilai diatas 7,6 keatas lebih tinggi

prosentasenya.

4. Diskripsi data nilai kognitif siswa dengan motivasi rendah

Data penelitian menunjukkan bahwa : Jumlah responden = 35 dengan skor

tertinggi = 83 dan skor terendah = 39, mean ( X ) = 67,83, median (Me) = 66,

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

modus = 73, standar Deviasi (σ) = 11,46. Berikut disajikan distribusi ferekuensi

sel B2 dan grafik histogram:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa dengan Motivasi Belajar

Rendah

No interval F f (%)

1 39 - 45 1 2,9%

2 46 - 53 2 5,7%

3 54 - 61 5 14,3%

4 62 - 69 11 31,4%

5 70 - 76 5 14,3%

6 77 - 83 11 31,4%

Total 35 100,0%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dapat disajikan dalam bentuk

diagram histogram sebagai berikut :

Gambar 4.4 Histogram nilai kognitif siswa dengan motivasi belajar rendah

Berdasarkan histogram diatas diketahui interval 39-45 mempunyai frekuensi

1 (2,9%), interval 46-53 mempunyai frekuensi 2 (5,7%), interval 54-61

mempunyai frekuensi 5 (14,3%), interval 62-69 mempunyai frekuensi 11 (31,4%),

interval 70-76 mempunyai frekuensi 5 (14,3%), dan interval 77-83 mempunyai

frekuensi 11 (31,4%). Pada tabel dapat dilihat nilai hasil belajar siswa yang

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

memiliki motivasi rendah memiliki rata-rata 67,83. Namun ada beberapa siswa

yang memiliki nilai tinggi dengan memiliki motivasi belajar yang rendah.

5. Deskripsi data nilai kognitif siswa X2 model pembelajaran Quantum Teaching dengan motivasi tinggi

Data penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak (N) = 16

siswa dengan skor tertinggi = 100 dan skor terendah = 56, mean ( X ) = 78,88,

median (Me) = 81,5, modus = 87, standar Deviasi (σ) = 13,316. Berikut ini akan

disajikan distribusi frekuensi sel A1 B1 dan grafik histogramnya :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa model pembelajaran

Quantum Teaching dengan Motivasi Belajar Tinggi

No Interval f f (%) 1 56 – 64 1 6.3% 2 65 – 73 4 25.0% 3 74 – 82 3 18.8% 4 83 – 91 6 37.5% 5 92 – 100 2 12.5%

Total 16 100.0%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk

diagram sebagai berikut :

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 4.5 Histogram Model Pembelajaran Quantum Teaching Denngan

Motivasi belajar Tinggi

Berdasrkan histogram diatas diketahui hasil belajar melalui model Quantum

Teaching dengan motivasi tinggi yaitu pada interval 54-64 mempunyai frekuensi

1 (6,3%), interval 65-73 mempunyai frekuensi 4 (25,0%), interval 74-82

mempunyai frekuensi 3 (18,8%), interval 83-91 mempunyai frekuensi 6 (37,5%),

interval 92-100 mempunyai frekuensi 2 (12,5%). Kelas X2 yang memiliki

motivasi tinggi memiliki rata-rata yang lebih tinggi yakni pada interval 78,88.

6. Deskripsi data nilai kognitif siswa X2 model pembelajaran Quantum

Teaching dengan motivasi belajar rendah

Penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 18 siswa dengan

skor tertinggi = 83 dan skor terendah = 53, mean ( X ) = 74,67, median (Me) = 78,

modus = 73, standar Deviasi (σ) = 8,52. Berikut ini akan disajikan A1 B2

Distribusi Frekuansi dan Grafik Histogramnya :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa model pembelajaran

Quantum Teaching dengan Motivasi Belajar Rendah

No interval f f (%)

1 53 - 58 1 5,6%

2 59 - 65 2 11,1%

3 66 - 71 1 5,6%

4 72 - 77 5 27,8%

5 78 - 83 9 50,0%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dapat disajikan dalam bentuk

diagram histogram sebagai berikut :

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 4.6 Histogram Model Pembelajaran Quantum Teaching Denngan

Motivasi Belajar Rendah

Berdasarkan histogram diatas diketahui 53-58 mempunyai frekuensi 1

(5,6%), interval 59-65 mempunyai frekuensi 2 (11,1%), interval 66-71

mempunyai frekuensi 1 (5,6%), interval 72-77 mempunyai interval 5 (27,8%),

interval 78-83 mempunyai frekuensi 9 (50,0%). Pada tabel dapat dilihat model

pembelajaran Quantum Teaching pada kelas X2 yang memiliki motivasi rendah

terdapat pada interval 78 sampai 83 itu artinya meskipun memiliki motivasi

rendah namun pada hasil belajar siswa menunjukkan nilai yang cukup tinggi.

7. Deskripsi data nilai kognitif siswa X6 model pembelajaran Ceramah

Tanya Jawab dengan motivasi belajar Tinggi

Data penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 17 siswa

dengan skor tertinggi = 93 dan skor terendah = 63, mean ( X ) = 74,18, median

(Me) = 73, modus = 73, standar Deviasi (σ) = 7,37. Berikut ini akan disajikan

Distribusi Frekuensi sel A2 B1 dan Grafik histogramnya:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa model pembelajaran

Ceramah Tanya Jawab dengan Motivasi Belajar Tinggi

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

No interval f f (%)

1 63 - 68 3 17,6%

2 69 - 75 7 41,2%

3 76 - 81 5 29,4%

4 82 - 87 1 5,9%

5 88 - 93 1 5,9%

total 17 100,0%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dapat disajikan dalam bentuk

diagram histogram sebagai berikut :

Gambar 4.7 Histogram model pembelajaran Ceramah Tanya Jawab

denngan motivasi belajar tinggi

Dari histogram distribusi frekuensi diatas dapat dijelaskan bahwa interval

63-68 mempunyai frekuensi 3 (17,6%), interval 69-75 mempunyai frekuensi 7

(41,7%), interval 76-81 mempunyai frekuensi 5 (29,4%), interval 82-87

mempunyai frekuensi 1(5,9%), interval 88-93 mempunyai frekuensi 1 (5,9%).

Siswa yang memiliki motivasi tinggi pada model pembelajaran Ceramah tanya

jawab memiliki hasil belajar yang tidak terlalu tinggi.

8. Deskripsi data nilai kognitif siswa X2 model pembelajaran Ceramah

Tanya Jawab dengan motivasi belajar Rendah

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Data penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 17 siswa

dengan skor tertinggi = 83 dan skor terendah = 39, mean ( X ) = 60,59, median

(Me) = 62, modus = 62, standar Deviasi (σ) = 9,68. Berikut ini akan disajikan

Distribusi Frekuensi sel A2 B2 dan Grafik histogramnya:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai kognitif siswa model pembelajaran

Ceramah Tanya Jawab dengan Motivasi Belajar Tinggi

No interval F f (%)

1 39 - 47 2 11,8%

2 48 - 56 4 23,5%

3 57 - 65 7 41,2%

4 66 - 74 3 17,6%

5 75 - 83 1 5,9%

total 17 100,0%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dapat disajikan dalam bentuk

diagram histogram sebagai berikut :

Gambar 4.8 Histogram Model Pembelajaran Ceramah Tanya Jawab

Denngan Motivasi Belajar Tinggi

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Berdasarka histogram diatas diketahui interval 39-47 mempunyai frekuensi

2 (11,8%), interval 48-56 mempunyai frekuensi 4 (23,5%), interval 57-65

mempunyai frekuensi 7 (41,2%), interval 66-74 mempunyai frekuensi 3 (17,6%),

interval 75-83 mempunyai frekuensi 1 (5,9%). Pada tabel dilihat bahwa siswa

yang memiliki motivasi rendah memiliki nilai hasil belajar dibawah KKM.

C. Uji Kesamaan Keadaan Awal

Data yang digunakan untuk uji kesamaan keadaan awal dalam penelitian ini

adalah nilai hasil ujian semester I. Uji kesamaan keadaan awal dilakukan dengan

menggunakan rumus uji t-dua ekor. Sebelum dilakukan Uji-t dua ekor terlebih

dilakukan uji nomalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas Keadaan awal siswa

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dengan model

Lilliefors diperoleh harga statistik uji L untuk taraf signifikasi 5 % di tunjukkan

pada table berikut :

Tabel 4.10 uji normalitas keadaan awal siswa

Kelas Jumlah data L-hitung L tabel kesimpulan

Eksperimen 34 0.147 0.152 Normal

Kontrol 34 0.143 0.152 Normal

Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal bila Lhitung < Ltabel

harga Lhitung pada masing-masing kelas dari Tabel 4.10 tersebut menunjukkan

bahwa harga Lhitung dari masing-masing kelas lebih rendah dari harga kritiknya

Ltabel. Dengan demikian, diperoleh keputusan uji bahwa Ho diterima, hal ini

berarti bahwa sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Artinya data tersebut memiliki sebaran distribusi yang normal.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Uji Homogenitas Keadaan Awal Siswa

Hasil uji homogenitas menggunakan uji baretlett untuk sampel kelas

eksperimen dan kontrol diperoleh harga diperoleh harga =2Hitungc 0,27. Sedangkan

untuk 1n = pada taraf signifikasi 5% harga =2Tabelc 3,841. Karena 22

TabelHitung cc < ,

maka diperoleh keputusan uji bahwa Ho diterima, yang berarti bahwa populasi

dalam penelitian ini homogen. Artinya distribusi frekuensi dari data nilai keadaan awal

Geografi siswa kelas X2 dan X6 SMA Negeri 1 Kerjo memiliki keadaan yang

kesamaan.

3. Uji t Dua Ekor

Uji kesamaan keadaan awal dengan uji-t dua ekor dilakukan untuk

mengetahui apakah kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki keadaan awal yang sama sebelum diberi perlakuan. Dari analisis

terhadap data yang ada diperoleh harga =Hitungt 0,322, harga Tabelt pada taraf

signifikasi 5% untuk =n 66 adalah 1,997. Karena

aa 2112

11 --+<<- ttt Hitung ( 1,997 0,322 1,997- < < ), maka OH diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa keadaan awal Geografi siswa kelompok eksperimen

sama dengan kelompok kontrol yang artinya kemampuan awal dari kedua kelas

tersebut adalah seimbang.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

D. Hasil Analisis Data

DATA HASIL PENGELOMPOKAN

Tabel 4.11 Pengelompokan data

no A1 A2 B1 B2 A1B1 A1B2 A2B1 A2B2

1 90 62 90 77 90 77 63 62 2 77 63 83 73 83 73 66 66 3 83 66 87 80 87 80 76 56 4 87 56 49 83 49 83 80 56 5 73 66 60 83 60 83 69 39 6 80 56 87 80 87 80 69 63 7 49 76 60 80 60 80 80 66 8 60 80 80 63 80 63 93 46 9 83 69 93 79 93 79 70 56 10 87 69 69 63 69 63 83 63 11 60 80 66 83 66 83 72 59 12 83 39 89 73 89 73 73 62 13 80 93 103 66 103 66 73 62 14 93 63 73 83 73 83 73 83 15 69 70 80 79 80 79 66 62 16 80 66 89 73 89 73 79 56 17 80 46 63 53 53 76 73 18 63 56 66 73 73 19 79 83 76 62 20 63 63 80 66 21 66 72 69 56 22 89 59 69 56 23 83 73 80 39 24 103 62 93 63 25 73 62 70 66 26 73 73 83 46 27 66 83 72 56 28 83 62 73 63 29 79 56 73 59 30 80 73 73 62 31 73 66 66 62 32 89 73 79 83 33 53 79 76 62 34 73 76 56 35 73

Keterangan : A1 : kelas X2 A2 : kelas X6

A1B1 : kelas X2 motivasi tinggi A1B2 : kelas X2 motivasi rendah

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

B1 : motivasi tinggi B2 : motivasi rendah

A2B1 : kelas X6 motivasi tinggi A2B2 : kelas X6 motivasi rendah

1. Prasyarat Analisis Uji

Prasyarat analisis data yang harus dipenuhi adalah uji normalitas dan uji

Homogenitas. Data yang digunakan dalam penelitian adalah nilai posttest pada

sub pokok bahasan Litosfer. Sebelum melakukan prasyarat analisis data,

dilakukan pengelompokan data kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memiliki

motovasi tinggi dan motivasi rendah.

a. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dengan model

Lilliefors diperoleh harga statistik uji L untuk taraf signifikasi 5 % pada masing-

masing kelas disajikan dalam tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 uji normalitas kemampuan kognitif siswa

Kelas L-hitung L tabel Kesimpulan

A1 (kelas X2 Eksperimen) 0,085 0,152 Normal

A2 (kelas X6 Kontrol) 0,080 0,152 Normal

B1 (motivasi tinggi) 0,085 0,154 Normal

B2 (motivasi rendah) 0,134 0,150 Normal

Hasil uji normalitas kemampuan kognitif siswa dengan uji Liliefors pada

table diatas tersebut dapat dilihatkan bahwa masing-masing kelas menunjukkan

Lhitung < Ltabel jadi Ho dari masing-masing kelas diterima. Hal ini berarti bahwa

sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Kemampuan Kognitif Siswa

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji Bartlettt diperoleh

harga =2Hitungc 0,18. Sedangkan untuk 1n = pada taraf signifikasi 5%

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

harga =2Tabelc 3,841.. Karena 22

TabelHitung cc < , Dengan demikian, diperoleh keputusan

uji bahwa Ho diterima, berarti distribusi frekuensi dari data nilai prestasi belajar

geografi siswa pada pokok bahasan Litosfer kelas X2 dan X6 SMA Negeri 1 Kerjo

dalam penelitian ini adalah homogen memiliki keadaan yang sama.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Analisis Variansi

Penelitian ini melibatkan dua variabel bebas. Pertama adalah penggunaan

model Quantum Teaching dan Ceramah Tanya Jawab. Kedua adalah tingkat

motivasi siswa. Untuk Variabel Terikatnya adalah kemampuan kognitif siswa

pada sub pokok bahasan Litosfer.

Analisis yang digunakan adalah analisis varian dua jalan dengan sel tak

sama. Hasil anava dua jalan isi sel tak sama terhadap kemampuan kognitif siswa

yang diberi pembelajaran dengan model Quantum Teaching dan ceramah Tanya

jawab.

Tabel 4.13 Analisis Variansi

SV db JK RK F F tabel kesimpulan

Model (A) 1 1459.19 1459.19 14.91 3.99 H0 ditolak

Motivasi (B) 1 1263.83 1263.83 12.92 3.99 H0 ditolak

Interaksi (AB) 1 455.62 455.62 4.66 3.99 H0 ditolak

Dalam 64 6262.34 97.85

Total 67 9440.99

Kesimpulan uji :

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan :

1) Fa = 13,45 > F0,05;1,64= 3,99.

Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan model

Quantum Teaching (A1) dan mtode ceramah Tanya jawab (A2) terhadap

kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Litosfer. Ditinjau dari

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

keefektifan perlakuan, perlakuan 1 lebih efektif daripada perlakuan 2. Fa = 13,45

dikonsultasikan dengan F tabel dengan taraf signifikasi 0,05 didapat Ftabel = 3,98.

karena 13,45>3,98 Berarti bahwa pembelajaran dengan model Quantum

Teaching lebih baik dibandingkan dengan model ceramah Tanya jawab terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer.

2) Fb=11,62 > F0,05;1,64 = 3,99

Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara tingkat motivasi katagori

tinggi (B1) dan rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok

bahasan Litosfer. Fb = 11,62 kemudian dikonsultasikan tabel F dengan taraf

signifikasi 0,05 dikatakan berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh tingkat

motivasi tinggi dibandingkan tingkat motivasi rendah terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer.

3) Fab = 4,48 > F0,05;1,64 = 3,99.

Hal ini menunjukkan terdapat interaksi pengaruh antara model Pembelajaran

(A) dan motivasi (B) terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran

Geografi. Berdasar hasil yang didapat Fab = 4,48 dengan taraf signifikasi 0,05

diperoleh Ftabel = 3,98. 4,48 > 3,98 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan

interaksi penggunaan model pembelajaran (A) dan motivasi siswa (B) terhadap

kemampuan kognitif siswa.

b. Hasil Uji Lanjut Analisis Variansi

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan antara rerata pada anava,

maka dilakukan uji komparasi ganda. Berdasarkan tabel disimpulkan hasil uji

coba rerata yaitu :

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 4.14 Uji lanjut Analisis variansi

X1 X2 1X 2X 1 2X X- 2gabS T T-tabel kesimpulan

A1 A2 76.647 67.382 9.265 11.330 11.349 1,997 beda

B1 B2 76.455 67.829 8.626 11.462 10.500 1,997 beda

A1B1 A1B2 78.875 74.667 4.208 11.450 3.620 2,037 beda

A1B1 A2B1 78.875 74.176 4.699 10.913 4.083 2,040 beda

A1B1 A2B2 78.875 60.588 18.287 12.183 15.042 2,040 beda

A1B2 A2B1 74.667 74.176 0.490 8.443 0.499 2,035 sama

A1B2 A2B2 74.667 60.588 14.078 9.635 13.411 2,035 beda

A2B1 A2B2 74.176 60.588 13.588 9.058 13.163 2,037 beda

Keputusan Uji :

1) Terdapat perbedaan mean hasil belajar penggunaan model pembelajan

Quantum Teaching (A1) dan ceramah tanya jawab (A2) terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer. (11.349 > 1,997)

2) Terdapat perbedaan mean hasil belajar antara siswa motivasi tinggi (B1)

dengan siswa motivasi rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada

pokok bahasan Litosfer. (10.500 > 1,997)

3) Terdapat perbedaan mean hasil belajar model pembelajaran Quantum

Taeaching (A1) yang memiliki motivasi belajar tinggi (B1) dengan model

pembelajaran Quantum Teaching (A1) yang memiliki motivasi belajar rendah

(B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer.

(3.620 > 2,037)

4) Terdapat perbedaan mean hasil belajar model pembelajaran Quantum

Taeaching (A1) yang memiliki motivasi belajar tinggi (B1) dengan model

pembelajaran ceramah tanya jawab (A2) yang memiliki motivasi belajar

tinggi (B1) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan

Litosfer. (4.083 > 2,040)

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

5) Terdapat perbedaan pengaruh mean hasil belajar pembelajaran Quantum

Taeaching (A1) yang memiliki motivasi belajar tinggi (B1) dengan model

pembelajaran ceramah tanya jawab (A2) yang memiliki motivasi belajar

rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan

Litosfer. (15.042 > 2,040)

6) Tidak terdapat perbedaan mean hasil belajar model pembelajaran Quantum

Taeaching (A1) yang memiliki motivasi belajar tinggi (B1) dengan model

pembelajaran ceramah tanya jawab (A2) yang memiliki motivasi belajar

rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan

Litosfer. (0.499 < 2,035)

7) Terdapat perbedaan mean hasil belajar model pembelajaran Quantum

Taeaching (A1) yang memiliki motivasi belajar rendah (B2) dengan model

pembelajaran ceramah tanya jawab (A2) yang memiliki motivasi belajar

rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan

Litosfer. (13.411 > 2,035)

8) Terdapat perbedaan mean hasil belajar model pembelajaran Ceramah Tanya

jawab (A1) yang memiliki motivasi belajar tinggi (B1) dengan model

pembelajaran ceramah tanya jawab (A2) yang memiliki motivasi belajar

rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan

Litosfer. (13.163 > 2,037)

Berdasarkan tabel dapat disimpukan terdapat perbedaan mean hasil belajar

siswa pada pokok bahasan litosfer. Hal ini ditunjukkan dalam tabel 4.13. Harga T

> Ttabel dari masing-masing baris adalah 11.349 > 1,997. Dengan demikian, untuk

uji Scheffe ini menggambarkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara

penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan model pembelajaran

Ceramah Tanya Jawab. Untuk baris kedua menunjukkan T > Ttabel yaitu 10.500 >

1,997, artinya . Terdapat perbedaan mean anatara siswa yang memiliki motivasi

tinggi dan siswa yang memiliki motivasi rendah. Untuk baris selanjutnya 3.620 >

2,037 artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar dengan penggunaan model

pembelajaran Quantum Teaching motivasi tinggi dan rendah. Pada baris keempat

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

menunjukkan 3.620 > 2,037 artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar

siswa motivasi tinggi pada model pembelajaran Quantum Teaching dengan

siswa motivasi tinggi pada model pembelajaran Ceramah Tanya Jawab.Baris

kelima harga T>Ttabel yaitu 4.083 > 2,040,artinya terdapat perbedaan mean hasil

belajar siswa motivasi belajar tinggi model Quantum Teaching dengan siswa

motivasi rendah model ceramah Tanya jawab. Baris keenam menunjukkan tidak

ada perbedaan rata-rata siswa karena T < Ttabel yaitu 0.499 < 2,035. Denagan

demikian tidak ada perbedaan antara siswa yang motivasi belajar rendah pada

model pembelajaran Quantum Teaching dengan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah pada model pembelajaran ceramah Tanya jawab. Kolom ketujuh

dan kedelapan menunjukkan T>Ttabel yaitu 13.411 > 2,035, 13.163 > 2,037

artinya pada masing-masing baris menunjukkan perbadaan mean hasil belajar

siswa.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Uji Hipotesis Pertama

H0A: αi = 0 Tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan model Quantum

Teaching (A1) dan ceramah Tanya jawab (A2) terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer.

H0A: αi ≠ 0 Ada perbedaan pengaruh penggunaan model Quantum Teaching

(A1) dan ceramah Tanya Jawab (A2) terhadap kemampuan kognitif

siswa pada pokok bahasan Litosfer.

Berdasarkan hasil analisis variansi (anava), dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan rerata kemampuan kognitif siswa. Yang diberi pelajaran dengan

model Quantum Teaching (A1) dan ceramah Tanya jawab (A2). Pada uji lanjut

anava, di dapatkan nilai Fa12= 14,91 lebih besar dari F0,05;1,64= 3,99. Hal ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan model Quantum

Teaching (A1) dan ceramah Tanya jawab (A2) kemampuan kognitif siswa pada

pokok bahasan Litosfer. Rerata kelas eksperimen adalah 76,65 sedangkan rerata

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

kelas kontrol adalah 67,38. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa

model quantum Teaching menghasilkan kemampuan kognitif yang lebih baik

daripada penggunaan model ceramah Tanya jawab.

Pembelajaran Quantum Teaching memiliki konsep “bawa dunia mereka

ke dunia kita” untuk membawa dunia mereka ke dunia kita maka harus

memahami dunia siswa, masa-masa usia remaja adalah masa dimana anak

mencari jati diri sehingga mereka lebih aktif dan eksis dalam berbagai aktivitas

termasuk dalam pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran Quantum Teaching

memperhatikan suasana belajar yang meriah dan menyenangkan dengan

memadukan potensi fisik, psikis dan emosi siswa sehingga mampu mendorong

siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

Pembelajaran Quantum Teaching memfungsikan keduabelah otak kanan

dan otak kiri sesuai dengan fungsinya masing-masing. Otak kiri menangani

masalah tentang angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan

pemikiran lebih rasional, beralasan dengan pertimbangan mendalam, sedangkan

otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi.

Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran yang lain yang memerlukan

kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Penelitian ini menggunakan

model mind mapping (peta pikiran) model ini memudahkan siswa dalam

memahami kerangka konsep materi litosfer.

Pelaksanaan pembelajaran Quantum Teaching terdapat enam langkah

yang tercermin dalam istilah TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan). Pada saat Namai, siswa diminta untuk

menggambarkan mind mapping sesuai dengan pemahaman mereka tentang materi

yang telah disampaikan melalui media video dan gambar yang disajikan saat

proses Alami, sehingga dalam hal ini penemuan kerangka materi dapat ditemukan

dengan mudah dan menyenangkan oleh siswa. Siswa juga mampu memahami

konsep materi yang diajarkan oleh guru dengan mudah. Dibandingkan dengan

pembelajaran Quantum Teaching, model Ceramah Tanya jawab bersifat monoton

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

yang mampu mematikan kreativitas dan eksistensi siswa, karena dalam

pembelajaran ini guru lebih dominan dalam pembelajaran di kelas, sedangkan

siswa lebih banyak diam, mendengarkan dan sedikit Tanya jawab di akhir

pertemuan. Komunikasi satu arah antara guru kepada murid inilah yang

menyebabkan siswa cenderung bosan dan akhirnya memilih kegiatan mereka

sendiri misalnya melamun, menggambar, berbicara dengan temannya,

mengganggu teman dan seterusnya.

Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara

optimal dengan suasana kelas yang menyenangkan. Sehingga memberikan

tujuan dan kebutuhan pembelajaran dengan hasil yang baik dibandingkan

dengan model pembelajaran ceramah.

2. Uji Hipotesis Kedua

H0B: βi = 0 Tidak ada perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi (B1) dan

motivasi rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada

pokok bahasan Litosfer.

H0B: βi ≠ 0 Ada perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi (B1) dan motivasi

rendah (B2) terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok

bahasan Litosfer.

Berdasarkan hasil analisis variansi (anava), dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan rerata kemampuan kognitif siswa antara siswa yang memiliki

motivasi tinggi (B1) dan motivasi rendah (B2). Pada uji lanjut anava, didapat

nilai Fb12 = 12,92 lebih besar dari F0,05;1,64= 3,99. Hal ini menunjukkan bahwa

ada perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi (B1) dan motivasi rendah (B2)

terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer. Rerata siswa

memiliki tingkat motivasi siswa katagori tinggi adalah 149,765. Sedangkan

siswa yang memiliki motivasi rendah adalah 148,382.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Siswa dengan motivasi tinggi cenderung memiliki semangat untuk

mengerjakan tugas dengan giat sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilki tingkat

motivasi tinggi memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada siswa

yang memiliki tingkat motivasi rendah. Siswa yang memiliki motivasi tinggi

akan lebih terpacu untuk belajar dibandingkan dengan siswa yang memiliki

motivasi rendah.

3. Uji Hipotesis Ketiga

H0AB : αβ ij = 0 Tidak ada interaksi pengaruh penggunaan model

pembelajaran (A) dan motivasi siswa (B) terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer.

H0AB : αβ ij ≠ 0 Ada interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran

(A) dan motivasi siswa (B) terhadap kemampuan kognitif

siswa pada pokok bahasan Litosfer.

Berdasrkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa ada interaksi

pengaruh pengguanaan model Quantum Teaching melalui model pembelajaran

(A) dan tingkat motivasi siswa (B) terhadap kemampuan kognitif siswa pada

pokok bahasan Litosfer. Harga Fhit = 4,66 lebih besar dari Ftabel = 3,99. Hal ini

berarti bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap

hasil belajar siswa ditinjau dari motivasi belajar dalam mata pelajaran geografi

pada pokok bahasan Litosfer terjadi perbedaan yang signifikan. Pembelajaran

Quantum Teaching memiliki enam langkah yang tersusun dalam istilah

TANDUR yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan

Rayakan.

Tmbuhkan merupakan kegiatan yang pertama dilakukan sebelum memulai

pelajaran. Kegiatan ini berisi pembukaan dengan memberi dorongan motivasi

kepada siswa . Disini guru harus bekerja lebih ekstra sebagai motor penggerak

awal karena harus menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan

sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Kegiatan yang kedua adalah Alami, setelah siswa termotivasi untuk belajar

dalam kegiatan Tumbuhkan pada penelitian ini siswa diminta untuk mengalami

memahami sendiri materi yang disampaikan melalui tanyangan video dan

gambar.

Kegiatan yang ketiga adalah Namai, dalam penelitian ini siswa diminta

untuk menamai materi yang telah mereka dapat dengan menyusun mind

mapping . Dalam proses ini mereka akan mendiskusikan dengan kelompok

kemudian mencari dan menemukan konsep materi yang telah mereka dapatkan

dalam kegiatan Alami. Melalui model Mind mapping menggunakan komposisi

warna dan gambar sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep

materi.

Setelah melakukan kegiatan Namai yang dilakukan dengan diskusi

kelompok, kegiatan yang selanjutnya adalah Demonstrasi. Kegiatan ini

mendorong siswa untuk lebih aktif , menyampaikan konsep yang telah mereka

dapatkan dan mengembangkan pengetahuan mereka dengan pemberian masukan

dari kelompok lain. Dalam kegiatan ini pemberian Reward dan uppluse sangat

penting karena memberi motivasi lebih kepada mereka.

Ulangi, siswa diminta untuk mengulangi materi yang telah mereka

dapatkan agar conection otak terbentuk dengan baik sehingga ingatan tentang

materi tertanam dengan baik. Dalam penelitian ini menggunakan Sirat I yang di isi

siwa.

Rayakan adalah salah satu rangkaian dari TANDUR. Jika siswa belajar

dengan baik maka harus ada perayaan. Prinsip tersebut digunakan pada penelitian

dengan memberi reward kepada semua siswa karena telah melakukan

pembelajaran dengan baik. Rayakan ini pada dasarnya tidak hanya dilakukan pada

akhir kegiatan, namun di semua sesi kegiatan, ketika siswa menyelesaikan tugas

dan menjawab soal dengan baik.

Dari serangkaian kegiatan pembelajaran Quantum Taeching diatas

tersusun dengan menyenangkan dan interaktif, siswa dilibatkan penuh dalam

proses pembelajaran mulai awal sampai akhir. Jadi dalam proses pengembangan

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

intelektual, pemecahan masalah ilmiah siswa lebih mandiri. Faktor yang tidak

kalah penting dalam proses pembelajaran adalah lingkungan dan suasana belajar.

Pada kelas eksperimen musik digunakan untuk membantu suasanan hati siswa

agar lebih rileks sehingga dalam penerimaan materi siswa lebih maksimal tanpa

mereka sadari materi yang disugukan telah mereka kuasai dengan mudah tanpa

perasaan tertekan.

Motivasi merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan, karena

memiliki peran penting dalam peningkatan hasil belajar siswa. Siswa yang

memiliki motivasi tinggi pada kelas yang di beri perlakuan dengan model

Quantum Teaching terbukti memiliki hasil belajar yang tinggi, karena pada

dasarnya siswa yang memiliki motivasi tinggi memiliki semangat belajar yang

lebih tinggi pula. Jika dipadukan dengan penggunaan model pembelajaran yang

lebih menarik maka anak akan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar-

pembelajaran. Quantum Teaching mempunyai model yang sangat menarik dan

memperhatikan suasana kelas, termasuk keadaan siswa secara psikologis yakni

semangat belajar siswa / motivasi belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi

tinggi diberi rangsangan untuk lebih mengembangkan ide dan gagasan mereka,

sedangkan pada lingkungan atraktif pada kelas secara otomatis akan memicu

siswa yang memiliki motivasi rendah untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran.

Model pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol cenderung lebih

tenang. Berikut langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam proses

pembelajaran ceramah Tanya jawab adalah sebagai berikut : 1) Pembukaan

(Apersepsi), 2) Kegiatan inti berupa penyampaian materi pelajaran, 3) Penutup

yang berisi kesimpulan dan tanya jawab. Namun dalam pembelajaran ceramah

Tanya Jawab memiliki kelebihan antara lain, menghemat waktu sehingga siswa

lebih banyak memperoleh kesempatan untuk mempelajarai topik-topik pelajaran

lebih banyak, lebih menyajikan bahan yang bersifat informatif. Penggunaan model

pembelajaran Quantum Teaching lebih memiliki langkah-langkah kegiatan yang

lebih efektif dibandingkan dengan model ceramah Tanya jawab. Pembelajaran

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Quantu teaching mampu menumbuhkan interaksi siswa belajar dengan maksimal,

selain itu suasana belajar juga mampu memotivasi siswa dalam penyerapan materi

yang diajarkan dibandingkan dengan model pembelajaran Ceramah Tanya Jawab.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh 1) Anik Endah Listyani (2007) dengan judul penelitian Eksperimen

Pembelajaran Matematika Dengan Model Demonstrasi Pada Pendekatan Quantum

Teaching Terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Sub Pokok Bahasan Luas

Sisi dan Volume Prisma dan Limas Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas

IX SMP Negri 6 Surakarta. 2) Aris Haryanto (2008) dengan judul penelitian

Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa

Mata Pelajaran Geografi Kompetensi Dasar Permasalahan Kependudukan Dan

Upaya Penanggulangannya Di Indonesia Eksperimentasi di kelas VIII SMP Negri

10 Surakarta. 3) Pranichayudha Rohsulina(2008) Studi Komparai Hasil Belajar

Antara Model Quantum Teaching Dan Ceramah Tanya Jawab Dalam

Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Cepogo Tahun Ajaran

2008/2009.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasrkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan :

1. Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan Model Pembelajaran Quantum

Teaching dan Ceramah Tanya Jawab terhadap hasil belajar siswa pada pokok

bahasan Litosfer. Siswa yang diberi pembelajaran Geografi dengan model

Quantum Taeching memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada melalui

model Ceramah Tanya Jawab.

2. Ada perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi dan motivasi rendah terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer. Siswa yang

memiliki motivasi tinggi memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada

siswa yang memiliki motivasi rendah.

3. Ada interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran dan motivasi siswa

terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Litosfer. Siswa

yang diberi perlakuan melalui model Quantum Teaching dengan motivasi

tinggi memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang

diberi perlakuan Ceramah Tanya Jawab.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi/dampak yang ditimbulkan merupakan kajian dari kesimpulan

penelitian. Implikasi berisi penjelasan terhadap perkembangan ilmu dan penelitian

serta penerapan praktis hasil penelitian, dalam pemecahan masalah dan

pelaksanaan kebijakan.

Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini membuktikan bahwa

model pembelajaran Quantum Teaching dan motivasi belajar siswa berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam proses

pembelajaran beragam jenisnya tergantung bagaimana guru dalam memilih model

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Model

pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

memperhatikan suasan kelas sehingga dalam penyampaian materi dapat lebih

menarik dan menyenangkan. Pada model Quantum Teaching, anak di arahkan

melalui kegiatan yang disebut TANDUR. Konsep TANDUR menuntut anak untuk

lebih aktif dalam pembelajaran, mencari pengalaman melalui video dan gambar

yang diputar kemudian anak menemukan sendiri garis besar materi yang diperoleh

tersebut, lalu anak diminta untuk membuat mindmapping, dari pembuatan

mindmapping tersebut maka anak akan lebih mudah untuk mengingat materi

sehingga tertanam baik pada pola pikir anak. Jadi dengan demikian dapat dikatan

bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat menjadi pembelajaran

alternatif yang efektif dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa.

Motivasi juga memiliki pengaruh terhadap hasil belajar, anak yang

memiliki motivasi belajar yang tinggi berpengaruh terhadap tingkat hasil belajar,

begitu juga sebaliknya. Anak yang memiliki motivasi tinggi biasanya cenderung

lebih aktif dalam bertanya dan mengerjakan tugas yang diberikan. Sehingga dapat

dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan

dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Agar proses pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum

Teaching dengan memperhatikan motivasi siswa dapat dilaksanakan secara

optimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran, maka hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah :

a. Pengkondisian siswa sebelum melakukan pembelajaran, dengan

menumbuhkan semangat siswa untuk belajar. Memberikan isyarat kepada

siswa bahwa pelajaran kali ini sangat menyenangkan, sehingga dari hal

tersebut mampu melucutkan motivasi siswa untuk lebih produktif dan aktif

dalam proses pembelajaran.

b. Agar pembelajaran lebih menyenangkan dan atraktif maka pembelajaran

dikemas melalui permainan yang menarik sehingga anak lebih bebas

mengeluarkan ide dan gagasan, tanpa melalui tekanan dari guru.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

C. Saran

Baerdasar hasil penelitian dan implikasi tersebut maka penulis memberikan saran

sebagai berikut :

1. Pemilihan model yang tepat untuk suatu kompetensi dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan kelebihan dan

kekurangan model-model mengajar, model quantum teaching merupakan

model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa sehingga

perlu dipraktekkan dalam proses pembelajaran dikelas.

2. Guru sebaiknya memperhatikan tingkat motivasi siswa, sehingga dalam

proses belajar mengajar dapat berjalan dengan menyenangkan. Untuk

meningkatkan motivasi siswa guru harus memiliki strategi pembelajaran yang

tepat.

3. Hasil belajar yang sesuai tujuan pembelajaran orientasi utama dalam proses

pembelajaran. Untuk memperoleh hasil yang maksimal maka perlu

menerapkan model quantum taeacing dengan melihat motivasi siswa.

4. Sehubungan dengan banyaknya kelemahan yang terdapat pada penelitian ini

maka untuk penelitian yang akan mengambil tema yang sama hendaknya

dalam perencanaan pembelajaran perlu dipersiapkan dengan matang dan

pelaksanaan proses pembelajran perlu memperhatikan waktu yang sesuai

dengan RPP sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran materi dapat

tersampaikan secara maksimal

5. Banyak kekurangan yang terdapat pada penelitian ini, harapannya untuk

penelitian selanjutnya hendaknya dalam perencanaan pembelajaran materi

dihubungkan dengan obyek formal maupun obyek material. Sehingga siswa

mampu menangkap konsep geografi yang terdapat pada materi yang

disampaikan.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS .../Efektivi… · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93